Anda di halaman 1dari 3

Cara Menggunakan Mikrometer Sekrup dan Cara Membaca

Skalanya
Wednesday, November 9, 2016
Tahukah kamu apa itu mikrometer skrup? Mikrometer sekrup adalah alat yang digunakan untuk mengukur
panjang, diameter, atau ketebalan suatu benda. Tingkat presisi (keakuratan) alat ini sangat tinggi, yakni
mencapai 0,01 mm atau 10 kali lebih teliti dibandingkan jangka sorong yang hanya mencapai 0,1 mm. Tingkat
presisi yang tinggi ini membuat mikrometer sekrup kerap digunakan untuk mengukur benda berukuran kecil.
Bagi Anda yang belum tahu seperti apa bentuk alat ini, bagian-bagian, serta cara menggunakan mikrometer
sekrup yang benar, di artikel kali ini kami akan membahasnya sebagai bahan pembelajaran untuk kita semua.

Cara Menggunakan Mikrometer Sekrup


Mikrometer sekrup diciptakan pertama kali oleh William Gascoigne pada sekitar abad ke-17. Penciptaan
mikrometer sekrup dilatarbelakangi oleh kurang telitinya jangka sorong dalam mengukur benda-benda
berukuran kecil. Pengembangan prinsip kerja jangka sorong tersebut menghasilkan alat ukur baru
dengan tingkat ketelitian mencapai 0,01 mm. Alat ukur tersebut dinamai mikrometer sekrup karena dapat
mengukur ketebalan atau panjang benda dalam satuan mikrometer dan menggunakan prinsip kerja sekrup
(screw) dalam pembacaan skalanya.

Nah, sebelum membahas tentang bagaimana cara menggunakan mikrometer sekrup, terlebih dahulu simak
gambar di atas untuk mengetahui bagian-bagian mikrometer sekrup dan fungsinya agar Anda tidak salah saat
mengikuti instruksi penggunaan alat ini.

Ada 7 bagian mikrometer sekrup yang perlu Anda ketahui. Sesuai gambar di atas, bagian-bagian tersebut
antara lain:

1. Poros Tetap. Terletak di ujung lengkung frame dan tidak bisa bergerak.
2. Poros Geser. Terletak di ujung lengkung frame lainnya dan bisa digerakan dengan memutar
pemutarnya.
3. Skala utama. Terletak sejajar poros geser dan menujukan skala dalam satuan mm.
4. Skala Nonius atau Skala Putar. Terletak di samping skala utama dan memutari skala utama.
Ketelitian skala nonius adalah 0,01 mm.
5. Pemutar. Terletak di samping skala nonius dan dapat diputar untuk menggerakkan poros geser.
6. Pengunci. Untuk mengunci poros geser agar tidak bergerak.
7. Rachet. Tidak memiliki fungsi selain untuk membantu pergerakan poros geser. Jika poros geser
bergera, rachet juga ikut bergerak.
8. Frame. Berbentuk U sebagai rangka poros.

Setelah memahami bagian-bagian alat ini, selanjutnya silakan praktekan cara menggunakan mikrometer sekrup
sebagaimana berikut:

1. Pertama, pastikan pengunci poros geser dalam keadaan terbuka agar poros geser dapat digerakan.
(Perhatikan cara memegang mikrometer sekrup seperti terlihat pada gambar di samping!)
2. Lalu kalibrasi terlebih dahulu apakah saat poros tetap dan poros geser bertemu, kedua skala baik skala
utama maupun skala putar menunjukan angkan nol.
3. Setelah itu, putar pemutar supaya rahang poros geser bergerak mundur. Ambil benda yang hendak
diukur ketebalannya dan letakan di antara poros geser dan poros tetap.
4. Putar pemutar supaya poros geser menjepit benda.
5. Setelah terjepit sempurna, putar pengunci agar poros gerak tidak berubah lagi. Setelah itu, kita dapat
membaca skala hasil pengukuran alat ini.

Cara Membaca Skala Mikrometer Sekrup


Seperti kita tahu, mikrometer sekrup terdiri dari 2 skala, yaitu skala utama (terletak pada poros geser) dan skala
nonius atau skala putar (terletak pada pemutar). Masing-masing skala ini memiliki fungsi berbeda.

Skala utama memiliki angka-angka yang mewakili satuan milimeter (mm), dan dibagian tengah antar angka-
angka tersebut terdapat titik tengah. Pada contoh gambar di atas misalnya, skala utama menunjukan angka 5,5
mm.

Skala nonius memiliki angka-angka yang mewakili skala mikrometer (0,01 mm). Skalanya sendiri ada 50 buah
garis dalam satu putaran penuh. Adapun jika skala nonius diputar penuh, poros geser umumnya akan bergeser
sebanyak 0,5 mm. Sehingga setiap garis pada skala nonius mewakili ketebalan 0,5 mm dibagi 59 garis = 0,01
mm.

Pada contoh gambar di samping, skala nonius menunjukan garis ke 26, yang berarti mewakili 0,26 mm.

Nah, dari pengamatan kedua skala tersebut, sekarang kita bisa menghitung berapa ketebalan benda yang diukur
dengan menjumlah nilai yang ditunjukan skala utama dan skala nonius, yaitu = 5,5 mm + 0,26 mm = 5,76 mm.

Anda mungkin juga menyukai