Anda di halaman 1dari 15

PENGEMBANGAN GURU PROFESIONAL

Makalah dibuat sebagai Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Pengembangan Kompetensi Pendidik (PKP)

Dosen Pengampu:
Hulailah Istiqlaliyah, LC, M. Pd. I

Disusun Oleh
Kelompok 8 Kelas 7D PAI :
1. Nida Aulia Ramdana (18312047)
2. Nurul Rahmah (18310049)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) D


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA
TA. 2020-2021 M
‫بسم اهلل الرمحن الرحيم‬

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Ilahi Rabbi yang telah mencurahkan Rahmat serta Hidayah-
Nya kepada kita semua, sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah mata kuliah
Pengembangan Kompetensi Pendidik dengan judul Pengembangan Profesional Guru dengan
tepat waktu.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Pengembangan Kompetensi Pendidik, Hulailah Istiqlaliyah, LC, M. Pd. I dan semua pihak
yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang dapat membangun untuk perbaikan agar lebih baik lagi. Demikian, semoga
makalah ini dapat bermanfaat umumnya bagi para pembaca dan khususnya bagi penulis.
Aamiin.

Tangerang, 5 November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
1. Latar Belakang...........................................................................................................................1
2. Rumusan Masalah......................................................................................................................2
3. Tujuan Penulis...........................................................................................................................2
BAB II...................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.................................................................................................................................3
A. Pengertian Pengembangan Profesi Keguruan............................................................................3
B. Sikap Profesionalitas.................................................................................................................5
BAB III................................................................................................................................................10
PENUTUP...........................................................................................................................................10
1. Kesimpulan..............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Guru memiliki peran yang sangat esensial bagi mutu pendidikan di Indonesia
karena guru menjadi salah satu faktor yang menentukan berhasil atau tidaknya proses
pembelajaran disamping kurikulum dan sarana prasarana. Guru memiliki tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, dan mengevaluasi peserta didik. Tugas utama
tersebut akan menjadi efektif apabila guru memiliki derajat profesionalitas tertentu
yang meliputi kompetensi yang harus dimiliki guru disertai dengan kode etik tertentu.
Menurut Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 kompetensi yang harus dimiliki guru
meliputi meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,
dan kompetensi profesional. keempat kompetensi tersebut dalam praktiknya
merupakan satu kesatuan yang utuh. Guru profesional sudah seyogyanya mampu
menguasai keempat kompetensi tersebut.
Dalam kaitannya dengan mutu pendidikan, kompetensi guru memiliki
hubungan yang positif. Semakin guru menguasai kompetensi minimal yang harus
dimilikinya maka mutu pendidikan di Indonesia juga akan meningkat. Namun melihat
fenomena yang ada sekarang, masih banyak ditemukan kasus yang mencerminkan
masih rendahnya tingkat profesionalitas guru di Indonesia. Pengembangan guru di
Indonesia juga masih rendah. Banyak guru-guru dalam bidang skill (kemampuan
mengajar) masih kurang, kurangnya pengembangan dan peningkatan organisasi serta
kurangnya pengembangan dan peningkatan keperibadian (motivasi berprestasi).
Padahal peran guru demikian penting dalam peningkatan mutu pendidikan.
Secara kuantitatif jumlah tenaga guru telah cukup memadai, tetapi mutu serta
profesionalismenya belum sesuai dengan harapan. Guru bukan hanya sekedar profesi.
Guru bukan hanya mengajarkan materi dan memberikan penilaian. Dalam proses
penyampaian materi itu sendiri memerlukan teknik dan seni sebagai hasil dari
perpaduan kompetensi yamg dimiliki oleh guru. Sehingga guru menjadi lebih kreatif
dalam mengembangkan pembelajaran. Peningkatan kompetensi guru dalam rangka
pengembangan profesi guru dinilai sangat berpengaruh terhadap hasil belajar peserta
didik dan lebih luas lagi meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Maka dalam
makalah ini, penulis tertarik untuk membahas tentang guru berkaitan
denganpengembangan profesi guru.

1
2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan pengembangan profesi keguruan?
b. Bagaimana sikap professional seorang guru?
c. Bagaimana kebijakan pengembangan profesi keguruan?
d. Bagaimana karir guru?
3. Tujuan Penulis
menyusun makalah “Pengembangan Profesi Keguruan” dalam rangka
memenuhi tugas kelompok mata kuliah Etika Profesi Keguruan dan antara lain
bertujuan agar dapat:
a. Menjelaskan pengertian pengembangan profesi keguruan.
b. Menjelaskan sikap professional guru.
c. Menjelaskan kebijakan pengembangan profesi keguruan.
d. Menjelaskan bagaimana karir guru

2
BAB II
PENDAHULUAN

A. Pengertian Pengembangan Profesi Keguruan


Guru sebagai profesi perlu diiringi dengan pemberlakuan aturan profesi
keguruan, sehingga akan ada keseimbangan antara hak dan kewajiban bagi seseorang
yang berprofesi guru, antara lain: Indonesia memerlukan guru yang bukan hanya
disebut guru, melainkan guru yang profesional terhadap profesinya sebagai guru.
Sebelum menguraikan definisi Pengembangan profesi keguruan, terlebih
dahulu kita mengetahui apa sebenarnya definisi dari ketiga kata tersebut.Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Pengembangan bisa diartikan dengan proses
atau perbuatan mengembangkan.Sedangkan menurut UU no 18 tahun 2002,
Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan
memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah terbukti kebenarannya
untuk meningkatkan fungsi, manfaat, dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi
yang telah ada, atau menghasilkan teknologi baru. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, profesi bisa diartikan dengan bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan
keahlian keterampilan, kejuruan, tertentu. Selain istilah profesi kita mengenal istilah
profesional, profesionalisme, dan profesionalisasi. Ketiga istilah tersebut memiliki
definisi masing-masing. Sudarwan Danim(2011:103) membedakan ketiga istilah
tersebut sebagai berikut : Profesional merujuk pada dua hal yaitu orang yang
menyandang suatu profesi dan kinerja dalam melakukan pekerjaan yang sesuai denga
profesinya. Profesionalisme dapat diartikan sebagai komitmen para anggota suatu
profesi untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya dan terus menerus
mengembangkan strategi yang digunakannya dalam melakukan pekerjaan sesuai
dengan profesinya itu. Sedangkan profesionalisasi merupakan proses peningkatan
kualifikasi atau kemampuan para anggota penyandang suatu profesi untuk mencapai
kriteria standar ideal dari penampilan atau perbuatan yang diinginkan oleh profesinya
itu.
Keguruan sendiri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bisa diartikan perihal
(yang menyangkut) pengajaran, pendidikan, dan metode pengajaran. Dalam UU
Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, Profesi keguruan adalah pendidikan
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, melatih, menilai dan

3
mengevaluasi peserta didik pada usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar
dan pendidikan menengah. Joan Dean mengemukakan bahwa, pengembangan
profesionalitas guru (professional development teacher) dimaknai sebagai a process
wherebyteacher become more professional, yakni suatu proses yang dilakukan untuk
menjadikan guru dapat tampil secara lebih profesional. “ (Pahrudin, 2015)” Dengan
kata lain dapat diartikan bahwa, pengembangan profesi guru didefinisikan sebagai
upaya yang dilakukan untuk meningkatkan taraf atau derajat profesi seorang guru
yang menyangkut kemampuan guru, baik penguasaan materi ajar atau penguasaan
metodologi pengajaran, serta sikap keprofesionalan guru menyangkut motivasi dan
komitmen guru dalam menjalankan tugas sebagai guru. Pengembangan dan
peningkatan profesi guru juga dilakukan dalam rangka menjaga agar kompetensi
keprofesiannya tetap sesuai dengan perkembangan zaman yang semakin modern.
Pembinaan dan pengembangan profesi guru meliputi pembinaan kompetensi
pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial. Sedangkan pembinaan dan
pengembangan karier meliputi penugasan, kenaikan pangkat, dan promosi. Keduanya
disesuaikan dengan jabatan fungsional masing-masing. Urgensi program
pengembangan guru sendiri didasarkan pada sebuah asumsi bahwa tidak semua guru
dan tenaga kependidikan yang dihasilkan telah memenuhi kriteria guru profesional.
Dengan berdasarkan pada asumsiasumsi tersebut, agar guru dapat memberikan
kontribusinya secara maksimal bagi pencapaian tujuan pendidikan dan peningkatan
mutu pendidikan di Indonesia, maka harus ada upaya pengembangan profesi guru
yang dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan (terus-menerus). Kegiatan
pembinaan dan pengembangan profesi guru dilakukan atas prakarsa pemerintah,
pemerintah daerah, penyelenggara satuan pendidikan, asosiasi guru, dan guru secara
pribadi. Pemerintah idealnya berperan aktif dalam upaya pengembangan profesi guru
seperti dalam UU Nomor 14 tahun 2005 bahwasanya pemerintah berkewajiban untuk
memberikan dana dalam rangka membina dan mengembangkan kualifikasi akademik
dan kompetensi guru agar terbentuk guru yang profesional dan mumpuni dari segi
kompetensi. Secara pribadi, seorang guru seharusnya memposisikan diri sebagai guru
pembelajar. Dimana ia akan selalu berusaha mengupgrade kapasitas dirinya dengan
proses belajar mandiri sehingga pengetahuan dan skill yang dimiliki semakin terasah
dan memenuhi kriteria sebagai guru yang profesional. Secara umum, kegiatan
pengembanagan profesi guru dimaksudkan untuk merangsang, memelihara, dan
meningkatkan kompetensi guru dalam memecahkan masalah pendidkan dan

4
pembelajaran yang berdampak pada peningkatan mutu belajar siswa yang selanjutnya
meningkatkan mutu pendidikan. 1
B. Sikap Profesionalitas
a. Konsep sikap profesionalitas Menurut para ahli, profesionalisme menekankan
kepada penguasaan ilmu pengetahuan atau kemampuan manajemen beserta strategi
penerapannya. Maister (1997) (Mustofa,2007) mengemukakan bahwa
profesionalisme bukan sekadar pengetahuan, teknologi dan manajemen tetapi lebih
merupakan sikap, pengembangan profesionalisme lebih darseorang teknisi bukan
hanya memiliki keterampilan yang tinggi tetapi memiliki suatu tingkah laku yang
dipersyaratkan. Profesional juga bisa diartikan sebagai pekerjaan atau kegiatan
yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang
memerlukan keahlian, kemahiran atau kecakapan yang memenuhi standar mutu
atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi (UU Nomor 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen ). Jadi profesional menunjuk pada dua hal yakni
orang yang melakukan pekerjaan dan penampilan atau kinerja orang tersebut dalam
melaksanakan tugas atau pekerjaannya Daryanto (2013) (Lilies,2014). Jadi Guru
profesional adalah guru yang menyadari bahwa dirinya adalah pribadi yang
dipanggil untuk mendampingi peserta didik dalam belajar. Sehingga guru secara
terus-menerus perlu mengembangkan pengetahuannya tentang bagaimana
seharusnya peserta didik itu belajar. Perwujudannya, jika terjadi kegagalan pada
peserta didik, guru terpanggil untuk menemukan akar penyebabnya dan mencari
solusi bersama peserta didik, bukan mendiamkannya atau malahan
menyalahkannya. Sikap yang harus senantiasa dipupuk adalah kesediaan untuk
mengenali diri dan kehendak untuk memurnikan keguruannya serta mau belajar
dengan meluangkan waktu untuk menjadi guru. Seorang guru yang tidak bersedia
belajar, tidak mungkin kerasan dan bangga menjadi guru. Kerasan dan kebanggan
atas keguruannya adalah langkah untuk menjadi guru yang profesional Kunandar
(2010) ( Lilies,2014). Kualitas profesionalisme guru ditunjukkan oleh lima
sikap,yakni :
1) Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati standar ideal
2) Meningkatkan dan memelihara citra profesi

1
Ayu Dwi Kesuma Putri, Nani Imaniyati, Pengembangan profesi guru dalam meningkatkan kinerja
guru, vol. 2, No. 2, Juli 2017, hal. 206-207.

5
3) Keinginan untuk senantiasa mengejar kesempatan pengembangan profesional
yang dapat meningkatkan dan memperbaiki kualitas pengetahuan dan
ketrampilannya
4) Mengejar kualitas dan cita-cita dalam profesi
5) Memiliki kebanggaan terhadap profesinya Sagala (2009) (Lilies,2014).
Guru profesional adalah guru yangmelaksanakan tugas keguruan dengan
kemampuan tinggi (profesiensi) sebagai sumber kehidupan. Dalam menjalankan
kewenangan profesionalnya, guru dituntut memiliki keanekaragaman kecakapan
(competencies) psikologis yang meliputi : (1) Kompetensi kognitif (kecakapan
ranah cipta); (2) Kompetensi afektif (kecakapan ranah rasa); (3) Kecakapan
psikomotor (kecakapan ranah karsa). Disamping itu, ada satu kompetensi yang
diperlukan guru, yakni kompetensi kepribadian Syah (2011) ( Lilies,2014).
Menurut Suryadi dalam Suwarna (2004) ( Mustofa,2007), predikat guru
profesional dapat dicapai dengan memiliki empat karakteristik profesional, yaitu:
1. Kemampuan profesional (professional capacity), yaitu kemampuan intelegensi
sikap, nilai, dan keterampilan serta prestasi dalam pekerjaannya. Secara
sederhana, guru harus menguasai materi yang diajarkan.
2. Kompetensi upaya profesional (professional effort), yaitu kompetensi untuk
membelajarkan siswanya.
3. Profesional dalam pengelolaan waktu (time devotion)
4. Imbalan profesional (professional rent) yang dapat menyejahterakan diri dan
keluarganya.
Arifin (2000) (Mustofa,2007) mengemukakan guru Indonesia yang
profesional dipersyaratkan mempunyai:
1. Dasar ilmu yang kuat sebagai pengejawantahan terhadap masyarakat teknologi
dan masyarakat ilmu pengetahuan di abad 21
2. Penguasaan kiat-kiat profesi berdasarkan riset dan praksis pendidikan yaitu ilmu
pendidikan sebagai ilmu praksis bukan hanya merupakan konsep-konsep belaka.
Pendidikan merupakan proses yang terjadi di lapangan dan bersifat ilmiah, serta
riset pendidikan hendaknya diarahkan pada praksis pendidikan masyarakat
Indonesia
3. Pengembangan kemampuan profesional berkesinambungan. Profesi guru
merupakan profesi yang berkembang terus menerus dan berkesinambungan
antara LPTK dengan praktek pendidikan.

6
Kekerdilan profesi guru dan ilmu pendidikan disebabkan terputusnya
program pre-service dan in-service karena pertimbangan birokratis yang kaku
atau manajemen pendidikan yang lemah.2
b. Ciri-ciri Guru Profesional GPM memiliki ciri-ciri sebagai professional sungguhan.
Ciri-ciri itu terefleksi dari perilaku kesehariannya sebagai GPM. Hasil study
beberapa ahli mengenai sifat-sifat atau karakteristik profesi, yang secara taat asas
dimiliki dan dijunjung tinggi oleh GPM, yang menghasilkan kesimpulan sebagai
berikut:
1. Kemampuan intelektual yang diperoleh melalui pendidikan. Termasuk dalam
kerangka ini, pelatihan-pelatihan khusus yang berkaitan dengan keilmuan yang
dimiliki oleh seorang penyandang profesi.
2. Memiliki pengetahuan spesialisasi. Pengetahuan spesialisasi mengkhususkan
penguasaan bidang keilmuan tertentu. Guru yang sesungguhnya harus memiliki
spesialisasi bidang studi (subject matter) dan penguasaan metodologi
pembelajaran.
3. Menjadi anggota organisasi profesi. Dibuktikan dengan kepemilikan kartu
anggota, pemahaman terhadap norma–norma organisasi, kepatuhan terhadap
kewajiban dan larangan yang ditetapkan oleh organisasi tersebut.
4. Memiliki pengetahuan praktis yang dapat digunakan langsung oleh orang lain
atau klien. Pengetahuan khusus itu bersifat aplikatif dimana aplikasinya didasari
atas kerangka teori yang jelas dan teruji.
5. Memiliki teknik kerja yang dapat dikomunikasikan atau communicable. GPM
mampu berkomunikasi sebagai guru dalam makna apa yang disampaikannya
dapat dipahami oleh siswa.
6. Memiliki kapastitas mengorganisasikan kerja secara mandiri dan
selforganization. Istilah mandiri disini berarti kewenangan kademiknya melekat
pada diri sendiri.
7. Mementingkan kepentingan orang lain (altruism). Memberikan layanan kepada
anak didik pada saat bantuan itu diperlukan.
8. Memiliki kode etik. Kode etik dijadikan norma dan asas yang disepakati dan
diterima oleh guru–guru Indonesia sebagai pedoman sikap dan perilaku dalam
melaksanakan tugas profesi sebagai pendidik.

2
Danim Sudarwan, Pengembangan Profesi Guru, (Jakarta: Kencana, 2015), h. 105-106

7
9. Memiliki sanksi dan tanggung jawab komunitas. Dalam bekerja GPM memiliki
tanggung jawab kepada komunitas terutama anak didiknya.
10. Mempunyai sistem upah. Sistem upah yang dimaksud disini adalah standar
gaji yang terima oleh guru.
11. Budaya professional. Budaya profesi dapat berupa penggunaan symbol yang
berbeda dengan simbol–simbol untuk profesi lain
12. Melaksanakan pertemuan professional tahunan. Pertemuan ini dapat dilakukan
dalam bentuk forum guru, seminar, diskusi panel, workshop.
c. Prinsip Profesional Profesi guru
Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
harus memiliki prinsip-prinsip profesional seperti tercantum pada pasal 5 ayat 1,
yaitu: ”Profesi guru dan dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang
memerlukan prinsip-prinsip profesional sebagai berikut:
1. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idealisme.
2. Memiliki kualifikasi pendidikan dan latar belakang pendidikan sesuai dengan
bidang tugasnya.
3. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugasnya.
4. Mematuhi kode etik profesi.
5. Memiliki hak dan kewajiban dalam melaksanakan tugas.
6. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerjanya.
7. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan profesinya secara berkelanjutan.
8. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas profesionalnya.
9. Memiliki organisasi profesi yang berbadan hukum.
Menurut Richard D. Kellough (1998) (Danim, Sudarwan,2011) kompetensi
yang harus dikuasai guru professional yaitu :
a) Menguasai pengetahuan tentang materi pelajaran yang diajarkan,
b) Merupakan anggota aktif organisasi profesi guru, membaca jurnal professional,
melakukan dialog dengan sesame guru, mengembangkan kemahiran
metodologi, membina siswa dan materi pelajaran
c) Memahami proses belajar dalam artian siswa memahami tujuan belajar,
harapan-harapan dan prosedur yang ada di kelas
d) Terbuka untuk berubah, berani mengambil resiko dan bertanggung jawab
e) Mengorganisasi kelas dan merencanakan pelajaran secara cermat
f) Komunikator yang efektif

8
g) Bisa mengambil keputusan secara efektif
h) Menyiapkan situasi belajar yang positif dan konstruktif
i) Mempunyai humor yang sehat
j) Mampu mengenali secara cepat siswa yang mememerlukan perhatian yang
khusus
k) Mampu mengimplementasikan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-
hari
l) Dapat dipercaya baik dalam membuat perjanjian maupun kesepakatan.
Lebih lanjut dalam PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, pasal 28 menyebutkan bahwa ”pendidik harus memiliki kualifikasi
akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rokhani,
serta memilki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional”.3
C. Pengembangan Profesi Guru
Pengembangan profesi guru adalah proses kegiatan dalam rangka
menyesuaikan kemampuan profesional guru dengan tuntutan pendidikan dan
pengajaran. Pengembangan profesi guru dilingkungan pendidikan diarahkan pada
kualitas profesional, penilaian kinerja secara obyektif, transparan dan akuntabilitas,
serta memotivasi untuk meningkatkan kinerja dan prestasi.4 Pengembangan profesi
guru pada dasarnya adalah peningkatan kualitas komptensi guru. Beberapa dimensi
utama dalam kompetensi guru adalah pedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi
social, dan kompetensi profesional.
Pengembangan profesi adalah kegiatan guru dalam pengalaman ilmu dan
pengetahuan teknologi dan keterampilan untuk meningkatakan mutu, baik bagi
profesi belajar mengajar dan profesionalisme tenaga kependidikan lainnya. 5
Pengembangan profesi merupakan peningkatan-peningkatan pribadi yang dilakukan
seseorang untuk mencapai suatu rencana profesi. Profesi ialah suatu jabatan atau
pekerjaan biasa seperti halnya dengan pekerjaan-pekerjaan lain. Pengembangan
profesi guru merupakan hal penting untuk diperhatikan guna mengantisispasi
perubahan dan besarnya tuntutan terhadap profesi guru yang utamanya ditekankan
pada penguasaan ilmu pengetahuan.6

3
Said Khairuddin, Pengembangan Profesi Guru Kurtilas, (Riau: PT. Indragiri Dot Com, 2019), h. 38-
39
4
Soewarni, Kebiajakan Pedoman Pengembangan Profesi, (Jakarta: Rajawali Press, 2004), h. 24
5
Zainal Arifin dan Elham R, Pengembangan profesi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007) h. 26
6
Ondi S dan Aris S, Etika profesi Keguruan, (Bandung: Rafika Aditama, 2010) h. 45

9
Pengembangan dan peningkatan kompetensi bagi guru yang sudah memiliki
sertifikat pendidikan dilakukan dalam rangka menjaga agar kompetensi
keprofesiannya tetap sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
dan budaya atau olahraga. Pengembangan dan peningkatan kompetensi dimaksud
dilakukan melalui sistem pembinaan dan pengembangan keprofesian guru
berkelanjutan yang dikaitkan dengan perolehan angka kredit jabatan fungsional.
Pengembangan keprofesian guru meliputi penugasan, penaikan pangkat, dan
promosi. Upaya pengembangan karir guru ini harus sejalan dengan jenjang jabatan
fungsional mereka. Pengembangan profesi dan karir diarahkan untuk meningkatkan
kinerja guru dalam rangka pelaksanaan profesi pendidikan dan pembelajaran dikelas
dan diluar kelas. Menurut PP No.74 Tahun 2005 tentang guru mengamanatkan bahwa
terdapat dua alur pengembangan profesi guru, yaitu : pengembangan karir dan
pengembangan profesi guru meliputi pembinaan kompetensi pedagogic, kepribadian,
social, dan profesional.
Kebutuhan guru akan program pembinaan dan pengembangan profesi
dikelompokkan ke dalam lima kategori, yaitu : pemahaman tentang konteks
pembelajaran, penguatan penguasaan materi, pengembangan metode mengajar,
inovasi pembelajaran, dan pengalaman tentang teori-teori terkini. Kegiatan pembinaan
dan pengambangan dapat dilakukan oleh instansi pemerintah, lembaga pelatihan
(training provider) non pemerintah, penyelenggaraan atau satuan pendidikan.
Program ini dapat dilakukan oleh guru Pembina, guru inti, coordinator guru kelas,
dansejenisnya yang ditunjuk dari guru terbaik dan ditugasi oleh kepala sekolah.
Pengembangan karir guru terdiri dari tiga ranah, yaitu : penugasan, kenaikan
pangkat, promosi. Sebagai bagian dari pengembangan karir, kenaikan pangkat
merupakan hak guru. Kenaikan pangkat ini dilakukan oleh dua jalur. Pertama,
keniakan pangkat dengan sistem pengumpulan angka kredit, kedua, kenaikan pangkat
Karena prestasi kerja atau dedikasi yang luar biasa.

10
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Pengembangan profesi guru didefinisikan sebagai upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan taraf atau derajat profesi seorang guru yang menyangkut kemampuan
guru, baik penguasaan materi ajar atau penguasaan metodologi pengajaran, serta sikap
keprofesionalan guru menyangkut motivasi dan komitmen guru dalam menjalankan
tugas sebagai guru. Pengembangan dan peningkatan profesi guru juga dilakukan
dalam rangka menjaga agar kompetensi keprofesiannya tetap sesuai dengan
perkembangan zaman yang semakin modern. Pembinaan dan pengembangan profesi
guru meliputi pembinaan kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial.
Sedangkan pembinaan dan pengembangan karier meliputi penugasan, kenaikan
pangkat, dan promosi. Keduanya disesuaikan dengan jabatan fungsional masing-
masing.
Ada pengaruh yang signifikan pengembangan profesi guru terhadap kinerja
guru. Dengan demikian pengembangan profesi guru, hal yang penting adalah
membangun kemandirian di kalangan guru sehingga dapat lebih mampu untuk
mengaktualisasikan dirinya guna mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Dengan
adanya peningkatan guru akan diikuti pula peningkatan kinerja guru. Upaya-upaya
untuk terus mengembangkan profesi guru menjadi suatu hal diperhatikan.
Meningkatnya kualitas pendidik akan mendorong pada peningkatan kualitas
pendidikan baik proses maupun hasilnya.
Pengembangan profesi adalah kegiatan guru dalam pengalaman ilmu dan
pengetahuan teknologi dan keterampilan untuk meningkatakan mutu, baik bagi
profesi belajar mengajar dan profesionalisme tenaga kependidikan lainnya. 7
Pengembangan profesi merupakan peningkatan-peningkatan pribadi yang dilakukan
seseorang untuk mencapai suatu rencana profesi. pengembangan profesi
dikelompokkan ke dalam lima kategori, yaitu : pemahaman tentang konteks
pembelajaran, penguatan penguasaan materi, pengembangan metode mengajar,
inovasi pembelajaran, dan pengalaman tentang teori-teori terkini. Pengembangan karir
guru terdiri dari tiga ranah, yaitu : penugasan, kenaikan pangkat, promosi.

11
DAFTAR PUSTAKA
Said Khairuddin. 2019. Cetakan Pertama. Pengembangan Profesi Guru Kurtilas. Riau: PT.
Indragiri Dot Com
Danim Sudarwan. 2015. Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Kencana.
Ayu Dwi Kesuma Putri, Nani Imaniyati. 2017. Vol 2. No.2. Pengembangan profesi guru
dalam meningkatkan kinerja guru.
Soewarni, 2004. Kebiajakan Pedoman Pengembangan Profesi. Jakarta: Rajawali Press
Arifin Zainal dan Elham R, 2007 Pengembangan profesi. Bandung: Remaja Rosdakarya
Ondi Sdan Aris S, 2010 Etika profesi Keguruan. Bandung: Rafika Aditama

12

Anda mungkin juga menyukai