Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

HAKIKAT PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Pembelajaran PAUD yang
di bina oleh bapak dosen Muhammad Ali Mukti, M.Pd

Di susun kelompok 1 :

1. Isniyatul Hafifatur Rohmah (202101050023)


2. Lailatul Isnaini (202101050012)
3. Sophia Dwi Ayu Febrianti (202101050008)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER

SEPTEMBER 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah STW, karena berkat rahmat, taufiq serta
hidayahnya penulisan makalah HAKIKAT PERENCANAAN PEMBELAJARAN dapat
terselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam selalu terlimpahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, tabiin, dan kita semua sebagai umat yang taat dan
turut terhadap ajaran yang dibawanya.
Penulis ucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada dosen pembimbing mata
kuliah Perencanaan Pembelajaran PAUD Bapak Ali Mukti, M.Pd, dan teman-teman kami
yang senantiasa memberi dukungan kepada kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena itu kritik dan
saran dari pembaca sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya
penulis berharap semoga makalah ini memperoleh limpahan rahmat, ma’unah, dan ridha
Allah, serta dapat bermanfaat kepada penulis dan para pembaca. Aamiin.

Jember, 4 Agustus 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................2
A. Hakikat Perencanaan Pembelajaran................................................................................2
B. Tujuan dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran...............................................................3
C. Prinsip-Prinsip Perencanaan Pembelajaran.....................................................................4
BAB III......................................................................................................................................6
PENUTUP.................................................................................................................................6
A. Kesimpulan.....................................................................................................................6
B. Saran................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Belajar adalah suatu proses setiap manusia yang berkaitan dengan menambah
pengetahuan, pemahaman, wawasan, dan pengalaman, yang kemudian menjadi perubahan
perilaku dari yang baik menjadi lebih baik lagi. Pembelajaran adalah suatu proses interaksi
antara peserta didik dan pendidik yang bertujuan untuk mencapai pembelajaran yang baik dan
efisien. Pengertian pembelajaran tidak terlepas dari pengertian belajar, belajar dan
pembelajaran menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Keberhasilan suatu proses pembelajaran sangat ditentukan oleh rencana yang dibuat oleh
guru/pendidik yang bisa disebut juga dengan perencanaan pembelajaran. Ragan dan Smith
menjelaskan bahwa perencanaan pembelajaran berkaitan dengan proses yang sistematik
dalam menterjemahkan prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran kedalam suatu perencanaan
materi dan kegiatan pembelajaran.
Jadi dapat dijelaskan bahwa perencanaan pembelajaran adalah suatu pemikiran atau
persiapan untuk melaksanakan tugas mengajar atau dalam aktivitas pembelajaran dengan
menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang sesuai dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan.
Agar perencanaan pembelajaran dapat dipahami dan direncanakan dengan baik pada
proses pembelajaran, maka penulis merasa penting untuk dapat mengkaji secara rinci
bagaimana hakikat, prinsip-prinsip serta tujuan perencanaan pembelajaran itu sendiri dengan
makalah yang berjudul “HAKIKAT PERENCANAAN PEMBELAJARAN”.

B. Rumusan Masalah
1. Apa hakikat perencanaan pembelajaran?
2. Apa tujuan dan fungsi perencanaan pembelajaran?
3. Apa prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui hakikat perencanaan pembelajaran.
2. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi perencanaan pembelajaran.
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Perencanaan Pembelajaran


Sanjaya menjelaskan bahwa, secara terminologi, perencanaan pembelajaran terdiri atas
dua kata, yaitu perencanaan dan pembelajaran. Perencanaan berasal dari kata dasar “rencana”
yang artinya membuat rancangan atau pengambilan keputusan tentang hal yang harus
dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sejalan dengan hal tersebut, Kaufman
menjelaskan bahwa perencanaan itu merupakan sebuah proses untuk menetapkan “kemana
harus pergi” dan bagaimana untuk sampai ke “tempat” itu dengan cara yang paling efektif
dan efisien. Oleh karena itu, suatu proses perencanaan harus dimulai dari penetapan tujuan
yang akan dicapai melalui analisis kebutuhan terlebih dahulu, kemudian ditetapkan langkah-
langkah yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.1
Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses interaksi antara guru dan siswa dalam
memanfaatkan segala potensi dan sumber daya yang ada, baik potensi yang bersumber dari
dalam diri siswa itu sendiri seperti minat, bakat, dan kemampuan dasar yang dimiliki,
termasuk gaya belajar, maupun potensi yang ada di luar diri siswa seperti lingkungan, sarana,
dan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai tujuan belajar yang lebih baik.
Seorang pendidik harus memiliki kemampuan dalam merencanakan pembelajaran, karena
kegiatan yang direncanakan dengan matang akan lebih terarah dan tujuan yang
direncanakan/diinginkan akan mudah tercapai.2
Sudjana mengungkapkan bahwa makna atau arti dari perencanaan pembelajaran adalah
suatu rencana atau perkiraan guru mengenai kegiatan belajar mengajar yang harus dilakukan
selama pembelajaran berlangsung.
Briggs mengatakan bahwa perencanaan pembelajaran adalah keseluruhan proses analisis
kebutuhan dan tujuan belajar serta pengembangan sistem penyampaiannya untuk memenuhi
kebutuhan dan mencapai tujuan tersebut, termasuk di dalamnya pengembangan paket
pembelajaran dan kegiatan belajar mengajar, uji coba dan revisi paket pembelajaran serta
mengevaluasi program dan hasil belajar.3
Menurut Twelker, perencanaan pembelajaran adalah cara yang sistematis dalam
mengidentifikasi, mengembangkan, dan mengevaluasi seperangkat materi dan strategi yang
diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Hasil akhir dari perencanaan pembelajaran adalah
suatu sistem pembelajaran, yaitu materi dan strategi belajar mengajar yang dikembangkan
secara empiris yang secara konsisten terbukti dapat mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran
merupakan suatu rancangan tentang langkah-langkah yang akan dilakukan guru dalam proses
belajar mengajar di waktu yang akan datang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
secara efektif dan efisien.
Perencanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu rangkaian yang saling
berhubungan dan saling menunjang antara berbagai unsur atau komponen yang ada di dalam
pembelajaran, atau dengan pengertian lain yaitu suatu proses mengatur, mengkoordinasi dan
1
Drs. Agung Leo S., M.Pd dan Dra. Wahyuni Sri, M.Pd.I, Perencanaan Pembelajaran Sejarah, 1.
2
Ibrahim, Neni, Perencanaan Pembelajaran Teoritis dan Praktis, 89.
3
Dr. Jaya Farida, M.Pd, Perencanaan Pembelajaran, 19.

2
menetapkan unsur-unsur atau komponen-komponen pembelajaran. Unsur atau komponen
yang dimaksud adalah :
1. Kemana pembelajaran tersebut akan diarahkan?
2. Apa yang harus dibahas dalam proses pembelajaran tersebut?
3. Bagaimana cara melakukannya?
4. Bagaimana pula mengetahui berhasil tidaknya proses pembelajaran tersebut?
Persoalan pertama berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran
tersebut, persoalan kedua berkaitan dengan bahan ajar apa yang akan disampaikan kepada
siswa, persoalan ketiga berkaitan dengan strategi atau metode apa yang bisa digunakan untuk
menyampaikan bahan ajar tadi, dan persoalan terakhir berkaitan dengan penilaian atau
evaluasi yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran. Keempat
persoalan tersebut menjadi komponen utama yang harus dipenuhi dalam kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan.

B. Tujuan dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran


Tujuan perencanaan pembelajaran adalah menguasai sepenuhnya bahan dan materi ajar,
metode dan penggunaan alat dan perlengkapan pembelajaran, menyampaikan kurikulum atas
dasar bahasan dan mengelola alokasi waktu yang tersedia dan membelajarkan siswa sesuai
yang direncanakan. Secara garis besarnya, perencanaan pembelajaran itu bertujuan untuk
mengarahkan dan membimbing kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Seperti
yang dikemukakan oleh Sagala bahwa :
“Tujuan perencanaan bukan hanya penguasaan prinsip-prinsip fundamental, tetapi juga
mengembangkan sikap yang positif terhadap program pembelajaran, meneliti dan
menemukan pemecahan masalah pembelajaran. Secara ideal tujuan perencanaan
pembelajaran adalah menguasai sepenuhnya bahan dan materi ajar, metode dan penggunaan
alat dan perlengkapan pembelajaran, menyampaikan kurikulum atas dasar bahasan dan
mengelola alokasi waktu yang tersedia dan membelajarkan siswa sesuai yang diprogramkan”.
Dengan demikian betapa pentingnya tujuan itu diperhatikan dan dirumuskan dalam setiap
pembelajaran, agar pembelajaran itu benar-benar dapat mencapai tujuan sebagaimana yang
tertuang dalam kurikulum.
Berdasarkan uraian di atas, hakikatnya tujuan paling mendasar dari sebuah perencanaan
pembelajaran adalah sebagai pedoman atau petunjuk bagi guru, serta mengarahkan dan
membimbing kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
Selain pendapat tentang tujuan perencanaan pembelajaran di atas, terdapat pula fungsi
perencanaan pembelajaran menurut Oemar Malik yang terdiri dari 6 poin, diantaranya adalah:
1. Memberi guru pemahaman yang lebih jelas tentang tujuan pendidikan sekolah dan
hubungannya dengan pembelajaran yang dilakukan siswa untuk mencapai tujuan itu.
2. Membantu guru memperjelas pemikiran tentang sumbangan pembelajarannya
terhadap pencapaian tujuan pendidikan.
3. Menambah keyakinan guru atas nilai-nilai pembelajaran yang diberikan dan prosedur
yang dipergunakan.
4. Kegiatan yang bersifat trial dan error dalam mengajar membantu guru dalam rangka
mengenal kebutuhan siswa, minat siswa, dan mendorong motivasi belajar.
5. Mengurangi kekurangan dengan adanya organisasi yang baik dan metode yang tepat.

3
6. Membantu guru memelihara kegairahan mengajar dan senantiasa memberikan bahan-
bahan yang up to date kepada siswa.

C. Prinsip-Prinsip Perencanaan Pembelajaran


Menurut H.A Hermawan seorang guru yang akan melakukan kegiatan perencanaan
pembelajaran harus memahami prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran yang meliputi :

a. Menetapkan apa yang mau dilakukan oleh guru , kapan dan bagaimana cara
melakukannya dalam kegiatan pembelajaran.
b. Membatasi sasaran berdasarkan tujuan pembelajaran dan menetapkan pelaksanaan
kerja untuk mencapai hasil maksimal melalui proses penentuan target pembelajaran.
c. Mengembangkan alternatif-alternatif yang sesuai dengan strategi pembelajaran.
d. Mengumpulkan dan menganalisis informasi yang penting untuk mendukung kegiatan
pembelajaran.
e. Mempersiapkan dan mengkomunikasikan rencana pembelajaran kepada pihak yang
berkepentingan.

Jika prinsip-prinsip tersebut terpenuhi, maka secara teoretik perencanaan pembelajaran itu
akan memberi penegasan dan kejelasan untuk mencapai tujuan sesuai rancangan yang telah
disusun.

Sedangkan menurut Jumhana prinsip-prinsip yang harus dijadikan dasar dalam


merancang pembelajaran, baik untuk perencanaan pembelajaran yang masih bersifat umum
maupun perencanaan pembelajaran yang lebih spesifik adalah perencanaan pembelajaran
tersebut harus memenuhi unsur :

1. Ilmiah yaitu keseluruhan materi yang dikembangkan atau di rancang oleh guru
termasuk kegiat    an yang menjadi muatan dalam silabus dan rencana pelaksanaan dan
pembelajaran, harus benar dan dapat di pertanggung jawabkan secara keilmuan.
2. Relevan yaitu bahwa setiap materi memiliki ruang lingkup atau cakupan dan
sistematikanya atau urutan penyajianya.
3. Sistematis yaitu unsur perencanaan baik untuk perencanaan jenis silabus maupun
perencanaan untuk rencana pelaksanaan pembelajaran, antara unsur yang satu dengan
unsur yang lainnya harus saling terkait, mempengaruhi, menentukan dan suatu
kesatuan yang utuh untuk mencapai tujuan atau kompetensi.
4. Konsisten yaitu adanya hubungan yang konsisten antara kompetensi dasar. Indikator,
materi pokok pengalaman belajar, sumber belajar dan sistem penilaian.
5. Memadai yaitu cakupan indikator materi pokok, pengalaman, sumber belajar dan
sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
6. Aktual dan kontekstual yaitu cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajaran
sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi
dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi. 
7.  Fleksibel yaitu keseluruhan kompenen silabus maupun rencana pelaksanaan
pembelajaran harus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta
dinamika perubahan yang terjadi yang di sekolah dan tuntutan masyarakat.

4
8. Menyeluruh yaitu komponen silabus rencana pelaksanaan pembelajaran harus
mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).4

4
Martini Yustina, “Kompetensi Guru Dalam Perencanaan Pembelajaran di SD Negeri Kaweden Mlati” (Skripsi,
Universitas Negeri Yogyakarta, 2014) , 20-22.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perencanaan berasal dari kata dasar “rencana” yang artinya membuat rancangan atau
pengambilan keputusan tentang hal yang harus dilakukan untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Sejalan dengan hal tersebut, Kaufman menjelaskan bahwa perencanaan itu
merupakan sebuah proses untuk menetapkan “kemana harus pergi” dan bagaimana untuk
sampai ke “tempat” itu dengan cara yang paling efektif dan efisien.
Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses interaksi antara guru dan siswa dalam
memanfaatkan segala potensi dan sumber daya yang ada, baik potensi yang bersumber dari
dalam diri siswa itu sendiri seperti minat, bakat, dan kemampuan dasar yang dimiliki,
termasuk gaya belajar, maupun potensi yang ada di luar diri siswa seperti lingkungan, sarana,
dan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai tujuan belajar yang lebih baik.
Perencanaan pembelajaran merupakan suatu rancangan tentang langkah-langkah yang
akan dilakukan guru dalam proses belajar mengajar di waktu yang akan datang untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
Perencanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu rangkaian yang saling
berhubungan dan saling menunjang antara berbagai unsur atau komponen yang ada didalam
pembelajaran, atau dengan pengertian lain yaitu suatu proses mengatur, mengkoordinasi, dan
menetapkan unsure-unsur atau komponen-komponen pembelajaran. Perencanaan
pembelajaran yang dibuat harus memp[erhatikan prinsip-prinsip : menetapkan apa yang akan
dilakukan oleh guru, membatasi sasaran berdasarkan kompetensi (tujuan) yang hendak
dicapai, mengembangkan alternatif-alternatif, pembelajaran yang akan menunjang, dan
kompetensi (tujuan) yang telah ditetapkan.

6
B. Saran
Dengan dibuat nya makalah ini semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca dan kami
selaku pembuat makalah. Serta dengan dibuatnya makalah ini, kami meminta saran kepada
para pembaca untuk mengoreksi apabila terdapat kesalahan dalam sistematika penulisan
maupun isi pembahasan dalam makalah.

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Jaya Farida, M.Pd. Perencanaan Pembelajaran. Medan : UIN Sumatera Utara, 2019.

Drs. Leo S., M.Pd dan Dra. Sri Wahyuni, M.Pd.I. Perencanaan Pembelajaran Sejarah.
Yogyakarta : Ombak, 2013.

Ibrahim, Nani. Perencanaan Pembelajaran Teoritis dan Praktis. Jakarta : Mitra Abadi, 2014.

Martini, Yustina. “Kompetensi Guru Dalam Perencanaan Pembelajaran di SD Negeri


Kaweden Mlati.” Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta, 2014.

Anda mungkin juga menyukai