OLEH KELOMPOK VI :
1. Ni Nyoman Sri Astuti
2. Ida Angresti
3. Liarti Ndai
4. Sasri Nofianti
5. Ardiansyah
6. Batliol Ladis Laus
GENOGRAM
Ket:
: Laki-laki
: Perempuan
: Garis pernikahan
: Garis keturunan
: Tinggal serumah
: Meninggal
? : Tidak diketahui umurnya
D. Basic Promoting physiology of Healty
1. Aktivitas dan latihan
a. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
b. Olahraga rutin : Tidak ada
c. Alat bantu : Tidak
d. Therapy : Tidak sedang therapy
e. Kemampuan melakukan rom : Aktif
f. Kemampuan ambulasi dan adl : Dibantu
2. Tidur dan istirahat
a. Lama tidur : 6-8 jam
b. Kesulitan tidur di RS : tidak
c. Alasannya : -klien lemas dan ingin tidur trus
-keluarga mengatakan klien tidur terus
d. Kesulitan : tidak ada
3. Kenyamanan dan nyeri
P: Nyeri pada seluruh badan
Q: Nyeri seperti di tusuk-tusuk
R: Ekstremitas atas dan bawah
S: Skala nyeri 6
T: terus-menerus, terutama saat mobilisasi
4. Nutrisi
a. Frekuensi makan : 3X sehari
b. Berat badan/tinggi badan : 60 kg/154 cm
c. IMT dan BBR : 25,3 (gemuk)
d. BB dalam1 bulan terakhir : 60 kg
e. Jenis makanan : bubur lunak
f. Makan yang disukai : nasi, sayur, ikan, daging
g. Makanan pantangan : tidak ada
h. Nafsu makan : klien mengatakan tidak nafsu makan
i. Masalah pencernaan : klien belum BAB
j. Riwayat operasi : tidak ada
k. Diet rs : tidak di habiskan
l. Kebutuhan pemenuhan adl makanan : di bantu
5. Cairan dan elektrolit asam basa
a. Frekuensi minum : 4 gelas/hari (±500ml)
b. Turgo kulit : baik, udem derajat 4 pitting edema positif
c. Support Iv line : infus RL + R/injneurosanbe 1 ampul/kolf/20tpm
6. Oksigenisasi
a. Sesak nafas : klien nampak sesak
b. Batuk : tidak
c. Sputum : tidak ada
d. Nyeri dada : tidak ada
e. Hal yang di lakukan untuk menghilangkan nyeri dada : tidak ada
f. Riwayat penyakit : riwayat diabetes
g. Riwayat merokok : tidak merokok
7. Eliminasi fekal/bowel
a. Frekuensi : 1x sehari
b. Waktu : pagi
c. Warna : kuning kecoklatan
d. Gangguan eliminasi bowel : klien belum BAB sejak masuk RS
e. Kebutuhan pemenuhan adl bowel : dibantu oleh keluarga
8. Eliminasi urin
a. Frekuensi : 1000 cc
b. Warna : kuning keruh
c. Gangguan eliminasi bladder : tidak ada
d. Riwayat dahulu : tidak ada
e. Penggunaan kateter : klien menggunakan kateter
f. Pemenuhan kebutuhan adl bladder : dibantu
g. Keluhan : tidak ada
9. Sensori, persepsi dan kognitif
a. Gangguan penglihatan : tidak ada
b. Gangguan pendengaran : tidak ada
c. Gangguan penciuman : tidak ada
d. Gangguang pengecap : tidak ada
E. Pengkajian fisik
1. Keadaan umum klien
2. Vital sign
TD : 110/60 mmHg
N : 104x/mnt
S : 36,6oC
P : 28x/mnt
SPO2 : 98 %
3. Antrophometri
a. Sebelum sakit
1) BB : 60kg
2) TB : 154 cm
b. Sesudah sakit
1) BB : 60 kg
2) TB : 154 cm
F. Pemeriksaan Head to too
1. Kepala
a. Inspeksi : bentuk kepala bulat simetris, kulit kepala bersih, keadaan
rambut tidak rontok, warna hitam
b. Palpasi : ubun-ubun datar tidak terdapat benjolan atau nyeri tekan
2. Mata
a. Inspeksi : bentuk mata simetris, pupil isokor, konjungtiva merah
muda, sclera mata warna putih
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
3. Hidung
a. Inspkesi : bentuk hidung simetris, penciuman baik, mukosa hidung
lembab, tidak ada pernapasan cuping hidung, terpasang o2 nasal kanul 3-
4 Lpm
b. Palpasi : tidak adanyeri tekan
4. Mulut
a. Inspeksi : mukosa bibir kering, bibir tampak pucat, lidah tampak
kotor, tidak ada sariawan, tidak ada gangguan menelan
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
5. Telinga
a. Inspeksi : bentuk telinga simetris, pendengaran baik, tidak ada
serumen, tidak ada nyeri tekan
6. Leher
a. Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar getah
bening, tidak ada nyeri menelan atau membuka mulut
7. Thorax
a. Inspeksi : bentuk dada simetris, klien nampak sesak
b. Auskultasi : suara redup pada area jantung
c. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
8. Abdomen
a. Inspeksi : bentuk abdomen simetris, bersih
b. Auskultasi : bising usus 12x/m
c. Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
d. Perkusi : terdapat bunyi pekak
9. Genitalia
a. Inspeksi : jenis kelamin perempuan, klien nampak terpasang kateter,
keadaan vagina bersih, tidak ada nyeri tekan
10. Anus
a. Inspeksi : tidak ada tanda-tanda peradangan atau hemoroid,
kebersihan cukup bersih
11. Ekstremitas
Atas : terpasang IVFD RL + R/inj NS 1 amp/kolf 20 tpm pada lengan
kanan, pergerakan sendi terbatas karena nyeri
Bawah : terdapat luka melepuh pada paha kiri bagian dalam, edema pada
kaki kiri dan kanan, kekuatan otot 5 5 karena pasien nyeri saat
mobilisasi, pergerakan sendi terbatas 3 3
G. Therapy medis
1. IvfdRl +R/inj Ns 1 amp/kolf 20tpm
2. R/inj omeprazole 1 vial/iv/24 jam
3. R/injfurosemid 1 amp/iv/24 jam
4. R/inj ceftriaxone 1gr/iv/12 jam
5. R/injnovoropid 3x10unit/sc/sebelum makan
6. R/injlevermir 8 unit/24jam
7. R/o digoxin 1x1 (pagi)
8. R/o Aspilet 80 mg 1x1 (siang)
9. R/candesartan 8mg 1x1 (malam)
10. R/o Asetylsistein 200 mg 3x1
11. Terpasang 02 nasal kanul 3 lpm
H. Pemeriksaan penunjang
Jenis pemeriksaan : kimia darah GDS
Tanggal pemeriksaan : 26 Desember 2020
Jenis Hasil Nilai Satuan Metode
pemeriksaa rujukan
n
Kimia darah
glukosa
381 <140 Mg/dl fotometrik
darah
sewaktu
bawah
S : skala nyeri 6
T : Terus menerus
28-12-2020/ DS Pasien DM Intoleransi
16:00 Klien mengatakan aktivitas
lemas Hiperglikemi
Keluarga klien
mengatakan klien tidur Glukosa darah + O2 ke
terus, nyeri saat prifer lambat
mobilisasi
Klien mengatakan Lemas
bengkak pada paha dan
kaki Intoleransi aktivitas
DO :
KU: Lemah
Kekuatana otot 3 3
3 3
GDS : 381 mg/dL
TD : 110/60 mmHg
N : 104 x/menit
S : 36,5 0C
SPO2 : 98%
Skala nyeri 7
UDPM derajat 4
28-12-2020/ DS: Pasien DM Kerusakan
16:00 Klien mengatakan luka integritas
melepuh pada paha kiri Hiperglikemi jaringan
bagian dalam
Nyeri pada daerah luka Glukosa darah
melepuh meningkat
DO:
KU: lumah Suoplai darah +O2 ke
kemerahan dibagian
dalam Kerusakan integritas
bawah
Edema derajat 4
Pithing edema (4)
28-12-2020/ DS: Faktor risiko (genetik, ketidakseimba
16:00 Klien mengatakan gaya hidup) ngan kadar
lemas glukosa darah
Klien mengatakan Sel β pancreas
pusing terganggu
Klien mengatakan tidak
nafsu makan Produksi insulin
riwayat penyakit DM
DO: Glikogen meningkat
KU: lemah
GDS 381 MG/dL Hiperglikemi
Resiko
ketidakseimbangan
kadar glukosa darah
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut dengan agen injuri fisik
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan kekuatan otot
3. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan egen cedera kimiawi
4. ketidakseimbangan kadar glukosa darah dengan faktor risiko pemantauan glukosa
darah tidak adekuat.
RENCANA TINDAKAN
Nama klien : Ny “WD” No. Register : 1-07-78-38
Umur : 61 Tahun Diagnosa Keperawatan : DM Tipe II
Ruang rawat : HCU II Alamat :Pondok Asri II
CATATAN PERKEMBANGAN
NO NAMA/
TGL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
DIAGNOSA TTD
1 28-12- 21:00 1. Mengkaji karakteristik S: Klien mengatakan
2020 nyeri nyeri pada seluruh
2. Memonitor TTV badan
3. Mengajarkan klien O: Lemah
tehnik relaksasi nafas A : masalah belum
dalam teratasi
4. Mengkolaborasikan P : Lanjutkan intervensi
pemberian obat Observasi TTV
analgesik dengan tim Berikan terapi
medis sesui instruksi
dokter
2 28-12- 21:00 1. Mengobservasi tingkat S : Keluarga klien
2020 kelelahan fisik mengatakan klien
2. Memberiakn tidur terus, nyeri saat
manajemen mobilisasi
lingkungan yang aman O: Lemah
3. Membantu klien A : Masalah belum
melakukan latihan teratasi
rentang gerak aktif P : Lanjutkan intervensi
dan pasif Observasi TTV
4. Memberikan HE klien Berikan terapi
untuk melakukan sesui instruksi
aktivitas secara dokter
bertahap
5. Membantu klien
dalam pemenuhan
ADL
6. Memberikan HE
klien istrahat yang
cukup
3 28-12- 21:00 1. Memonitor kulit akan S : Klien mengatakan
2020 adanyakemerahan luka melepuh pada
2. Memonitor aktivitas paha kiri bagian dalam
dan mobilitas pasien O: Lemah
3. Memobilisasi pasien A : Masalah belum
(ubah posisi pasien teratasi
tiap 2 jam sekali) P : Lanjutkan intervensi
4. Menjaga kulit agar Observasi TTV
tetap bersih dan kering Berikan terapi
5. Melakukan perawatan sesui instruksi
luka dokter
6. Mengajarkan keluarga
tentang luka dan rawat
luka
7. Mengkolaborasikan
dalam pemberian
terapi
4 28-12- 21:00 1. Memantau kadar S : Klien mengatakan
2020 glukosa darah lemas
2. Memantau tanda dan O: Lemah
gejala hiperglikemi A : Masalah belum
3. Memonitor tanda- teratasi
tanda vital P : Lanjutkan intervensi
4. Memberikan HE klien Observasi TTV
pola hidup Berikan terapi
5. mengkolaborasikan sesui instruksi
dengan tim medis dokter
dalam pemberian
therapy