BAHASA INDONESIA
“MENULIS SURAT RESMI”
Kelompok 3
Gita Medila 201000484205001
Yuanita Andriani 201000484205012
Mike Yulisa Jefri 201000484205002
Joko Arbi 201000484205014
DOSEN PENGAMPU :
Elan Halid, S.S., M.Pd.
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga berhasil menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya yang berjudul “Menulis Surat Resmi” ini dengan baik meskipun
banyak sekali kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterimakasih kepada Ibu Elan
Halid, S.S, M.Pd selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberi
tugas ini kepada kami.
Makalah ini berisikan tentang pembelajaran bagaimana menulis surat resmi
yang baik dan benar. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terimakasih banyak kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam proses penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua yang membacanya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................5
A. Kesimpulan .................................................................................................16
B. Saran ...........................................................................................................16
.
BAB I
3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
. Zaman sekarang ini, tentunya ilmu pengetahuan dan teknologi sudah sangat
berkembang pesat apalagi di era globalisasi ini. Teknologi rata-rata telah hidup
bersama manusia, tak khayal teknologi yang kerap memanjakan manusia cenderung
membuat manusia menjadi seorang yang pemalas. Teknologi ini bermacam-macam
bidangnya, salah satunya teknologi di bidang informasi dan komunikasi.
Sekarang untuk mendapatkan informasi kita tak harus lagi bertanya secara
langsung kepada orang yang ahli atau pergi membaca ke perpustakaan, tetapi cukup
dengan sebuah telepon genggam atau computer kita dapat mencarinya di google
dengan mengetik kata kunci saja. Berjuta informasi rata-rata terdapat di google.
Begitu juga dengan media komunikasi. Kita tak harus lagi menulis surat dan pergi ke
kantor pos untuk mengirimnya serta menunggu beberapa hari atau bahkan beberapa
minggu untuk menerima balasannya.
Dengan teknologi yang canggih, sekarang kita bisa mengirim sms atau
menggunakan media sosial. Hal ini juga menyebabkan generasi sekarang hanya melek
surat, tetapi tidak melek menulis. Oleh karena itu, penulis ingin memaparkan tentang
bagian dan bentuk-bentuk surat dan cara-cara penulisannya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pembagian surat resmi ?
2. Apa saja bentuk-bentuk surat resmi?
3. Bagaimana cara menulis surat resmi?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui pembagian surat resmi.
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui bentuk-bentuk surat resmi.
4. Agar mahasiswa dapat mengetahui cara menulis surat resmi.
BAB II
4
PEMBAHASAN
2. Fungsi surat
Adapun fungsi surat sebagai berikut :
a) Alat untuk menyampaikan pemberitahuan, permintaan atau permohonan, buah
pikiran atau gagasan.
b) Alat bukti tertulis, misalnya surat perjanjian.
c) Alat untu mengingat, misalnya surat-surat yang diarsipkan.
d) Bukti historis misalnya surat-surat yang bersejarah.
e) Pedoman kerja, misalnya surat keputusan dan surat perintah. 4
1
Adlan Ali dan Tanzili, Pedoman Lengkap Menulis Surat, (Jakarta: Kawan Pustaka, 2006), hlm. 1.
2
Ermanto dan Emidar, Bahasa Indonesia Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi, ( Padang: UNP
Press, 2013), hlm. 246
3
Rishe Purnama Dewi, Bijak Berbahasa Indonesia, ( Yogyakarta: PT Kanisius, 2020), hlm. 164.
4
Depdikbud, Surat- Menyurat dalam Bahasa Indonesia, seri penyuluhan 2, (Jakarta: Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa, 1991), Hlm. 3.
5
3. Persyaratan Surat
Dalam pembuatan surat resmi ada beberapa hal yang harus dipenuhi yakni.
a) Ditulis dalam bentuk dan isi yang menarik dan sistematis.
b) Disusun secara sederhana dan tidak terlalu panjang.
c) Harus disusun secara jelas, lugas dan komunikatif
d) Menggunakan komunikasi yang sopan dan simpatik, bersifat adab dan hormat.
e) Surat hendaknya bersih, rapi, dan necis. Kertas harus putih tidak, tidak terdapat
coretan atau bekas hapusan.5
4. Jenis Surat
Berikut ini penulis akan memaparkan jenis-jenis surat yaitu :
a) Berdasarkan tujuannya yaitu : surat pemberitahuan, surat pengantar, surat
perintah, surat pesanan, surat permohonan, surat panggilan, surat laporan, surat
susulan, surat keputusan, dan surat kuasa.
b) Berdasarkan sifat isinya yaitu : surat dinas, surat pribadi, dan surat dagang
c) Berdasarkan bentuknya yaitu : surat biasa, memo dan nota, telegram, dan wesel
d) Berdasarkan prosedurnya yaitu : surat masuk dan surat keluar
e) Berdasarkan Jangkauannya yaitu : surat intern dan ekstern
f) Berdasarkan Isinya yaitu : surat rutin dan nonrutin
g) Berdasarkan jumlah penerimanya yaitu : surat biasa, surat edaran, dan
pengumuman
h) Berdasarkan keamanannya yaitu : surat sangat rahasia, surat rahasia, dan surat
biasa.
i) Berdasarkan kegunaannya yaitu : konsep, tembusan, petikan, turunan, lampiran
j) Berdasarkan cara pengirimannya yaitu : surat dibawa sendiri, surat dikirim
dengan kurir, surat dikirim dengan pos. 6
B. BENTUK-BENTUK SURAT
Bentuk atau format surat adalah pola surat menurut susunan letak bagian-
bagian surat. Menurut Hamzah dan Fauziah (2017:6), Format surat merupakan
5
Zaenal Arifin dan Mustakim, Bahasa Indonesia bagi Sekretaris, (Jakarta: Grasindo, 2005), hlm. 25-26.
6
Ermanto dan Emidar, Bahasa Indonesia Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi, ( Padang: UNP
Press, 2013), hlm. 251-253
6
salah satu yang dianggap ikut menentukan baik atau kurang baiknya suatu surat
adalah tata letak atau posisi bagian- bagian surat dinas yang dibut. Termasuk
didalamnya mengenai penempatan tanggal, nomor, salam pembuka, salam
penutup, tembusan, dll.7
Diantara sekian bentuk surat, yang banyak digunakan adalah bentuk lurus,
setengah lurus, dan bentuk resmi Indonesia. Adapun bentuk lurus penuh, takuk
dan paragraf menggantung tampaknya belum banyak digunakan.9
7
perlu menggeser pias kiri. Perpindahan pias kiri dapat menggangu kelancaran
pengetikan, sedangkan pada bentuk lekuk, pengetik memerlukan banyak waktu
untuk menggeser pias kiri. Demikian juga halnya dengan penulisan alamat di
sebelah kiri. Hal ini selain lebih mudah karena dimulai dari pias kiri yang lurus,
juga memiliki posisi yang lebih leluasa ke bagian alamat (yang tidak layak)
tidak terjadi. Selain itu, kemudahan bagi pembaca atau penerima surat perlu
diperhatikan.
b) Faktor Kehematan
Pada penulisan surat menurut bentuk lurus penuh, semua bagian surat
ditulis dari garis pias kiri. Jika dilihat dari faktor kemudahan memang sangat
mudah, akan tetapi bentuk seperti itu bersifat boros dalam menggunakan
halaman surat. Penggantian baris yang terus-menerus dapat memadati bagian
surat sebelah kiri, sedangkan bagian surat sebelah kanan kelihatan kosong.
Jadi, salah satu kelemahan bentuk lurus penuh adalah pemakaian halaman surat
yang tidak efektif. Jika dilihat faktor kehematan, bentuk lurus dan setengah
lurus dianggap lebih hemat.
Selain itu, ada beberapa bagian surat yang hanya diperlukan menurut
keperluan surat tertentu. Misalnya, lampiran dan tembusan kadang-kadang
diperlukan dan kadang-kadang tidak diperlukan. Demi kehematan, jika kedua
bagian itu tidak berfungsi sebaiknya tidak dibuat.
c) Faktor Keserasian
Dalam hal ini susunan letak bagian-bagian surat dapat membuat bentuk
surat itu tampak serasi dan kadang-kadang juga tampak tidak serasi. Oleh
karena itu, kepandaian menyusun atau menata bagian-bagian surat sangat
8
diperlukan. Ukuran kertas dan format surat yang memiliki perimbangan yang
tepat dapat menambah keserasian bentuk surat.10
11
Ermanto dan Emidar, Bahasa Indonesia Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi, ( Padang: UNP
Press, 2013), hlm. 256.
12
Rishe Purnama Dewi, Bijak Berbahasa Indonesia, ( Yogyakarta: PT Kanisius, 2020), hlm. 167.
9
memperhatikan beberapa langkah menulis surat tersebut. Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa dalam buku Ermanto (2013: 253) mengenalkan tujuh
langkah penyusunan surat yakni :
a) Persiapan dan perencanaan yang baik
b) Penetapan dan penguasaan masalah
c) Penyusunan pokok masalah dan penguraiannya secara sistematis, runtut, dan
taat asas
d) Penetapan bahan dan data penyusunan
e) Penetapan pihak yang hendak dituju
f) Pemahaman dan penentuan posisi penulis
g) Penggunaan kelengkapan fasilitas yang memadai 13
13
Ibid, hlm. 256.
14
Sahrul Romadhon, M.Pd. Manajerial Keterampilan Menulis, (Pamekasan: Duta Media, 2019), hlm. 63.
10
Contoh kepala surat yang salah penulisannya.
P.T. ASRI JAYA
Jln. Pepaya 5-Ciledug-Tangerang-Jawa Barat
PO.Box 519/K.B.Y Telp. 5.865.238
Contoh kepala surat yang telah diperbaiki.
PT ASRI JAYA
Jalan Pepaya 5, Ciledug, Tangerang, Barat
Kotak Pos 519/KBY Telepon. 5865238
15
Zaenal Arifin dan Mustakim, Bahasa Indonesia bagi Sekretaris, (Jakarta: Grasindo, 2005), hlm. 35.
16
Adlan Ali dan Tanzili, Pedoman Lengkap Menulis Surat, (Jakarta: Kawan Pustaka, 2006), hlm. 19.
11
Penulisan nomor, lampiran, dan hal harus taat asas. Jika surat tidak disertai,
kata “lampiran” tidak perlu di tulis. Penulisan nomor surat segaris atau sejajar
dengan dengan tanggal surat.
Fungsi nomor surat adalah :
1) Referensi atau petunjuk bagi petugas kearsipan.
2) Petunjuk unit atau departemen asal surat.
3) Mengetahui jumlah surat keluar pada sutu periode tertentu
4) Memudahkan pengaturan dan pencarian jika diperlukan kembali.
18
Ermanto dan Emidar, Bahasa Indonesia Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi, ( Padang: UNP
Press, 2013), hlm. 259
12
Fungsi alamat surat sebagai berikut.
1) Petunjuk bagi penerima surat.
2) Petunjuk bagi petugas kearsipan.
Contoh alamat surat yang salah :
Yth. Bapak Rektor
Universitas Jayabaya
Jalan Sudirman 17
Jakarta
Contoh alamat surat yang benar :
Yth. Bapak Ansyar
Rektor Universitas Jayabaya
Jalan Sudirman 17
Jakarta
e. Penulisan Salam Pembuka
Salam pembuka dalam surat dinas merupakan pernyataan rasa hormat pengirim
surat terhadap penerima surat. Pada akhir ungkapan salam pembuka dibubuhkan
tanda koma dan huruf kapital hanya dipakai pada huruf pertama pada awal
ungkapan salam.
Contoh penulisan salam pembuka yang salah :
Dengan Hormat.
Contoh Penulisan salam pembuka yang benar :
Dengan hormat,19
f. Penulisan isi surat
Dalam pembuatan isi surat harus Terdiri dari rujukan, tujuan, dan harapan, ujukan
atau pengantar isi surat ditulis dalam paragraf pembuka, tujuan.
19
Ibid, hlm. 260
13
Hormat Kami.
Salam Takzim.
Wasalam.
Contoh penulisan salam penutup yang benar :
Hormat kami,
Salam takzim,
Wasalam,
14
4) Tidak perlu ditulis ungkapan untuk perhatian (u.p.), untuk menjadi perhatian,
sebagai laporan, arsip, dan lain-lain yang mengikat.
j. Penulisan Inisial
Inisial (sandi) ditempatkan pada bagian paling bawah sebelah kiri bawah
tembusan (kalau ada). Inisal ini merupakan tanda pengenal singkatan nama
pengonsep dan pengetik surat. Inisial berguna untuk keperluan internal
dilingkungan pengirim surat. Misalnya, SS singkatan nama pengetik untuk Susi
Susanti.20
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Suatu bentuk komunikasi tulis antar seseorang dan orang lain , antara
seseorang dan instasi/lembaga/organisasi, atau antar instasi/lembaga/organisasi
dan instasi/lembaga/organisasi lain. Oleh karena itu, diperlukan keterampilan
menulis surat sangat diperlukan untuk dunia kerja yaitu surat lamaran kerja. Surat
tersebut harus dibuat sesuai dengan peraturan-peraturan yang mengikuti
20
Ibid, hlm. 262
15
perkembangan zaman sehingga dasar yang harus di kuatkan yaitu kemampuan
menulis surat resmi yang sudah mencakup tata cara penulisan surat lamaran kerja.
B. SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah diatas
dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan tentunya dapat di pertanggung
jawabkan. Oleh karena itu, segala kritik, saran atau masukan dari pembaca sangat
diharapkan untuk menunjang perbaikan makalah yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Adlan, dan Tanzili. 2006. Pedoman Lengkap Menulis Surat. Jakarta: Kawan
Pustaka.
Arifin, Zaenal dan Mustakim. 2005. Bahasa Indonesia bagi Sekretaris. Jakarta: PT
Gramedia.
Depdikbud. 1991. Surat-menyurat dalam Bahasa Indonesia, seri penyuluhan 2.
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
16
Dewi, Rishe Purnama dkk. 2020. Bijak Berbahasa Indonesia. Yogyakarta: PT
Kanisius.
Ermanto, dan Emidar. 2015. Bahasa Indonesia pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi. Padang: UNP Press.
Hamzah, Muhammad dan Andi Neneng Nur Fauziah. 2017. Penuntun Praktis
Menulis Surat Dinas. Makassar: CV. Social Politic Genius.
Mulyati. 2017. Terampil Berbahasa Indonesia. Jakarta: Kencana.
Purwanto, Djoko. 2019. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga.
Romadhon, Sahrul. 2019. Manajerial Keterampilan Menulis. Pamekasan: Duta
Media.
17