Anda di halaman 1dari 5

A.

Pengertian Garis Sempadan


Garis Sempadan adalah garis batas luar pengaman yang ditetapkan dalam
mendirikan bangunan dan atau pagar yang ditarik pada jarak tertentu sejajar dengan
as jalan, tepi luar kepala jembatan, tepi sungai, tepi saluran, kaki tanggul, tepi situ/rawa,
tepi waduk, tepi mata air, as rel kereta api, jaringan tenaga listrik dan pipa gas, tergantung
jenis garis sempadan yang dicantumkan.

B. Garis Sempadan Sungai


Sempadan sungai (riparian zone) adalah zona penyangga antara ekosistem
perairan (sungai) dan daratan. Zona ini umumnya didominasi oleh tetumbuhan dan/atau
lahan basah. Tetumbuhan tersebut berupa rumput, semak, ataupun pepohonan sepanjang
tepi kiri dan/atau kanan sungai. Sempadan sungai yang demikian itu sesungguhnya secara
alami akan terbentuk sendiri, sebagai zona transisi antara ekosistem daratan dan
ekosistem perairan (sungai). Sempadan sungai yang cukup lebar dengan banyak
kehidupan tetumbuhan (flora) dan binatang (fauna) di dalamnya merupakan cerminan tata
guna lahan yang sehat pada suatu wilayah. Keberadaan banyak jenis spesies flora dan
fauna merupakan asset keanekaragaman hayati yang penting bagi keberlangsungan
kehidupan manusia dan alam dalam jangka panjang. Namun karena ketidakpahaman
tentang fungsinya yang sangat penting, umumnya di perkotaan, sempadan tersebut
menjadi hilang didesak oleh peruntukan lain. Manfaat keberadaan sungai bagi:
1. Kehidupan manusia adalah sebagai penyedia air dan wadah air untuk
memenuhi kebutuhan rumah tangga, sanitasi lingkungan, pertanian, industri,
pariwisata, olah raga, pertahanan, perikanan, pembangkit tenaga listrik, transportasi,
dan kebutuhan lainnya; dan
2. Kehidupan alam adalah sebagai pemulih kualitas air, penyalur banjir,
dan pembangkit utama ekosistem flora dan fauna. Fungsi sungai sebagai pemulih
kualitas air perlu dijaga dengan tidak membebani zat pencemar yang melebihi
kemampuan pemulihan alami air sungai.
Adapun manfaat Surat Edaran tentang Pedoman Kajian Penetapan Sempadan
Sungai ini adalah  :
1. Sebagai pedoman bagi upaya pencegahan pelanggaran peruntukan sempadan
sungai bagi kawasan sempadan yang belum diganggu oleh peruntukan lain.
Artinya di masa yang akan datang pelanggaran peruntukan sempadan dapat
dicegah dan tidak akan terjadi lagi.
2. Sebagai pedoman bagi upaya penertiban pelanggaran peruntukan sempadan
sungai bagi kawasan sempadan yang telah diokupasi oleh peruntukan lain.
Berdasarkan penetapan sempadan sungai, pihak yang berwenang dapat
melakukan penertiban sempadan sungai. Penertiban dilakukan secara bertahap,
konsisten dan disepakati serta didukung oleh seluruh pemilik kepentingan.

C. Kawasan Sempadan Sungai


Daerah sempadan sungai adalah daerah sepanjang kiri kanan sungai dihitung dari
tepi sungai sampai garis sempadan sungai  termasuk sungai buatan yg mempunyai
manfaat penting untuk mempertahankan pelestarian fungsi sungai, baik yg telah
dibebaskan maupun yang tidak dibebaskan.
Pengelolaan kawasan sempadan sungai diarahkan untuk melindungi sungai dari
kegiatan yang dapat mengganggu dan merusak kualitas air sungai dan kondisi fisik tepi
dan dasar sungai. Kawasan ini berada 100 meter dikiri kanan sungai besar dan 50 meter
dikiri kanan sungai kecil untuk kawasan non permukiman. Sedangkan untuk kawasan
permukiman cukup 10-15 meter kiri kanan sungai.
D. Penetapan Garis Sempadan
PERATURAN MENTERI PU DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK
NOMOR 28/PRT/M/2015
Tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai dan Garis Sempadan Danau
Menimbang : a. bahwa sejalan dengan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang
Pengairan, Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat diberi
wewenang dan tanggung jawab untuk mengelola serta mengembangkan
kemanfaatan sumber air dan/atau sumber-sumber air;
b. bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai asas
otonomi daerah, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah membagi kewenangan pengelolaan sumber daya air
kepada Pemerintah Pusat, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah
kabupaten/kota;
c. bahwa berdasarkan Pasal 2 dan Pasal 3 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor
35 Tahun 1991 tentang Sungai, Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan
Rakyat mempunyai wewenang dan tanggung jawab dalam menetapkan garis
sempadan sungai termasuk menetapkan garis sempadan danau;
d. bahwa guna memberikan dasar dan tuntunan dalam menetapkan garis
sempadan sungai dan garis sempadan danau sebagaimana dimaksud pada
huruf c, perlu menyusun tata cara penetapa garis sempadan sungai dan garis
sempadan danau; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu ditetapkan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat tentang Penetapan Garis Sempadan
Sungai Dan Garis Sempadan Danau;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan (Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3046);

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor 44, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3445);

4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015 tentang


Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 8);

5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2015 tentang


Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 16);

6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 08/PRT/M/2010 tentang


Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 1304);

E. Fungsi Garis Sempadan Sungai

Sempadan sungai mempunyai beberapa fungsi dan manfaat penting, antara lain:

a. Karena dekat dengan air, kawasan ini sangat kaya dengan keaneka-ragaman hayati
(flora dan fauna). Keaneka-ragaman hayati adalah aset lingkungan yang sangat penting
bagi keberlanjutan kehidupan manusia dan alam  dalam jangka panjang.

b. Semak dan rerumputan yang tumbuh di sempadan sungai berfungsi sebagai filter yang
sangat efektif menangkap sedimen dan polutan sehingga kualitas air sungai terjaga
dari kekeruhan dan pencemaran. Air sungai kembali menjadi jernih dan sehat. Manfaat
utama sempadan sungai adalah melindungi sungai sehingga fungsinya dapat
berlangsung secara berkelanjutan. Salah satu yang terpenting adalah melindungi
sungai dari pencemaran ‘non-point source’, yang berasal dari sisa pupuk pertanian dan
perkotaan. Sempadan yang didominasi tetumbuhan berfungsi sebagai filter menahan
sedimen, nutrien dan zat pencemar lain agar tidak masuk mencemari sungai.

c. Tumbuh-tumbuhan yang tumbuh di sempadan sungai dapat menahan erosi, karena


sistem perakarannya yang masuk ke dalam tanah memperkuat struktur tanah sehingga
tidak mudah tererosi dan tergerus aliran air. Dengan sempadan sungai yang berfungsi
baik palung sungai menjadi lebih stabil terhindar dari gerusan tebing yang
berkepanjangan.

d. Rimbunnya dedaunan menyediakan tempat berlindung dan berteduh, sementara sisa


tumbuh-tumbuhan yang mati merupakan sumber makanan bagi berbagai jenis spesies
binatang akuatik dan satwa liar lainnya. Dengan berfungsinya sempadan sungai maka
jumlah spesies flora dan fauna akan meningkat.

e. Kawasan tepi sungai yang sempadannya tertata asri menjadikan properti bernilai tinggi
karena terjalin keharmonisan hidup antara manusia dan alam. Lingkungan yang teduh
dengan tumbuh-tumbuhan, ada burung berkicau di dekat air jernih yang mengalir
menciptakan rasa nyaman dan tenteram tersendiri. Kawasan sempadan sungai dapat
dikembangkan menyatu dengan ruang terbuka hijau (ruang publik) sebagai kawasan
rekreasi (taman kota) dan olah raga bagi warga masyarakat.

F. Pemanfaatan kawasan sempadan sungai


1. Bangunan prasarana sumber daya air
2. Fasilitas jembatan dan dermaga
3. Jalur pipa gas dan air minum
4. Kabel listrik dan telekomunikasi
5. Bangunan ketenaga listrikan
6. Menanam sayuran

Anda mungkin juga menyukai