KIMIA UMUNM
Dosen Pengampu :
1. Ayi Darmana
2. Haqqi Annazili Nasution, M.Pd
Halaman
Daftar Isi........................................................................................................... i
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................
C. Tujuan .................................................................................................. 2
II. PEMBAHASAN .................................................................................. 3
III. PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 41
B. Saran ..................................................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 43
LAMPIRAN ..................................................................................................... 44
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bahan kosmetik berbahaya ?
2. Kapan dampak bahan kosmetik berbahaya mulai terjadi ?
3. Siapa saja yang dapat merasakan dampak dari bahan kosmetik berbahaya ?
4. Kandungan bahan kimia berbahaya apa saja yang ada dalam kosmetik ?
5. Bagaimana cara kita menyikapi peredaran kosmetik dengan bahan kimia
berbahaya?
C. Tujuan
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas struktur kimia pertanian dan
memahami tentang apa yang dimaksud dengan kosmetik, kandungan bahan kosmetik
berbahaya, dan dampak kosmetik yang berbahaya terhadap kesehatan.
II. PEMBAHASAN
Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap digunakan pada bagian
luar badan (epidemis, rambut, kuku, bibir, gigi, dan rongga mulut) untuk
membersihkan, menambah daya tarik, melindungi kulit supaya tetap dalam keadaan
baik, memperbaiki bau badan, dan masih banyak lagi (Lidya dan Fatimawati, 2013).
Yang dimaksud dengan bahan kosmetik berbahaya adalah bahan yang
digunakan untuk membuat atau memproduksi kosmetik dengan menggunakan bahan
yang tidak diperuntukkan untuk tubuh manusia, seperti contohnya bahan kimia
rhodamin B, dan merkuri.
Dampak negatif penggunaan kosmetik yang berbahaya tidak langsung dapat
dilihat atau dirasakan, melainkan bila dalam jangka waktu yang lama dan terus menerus
maka dampak kosmetik berbahaya akan terlihat. Contoh dampak kosmetik yang
berbahaya pada jangka watu yang pendek adalah iritasi pada kulit, mata merah dan
gatal, timbulnya jerawat, kulit menjadi kusam, dan sakit kepala. Jika dalam jangka
waktu yang lama dapat menimbulkan kerusakan ingatan, bahkan penyakit kanker.
Efek samping kosmetik pemutih wajah menimbulkan kekhawatiran pengguna
kosmetik yang tetap ingin menjaga penampilan wajah mereka dan menginginkan wajah
yang putih. Disatu sisi, konsumen kosmetik selalu bertambah, dan pasti akan diikuti
dengan peningkatan kejadian efek kosmetika. Di sisi lain, informasi mengenai produk
kosmetik tidak bertambah luas dari masa ke masa. Atau sekalipun ada, keterangan
tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan yang ada.Sebagai upaya untuk
menghindarkan efek negatif yang merugikan masyarakat pengguna kosmestik yang
mengandung bahan kimia berbahaya, maka perlu adanya perlindungan konsumen.
Tidak adanya perlindungan konsumen telah meletakkan posisi konsumen
khususnya konsumen kosmetik dalam tingkat yang terendah dalam menghadapi para
pelaku usaha. Tidak adanya alternatif yang diambil oleh konsumen telah menjadi suatu
rahasia umum dalam dunia atau industri usaha di Indonesia. Ketidakberdayaan
konsumen dalam menghadapi pelaku usaha ini jelas sangat merugikan kepentingan
masyarakat.
Ada baiknya jika kita mengetahui apa saja kandungan berbahaya dalam
kosmetik, berikut penjelasannya:
1. Phthalates.
Phthalates merupakan bahan yang paling sering dipakai dalam produk
perawatan kulit karena bisa membantu kulit menyerap produk dengan baik.
Hasilnya pun terasa lebih cepat. Namun ternyata, menurut US Environmental
Protection Agency, Phthalates sendiri merupakan bahan yang karsinogenik atau
dapat menyebabkan kanker.
2. Sodium Lauryl Sulfate (SLS).
Zat sintetis ini biasanya digunakan pada produk sampo untuk
membersihkan dan menciptakan banyak busa. Efek yang ditimbulkan zat ini
adalah iritasi pada mata, ruam kulit, rambut rontok, ketombe pada kulit kepala dan
reaksi alergi. Sering kali kandungan zat ini disamarkan dalam pseudo-kosmetik
alami dengan penjelasan dalam tanda kurung “berasal dari kelapa.”
3. Synthetic Fragrances.
Wewangian sintetis yang digunakan dalam produk kosmetik mengandung
sebanyak 200 zat kimia berbahaya. Bila Anda menggunakan produk wangi maka
semua bahan kimia berbahaya bisa diserap dalam aliran darah melalui kulit. Bahan
kimia ini dapat mengakibatkan efek samping seperti sakit kepala, pusing, ruam,
hiper-pigmentasi, kekerasan batuk, muntah dan iritasi kulit. Biasanya terdapat
pada kosmetik yang harganya lebih murah agar lebih menarik.
4. Cocoamide Dea Tea.
Cocoamide atau diethylalomine biasanya terkandung dalam shampo dan
pelembab wajah. Penelitian menunjukkan bahan ini bisa menghambat penyerapan
kolin (suatu zat yang termasuk dalam vitamin B) untuk perkembangan fungsi otak.
Selain itu, Cocoamide dapat menimbulkan jerawat, gatal, serta alergi jangka
pendek.
5. Petrochemicals.
Beberapa produk kecantikan kulit mengandung bahan petrochemicals.
Menurut penelitian, produk dengan kandungan ini dapat menyebabkan masalah
ginjal, saraf, kerusakan pada otak, dan anemia jangka panjang. Studi dilakukan
pada sekelompok tikus dan hasilnya beberapa hewan menderita bahkan mati
sebelum studi tersebut selesai. Oleh karena itu, hati-hati menggunakan kosmetik
untuk kulit, terutama yang berwarna, seperti Blue C No 1 atau FD.
6. Methyl, Propyl, Butyl, and Ethyl Paraben.
Digunakan sebagai penghambat pertumbuhan bakteri dan untuk
memperpanjang batas waktu kadaluarsa produk. Kandungan ini diketahui beracun
dan dapat menyebabkan kanker. Efek yang mungkin terjadi adalah timbul banyak
reaksi alergi dan ruam kulit.
7. Midazolidinyl Urea and Diazolidinyl Urea.
Ini adalah kandungan yang paling umum digunakan untuk bahan pengawet
setelah parabens. Bahan utamanya adalah formaldehida, yang dikenal untuk
mengawetkan mayat, dan sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Dapat
menyebabkan dermatitis (radang kulit), luka bakar, inflamasi, dan pengeluaran air
mata.
8. Propylene Glycol.
Propylene Glycol ditemukan pada beberapa produk kosmetik dan
pembersih wajah. Zat ini dapat menyebabkan kemerahan pada kulit dan dermatitis
kontak. Bahkan penelitian terakhir menunjukan bahwa zat ini juga dapat merusak
ginjal dan hati.
9. Synthetic Colors.
Pewarna sintetis diyakini sebagai penyebab kanker. Bahan ini sangat
berbahaya dan hindari penggunaan kosmetik yang mengandung pewarna sintetis.
Cara kita dalam meyikapi peredaran kosmetik dengan bahan kimia berbahaya
adalah dengan cermat memilih kosmetik yang aman untuk tubuh kita serta tidak
menimbulkan efek samping setelah pemakaiannya. Berikut adalah cara yang dapat
anda lakukan:
• Beli Kosmetik yang memiliki label halal.
Lebih diutamakan bagi Anda untuk membeli kosmetik yang memiliki sertifikat
halal secara resmi dari LPPOM MUI. Dengan memakai produk halal, berarti
Anda telah mengikuti aturan agama.
• Pilih kosmetik yang memiliki kode legal.
Anda harus memastikan bahwa kosmetik yang dibeli telah memiliki ode legal
dari BPON (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Dengan demikian berarti
kosmetik tersebut telah dijamin aman dan sudah layak untuk dijual dipasaran.
Jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan, maka anda bisa membuat
pengaduan resmi pada pihak BPOM.
• Beli Kosmetik yang memiliki tanggal kadaluarsa.
Produk kosmetik yang berkualitas biasanya memiliki tanggal kadaluarsa.
Sebelum membeli, periksalah tanggal kadaluarsa pada kosmetik tersebut.
• Pilih produk yang mencantumkan nama dan alamat produsen.
Produk kosmetik yang telah resmi akan selalu mencantumkan nama perusahaan
dan alamat mereka. Hal ini tentu menjadi bentuk keterbukaan mereka terhadap
konsumen. Nama dan alamat perusahaan berfungsi sebagai tindakan tanggung
jawab dari produsen untuk menerima pertanyaan atau pengaduan secara khusus
dari para konsumen. Jika suatu kosmetik tidak mencantumkan nama dan
alamat, maka sebaiknya anda jangan membeli produk tersebut, karena bisa jadi
produk tersebut adalah imitasi atau abal-abal.
Selain itu, sebaiknya kita menggunakan bahan-bahan yang alami untuk
merawat kulit atau tubuh, karena bahan alami lebih baik untuk digunakan dan tidak
menimbulkan efek samping yang dapat membahayakan tubuh. Berikut adalah cara
yang digunakan untuk bisa tampil cantik tanpa kosmetik:
B. Saran
1. Bagi Pelaku Usaha, sebaikanya menjual produk khususnya produk kosmetik
pemutih wajah sesuai anjuran dari Menteri Kesehatan atau Kepala Balai POM.
Karena apabila pelaku usaha tersebut terbukti telah menjual kosmetik pemutih
wajah yang mengandung bahan kimia berbahaya maka akan dikenakan sanksi
seperti yang diaatur dalam pasal 197 jo.106 Undang-undang Nomor 36 Tahun
2006 Tentang Kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Lestari, E. 2015. Pertanggungjawaban Pidana Bagi Pelaku Usaha Yang Menjual
Kosmetik Pemutih Wajah Yang Mengandung Bahan Kimia Berbahaya.
Malang: Artikel Ilmiah Fakultas Hukum Universitas Brawijaya.
Lidya, F. M dan Fatimawati, G. C. 2013. Analisis Rhodamin B Pada Lipstik Yang
Beredar di Pasar Kota Manado. Vol. 2 No. 02.
Livia, S dan Arlina, P. P. 2011. Pengujian Kandungan Merkuri dalam Sediaan
Kosmetik dengan Spektrofotometri Serapan Atom. Bandung: Program Studi
Farmasi Universitas Islam Bandung.