Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PROFESI KEGURUAN
Tentang
“KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI GURU”

Kelompok 2:
Indah Safitri 2114040050
Rini Fifratul Adnan 2114040070

Dosen Pengampu:

Prof. Dr.H.Syafruddin Nurdin, M.Pd

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
IMAM BONJOL PADANG
1445 H/2024 M
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan seluruh alam yang telah memberikan kesempatan
dan kesehatan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam semoga
selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang diutus sebagai rahmat bagi semesta
alam, beserta keluarga dan para sahabatnya serta para pengikutnya yang setia sampai hari
kemudian.
Makalah “Kualifikasi dan Kompetensi Guru” ini dibuat dengan maksud untuk
menunaikan tugas mata kuliah Profesi Keguruan. Penulis mengucapkan terimakasih kepada
Bapak Prof. Dr.H.Syafruddin Nurdin, M.Pd selaku dosen pengampuh mata kuliah Profesi
Keguruan dan pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Penulis berharap penyusunan dalam bentuk makalah ini akan memberi banyak
manfaat dan memperluas ilmu pengetahuan kita. Oleh karena itu, penulis meminta para
pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu
pengetahuan ini. Terima kasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan manfaat
positif bagi kita semua

Padang, 3 Maret 2024

Pemakalah,

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................ i


DAFTAR ISI ...................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah ....................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kualifikasi ............................................................................................................. 2
B. Konsep Kualifikasi Akademik Guru ...................................................................................... 2
C. Standar Kualifikasi Akademik Guru Profesionalitas di Indonesia ....................................... 2
D. Pengertian Kompetensi dan Standar Kompetensi Guru ........................................................ 3
E. Sertifikasi Pendidik ................................................................................................................. 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................................................ 11
B. Saran ...................................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah investasi jangka panjang manusia. Pendidikan merupakan salah
satu komponen terpenting bagi kemajuan hidup manusia di seluruh dunia. Begitu juga di
Indonesia, pendidikan dijadikan sebagai tongggak pembangunan bangsa dan negara.
Salah satu komponen yang terdapat dalam pendidikan adalah guru.
Guru dalam komponen pendidikan memiliki peranan yang besar dan strategis.
Karena gurulah yang dijadikan sebagai ujung tonggak dalam pendidikan. Guru
mempunyai tugas yang berat dan mulia dalam mengantarkan anak-anak bangsa ke
puncak cita-cita. Untuk dapat menjalankan tugasnya dengan baik maka seorang guru
selayaknya memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi yang berkaitan dengan
tugas dan tanggung jawabnya. Kompetensi yang dimiliki oleh setiap setiap guru akan
menunjukan kualitas profesionalisme seorang guru.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 tahun 2007 telah
ditetapkan standar kompetensi pedagogik guru. Standar kompetensi pedagogik guru
merupakan kemampuan minimal yang harus dimiliki guru dalam menyelenggarakan
pembelajaran. Standar kompetensi guru mencakup kompetensi inti guru yang
dijabarkan ke dalam kompetensi guru. Dengan adanya kualifikasi dan kompetensi
tersebut diharapkan seorang guru menjadi tenaga pendidik dan pengajar yang
professional. Dalam makalah ini kami akan membahas tentang kualifikasi akademik
dan kompetensi guru khususnya untuk di Indonesia.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian kualifikasi akademik?
2. Bagaimana standar kualifikasi guru profesional di Indonesia?
3. Apa pengertian kompetensi dan standar kompetensi guru?
4. Apa saja yang menjadi standar kompetensi guru?
5. Apa itu sertifikat pendidik, manfaat, serta tujuannya?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian kualifikasi akademik.
2. Mengetahui standar kualifikasi guru professional di Indonesia.
3. Mengetahui pengertian kompetensi dan standar kompetensi guru.
4. Mengetahui standar kompetensi guru.
5. Mengetahui apa itu sertifikat pendidik, manfaat serta tujuannya
1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kualifikasi Akademik

Kualifikasi adalah pendidikan khusus untuk memperoleh suatu keahlian atau


keahlian yang diperlukan untuk mencapai sesuatu (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Sedangkan akademik memiliki arti akademis. Jadi kualifikasi akademik adalah
keahlian atau kecakapan khusus dalam bidang pendidikan baik sebagai pengajar
pelajaran, administrasi pendidikan yang diperoleh dari proses pendidikan.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Kualifikasi akademik
diartikan sebagai tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang
pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan
sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku (Pasal 28 ayat 2). (Kunandar,
Guru Profesional, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, hlm. 72).

B. Konsep Kualifikasi Akademik Guru

Seorang guru atau pendidik professional harus memiliki kualifikasi akademik


minimum sarjana S1 atau diploma (IV), menguasai kompetensi (pedagogik,
professional, sosial dan moral), serta memiliki sertifikat pendidik, sehat jasmani dan
rohani. Di sisi lain seorang guru pun perlu memiliki kemampuan untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indoensia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan
bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang
mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut tentu dibutuhkan guru yang memiliki
kualifiaksi dan kapasitas yang baik.

C. Standar Kualifikasi Akademik Guru Professional di Indonesia


1. Kualifikasi Akademik Guru Melalui Pendidikan Formal
Kualifikasi akademik guru pada satuan pendidikan jalur formal mencakup
kualifikasi akademik khususnya pada guru sekolah menengah pertama/madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTs). guru sekolah menengah atas/madrasah aliyah
(SMA/MA), dan guru sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah kejuruan
(SMK/MAK), sebagai berikut:
2
a. Kualifikasi Akademik Guru SMP/MTS
Guru pada SMP/MTs, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki
kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau
sarjana (SI) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang
diajarkan/diampu. dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi
b. Kualifikasi Akademik Guru SMA/MA
Guru pada SMA/MA. atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki
kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau
sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang
diajarkan/diampu. dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
c. Kualifikasi Akademik Guru SMK/MAK
Guru pada SMK/MAK* atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki
kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana
(S1) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu,
dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
2. Kualifikasi Akademik Guru Melalui Uji Kelayakan dan Kesetaraan
Kualifikasi akademik yang dipersyaratkan untuk dapat diangkat sebagai
guru dalam bidang-bidang khusus yang sangat diperlukan tetapi belum
dikembangkan di perguruan tinggi dapat diperoleh melalui uji kelayakan dan
kesetaraan. Uji kelayakan dan kesetaraan bagi seseorang yang memiliki keahlian
tanpa ijazah dilakukan oleh perguruan tinggi yang diberi wewenang untuk
melaksanakannya.
D. Pengertian Kompetensi dan Standar Kompetensi Guru

Menurut Kamus Bahasa Indonesia (WJS Purwadarminta) kompetensi berarti


(kewenangan) kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan sesuatu hal.
Pengertian dasar kompetensi (competency) yakni kemampuan atau kecakapan.
Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki
seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam
melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.
Definisi dari kompetensi yaitu "Competence is defined as the ability to
adequately perform a task, duty or role. Competence integrates knowledge, skills,
personal values and attitudes. Competence builds on knowledge and skills and is
acquired through work experience and learning by doing". Kompetensi dapat
digambarkan sebagai kemampuan untuk melaksanakan satu tugas, peran atau

3
tugas, kemampuan mengintegrasikan pengetahuan, ketrampilan-ketrampilan. sikap-
sikap dan nilai-nilai pribadi, dan kemampuan untuk membangun pengetahuan dan
keterampilan yang didasarkan pada pengalaman dan pembelajaran yang dilakukan
(Robert A. Roe: 2001).
Adapun kompetensi guru adalah "The ability of teacher to responsibility
perform has or her duties oppropriately". Kompetensi guru merupakan kemampuan
seseorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban secara bertanggung jawab
dan layak. Secara singkat kompetensi bagi guru dapat disimpulkan bahwa
kompetensi guru merupakan kemampuan dan kewenangan guru dalam melaksanakan
profesi keguruannya. Ada sekurang-kurangya empat standar kompetensi yang harus
dimiliki seorang guru, yaitu sebagai berikut.
1. Kompetensi Profesional

Guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian


khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan
fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal.
Terdapat banyak pendapat tentang kompetensi yang seharusnya dikuasai
guru sebagai suatu jabatan profesional. Ada ahli yang menyatakan ada sebelas
kompetensi yang harus dikuasai guru, yaitu:
a. Menguasai bahan ajar

b. Menguasai landasan-landasan kependidikan

c. Mampu mengelola program belajar mengajar

d. Mampu mengelola kelas

e. Mampu menggunakan media/sumber belajar lainnya

f. Mampu mengelola interaksi belajar mengajar

g. Mampu menilai prestasi peserta didik untuk kepentingan pengajaran

h. Mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan penyuluhan.

i. Mengenal penyelenggaraan administrasi sekolah.

j. Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil penelitian


pendidikan guna keperluan pengajaran
k. Memiliki kepribadian yang tinggi.
Kompetensi profesional seorang guru diantaranya mencakup:
4
a. Menguasai landasan kependidikan 2. Menguasai bahan pengajaran
b. Mampu menyusun program pengajaran
c. Mampu melaksanakan program pengajaran, serta
d. Mampu menilai hasil dan proses belajar
mengajar. (Uzer Usman: 1995)
2. Kompetensi Pedagogik
Kemampuan pedagogik pada dasarnya adalah kemampuan guru dalam
mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi pedagogik merupakan salah
satu jenis kompetensi yang harus dikuasai guru. Kompetensi pedagogik
merupakan kompetensi khas yang membedakan guru dengan profesi lainnya.
Aspek yang terdapat dalam kompetensi pedagogik diantaranya adalah sebagai
berikut.
a. Menguasai karakteristik peserta didik
Karakteristik peserta didik ini terkait dengan aspek fisik, moral, spiritual.
sosial, kultural, emosional. dan intelektual. Indikator yang muncul dari
penguasaan karakteristik peserta didik diantaranya:
1) Guru dapat mengidentifikasi karakteristik peserta didik di kelasnya.
2) Guru dapat mengidentifikasi potensi peserta didik dalam mata pelajaran
yang diampu
3) Guru memastikan bahwa setiap peserta didik memiliki kesempatan yang
sama untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
4) Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan yang sama
pada semua peserta didik.
5) Guru membantu mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan
peserta didik
6) Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta
didik untuk mencegah agar peilaku tersebut tidak merugikan peserta didik
lainnya.
b. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran Indikator yang muncul dari aspek ini
diantaranya:
1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menguasai materi
sesuai usia dan kemampuan belajarnya melalui pengaturan proses
pembelajaran dan aktivitas yang bervariasi
2) Guru dapat menjelaskan alasan pelaksanaan kegiatan yang dilakukannya,
5
baik yang sesuai maupun yang berbeda dengan rencana terkait
keberhasilan pembelajaran.
c. Mampu menilai hasil dan proses belajar mengajar. (Uzer Usman: 1995).
d. Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang saling terkait satu sama lain,
dengan memperhatikan tujuan pembelajara maupun proses belajar peserta
didik.
3. Mengembangkan kurikulum
Indikator yang muncul diantaranya:
a. Guru merancang rencana pembelajaran yang sesuai silabus untuk membahas
materi ajar tertentu agar peserta didik dapat mencapai kompetensi dasar yang
ditetapkan.
b. Guru menata materi pembelajaran secara benar sesuai dengan pendekatan
yang dipilih dan karakteristik peserta didik.
c. Guru memilih materi pembelajaran yang diampu yang terkait dengan
pengalaman belajar dan tujuan pembelajaran.
4. Menyelenggarakan pembelajaran yang medidik
Indikator dari aspek ini diantaranya:
a. Guru menyusun rancanagn pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di
dalam kelas, laboratorium, maupun lapangan.
b. Guru melaksanakan pembelajaran yang mendidik di kelas, di laboratorium,
dan di lapangan dengan memperhatikan standar keamanan yang
dipersyaratkan.
c. Guru memberikan banyak kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya,
mempraktekkan dan berinteraksi dengan peserta didik lain.
d. Menggunakan media pembelajaran dan sumber belajar yang relevan dengan
karakteristik peserta didik.
5. Mengembangkan potensi peserta didik
Guru dapat menganalisis potensi pembelajaran setiap peserta didik dan
mengidentifikasi pengembangan potensi peserta didik melalui program
pembelajaran yang mendukung untuk mengaktualisasikan potensi peserta didik,
termasuk kreativitasnya
6. Melakukan komunikasi dengan peserta didik
Guru mampu berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan
peserta didik serta bersikap antusias dan positif. Guru mampu memberikan
respon yang lengkap dan relevan atas pertanyaan atau komentar peserta didik.
6
7. Menilai dan mengevaluasi pembelajaran
Guru mampu menyelenggarakan penilaian proses dan hasil belajar
secara berkesinambungan. Guru melakukan evaluasi atas efektivitas proses dan
hasil belajar serta menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk
merancang program remidial dan pengayaan dan menggunakan hasil analisis
penilaian dalam proses pembelajarannya.
8. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang
mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil:
a. Menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik dan memiliki
etos kerja sebagai guru.
b. Menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan peserta didik.
sekolah dan masyarakat serta menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan
bertindak.
c. Memiliki perilaku yang berpengaruh positif terhadap peserta didik dan
memiliki perilaku yang disegani.
d. Bertindak sesuai dengan norma religius (iman dan taqwa, jujur, ikhlas,
suka menolong), dan memiliki perilaku yang diteladani peserta didik.
9. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan
berinteraksi secara harmonis dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
Adapun tiga komponen yang memungkinkan seseorang membangun dan
menjalani hubungan yang positif dengan teman sebaya, yaitu:
a. Pengetahuan tentang keadaan emosi yang tepat untuk situasi social tertentu
(pengetahuan sosial).
b. Kemampuan untuk berempati dengan orang lain (empati)
c. Percaya pada kekuatan diri sendiri (locus of control).
Dalam memahami kompetensi sosial seorang guru, kita dapat mendapatkan
satu ayat dalam Al-quran yang menyatakan pentingnya seorang guru memiliki
kompetensi sosial. Hal tersebut tertuang dalam Al-quran surat An-Nahl ayat 90
yang artinya: "Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan berbuat
kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan
keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar
kamu dapat mengambil pelajaran."
7
Pada ayat tersebut. dijelaskan perintah-perintah yang sesuai dengan
kompetensi sosial guru. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Berlaku Adil
b. Berbuat kebajikan
c. Memberi kepada kaum kerabat
d. Melarang perbuatan keji dan mungkar
Kompetensi Guru mata pelajaran Matematika pada SMP/MTS, SMA/MA,
SMK/MAK
1. Menggunakan bilangan, hubungan di antara bilangan, berbagai sistem
bilangan dan teori bilangan.
2. Menggunakan pengukuran dan penaksiran.
3. Menggunakan logika matematika.
4. Menggunakan konsep-konsep geometri
5. Menggunakan konsep-konsep statistika dan peluang
6. Menggunakan konsep-konsep aljabar.
7. Menggunakan konsep-konsep kalkulus dan geometri analitik.
8. Menggunakan konsep dan proses matematika diskrit.
9. Menggunakan trigonometri.
10. Menggunakan vektor dan matriks.
11. Menjelaskan sejarah dan filsafat matematika.
12. Mampu menggunakan alat peraga, alat ukur, alat hitung, piranti lunak
komputer, model matematika, dan model statistika.
E. Sertifikasi Pendidik
1. Pengertian Sertifikasi
Sertifikasi merupakan proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan
dosen atau bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru dan dosen
sebagai tenaga professional. Jadi Sertifikasi juga berarti proses pemberian sertifikat
pendidik kepada guru yang telah memenuhi persyaratan tertentu, yaitu memiliki
kualifikasi akademik, kompetensi, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan peningkatan
kesejahteraan yang layak.
Sertifikasi guru merupakan salah satu cara dalam dunia pendidikan
untuk meningkatkan kualitas dan profesionalitas guru, sehingga ke depan semua
guru harus memiliki sertifikat sebagai lisensi atau ijin mengajar. Alhasil, upaya
pengembangan guru profesional di Indonesia cepat terwujud. Kualitas bangsa akan
8
meningkat seiring dengan meningkatnya kualitas dan pro-fesionalisme guru. Itulah
premis yang mendasari sistem pendidikan suatu bangsa. Pendidikan merupakan
upaya untuk mengembangkan martabat manusia dan kualitas hidup di tanah air.
Kehidupan manusia diharapkan dapat membaik dengan cara yang lebih ideal
sebagai akibat dari peningkatan martabat ini. Guru yang berkualitas dan berkualitas
dalam disiplin ilmunya, tenaga administrasi yang profesional dalam pengelolaan
administrasi pendidikan, serta kepemimpinan yang demokratis dan profesional
semuanya membantu pelaksanaan program pendidikan (Franky dan Rachima
Savira, 2021).
Mengartikan tujuan dari sertifikasi itu sendiri adalah dengan adanya
peningkatan mutu dan kualitas pembelajaran oleh para guru yang sudah
bersertifikasi tersebut. Dengan adanya Sertifikasi pendidik, diharapkan kompetensi
yang dimiliki oleh guru sebagai pengajar bisa meningkatkan proses pembelajaran
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, sertifikasi sangat
perlu dilakukan untuk seorang guru sebab dengan adanya sertifikasi itu sendiri bisa
membuat pendidikan bermutu yang membuat generasi semakin maju. Selain
membuat peserta didik lebih mengerti akan pendidikan, guru yang disertifikasi juga
bisa memenuhi kebutuhan kesejahteraannya.
2. Tujuan dan Manfaat Sertifikasi
Pada dasarnya sertifikasi memiliki banyak tujuan, tujuan utama sertifikasi
guru yaitu sebagai berikut:
a. Menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen
pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Agen
pembelajaran berarti pelaku proses pembelajaran. Bila belum layak, guru perlu
mengikuti pendidikan formal tambahan atau pelatihan professional tertentu.
b. Meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan. Mutu siswa sebagai hasil
proses pendidikan akan sangat ditentukan oleh kecerdasan, minat, dan upaya
siswa bersangkutan. Mutu siswa juga ditentukan oleh mutu guru dan mutu
proses pembelajaran dilingkup sekolah maupun lingkup nasional.
c. Meningkatkan martabat guru. Dengan segala pendidikan formal dan pelatihan
yang telah diikuti, diharapkan guru mampu “memberi” lebih banyak kepada
kemajuan siswa. Dengan memberi lebih banyak, martabat kita sebagi guru
akan

9
meningkat.
d. Meningkatkan profesionalitas guru. Mutu profesionalitas guru banyak
ditentukan oleh pendidikan, pelatihan, dan pengembangan diri lain oleh guru
bersangkutan. Sertifikasi guru hendaknya dapat kita jadikan sebagai langkah
awal menuju yang profesional.
e. Sedangkan manfaat dari sertifikasi itu sendiri juga banyak, hanya saja yang
utama adalah sebagai berikut:
f. Melindungi profesi guru dari praktik-praktik yang tidak kompeten, yang dapat
merusak citra profesi guru
g. Melindungi masyarakat dari praktik-praktik pendidikan yang tidak berkualitas
dan tidak profesional
h. Meningkatka kesejateraan guru, dengan hasil sertfikasi guru dapat dengan
mudah digunakan untuk besarnya imbalan yang pantas diberikan kepada
masing-masing guru
3. Persyaratan Sertifikasi
Sebagai tenaga pendidik, sertifikasi baru diberikan apabila persyaratan telah
terpenuhi dengan keharusan memiliki:
a. Kualifikasi akademik

b. Pendidikan dan pelatihan

c. Pengalaman mengajar

d. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran

e. Penilaian dari atasan dan pengawas

f. Prestasi akademik

g. Karya pengembangan profesi

h. Keikutsertaan dalam forum ilmiah;

i. Pengalaman organisasi di bidang pendidikan dan sosial; serta

j. Penghargaan yang relevan dalam bidang pendidikan.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam dunia pendidikan, tidak dipungkiri lagi bahwa guru menempati posisi yang
sangat penting. Guru merupakan tonggak pendidikan yang akan mencetak manusia-
manusia pada masa yang akan datang.
Dalam profesinya, guru harus memiliki kompetensi-kompetensi yang telah
ditentukan standarnya. Semua itu dilakukan supaya mengahsilkan pendidikan yang
berkualitas dan mencapai tujuan pendidikan itu sendiri. Terdapat empat kompetensi
yang harus dimiliki seorang guru yaitu kompetensi profesional, kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Keempat kompetensi tersebut memiliki
indikator-indikator sendiri dan sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
Dengan keempat kompetensi tersebut diharapkan guru bisa meningkatkan kualitas
pendidikan sesuai dengan tuntutan zaman. Guru harus bisa memiliki keempat
kompetensi tersebut dan mensinergikan ke dalam dunia pendidikan.
B. Saran
Sebagai seorang calon guru, tentunya pembaca harus bisa memahami kompetensi-
kompetensi yang harus dimiliki seorang guru. Hal ini bertujuan agar ketika menjadi guru
pembaca sudah mengerti tugas seorang guru yang sangat berat. Dan yang terpenting
adalah mempersiapkan segala hal yang akan digunakan sebagai seorang guru. Demikian
yang dapat pemakalah paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini. Pemakalah banyak berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan
makalah di kesempatan berikutnya dapat lebih baik lagi. Semoga makalah ini berguna
bagi penulis dan para pembaca

11
DAFTAR PUSTAKA

Alfath, M. D., & Huliatunisa, Y. (2021). Analisis kebijakan sertifikasi terhadap kinerja guru.
Indonesian Journal of Elementary Education (IJOEE), 2(2), 78-91.

Anisa.F.R & Pupun.N.(2020). Teacher’s Profesional Competence. International Conference on


Elementary Education. 2(1), 186-194.

Bawa, D. L. (2020). Pengaruh Kualifikasi Akademik Dosen Terhadap Mutu Pembelajaran


Pendidikan Agama Islam (Telaah Hasil Penelitian dan Kajian Tindak Lanjut). JIE
(Journal of Islamic Education), 5(1), 78-88.
Depdiknas. (2007). Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Jakarta: P2TK Ditjen
Dikti.
Ferdinal. L.(2020). Kualifikasi dan Kompetensi Guru dalam Dunia Pendidikan.Tarbawi, 3(1),
1-16.
Lafendry, F. (2020). Kualifikasi dan kompetensi guru dalam dunia pendidikan. Tarbawi: Jurnal
Pemikiran Dan Pendidikan Islam, 3(3), 1-16.
Latiana, L. (2019). Peran Sertifikasi guru dalam meningkatkan profesionalisme pendidik.
Edukasi, 13(1).

Saputra, D. J. (2022). Sertifikat Pendidik Syarat Mutlak Dalam Pengangkatan Jabatan


Fungsional Guru Dan Peningkatan Kesejahteraan Guru. Jurnal Al-Kifayah: Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, 1(1), 1-15

Susanti, S., Fitria, H., & Puspita, Y. (2020). Pengaruh Kualifikasi Akademik dan Kinerja Guru
Terhadap Nilai Siswa. Journal of Education Research, 1(2), 139-145.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Sisdiknas). Jakarta.
Zulfitri.(2020). Teacher Profesional Development. Journal pf Academia in English Education.

1(1), 1-18

12

Anda mungkin juga menyukai