HIDROLIKA
ENGINEERING
BAB IX
MINOR LOSSES – KONTRAKSI
9.1 Tujuan
Menentukan besarnya kehilangan tinggi tekan akibat kontraksi tiba-tiba.
2. Stopwatch
3. Thermometer
M M
a a
n n
o
o
m
e m
t e
e t
r e
r
A
i A
r i
r
R
a
k Minor Losses H
s 2
a
- Kontraksi o
H
g
ANDI MOCH
ISLAMUDDIN F 111 15 072
CIVIL
HIDROLIKA
ENGINEERING
Gambar 2 : Stopwatch
Gambar 3 : Manometer
ANDI MOCH
ISLAMUDDIN F 111 15 072
CIVIL
HIDROLIKA
ENGINEERING
ANDI MOCH
ISLAMUDDIN F 111 15 072
CIVIL
HIDROLIKA
ENGINEERING
24 = Pompa Air.
25 = Skala perhitungan maksimum flowmeter.
26 = Tombol On/Off.
29 = Kran selang Kehilangan Tinggi Tekan.
V2 – V6 = kran pengatur bukaan debit.
ANDI MOCH
ISLAMUDDIN F 111 15 072
CIVIL
HIDROLIKA
ENGINEERING
Minor losses adalah kehilangan tinggi tekan akibat perubahan geometri pipa.
Contohnya adalah kehilangan tinggi tekan karena kontraksi tiba-tiba, ekspansi tiba-tiba,
dan tikungan pada pipa.
Rugi Minor adalah rugi yang disebabkan gangguan lokal seperti pada perubahan
penampang, adanya katup, belokan elbow dan lainnya. Kuantitas dari rugi minor dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan Kontunuintas .Koefisian rugi (K) merupakan
fungsi geometri dan bilangan Reynolds (Re), tetapi hampir semua komponen kehilangan
energi disebabkan oleh turbulensi. Koefisien rugi (K), biasanya dianggap independent atau
tidak tergantung pada bilangan Reynolds (Re). Cara lain yang digunakan untuk menghitung
rugi lokal adalah metode panjang ekivalen. Pada metode ini komponen tersebut digantikan
dengan sebuah pipa lurus yang mempunyai rugi aliran yang sama. Dengan menyamakan
rugi gesekan dengan rugi lokal, panjang ekivalen dapat dihitung.
Ada berbagai macam faktor yang mempengaruhi hilangnya energi di dalam pipa.
Jenis-jenis sambungan ikut mempengaruhi hilangnya energi pada pipa. Dengan adanya
sambungan dapat menghambat aliran normal dan menyebabkan gesekan tambahan. Pada
pipa yang pendek dan mempunyai banyak sambungan, fluida yang mengalir di dalamnya
akan mengalami banyak kehilangan energi. Selain sambungan belokan ikut mempengaruhi
kehilangan energi dalam pipa. Energi yang hilang dalam pipa ini tidak akan kembali
melainkan diubah ke dalam bentuk panas.
Contraction yaitu pipa yang mengalami pengurangan cross sectional area secara
mendadak dari saluran dengan membentuk pinggiran yang tajam. Tekanan yang
melewatinya akan bertambah besar.
Long bend yaitu belokan panjang pada pipa dengan sudut yang melingkar dan cross
sectional area yang besar sehingga tekanannya kecil.
Short bend yaitu belokan pipa seperti long bend tetapi lebih pendek dan cross sectional
area yang lebih kecil sehingga tekanannya lebih besar.
Elbow bend yaitu merupakan belokan pada pipa yang membentuk sudut siku-siku (90o)
dengan cross sectional area yang sangat kecil sehingga akan menimbulkan tekanan yang
ANDI MOCH
sangat besar.
ISLAMUDDIN F 111 15 072
CIVIL
HIDROLIKA
ENGINEERING
Keterangan :
ANDI MOCH
ISLAMUDDIN F 111 15 072
CIVIL
HIDROLIKA
ENGINEERING
P1 v12 P2 v22
+ = + + hc ………………………………….…(9.2)
γ 2g γ 2g
Secara teoritis, kehilangan tinggi tekan akibat kontraksi tiba-tiba dinyatakan dalam
bentuk:
V 22
Hc = Kc ……………. …….. ………………(9.3)
2.g
Dimana Kc adalah koefisien kontraksi, yang mana nilainya tergantung pada perbandingan
D2/D1.
(Sumber : Handbook of Hidraulics. Oleh king, H.W and E.F. Brater. 1963)
ANDI MOCH
ISLAMUDDIN F 111 15 072
CIVIL
HIDROLIKA
ENGINEERING
t 1 +t 2+ t 3 +…+ t n
t=
n
Q = V/t
A = ¼ π D2
P 1−P 2
hv = x
γ
v2
hv = Kb
2. g
ANDI MOCH
ISLAMUDDIN F 111 15 072
CIVIL
HIDROLIKA
ENGINEERING
ANDI MOCH
ISLAMUDDIN F 111 15 072
CIVIL
HIDROLIKA
ENGINEERING
9.8.1 Kesimpulan
Dari hasil percobaan, hc ukur memiliki nilai yang berbeda dengan h c hitung
yaitu :
ANDI MOCH
ISLAMUDDIN F 111 15 072
CIVIL
HIDROLIKA
ENGINEERING
9.8.2 Saran
1. Sebelum melakukan praktikum sebaiknya praktikan harus mengetahui alat- alat
percobaaan serta mampu mengoperasikan alat tersebut. Sehingga pada saat
praktek di laboratorium, praktikan dapat mengoperasikan alat-alat yang
digunakan sehingga mendapatkan data yang akurat.
2. Saat memulai melakukan praktikum sebaiknya alat dikalibrasi terlebih dahulu
dengan mengeluarkan gelembung udara pada pipa.
3. Pada saat pengukuran waktu dengan stopwatch harus dilakukan dengan
secermat mungkin agar diperoleh data yang lebih akurat.
4. Penyetelan debit seharusnya atau sebaiknya dilakukan dengan seimbang untuk
meperoleh data yang akurat.
5. Dalam melakukan praktikum di dalam laboratorim, praktikan harus
bersungguh-sungguh dalam melakukan percobaan karena selain mendapatkan
data yang akurat kita juga bisa mendapatkan pelajaran bagaimana cara
menggunakan alat percobaan yang benar.
ANDI MOCH
ISLAMUDDIN F 111 15 072
CIVIL
HIDROLIKA
ENGINEERING
ANDI MOCH
ISLAMUDDIN F 111 15 072