Kelas: PTE B
2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta hidayahnya penulis dapat menyelesaikan rekayasaide
yang berjudul “ Pentingnya Profesionalisasi Guru Dalam Pendidikan” ini dengan
baik. Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas Profesi Kependidikan. Penulis
sangat berharap hasil makalah ini dapat berguna bagi semuaorang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR................................................................................................i
DAFTARISI............................................................................................................. ii
BABI......................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.2 RumusanMasalah.............................................................................................1
1.3 TujuanPenulisan...............................................................................................2
1.4 ManfaatPenulisan.............................................................................................2
BABII....................................................................................................................... 3
IDENTIFIKASIPERMASALAHAN.......................................................................3
2.1 DefinisiGuru.....................................................................................................3
2.2 DefinisiGuruIdeal.............................................................................................3
2.3 MasalahPadaGuru............................................................................................4
2.4 ProfesionalismeGuru........................................................................................6
2.5 TantanganProfesionlismeGuru.........................................................................7
BABIII...................................................................................................................... 9
SOLUSIDANPEMBAHASAN................................................................................9
BABIV....................................................................................................................12
PENUTUP............................................................................................................... 12
4.1 Kesimpulan.................................................................................................... 12
4.2 Saran 12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
Olehkarenaitu,perluadanyasuatupenjelasanyanglebihrincimengenai
pentingnya profesionalisme guru dalam suatu pembelajaran. Makalah ini akan
membahas pentingnya profesionalisme guru dalam mengajar, sehingga
diharapkan mampu menjadi motivasi bagi para guru untuk lebihmeningkatan
profesionalisme yang dimilikinya guna menghasilkan anak didik yang berkualitas
tinggi.
1.2 RumusanMasalah
1
1.3 TujuanPenulisan
1.4 ManfaatPenulisan
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
2.1 DefinisiGuru
Guru yang pandai belum tentu bisa menjadi guru ideal. Menurut Wijaya
Kusumah (2009),”guru ideal adalah sosok guru yang mampu menjadi panutan dan
selalu memberikan keteladaan. Ilmunya seperti mata air yang tak pernah habis.
Semakin diambil semakin jernih airnya. Mengalir bening dan menghilangkan rasa
dahaga bagi siapa saja yang meminumnya”.
Pada dasarnya seorang guru tidak hanya dituntut untuk memiliki keahlian
dalam bidangnya, namun seorang guru harus bisa menjadi teladan bagi murid-
muridnya. Menurut Desi Reminsa (2008),” syarat untuk menjadi guru ideal antara
lain harus memiliki kemampuan intelektual yang memadai, kemampuanmemahami
visi dan misi pendidikan, keahlian mentransfer ilmu pengetahuan atau metodologi
pembelajaran, mampu memahami konsepperkembagan
anak/psikologi perkembangan, kemampuan mencari problem solving (pemacahan
masalah), kreatif dan memiliki seni dalam megajar”.
Dari beberapa pendapat para pakar diatas, guru ideal adalah sosok seorang
guru yang memiliki profesionalisme yang tinggi dalam mengajar anak
didiknya.Oleh karena sangat penting bagi seorang guru untuk memiliki
prefesionalisme yang tinggi dalammengajar.
1. Guruyangbaikadalahguruyangkalem,tidakpernahberteriak,selalu
bertemperamen baik, selalu tenang, dan tidak pernah menunjukkan
emosi yang tinggi.
2. Guru yang baik tidak pernah berprasangka buruk. Guru yang baik
tidak pernah membeda-bedakan anak atas dasar suku, ras danlain
jenis.
3. Guru yang baik menyembunyikan perasaan yang sesungguhnya
kepadamurid-muridnya.
4. Guru yang baik menerima semua anak dengan pandangan yang sama.
Guru yang baik tidak pernah punya favorit dan tidak pilihkasih.
5. Guru yang baik menyediakan lingkungan belajar yang menarik,
merangsang, tenang, bebas, dan sesuai dengan aturan pada setiapsaat.
6. Guru yang baik selalu konsisten. Guru yang baik tidak pernah merasa
tinggi, rendah, tidak pernah lupa atau membuat kesalahan, tidak pernah
menunjukkan sebagiansebagian dan tidak pernah beranekaragam.
7. Guruyangbaikselalutahujawaban.Guruyangbaikmempunyai
pengetahuan yang lebih banyak dibandingkan denganmuridmuridnya.
8. Guruyangbaikselalumembantusatusamalain,selalumenjadi
barisan dalam menghadapi anakanak tanpa memperhitungkan perasaan
nilai atau hukuman.
Dari kedelapan mitos tersebut, bila disimpulkan guru yang baik adalah
harus lebih baik, lebih mengerti, lebih memiliki ilmu pengetahuan, lebih
sempurna dari pada anak didiknya. Orang yang menganut mitos ini berarti guru
dituntut untuk mengatasi kelemahan manusia itu sendiri. Guru dituntutuntuk
berbuat sesuai dengan idealismenya, sehingga ia akan berperan pura-pura sebagai
seorang yang ideal di satu sisi, dan di sisi lain ia harus berperan sebagai pribadi
ada adanya (Imam Syafi'I, 1992: 32). Pandangan lain tentang guru yang baik juga
dikemukakan oleh Winarno Surakhmad (1973: 60). Menurutnya guru yang baikdan
disukai adalah guru yang mempunyai sifat ramah dan bersedia memahami setiap
orang, bersifat sabar dan suka membantu memberi perasaan tenang, bersifat adil
dan tidak memihak namun tegas, cerdas dan mempunyai minat yang berbagai
ragam (luas), memiliki rasa humor dan kesegaran pergaulan, dan memperlihatkan
tingkah laku dan lahiriyah yangmenarik.
Guru pada dasarnya harus mempunyai idealisme dan kepribadianyang
baik, sebab diharapkan guru mampu menjadi suri tauladan dalam semua
tindakannya. Adapun hakikat guru adalah seorang yang memberikan ilmu
pengetahuan atau keterampilan kepada orang lain dan harus mempunyai
kepribadianyangbaiksertamampumenjalankantugasdankewajibannyasecara
baik.
2.4 ProfesionalismeGuru
Ada sisi-sisi tertentu dari fungsi dan peranan sekolah yang tidak
dapat tergantikan, misalnya hubungan guru-murid dalam fungsi
mengembangkan kepribadian atau membina hubungan sosial, rasa
kebersamaan, kohesi sosial, dan lain-lain. Teknologi informasi hanya mungkin
menjadipenggantifungsipenyebaraninformasidansumberbelajaratausumber
bahan ajar. Bahan ajar yang semula disampaikan di sekolah secara klasikal, lalu
dapat diubah menjadi pembelajaran yang diindividualisasikan melalui jaringan
internet yang dapat diakses oleh siapapun dari manapun secara individu. Inilah
tantangan profesi guru. Apakah perannya akan digantikan oleh teknologi
informasi, atau guru yang memanfaatkan teknologi informasi untuk menunjang
peranprofesinya.
2.6 DuniaPendidikanIndonesiaMenghadapiMEA
Pada tahun 2015 kesepakatan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
atauPasar Ekonomi ASEAN mulai berlaku. Kesepakatan ini tak
hanyaberdampak
pada sektor ekonomi, tapi juga sektor-sektor lainnya. Tak terkecuali “pendidikan”
sebagai modal membangun sumber daya manusia yang kompetitif. Era
perdagangan bebas ASEAN, harus disambut oleh dunia pendidikan dengan cepat,
agar sumber daya manusia Indonesia siap menghadapi persaingan yang
semakinketat dengan negara-negara lain.
Ketrampilan ini bisa diupayakan dengan cepat karena siswa akan diajarkan
bagaimana cara bekerja yang kreatif dan inovatif.Sedangkan kompetensi
membangun jaringan dilakukan dengan pengembanga sikap dan mengelola
sumber daya manusia seperti, kepemimpinan, kerja sama sertakomunikasi.
BAB III
Disadari atau tidak tugas guru di masa depan akan semakin berat. Guru
tidak hanya bertugas mentransfer ilmu pengetahuan, keterampilan dan
teknologisaja, melainkan juga harus mengemban tugas yang dibebankan
masyarakat kepadanya. Tugas tersebut meliputi mentransfer kebudayaan dalam arti
luas, keterampilan dalam menjalani hidup (life skills), dan nilai serta beliefs
(Purwanto, 2004). Melihat tugas yang demikian berat tersebut, maka sudah
selayaknya bilakemampuan profesional guru juga terus ditingkatkan agar mereka
mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Terkait dengan hal ini guru sendiri
harus mau membuat penilaian atas kinerjanya sendiri atau mau melakukan otokritik
disamping harus pula memperhatikan berbagai pendapat danharapanmasyarakat.
Cara satu-satunya untuk memenuhi standar profesi ini adalah dengan belajar
secara terus menerus sepanjang hayat, dengan membuka diri yakni mau
mendengar dan melihat perkembangan baru dibidangnya.
Beberapa upaya di atas tentu saja tidak akan dapat berjalan jika tidak
dibarengi dengan upaya yang nyata untuk menjadikan guru menjadi sebuah
profesi yang menjanjikan artinya kesejahteraan guru memang harus ditingkatkan.
Mengapa harus kesejahteraan guru yang harus ditingkatkan? Hal ini mengandung
implikasi yang sangat luas. Di satu sisi, dengan kesejahteraan guru yang memadai
akanmampumendukungkinerjagurusecaraoptimal.Gurutidaklagimemikirkan
bagaimana mencari"pekerjaan sampingan" untuk mempertahankan dan membiayai
kehidupan keluarganya, melainkan mampu terfokus pada pelaksanaan tugas dan
tanggung jawabnya dalam membina anakdidiknya.
10
Penerapan profesionalisme tentunya bukan hanya tanggung jawab semata
dari guru tersebut, akan tetapi semua elemen yang mendukung dalam tugas guru.
Berbagai masalah dalam mencapi profesionalisme guru kedepan sangatlah
kompleks, dengan kondusi tersebut apabila tidak ada kesiapan secarabaik akan
berdampak terhadap kualitas pendidikan di Indonesia. Sementara saat ini, negara-
negara di sekitar Indonesia memendang peningkatan mutu pendidikan melalui
perbaikan kinerja guru sudah berkembang dengan pesat.
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Problematika pendidikan Indonesia saat ini terletak pada sistem dan sumber
daya manusia nya yang masih belum bisa bersinergi, sehingga aturan yang dibuat
kadang kala tidak menyesuaikan kemampuan SDM yang dilapanagan,
begitupun sebaliknya SDM terkadang enggan untuk menuruti aturan yang
berlaku. Masalah tersebut mempunyai dampak yang sangat besar terhadap
pendidikan, karena hubungan nya langsung dengan bagaimana guru menjalankan
kegiatannya dan mampu dikatakan profesional.
4.2 Saran