Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL PENYUSUNAN TUGAS AKHIR

JUDUL

STABILISASI TANAH LEMPUNG YANG DICAMPUR ZAT


ADDITIVE KAPUR DAN MATOS DITINJAU DARI WAKTU
PERENDAMAN

Disusun sebagai Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian

STRATA 1 (S1) UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

Disusun Oleh :

M. FACHTUR REZA
DAB 117 014

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM LANJUTAN STRATA SATU (S1)
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2019
Lembar Persetujuan

STABILISASI TANAH LEMPUNG YANG DICAMPUR ZAT


ADDITIVE KAPUR DAN MATOS DITINJAU DARI WAKTU
PERENDAMAN

NIM : DAB 117 014


M. FACHTUR REZA

Proposal ini diajukan sebagai usulan pembuatan tugas akhir pada


Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik

Palangka Raya,……….. 2019


Menyetujui

Calon Pembimbing 1 Calon Pembimbing 2

Dr. Fatma Sarie, S.T., M.T. <Nama Lengkap dengan Gelar>


NIP. 19720219 197702 2 001 <NIP>
PROPOSAL PENYUSUNAN TUGAS AKHIR

A. Latar Belakang

Tanah merupakan salah satu elemen penting sebagai bahan bangunan pada

berbagai macam pekerjaan teknik sipil, disamping itu tanah berfungsi juga untuk

mendukung suatu kontruksi sipil seperti pondasi bangunan gedung dan perkerasan

jalan.Tanah dasar yang baik untuk konstruksi perkerasan jalan adalah tanah dasar

yang berasal dari lokasi itu sendiri atau didekatnya, yang telah dipadatkan sampai

tingkat kepadatan tertentu sehingga mempunyai daya dukung yang baik serta

berkemampuan mempertahankan perubahan volume selama masa pelayanan

walaupun terdapat perbedaan kondisi lingkungan dan jenis tanah setempat. Sifat

masing-masing jenis tanah tergantung dari tekstur, kepadatan, kadar air, kondisi

lingkungan dan lain sebagainya.

Tanah dasar (subgrade) merupakan permukaan dasar untuk perletakan

bagian-bagian perkerasan lainnya. Kekuatan dan keawetan maupun tebal dari

lapisan konstruksi perkerasan jalan sangat tergantung dari sifat-sifat dan daya

dukung tanah dasar ini.

Untuk suatu perencanaan struktur perkerasan jalan, dimana material agregat

sangat sulit untuk didapatkan, maka tanah yang distabilisasi merupakan


suatu alternatif dalam perencanaan. Cara yang digunakan untuk menstabilisasi

tanah antara lain dengan cara mekanis dan dengan menggunakan bahan pencampur

(additive). Bahan pencampur yang akan digunakan diharapkan dapat mengurangi

atau menghilangkan sifat-sifat tanah yang kurang baik dan kurang menguntungkan

dari tanah yang akan digunakan.

Umumnya perbaikan tanah dilakukan pada tanah lunak karena tanah lunak

mengandung persentase air yang cukup tinggi yaitu lebih dari 60% bahkan lebih

dari 100%. Artinya jika suatu konstruksi dibangun di atasnya, maka konstruksi

tersebut akan memberikan beban yang besar terhadap tanah yang akan

menyebabkan terjadinya proses pemerasan air. Hal tersebut sangat membahayakan

konstruksi di atasnya karena penurunan muka tanah. Permasalahan yang muncul

biasanya adalah stabilitas, besar penurunan, dan faktor waktu pengaruh.

Proses stabilisasi tanah secara konvensional saat ini belum mampu merubah

sifat kembang susut tanah, sehingga walaupun suatu perkerasan atau konstruksi

jalan tersebut sudah dipadatkan, akan cepat mengalami kerusakandikarenakan sifat-

sifat buruk tanah dibawahnya masih ada. Melihat perkembangan yang terjadi

dilapangan, teknologi stabilisasi tanah telah mengalami peningkatan. Salah satu

teknologi yang dapat digunakan pada stabilisasi tanah adalah dengan pencampuran

bahan atau zat kimia. Untuk itu salah satu campuran untuk meningkatkan mutu

tanah dapat menggunakan kapur dengan ditambahkan matos dengan kadar tertentu.
Metode perbaikan tanah dengan kapur salah satu alternatif usaha perbaikan

tanah yang tidak memenuhi standar sebagai lapisan tanah dasar untuk perkerasan

atau pondasi bangunan. Kapur bereaksi dengan air tanah sehingga merubah sifat

tanahnya, mengurangi kelekatan dan kelunakan tanah. Sifat ekspansif yang

menyusut dan berkembang karena kondisi airnya akan berkurang secara drastis

karena butir kapur.

Adapun bahan kimia yang dapat dijadikan sebagai bahan tambahan campuran

additive kapur untuk melakukan stabilisasi tanah salah satunya adalah Matos.

Bahan kimia ini berfungsi untuk memadatkan (solidfikasi) dan menstabilkan

(stabilisasi) tanah yang berbentuk serbuk halus yang terdiri dari logam dan

komposisi mineral anorganik (tepung dan garam).

Perumusan masalah pada penelitian ini adalah mengenai bagaimana pengaruh

pencampuran matos yang dianggap sebagai bahan additive lainnya untuk stabilisasi

tanah dengan bahan additive kapur, sehingga diharapkan akan dapat disimpulkan

bahwa matos ini dapat digunakan sebagai bahan alternatif untuk stabilisasi tanah

dengan zat additive kapur.

B. Rumusan Masalah

Perumusan masalah pada penelitian ini adalah mengenai bagaimana

pengaruh pencampuran matos dan kapur yang dianggap sebagai bahan untuk

stabilisasi tanah dengan variasi kadar campuran yang berbeda-beda untuk

kapur , ditinjau dari nilai CBR tanah dan Selain itu penelitian ini bermaksud
untuk mengetahui pengaruh waktu perendaman terhadap nilai daya dukung

tanah.

C. Batasan Masalah

Masalah pada penelitian ini dibatasi pada nilai daya dukung tanah lempung

berplastisitas tinggi sebelum dan sesudah dicampur menggunakan matos dan kapur

dengan persentase 5%. 8%, 10%, 12%. Adapun ruang lingkup dan batasan masalah

pada penelitian ini adalah :

1. Sampel tanah yang digunakan merupakan sampel tanah terganggu (disturbed)

dan sampel tanah tidak terganggu (undisturbed) pada jenis tanah lempung

berplastisitas tinggi di daerah Desa Sidorejo, Kecamatan Sidomulyo,

Kabupaten Lampung Selatan – Provinsi Lampung

2. Bahan additive yang digunakan untuk stabilisasi tanah adalah matos yang

berasal dari PT. Watukali Capita Ciptama Yogyakarta

3. Tanah lempung dicampur dengan matos dan kapur dengan kadar 5%, 8%, dan

10% 12% dari berat tanah untuk mengetahui kadar campuran paling optimum.

4. Waktu perendaman yg dilakukan pada tanah yang dicampur dengan kapur

dan matos antara lain 4 hari, 5 hari, dan 14 hari 28 hari.

5. Pengujian yang dilakukan di laboratorium meliputi :

a. Pengujian Tanah Asli

1. Pengujian Kadar Air

2. Pengujian Berat Jenis

3. Pengujian Batas Atterberg

4. Pengujian Analisa Saringan


5. Pengujian Pemadatan

6. Pengujian CBR (unsoaked)

b. Pengujian pada tanah dengan campuran kapur dan matos

1. Pengujian CBR Rendaman.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui sifat-sifat fisik tanah lempung berplastisitas tinggi di daerah

Sidomulyo, Lampung Selatan – Provinsi Lampung.

2. Mengetahui peningkatan nilai daya dukung tanah lempung berplastis

tinggi yang telah ditambahkan kapur dan matos terhadap tanah asli

dengan menggunakan tes CBR

3. Variasi kadar campuran kapur optimum dan waktu pemeraman yang

digunakan didapat dari penelitian sebelumnya

4. Mengetahui pengaruh durasi perendaman terhadap nilai daya dukung

tanah pada stabilisasi tanah lempung berplastis tinggi yang ditambahkan

kapur dan matos

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui sejauh mana manfaat

penggunaan kapur dan matos untuk mengetahui nilai daya dukung tanah

pada durasi perendaman, sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan

dalam pemecahan masalah stabilisasi tanah, khususnya tanah lempung


yang tergenang oleh air dengan waktu yg cukup lama.

2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan kepada ilmu

pengetahuan tentang sifat – sifat fisik dan mekanik tanah lempung.

3. Sebagai bahan untuk penelitian lanjutan dalam bidang teknologi

material.

F. Sistematika Penulisan

Penulisan Tugas Akhir ini disusun dalam bab-bab yang sistematis sebagai

berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi

penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi hal-hal yang menjadi acuan dalam penyusunan tugas akhir .

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Berisi metode pengumpulan data.

BAB IV ANALISA PERHITUNGAN

Berisi perhitungan analisa daya dukung tiang pancang.

BAB V PENUTUP

Berisi kesimpulan dan saran yang didapat dari analisa.


G. LOKASI

Daerah Sidorejo, Kecamatan Sidumulyo Lampung Selatan. Penelitian

dilakukan di Lab Mekanika Tanah.


H. SCHEDULE

Jadwal Rencana Penyelesaian Tugas Akhir


Jurusan Teknik Sipil
Program Lanjutan Strata 1 (S1)
Universitas Palangka Raya

N April Mei Juni Juli Agustus


Uraian Kegiatan
o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Pengajuan Proposal
2 Bimbingan BAB I
3 Bimbingan BAB II
4 Bimbingan BAB III
5 Bimbingan BAB IV
Libur
6 Bimbingan BAB V lebaran
7 Penyelesaian Naskah
8 Pemasukan Naskah TA
I. OUTLINE TUGAS AKHIR

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBANG

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI DAN KETUA JURUSAN

PERNYATAAN KEASLIAN

HALAMAN MOTTO

HALAMAN PERSEMBAHAN

KATA PENGANTAR

ABSTRAK

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR NOTASI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Maksud dan Tujuan

C. Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah

D. Metode penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Lapisan Perkerasan Jalan

B. Tanah

C. Tanah Lempung

D. Stabilisasi Tanah

E. CBR ( California Bearing Ratio )


F. Batas – batas Atteberg

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Sampel Tanah

B. Peralatan Uji

C. Benda Uji

D. Data Penelitian

E. Metode Pencampuran Tanah

F. Pelaksanaan Pengujian

G. Prosedur Penelitian

H. Analisa Hasil Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Pengujian Sampel Tanah Asli

B. Sistem Klasifikasi AASHTO

C. Hasil Pengujian Sampel Tanah Campuran

D. Perbandingan

E. Pembahasan

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
J. PENUTUP

Demikian proposal tugas akhir ini dibuat sebagai syarat penyusunan tugas

akhir. Semoga hasil dari tugas akhir bermanfaat bagi semua pihak khususnya

mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya. Atas perhatiannya

diucapkan terimakasih.

Palangka Raya,
Penyusun Tugas Akhir

M. FACHTUR REZA
NIM. DAB117014

Anda mungkin juga menyukai