GEOLOGI TEKNIK
4 – 7 Februari 2019
LABORATORIUM GELOGI TEKNIK
Prof. Dr. Ir. Sari Bahagiarti K., M.Sc. Ir. Purwanto, M.T.
MARDIYONO “ Kopral ”
Staff Asisten Geologi Teknik 2018
Koordinator Asisten
Harley Mahalka
Staff Asisten Geologi Teknik 2018
Sekretaris
Divisi Pendidikan
Divisi Perlengkapan
RIDHO MAULANA
RAHMAD AINU
Staff Asisten Geologi Teknik 2019
Divisi Perlengkapan
AQIB MAYOR
TATA TERTIB PRAKTIKUM GEOLOGI
1. Praktikan diwajibkan untukTEKNIK 2019
mempelajari terlebih dahulu materi yang akan diajarkan pada
tiap acara praktikum.
2. Praktikan wajib membawa buku panduan praktikum/penggantinya, lembar kerja, laporan
acara sebelumnya dan alat tulis.
3. Praktikan harus masuk ke dalam laboratorium 5 (lima) menit sebelum acara di mulai dan
mengisi daftar hadir.
4. Bila praktikan terlambat 5 (Lima) menit setelah praktikum dimulai, maka praktikan tidak
diperbolehkan mengikuti kuis.
5. Bila praktikan terlambat 15 (Lima Belas) menit setelah praktikum dimulai, maka praktikan
dinyatakan tidak mengikuti praktikum.
a. Diperbolehkan pindah plug dengan persetujuan koordinator plug (Nilai Tugas
Minimal, dan tidak mengikuti kuis ).
6. Apabila praktikan tidak dapat hadir (sakit, tugas negara dan keluarga meninggal), Praktikan
WAJIB membuat surat ijin atas persetujuan Kepala Laboratorium dan koordinator plug.
7. Praktikan WAJIB berpakaian sopan dan rapi, menjaga kebersihan dan ketertiban.
8. Kerusakan alat yang dilakukan oleh praktikan menjadi tanggung jawab yang bersangkutan.
9. Apabila praktikan keterdapatan melakukan kecurangan dalam mengikuti praktikum maka
akan dikenakan sanksi sesuai perbuatannya.
10. Praktikan wajib mengikuti semua acara praktikum dan responsi akhir.
11. COPAS, GEOPROJECT dsb = Nilai Akhir E
JADWAL KEGIATAN PRAKTIKUM GEOLOGI
TEKNIK 2019
No Acara Praktikum Waktu Pelaksanaan
9 RQD, Point Load Test, Lingkaran Mohr, dan Uji Uniaxial 8 - 10 April 2019
13 Presentasi Hasil Lapangan Mekanika Tanah dan Mekanika Batuan 6 – 8 Mei 2019
1981).
Soil Mechanics
adalah cabang ilmu geologi teknik yang mempelajari sifat
fisik dari tanah dan kelakuan massa tanah tersebut bila
menerima bermacam- macam gaya (Braja, 1995).
Rock Mechanics
Cabang ilmu geologi teknik yang mempelajari sifat dan
perilaku batuan apabila diberi gaya/tekanan
MEKANIKA TANAH
Basic Properties
Atterberg Limit
Pemadatan Standar
Basic Properties
Berat Isi (Unit Weight)
Bertujuan untuk mendapatkan berat isi tanah yang merupakan
perbandingan antara berat tanah basah dengan volumenya dalam
N/cm3 atau kN/m3 (SNI 1965:2008).
MEKANIKA TANAH
Basic Properties
Kadar Air (Natural Water Content)
Test ini dilakukan untuk mengetahui kadar air dari contoh tanah.
Perbandingan ini dinyatakan dalam prosentase dari berat air pada
suatu massa terhadap berat dari suatu partikel tanah (SNI
1965:2008).
Berat wadah + tanah basah = W 1 gram.
Berat wadah + tanah kering = W 2 gram.
Berat wadah kosong = W 3 gram.
𝑾 𝟏 − 𝑾𝟐
𝑲𝒂𝒅𝒂𝒓 𝒂𝒊𝒓 = × 𝟏𝟎𝟎% Berat air = (W 1 – W 2)
𝑾 𝟐 − 𝑾𝟑 gram.
Berat tanah kering = (W 2 – W 3)
gram.
MEKANIKA TANAH
Basic Properties
Berat Jenis (Density)
Test ini dilakukan untuk mengetahui dan menentukan berat jenis
tanah yang lolos saringan No. 100 dengan menggunakan labu ukur
(piknometer). Test ini diperoleh dengan membandingkan berat
satuan bahan di dalam udara terhadap berat air suling. prosedur
pelaksanaannya mengikuti cara SNI 1964:2008.
MEKANIKA TANAH
Atterberg Limit
• SNI 1965:2008, Cara Uji Penentuan Kadar Air untuk Tanah dan Batuan di
Laboratorium
• SNI 1966:2008, Cara Uji Penentuan Batas Plastis dan Indeks Plastisitas Tanah
Basic Properties
Porositas
berdasarkan kerapatan kekar. RQD penting untuk digunakan dalam pembobotan massa
batuan (Rock Mass Rating, RMR) dan pembobotan massa lereng (Slope Mass Rating, SMR).
Perhitungan RQD biasa didapat dari perhitungan langsung dari singkapan batuan yang
mengalami retakan-retakan (baik lapisan batuan maupun kekar atau sesar) berdasarkan
berdasarkan spasi dan frekuensi bidang diskontinuitas (Deere 1964). Spasi bidang
untuk memperkirakan sifat-sifat dari massa batuan, dan juga merencanakan atau
ini menilai beberapa parameter yang kemudian diberi bobot (rating) dan
Rock Mass Rating (RMR) adalah pembobotan massa batuan. Sistem pembobotan
dapat dilihat pada Tabel klasifikasi geomekanik (Tabel A, B, C, dan D). Pembobotan
adalah jumlah dari nilai bobot parameter pada Tabel A dan B. Pada tabel C jumlah
masing-masing.
Pada Tabel C, nomer kelas dan pemerian dapat diberikan. Pada Tabel D makna dan
jangkauan atap (span) apat direncanakan, serta keleluasaan waktu yang tersedia
Romana (1990) memberikan nilai SMR dari keempat faktor tersebut sbb.:
SMR = RMR - ( F1 x F2 x F3 ) + F4
KLASIFIKASI GEOMEKANIK
Q system
Q System atau disebut juga sebagai Tunneling Quality Index pertama kali
diusulkan oleh Barton, Lien dan Lunde pada tahun 1974 di Norwegian
Geotechnical Institute (NGI) sehingga disebut juga NGI Classification System.
Q-System sebagai salah satu dari klasifikasi massa batuan dibuat berdasarkan
studi kasus dilebih dari 200 kasus tunneling dan caverns.
Q-system merupakan fungsi dari enam parameter yang dinyatakan dengan
persamaan berikut:
APLIKASI GEOLOGI TEKNIK
LANDSLIDE TUNNELING
APLIKASI GEOLOGI TEKNIK
10 HITAM FOTO DENGAN GEOLOGI ANGKATAN 2018 ( cowo foto dengan cewe tercantik 2018
dan sebaliknya)