Anda di halaman 1dari 9

ALAT UKUR :

1. Mistar (Penggaris)
Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan.
Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm.

Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah panda -


n g a n h a r u s t e g a k l u r u s d e n g a n dengan skala pada mistar dan benda yang
diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan menyebabkan kesalahan dalam
pengukurannya, bisa lebih besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya
Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan
h a r u s t e g a k l u r u s d e n g a n dengan skala pada mistar dan benda yang diukur.
Jika tidak tegak lurus maka akan menyebabkankesalahan dalam pengukurannya,
bisa lebih besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya.
Contoh:

Pada umumnya hasil pengukuran mistar ditulis dengan satuan cm,

Pengukuran tunggal : yaitu pengukuran yang dilakukan hanya sekali saja,


sehingga memiliki ketidak pastian ΔX

cara menulis hasil pengukuran tunggal = hasil pembacaan X o±ketidakpastian ΔX


ketidakpastian alat (ΔX) = 0,5 x skala terkecil
Penulisan Hasil Pengukuran = Xo ± ΔX
Untuk mistar nilai ΔX = 0,5 x 0,1 cm = 0,05 cm
Hasil pembacaan di atas dapat dituliskan sbb : ( 1,85 ± 0,05) cm
Atau ( 18,5 ± 0,5 ) mm
Hasil pembacaan lainnya dapat ditulis : ( 1,50 ± 0,05) cm

2. Jangka Sorong

Jangka sorong juga merupakan alat pengukur panjang dan biasa


digunakan untuk mengukur diameter suatu benda. Penemu jangka sorong
adalah seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis,Pierre Vernier.
Jangka sorong terdiri dari dua bagian, yaitu rahang tetap dan geser (sorong).

Skala panjang yangterdapat pada rahang tetap adalah skala utama


, sedangkan skala pendek pada rahang geser adalah skala nonius atau
vernier , diambil dari nama penemunya.

Skala utama memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius
memiliki panjang 9 mm dan dibagi 10 skala. Sehingga beda satu skala
nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01
cm.
Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm
Gambar (a) menunjukkan bagian-bagian dari jangka sorong dan gambar (b)
menunjukkan skala jang kasorong.

ketidakpastian alat pada jangka sorong :

= 0,5 x 0,1 mm = 0,05 mm atau = 0,005 cm

Panjang benda diukur dengan jangka sorong ditunjukkan oleh gambar (b). Pada
gambar di atas skala utama (sku) 62 skala dan skala nonius (skn) 4 skala.
Sehingga dapat diketahui panjang benda yang diukur dengan cara berikut:

Panjang benda = sku . 1 mm + skn . 0,1 mm


= 62 . 1 mm + 4 . 0,1 mm
= 62 mm + 0,4 mm
= 62,4 mm = 6,24 cm
Pada umumnya hasil pengukuran jangka sorong ditulis dengan satuan cm,
cara menulis : hasil pembacaan ± ketelitian alat/ketidakpastian
Hasil pembacaan di atas dapat ditulis : (6,24 ± 0,005) cm

SOAL
1. Tulislah hasil pengukran dengan jangka sorong spt gb di bawah ini

2. Tulislah hasil pengukuran oleh jangka sorong spt gb di bawah


3.

4. Untuk mengukur diameter dalam sebuah gelas dengan jangka sorong seperti pada
gambar! Diameter dalam gelas adalah…..

3. Mikrometer Sekrup

Mikrometer sekrup biasa digunakan untuk mengukur benda-benda yang tipis,


seperti tebal kertas dan diameter rambut. Mikrometer sekrup terdiri atas dua
bagian, yaitu selubung (poros tetap) danselubung luar (poros ulir). Skala
panjang pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan pada
poros ulir merupakan skala nonius
. S k a l a u t a m a m i k r o m e t e r s e k r u p m e m p u n y a i s k a l a dalam mm,
sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada
skala noniusmempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm = 0,01 mm.
Jadi, mikrometer sekrup memiliki skala terkecil = 0,01 mm dan mempunyai
ketelitian yang ebih tinggi dari dua alat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu
0,01 mm = 0,001 cm

Pengertian Mikrometer Sekrup

Mikrometer sekrup dalam bahasa inggris disebut sebagai Micrometer Screw


Gauge. Alat ini pertama kali ditemukan pada abad ke-17 oleh seorang ilmuwan
bernama William Gascoigne. Saat pertama kali digunakan, mikrometer sekrup
digunakan untuk mengukur benda-benda di luar angkasa dari teleskop dan
mengukur jarak sudut antara bintang.

Fungsi mikrometer sekrup sebenarnya memiliki kesamaan dengan alat ukur


jangka sorong. Alat ini bisa menghitung panjang, tebal, dan diameter sebuah
benda kerja. Ketelitian alat ukur mikrometer sekrup 10 kali lipat lebih tinggi dari
jangka sorong. Jika dibandingkan, tingkat ketelitian jangka sorong sebesar 0,1
mm, sedangkan mikrometer sekrup bisa mencapai 0,01 mm.
Fungsi Mikrometer Sekrup
Fungsi mikrometer sekrup yang paling utama adalah untuk mengukur diameter
atau ketebalan sebuah benda. Alat ini punya tingkat presisi 10x lipat dari jangka
sorong. Oleh karena itu, mikrometer sekrup sangat akurat untuk menghitung
benda dengan ukuran sangat kecil.
Secara umum fungsi mikrometer sekrup ada empat, yaitu:

1. Mengukur ketebalan suatu benda kerja yang sangat tipis, seperti: lempeng
baja, alumunium, dan kertas
2. Mengukur diameter luar suatu benda yang kecil seperti kabel, kawat, dan
lainnya
3. Mengukur garis tengah lubang benda yang berukuran kecil
4. Mengukur kedalaman suatu lubang yang kecil, contohnya lubang pipa

Bagian-bagian Mikrometer Sekrup


Sumber gambar: wikipedia.org
 Poros Tetap (Anvil)
Bagian poros yang tidak bergerak. Objek yang ingin diukur ditempelkan di
bagian ini dan bagian poros geser didekatkan untuk menjepit objek tersebut.
 Poros Geser (Spindle)
Poros bergerak berbentuk komponen silindris yang digerakkan oleh thimble.
 Pengunci (Lock Nut)
Bagian yang dapat digunakan untuk mengunci pergerakan poros geser.
 Sleeve
Bagian statis berbentuk lingkaran yang merupakan tempat ditulisnya skala
pengukuran. Terdapat dua skala, yaitu skala utama dan skala nonius.
 Frame berbentuk U.
 Pengunci (Lock Nut).
 Skala utama (Sleeve), mempunyai ukuran angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan
seterusnya dalam satuan mm. Angka ini terletak di bagian atas mikrometer
sekrup. Untuk nilai tengahnya biasanya ditunjukkan dengan angka 1,5; 2,5;
3,5; 4,5 mm dan seterusnya. Nilai tengah ini terletak di bagian bawah
mikrometer sekrup
 Skala Nonius atau Skala Putar, yaitu terdiri dari angkat 1 hingga 50. Setiap
skala nonius diputar mundur 1 kali putaran maka akan bertambah skala
utama sebesar 0,5 mm. Sehingga 1 skala putar = 1/100 mm = 0.01 mm.
 Pemutar (Thimble), berfungsi untuk menggerakkan poros geser.
 Ratchet, sama seperti poros geser tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil.
Cara Membaca Hasil Mikrometer Sekrup
Untuk membaca hasil pengukuran mikrometer sekrup, ada dua bagian yang
perlu diperhatikan, yaitu: skala utama dan skala nonius. Hasil pada skala utama
bisa dilihat di Sleeve. Sedangkan, skala nonius bisa dilihat pada Thimble. Untuk
lebih jelasnya,
berikut cara
membaca hasil
pengukuran
mikrometer sekrup:
Perhatikan letak
garis skala di bagian
atas sleeve, yaitu 5
mm

 Lihat garis skala di bagian bawah, yaitu: 0,5 mm


 Lalu lihat nilai di skala nonius di bagian Thumble yaitu 28 mm
 Kalikan nilai pada nonius dengan cara 28 x 0,01 mm = 0,28 mm
 Jumlahkan hasil ketiga pengukuran, tersebut: 5 mm + 0,5 mm + 0,28 mm
= 5,78 mm.
Hasil akhir dari pengukuran yang didapat adalah 5,78 mm.
Contoh Soal 1
Jika pada suatu pengukuran didapatkan
gambar skala utama ataupun skala
nonius di bawah ini. Hitunglah berapa
panjang dari benda yang akan diukur?
Contoh soal 1.
Jawaban:
Skala utama = 4 mm
Skala nonius = 0,30 mm
Maka, jadi hasil dari pengukuran di atas
adalah: Skala utama ditambah skala
nonius = 4 +0,3 = 4,30 mm

Contoh Soal 2
Hitunglah Berapa ketebalan kawat tembaga yang diukur dengan mikrometer
sekrup di bawah i
Contoh soal 2.
Jawaban
Skala utama = 1,5mm
Skala nonius = 0,30mm
Jadi,maka hasil dari pengukuran di atas adalah: Skala utama ditambah skala
nonius = 1,5 + 0,3 = 1,80mm.
SOAL:
Hitung selisih diameter dua kawat yang diukur dengan micrometer sekrup

Neraca Ohaus Dua Lengan dan


Tiga Lengan
rumus hitung · Jun 2, 2013 · 1 Comment
Neraca Ohaus Dua Lengan dan Tiga Lengan – Ada beberapa
alat ukur dari besaran pokok massa, salah satunya neraca ohaus. Dialah Gustav
Ohaus, seorang ilmuawan asal New Jersey, Amerika Serikat. Ilmuan kelahiran  30
Agustur 1888 ini memperkenalkan Ohaus Harvard Trip Balance pada tahun 1912
yang kemudian dikenal dengan nama neraca Ohaus.

Neraca ini mempunyai fungsi khusus untuk menimbang barang yang terbuat dari
logam dengan ketelitian mencapai 0,01 gram. Tentu saja berat loga yang dapat
diukur dengan alat ini adalah logam dengan massa yang cukup kecil. Untuk lebih
jelas mengenai neraca ohaus, sobat hitung dapat melihat uraian berikut.

Apa pengertian Neraca Ohaus?

Sama dengan pengertian alat ukur massa lainnya, neraca ohaus adalah alat ukur
besaran massa. Yang membedakan masing-masing alat ukur ini adalah
ketelitiannya. Neraca Ohaus memiliki ketelitian hingga 1/100 gram.

Bagian-bagian Neraca Ohaus

 Cawan beban yang digunakan untuk menempatkan benda yang akan diukur.

 Tombol kalibrasi yang digunakan untuk mengkalibrasi neraca ketika neraca
tidak dapat digunakan untuk mengukur.
 Lengan neraca untuk neraca 3 lengan berarti terdapat tiga lengan dan untuk
neraca ohauss 4  lengan terdapat empat lengan.
 Pemberat (anting) yang diletakkan pada masing-masing lengan yang dapat
digeser-geser dan sebagai penunjuk hasil pengukuran.
 Titik 0 atau garis kesetimbangan, yang digunakan untuk menentukan titik
kesetimbangan.

Ada Berapa Jenis Neraca Ohaus?

Neraca logam ini terbagi menjadi 2 jenis yaitu:

1. Neraca Ohaus Dua Lengan

Anda pasti sering melihat neraca ohaus dua lengan ini di toko-toko emas.
Bentuknya seperti lambang dewi keadilan atau logo kemenkumham. Ada dua
lengan dengan wadah kecil dari logam untuk menimbang. Lengan satu digunakan
untuk meletakkan benda/logam yang akan ditimbang, lengan dua untuk
meletakkann bobot timbangan. jadi neraca ini masi memerlukan pemberat untuk
ukuran timbangannya. Cara menggunakan neraca ohaus dua lengan sama seperti
menggunakan timbangan biasa. Yang perlu diperhatikan adalah memastikan
bahwa timbangan dalam posisi seimbang sebelum dilakuan pengukura massa.
2. Neraca Ohaus Tiga Lengan

neraca ohaus 3 lengan

Sepeti namanya, neraca ini mempunyai tiga lengan dan


satu cawan tempat benda. Neraca yang dalam bahasa
inggris disebut ohaus triipel beam ini mempunyai
bagian-bagian sebagai :

1. Lengan Depan memiliki anting logam yang dapat digeser dengan skala 0, 1, 2,


3, …, 10 gram. Masing-masing skala bernilai 1 gram.
2. Lengan Tengah, tiap skala dalam lengan ini bernilai 10 gram.
3. Lengan Belakang, sama seperti lengan depan dan tengah tetapi dengan nilai
tiap skalanya 100 gram dari 100 gram hingga 500 gram (setengah kilo)

Cara Menggunakan Neraca Ohaus Tiga Lengan

Mengukur berat benda dengan neraca ohaus sangat mudah. Cukup lepas
pengunci kemudian taruh beda dalam cawan atau wadah. Jangan lupa terlebih
dahulu lakukan kalibrasi dengan cara dengan cara memutar sekrup yang berada
disamping atas piringan neraca ke kiri atau ke kanan posisi dua garis pada neraca
sejajar. Pastikan benar-benar sejajar agar tidak terjadi keslahan penimbangan.
Setelah itu geser anting di ketiga lengannya mulai dari lengan belakang ke lengan
depan. Setelah itu jumlahkan nilai dari ketiga lengan tersebut.

Gambar ilustrasi cara memakai neraca ohaus

Kita akan menimbang sebuah gantungan kunci dengan neraca ohaus dan skala


yang terbaca dalam lengan-lengannya sebagai berikut
dari gambar diatas, cara membaca skala neraca ohaus :
Anting lengan depan                     = 5,8 gram
Anting lengan tengah                     = 40,0 gram
Anting lengan belakang                 = 300 gram
—————————————————– +

Jadi total berat gantungan kunci tersebut = 345,8 gram

Anda mungkin juga menyukai