Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

MEMAHAMI KOPETENSI GURU PROFESIONAL


Mata Kuliah : Profesi Keguruan
Dosen Pengampu : Dr. Kabri. S.Pd., M.Pd., M.Pd.B.

Disusun Oleh :

Banar (20190200012)

Dinda Niwangnurchasanah (20190200024)

Febi Sucito (20190200015)

Fima Hintari (201902000032)

Kuhan Dewi (20190200005)

SEKOLAH TINGGI ILMU AGAMA BUDDHA


“SMARATUNGGA”
BOYOLALI
2021
KATA PENGANTAR

Namo Sanghyang Adi Buddhaya,

Namo Buddhaya.

Puji syukur penulis panjatkan pada Sanghyang Adi Buddha Tuhan Yang Maha Esa, Para
Buddha, Boddhisattva dan Mahasattva karena berkat pancaran cinta kasih-Nya sehingga
penyusun dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Memahami Kopetensi Guru
Profesional”.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja, serta dalam penyusunan yang jauh
dari kesempurnaan, karena keterbatasan kemampuan penulis. penulis mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca yang bersifat membangun demi perkembangan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun dan pembaca.

Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta

Sadhu…Sadhu…Sadhu

Boyolali, 26 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...................................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................................2
C. TUJUAN PENULISAN.................................................................................................................2
D. MANFAAT PENULISAN.............................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
A. Pengertian guru profesionalisme kompetensi..............................................................................3
B. Ciri pokok pekerjaan profesional.................................................................................................4
C. Macam-macam Kompetensi Guru Profesional...........................................................................4
D. Maksud dan tujuan penerapan kompetensi guru.......................................................................7
E. Kompetensi guru profesional dalam penerapan pembelajaran...............................................15
BAB III.....................................................................................................................................................18
PENUTUP................................................................................................................................................18
A. Kesimpulan..................................................................................................................................18
B. Saran.............................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab yang
dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam
melaksanakan tugas- tugas dibidang pekerjaan tertentu. Kompetensi guru (teacher’s
competency) adalah kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban
kewajibannya secara bertanggung jawab dan layak. Dengan demikian Guru professional
adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan
sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan
maksimal. Pada dasarnya terdapat seperangkat tugas yang harus dilaksanakan oleh guru
berhubungan dengan profesinya sebagai pengajar, tugas guru ini sangat berkaitan dengan
kompetensi profesionalnya. Hakikat profesi guru merupakan suatu profesi, yang berarti
suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan
oleh sembarang orang di luar bidang pendidikan. Walaupun pada kenyataannya masih
terdapat hal-hal tersebut di luar bidang kependidikan.
Tuntutan atas berbagai kompetensi ini mendorong guru untuk memperoleh
informasi yang dapat memperkaya kemampuan agar tidak mengalami ketinggalan dalam
kompetensi profesionalnya. Semua hal yang disebutkan diatas merupakan hal yang dapat
menunjang terbentuknya kompetensi guru. Dengan kompetensi profesional tersebut,
dapat diduga berpengaruh pada proses pengelolaan pendidikan sehingga mampu
melahirkan keluaran pendidikan yang bermutu. Keluaran yang bermutu dapat dilihat pada
hasil langsung pendidikan yang berupa nilai yang dicapai siswa dan dapat juga dilihat
dari dampak pengiring, yakni dimasyarakat. Selain itu, salah satu unsur pembentuk
kompetensi profesional guru adalah tingkat komitmennya terhadap profesi guru dan
didukung oleh kemampuan menggunakan nalar. Kompetensi guru berkaitan dengan
profesionalisme, yaitu guru yang profesional adalah guru yang kompeten
(berkemampuan). Karena itu, kompetensi profesionalisme guru dapat diartikan sebagai
kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesi keguruannya dengan

1
kemampuan tinggi. Profesionalisme seorang guru merupakan suatu keharusan dalam
mewujudkan sekolah berbasis pengetahuan, yaitu pemahaman tentang pembelajaran,
kurikulum, dan perkembangan manusia termasuk gaya belajar.
Guru merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam meningkatkan
kualitas pendidikan. Di tangan guru yang cekatan; dan sarana yang kurang memadai
dapat diatasi, tetapi sebaliknya ditangan guru yang kurang cakap: sarana dan fasilitas
yang canggih tidak banyak memberi manfaat. Berangkat dari masalah di atas, maka
langkah pertama yang dilakukan untuk memperbaiki kualitas pendidikan adalah dengan
memperbaiki kualitas tenaga pendidiknya terlebih dahulu. Oleh karena itu, salah satu
langkah untuk menjadi guru profesional yang nantinya akan meningkatkan kualitas
pendidikan adalah guru harus memiliki kompetensi. Dalam makalah ini akan
memaparkan kompetensi guru yang profesioal.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian guru profesionalisme kompetensi?
2. Apa saja ciri pokok pekerjaan profesional?
3. Apa saja Macam-macam Kompetensi Guru Profesional?
4. Bagaimana Maksud dan tujuan penerapan kompetensi guru?
5. Bagaimana Kompetensi guru profesional dalam penerapan pembelajaran?

C. TUJUAN PENULISAN
Penulis membuat makalah ini dibuat berguna untuk memenuhi salah satu tugas
kelompok mata kuliah Profesi Keguruan tentang pemahaman mengenai Kopetensi Guru
Profesional

D. MANFAAT PENULISAN
Makalah ini disususun diharapkan mampu menambah wawasan mengenai
kompetensi guru, khususnya kompetensi profesional. Sehingga dapat diterapkan dan
menjadi motivasi untukmeningkatkan kompetensi yang sudah dimiliki agar lebih baik
lagi serta pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas profesi keguruan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian guru profesionalisme kompetensi.


Sebelum membahas jauh tentang kompetensi professional guru, alangkah lebih
baiknya jika kita memahami makna professional, ada tiga istilah yang sering salah atau
tertukar ketika didefinisikan, yaitu profesi, professional, dan profesionalitas. Menurut Udin
Syaefudin (2009) yang dikutip dalam buku Amirullah Syarbini (2015:31) profesi pada
hakikatnya merupakan suatu pekerjaan tertentu yang menuntut persyaratan khusus dan
istimewa sehingga meyakinkan dan memperoleh kepercayaan pihak yang memerlukan. jadi
professional adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian dari para
anggotanya. Artinya, pekerjaan itu tidakbisa dilakukan oleh sembarang orang yang tidak
dilatih dan tidak disiapkan secara khusu untuk melakukan pekerjaan itu. Selain kata profesi,
adapula kata profesional yang menunjuk pada dua hal. Pertama orang yang menyandang suatu
profesi. Kedua penampilan seseorang dalam melakukan pekerjaannya yang sesuai dengan
profesinya.
Adapun kata profesionalitas berarti sikap para anggota profesi terhadap profesinya
serta derajat pengetahuan dsn kejelian yang mereka miliki dalam rangka melakukan
pekerjaannya (Ismail Kusmayadi, 2014:14) dalam buku Amirullah Syarbini (2015:32).
Menurut Amirullah Syarbini dalam bukunya yang berjudul guru hebat indonesia (2015:37)
bahwasanya kompetensi professional merupakan penguasaan materi kurikulum secara luas
dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan
subtansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan
metodologi keilmuan. Setiap subkompetensi tersebut memiliki indikator esensial sebagai
berikut.
a. Subkompetensi menguasai subtansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi memiliki
indicator esensial; memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah;
memahami struktur, konsep, dan metode keilmuan yang menaungi atau koheren dengan
materi ajar; memahami hubungan konsep antar mata pelajaran terkait, dan menerapkan
konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari.

3
b. Subkompetensi menguasai struktur dan metode keilmuan memiliki indicator; menguasai
langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk memperdalampengetahuan atau
materi bidang studi secara professional dalam konteks global.
Sebagai pendidik professional, guru bukan saja dituntut melaksanakan tugasnya secara
professional, tetapi juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan professional. Dalam
diskusi pengembangan model pendidikan professional tenaga kependidikan, yang
diselenggarakan oleh PPS IKIP Bandung tahun 1990, dirumuskan 10 ciri professi, yaitu:
1) Memiliki fungsi dan signifikansi sosial.
2) Memiliki keahlian / keterampilan tertentu.
3) Keahlian/ keterampilan diperoleh dengan menggunakan teori dan metode ilmiah.
4) Didsarkan atas disiplin ilmu yang jelas.
5) Diperoleh dengan pendidikan dalam masa tertentu yang cukup lama.
6) Aplikasi dan sosialisasi nilai-nilai professional.
7) Memiliki kode etik.
8) Kebebasan untuk memberikan judgement dalam memecahkan masalah dalam lingkup
kerjannya.
9) Memiliki tanggung jawab professional dan otonomi.
10) Ada pengakuan dari masyarakat dan imbalan atas layanan profesinya.

B. Ciri pokok pekerjaan profesional.

Berikut ini merupakan beberapa ciri-ciri dari seorang pekerja yang profesional adalah:
1. Memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi dan kemampuan yang mumpuni.
2. Menjaga kode etik.
3. Betanggung jawab atas profesi serta bertanggung jawab terhadap integritas yang tinggi.
4. Memiliki jiwa pengabdian kepada masyarakat.
5. Memiliki kemampuan dan perencanaan yang baik dalam program kerja.
6. Bergabung dengan organisasi dari sebuah profesi yang dijabat.

C. Macam-macam Kompetensi Guru Profesional.

4
Kemampuan penting yang harus dimiliki oleh seorang guru yang professional. Ketiga
kemampuan tersebut dikenal dengan “tiga kompetensi” yaitu: Kompetensi professional,
kompetensi personal dan kompetensi sosial. Menurut Suharsimi Arikunto (1993:239)
menjelaskan ketiga kompetensi tersebut sebagai berikut:

a. Kompetensi professional, artinya bahwa guru harus memiliki pengetahuan yang luas serta
dalam tentang subject matter (bidang study) yang akan diajarkan, serta penguasaan
metodologis dalam arti memiliki pengetahuan konsep teoritik, maupun memilih metode
yang tepat, serta mampu menggunakannya dalam proses belajar mengajar.
b. Kompetnsi personal, artinya bahwa guru harus memiliki sikap kependidikan yang
mantap, sehingga mampu menjadi sumber intensifikasi bagi subjek. Arti lebih terperinci
adalah bahwa ia memiliki kepribadian yang patut diteladani seperti yang dikemukakan
oleh Ki Hajar Dewantoro:” Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tutwuri
handayani”.
c. Kompetensi sosial, artinya bahwa guru harus memiliki kemampuan berkomunikasi sosial,
baik dengan murid-muridnya maupun sesama teman guru, dengan kepala sekolah dengan
pegawai tata usaha, dan tidak lupa juga dengan anggota masyarakat.

Ketiga kompetensi tersebut saling berkaitan satu sama lainnya namun yang akan
dijelaskan disini adalah kompetensi professional yang berkenaan dengan tugas profesi guru
secara langsung sebagai pendidik. Telah dirumuskan ada sepuluh kompetensi guru yaitu:

a. Menguasai bahan:
1) Menguasai bahan bidang studi dalam kurikulum sekolah, menguasai bahan
penunjang bidang studi
2) Menguasai bahan pendalaman/ aplikasi bidang studi
b. Mengelola proses belajar mengajar:
1) Merumuskan tujuan intruksional
2) Mngenal dan bisa memakai metode mengajar
3) Mengenal kemampuan anak didik
4) Melaksanakan program belajar mengajar
5) Merencanakan dan melaksanakan pengajaran remedial
c. Menglola kelas:

5
1) Mengatur ruangan kelas untuk pengajaran
2) Menciptakan suasana yang nyaman, efektif dan kondusif
d. Menggunakan media/sumber belajar:
1) Mengenal, memilih dan menggunakan media
2) Membuat alat-alat bantu sederhana untuk pengajaran 
3) Menggunakan perpustakaan dalam proses belajar mengajar
4) Menggunakan dan mengelola labotatorium
e. Menguasai landasan kependidikan:
1) Mempelajari konsep dan masalah pendidikan dan pengajaran dengan sudut tinjauan
sosiologis, histori s dan psikologis
2) Mengenal fungsi sekolah sebagai lembaga sosial yang secara potensial dapat
memajukan masyarakat dalam arti luas serta pengaruh timbal balik antar sekolah
dengan masyarakat.
f. Mengelola interaksi belajar mengajar:
1) Menguasai cara-cara memotivasi siswa untuk belajar
2) Mempelajari macam-macam bentuk pertanyaan
3) Mengkaji faktor-faktor positif dan negative dalam proses belajar
4) Mempelajari beberapa mekanisme psikologi belajar mengajar di sekolah
g. Menilai prestasi belajar:
1) Menguasai bermacam-macam tehnik dan prosedur penelitian
2) Mampu menggunakan tehnik dan prosedur penelitian
3) Mampu menilai tehnik dan prosedur penelitian
4) Mampu menilai efektifitas program belajar
h. Mengenal fungsi dan layanan bimbingan penyuluhan:
1) Mengenal fungsi program layanan dan penyuluhan di sekolah
2) Menyelenggarakan program layanan dan bimbingan di sekolah
i. Mengenal dan menyelenggarkan administrasi sekolah:
1) Mengenal penyelenggaraan administrasi sekolah, misalnya struktur sekolah, struktur
organisasi sekolah dan administrasi persekolahan
2) Menyelenggarakan administrasi sekolah, seperti penyelenggaraan prinsip dan
prosedur pengelolaan program akademiks

6
j. Memahami dan menafsirkan hasil penelitian guna keperluan pengajaran
1) Memahami dasar-dasar penggunaan metode ilmiah dan penelitian pendidikan
2) Memahami teknik dan prosedur penelitian pendidikan terutama sebagai konsumen
hasil-hasil penelitian pendidikan, 
3) Menafsirkan hasil-hasil penelitian untuk perbaikan pengajaran

D. Maksud dan tujuan penerapan kompetensi guru.


Standard kompetensi yang tertuang ada dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional
mengenai standar kualifikasi akademik serta kompetensi guru dimana peraturan tersebut
menyebutkan bahwa guru profesional harus memiliki 4 kompetensi guru profesional yaitu
kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi intelektual serta profesional. Dari 4
kompetensi guru profesional tersebut harus dimiliki oleh seorang guru melalui pendidikan
profesi selama satu tahun.
1. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan yang harus dimiliki guru berkenaan
dengan karakteristik siswa dilihat dari berbagai aspek seperti moral, emosional, dan
intelektual. Hal tersebut berimplikasi bahwa seorang guru harus mampu menguasai
teori belajar dan prinsip-prinsip belajar, karena siswa memiliki karakter, sifat, dan
interest yang berbeda. Berkenaan dengan pelaksanaan kurikulum, seorang guru harus
mampu mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan masing-masing dan
disesuaikan dengan kebutuhan lokal. 

a. Kemampuaan yang harus dimiliki guru berkenaan dengan aspek-aspek


pedagogik
 Penguasaan terhadap karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral,
sosial, kultural, emosional dan intelektual.
 Penguasaan terhadap teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik.
 Mampu mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang
pengembangan yang diampu.
 Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik.

7
 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik.
 Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
 Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.
 Melakukan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar, memanfaatkan
hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.
 Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam mengelola


pembelajaran, sekurang-kurangnya meliput; pemahaman wawasan atau landasan
kependidikan, pemahaman terhadap peserta didik, pengembangan
kurikulum/silabus, perancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang
mendidik dan dialogis, pemanfaatan teknologi pembelajaran, evaluasi proses dan
hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya. Pendekatan pedagogik muaranya adalah
membantu siswa melakukan kegiatan belajar. Dalam perkembangannya,
pelaksanaan pembelajaran itu dapat menggunakan pendekatan kontinum, yaitu
dimulai dari pendekatan pedagogi yang diikuti oleh pendekatan andragogi, atau
sebaliknya yaitu dimulai dari pendekatan andragogi yang diikuti pedagogi,
demikian pula daur selanjutnya; andragogi-pedagogi-andragogi, dan seterusnya.

b. Ruang lingkup kompetensi pedagogik

Rumusan kompetensi pedagogik di dalam Penjelasan Peraturan


Pemerintah Nomor 19 tahun 2005, Tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal
28 ayat 3 bahwa kompetensi ialah kemampuan mengelola pembelajaran peserta
didik yang meliputi; Pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, pengembangan peserta didik
untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Yang dimaksudkan dengan kompetensi pedagogik ialah kemampuan


dalam pengolahan pembelajaran peserta didik yang meliputi; Pemahaman

8
wawasan atau landaskan kependidikan, pemahaman terhadap peserta didik,
pengembangan kurikulum/silabus, perancangan pembelajaran, pemanfaatan
teknologi pembelajaran, evaluasi proses dan hasil belajar, pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
Kompetensi guru ialah sejumlah kemampuan yang harus dimiliki guru untuk
mencapai tingkatan guru profesional. Kompetensi pedagogik antara lain:
menguasai landasan mengajar, menguasai ilmu mengajar (didaktik metodik),
mengenal siswa, menguasai teori motivasi, mengenal lingkungan masyarakat,
menguasai penyusunan kurikulum, menguasai teknik penyusunan RPP,
menguasai pengetahuan evaluasi pembelajaran.

2. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah kompetensi yang berkaitan dengan tingkah
laku pribadi guru itu sendiri yang kelak harus memiliki nilai-nilai luhur sehingga
terpantul dalam perilaku sehari-hari. Kepribadian merupakan unsur yang menentukan
interaksi guru dengan siswa sebagai teladan, guru harus memiliki kepribadian yang
dapat dijadikan profil dan idola, seluruh kehidupan adalah figur yang paripurna.
Itulah kesan guru sebagai sosok ideal. Guru adalah mitrasiswa dalam kebaikan.
Dengan guru yang baik maka siswa pun akan menjadi baik. Tidak ada seorang guru
pun yang bermaksud menjerumuskan siswanya ke lembah kenistaan. Guru
adalah spiritual father atau bapak rohani bagi seorang siswa, karena ia yang
memberikan santapan rohani dan pendidikan akhlak, memberikan jalan kebenaran.
Maka menghormati guru berarti menghormati siswa, menghargai guru berarti
penghargaan terhadap anak-anak bangsa.

Pendidikan yang dilaksanakan oleh guru dalam proses pembelajaran di


sekolah dan masyarakat memerlukan kompetensi dalam arti luas yaitu standar
kemampuan yang diperlukan untuk menggambarkan kualifikasi seseorang baik
secara kualitatif maupun kuantitatif dalam melaksanakan tugasnya. Kompetensi
kepribadian guru mencakup sikap (attitude), nilai-niai (value), kepribadian
(personality) sebagai elemen perilaku (behaviour) dalam kaitannya dengan
performance yang ideal sesuai dengan bidang pekerjaan yang dilandasi oleh latar

9
belakang pendidikan, peningkatan kemampuan dan pelatihan, serta legalitas
kewenangan mengajar.

Dari beberapa pengertian seperti tersebut di atas maka yang dimaksud dengan
kompetensi kepribadian adalah kompetensi yang berkaitan dengan tingkah laku
pribadi guru itu sendiri yang kelak harus memiliki nilai-nilai luhur sehingga terpantul
dalam perilaku sehari-hari. Hal ini dengan sendirinya berkaitan erat dengan falsafah
hidup yang mengharapkan guru menjadi model manusia yang memiliki nilai-nilai
luhur. Di Indonesia sikap pribadi yang dijiwai oleh filsafat Pancasila yang
mengagungkan budaya bangsanya yang rela berkorban bagi kelestarian bangsa dan
negaranya termasuk dalam kompetensi kepribadian guru. Dengan demikian
pemahaman terhadap kompetensi kepribadian guru harus dimaknai sebagai suatu
wujud sosok manusia yang utuh.

Profil guru ideal adalah sosok yang mengabdikan diri berdasarkan panggilan
jiwa, panggilan hati nurani, bukan karena tuntutan uang belaka, tidak membatasi
tugas dan tanggung jawabnya tidak sebatas dinding sekolah. Masyarakat juga jangan
hanya menuntut pengabdian guru, tetapi kesejahteraan guru pun perlu diperhatikan.
Guru dengan kemuliaannya, dalam menjalankan tugas tidak mengenal lelah, hujan
dan panas bukan rintangan bagi guru yang penuh dedikasi dan loyalitas untuk turun
ke sekolah agar dapat bersatu jiwa dalam perpisahan raga dengan siswa. Raga guru
dan siswa boleh berpisah, tapi jiwa keduanya tidak dapat dipisahkan (dwitunggal).
Oleh karena itu dalam benak guru hanya ada satu kiat bagaimana mendidik siswa
agar menjadi manusia dewasa susila yang cakap dan berguna bagi agama, nusa dan
bangsa di masa yang akan datang.

a. Peran Kompetensi Kepribadian


Kompetensi kepribadian berperan menjadikan guru sebagai pembimbing,
panutan, contoh, teladan, bagi siswa. Dengan kompetensi kepribadian yang
dimilikinya maka guru bukan saja sebagai pendidik dan pengajar tapi juga
sebagai tempat siswa dan masyarakat bercermin. Hal ini sejalan dengan yang
dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantoro dalam sistem Amongnya yaitu guru
harus “Ing ngarso sungtulodo, Ing madyo mangun karso, Tut Wuri handayani”.
10
Dengan kompetensi kepribadian maka guru akan menjadi contoh dan
teladan, membangkitkan motivasi belajar siswa serta mendorong/memberikan
motivasi dari belaang. Oleh karena itu seorang guru dituntut melalui sikap dan
perbuatan menjadikan dirinya sebagai panutan dan ikutan orang-orang yang
dipimpinnya. Guru bukan hanya pengajar, pelatih dan pembimbing, tetapi juga
sebagai cermin tempat subjek didik dapat berkaca.

Dalam relasi interpersonal antar guru dan siswa tercipta situasi


pendidikan yang memungkinkan subjek didik dapat belajar menerapkan nilai-
nilai yang menjadi contoh dan member contoh. Guru mampu menjadi orang
yang mengerti diri siswa dengan segala problematiknya, guru juga harus
mempunyai wibawa sehingga siswa segan terhadapnya. Berdasarkan uraian di
atas, maka fungsi kompetensi kepribadian guru adalah memberikan telada dan
contoh dalam membimbing, mengembangkan kreativitas dan membangkitkan
motivasi belajar.

b. Ruang Lingkup Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian itu adalah hal yang bersifat universal, yang


artinya harus dimliki guru dalam menjalankan fungsinya sebagai makhluk
individu (pribadi) yang mennjang terhadap keberhasilan tugas guru yang
diembannya. Kompetensi kepribadian guru enurut Sanusi (1991) mencakup hal-
hal sebagai berikut.

1) Pempilan sikap yang positif terhadap keseluruhan tugasnya sebagai


guru, dan terhadap keseuruhan situasi pendidikan beserta unsur-
unsurnya.
2) Pemahaman, penghayatan dan penampilan nilai-nilai yang
seyogianya dianut oleh seoran guru.
3) Penapiln upaya untuk menjadikan dirinya sebagai panutan dan
teladan bagi para siswanya

Menurut Djam’an, dk 2007;2-6-2.10) kompetensi kepribadian yang perlu


dimiliki guru antara lain sebagai berikut: Guru sebagai manusia ciptaan Tuhan

11
Yang Maha Esa berkewajiban untukmeningkatkan iman dan ketakwaannya
kepada Tuhan, sejalan dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya. Guru
memiliki kelebihan ibandingkan yang lain. Oleh Karena itu perlu dikembangkan
rasa prcaya pada diri sendiri dan tanggung jawab bahwa ia memiliki potensi
yang besar dalam bidang keguruan dan mampu untuk menyelesaikan berbagai
persoalan yang dihadapinya.

Guru diharapkan dapat menjadi fasilitator dalam menumbuh kembangkan


budaya berpikir kritis di masyarakat, saling menerima dalam perbedaan pendapat
dan menyepakatinya untuk mecapai tujuan bersama maka dituntut seorang guru
untuk bersikap demokratis dalam menyampaikan dan menerima gagasan-
gagasan mengenai permaslahan yang ada di sekitarnya sehingga guru menjadi
terbuka dan tidak mentup diri dari hal-hal yang berada di luar dirinya. Menjadi
guru yang baik tidak semudah membalikkan telapak tangan, hal ini menuntut
kesabaran dalam mencapainya. Guru diharapkan dapat sabar dalam arti tekun
dan ulet melaksaakan proses pendidikan tidak langsung dapat dirasakan saat itu
tetapi membutuhkan proses yang panjang.

1) Guru mampu mengembangkan dirinya sesuai dengan pembaharuan, baik


dalam bidang profesinya maupun dalam spesialisasinya.
2) Guru mampu menghayati tujuan-tujuan pendidikan baik secara nasional,
kelembagaan, kurikuler sampai tujuan mata pelajaran yang diberikannya.
3) Hubungan manusiawi yaitu kemampuan guru untuk dapat berhubungan
dengan orang lain atas dasar saling menghormati antara satu dengan yang
lainnya.
4) Pemahaman diri, yaitu kemampuan untuk memahami berbagai aspek
dirinya baik yang positif maupun yang negative.
5) Guru mampu melakukan perubahan-perubahan dalam mengembangkan
profesinyasebagai innovator dan kreator.
3. Kompetensi Profesional
Kompetensi Profesional Guru Adalah kemampuan yang harus dimiliki guru
dalam perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran. Guru mempunyai tugas

12
untuk mengarahkan kegiatan belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran,
untuk itu guru dituntut mampu menyampaikan bahan pelajaran. Guru harus selalu
meng-update, dan menguasai materi pelajaran yang disajikan. Persiapan diri tentang
materi diusahakan dengan jalan mencari informasi melalui berbagai sumber seperti
membaca buku-buku terbaru, mengakses dari internet, selalu mengikuti
perkembangan dan kemajuan terakhir tentang materi yang disajikan.

Guru profesional adalah guru yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan


untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajaran. Kompetensi di sini meliputi
pengatahuan, sikap, dan keterampilan profesional, baik yang bersifat pribadi, sosial,
maupun akademis. Kompetensi profesional merupakan salah satu kemampuan dasar
yang harus dimiliki seseorang guru. Dalam Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005,
pada pasal 28 ayat 3 yang dimaksud dengan kompetensi profesional adalah
kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang
memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang
ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan. Sedangkan menurut Mukhlas Samani
(2008;6) yang dimaksud dengan kompetensi profesional ialah kemampuan
menguasai pengetahuan bidang ilmu, teknologi dan atau seni yang diampunya
meliputi penguasaan;

Kompetensi atau kemampuan kepribadian yaitu kemampuan yang harus


dimiliki guru berkenaan dengan aspek Kompetensi Professional adalah:
 Dalam menyampaikan pembelajaran, guru mempunyai peranan dan tugas
sebagai sumber materi yang tidak pernah kering dalam mengelola proses
pembelajaran. Kegiatan mengajarnya harus disambut oleh siswa sebagaisuatu
seni pengelolaan proses pembelajaran yang diperoleh melalui latihan,
pengalaman, dan kemauan belajar yang tidak pernah putus.

 Dalam melaksakan proses pembelajaran, keaktifan siswa harus selalu diciptakan


dan berjalan terus dengan menggunakan metode dan strategi mengajar yang
tepat. Guru menciptakan suasana yang dapat mendorong siswa untuk bertanya,
mengamati, mengadakan eksperimen, serta menemukan fakta dan konsep yang
benar. Karena itu guru harus melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan

13
multimedia, sehingga terjadi suasana belajar sambil bekerja, belajar sambil
mendengar, dan belajar sambil bermain, sesuai kontek materinya.

 Dalam hal evaluasi, secara teori dan praktik, guru harus dapat melaksanakan
sesuai dengan tujuan yang ingin diukurnya. Jenis tes yang digunakan untuk
mengukur hasil belajar harus benar dan tepat. Diharapkan pula guru dapat
menyusun butir secara benar, agar tes yang digunakan dapat memotivasi siswa
belajar.

Kemampuan yang harus dimiliki guru dalam proses pembelajaran dapat


diamati dari aspek perofesional adalah:

 Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung
mata pelajaran yang diampu.
 Menguasai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran/bidang
pengembangan yang diampu.
 Mengembangkan materi pelajaran yang diampu secara kreatif.
Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan
tindakan reflektif.
 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan
mengembangkan diri.

Kompetensi profesional merupakan kemampuan guru dalam menguasai


pengetahuan bidang ilmu, teknologi, dan/atau seni yang sekurang-kurang meliputi
penguasaan (1) materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai standar isi program
satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang
diampunya, dan (2) konsep-konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau
seni yang relevan yang secara konseptual menaungi atau koheren dengan program
satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang dia
mampu.

4. Kompetensi Sosial

14
Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk menyesuaikan diri
kepada tuntutan kerja di lingkungan sekitar pada waktu membawakan tugasnya
sebagai guru. Peran yang dibawa guru dalam masyarakat berbeda dengan profesi
lain. Oleh karena itu, perhatian yang diberikan masyarakat terhadap guru pun
berbeda dan ada kekhususan terutama adanya tuntutan untuk menjadi pelopor
pembangunan di daerah tempat guru tinggal. Beberapa kompetensi sosial yang perlu
dimiliki guru antara lain; terampil berkomunikasi, bersikap simpatik, dapat bekerja
sama dengan Dewan Pendidikan/Komite Sekolah, pandai bergaul dengan kawan
sekerja dan mitra pendidikan, dan memahami dunia sekitarnya (lingkungan).

Yang dimaksud dengan kompetensi sosial di dalam Peraturan Pemerintah


Nomor 19 tahun 2005, pada pasal 28, ayat 3, ialah kemampuan pendidik sebagai
bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul seacara efektif dengan
peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik
dan masyarakat sekitar. Menurut Achmad Sanusi (1991) mengungkapkan
kompetensi sosial mencakup kemampuan untuk menyesuaikan diri kepada tuntutan
kerja dan lingkungan sekitar pada waktu membawakan tugasnya sebagai guru.

Guru profesional hendaknya mampu memikul dan melaksanakan tanggung


jawab sebagai guru kepada siswa, orang tua, masyarakat, bangsa, negara, dan
agamanya. Tanggung jawab pribadi yang mandiri yang mampu memahami dirinya,
mengelola dirinya, mengendalikan dirinya, dan menghargai serta mengembangkan
dirinya. Tanggung jawab sosial diwujudkan melalui kompetensi guru dalam
memahami dirinya sebagai bagian yang tak terpisahkan dari lingkungan sosial serta
memiliki kemampuan berinteraksi sosial.

Tanggung jawab intelektual diwujudkan melalui penguasaan berbagai


perangkat pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menunjang tugas-
tugasnya. Tanggung jawab spiritual dan moral diwujudkan melalui penampilan guru
sebagai makhluk beragama yang perilakunya senantiasa tidak menyimpang dari
norma agama dan norma moral.

E. Kompetensi guru profesional dalam penerapan pembelajaran.

15
Kompetensi guru professional yaitu kemampuan yang harus dimiliki guru dalam proses
pembelajaran. Guru mempunyai tugas untuk mengarahkan kegiatan belajar siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran, untuk itu guru dituntut mampu menyampaikan bahan
pelajaran. Guru harus selalu meng-update dan menguasai materi pelajaran yang disajikan.
Persiapan diri tentang materi diusahakan dengan jalan mencari informasi melalui berbagai
sumber seperti membaca buku-buku terbaru, mengakses internet, selalu mengikuti
perkembangan dan kemajuan terakhir tentang materi yang disajikan. Dalam penyampaian
pembelajaran, guru mempunyai peranan dan tugas sebagai sumber materi yang tidak pernah
kering dalam mengelola Proses pembelajaran. Kegiatan mengajarnya harus disambut oleh
siswa sebagai suatu seni pengelolaan proses pembelajaran yang diperoleh melalui latihan,
pengalaman, dan kemauan belajar yang tidak pernah putus.
Dalam melaksanakan proses pembelajaran, keaktifan siswa harus diciptakan dan berjalan
terus dengan menggunakan metode dan strategi mengajar yang tepat. Guru menciptakan
suasana yang dapat mendorong siswa untuk bertanya, mengamati, mengadakan ekperimen,
serta menemukan fakta dan konsep yang benar, oleh karena itu guru harus melakukan
kegiatan pembelajaran menggunakan multimedia, sehingga terjadi suasana belajar sambil
bekerja, belajar sambil mendengar, dan belajar sambil bermain, sesuai konteks materinya.
Di dalam pelaksanaan proses pembelajaran, guru harus memerhatikan prinsip- prinsip
pembelajaran sebagai ilmu keguruan. Misalnya bagaimana menerapkan prinsip apersepsi,
perhatian, kerja kelompok, korelansi, dan prinsip-prinsip lainya. Dalam hal evaluasi, secara
teori dan praktik, guru harus dapat melaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin diukurnya.
Jenis tes yang digunakan untuk mengukur hasil belajar harus benar dan tepat. Diharapkan
pula guru dapat menyusun item secara benar, lebih jauh agar tes yang digunakan harus dapat
memotivasi siswa belajar. Kompetensi profesional yaitu kemampuan yang harus dimiliki guru
berkenaan dengan aspek: Dalam menyampaikan pembelajaran, guru mempunyai peranan dan
tugas sebagai sumber materi yang tidak pernak kering dalam mengelola proses pembelajaran.
Kegiatan mengajarnya harus disambut oleh siswa sebagai suatu seni pengelolaan proses
pembelajaran yang diperoleh melalui latihan, pengalaman, dan kemauan belajar yang tidak
pernah putus. Dalam melaksanakan proses pembelajaran keaktifan siswa harus selalu
diciptakan dan berjalan terus dengan menggunakan metode dan strategi mengajar yang tepat.
Guru menciptakan suasana yang dapat medorong siswa untuk bertanya, mengamati,

16
mengadakan eksperimen sehingga menemukan fakta dan konsep yang benar, oleh karena itu
guru harus melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan multimedia, sehingga terjadi
suasana belajar sambil bekerja, belajar sambil mendengar, dan belajar sambil bermain, sesuai
dengan konteks materinya.
Di dalam pelaksanaan proses pembelajaran, guru harus memerhatikan prinsip- prinsip
didaktik metodeik sebagai ilmu keguruan. Misalnya bagaimana menerapkan prinsip apersepsi,
perhatian, kerja kelompok, korelasi, dan prinsip-prinsip lainya. Dalam hal evaluasi, secara
teori dan praktik, guru harus dapat melaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin diukurnya.
Jenis tes yang digunakan untuk mengukur hasil belajar harus benar dan tepat. Diharapkan
pula guru dapat menyusun item secara benar, lebih jauh agar tes yang digunakan harus dapat
memotivasi siswa belajar. Kompetensi Guru profesional dan Contoh Penerapannya. Adapun
kriteria kompetensi profesional guru adalah sebagai berikut:
a) Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata
pelajaran yang diampu
b) Menguasai standar kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran/bidang
pengembangan yang diampu
c) Mengembangkan matei pembelajaran yang diampu secara kreatif.
d) Mengembangkan keprofesional secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan
reflektif
e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dan komunikasi untuk
berkomunikasi dan mengembangkan diri

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kompetensi professional merupakan penguasaan materi kurikulum secara luas
dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di
sekolah dan subtansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap
struktur dan metodologi keilmuan. komponen kompetensi profesional guru, yaitu:
1. Memiiki pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku manusia
2. Memiliki pengetahuan dan menguasai bidang studi yang diampu
3. Memiliki sifat yang tepat terhadap diri sendiri, sekolah, teman sejawat, dan
bidang studi yang diampu
4. Memiliki keterampilan menyampaikan materi ajar

B. Saran
Dalam memahami pengertian kompetensi professional guru ada banyak pendapat
para ahli yang membahas tentang kompetensi professional guru, diantaranya
Amirullah Syarbini, Menurut Cooper dalam Satori, juga dalam Permendiknas no.16
tahun 2007 kesemua pendapat tersebut mungkin banyak perbedaan penyampaian tapi
intinya sama guna memperluas wawasan keilmuan tentang kompetensi professional
guru, penulis berharap perbedaan tersebut bukan untuk di benturkan melainkan untuk
lebih mengembangkan pengetahuan.

18
DAFTAR PUSTAKA

http://www.gurukelas.com/2019/12/kompetensi-profesional-guru-dan-kompenen-
kompenennya.html
https://www.gurupendidikan.co.id/kompetensi-guru/
http://haryatikurniawati96.blogspot.com/2017/03/kompetensi-dan-peranan-guru-
profesional.html
https://www.yuksinau.id/pengertian-profesional/
http://santringajigmail.blogspot.com/2015/12/macam-macam-kompetensi-profesional-
guru.html
http://haryatikurniawati96.blogspot.com/2017/03/kompetensi-dan-peranan-guru-
profesional.html

19

Anda mungkin juga menyukai