Kondisi geologi daerah penelitian termasuk dalam kelompok Zona Banjarnegara yang
terdiri dari:
No Parameter Bobot
1 Curah Hujan 2
2.3.2 2 Tata Guna Lahan 2
Kelerengan
3
Kelerengan Geologi 3 Pada
4 Kelerengan 3
untuk bisa meresap kedalam permukaan tanah. Tentu saja jenis, dan kondisi tanah
sangat berpengaruh dalam kecepatan proses infiltrasi tersebut. Namun, kelerengan
pada permukaan tanah juga sangat berpengaruh dalam terjadinya gerakan tanah,
semakin datar kelerengan, maka semakin kecil terjadinya gerakan tanah. Sebaliknya
semakin besar kelerengan, maka untuk terjadi gerakan tanah semakin berpotensi
besar, perlu punya klasifikasi kelerengan agar mudah dalam menentukan daerah yang
memiliki nilai kelerengan tertentu. Klasifikasi kelerengan terdiri dari 4 macam.
No Klasifikasi spasial Skor Bobot
1 0-8% 1 3
2 8%-25% 2 6
3 25%-40% 3 9
4 >40% 4 12
Definisi curah hujan dapat diartikan jumlah air hujan yang turun didaerah
tertentu dalam satuan waktu tertentu. Jumlah curah hujan merupakan volume air yang
terkumpul dipermukaan bidang datar dalam suatu periode tertentu (harian, minggu,
bulanan, tahunan).
Curah hujan merupakan jumlah air yang jatuh dipermukaan tanah datar
selama periode tertentu yang diukur dengan satuan tinggi milimeter (mm) diatas
permukaan horizontal. Hujan juga dapat diartikam sebagai ketinggian air hujan yang
terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap dan mengalir
(Suroso 2006).
Pengertian curah hujan dapat juga dikatakan sebagai air hujan yang memiliki
ketinggian tertentu yang terkumpul dalam suatu penakar hujan, tidak meresap, tidak
mengalir, dan tidak menyerap (tidak terjadi kebocoran). Tinggi air yang jatuh ini
biasanya dinyatakan dengan satuan milimeter. Curah hujan dalam 1 (satu) milimeter
artinya dalam luasan satu meter persegi, tempat yang datar dapat menampung air
hujan setinggi satu mm atau sebanyak satu liter. Semakin tinggi curah hujan pada
suatu wilayah, maka wilayah tersebut sangat bagus dijadikan sebagai Kawasan
resapan air.
Gambar 2. 4 Peta Curah Hujan BMKG, tahun 2021
2.3.4 TatagunaLahan
Klasifikasi jenis geologi dalam kaitannya dengan ancaman tanah longsor dapat dilihat
pada tabel 3.5 berikut ini :
1 Aluvium 1 3
2 Eosen 3 9
3 Liparit 1 3
4 Pratersier 1 3
5 Gunung Api Kwarter Muda 1 3
6 Gunung Api Kwarter Tua 1 3
7 Gunung Api Kwarter tak Teruraikan 1 3
8 Miosen Fasies Sedimen 1 3
9 Pliosen Fasies Sedimen 2 6
10 Plistosen Fasies Sedimen 1 3