Anda di halaman 1dari 11

CRITICAL BOOK REPORT

Mata Kuliah Telaah Kurikulum


Dosen Pengampu : Dr, Neliwati ,M.Pd

Composed by
Nama : Asril Azhari Hasibuan
Nim :0301193248

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

T.A 2021

1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT yang mana telah
memberikan segala nikmat dan karunianya sehingga saya bisa menyelesaikan tugas ini dengan
baik.
Tak lupa pula salawat serta salam selalu tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW,
keluarga, para sahabat dan para pengikut yang senantiasa setia mengikuti ajaran nya.
Critikal Book Report adalah sebuah tugas yang diberikan dosen kepada
mahasiswa/mahasiswi untuk mengulas dan mengavaluasi isi buku secara kritis,sehingga kita
mengetahui isi buku lebih dalam lagi
Ada pun tujuan utama saya menulis tugas ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen
pembimbing saya “Dr.Neliwati,M.Pd ”dalam mata kuliah “Telah Kurikulum”.
Terimakasaih kepada dosen pembimbing dan rekan-rekan yang telah membantu saya dalam
menyelesaikan tugas ini.
Jika dalam penulisan Critical Book Report ini terdapat kesalahan dan kekurangan maka
kepada pembaca saya selaku penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya, oleh karena itu
dengan senang hati saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca demi kesempurnaan
tugas ini. Semoga Critical Book Report ini membawa manfaat bagi pembaca dan bagi penulis
sendiri khususnya.

Tanjung Medan, 29 Oktober 2021

Penulis

2
A. IDENTITAS REVIEWER
Nama : Asril Azhari Hasibuan
Nim : 0301193248
Alamat : Desa Tanjung Medan, Kecamatan Kampung Rakyat
Jurusan / Semester : Pendidikan Agama Islam 6 / Semester V
Tanggal Reviewer : 29 Oktober 2021

B.IDENTITAS BUKU
1.Buku Pertama
1. Judul buku : Pengembangan Kurikulum di Era Otonomi Daerah dari
Kurikulum 2004, 2006 ke Kurikulum 2013
2. Penulis : Dr. Herry Widyastono,PU
3. Penerbit : Bumi Aksara
4. Kota terbit : Jakarta
5. Tahun terbit : 2014
6. Jumlah halaman : 242 halaman
7. ISBN : 978-602-217-406-6

2.Buku Kedua

1. Judul buku : Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Di


Sekolah, Madrasah, Dan Perguruan Tinggi
2. Penulis : Prof. Dr. H. Muhamimin, M.A.
3. Penerbit : Rajawali Pers
4. Kota terbit : Yogyakarta
5. Tahun terbit : 2009
6. Jumlah halaman : 332
7. ISBN :979-1283-20-6

3
C.RINGKASAN BUKU

1.Buku Pertama
Bab 1 membahas tentang hakikat kurikulum. Kurikulum merupakan seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran yang berfungsi untuk
mengopimalkan perkembangan peserta didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
tertentu.

Kedudukannya sangat strategis sebab berisi rumusan tentang tujuan yang menentukan
ke mana peserta didik akan dibawa dan diarahkan, selain rumusan tentang isi dan kegiatan
belajar yang akan membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap,serta
nilai-nilai yang mereka perlukan dalam kehidupan dan pelaksanaan tugas pekerjaan di masa
yang akan datang sehingga dapat mengarahkan guru, kepala sekolah, pengawas, orang tua, dan
peserta didik sesuai dengan peran dan tugas masing-masing.

Bab 2 membahas teori pendidikan dan model-model kurikulum. Teoriteori pendidikan


tertentu mendasari model-model kurikulum tertentu. Teori pendidikan klasik mendasari model
kurikulum subjek akademis, teori pendidikan pribadi mendasari model kurikulum humanistik,
teori pendidikan interaksional mendasari kurikulum rekonstruksi sosial, dan teori teknologi
pendidikan mendasari kurikulum kompetensi.

Bab 3 membahas landasan pengembangan kurikulum. kurikulum selalu relevan dengan


kondisi kekinian (tuntutan zaman) maka harus selalu disempurnakan dengan mengacu pada
landasan yuridis, di samping landasan filosofis, psikologis, sosial budaya, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dan empiris.

Bab 4 membahas prinsip, model, dan manajemen pengembangankurikulum. Terdapat


berbagai model pengembangan kurikulum, yang pada dasarnya mencakup Iangkah-langkah:

(a) merumuskan tujuan;

(b) merumuskan pengalaman belajar ;

(c) mengelola pengalaman belajar; dan

4
(d) melakukan evaluasi, yang mengacu pada prinsip-prinsip relevansi, fleksibilitas, kontinuitas,
efisiensi dan efektivitas, sedangkan manajemen pengembangannya dapat bersifat sentralistik,
desentralistik, atau sentralistik-desentralistik (pembagian kewenangan antara pemerintah pusat
dan pemerintah daerah atau sekolah).

Bab 5 membahas perkembangan kurikulum di Indonesia. Sejak zaman kemerdekaan


sekurang-kurangnya sudah terjadi ll kalj perubahan kurikulum, 8 kali terjadi sebelum era
otonomi daerah dan 3 kali terjadi setelah era otonomi daerah, yaitu (1)Kurikulum 1947; (2)
Kurikulum 1964; (3) Kurikulum 1968; (4) Kurikulum 1973 (Proyek Perintis Sekolah
Pembangunan); (5) Kurikulum 1975; (6) Kurikulum 1984; (7) Kurikulum 1994; (8) Kurikulum
SMK 1999; (9) Kurikulum 2004; (10) Kurikulum 2006 (Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan); dan (11) Kuriku1um 2013.

Bab 6 membahas pengembangan Kurikulum 2004 yang juga disebut dengan istilah
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Kurikulum 2004 merupakan kurikulum pertama di
era otonomi daerah, era desentralisasi pendidikan. Sebagian kewenangan Pemerintah dalam
mengembangkan kurikulum dilimpahkan kepada pemerintah daerah dan satuan pendidikan.
Manajemen pengembangan kurikulumnya bersifat sentralistik-desentralistik. Pemerintah
menyusun Ketentuan Umum, Standar Kompetensi Bahan Kajian, Standar Kompetensi Mata
Pelajaran, dan Pedoman Pelaksanaan Kurikulum. Pemerintah daerah dan satuan pendidikan
menyusun Petunjuk Teknis, silabus dan Persiapan Mengajar.

Bab 7 membahas pengembangan Kurikulum 2006, yang disebut dengan istilah


Kurikulum Tingkat Satuan Pendidlkan (KTSP), Manajemen pengembangan kurikulumnya
bersifat sentralistik-desentralistik. Pemerintah menetapkan Standar Nasional Pendidikan,
Badan Standar Nasional Pendid Lkan (BSNP) menyusun Panduan Penyusunan KTSP,
sedangkan setiap satuan pendidikan menyusun KTSP mengacu pada Standar Nasional
Pendidikan dan Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

KTSP meliputi. Dokumen l, yang antara lain terdiri atas visi, misi, tujuan satuan
pendidikan, struktur dan muatan KTSP, beban belajar, dan kalender akademik; Dokumen 2,
yang berupa Silabus setiap mata pelajaran yang disusun oleh setiap guru; Dokumen 3, yang
berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun oleh setiap guru pula

Bab 8 membahas pengembangan kurikulum 2013. Kurikulum 2013 lebih menekankan


pengembangan kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik secara holistik,

5
yang harus diimplementasikan dalam pembelajaran dan ditagih dalam rapor, serta sebagaj
penenm kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik. Manjemen pengembangan kurikulumnya
bersifat sentralistik~desentralistik.

Pemerintah menetapkan Standar Nasional Pendidikan, Kerangka Dasar dan Struktur


Kurikulum. Silabus, dan Pedoman Implementasi Kurikulum, sedangkan setiap satuan
pendidikan seperti halnya pada Kurikulum 2006 juga menyusun KTSP . KTSP meliputi
Dokumen l, antara lain terdin atas visi, misi, tuiuan satuan pendidikan. struktur dan muatan
KTSP, beban belajar, dan kalender akademik. Dokumen 2, berupa Silabus setiap mata
pelajaran yang sudah disusun oleh Pemerintah, guru tinggal menyalinnya; Dokumen 3, berupa
RPP yang hams disusun oleh setiap guru.

2.Buku Ke Dua
Bab I, kajiannya difokuskan pada pemberian wawasan tentang hakikat kurikulum,
pendidikan agama Islam dan pendidikan Islam, fungsi kurikulum PAI, serta proses
pengembangannya dan perubahan-perubahan paradigma yang ada di dalamnya. Pada Bab I ini
penulis ingin memberikan gambaran kepada pembacanya bahwa kurikulum PAI perlu
dikembangkan secara terus menerus dan berkelanjutan guna merespon dan mengantisipasi
perkembangan dan tuntutan yang ada tanpa harus menunggu keputusan dari pemerintah.

Bab II, dijelaskan jika pendidikan agama Islam selama ini dianggap kurang berhasil
dalam menggarap sikap dan perilaku keberagaman peserta didik serta membangun moral dan
etika bangsa, maka persoalan tersebut dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Melalui Bab
II ini penulis mencoba mengkaji masalah tersebut dengan cara mencermati pengembangan
pendidikan agama Islam di sekolah/perguruan tinggi.

Pembahasan ini dimulai dari perbincangan tentang pendidikan agama Islam dalam
sorotan, berbagai kritik terhadap pelaksanaan PAI, kemudian dilanjutkan dengan paradigma
pengembangan PAI di sekolah/perguruan tinggi. Sebagai solusinya antara lain penulis
menawarkan gagasan tentang bagaimana mengembalikan peranan guru/pendidik agama Islam
yang sebenarnya, model-model evaluasi pembelajaran PAI dengan asumsi-asumsinya dan
implikasi penggunaannya serta perlunya penciptaan suasana religius di
sekolah/madrasah/perguruan tinggi.

6
Bab III, untuk mewujudkan guru PAI yang memiliki landasan kuat dan tidak mudah
terombang-ambingkan arus transformasi inovasi pendidikan yang sangat pesat akhir-akhir ini,
maka para guru PAI perlu memahami landasan filosofis pendidikan Islam. Dalam bab III ini
penulis mendeskripsikan tentang wawasan landasan pijakan tersebut, yang tentunya akan
berimplikasi pada pengembangan kurikulum PAI.

Maka pada bab ini diawali denagn pembahasan tentang hakikat filsafat pendidikan
Islam, urgensi filsafat pendidikan Islam, tipologi pemikiran (filsafat) pendidikan Islam,
tipologi pemikiran pendidikan Islam di lihat dari perspektif pemahaman Islam, yang kemudian
dilanjutkan dengan implikasinya terhadap pengembangan kurikulum PAI. Kaitannya dengan
langkah teknis pengembangan kurikulum PAI, maka dalam

Bab IV ini menjelaskan tentang pendekatan-pendekatan yang dapat digunakan dalam


pengembangan kurikulum PAI, yang meliputi pendekatan subjek akademis, pendekatan
humanistis, pendekatan teknologis, pendekatan rekonstruksi sosial. Dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran/mata kuliah PAI, maka penulis menawarkan pendekatan eklektik
dalam pengembangan kurikulum PAI, yaitu dapat memilih yang terbaik dari keempat
pendekatan tersebut yang dianggap sesuai dengan karakteristiknya.

Menyoal tentang pengembangan kurikulum PAI, maka hendaknya memperhatikan


tuntutan minimal atau standar minimal dalam pengembangan madrasah.

Bab V memaparkan tiga tuntutan yang dicanangkan sejak A. malik Fadjar menjadi
Dirgen Binbaga Islam Departemen Agama dan ditindaklanjuti ketika ia menjadi Menteri
Agama RI, yang isinya

(1) bagaimana menjadikan madrasah sebagai wahana untuk membina ruh atau praktik hidup
keislaman;

(2) bagaimana memperkokoh keberadaan madrasah sehingga sederajat dengan sistem sekolah;
(3) bagaimana madrasah mampu merespon tuntutan masa depan guna mengantisipasi
perkembangan ipteks dan era globalisasi. Para Menteri Agama berikutnya rupanya juga
berusaha untuk menetapkan eksistensi madrasah yang pada intinya juga diarahkan pada tiga
tuntutan tersebut.

Di samping itu di kalangan perguruan tinggi tengah memperbincangkan masalah


pengembangan kurikulum berbasis kompetensi sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan
Keputusan Menteri Agama nomor 353 tahun 2004 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum
Pendidikan Tinggi Agama Islam. Untuk menjabarkan keputusan tersebut maka dalam Bab VI

7
penulis memberikan gambaran tentang model pengembangan kurikulum Perguruan Tinggi
Agama Islam (PTAI) berbasis kompetensi.

Yang diawali dari pemberian gambaran umum tentang KBK di PTAI, kemudian
landasan-landasan pengembangannya, macam-macam kompetensi lulusan PTAI, dan kerangka
berfikir atau langkah-langkah pengembangan Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Kemudian
penulis memberikan contoh-contoh operasionlanya baik dalam Pengembangan SKL untuk
komponen Kompetensi Dasar PTAI maupun model pengembangan Standar Kompetensi
Lulusan untuk Program Studi terutama program studi Pendidikan Agama Islam Fakultas
Tarbiyah.

D.KEKHASAN DAN KEMUTAKHIRAN BUKU

1.Kekhasan

Kekhasan kedua buku ini terlihat dari sistematika penulisan dan poin dari setiap
pembahasan. Dimulai dari halaman judul, kata pengantar, daftar isi, pembahasan, daftar
pustaka dan indeks disusun sangat begitu rapi.dan buku ini juga disusun sangat begitu ringkas
dan mudah untuk dipahami
Kemudian kedua buku ini banyak menggunakan pendapat dari tokoh Pengembangan
Kurikulum di Era Otonomi Daerah dari Kurikulum 2004, 2006 ke Kurikulum 2013,dan
Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Di Sekolah, Madrasah, Dan Perguruan
Tinggi ,sehingga kedua buku ini memiliki daya analisis yang cukup mendalam.

2.Kemutakhiran
kemuktahiran kedua buku ini dapat dilihat dari substansi atau pembahasan yang di
sajikan oleh kedua buku ini membahas tentang Pengembangan Kurikulum di Era Otonomi
Daerah dari Kurikulum 2004, 2006 ke Kurikulum 2013,dan Pengembangan Kurikulum
Pendidikan Agama Islam Di Sekolah, Madrasah, Dan Perguruan Tinggi .Sehingga kedua
buku ini masih layak dan muktahir untuk mepelajari kurikulum yang ada di indonesia saat
ini dan juga dapat menjadi pegangan Guru atau Dosen dan Siswa atau Mahasiswa dalam
pembelajaran kurikulum

8
E.KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU

1.Kelebihan

Adapun kelebihan dari buku 1 yaitu buku ini memberikan penjelasan yang rinci ,penulis
juga memberikan beberapa diagram tabel beberapa topik pembahasan sehingga mempermudah
pembaca dalam mengelompokkan dan memahami nya ,hal ini juga .hal ini juga merupakan
salah satu trik yang membuat para pembaca tidak jenuh melihat tulisan dari awal hingga akhir
buku,desain buku ini juga tidak terlalu berlebihan dan cukup apik .penjelasan buku ini juga
mudah di mengerti karena menggunakan Bahasa yang terlalu kaku ,kelebihan lainya juga
menjelaskan tentang tentang Pengembangan Kurikulum di Era Otonomi Daerah dari
Kurikulum 2004, 2006 ke Kurikulum 2013 secara luas dan mendalam .Pemberian setiap bab
mempermudah pembaca menemukan informasi dari bab tersebut.Sehingga buku ini layak
untuk menjadi pegangan guru dalam pengemabangan kurikulum yang ada di Indonesia

Sedangkan dalam buku ke 2 Tampilan sampul bukunya terlihat sangat bagus serta
menarik dan desain sampulnya juga bagus . Kemudian ukuran bukunya juga tidak besar dan
tidak terlalu kecil, sehingga memudahkan para pembaca untuk dibaca diberbagi tempat.
Identitas dari buku dipaparkan begitu lengkap diawal pembahasan dan juga terdapat biografi
singkat dari penulis diakhir halaman buku sehingga memudahkan para pembaca untuk
mengenal lebih dalam tentang penulis buku ini.

Untuk jenis font dan ukuran fontnya yang digunakan menurut saya juga sudah tepat
dan sesuai dengan prosedur penulisan. Sistematika penulisan menurut saya juga sangat baik,
terutama sistematika penulisan judul dari halaman cover sampulnya dan judul dari setiap sub
bab yang dibahas begitu rapi. Kemudian paragraf-paragraf yang disusun penulis juga secara
sangat begitu sistematis dan berkaitan antara satu dengan lainnya. Sehingga antara satu
pembahasan yang satu dengan pembahasan yang lainnya berkesinambunga.

Mengenai isi atau pembahasan dari buku ini menurut saya sudah bagus dan tersusun
dengan rapi, pembahasannya sangat terperinci dan detail serta banyak mengambil pendapat-
pendapat dari beberapa tokoh tentang Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam
Di Sekolah, Madrasah, Dan Perguruan Tinggi yang memiliki teori-teori kebenaran yang
sudah dianalisis memaluli kegiatan atau penelitian ilmiah, sehingga membuat pembahasan
buku ini lebih akurat, tajam bahkan isinya sangat berkualitas serta berkuantitas. Daftar
pustaka yang dipakai didalam buku ini juga sangat banyak, maka tidak diragukan kembali
keabsahan dan kuantitas serta kualitas buku ini. Kemudian pada halaman buku ini disusun

9
dan ditata secara rapi, dimulai dari halaman judul, hak cipta, kata pengantar, daftar isi,
pembahasan, daftar pustaka, indeks hingga biografi singkat dari penulis.

2.Kelemahan

Adapun kelemahan pada Buku 1 ,buku ini terdapat pengulangan dan penjelasan setiap
babying berbeda,terkadang penulis membuat keterangan atau mengulsng informasi yang sama
di bab yang berbeda ini membuat sedikit membingungkan .Buku ini juga kurang memberikan
contoh yang nyata membuat pembaca tentang kurikulum ,penyajian tanpa memberikan contoh
yang nyata membuat pembaca menjadi mengambang,kemudian materinya juga kurang lugas
dan padat

Sedangkan buku ke 2 ini, didalam buku ini terutama dalam format ebooknya tidak
memakai footnote tetapi bodynote. Sebagai catatan footnote lebih terperinci sebagai catatan
kaki. Sehingga sulit bagi pembaca untuk mengetahui informasi buku ini terutama rujukan yang
diambil dari setiap referensi. Terdapat beberapa sistematika penulisan kata-kata asing yang
tidak rapi dalam buku ini, seperti istilah-istilah dalam bahasa Inggris yang ditulis tidak miring
dengan ukuran font sedikit berbeda dari yang lain. Hal ini bisa membuat buku ini masih kurang
rapi dari segi penulisan istilah-istilah dalam bahasa asing. Selanjutnya jenis font yang
digunakan didalam buku ini dibeberapa bagian terdapat beberapa perbedaan, seperti yang
terlihat di daftar isi dan pembahasan. Hal ini dapat membuat buku ini kurang teliti dalam
penggunaan jenis font. Bahasa-bahasa yang digunakan menurut saya sangat sulit untuk dicerna
dan diambil informasinya sebab informasi yang disampaikan didalam buku ini kita harus
menganalisisnya lebih tinggi dan mendalam agar kita paham. Bahkan bahasa yang digunakan
didalam buku ini juga sedikit terlalu monoton

F.REKOMENDASI

Menurut Penulis kedua buku ini sangat bagus dan sangat baik untuk di baca. Apalagi
bagi Dosen maupun mahasiswa terkhususnya yang mengambil jurusan Keguruan dalam
pengembangan kurikulum 2013 maupun Kurikulum Pendidikan agama islam di sekolah dan
lain sebagainya . kedua Buku ini sdari penulis yang bagus, pembahasan di dalamnya juga

10
sangat bagus sehingga dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan nantinya bagi orang
yang membaca buku ini.

Penulis menyarankan agar buku ini dicetak lebih banyak karena kedua buku sangat bagus
sekali. Sudah sepatutnya kita mengikuti dan mengamalkan setiap yang terdapat dalam buku
Pengembangan Kurikulum di Era Otonomi Daerah dari Kurikulum 2004,2006 ke Kurikulum
2013,dan Buku Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Di Sekolah, Madrasah,
Dan Perguruan Tinggi .

G.KESIMPULAN

Dari kedua buku dapat disimpulkan bahwa kedua buku memlik kuantitas yang cukup
baik untuk digunakan sebagai referensi dalam belajar. Kita ketahui bahwa begitu pentingnya
Pengembangan Kurikulum di Era Otonomi Daerah dari Kurikulum 2004, 2006 ke Kurikulum
2013,dan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Di Sekolah, Madrasah, Dan
Perguruan Tinggi ,di bangku sekolah dan perkuliahan. Bisa kita lihat dari segi isi buku pertama
dan kedua yang menjelaskan cukup bagus dan lengkap materi tentang kurikulum pembelajaran
meski masih ada sedkit kekurangan.
Kurikulum 2013 dan Pengembangan Kurikulum Pendidikan islam sangat perlu untuk
dipelajari bagi mahasiswa yang mengambil fakultas keguruan ilmu dan pendidikan. Karena
dari buku ini kita dapat mempelajari bagaimana kurikulum, penyusunannya,
pengembangannya, dan kaitannya dengan pembelajaran.
Kedua buku ini bisa menjad referensi dalam belajar, baik bagi mahasiswa yang
mempelajari tentang kurikulum, bagi calon pendidik, dan bagi tenaga pendidik baik guru
maupun dosen

11

Anda mungkin juga menyukai