Anda di halaman 1dari 7

Ringkasan materi

Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup adalah alat ukur panjang yang digunakan untuk mengukur benda yang relatif
tipis Disebut mikrometer sekrup karena satuan ukurnya adalah milimeter (mm) dan penggunaan
alatnya diputar layaknya sebuah sekrup. Marcello Alonso dan Edward J Finn dalam buku Dasar-
Dasar Fisika Universitas (1994), mikrometer sekrup merupakan alat ukur untuk mengukur
panjang atau ketebalan benda, kedalaman celah lubang, dan untuk mengukur diameter suatu
lobang dengan ketelitian sebsar 0,005 milimeter. Ketelitian 0,005 milimeter berarti mikrometer
sekrup dapat mengukur benda dengan yang sangat tipis dengan keakuratan hasil pengkuran
hingga 0,005 milimeter.

Bagian – Bagian Mikrometer Sekrup

Bingkai (No 1 pada gambar) Bagian yang ditunjukkan angka satu pada gambar adalah bingkai
atau frame mikrometer sekrup. Bingkai terbuat dari logam yang tebal dan kuat dengan bentuk
menyerupai huruf C.
Anvil (No 2 pada gambar) Bagian yang ditunjukkan angka dua adalah anvil atau poros tetap.
Anvil berfungsi sebagai landasan poros yang tidak akan bergeser, sehingga menjadi tempat di
mana benda yang akan diukur disimpan pada mikrometer sekrup.
Spindle (No 3 pada gambar) Bagian yang ditunjukkan angka tiga adalah spindle atau poros
geser. Spindle dapat digeser ke kanan dan kekiri dengan cara memutar sekrup, dan berfungsi
sebagai penekan benda ketika diukur.
Lock nut (No 4 pada gambar) Bagian yang ditunjukkan angka empat adalah lock nut atau
pengunci. Pengunci berfungsi untuk mengunci spindle atau poros geser agar tidak berpindah
tempat saat melakukan pengukuran.
Sleeve (No 5 pada gambar) Bagian yang ditunjukkan nomor lima adalah sleeve atau skala utama
mikrometer sekrup. Sleeve terletak sejajar dengan spindle dan memiliki angka berupa skala
utama dengan satuan millimeter. Dalam pengukuran, skala utama dibaca terlebih dahulu.
Thimble (No 6 pada gambar) Bagian yang ditunjukkan nomor enam adalah thimble atau skala
nonius. Thimble merupakan skala yang dapat diputar dan bersilangan dengan skala utama atau
sleeve.
Rachet (No 7 pada gambar) Rachet atau pemutar adalah bagian mikrometer sekrup yang dapat
diputar untuk meengencangkan spindle ketika akan mengukur benda, dan melonggarkan spindle
setelah selesai melakukan pengukuran.
https://www.kompas.com/skola/read/2021/09/03/130000969/mikrometer-sekrup--definisi-
bagian-jenis-dan-prinsip-kerjanya?page=all
Ada 4 langkah yang harus anda perhatikan untuk menggunakan mikrometer sekrup. Langkah
pertama ialah dengan menempelkan objek pada poros tetap, dilanjutkan dengan memutar
thimble, memutar ratchet dan membaca hasil pengukurannya. Detailnya bisa anda lihat dibawah
ini :

1. Posisikan Benda di antara Landasan dan Sumbu

Langkah pertama dari serangkaian cara menggunakan mikrometer sekrup yaitu dengan cara
meletakkan objek yang akan diukur pada bagian poros tetap. Pastikan bahwa posisinya sudah
tepat.

Benda yang akan diukur ketebalannya diletakkan di antara landasan dan sumbu. Kemudian
gagang pemutar kita atur sehingga benda tersebut terjepit dengan kuat, selanjutnya kita tarik
pengunci ke arah kiri supaya tidak ada pergeseran posisi.
2. Memutar Thimble

Setelah Anda yakin bahwa posisi objek yang akan diukur sudah berada pada posisi yang tepat,
maka langkah selanjutnya yaitu memutar thimble. Langkah ini dilakukan sampai benda yang
akan diukur terjepit di antara poros geser dan poros tetap.

Untuk menentukan  besarnya pengukuran maka pembacaan skala kita lakukan dengan membaca
skala tetap terlebih dahulu, dengan satuan milimeter, yaitu garis skala tetap yang tepat berada di
depan gagang pemutar.

3. Memutar Ratchet

Agar mendapatkan hasil perhitungan lebih presisi, maka Anda dapat memutar bagian ratchet dari
ukur tersebut. Hal ini dilakukan dengan cara menggerakkan bagian poros geser perlahan-lahan.

Pada pembacaan skala putar akan kita dapatkan angka tertentu kemudian kita kalikan dengan
0,01. Jumlah pembacaan skala tetap dan skala putar inilah yang merupakan hasil pengukuran.

4. Membaca Hasil Pengukuran

Sesudah Anda memastikan bahwa benda yang akan diukur sudah terjepit dengan benar di
tengah-tengah kedua poros tersebut, maka hasil pengukuran sudah dapat dibaca. Hasil
pengukuran ini dapat dilihat di skala nonius dan skala utama. Ketika akan melihat skala nonius,
maka lihatlah pada bagian thimble. Sedangkan pada skala utama, lihatlah pada bagian sleeve.
Cara membaca mikrometer sekrup secara umum bisa anda lakukan dengan 3 langkah. Yang
pertama yaitu melihat posisi thimble pada skala utama, kemudian dilanjutkan dengan melihat
posisi skala Nonius, dan yang terahir adalah menjumlahkan kedua nilainya.

1. Melihat Posisi Thimble pada Skala Utama

Perhatikan gambar mikrometer sekrup diatas, sebagai permisalan, pada skala utama bagian
thimble terlihat bahwa ukuran telah melebihi angka 5 pada bagian atas.

Sedangkan di sisi bawah garis yang arahnya horizontal menunjukkan bahwa telah melebihi 1
strip atau 0,5 mm. Hal tersebut menunjukkan bahwa dari hasil pengukuran, diperoleh 5 + 0,5 mm
= 5,5 mm.

Perlu Anda pahami, pengukuran ini dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip jika pada tiap
strip menunjukkan jarak sebesar 0,5 mm. Dalam contoh ini, pada sisi atas garis yang arahnya
horizontal telah melewati 5 strip, sedangkan pada bagian bawahnya terdapat 6 strip. Dengan
demikian, didapatkan total jarak senilai 5,5 mm.

2. Melihat Posisi Skala Nonius

Masih berkaitan dengan permisalan sebelumnya, cara membaca mikrometer sekrup pada garis
horizontal yang ada pada bagian skala utama berhimpitan dengan posisi angka 28 pada skala
nonius. Dengan demikian, di bagian skala nonius ini terdapat tambahan ukuran sepanjang 0,28
mm.

3. Menghitung Hasil Pengukuran

Setelah Anda melihat ukuran yang ada pada dua buah skala, maka Anda sudah bisa mendapatkan
hasil pengukurannya. Apabila sesuai dengan permisalan sebelumnya, maka diperoleh hasil
pengukuran senilai 5,5 + 0,28 = 5,78 mm. Hasil pengukuran tersebut mempunyai tingkat
ketelitian yang mencapai 0,01 mm.
Cara Menyajikan Data pada Hasil Pembacaan Mikro meter Sekrup pada Laporan

Menyajikan laporan hasil pengukuran menurut ilmu Fisika, harus selalu ada angka relatif (lebih
kurang). Hal ini karena setiap alat ukur atau pun proses pengukuran tidak dijamin menghasilkan
hasil pengukuran yang absolut atau tepat sekali. Mungkin saja, saat pengukuran ada pergeseran
alat atau juga cara mengamati yang tidak pas. Oleh karena itu, dalam menyajikan laporan dari
pengukuran menggunakan mikrometer sekrup harus ada nilai ketidakpastiannya sebesar 0,005
mm. Nilai 0,005 mm tersebut merupakan setengah dari tingkat keakuratan atau ketelitian mikro
meter sekrup yakni 0,01 mm.

Jadi, cara pelaporan data hasil pengukuran alat ini mengikuti pola berikut:
L=x±Δx

Dimana x adalah hasil yang kita baca dari mikrometer, dengan Δx adalah ketidakpastiannya,
dimana Δ x = 1/2 × ketelitian alat. Angka inilah yang harus ditambahkan setelah tanda ± .

Misalkan dari sebuah pengukuran yang dilakukan diperoleh nilai tebal sebuah keping uang
logam adalah 4,27 mm.

Maka penyajian atau pelaporan data dari tebal keping uang logam tadi adalah :
(4,27 ± 0,005) mm

Atau bisa juga menyesuaikan jumlah desimal depan dan belakangnya:


(4,270 ± 0,005) mm

https://www.diedit.com/cara-membaca-mikrometer-sekrup/
https://wikielektronika.com/mikrometer-sekrup/?page=all
https://montirnesia.blogspot.com/2019/02/cara-kalibrasi-mikrometer-sekrup.html
Contoh Soal Menghitung dan Melaporkan Hasil
Pengukuran dengan Mikrometer Sekrup
Setelah memahami bagaimana cara mengetahui ukuran benda tertentu menggunakan alat
ukur mikrometer. Berikut ini terdapat beberapa contoh soal mikrometer sekrup yang bisa
menjadi pedoman ketika Anda menjumpai soal-soal tertentu seperti di bawah ini.

1. Perhatikan gambar pengukuran mikrometer sekrup dibawah ini!

Berapakah pengukuran ahirnya?

Jawaban :

Terlihat pada gambar bahwa bagian pertama dari pengukuran adalah 2,5 mm, sedangkan
bagian kedua dari pengukuran adalah 0,38 mm

Pengukuran ahir = skala utama + skala nonius

= 2,5 mm + 0,38 mm =  2.88 mm

Jadi, untuk melaporkan hasil pengukurannya dapat dituliskan (2,88 ± 0,005) mm

Atau (2,880 ± 0,005) mm

2. Apabila diketahui skala utama dari sebuah benda yang diukur menunjukkan angka 4 mm
pada bagian skala utamanya. Sedangkan pada skala nonius menunjukkan angka 0,30 mm.
Maka berapakah hasil pengukuran yang didapatkan?

Jawaban:
Hasil Pengukuran = skala utama + skala nonius
= 4 + 0,30 = 4,30 mm
Dilaporkan dengan hasil pengukuran (4,30± 0,005) mm atau (4,300± 0,005) mm

3. Seseorang ingin mengukur ketebalan dari sebuah kawat yang berbahan tembaga. Apabila
pada alat ukur menunjukkan angka skala utama senilai 1,5 mm dan skala nonius sepanjang
0,30 mm. Maka berapakah tingkat ketebalan dari kawat tersebut adalah ….

Jawaban:
Hasil Pengukuran = skala utama + skala nonius
= 1,5 + 0,30 = 1,80 mm
Sehingga dapat dilaporkan hasil pengukurannya yakni (1,80 ± 0,005) mm atau
(1,80 ± 0,005) mm

4. Tukang las mengukur lempengan logam yang hasilnya nampak seperti gambar dibawah
ini. Tentukan berapa ketebalan logam yang diukur tukang las tersebut!

Jawaban :

Skala utama = 4 mm
Skala Putar = 34 x 0,01 mm = 0.34 mm
Hasil Pengukuran = 4 + 0,34 = 3,34 mm
Dapat dilaporkan (3,34± 0,005) mm atau (3,340 ± 0,005) mm

Anda mungkin juga menyukai