NIM : 1303620053
Kelompok : 10
Pertanyaan
Apa yang anda lakukan agar mencapai perkembangan optimal pada setiap aspek
perkembangan tersebut
Nutrisi merupakan salah satu aspek terpenting dalam optimalisasi tumbuh kembang
anak. ASI merupakan nutrisi terbaik bagi bayi usia 0-6 bulan, yang kemudian
dilanjutkan hingga 2 tahun dengan tambahan makanan pendamping ASI. Nutrisi yang
optimal dapat memacu pertumbuhan anak secara optimal. Pertumbuhan yang baik
sangat berhubungan dengan perkembangan. Tanpa massa otot yang cukup dan ukuran
otak yang normal, perkembangan optimal anak tidak akan terjadi.
- Imunisasi
Tumbuh kembang fisik anak tidak akan optimal jika anak sering sakit, apalagi jika anak
menderita berbagai penyakit yang mengancam nyawa seperti tuberkulosis, hepatitis,
polio, difteri, tetanus, infeksi otak, dan penyakit serius lainnya. Imunisasi vaksin untuk
mencegah anak mengalami penyakit-penyakit mematikan tersebut. Untuk itu
melakukan vaksinasi penting untuk perkembangan kekebalan fisik anak.
- Higiene
Higiene atau prinsip kebersihan juga merupakan aspek yang sangat penting dalam
optimalisasi tumbuh kembang anak. Kebersihan yang harus diperhatikan meliputi
kebersihan anak, orang tua, pakaian, kebersihan sumber air dan makanan, alat masak,
dan kebersihan lingkungan (termasuk rumah). Anak yang mudah sakit tentu akan
mengalami hambatan pertumbuhan dan perkembangan.
Pada fase bayi (1-2 tahun). Pada usia 1 tahun, anak dapat mulai menarik kesimpulan
dan membuat asosiasi untuk menemukan solusi atas berbagai masalah yang dihadapi.
Perilaku meniru biasanya mendominasi proses belajar pada usia ini. Ia tidak lagi
memegang barang-barang di sekitarnya secara acak, seperti yang dilakukannya di tahun
pertama, kini Ia akan mulai menggunakannya dalam konteks yang tepat. Misalnya
menggunakan sisir untuk rambutnya, mengoceh lewat telepon dan memutar kemudi
mobil mainan. Pada anak usia 2 tahun, anak dapat mengomunikasikan apa yang mereka
lakukan dengan menggunakan kata-kata dasar dan suka meniru tindakan orang dewasa.
Orang tua akan melihat adanya perubahan dalam pola berpikir anak saat Ia mulai
memahami kondisi sebab dan akibat (kombinasi tindakan-reaksi). Kegiatan yang dapat
membantu perkembangan keterampilan Kognitif yaitu memberi permainan pada anak
untuk mencocokkan wadah berbagai ukuran dengan tutupnya yang sesuai.
Pada fase anak usia dini/pra sekolah (3-6 tahun), pada umur 3 tahun mulai
memahami konsep waktu dan mampu membedakan antara "sekarang", "segera" dan
"nanti" dan perlahan anak akan lebih memahami konsep ukuran, misalnya objek mana
yang lebih besar dibandingkan dengan yang lain. Kegiatan yang dapat diberikan :
Kegiatan memilah benda akan mengembangkan kemampuannya untuk menyortir,
menyusun dan mengklasifikasikan objek sesuai warna, bentuk dan ukuran. Pada usia 4
tahun, keterampilan memecahkan masalah menjadi lebih efektif. Misalnya mulai dapat
melakukan hipotesis, menguji, menganalisis dan mengevaluasi setiap tugas yang ada.
Pada usia 5 tahun anak penasaran dan ingin tahu lebih mampu melakukan percakapan.
Kosa katanya berkembang seiring dengan proses berpikirnya. Dapat mengenalkan
setidaknya 4 warna dan 3 bentuk, mengenali huruf dan akan mencoba menuliskan
namanya sendiri jika diajarkan. Pada anak 6 tahun akan senang menjalani peran dan
tanggung jawab baru, contoh yang dapat dilakukan adalah dengan mulai permainan
baru yang mendorong pengembangan keterampilan memori dan pemecahan masalah.