Anda di halaman 1dari 3

Nama : Faruk Nur Pratama

NIM : 1303620053

Kelompok : 10

Pendidikan Kimia A 2020

Tugas Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik

Pertemuan ke – 5 : Tahapan dan Karakteristik Perkembangan Peserta Didik

Pertanyaan

Apa yang anda lakukan agar mencapai perkembangan optimal pada setiap aspek
perkembangan tersebut

a) Pada aspek perkembangan fisik dapat dicapai dengan :


- Nutrisi

Nutrisi merupakan salah satu aspek terpenting dalam optimalisasi tumbuh kembang
anak. ASI merupakan nutrisi terbaik bagi bayi usia 0-6 bulan, yang kemudian
dilanjutkan hingga 2 tahun dengan tambahan makanan pendamping ASI. Nutrisi yang
optimal dapat memacu pertumbuhan anak secara optimal. Pertumbuhan yang baik
sangat berhubungan dengan perkembangan. Tanpa massa otot yang cukup dan ukuran
otak yang normal, perkembangan optimal anak tidak akan terjadi.

- Imunisasi

Tumbuh kembang fisik anak tidak akan optimal jika anak sering sakit, apalagi jika anak
menderita berbagai penyakit yang mengancam nyawa seperti tuberkulosis, hepatitis,
polio, difteri, tetanus, infeksi otak, dan penyakit serius lainnya. Imunisasi vaksin untuk
mencegah anak mengalami penyakit-penyakit mematikan tersebut. Untuk itu
melakukan vaksinasi penting untuk perkembangan kekebalan fisik anak.

- Higiene

Higiene atau prinsip kebersihan juga merupakan aspek yang sangat penting dalam
optimalisasi tumbuh kembang anak. Kebersihan yang harus diperhatikan meliputi
kebersihan anak, orang tua, pakaian, kebersihan sumber air dan makanan, alat masak,
dan kebersihan lingkungan (termasuk rumah). Anak yang mudah sakit tentu akan
mengalami hambatan pertumbuhan dan perkembangan.

b) Pada aspek perkembangan kognitif dapat dicapai dengan :

Pada fase bayi (1-2 tahun). Pada usia 1 tahun, anak dapat mulai menarik kesimpulan
dan membuat asosiasi untuk menemukan solusi atas berbagai masalah yang dihadapi.
Perilaku meniru biasanya mendominasi proses belajar pada usia ini. Ia tidak lagi
memegang barang-barang di sekitarnya secara acak, seperti yang dilakukannya di tahun
pertama, kini Ia akan mulai menggunakannya dalam konteks yang tepat. Misalnya
menggunakan sisir untuk rambutnya, mengoceh lewat telepon dan memutar kemudi
mobil mainan. Pada anak usia 2 tahun, anak dapat mengomunikasikan apa yang mereka
lakukan dengan menggunakan kata-kata dasar dan suka meniru tindakan orang dewasa.
Orang tua akan melihat adanya perubahan dalam pola berpikir anak saat Ia mulai
memahami kondisi sebab dan akibat (kombinasi tindakan-reaksi). Kegiatan yang dapat
membantu perkembangan keterampilan Kognitif yaitu memberi permainan pada anak
untuk mencocokkan wadah berbagai ukuran dengan tutupnya yang sesuai.

Pada fase anak usia dini/pra sekolah (3-6 tahun), pada umur 3 tahun mulai
memahami konsep waktu dan mampu membedakan antara "sekarang", "segera" dan
"nanti" dan perlahan anak akan lebih memahami konsep ukuran, misalnya objek mana
yang lebih besar dibandingkan dengan yang lain. Kegiatan yang dapat diberikan :
Kegiatan memilah benda akan mengembangkan kemampuannya untuk menyortir,
menyusun dan mengklasifikasikan objek sesuai warna, bentuk dan ukuran. Pada usia 4
tahun, keterampilan memecahkan masalah menjadi lebih efektif. Misalnya mulai dapat
melakukan hipotesis, menguji, menganalisis dan mengevaluasi setiap tugas yang ada.
Pada usia 5 tahun anak penasaran dan ingin tahu lebih mampu melakukan percakapan.
Kosa katanya berkembang seiring dengan proses berpikirnya. Dapat mengenalkan
setidaknya 4 warna dan 3 bentuk, mengenali huruf dan akan mencoba menuliskan
namanya sendiri jika diajarkan. Pada anak 6 tahun akan senang menjalani peran dan
tanggung jawab baru, contoh yang dapat dilakukan adalah dengan mulai permainan
baru yang mendorong pengembangan keterampilan memori dan pemecahan masalah.

c) Pada aspek perkembangan sosioemosional dapat dicapai dengan :


Dari segi komunikasi sosial, anak berusaha berkomunikasi dengan orang dewasa
menggunakan bahasa verbal yang belum sempurna maupun nonverbal. Pada usia 1
tahun, anak sudah dapat mengucapkan kata pertamanya dengan jelas dan dimengerti
orang dewasa, bukan hanya sekedar 'ba-ba-ba' saja, namun sudah bisa mengucapkan
kata 'ma-ma', 'pa-pa', atau 'ma-u'. Anak juga akan belajar memahami pembicaraan
orang lain dan mengungkapkan isi hati dan pikiran. Selain itu, anak juga akan belajar
mengembangkan emosi yang didasarkan pada faktor lingkungan karena emosi lebih
banyak ditemui di luar lingkup keluarga. Pada usia 4-6 tahun nteraksinya dengan
lingkungan juga akan semakin luas sehingga perkembangan bahasanya semakin baik.
Anak mampu memahami pembicaraan orang lain dan mampu mengungkapkan
pikirannya.

Anda mungkin juga menyukai