Oleh :
KELOMPOK II
2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT. yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ilmiah
tentang Ranah Pengembangan Keprofesian Guru serta Pengembangan Profesi dan Karir.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Ranah Pengembangan
Keprofesian Guru serta Pengembangan Profesi dan Karir ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………... ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………… 2
C. Tujuan ……………………………………………………………………………….. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. RANAH PENGEMBANGAN KEPROFESIAN GURU……………………………. 3
1. Penyediaan Guru………………………………………………………………... 3
2. Induksi Guru Pemula……………………………………………………………. 4
3. Profesionalisasi Guru Berbasis Lembaga……………………………………….. 4
4. Professionalisasi Guru Berbasis Individu……………………………………….. 5
B. PENGEMBANGAN PROFESI DAN KARIR……………………………………… 7
1. Alasan Esensial…………………………………………………………………. 7
2. Fokus Pengembangan…………………………………………………………… 8
3. Kesamaan Hak Atas Pengembangan……………………………………………. 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………………….. 10
B. Saran ………………………………………………………………………………... 10
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………. 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini pendidikan di Indonesia dihadapkan dengan beberapa permasalahan.
Dalam Term of Reference EADC 2010 dengan Tema “Cerdas Indonesiaku” memaparkan
bahwa rendahnya kualitas guru di Indonesia merupakan rangkaian dari rantai masalah
pendidikan di Indonesia yang harus diberantas hingga ke akarnya. Hal ini berkaitan
dengan peran guru yang merupakan komponen penting dalam dunia pendidikan yang berada
di barisan terdepan.
Kualitas guru kita, saat ini disinyalir sangat memprihatinkan. Berdasarkan data tahun
2002/2003, dari 1,2 juta guru SD kita saat ini, hanya 8,3%nya yang berijasah sarjana. Realitas
semacam ini, pada akhirnya akan mempengaruhi kualitas anak didik yang dihasilkan. Belum
lagi masalah, dimana seorang guru sering mengajar lebih dari satu mata pelajaran yang tidak
jarang, bukan merupakan corn/inti dari pengetahuan yang dimilikinya, telah menyebabkan
proses belajar mengajar menjadi tidak maksimal.
Untuk mendapat input guru yang berkualitas dalam rekruitmen perlu di SMA-SMA
ada sosialisasi tentang LPTK dan lulusan yang berprestasi diarahkan untuk memasuki LPTK.
Kecuali itu keberadaan LPTK jumlahnya perlu dibatasi, Perguruan tinggi yang mencetak guru
harus perguruan tinggi yang berkualitas
Berkembangnya kesadaran bahwa tidak ada pendidikan yang bermutu, tanpa
kehadiran guru yang professional dengan jumlah yang mencukupi. Guru yang profesional
nyaris tidak berdaya tanpa dukungan tenaga kependidikan yang profesional pula. Syarat
menghadirkan guru yang professional, yaitu pendidikan, kesejahteraan, perlindungan, dan
permartabatan mereka terjamin.
Kesadaran untuk menghadirkan guru dan tenaga kependidikan yang professional
adalah sumber daya utama pencerdas bangsa, barangkali sama tuanya dengan sejarah
peradaban pendidikan. Khusus untuk guru, dilihat dari demensi sifat dan subsitusinya,
setidaknya ada empat ranah (takonomy) yang tersedia untuk mewujudkan guru yang benar-
benar professional, yaitu penyediaan guru berbasis perguruan tinggi, induksi guru pemula
berbasis sekolah, profesionalisasi guru berbasis prakarsa intitus, dan profesionalisasi guru
berbasis individu.
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat ditarik beberapa rumusan masalah
yaitu :
1. Bagaimana ranah pengembangan keprofesian guru ?
2. Bagaimana pengembangan profesi dan karir guru ?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari makalah ini yaitu untuk :
1. Untuk mengetahui ranah pengembangan keprofesian guru.
2. Untuk mengetahui pengembagan profesi dan karir guru.
2
BAB II
PEMBAHASAN
4
Pendidikan, pelatihan, dan pengembangan merupakan proses yang ditempuh oleh guru pada
saat menjalani tugas-tugas kedinasan.
Kegiatan ini diorganisasikan secara beragam dan berspektrum luas dengan tujuan
untuk meningkatkan kompetensi, keterampilan, sikap, pemahaman, dan performasi yang
dibutuhkan oleh guru saat ini dan di masa mendatang. Saat ini berkembang kecenderungan-
kecenderungan baru dalam pembinaan dan pengembangan tenaga kependidikan, terutama
guru. Kecenderungan-kecenderungan yang dimaksud adalah: (1) berbasis pada program
penelitian, (2) menyiapkan guru untuk menguji dan mengases kemampuan praktis dirinya, (3)
diorganisasikan dengan pendekatan koleagialitas, (4) berfokos pada partisipasi guru dalam
proses pembuatan keputusan mengenai isu-isu esensial di lingkungan sekolah, dan (5)
membantu guru yang dipandang masih lemah pada beberapa aspek tertentu dari
kompetensinya. Lebih spesifik kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan dan
mengembangkan kompetensi pedagogic, kepribadian, profesional, dan sosial, bahkan dapat
sebagai wahana promosi bagi guru.
6
n. Adanya kebebasan diri dalam beraktualisasi melalui kegiatan lembaga-lembaga sosial
dengan berbagai ragam perspektif.
7
2. Fokus Pengembangan
Seperti telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, P3KG meliputi pembinaan
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional. Pertama, kompetensi pedagogik. Kompetensi ini terdiri dari lima subkompetensi,
yaitu : memahami peserta didik secara mendalam; merancang pembelajaran, termasuk
memahami landasan pendidikan unutk kepentinagan pembelajaran; melaksanakan
pembelajaran; dan mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensinya. Kedua, kompetensi kepribadian. Kompetensi ini terdiri dari lima subkompetensi.
yaitu kepribadian yang mantab dan stabil, dewasa, arif, berwibawa, dan berakhlak mulia.
Ketiga, kompetensi sosial. Kompetensi ini memiliki tiga subranah. Pertama, mampu
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik. Kedua, mampu
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan.
Ketiga, mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orangtua/wali peserta didik
dan masyarakat sekitar. Keempat, kompetensi profesional. Kompetensi ini terdiri dari dua
ranah subkompetensi. Pertama, subkompetensi menguasai substansi kelimuan yang terkait
dengan bidang studi. Kedua, menguasai struktur dan metode keilmuan.
Keempat kompetensi tersebut dalam praktiknya meupakan satu kesatuan yang utuh.
Beberapa ahli mengatakan istilah kompetensi profesional sebenarnya merupakan “payung”,
karena telah mencakup semua kompetensi lainnya. Sedangkan penguasaan materi ajar secara
luas dan mendlam lebih tepat disebut dengan penguasaan sumber bahan ajar (disciplinary
content) atau sering disebut bidang studi keahlian.
Hal ini mengacu pandangan yang menyebutkan bahwa sebagai guru yang
berkompeten memiliki (1) pemahaman terhadap karakteristik peserta didik, (2) penguasaan
bidang studi, baik dari sisi keilmuan maupun kependidikan, (3) kemampuan penyelenggaraan
pembelajaran yang mendidik, dan (4) kemauan dan kemampuan mengembangkan
profesionalitas dan kepribadian secara berkelanjutan.
Kegiatan pengambangan profesi guru terkait langsung dengan tugas utamanya. Tugas
dan fungsi guru adalah : menyusun kurikulum, membuat silabus pembelajaran/membuat RPP,
melakukan kegiatan pembelajaran dan bimbel, membuat alat ukur sesuai mata
pelajaran/menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar, menjadi pengawas dalam
penilaian atau menganalisis hasil penilaian pembelajaran dan melakukan perbaikan.
8
3. Kesamaan Hak atas Pengembangan
Semua guru dan tenaga kependidikan memiliki hak yang sama utk mengikuti kegiatan
pembinaan dan profesi. Dilihat dari sisi guru secara inidividual, mereka yang akan mengikuti
kegiatan pembinaan dan pengembangan ini dikelompokkan menjadi empat kategori.
Pertama, guru yang memerlukan promosi kenaikan jabatan fungsional. Kedua, guru
belum mencapai standar kerja berdasarkan penilaian kerja. Ketiga, guru yang bermasalah,
terutama dilihat dari dimensi sosial, moral, dan kepribadian. Keempat, guru memerlukan
pembinaan dan pengembangan profesi secara berkelanjutan.
C.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lembaga pendidikan tentang kependidikan dimaksud adalah perguruan tinggi diberi
tugas oleh pemerintah untuk menyelenggarakan program pengadaan guru pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah, serta
untuk menyelenggarakan ilmu kependidikan dan nonkependidikan. Program induksi
merupakan masa transisi bagi guru pemula, terhitung mulai dia pertama kali mengginjakkan
kaki di sekolah atau satuan pendidikan hingga benar-benar layak dilepas untuk menjalankan
tugas pendidikan dan pembelajaran secara mandiri.
Esensi pembinaan dan pengembangan profesional guru dapat dilakukan atas prakarsa
intitusi, seperti pendidikan dan pelatihan, workshop, magang, studi banding, dan lain-lain.
Kegiatan pembinaan dan pengembangan dilaksanakan secara sistematis dengan menempuh
tahapan-tahapan tertentu, seperti analisis kebutuhan, perumusan tujuan dan sasaran, desai
program, implementasi dan deliveri program, dan evaluasi program. Guru profesional
sesungguhnya adalah guru yang didalamnya melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
bersifat otonom, menguasai kompetensi secara komprehensif, dan daya intelektual tinggi.
Guru profesional adalah mereka yang memiliki kemandirian tinggi ketika berhadapan
birokrasi pendidikan dan pust-pusat kekuasaan lainnya.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan kritik
dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan
makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi kita
semua.
10
DAFTAR PUSTAKA
Danim, prof. Dr. Sudarwan dan Khairil, Dr.H. 2011. Profesi Kependidikan. Bandung: CV.
ALFABET.
11