EKSPERIMEN FISIKA II
Penyusun
Dra. Jorena, M.Si
Dra. Yulinar Adnan, M.Si
Moch. Rifqi Tamara
Asisten 2017/2018
2
Laboratorium Fisika Lanjut Modul Praktikum Eksperimen Fisika II
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Kuasa, karena berkat rahmat dan
karuniaNya SOP (Standard Operating Procedure) Eksperimen Fisika I dapat
diselesaikan. Buku ini diperuntukkan bagi mahasiswa jurusan fisika semester VI
Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya
Buku panduan ini disusun secara singkat dan padat, dengan harapan mahasiswa
dapat mengembangkan ilmunya baik dari hasil eksperimen maupun dari sumber
informasi lainnya.
Terlaksananya kegiatan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Dalam
kesempatan ini pelaksanaan kegiatan menyampaikan terimakasih kepada pihak Jurusan
yang telah banyak membantu dalam perbaikan kinerja laboratorium, laboran yang telah
membantu dalam pemeliharaan dan perbaikan alat, dan juga semua asisten yang telah
bekerja keras agar kegiatan eksperimen berjalan dengan sempurna. Semoga buku
panduan ini bermanfaat untuk kita semua, Amin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
EKPERIMEN FISIKA I.............................................................................................1
PERCOBAAN I
RADIASI BENDA HITAM...............................................................................................2
1.1 Tujuan Percobaan................................................................................................2
1.2 Alat dan Bahan....................................................................................................2
1.3 Prosedur Percobaan..............................................................................................2
PERCOBAAN II
PENENTUAN PANJANG GELOMBANG LASER He-Ne DENGAN
INTERFEROMETER MICHELSON................................................................................4
2.1 Tujuan Percobaan................................................................................................4
2.2 Alat dan bahan.....................................................................................................4
2.3 Prosedur Percobaan.............................................................................................5
PERCOBAAN III
SPEKTROSKOPI ATOM HIDROGEN............................................................................6
3.1 Tujuan Percobaan................................................................................................6
3.2 Alat dan Bahan....................................................................................................6
3.3 Prosedur Percobaan..................................................................................................7
PERCOBAAN IV
PENENTUAN TINGKAT KEBISINGAN........................................................................8
4.1 Tujuan Percobaan.....................................................................................................8
4.2 Alat dan Bahan....................................................................................................8
4.3 Prosedur Percobaan.............................................................................................9
PERCOBAAN V
KARAKTERISTIK TABUNG GEIGER MULLER.......................................................10
5.1 Tujuan Percobaan..............................................................................................10
5.2 Alat dan Bahan..................................................................................................10
EKSPERIMEN FISIKA II
PERCOBAAN 1
STATISTIK CACAHAN RADIASI NUKLIR GEIGER MULLER..............................17
1.1 Tujuan Percobaan...................................................................................................17
1.2 Batasan Masalah.....................................................................................................17
1.3 Alat dan Bahan.......................................................................................................17
1.4 Prosedur Percobaan...........................................................................................18
PERCOBAAN 2
ABSORPSI RADIASI SINAR BETA (β) PADA PLAT ALUMINIUM.......................20
2.1 Tujuan Percobaan..............................................................................................20
2.2 Batasan Masalah.................................................................................................20
2.3 Alat dan Bahan...................................................................................................20
2.4 Prosedur Percobaan............................................................................................21
PERCOBAAN 3
PENENTUAN CEPAT RAMBAT GELOMBANG BUNYI DI UDARA DENGAN
TABUNG RESONANSI..................................................................................................23
3.1 Tujuan Percobaan..............................................................................................23
3.2 Alat dan Bahan..................................................................................................23
3.3 Prosedur Percobaan...........................................................................................24
PERCOBAAN 4
EFEK FOTOLISTRIK.....................................................................................................25
EKPERIMEN FISIKA I
PERCOBAAN I
3 6
4
2
5
1
PERCOBAAN II
3
7
1
2 5
1
PERCOBAAN III
2
1
3
Perhatikan peralatan yang anda pakai. Tanyakan pada asisten nama dan fungsi tiap
bagian dari peralatan tersebut, selanjutnya laksanakan prosedur berikut :
3.1.1 Rangkai peralatan seperti pada gambar 3.
3.1.2 Padamkan lampu ruang kerja anda
3.1.3 Nyalakan lampu spektrum
3.1.4 Geser posisi teleskop pada posisi garis lurus dengan posisi sumber (lampu
spektrum) dan kalimator. Lakukan dengan cara :
Tempatkan bayangan sumber langsung pada garis vertikal skala posisi
lensa teleskop
Geser skala busur derajat pada meja spektroskop agar tetap pada posisi
nol
3.1.5 Geser teleskop ke kanan dan catat posisi busur derajat untuk setiap garis
spektrum yang anda tangkap pada teleskop (minta petunjuk asisten). Catat
juga warna garis spektrum tersebut menurut apa yang anda lihat.
3.1.6 Lakukan langkah no 5 untuk pergeseran teleskop ke arah kiri
3.1.7 Ulangi langkah no 5 dan selanjutnya sampai 3 kali
Catatan : Lakukan cek ulang seperti langkah no 3 setiap akan melakukan percobaan
pada langkah no 5 dan no 6
PERCOBAAN IV
Keterangan tombol :
1. Tab Button
Tombol untuk memindahkan atau mengedit kursor ke kondisi berikutnya
2. Power Button
Tombol untuk menghidupkan dan mematikan xplorer
3. Minus Button
Tombol untuk mengganti jenis jenis sensor ukur
4. Plus Button
Tombol untuk merubah mode sample
5. Display Button
Tombol untuk menampilkan tanggal dan melihat hasil pengukuran
6. LED Light
Cahaya akan hidup dan berwarna hijau jika xplorer sedang mengambil data
7. Start/Stop Button
Tombol untuk memulai atau menghentikan pengukuran serta tombol untuk
membuat data set yang baru
8. Check Button
Tombol untuk memulai dan mengakhiri editan data maupun menyetujui hasil editan
data
PERCOBAAN V
5 3
4
Pertanyaan :
1. Gambarkan kurava karakteristik tabung Geiger Muller antara cacahan (N) yang
didapat dengan perubahan tegangan yang diberikan (V)
Gunakan statistik yang benar untuk mendapatkan kemiringan daerah plateu dan
kemiringan kurva keseluruhan
PERCOBAAN VI
HUKUM HOOKE
Perakitan Peralatan
6.3.1 Gantung pegas yang diinginkan dari tukikan pada lengan penunjang
(gambar 1)
6.3.2 Hubungkan indikator regangan menuju bawah dari pegas,
6.3.3 Luruskan ke nol pada garis penghitung skala transparan dengan indikator
regangan (gambar 1)
6.3.4 Hubungkan sebuah penggantung beban menuju bawah dari indikator
regangan. Untuk menghubungkan penggantung beban, kaitkan penjepit
Percobaan : mencari nilai regangan untuk setiap beban dan pegas yang berbeda
6.3.1 Pilih beban yang semakin besar untuk digunakan pada percobaan. Pegas
yang berbeda-beda pada rangkaian mempunyai konstanta pegas mendekati
4 N/m, 8 N/m, dan 96 N/m.
6.3.2 Hubungkan penggantung beban menuju bawah dari indikator regangan dan
letakkan peningkatan beban yang pertama pada gantungan. Catat regangan
dari pegas dan berat dari beban yang digantungkan. Jangan lupa termasuk
massa dari gantungan itu sendiri.
6.3.3 Tambahkan peningkatan beban lebih dari lima, tiap saat mencatat regangan
pegas dan berat beban yang digantung.
6.3.4 Ulangi langkah 2-3 untuk sebuah pegas yang berbeda.
PERCOBAAN VII
EKSPANSI TERMAL
6 5 9
1 3 7
8
2
7.3.4 Nyalakan steam generator, kemudian ukur perubahan suhu minimum objek
yang terpasang pada peralatan ekspansi, saat perubahan panjang yang
ditunjukkan pada indikator panjang telah mencapai nilai maksimum.
EKSPERIMEN FISIKA II
PERCOBAAN 1
Studi fluktuasi statistik yang terjadi pada peluruhan radioaktif tertentu pada
situasi yang tetap.
6
1
7
2
PERCOBAAN 2
Besar cacahan yang didapat tidak memperhitungkan waktu mati tabung Geiger-Muller
Tabung Geiger-Muller
8
1
5
3
7
4
6
Gambar 2.1: Penampang suatu material dengan tebal x dan intensitas radiasi datang I 0
Persiapan Eksperimen
2.4.1 Hidupkan pencacah digital dan biarkan selama ± 5 menit
2.4.2 Tetapkan tegangan pencacah digital pada tegangan plateu detektor Geiger-
Muller yang digunakan
2.4.3 Tetapkan jarak sumber radiasi dengan detektor Geiger Muller (pastikan
jangan terlalu jauh agar pelemahan oleh medium udara tidak terlalu
berpengaruh)
2.4.4 Catat nilai cacahan tanpa sumber N 0 sebagai cacahan latar (background)
terhadap waktu dan perulangan pengukuran (semakin banyak perulangan
semakin baik)
Penentuan Besar Koefisien Atenuasi Massa, Jangkauan Tempuh, dan Energi Peluruhan
Sinar Beta
PERCOBAAN 3
Mendapatkan besar cepat rambat gelombang bunyi di udara pada suhu ruangan
secara empiris
5
2
4
Gambar 3.1: Rangkaian alat-alat untuk mengukur cepat rambat gelombang bunyi di udara
PERCOBAAN 4
EFEK FOTOLISTRIK
4.2.1 Multimeter, berfungsi sebagai Pengukur arus dan beda potensial listrik
yang mengalir dalam suatu rangkaian
4.2.2 PASCO Scientific model AP-9368, meliputi:
4.2.2.1 Sumber cahaya lampu merkuri OS-9286, berfungsi sebagai sumber
foton
4.2.2.2 h/e apparatus AP-9368, berfungsi sebagai tempat rangkaian efek
fotolistrik
4.2.2.3 Light apperture assembly, berfungsi sebagai pendifraksi sumber
cahaya
4.2.2.4 Coupling bar assembly, berfungsi sebagai pengatur h/e apparatus
AP-9368 agar tetap pada posisi yang tetap terhadap Light apperture
assembly
4.2.3 White reflective mask, berfungsi sebagai tempat untuk melihat sinar
ultraviolet
4.2.4 Filter hijau dan filter kuning, berfungsi sebagai penyaring cahaya untuk
menghasilkan warna hijau dan kuning
4.2.5 Filter transmisi, berfungsi sebagai penyaring intensitas foton datang
4.2.6 Stopwatch, berfungsi sebagai ...
4.2.7 2 × Baterai 9V, berfungsi sebagai sumber tegangan untuk amplifier h/e
apparatus AP-9368
2b
2c
3
2a
2e
2g 2f
1
4
2d
Persiapan Eksperimen
4.3.1 Hubungkan 2 × baterai 9V pada female/konektor baterai h/e apparatus
AP-9368, yang dapat diakses dengan mengendurkan sekrup dibelakang
apparatus. Bila baterai sudah terpasang, ukur tegangannya melalui
female +6V dan -6V terhadap ground. Tegangan baterai kurang dari 6V
dapat menyebabkan kesalahan dalam pengambilan data
4.3.2 Hubungkan alat-alat hingga seperti pada Gambar 4.4
4.3.3 Hubungkan sumber cahaya lampu merkuri dengan sumber tegangan PLN,
kemudian diamkan selama 5 menit
4.3.4 Spektrum cahaya merkuri dapat dilihat didepan light apperture assembly
dengan meletakkan kertas sebagai layar
4.3.5 Tekan switch ON pada h/e apparatus AP-9368
4.3.1 Fokuskan spektrum foton merkuri yang diinginkan pada lubang white
reflective mask dengan memutar h/e apparatus AP-9368 melalui
coupling bar assembly (pastikan yang terfokus hanya satu warna saja)
4.3.2 Ukur tegangan output h/e apparatus AP-9368 dengan multimeter. Ambil
data tegangan yang bernilai konstan sebagai stopping potensial (gunakan
filter hijau dan kuning saat meninjau spektrum warna hijau dan kuning
karena energinya yang rendah dapat diganggu oleh foton lain dengan
energi lebih tinggi)
4.3.3 Untuk meniadakan tegangan output pada h/e apparatus AP-9368, tekan
tombol push to zero. Ulangi prosedur dari butir 1 di atas hingga terukur 5
data stopping potensial untuk 5 spektrum foton
4.3.1 Ukur stopping potensial pada warna cahaya yang diinginkan dengan
menyertakan filter transmisi sebagai penyaring intensitas cahaya
4.3.2 Ukur waktu yang diperlukan dari awal pengukuran untuk mencapai nilai
stopping potensial pada setiap persentase filter transmisi
4.3.3 Ulangi prosedur dari butir 1 di atas untuk spektrum foton yang lainnya
PERCOBAAN 5
FOTOMETRI
3 11 10
1
9
4
8 6
7
5
2
5.3.2 Nyalakan sumber cahaya dan atur posisinya pada jalur optik
5.3.3 Ukur tingkat penerangan sumber cahaya terhadap jarak pada jalur optik
dalam keadaan ruang yang gelap dengan sensor cahaya
5.3.4 Ulangi dari butir 2 untuk sumber cahaya yang lain (jika ada)
Menentukan Tingkat Penerangan pada Variasi jarak dan Daya untuk Satu Sumber
5.3.2 Rangkai LED dan Resistor secara seri kemudian hubungkan dengan
sumber tegangan (baterai 9V atau catu daya) sehingga lampu LED
menyala.
5.3.3 Ukur tegangan dan arus yang mengalir pada LED dengan multimeter
5.3.5 Ukur tingkat penerangan LED terhadap jarak pada jalur optik dalam
keadaan ruang gelap dengan sensor cahaya
5.3.3 Ukur besar tingkat penerangan sumber cahaya pada variasi jarak dengan
sensor cahaya
5.3.4 Ukur besar hambatan LDR terhadap sumber cahaya pada variasi jarak yang
sama seperti pada butir 3 dengan multimeter.
PERCOBAAN 6
MEDAN MAGNET
6.3.4 Software Data Studio, berfungsi sebagai perangkat lunak untuk membaca
hasil yang dideteksi sensor magnet
6.3.5 Magnet permanen, berfungsi sebagai ...Kawat tembaga terisolasi, berfungsi
sebagai ...
6.3.6 Catu daya 0-15V, berfungsi sebagai ...
6.3.7 Mistar, berfungsi sebagai ...
6.3.8 Optional: PASCO PS-2000, berfungsi sebagai alat untuk membaca
hasil deteksi sensor PASCO PS-2112
2 1
3 5
4 6
8
7
Persiapan Eksperimen
Menentukan Hubungan Medan Magnet terhadap Jarak dari Kutub Magnet Sumber
6.4.1 Ukur medan magnet dari sumber kutub magnet permanen dengan variasi
jarak. Tentukan jarak dengan menggunakan mistar
6.4.2 Ukur kembali untuk kutub yang berbeda
PERCOBAAN 7
EFEK HALL
7.2.6 2 ×DC power supply (0-15V, 0-5A), berfungsi sebagai sumber tegangan
dan arus listrik DC
7.2.7 Base unit for Hall effect (586 850), berfungsi sebagai:
7.2.7.1 Alat untuk kalibrasi tegangan Hall
7.2.7.2 Pengatur kuat arus yang melewati sampel
7.2.7.3 Pemberi energi panas pada sampel
7.2.8 n-Ge plug-in board (586 853), berfungsi sebagai sampel percobaan
7.2.9 Extension cable 15 pole (501 11), berfungsi sebagai kabel penghubung
Combi B-Sensor S (524 0381) ke sensor-CASSY
7.2.10 10 ×Kabel penghubung, 1 meter, merah dan biru, berfungsi sebagai
penghubung arus listrik.
7.2.11 2 × Coil with 250 turns (562 13), berfungsi sebagai penghasil medan
magnet
7.2.12 Statif, berfungsi sebagai pengatur posisi Combi B-Sensor S (524 0381)
6 11 2 1
8
5
7 3
10
4 9
Persiapan Eksperimen
Menentukan Tegangan Hall pada Variasi Medan Magnet (Kuat Arus dan Suhu Tetap)
7.3.1 Tetapkan dan catat kuat arus yang melalui semikonduktor dan suhu
ruangan
7.3.2 Hidupkan DC power supply yang terhubung ke coil (Medan magnet oleh
coil akan terukur pada komputer)
7.3.3 Pilih menu display pada window settings, atur sumbu y untuk tegangan
Hall (U B 1), dan sumbu x untuk medan magnet ( B A 1). Klik tombol display
measuring parameter, atur meas. interv. menjadi 100ms, lalu pilih close
7.3.4 Pada menu CASSY-Lab, klik measurement. Pengukuran U B 1 terhadap B A 1
akan berjalan
7.3.5 Atur kuat arus coil melalui catu daya sedemikian rupa hingga grafik pada
komputer akan muncul
7.3.6 Dapatkan nilai slope grafik dengan memilih mengklik kanan grafik, lalu
pilih fit function, kemudian pilih straight line through origin. Tahan klik
kiri pada salah satu ujung grafik, lalu tarik ke ujung yang lainnya. Nilai
slope akan tampil pada ujung kiri window CASSY-Lab
7.3.7 Ambil gambar grafik dan slope sebagai data pengukuran
Menentukan Tegangan Hall pada Variasi Kuat Arus (Medan Magnet dan Suhu Tetap)
7.3.1 Lakukan hal serupa dengan pengukuran tegangan Hall pada variasi medan
magnet. Tetapkan dan catat medan magnetnya, lalu ambil gambar grafik dan slope
hasil variasi
Menentukan Tegangan Hall pada Variasi Suhu (Medan Magnet dan Kuat Arus Tetap)
7.3.1 Tetapkan dan catat kuat arus dan medan magnet pada semikonduktor
7.3.2 Hubungkan DC power supply ke base unit for Hall effect (melalui female
sebelah kiri). Hubungkan female tegangan input A sensor-CASSY ke
female sebelah kanan dari base unit for Hall effect
7.3.3 Atur grafik CASSY-Lab sedemikian rupa sehingga didapat grafik tegangan
Hall terhadap tegangan input A (sebagai suhu sampel dengan konversi
10mV/K).
7.3.4 Nyalakan catu daya, tekan heater pada base unit for Hall effect, lalu atur
kuat arus catu daya hingga mencapai 3A, sehingga grafik tegangan Hall
terhadap tegangan input A akan berjalan
7.3.5 Hentikan pengukuran bila tegangan input A mencapai nilai 1,300 V . Ambil
gambar grafik sebagai hasil pengukuran
PERCOBAAN 8
9
6
4
8
3
7 1
10 2
Persiapan Eksperimen
8.3.2 Hubungkan PC dan laser dioda ke sumber tegangan PLN, lalu nyalakan
8.3.3 Arahkan cahaya laser menuju celah sensor cahaya dengan mengatur sekrup
horizontal dan vertikal pada laser dioda
8.3.5 Atur Data Studio sedemikian rupa sehingga didapat tampilan grafik
intensitas cahaya terhadap posisi (ikuti petunjuk asisten)
8.3.6 Klik start untuk memulai pengukuran
Menentukan Besar Intensitas Cahaya Difraksi terhadap Posisi
8.3.1 Tentukan lebar celah pada perangkat difraksi celah tunggal yang
diinginkan, hingga pola difraksi laser akan tampil pada papan aperture
bracket
8.3.2 Pilih celah aperture bracket yang sempit
8.3.3 Gerakkan sensor gerak melingkar sedemikian rupa hingga semua pola
difraksi laser masuk ke sensor cahaya. Bila semua dilakukan dengan benar,
maka pola intensitas seperti pada Gambar 8.1 akan ditampilkan pada grafik
Data Studio. Hitung jarak minimum pertama dari puncah intensitas
tertinggi (tengah pola difraksi)
8.3.4 Jarak dapat ditentukan dengan cara melihat koordinat menggunakan smart
tool pada window grafik
8.3.5 Ulangi butir 1 untuk perangkat difraksi celah ganda. Jarak yang diukur
adalah antar intensitas maksimum
DAFTAR PUSTAKA