Anda di halaman 1dari 25

BAGIAN – BAGIAN JANGKA SORONG

1. Rahang dalam, bentuknya dapat digeser, terdiri


atas rahang geser dan rahang tetap, digunakan
untuk mengukur bagian luar benda, misalnya
ketebalan kertas, lebar meja dll.
2. Rahang luar, juga terdiri dari rahang tetap dan
rahang yang dapat digeser, rahang luar digunakan
untuk mengukur bagian dalam benda, misalnya
diameter tabung, cincin dan lain lain
3. Depth Probe/Pengukur kedalaman adalah
bagian yang digunakan untuk mengukur
kedalaman sebuah benda, misalnya kedalaman
tabung/lubang suatu benda
4. Skala utama (dlm cm), memberikan nilai
pengukuran dalam bentuk cm
5. Skala utama (dlm inchi) memberikan nilai
pengukuran dalam satuan inchi
6. Skala nonius (dlm mm) memberikan
pengukuran fraksi/bagian kecil dalam bentuk
satuan mm
7. Skala nonius (dalam inchi) memberikan
pengukuran fraksi/bagian kecil yang dinilai dalam
bentuk satuan inchi
8. Pengunci, berfungsi untuk menahan bagian-
bagian jangka sorong saat pengukuran
berlangsung, misalnya rahang gerak.
Kalibrasi Jangka Sorong
Jangka sorong dikalibrasi dengan cara
mendorong rahang geser hingga menyentuh
rahang tetap. Apabila rahang geser berada
pada posisi yang tepat di angka nol, yaitu
angka nol pada skala utama dengan angka
nol pada skala nonius saling berhimpit pada
satu garis lurus, maka jangka sorong
tersebut sudah terkalibrasi dan siap
digunakan.
Seperti ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
Cara Menggunakan Jangka Sorong Untuk Mengukur
diameter luar suatu benda
1. Membuka rahang jangka dengan cara
mengendorkan sekrup pengunci, menggeser
rahang geser jangka sorong kekanan
sehingga benda yang diukur dapat masuk
diantara kedua rahang (antara rahang geser
dan rahang tetap).
2. Letakkan benda yang akan diukur diantara
kedua rahang.
3. Menggeser rahang geser kekiri sedemikian
sehingga benda yang diukur terjepit oleh
kedua rahang sekaligus mengunci sekrup
pengunci.
4. Membaca dan mencatat hasil pengukuran.
Cara Menggunakan Jangka Sorong Untuk Mengukur
diameter dalam suatu benda
1. Memutar pengunci ke kiri /
mengendorkan sekrup pengunci.
2. Menggeser rahang geser jangka sorong
sedikit kekanan.
3. Meletakkan benda/cincin/tabung yang
akan diukur sedemikian sehingga kedua
rahang (atas) jangka sorong masuk ke dalam
benda/cincin tersebut.
4. Menggeser rahang geser kekanan
sedemikian sehingga kedua rahang jangka
sorong menyentuh kedua dinding dalam
benda/cincin/tabung yang diukur dan
mengunci sekrup pengunci
5. Membaca dan mencatat hasil pengukuran
CONTOH SOAL PEMBACAAN JANGKA SORONG

1. 2.

3.
5.

4.
MICROMETER
Fungsi mikrometer sekrup sangat besar dan penting
untuk memproduksi benda kerja, bangunan, hingga
otomotif. Mikrometer sekrup merupakan alat ukur yang
memiliki fungsi hampir sama dengan jangka sorong.
Namun, jika dibandingkan dengan jangka sorong,
mikrometer sekrup memiliki tingkat ketelitian 10 kali lebih
tinggi.

Mikrometer sekrup bisa mengukur benda dengan


ketelitian sampai 0,01 mm. Alat ukur ini sering digunakan
untuk mengukur besar atau panjang sebuah benda,
selain itu, mikrometer sekrup juga banyak digunakan
untuk mengukur ketebalan dan diameter sebuah benda.
Fungsi Mikrometer Sekrup

Secara umum fungsi mikrometer sekrup ada empat,


yaitu:
1. Mengukur ketebalan suatu benda kerja yang
sangat tipis, seperti: lempeng baja, alumunium, dan
kertas
2. Mengukur diameter luar suatu benda yang kecil
seperti kabel, kawat, dan lainnya
3. Mengukur garis tengah lubang benda yang
berukuran kecil
4. Mengukur kedalaman suatu lubang yang kecil,
contohnya lubang pipa.
1. Frame.
Bagian ini memiliki bentuk menyerupai
huruf U. Frame biasanya terbuat dari bahan
logam tahan panas dan sangat tebal. Frame
terbuat dari bahan tahan panas untuk
meminimalisir efek pemuaian panjang yang
bisa menggangu proses pengukuran.
2. Anvil atau Poros Tetap. 
Poros tetap berfungsi sebagai penahan
benda. Fungsi utama dari bagian ini adalah
untuk mencegah benda bergerak atau
bergeser saat akan diukur.
3. Spindel atau Poros Gerak. 
Bagian mikrometer ini biasa disebut
sebagai poros gerak. Bagian ini memiliki
bentuk silinder dan dapat digerakkan menuju
poros tetap. Silinder logam ini dapat
digerakan maju-munder, menjauh, atau
mendekati poros tetap.
4. Lock Nut. 
Bagian ini berfungsi sebagai pengunci.
Bagian ini dapat menahan poros gerak atau
spindel agar tidak bergerak saat proses
pengukuran benda.
5. Sleeve. 
Bagian ini berbentuk batang logam dan diletakan
pada bagian skala utama pengukuran (dalam satuan
mm). Bagian ini berbentuk lingkaran yang berfungsi
sebagai penunjuk skala pengukuran. Dalam satu
buah mikrometer sekrup terdapat skala ganda, yaitu
skala utama (main scale) dan skala nonius (skala
putar).
6. Thimble. 
Merupakan bagian mikrometer sekrup yang
berbentuk batang logam dan bisa diputar. Ukurannya
lebih besar dari sleeve dan jadi tempat diletakannya
skala nonius. Bagian ini bisa digerakkan dengan
tangan pengguna mikrometer.
7. Ratchet. 
Merupakan bagian mikrometer sekrup yang
berfungsi menggerakan bagian poros gerak. Bagian ini
dapat mengencangkan poros gerak jika sudah
menyentuh benda dengan cara diputar searah jarum
jam sampai terdengar bunyi ketukan logam (tik). Untuk
memastikan ujung poros gerak menempel sempurna di
benda, Anda bisa putar sebanyak 2 sampai 3 kali.
Cara Membaca Micrometer
Untuk membaca nilai pada mikrometer sekrup ada 2 bagian yang
harus diperhatikan yaitu :

1. Skala Utama
Terdiri dari skala : 1, 2, 3, 4, 5 mm, dan seterusnya yang berada
pada bagian atas. Dan nilai tengah : 1,5; 2,5; 3,5; 4,5; 5,5 mm, dan
seterusnya yang berada dibagian bawah.

2. Skala Putar atau Skala Nonius


Terdiri atas skala 1 sampai dengan 50. Setiap skala putar
atau skala nonius berputar mundur 1kali putaran maka skala
utama bertambah 0,5 mm. Sehingga dari logika tersebut dapat
diperoleh 1 skala putar = 1/100 mm = 0,01 mm
Untuk melihat ke-2 bagian tersebut dapat dilihat dari sleve
untuk skala utama dan thimble untuk melihat skala nonius.
Langkah-langkah membaca micrometer :
1. Yang pertama silahkan letakkan
mikrometer sekrup satu arah sehingga bisa
dilihat dengan jelas.
2. Baca skala utama dari 
mikrometer sekrup tersebut, dibagian atas
garis menunjukkan angka bulat mm seperti
1 mm dan seterusnya, sedangkan pada
garis skala bawah menunjukkan bilangan
0.5 mm.
Skala tetap atas = 5 mm
Skala tetap bawah = 0,5 mm
Skala nonius = 30 mm x
0,01 mm = 0,30 mm
Hasil Pengkuran yaitu 5 + 0,5 +
0,30 = 5,80 mm
Maka, hasil pengukuran dari
gambar disamping adalah 5,80
mm

Dari gambar diatas, garis skala


atas menunjukan angka 5 mm dan
garis skala bagian bawah
menunjukan 0,5 mm, Jumlahkan
kedua hasil diatas maka skala
utama pada mikrometer diatas
menunjukan angka 5,5 mm.
3. Selanjutnya baca skala nonius atau
skala putarnya yaitu garis yang berada
tepat segaris dengan garis pembagi pada
skala utama. Pada gambar di atas, skala
nonius menunjukan angka 30 dikalikan
dengan 0,01 mm sehingga skala
noniusnya menunjukan 0,30 mm.
4. Kemudian jumlahkan hasil
pengukuran dari skala utama dengan
hasil pengukuran dari skala nonius
misalnya 5,5 mm + 0,3 mm = 5,8 mm.
Contoh Soal Mikrometer Sekrup

Anda mungkin juga menyukai