Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Pertama tama saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas berkah dan rahmat-Nya saya dapat membuat makalah ini
yang digunakan untuk melengkapi nilai tugas akhir semester mata kuliah Bahasa
Indonesia Dan juga tidak lupa saya ucapkan banyak terima kasih kepada rekan saya,
baik dari keluarga maupun dari teman teman yang selama ini membantu saya.
Dalam makalah ini saya selaku penulis ingin memaparkan atau menjelaskan
tentang Penggunaan Bahasa Indonesia Dalam Surat Menyurat yang sekiranya
dapat menjadi contoh tentang bagaimana membuat surat yang baik dengan
penggunaan bahasa yang baik pula. Karena pada jaman atau era seperti sekarang
ini telah banyak masyarakat yang melupakan penulisan Bahasa Indonesia secara
baik dan benar dalam surat - menyurat. Sehingga secara langsung hal tersebut
menjadi lumrah atau biasa dikalangan masyarakat. Oleh karena itu saya
mengambil tema Penggunaan Bahasa Indonesia Dalam Surat Menyurat ini
dengan harapan makalah ini dapat digunakan dan bermanfaat bagi semua orang.
Saya pun menerima kritik ataupun saran dari Saudara/I yang mungkin dapat
membantu saya memperbaiki makalah ini.

Kotabumi, November 2016

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................. i

DAFTAR ISI ..... ii

BAB I PENDAHULUAN .... 1

Latar Belakang ........... 1

Rumusan Masalah ......... 2

Tujuan .............. 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 3

Hakikat, Jenis, dan Format Surat .... 3

Bahasa Surat ........... 8

Surat Resmi ............. 10

Pembuatan Surat Lamaran Pekerjaan ... 12

BAB III PENUTUP ..... 19

Kesimpulan .............. 19

Saran .............. 19

DAFTAR PUSTAKA ....... 20


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Surat adalah sebuah alat atau media komunikasi yang berupa tulisan yang
berisi informasi, pesan, pernyataan, atau tanggapan sesuai keinginan penulis surat.
Surat merupakan sarana komunikasi tertulis. Surat dipandang sebagai alat
komunikasi tulis yang paling efesien, efektif, ekonomis, dan praktis dibandingkan
dengan komunikasi lisan. Apa yang dikomunikasikan melalui surat akan sampai
kepada alamat yang dituju sesuai dengan sumber aslinya. Peranan surat lebih
penting lagi, terutama dalam surat resmi, seperti surat yang dikeluarkan oleh
organisasi/lembaga.
Sebagai contoh, pada saat sebuah perusahaan dagang mengirimkan surat
kepada perusahaan lain yang bermaksud untuk menawarkan produk yang dijual oleh
perusahaan dagang tersebut. Berdasarkan ilustrasi tersebut dapat dikatakan bahwa
surat dapat berfungsi sebagai alat komunikasi atau penyampai informasi dari
perusahaan dagang tersebut kepada perusahaan lain. Surat juga dapat berfungsi
sebagai wakil penulis, dalam hal ini penulis tidak perlu langsung bertatap muka
dengan orang yang dituju untuk menyampaikan informasi melainkan diwakili oleh
surat.
Namun terkadang kita tidak mengerti bagaimana hakikat, jenis surat, serta
bahasa surat yang baik dan benar. Untuk itu, dalam makalah ini akan dibahas
mengenai hakikat dan jenis jenis dari format surat tersebut. Dalam makalah ini,
terdapat contoh surat resmi yang dapat dijadikan sebuah acuan dalam pembuatan
surat resmi dan juga terdapat tata cara pembuatan surat lamaran pekerjaan
sehingga pada saat membuat surat lamaran tersebut tidak lagi mengalami kesulitan.

Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah hakikat dan jenis format surat yang sebenarnya ?

2. Bagaimanakah penggunaan bahasa indonesia dalam surat ?

3. Bagaimanakah contoh dari surat resmi ?

4. Bagaimanakah tata cara pembuatan surat lamaran pekerjaan ?


Tujuan penulisan makalah

Dengan pembahasan makalah ini penulis berharap pembaca mendapatkan sisi


positif diantarannya :

Untuk mengetahui hakikat dan jenis format surat yang sebenarnya.


Untuk mengetahui penggunaan bahasa indonesia dalam surat.
Untuk mengetahui contoh dari surat resmi.
Untuk mengetahui tata cara pembuatan surat lamaran pekerjaan.

Manfaat dari penulisan makalah

1. Melatih berfikir tertib dan teratur karena menulis ilmiyah harus mengikuti tata
cara penulisan yang sudah ditentukan prosedur tertentu. Metode dan
teknik,aturan/kaidah standar.

2. Sebagai tuntutan akedemik bagi para akademisi yang ingin bertualang terus
dibidang pendidikan dan pengetahuan.dengan hasil karya tulis.menulis dilatih secara
khusus untuk terbiasa menulis atau mengelola sesuatu yang menjadi obyek ilmiyah
anda sehingga dapat mempermudah anda manakala melanjutkan studi-studi ilmiyah.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Hakikat, Jenis, dan Format Surat

Arti Surat

Surat adalah media komunikasi yang berupa tulisan, yang berisi informasi, pesan,
pertanyaan, atau tanggapan sesuai dengan keinginan penulis surat.

Jenis Surat

Berdasarkan isinya, surat dapat dibedakan atas beberapa jenis, yakni sebagai
berikut :
1. Surat keluarga ialah surat yang isinya membicarakan masalah keluarga,
perkenalan, atau persahabatan. Surat keluarga dapat berupa surat pada orang tua,
famili, kepada kenalan, dan sebagainya.

2. Surat setengah resmi ialah surat yang ditulis oleh seseorang atau perorangan
kepada suatu organisasi atau instansi tertentu. Contohnya surat lamaran kerja, surat
permohonan izin membangun, surat izin masuk kantor, surat pernyataan bersedia
memilih dan dipilih.

3. Surat sosial ialah surat yang dibuat oleh berbagai lembaga sosial yang
ditujukan kepada seseorang, organisasi, atau instansi tertentu. Isi surat sosial selalu
bersifat kegiatan sosial yang dikelola oleh lembaga yang bersangkutan.

4. Surat niaga ialah surat yang ditulis oleh suatu badan perusahaan perdagangan
yang isinya membicarakan masalah dagang atau perniagaan. Menurut Soedjito dan
Solchan, surat niaga atau dagang ialah surat yang berisi masalah perniagaan atau
perdagangan. Surat niaga dibuat oleh suatu perusahaan yang ditujukan kepada
semua pihak.

5. Surat dinas ialah surat yang isinya meliputi masalah dinas yang menyangkut
administrasi pemerintah. Menurut Sudarsa, surat dinas atau surat resmi ialah segala
komunikasi tertulis yang menyangkut kepentingan tugas dan kegiatan dinas instansi.
Surat dinas hanya dibuat oleh instansi pemerintah dan dapat dikirimkan kepada
semua pihak yang berhubungan dengan instansi tersebut.

Fungsi Surat

1) Surat sebagai alat komunikasi

Surat merupakan salah satu alat komunikasi, yang dijadikan sebagai alat penyampai
informasi dari penulis kepada pembaca / penerimanya. Sebagai alat komunikasi,
surat tidak hanya bersifat satu arah, melainkan juga dua arah dan ke segala arah.
Hal tersebut berarti, surat juga dapat dibalas sebagai timbal balik (feedback) dan
surat juga dapat dibuat / ditujukan kepada lebih dari satu orang.

2) Surat sebagai wakil penulis

Dalam hal ini penulis tidak perlu langsung bertatap muka dengan orang yang dituju
untuk menyampaikan informasi melainkan diwakili oleh surat.

3) Surat sebagai alat untuk menghemat waktu, tenaga, dan biaya.


Berkomunikasi dengan surat berarti tidak bertatap muka atau tidak berhadapan
secara langsung. Jadi berkomunikasi dengan surat dapat dilakukan dari jarak jauh.
Oleh sebab itu surat juga dapat menghemat waktu, tenaga, dan biaya.

4) Surat sebagai bukti tertulis

Surat dapat dijadikan sebagai bukti tertulis untuk berbagai keperluan. Sehingga jika
terjadi sesuatu dikemudian hari, surat dapat dijadikan sebagai acuan. Misalnya pada
surat surat perjanjian, surat waris dan sebagainya. Segala jenis surat juga dapat
diabadikan / diarsipkan untuk kepentingan kepentingan lain dikemudian hari.

Bentuk Surat

1) Bentuk Lurus Penuh (Full Block Style)

Surat yang berbentuk lurus penuh ini disusun dengan aturan, yaitu semua bagian
yang terdapat dalam surat selain kop surat. Seluruhnya diketik mulai dari margin
kiri. Keterangan :

1. Kop Surat

2. Perihal dan Nomor Surat

3. Tempat, Tanggal, dan Tahun Surat

4. Salam Pembuka

5. Isi Surat

6. Inti Surat

7. Salam Penutup

8. Tanda Tangan dan Nama Terang

2) Bentuk Setengah Lurus (Semi Block Style)

Surat yang berbentuk setengah lurus disusun dengan aturan, semua bagian surat
diketik mulai dari margin kiri yang sama, batas batas bagian surat diketik dengan
menambahkan jarak 5 (Lima) ketukan dan setiap paragraf baru di mulai pada
margin yang sama diantara paragraf yang satu dan yang lainnya berjarak satu spasi.
Keterangan :
1. Kop Surat

2. Perihal dan Nomor Surat

3. Tempat, Tanggal, dan Tahun Surat

4. Salam Pembuka

5. Isi Surat

6. Inti Surat

7. Salam Penutup

8. Tanda Tangan dan Nama Terang

3) Bentuk Lurus (Block Style)

Bentuk lurus pada dasarnya hampir sama dengan bentuk lurus penuh. Bedanya
terletak pada pengetikan tanggal surat, nama jabatan, tanda tangan, nama terang
dan NIP, salam penutup, semuanya terletak di margin sebelah kanan. Keterangan :

1. Kop Surat

2. Perihal dan Nomor Surat

3. Tempat, Tanggal, dan Tahun Surat

4. Salam Pembuka

5. Isi Surat

6. Inti Surat

7. Salam Penutup

8. Tanda Tangan dan Nama Terang

4) Bentuk Lekuk dan Gerigi (Indented Style)

Bentuk Lekuk dan gerigi pada dasarnya tidak terlalu berbeda dengan bentuk
setengah lurus. Yang membedakannya hanya pada pengetikan alamat dalam yang
setiap barisnya lebih menjorok ke dalam. Keterangan :

1. Kop Surat

2. Perihal dan Nomor Surat


3. Tempat, Tanggal, dan Tahun Surat

4. Salam Pembuka

5. Isi Surat

6. Inti Surat

7. Salam Penutup

8. Tanda Tangan dan Nama Terang

5) Bentuk Paragraf Menggantung (Hanging Paragraph)

Bentuk Paragraf menggantung inipun tidak terlalu berbeda dengan bentuk setengah
lurus. Karena yang membedakannya hanya dari sistem pengetikan isi surat. Sistem
pengetikan tersebut yaitu pada setiap paragraf baris pertama dimulai dari margin
kiri. Kemudian pada baris kedua dan selanjutnya, pengetikkan dilakukan menjorok
ke dalam. Yang membuat paragraf kelihatan seperti menggantung. Keterangan :

1. Kop Surat

2. Perihal dan Nomor Surat

3. Tempat, Tanggal, dan Tahun Surat

4. Salam Pembuka

5. Isi Surat

6. Inti Surat

7. Salam Penutup

8. Tanda Tangan dan Nama Terang

6) Bentuk Resmi Indonesia Lama

Bentuk resmi Indonesia lama yaitu penulisan alamat surat diketik sebelah kanan di
bawah tanggal surat. Keterangan :

1. Kop Surat

2. Perihal dan Nomor Surat

3. Tempat, Tanggal, dan Tahun Surat


4. Salam Pembuka

5. Isi Surat

6. Inti Surat

7. Salam Penutup

8. Tanda Tangan dan Nama Terang

7) Bentuk Resmi Indonesia Baru

Bentuk resmi Indonesia baru merupakan variasi bentuk setengah lurus dan bentuk
resmi Indonesia, bedanya dengan bentuk setengah lurus terletak pada penulisan
salam penutup yang berada pada margin kanan yang setara dengan penulisan
tembusan. Keterangan :

1. Kop Surat

2. Nomor Surat

3. Tanggal Surat

4. Lampiran Surat

5. Perihal

6. Alamat Dalam

7. Salam Pembuka

8. Alenia Pembuka

9. Alenia Isi

10. Alenia Penutup

11. Salam Penutup

12. Pengirim Surat

13. Tembusan

Bahasa Surat
1) Penggunaan Bahasa Indonesia Dalam Surat

Penggunaan kata kata yang belum dikaji kebenarannya tidak dibenarkan.


Penggunaan kata kata seperti gimana, ngapain, kenapa, entar, kasih, bikin, dan
yang semacam itu adalah termasuk kata yang tidak baik. Karena kata kata yang
dianggap baik adalah seperti bagaimana. mengapa, nanti, memberi, membuat.

2) Kata Yang Lazim

Pilihlah kata kata yang lazim atau memakai istilah dalam bahasa Indonesia. Seperti
masukan bukan input, suku cadang bukan spare part, dan peringkat bukan ranking.

3) Kata Yang Cermat

Kata memohon, meminta, menugasi, memerintahkan, menganjurkan dan


menyarankan merupakan kata kata yang mempunyai arti yang sama. Penulis surat
dinas hendaknya dapat memilih kata tersebut dengan tepat sesuai dengan pesan
yang ingin disampaikan dalam surat.

Penggunaan sapaan Bapak, Ibu, Saudara, dan Ananda hendaknya tepat pula sesuai
dengan kedudukan orang yang dikirimi surat tersebut. Apakah penerima surat lebih
tinggi pangkat atau kedudukannya, ataukah sederajat dengan pengirim surat.

4) Ungkapan Idiomatik

Unsur unsur dalam ungkapan idiomatik sudah tetap dan senyawa. Unsur -unsur
itu tidak boleh ditambah, dikurangi, atau dipertukarkan. Yang termasuk ungkapan
idiomatik antara lain: sesuai dengan, bertemu dengan, terbuat dari, dan luput dari.

5) Ungkapan Yang Bersinonim

Ungkapan ungkapan yang bersinonim atau berarti sama sebaiknya tidak digunakan
sekaligus. Contoh:

sejak dan dari

adalah dan merupakan


butuh dan perlu

Surat Resmi

Surat resmi memiliki bagian bagian tetap, antara lain :

a. Kepala Surat

Kepala surat yang ditulis lengkap terdiri atas (a) nama instansi, (b) alamat lengkap,
(c) nomor telepon, (d) nomor kotak pos, dan (e) lambang atau logo. Kelima unsur
tersebut terdapat pada kepala surat.

b. Tanggal Penulisan Surat

Tanggal surat ditulis lengkap, yaitu tanggal ditulis dengan angka, bulan ditulis
dengan huruf yang diawali huruf kapital, dan tahun ditulis dengan angka. Sebelum
tanggal tidak dicantumkan nama kota, karena nama kota sudah ada pada kepala
surat. Setelah tanggal tidak ada tanda baca.

c. Nomor, Lampiran, dan Perihal Surat

Kata nomor, lampiran, dan perihal ditulis dengan diawali huruf kapital dan diikuti
dengan tanda titik dua (:) yang ditulis secara estetik sesuai dengan panjang ketiga
kata tersebut.

d. Alamat Tujuan

Dalam menuliskan alamat surat, terdapat hal hal yang perlu diperhatikan. Seperti :

1. Penulisan nama penerima surat harus cermat dan lengkap sesuai dengan
kebiasaan si pemilik nama menulis namanya.

2. Nama diri penerima surat ditulis dengan huruf kapital pada awal setiap
unsurnya, tidak menggunakan huruf kapital secara keseluruhan.

3. Penulisan alamat surat juga harus cermat, lengkap, dan informatif.


4. Untuk menyatakan yang terhormat pada awal nama penerima surat cukup
ditulis Yth. Dengan huruf awal huruf kapital disertai dengan tanda titik. Penggunaan
kata kepada sebelum nama tidak diperlukan karena kepada merupakan kata
penghubung antar bagian kalimat yang menyatakan arah. Alamat pengirim juga
tidak perlu memakai kata dari yang menyatakan asal.

5. Kata Saudara ditulis dengan disingkat, Sdr. sedangkan kata Bapak dan Ibu
ditulis lengkap, tanpa disingkat.

6. Jika nama orang yang dituju bergelar akademik sebelum namanya, seperti Dr.
atau Drs. atau memiliki pangkat seperti kolonel atau kapten, kata sapaan Bapak,
Ibu, Sdr tidak digunakan.

7. Jika yang dituju nama jabatan seseorang, kata sapaan tidak digunakan agar
tidak berhimpit dengan gelar, pangkat, atau jabatan.

8. Kata jalan pada alamat surat tidak disingkat. Alamat yang lebih sempit dengan
alamat yang lebih luas tingkatannya diantarai dengan tanda koma.

9. Nama alamat yang dituju hendaklah nama orang yang disertai dengan nama
jabatannya, atau nama jabatannya saja, dan bukan nama instansinya.

e. Isi Surat (Tubuh Surat)

Secara garis besar, isi surat dapat dikelompokkan menjadi bagian pembuka, bagian
isi, dan bagian penutup. Yang penulisannya perlu diperhatikan, terutama dalam
penggunaan kata kata didalamnya. Karena informasi akan lebih mudah untuk
diterima, jika penggunaan kata kata dalam isi surat tersebut mudah untuk
dimengerti.

f. Pengirim Surat (Tanda Tangan, Nama Terang, dan Jabatan)

Penulisan pengirim surat perlu memperhatikan hal hal berikut :

1. Nama tidak perlu ditulis dengan huruf kapital seluruhnya, cukup ditulis dengan
huruf kapital pada huruf pertama tiap unsurnya.

2. Nama tidak perlu diberi tanda kurung, digarisbawahi, dan tidak perlu diakhiri
dengan tanda baca.

g. Tembusan
Ketentuan penulisan tembusan adalah sebagai berikut :

1. Jika tembusan lebih dari satu, diberikan nomor urut tembusan.

2. Pihak yang diberi tembusan hendaknya nama jabatan atau nama orang, bukan
nama instansi.

3. Dalam tembusan tidak perlu diberikan Kepada Yth atau Yth.

4. Dalam tembusan tidak perlu ada ungkapan, untuk laporan, untuk


diperhatikan, untuk bahan pertimbangan, atau ungkapan lain yang mengikat.

5. Dalam tembusan tidak perlu ada ungkapan arsip karena setiap surat resmi
pasti ada tembusan.

Pembuatan Surat Lamaran Pekerjaan

1) Pengertian Surat Lamaran Pekerjaan

Melamar pekerjaan bukan pekerjaan yang mudah, terutama bagi pelamar pemula.
Permasalahan utama dalam proses melamar pekerjaan adalah tidak mempunyainya
rasa percaya diri. Rasa tidak percaya diri tersebut dapat berasal dari berbagai
sumber seperti kepandaian, penampilan, umur, persaingan, pengalaman dan
sebagainya. Hal tersebut harus dapat dihilangkan. Tanamkan dalam pikiran bahwa
anda mempunyai kesempatan yang sama dengan pelamar lain.

Permasalahan kedua yang dihadapi pelamar adalah kurang pahamnya proses


penerimaan pegawai (recruitment) pada suatu perusahaan. Setiap perusahaan
mempunyai kebijaksanaan yang berbeda. Ada yang mengutamakan dari dalam
organisasi, ada yang menjaring lewat iklan, dan ada pula yang melalui lembaga
lembaga pendidikan. Tetapi walaupun kebijaksanaan berbeda proses yang
dijalankan relatif sama.

Proses dalam penerimaan pegawai (recruitment) bisa dimulai dari analisis kebutuhan
tenaga kerja, pencarian sumber tenaga kerja, seleksi administratif, seleksi
kemampuan, psikotes, masa percobaan, dan akhirnya calon pekerja diterima. Proses
analisis pegawai bukan merupakan permasalahan kita, proses yang harus kita
pahami adalah mulai dari sumber mana tenaga kerja dicari sampai pada
penerimaan. Dalam makalah ini hanya membahas mengenai sumber tenaga kerja
dan seleksi administrasi.

2) Pemahaman Sumber sumber Lamaran Pekerjaan

Pemahaman sumber lamaran pekerjaan merupakan hal yang sangat penting


dipahami oleh pelamar pekerjaan. Dari sumber lamaran dapat diperhitungkan
kemungkinan diterima atau tidaknya lamaran kita.

Walaupun sering kali mendapatkan sesuatu tanpa kita duga sebelumnya, tetapi
mengharapkan keberuntungan sebagai dasar mencapai sesuatu bukan merupakan
tindakan yang bijaksana. Jangan berharap dari keberuntungan, karena
keberuntungan suatu saat akan habis. Upayakan keberhasilan dari perencanaan,
bukan dari keberuntungan, tetapi dari perhitungan.

Kita kembali kepada sumber lamaran, secara garis besar sumber lamaran pekerjaan
didapat dari :

a. Sumber lowongan pekerjaan tanpa sumber tertentu

Lowongan tanpa sumber tertentu, mempunyai peluang yang kecil dibandingkan


dengan sumber yang lain. Walalupun kecil, tetapi peluang tetap ada, karena itu cara
coba coba layak dijalankan, terutama bila lokasi perusahaan dekat tempat tinggal
anda. Bila anda melihat ada perusahaan yang baru buka, cobalah untuk membuat
lamaran, siapa tahu perusahaan tersebut membutuhkan tenaga dengan spesifikasi
yang anda punya. Seringkali perusahaan mengambil kebijaksanaan dengan
mengambil karyawan dilingkungannya dengan tujuan untuk menjalin hubungan baik
dengan lingkungannya dan perhitungan karyawan dekat sehingga kemungkinan
terlambat sedikit serta menghemat uang transportasi.

b. Sumber lowongan dari media tertentu

Sumber lowongan dari media tertentu biasanya berasal dari media massa seperti
koran, majalah, radio atau bahkan televisi. Pertimbangan yang harus anda
perhitungkan benar apakah spesifikasi yang diperlukan sesuai dengan spesifikasi
yang anda miliki. Perhitungan tersebut perlu agar jangan sampai waktu, biaya, dan
tenaga yang kita keluarkan terbuang percuma.
c. Sumber lowongan dari referensi pihak tertentu

Sumber lowongan dari referensi mempunyai peluang lebih besar daripada sumber
yang lain karena sedikit banyak pemberi referensi membantu anda. Peluang yang
besar akan terbuang percuma bila anda tidak memanfaatkannya dengan baik.
Referensi dapat berasal dari kampus, famili, atau kenalan. Semakin dekat hubungan
anda dengan pemberi referensi, semakin besar pula peluang anda untuk
mendapatkan pekerjaan tersebut. Merupakan hal yang wajar bila pemberi referensi
berfikir tentang kemampuan anda karena pemberi referensi sedikit banyak punya
ikatan moril dengan pihak yang direferensikan.

3) Pembuatan Surat Lamaran Pekerjaan

Sebelum kita membahas mengenai pembuatan surat lamaran pekerjaan, harus


dipahami terlebih dahulu ciri ciri surat lamaran yang baik. Surat lamaran yang
baik sekurang kurangnya mempunyai ciri ciri :

a. Mempunyai bentuk yang menarik

Pengertian bentuk di sini adalah penampilan surat lamaran secara keseluruhan,


seperti pas foto berwarna, walaupun tidak diminta, tulisan tangan yang rapi, atau
hasil ketikan yang bagus. Kekeliruan pembuatan surat lamaran yang sering terjadi
adalah pelamar sering beranggapan bahwa surat lamaran harus ditulis tangan
dengan tinta hitam dan ditulis diatas kertas folio bergaris. Surat lamaran tidak boleh
diketik dengan komputer atau mesin tik. Itu adalah anggapan yang sangat keliru.
Tulislah surat lamaran dengan komputer, cetaklah dengan printer yang terbaik yang
dapat anda lakukan. Dengan cara itu akan membuat lamaran anda lebih menarik
daripada lainnya.

b. Mempunyai bahasa yang baik

Bahasa yang baik di sini adalah bahasa formal karena lamaran merupakan salah satu
surat dinas pribadi. Bila surat lamaran mencantumkan syarat dapat berkomunikasi
dengan bahasa asing, Inggris, Mandarin, Jepang, atau lainnya. Jika anda mampu,
pergunakan lamaran dalam bahasa tersebut karena itu merupakan kredit point.

c. Menggambarkan kemampuan pelamar


Disinilah yang seringkali menimbulkan masalah. Sebagai bangsa timur dengan etika
yang tinggi, menonjolkan kemampuan diri sering dipandang perbuatan yang tabu.
Ketabuan tersebut juga masuk pada waktu melamar pekerjaan. Harap diingat pihak
yang dituju dalam lamaran adalah orang orang bisnis dengan keterbukaan dan
tingkat kesibukan yang tinggi. Mereka hanya memandang yang tersurat dan
seringkali kurang memperhatikan yang tersirat, karenanya kemukakan kemampuan
yang anda miliki tanpa meninggalkan kesan bahwa anda sombong. Ingat anda
sedang melamar pekerjaan. Melamar sama saja dengan merayu dalam kehidupan
nyata.

d. Tepat pada sasaran

Yang dimaskud dengan tepat sasaran adalah tepat kepada siapa lamaran ditujukan.
Pengertian tepat disini adalah pihak yang dituju. Diutamakan anda mencantumkan
nama dan gelar lengkap, nama jabatan, serta nama perusahaan berikut alamatnya.
Tetapi, sering kali kita tidak mendapatkan hal itu, untuk alamat dalamnya cukup kita
cantumkan Bapak / Ibu Kepala Bagian Personalia, HRD (Human Resource
Development), dan sejenisnya.

Sedangkan hal hal yang harus dicantumkan dalam surat lamaran pekerjaan agar
tercapai tujuan pembuatannya adalah :

a. Menyebutkan sumber lamaran

Sumber lamaran bisa didapat dari media massa, iklan, informasi di kampus, atau
referensi.

b. Identifikasi diri lengkap dari pelamar

Identitas diri dari pelamar meliputi nama, alamat, nomor telepon, handphone, atau
alat bantu komunikasi lainnya. Identitas diri dari pelamar harus memudahkan pihak
perusahaan menghubungi pelamar.

c. Posisi yang dikehendaki

Mencantumkan posisi yang dikehendaki akan memudahkan penyortiran bagi bagian


personalia. Seringkali perusahaan mensyaratkan penulisan kode tertentu di amplop
lamaran. Kode dibuat karena posisi yang ada tidak hanya satu posisi saja. Kode
tersebut dicantumkan dengan maksud penyortiran. Hampir dipastikan tidak
dituliskannya kode akan membuat lamaran disisihkan, karena bisa saja yang
menangani lamaran untuk masing masing posisi berbeda.

d. Riwayat pendidikan

Riwayat pendidikan ditulis dari pendidikan yang paling rendah menuju pendidikan
tertinggi atau sebaliknya. Cantumkan tahun mulai masuk sampai selesai. Selisih
antara tahun menunjukkan berapa lama pelamar menyelesaikan suatu jenjang
pendidikan.

e. Riwayat pekerjaan

Sama dengan riwayat pendidikan, bila anda pernah bekerja sebelumnya, cantumkan
riwayat pekerjaan anda dari terlama sampai terbaru atau sebaliknya. Cantumkan
pula alasan mengapa berhenti. Ingat, semakin banyak pengalaman bukan berarti
catatan pegawai semakin bagus, bahkan mungkin sebaliknya karena selalu berganti
ganti pekerjaan dalam waktu relatif singkat menunjukkan seorang pelamar bersifat
pembosan.

f. Kemampuan lain yang dimiliki

Kemampuan lain dapat berupa kemampuan olahraga, pengalaman berorganisasi,


atau keahlian lain yang dipandang menambah kredit point pelamar. Kemampuan
berolahraga memang tidak berhubungan langsung dengan produktivitas kerja.
Tetapi seringkali sebuah perusahaan mempunyai klub olahraga tertentu sebagai
media promosi perusahaan. Pada perusahaan seperti itu, pencantuman prestasi
olahraga dapat menimbulkan nilai positif.

g. Referensi

Sebelum pelamar menulis seorang pihak atau lembaga sebagai referensi, terdapat
beberapa hal yang harus diyakinkan. Kemungkinan isi referensi yang diberikan.
Kedua, pengaruh pemberi referensi terhadap pengaruh pengambilan keputusan. Bila
keduanya mempunyai nilai positif, baru referensi dilakukan.

BAB III

PENUTUP
Kesimpulan

Adapun Kesimpulan yang dapat kami tarik pada percobaan ini yaitu sebagai
berikut :

1. Surat adalah media komunikasi yang berupa tulisan, yang berisi informasi,
pesann, pernyataan, atau tanggapan sesuai dengan keinginan penulis surat.

2. Surat ada yang tidak resmi dan ada juga yang resmi. Contoh surat resmi yaitu
surat dinas sedangkan contoh surat tidak resmi yaitu surat pribadi.

3. Surat memiliki fungsi sebagai alat komunikasi, wakil penulis, alat untuk
menghemat waktu. Tenaga dan biaya, dan sebagai bukti tertulis

Saran

Adapun saran yang mungkin dapat saya ajukan. Antara lain sebagai berikut
:

1. Diharapkan pada saat menulis surat resmi diperhatikan langkah langkahnya


agar tidak terjadi kesalahan dalam pembuatannya.

2. Diharapkan agar pada saat menulis surat lamaran kerja juga diperhatikan
langkah langkah dalam pembuatannya.

3. Diharapkan agar mahasiswa dapat membedakan antara surat resmi dan tidak
resmi.

DAFTAR PUSTAKA
Soedjito dan Solchan TW. 1999. Surat-Menyurat Resmi dalam Bahasa Indonesia.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sudarsa, dkk. 1992. Surat Menyurat dalam Bahasa indonesia. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.

Nurdin, Ade. 2005. Intisari Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: Pustaka Setia.

http ://www.suratresmi.blogspot.com

http ://www.bahasaindonesia.com

http://www.scribe.com

http://www.zhuldyn.wordpress.com

http://www.mediabali.net

Anda mungkin juga menyukai