Anda di halaman 1dari 25

KEPALA SEKOLAH/MADRASAH SEBAGAI SUPERVISOR

Makalah
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Idarah wa Isyraf al-Tarbawy”

Dosen Pengampu: Ahmad Fauzi, M.Pd.

Disusun Oleh:
1. Lailatul Maghfiroh (06020220041)
2. Risma Nur Azizah (06020220055)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang
telah melimpahkan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas pembuatan makalah tentang “Kepala Sekolah Sebagai
Supervisor”. Shalawat dan salam kami haturkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang telah membimbing kita dari jalan
kegelapan menuju jalan yang terang benderang yakni agama Islam.

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak


sekali kekurangan atau pun kesalahan yang belum kami ketahui. Oleh karena itu
kami ucapkan terima kasih kepada penulis yang bukunya telah kami jadikan
referensi sebagai pelengkap makalah ini. Terkhusus kepada Bapak Ahmad Fauzi
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan dalam
pembuatan makalah kami yang selanjutnya.

Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Surabaya, 1 November 2022

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................................... iii
BAB I....................................................................................................................................................... 1
PENDHAULUAN................................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang...................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................... 2
C. Tujuan...................................................................................................................................... 2
BAB II..................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN.................................................................................................................................... 3
A. Standar Kualifikasi dan Kompetensi Kepala Sekolah/Madrasah.....................3
B. Kompetensi Kepala Sekolah/Madrasah Sebagai Supervisor.............................8
C. Jenis-Jenis Kegiatan Kepala Sekolah/Madrasah Sebagai Supervisor...........11
D. Pengembangan Kompetensi Kepala Sekolah/Madrasah Sebagai
Supervisor..................................................................................................................................... 16
BAB III................................................................................................................................................. 19
PENUTUP........................................................................................................................................... 19
A. Kesimpulan.......................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................... 21

iii
BAB I

PENDHAULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan pokok masyarakat untuk
meningkatkan kualitas sumberdaya manusia sehingga dapat besaing di
era globalisasi seperti saat ini. Mengingat pentingnya pendidikan ini
maka pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003
tentang system Pendidikan Nasional. Dalam undang-undang di atas
dijelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasan belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa,
dan negara1.
Berdasarkan undang-undang di atas ditegaskan bahwa peranan
sekolah sebagai lembaga pendidikan yang melaksanakan pembelajaran
yang sangat penting. Sekolah sebagai sebuah lembaga memiliki
organisasi dan yang terpenting adalah kepala sekolah. Kepala sekolah
adalah salah satu komponen paling penting yang berperan dalam
peningkatan mutu disekolah. Keberhasilan pendidikan di sekolah sangat
ditentukan oleh keberhasilan kepala sekolah dalam mengelola dan
memberdayakan seluruh warga sekolah.
Kepala sekolah memiliki beberapa peran salah satunya adalah
sebagai supervisor. Sebagai lembaga pendidikan peran kepala sekolah
sebagai supervisor bukan hanya sekedar mengontrol dan melihat apakah
1
Syahbuddin, “PERAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI SUPERVISOR DALAM MEMBINA
KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SMA NEGERI 2 MADAPANGGA,” BAHTRA: Jurnal Pendidikan
Bahasan dan Sastra 03, no. 01 (2022): 33–42, https://jurnal.habi.ac.id/index.php/Bahas.

1
segala kegiatan telah dilaksanakan sesuai rencana kegiatan telah
dilaksanakan sesuai rencana atau program yang telah ditentukan. Dalam
pelaksanaannya guru tidak dianggap sebagai pelaksana pasif, melainkan
sebagai diperlakukan sebagai partner bekerja yang memiliki ide-ide,
pendapat dan pengalaman yang perlu didengar atau dihargai sebagai
acuan atau masukan dalam usaha perbaikan pendidikan dan
pembelajaran sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan2.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana standart kualifikasi dan kompetensi kepala
sekolah/madrasah?
2. Apa saja kompetensi kepala sekolah/madrasah sebagai
supervisor?
3. Apa saja jenis-jenis kegiatan kepala sekolah/madrasah sebagai
supervisor?
4. Bagaimana pengembangan kompetensi kepala sekolah/madrasah
sebagai supervisor?

C. Tujuan
1. Memahami standart kualifikasi dan kompetensi kepala
sekolah/madrasah.
2. Menguraikan kompetensi kepala sekolah/madrasah sebagai
supervisor.
3. Menjabarkan jenis-jenis kegiatan kepala sekolah/madrasah
sebagai supervisor.
4. Mengungkapkan pengembangan kompetensi kepala
sekolah/madrasah sebagai supervisor.

2
Piet A. Sahertian, Konsep Dasar Dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Pengembangan
Sumber Daya Manusia (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010).

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Standar Kualifikasi dan Kompetensi Kepala Sekolah/Madrasah
Standar kualifikasi kepala sekolah/madrasah telah tercantum
pada PERMENDIKNAS (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional) No. 13
Tahun 2007. Didalamnya menjelaskan bahwa standar kualifikasi kepala
sekolah/madrasah dibagi menjadi dua, yaitu kualifikasi umum dan
kualifikasi khusus3.
1. Kualifikasi Umum
a. Telah menyelesaikan program sarjana (S1) atau diploma
empat (D4) baik kependidikan maupun nonkependidikan
di perguruan tinggi terakreditasi.
b. Berusia maksimal 56 tahun ketika dilantik menjadi kepala
sekolah.
c. Berpengalaman mengajar minimal 5 (lima) tahun di satuan
pendidikan SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK/MAK, untuk
TK/RA minimal 3 (tiga) tahun pengalaman mengajar.
d. Bagi PNS, minimal memiliki pangkat III/C. Dan bagi non-
PNS harus menyertakan dengan kepangkatan yang
dikeluarkan oleh lembaga/yayasan yang bersangkutan.
2. Kualifikasi Khusus
a. Kepala TK/RA
1) Memiliki status sebagai guru TK/RA
2) Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru TK/RA

3
H.M. Jufri Dolong, “Standar Kualifikasi Dan Kompetensi Kepala Sekolah,” Standar Kualifikasi
Dan Kompetensi Kepemimpinan Kepala Sekolah VIII (2019): 316–326.

3
3) Memiliki sertifikat kepala TK/RA yang diterbitkan
oleh lembaga yang ditetapkan pemerintah
b. Kepala SD/MI
1) Memiliki status sebagai guru SD/MI
2) Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SD/MI
3) Memiliki sertifikat kepala SD/MI yang diterbitkan
oleh lembaga yang ditetapkan pemerintah
c. Kepala SMP/MTs
1) Memiliki status sebagai guru SMP/MTs
2) Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SMP/MTs
3) Memiliki sertifikat kepala SMP/MTs yang
diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan
pemerintah
d. Kepala SMA/MA
1) Memiliki status sebagai guru SMA/MA
2) Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SMA/MA
3) Memiliki sertifikat kepala SMA/MA yang diterbitkan
oleh lembaga yang ditetapkan pemerintah
e. Kepala SMK/MAK
1) Memiliki status sebagai guru SMK/MAK
2) Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SMK/MAK
3) Memiliki sertifikat kepala SMK/MAK yang
diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan
pemerintah
f. Kepala SDLB/SMPLB/SMALB
1) Memiliki status sebagai guru SDLB/SMPLB/SMALB
2) Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru
SDLB/SMPLB/SMALB

4
3) Memiliki sertifikat kepala SDLB/SMPLB/SMALB
yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan
pemerintah
g. Kepala Sekolah Indonesia Luar Negeri
1) Berpengalaman menjadi kepala sekolah minimal 3
(tiga) tahun
2) Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru di salah
satu satuan pendidikan
3) Memiliki sertifikat kepala sekolah yang diterbitkan
oleh lembaga yang ditetapkan pemerintah4.

Adapun standar kompetensi kepala sekolah/madrasah telah


tercantum pada PERMENDIKNAS (Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional) No. 13 Tahun 2007. Didalamnya menjelaskan bahwa standar
kompetensi kepala sekolah/madrasah terdiri dari lima kompetensi, yaitu
kompetensi kepribadian, kompetensi manajerial, kompetensi
kewirausahaan, kompetensi supervisi, dan kompetensi sosial.

1. Kompetensi Kepribadian
a. Berakhlak mulia, mengembangkan tradisi dan akhlak
mulia, serta menjadi teladan yang baik bagi semua
masyarakat sekolah/madrasah.
b. Memiliki jiwa pemimpin yang tinggi
c. Berkeinginan besar dalam peningkatan kualitas diri
sebagai kepala sekolah
d. Memiliki sikap terbuka ketika melaksanakan tugas pokok
dan fungsi

4
Ibid.

5
e. Mampu mengendalikan diri ketika menghadapi suatu
permasalahan di sekolah
f. Memiliki minat dan bakat sebagai pemimpin pendidikan
2. Kompetensi Manajerial
a. Menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai
tingkatan perencanaan
b. Mengembangkan organisasi sekolah sesuai dengan
kebutuhan
c. Memimpin sekolah/madrasah dalam rangka
pendayagunaan sumber daya sekolah/madrasah secara
optimal
d. Mengelola perubahan dan pengembangan
sekolah/madrasah menuju organisasi pembelajaran yang
lebih efektif
e. Menciptakan budaya dan iklim sekolah/madrasah yang
kondusif dan inovatif bagi pembelajaran peserta didik
f. Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan
sumber daya manusia secara optimal
g. Mengelola sarana dan prasarana sekolah/madrasah dalam
rangka pendayagunaan secara optimal
h. Mengelola hubungan sekolah/madrasah dengan
masyarakat dalam rangka pendirian dukungan ide, sumber
belajar dan pembinaan sekolah/madrasah
i. Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta
didik baru, penempatan dan pengembangan kapasitas
peserta didik

6
j. Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan
pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan
nasional
k. Mengelola keuangan sekolah/madrasah sesuai dengan
prinsip pengelolaan yang akuntabel, transparan dan efisien
l. Mengelola ketatausahaan sekolah/madrasah dalam
mendukung pencapaian tujuan sekolah/madrasah
m. Mengelola unit layanan khusus sekolah/madrasah dalam
mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta
didik di sekolah/madrasah
n. Mengelola sistem informasi sekolah/madrasah dalam
mendukung penyusunan program dan pengambilan
keputusan
o. Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk
peningkatan pembelajaran dan manajemen
sekolah/madrasah
p. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan program kegiatan sekolah/madrasah dengan
prosedur yang tepat, serta merencanakan tindak lanjutnya.
3. Kompetensi Kewirausahaan
a. Menciptakan inovasi untuk pengembangan
sekolah/madrasah
b. Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan
sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajaran yang
efektif
c. Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai
pemimpin sekolah/madrasah

7
d. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam
menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah
e. Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan
produksi/jasa sekolah/madrasah sebagai sumber belajar
peserta didik.
4. Kompetensi Supervisi
a. Merencanakan program supervise akademik untuk
peningkatan profesionalisme guru
b. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan
menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat
c. Menindaklanjuti hasil supervisi akdemik terhadap guru
untuk peningkatan profesionalisme guru.
5. Kompetensi Sosial
a. Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan
sekolah/madrasah
b. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan
c. Memiliki kepekaan social terhadap orang atau kelompok
lain5.

B. Kompetensi Kepala Sekolah/Madrasah Sebagai Supervisor


Kepala sekolah/madrasah adalah pemimpin pendidikan tingkat
satuan pendidikan yang harus bertanggung jawab terhadap maju
mundurnya madrasah yang dipimpinnya serta memiliki dasar
kepemimpinan yang kuat. Maka kepala sekolah/madrasah dituntut harus
memiliki berbagai kemampuan, baik dibidang manajeman maupun gaya
kepemimpinan6. Dalam suatu lembaga pendidikan, kepala
sekolah/madrasah bertanggung jawab atas pelaksanaan pendidikan,

5
Ibid.
6
E. Mulyasa, Manajemen Dan Kepemimpinan Kepala Sekolah (Jakarta: PT. Bumi Angkasa, 2014).

8
karena pendidikan merupakan persyaratan mutlak untuk dapat mandiri
dan bertindak secara bijaksana dengan penuh rasa tanggang jawab7.
Salah satu peran penting kepala sekolah/madrasah adalah sebagai
supervisor. Peran kepala sekolah sebagai supervisor bukan hanya
mengontrol dan mengawasi kesesuaian kegiatan telah dilaksanakan
dengan rencana atau program yang telah ditentukan. Dalam
pelaksanaannya guru tidak dianggap sebagai pelaksana pasif, melainkan
sebagai diperlakukan sebagai partner bekerja yang memiliki ide-ide,
pendapat dan pengalaman yang perlu didengar atau dihargai sebagai
acuan atau masukan dalam usaha perbaikan pendidikan dan
pembelajaran sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan8.
Senang dan Muslachah, (2018) kepala sekolah/madrasah sebagai
supervisor bertugas sebagai pengawas, pengendali, pembina, pengarah
dan pemberi contoh bagi para guru dan karyawannya di
sekolah/madrasah. Yang harus memahami tugas dan kedudukan guru,
karyawan atau staff yang dipimpinnya. Sehingga pembinaan akan
berjalan dengan baik, efesien dan efektif. Dalam menjalankan tugas ini
kepala sekolah/madrasah harus memiliki pengetahuan yang luas dan
hubungan yang dekat dengan seluruh guru dan karyawan9.
Berdasarkan PERMENDIKNAS Nomor 13 Tahun 2007 tentang
Standar kepala sekolah/Madrasah mengemukakan bahwa ada lima
kompetensi yang harus dimiliki kepala sekolah, salah satunya adalah
kompetensi supervisi. Kompetensi supervisi yang wajib dimiliki kepala
sekolah meliputi10:
7
Mar’atul Azizah and Miranda Nur Apdila, “Peran Kepala Madrasah Sebagai Supervisor Dalam
Peningkatan Kinerja Guru,” Chalim Journal of Teaching and Learning 1, no. 1 (2021): 73–84.
8
Syahbuddin, “PERAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI SUPERVISOR DALAM MEMBINA
KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SMA NEGERI 2 MADAPANGGA.”
9
Muslachah and Senang, Kepemimpinan Dan Supervisi Pendidikan Islam (Malang: Madani, 2018).
10
Nurmalina Nurmalina, “Kompetensi Kepala Sekolah Sebagai Supervisor Dalam Meningkatkan
Profesional Guru Pada Smp Negeri 2 Mesjid Raya,” Jurnal As-Salam 2, no. 3 (2018): 61–70.

9
1. Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka
profesionalisme guru
2. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan
menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat
3. Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam
rangka peningkatan profesionalisme guru.

Pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah merupakan aktualisasi


dari ketiga cakupan kompetensi supervisi tersebut. Perencanaan
program supervisi akademik merupakan tahap penyusunan program
supervisi (program tahunan dan program semester) dan tahap persiapan,
seperti mempersiapkan format instrument supervisi, mempersiapkan
materi pembinaan supervisi, mempersiapkan buku catatan, dan
mempersiapkan data supervisi sebelumnya. Semua perlengkapan
tersebut dibutuhkan pada tahap persiapan.

Pelaksanaan supervisi mengarah pada sasaran yang telah di


tetapkan, meliputi langkah-langkah pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Pelaksanaan program supervisi tidak hanya sebatas melakukan
pengontrolan dan mengevaluasi kegiatan pelaksanaan pembelajaran
guru akan tetapi mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan dalam
supervisi seperti mempersiapkan perlengkapan format/instrument
supervisi, materi pembinaan, data pembinaan sebelumnya sebagai acuan
untuk melakukan supervisi lanjutan. Kebiasaan yang dilakukan kepala
sekolah memeriksa administrasi guru yang meliputi program tahunan,
program semester, KKM, dan RPP. Hal ini hanya bagian dari pelaksanaan
supervisi.
Setiap pelaksanaan program pendidikan merupakan adanya
pengawasan atau supervisi. Pengawasan atau supervisi pendidikan

10
berperan penting dalam membantu kegiatan pelaksanaan pendidikan
yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan mereka
dalam meningkatkan mutu dan mengatasi masalah pembelajaran yang
dihadapi guru. Sebagaimana Pidarta (2009: 50) mengatakan: Setiap
supervisor memiliki program sendiri-sendiri dalam melaksanakan
tugasnya, namun secara umum, program supervisor itu adalah sebagai
berikut: 1) analisis kemampuan guru; 2) penelitian dan pengembangan
proses pembelajaran; 3) pembinaan guru secara preventif dan kuratif; 4)
hubungan masyarakat dan analisis kebutuhan daerah dan; 5)
mengembangkan kurikulum lokal. Kurikulum local dimaksud
perencanaan pembelajaran yang dikemas sesuai lingkungan sekolah
berada11.

C. Jenis-Jenis Kegiatan Kepala Sekolah/Madrasah Sebagai Supervisor


Kepala sekolah/madrasah merupakan orang yang bertanggung
jawab atas kepemimpinannya, yaitu menjadi teladan yang baik serta
selalu memegang peranan penting dalam lembaga pendidikan. Salah satu
tugas kepala sekolah/madrasah yaitu sebagai supervisor tenaga pendidik
yang melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan,
pengawasan, serta pelayanan teknis untuk menunjang pembelajaran 12.
Secara khusus, tugas supervisor adalah membantu guru meningkatkan
keterampilan mengajarnya, yaitu membantu guru lebih memahami
tujuan pendidikan dan standar kompetensi dasar agar tujuan
pembelajaran tercapai dengan maksimal. Supervisor juga membantu
guru dalam menerapkan kepemimpinan efektif dalam rangka
peningkatan profesionalisme guru, membantu guru dalam mendesain

11
Ibid.
12
Binti Muanah, Supervisi Pendidikan Islam (Yogyakarta: Kalimedia, 2017).

11
program pembelajaran, membantu guru meningkatkan kompetensi
profesional, serta mendorong guru untuk meningkatkan jabatan karirnya.
Peran kepala sekolah/ madrasah sebagai supervisor yaitu sebagai
pemimpin, konsultan, sekaligus motivator13. Peran supervisor sebagai
pemimpin yaitu memimpin para guru untuk meningkatkan kemampuan
mereka. Pelaksanaan supervisi yang menimbulkan perubahan cara
berpikir, bersikap, dan bertingkah laku positif yang sekiranya
memungkinkan peningkatan kemampuan guru agar lebih percaya diri,
lebih bertanggung jawab, tumbuh dalam jabatannya, serta mandiri.
Fungsi supervisor yang berusaha menimbulkan kepemimpinan pada diri
seseorang yang dipimpin itulah peranya sebagai pemimpin.
Selain itu, kepala sekolah/ madrasah sebagai supervisor juga
memiliki peran sebagai14:
1. Narasumber.
Seorang supervisor dituntut untuk mengenal dan
memahami masalah dalam proses pembelajaran. Supervisor harus
mengetahui perencanaan, proses, evaluasi, hingga permasalahan
yang timbul dalam suatu pembelajaran. Sehingga, seorang
supervisor dapat menjadi acuan dan pedoman dalam suatu
lembaga pendidikan.
2. Konsultan atau penasihat.
Supervisor hendaknya dapat membantu guru melakukan
cara-cara yang lebih baik dan mengelola proses pembelajaran.
Seorang supervisor harus memiliki ide-ide yang tepat serta solutif
untuk mengarahkan para guru dalam proses pembelajaran.
3. Fasilitator.

13
Abdul Hadist and Nurhayati, Manajemen Mutu Pendidikan (Bandung: Alfabeta Ali, 2014).
14
Luluk Nur Mufidah, Supervisi Pendidikan (Yogyakarta: Teras, 2009).

12
Supervisor harus mengusahakan sumber-sumber
profesional baik materi seperti buku dan alat pelajaran maupun
sumber manusia yaitu narasumber modul diperoleh guru. Seorang
supervisor harus siap menjadi jembatan para guru untuk
meningkatkan kinerja mereka dalam proses pembelajaran.
4. Motivator.
Supervisor hendaknya membangkitkan dan memelihara
kegairahan kerja guru untuk mencapai prestasi kerja yang
semakin baik. Selalu memberikan pengaruh baik dan pikiran
positif untuk memotivasi para guru dalam proses pembelajaran.
5. Pelopor pembaharuan.
Supervisor jangan merasa puas dengan cara-cara dan hasil
yang sudah dicapai, tetapi harus memiliki prakarsa untuk
melakukan perbaikan agar guru juga melakukan hal serupa.

Kepala sekolah/madrasah sebagai supervisor harus mampu


menyusun, dan melaksanakan program supervisi pendidikan, serta
memanfaatkan hasilnya. Supervisi dapat dilakukan secara efektif antara
lain melalui15:

1. Diskusi kelompok, merupakan suatu kegiatan yang dilakukan


bersama guru dan bisa juga melibatkan tenaga administrasi untuk
memecahkan berbagai masalah di sekolah/ madrasah dalam
mencapai suatu keputusan.
2. Kunjungan kelas, dapat digunakan sebagai salah satu teknik untuk
mengamati kegiatan pembelajaran secara langsung.

15
Ngalim Purwanto, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan (Jakarta: Mutiara, 1987).

13
3. Pembicaraan individual, digunakan untuk memberikan konseling
kepada guru baik berkaitan dengan masalah pembelajaran
maupun masalah yang menyangkut profesionalisme guru.
4. Simulasi pembelajaran, merupakan suatu teknik supervisi
berbentuk demonstrasi pembelajaran yang dilakukan oleh kepala
sekolah/ madrasah, sehingga guru dapat menganalisis penampilan
yang diamatinya sebagai introspeksi diri.

Kepala sekolah/madrasah sebagai supervisor harus mampu


menyusun, dan melaksanakan program supervisi pendidikan, serta
memanfaatkan hasilnya. Kemampuan menyusun program supervisi
pendidikan harus diwujudkan dalam penyusunan program supervisi
kurikulum, pengembangan program, supervisi untuk kegiatan
ekstrakurikuler, pengembangan supervisi perpustakaan, laboratorium,
dan ujian. Kemampuan melaksanakan program supervisi pendidikan
harus diwujudkan dalam pelaksanaan program supervisi klinis, program
supervisi non klinis, dan program supervisi kegiatan ekstrakurikuler.
Sedangkan kemampuan memanfaatkan hasil supervisi pendidikan harus
diwujudkan dalam pemanfaatan hasil supervisi untuk meningkatkan
kinerja tenaga kependidikan, dan pemanfaatan hasil supervisi untuk
mengembangkan sekolah/madrasah16.

Dalam penerapannya di lapangan, pengawasan kepala sekolah/


madrasah tersebut meliputi kegiatan meneliti, menilai, memperbaiki,
membina, serta bekerja sama dengan guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran. Oleh karena itu pada hakikatnya, tujuan pengawasan
kepala sekolah/madrasah ini adalah membina dan membimbing guru
dalam memperbaiki dan meningkatkan situasi belajar mengajar yang
16
Sri Marmoah, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan Teori Dan Praktek (Yogyakarta:
Deepublish, 2016).

14
optimal sehingga mendukung tercapainya tujuan pendidikan. Dengan
demikian dapat dipahami bahwa pelaksanaan kegiatan pengawasan
kepala sekolah bertujuan untuk mencegah dan memperbaiki kesalahan
atau penyimpangan terhadap kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam
pelaksanaan kegiatan mengajar.

Secara umum, kegiatan atau usaha yang dapat dilakukan oleh


kepala sekolah/ madrasah sesuai dengan fungsinya sebagai supervisor
antara lain adalah17:

1. Membangkitkan dan merangsang guru dan pegawai sekolah di


dalam menjalankan tugasnya masing-masing dengan sebaik-
baiknya.
2. Berusaha mengadakan dan melengkapi alat-alat perlengkapan
sekolah termasuk media instruksional yang diperlukan bagi
kelancaran dan keberhasilan proses pembelajaran.
3. Bersama guru berusaha mengembangkan, mencari, dan
menggunakan metode mengajar yang lebih sesuai dengan
tuntutan kurikulum yang sedang berlaku.
4. Membina kerja sama yang baik dan harmonis di antara guru dan
pegawai sekolah lainnya.
5. Berusaha mempertinggi mutu dan pengetahuan guru dan pegawai
sekolah/ madrasah, antara lain mengadakan diskusi kelompok,
menyediakan perpustakaan sekolah, dan atau mengirim mereka
untuk mengikuti penataran, seminar sesuai dengan bidangnya
masing-masing.

17
Ngalim Purwanto, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2010).

15
6. Membina hubungan kerja sama antara sekolah/ madrasah dengan
BP3 atau POMG dan instansi-instansi lain dalam rangka
peningkatan mutu pendidikan para siswa.

D. Pengembangan Kompetensi Kepala Sekolah/Madrasah Sebagai


Supervisor
Berdasarkan kompetensi kepala sekolah/ madrasah sebagai
supervisor yang telah tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar
Kepala Sekolah/Madrasah, maka perlu adanya pengembangan
kompetensi tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Kemampuan Komunikasi.
Seorang supervisor harus mempunyai skill komunikasi
yang baik agar bisa mengelola tim. Mengingat supervisor banyak
terlibat dengan atasan dan karyawan, maka supervisor wajib
mempunyai kemampuan berkomunikasi, baik itu komunikasi
verbal maupun tertulis. Keterbukaan dalam komunikasi
merupakan hal penting untuk membangun dan menjaga hubungan
dengan pihak terkait agar dapat mendengar kebutuhan atau
masalah mereka. Kemampuan komunikasi dapat dilatih dan
dikembangkan dengan memperluas jaringan komunikasi,
memberikan feedback yang baik, meningkatkan kecerdasan
emosional, serta melatih pikiran terbuka.
2. Kemampuan dalam Pengambilan Keputusan.
Mampu mengambil keputusan merupakan salah satu skill
yang wajib dimiliki oleh seorang supervisor mengingat harus
menentukan keputusan yang penting untuk tim. Tidak hanya
membuat keputusan secara cepat saja, tetapi juga secara tepat dan
cerdas. Saat menentukan sebuah keputusan, supervisor perlu

16
membuat keputusan yang didasarkan pada kesejahteraan tim dan
perusahaan. Kemampuan pengambilan keputusan dapat terus
diasah dengan sering melakukan diskusi.
3. Manajemen Waktu dan Prioritas.
Untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi sebuah
lembaga pendidikan, seorang supervisor harus memiliki skill
manajemen waktu dan prioritas yang baik. Dengan begitu,
supervisor juga mampu menyeimbangkan antara beban kerja dan
kendala waktu, serta mengatur dan memberikan delegasi kepada
karyawan. Selain itu, dengan keterampilan ini supervisor juga
lebih dapat memahami perbedaan prioritas dan waktu. Sehingga,
beban kerja dan proyek karyawan bisa disesuaikan agar lebih
efektif. Maka, seorang supervisor harus jeli dalam
memprioritaskan kepentingan di atas kepentingan yang lain serta
membagi waktunya dengan tepat.
4. Kemampuan Interpersonal.
Kemampuan interpersonal yang dimiliki oleh seorang
supervisor dapat membantunya untuk melakukan identifikasi dan
membangun budaya dalam organisasi. Tidak hanya itu, dengan
kombinasi kemampuan interpersonal dan kemampuan
komunikasi yang baik, maka akan tercipta hubungan yang sehat
dengan tim. Kemampuan interpersonal dapat terus dilatih dengan
menjadi pendengar yang baik, menyampaikan pendapat secara
jelas, memahami informasi secara detail, serta mampu
menempatkan diri untuk bekerja sama dalam tim.
5. Berpikir Kritis.
Ketika menjadi seorang supervisor, kemampuan berpikir
kritis sangat diperlukan. Dengan begitu, supervisor akan mampu

17
mengembangkan proses tahap demi tahap terkait permasalahan
yang akan diselesaikan. Kemampuan ini juga membantu dalam
membangun kerja sama tim yang solid. Dengan begitu,
permasalahan yang ada dapat diselesaikan dengan baik.

18
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Standar kualifikasi dan kompetensi kepala sekolah/madrasah
telah tercantum pada PERMENDIKNAS (Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional) No. 13 Tahun 2007 yang menjelaskan
bahwa standar kualifikasi kepala sekolah/madrasah dibagi
menjadi dua, yaitu kualifikasi umum dan kualifikasi khusus.
Adapun standar kualifikasi kepala sekolah/madrasah terdiri dari
lima kompetensi, yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi
manajerial, kompetensi kewirausahaan, kompetensi supervisi, dan
kompetensi sosial.
2. Kompetensi supervisi yang wajib dimiliki kepala sekolah
meliputi :
a. Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka
profesionalisme guru
b. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan
menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat
c. Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru
dalam rangka peningkatan profesionalisme guru
3. Jenis-Jenis Kegiatan Kepala Sekolah/Madrasah Sebagai
Supervisor:
a. Membangkitkan dan merangsang guru-guru dan pegawai
sekolah di dalam menjalankan tugasnya
b. Berusaha mengadakan dan melengkapi alat-alat
perlengkapan sekolah.

19
c. Bersama guru-guru berusaha mengembangkan, mencari,
dan menggunakan metode-metode mengajar yang lebih
sesuai dengan tuntutan kurikulum yang sedang berlaku.
d. Membina kerja sama yang baik dan harmonis diantara
guruguru dan pegawai sekolah lainnya.
e. Berusaha mempertinggi mutu dan pengetahuan guru-guru
dan pegawai sekolah.
f. Membina hubungan kerja sama antara sekolah dengan BP3
atau POMG dan instansi-instansi lain.
4. Pengembangan Kompetensi Kepala Sekolah/Madrasah Sebagai
Supervisor:
a. Kemampuan Komunikasi.
b. Kemampuan dalam Pengambilan Keputusan.
c. Manajemen Waktu dan Prioritas.
d. Kemampuan Interpersonal.
e. Berpikir Kritis.

20
DAFTAR PUSTAKA

Azizah, Mar’atul, and Miranda Nur Apdila. “Peran Kepala Madrasah Sebagai
Supervisor Dalam Peningkatan Kinerja Guru.” Chalim Journal of Teaching
and Learning 1, no. 1 (2021): 73–84.

Dolong, H.M. Jufri. “Standar Kualifikasi Dan Kompetensi Kepala Sekolah.”


Standar Kualifikasi Dan Kompetensi Kepemimpinan Kepala Sekolah VIII
(2019): 316–326.

Hadist, Abdul, and Nurhayati. Manajemen Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta


Ali, 2014.

Marmoah, Sri. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan Teori Dan Praktek.


Yogyakarta: Deepublish, 2016.

Muanah, Binti. Supervisi Pendidikan Islam. Yogyakarta: Kalimedia, 2017.

Mufidah, Luluk Nur. Supervisi Pendidikan. Yogyakarta: Teras, 2009.

Mulyasa, E. Manajemen Dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: PT. Bumi


Angkasa, 2014.

Muslachah, and Senang. Kepemimpinan Dan Supervisi Pendidikan Islam. Malang:


Madani, 2018.

Nurmalina, Nurmalina. “Kompetensi Kepala Sekolah Sebagai Supervisor Dalam


Meningkatkan Profesional Guru Pada Smp Negeri 2 Mesjid Raya.” Jurnal As-
Salam 2, no. 3 (2018): 61–70.

21
Purwanto, Ngalim. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan. Jakarta: Mutiara, 1987.

———. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya,


2010.

Sahertian, Piet A. Konsep Dasar Dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka
Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010.

Syahbuddin. “PERAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI SUPERVISOR DALAM


MEMBINA KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SMA NEGERI 2
MADAPANGGA.” BAHTRA: Jurnal Pendidikan Bahasan dan Sastra 03, no. 01
(2022): 33–42. https://jurnal.habi.ac.id/index.php/Bahas.

22

Anda mungkin juga menyukai