Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN MAGANG INDUSTRI

SEMESTER IV

Disusun oleh:
ALMAH SRIWULANDARI.K
201833011
Teknik Kimia Mineral

POLITEKNIK INDUSTRI LOGAM MOROWALI


Labota, Bahodopi, Morowali
2020
DAFTAR ISI

1. Area kerja, pembimbing dan durasi waktu .................... ......... 1

2. Materi dari Pembimbing/Instruktur .................... ......... 1

3. Uraian Kegiatan .................... ......... 4

4. Studi Kasus dan Penyelesaian Masalah .................... ......... 6

5. Kesimpulan dan Saran .................... ......... 7


1. Area kerja, Pembimbing, dan Durasi waktu

Nama Perusahaan : GCNS ( Guang Ching Nickel And Stainless Steel )

Area/ SektorKerja : Testing Center Blok Selatan

Nama atasan Langsung : Mr. Cheng Huan

Jabatan : Supervisor

Durasi waktu : 26 Minggu

Pembimbing : I.S. Sutarto

2. Materi dari Pembimbing


A. K3
Material safety data sheet
a. Ethanol
Risk :
- R10 : Mudah terbakar
- R36 : Mengiritasi mata
- R38 : Mengiritasi kulit
Safety :
- S1 : Jaga dalam keadaan terkunci
- S2 : jauhkan dari anak-anak
- S13 : jauhkan dari makanan,minuman, dan bahan
makanan hewan.
- S15 : jauhkan dari panas
- S23 : jangan menghirup gas/asap/uap/semprotan
- S24 : hindari kontak dengan kulit
- S25 : hindari kontak dengan mata
- S26/28: apabila terjadi kontak mata/ kulit segera bilas
dengan air mengalir dan hubungi medis
- S36 : gunakan pakaian pelindung yang sesuai

b. NH4Br
Risk :
- R20 : Berbahaya karena inhalasi
- R22 : Berbahaya jika tertelan
- R36 : Mengiritasi mata
- R37 : Mengganggu system pernafasan
- R38 : Mengiritasi kulit
Safety :
- S1 : Jaga dalam keadaan terkunci
- S2 : jauhkan dari anak-anak
- S13 : jauhkan dari makanan,minuman, dan bahan
makanan hewan.
- S15 : jauhkan dari panas
- S23 : jangan menghirup gas/asap/uap/semprotan
- S24 : hindari kontak dengan kulit
- S25 : hindari kontak dengan mata
- S26/28: apabila terjadi kontak mata/ kulit segera bilas
dengan air mengalir dan hubungi medis
- S36 : gunakan pakaian pelindung yang sesuai

c. Lithium carbonat
Risk :
- R22 : Berbahaya jika tertelan
- R36 : Mengiritasi mata
- R38 : Mengiritasi kulit
Safety :
- S1 : Jaga dalam keadaan terkunci
- S2 : jauhkan dari anak-anak
- S13 : jauhkan dari makanan,minuman, dan bahan
makanan hewan.
- S15 : jauhkan dari panas
- S23 : jangan menghirup gas/asap/uap/semprotan
- S24 : hindari kontak dengan kulit
- S25 : hindari kontak dengan mata
- S26/28: apabila terjadi kontak mata/ kulit segera bilas
dengan air mengalir dan hubungi medis
- S36 : gunakan pakaian pelindung yang sesuai

d. Lithium tetraborat
Risk :
- R22 : Berbahaya jika tertelan
- R36 : Mengiritasi mata
- R38 : Mengiritasi kulit
Safety :
- S1 : Jaga dalam keadaan terkunci
- S2 : jauhkan dari anak-anak
- S13 : jauhkan dari makanan,minuman, dan bahan
makanan hewan.
- S15 : jauhkan dari panas
- S23 : jangan menghirup gas/asap/uap/semprotan
- S24 : hindari kontak dengan kulit
- S25 : hindari kontak dengan mata
- S26/28: apabila terjadi kontak mata/ kulit segera bilas
dengan air mengalir dan hubungi medis
- S36 : gunakan pakaian pelindung yang sesuai

e. Lithium posfor
Risk :
- R22 : Berbahaya jika tertelan
- R36 : Mengiritasi mata
- R38 : Mengiritasi kulit
Safety :
- S1 : Jaga dalam keadaan terkunci
- S2 : jauhkan dari anak-anak
- S13 : jauhkan dari makanan,minuman, dan bahan
makanan hewan.
- S15 : jauhkan dari panas
- S23 : jangan menghirup gas/asap/uap/semprotan
- S24 : hindari kontak dengan kulit
- S25 : hindari kontak dengan mata
- S26/28: apabila terjadi kontak mata/ kulit segera bilas
dengan air mengalir dan hubungi medis
- S36 : gunakan pakaian pelindung yang sesuai

f. WO3
Risk :
- R22 : Berbahaya jika tertelan
- R36 : Mengiritasi mata
Safety :
- S1 : Jaga dalam keadaan terkunci
- S2 : jauhkan dari anak-anak
- S13 : jauhkan dari makanan,minuman, dan bahan
makanan hewan.
- S25 : hindari kontak dengan mata
- S26 : apabila terjadi kontak mata segera bilas
dengan air mengalir dan hubungi medis
S36 : gunakan pakaian pelindung yang sesuai

Antisipasi terjadi kecelakaan kerja


1. Menggunakan APD yang sesuai
2. Memperhatikan lingkungan kerja
3. Menjaga focus dalam bekerja
4. Memahami bahaya atau risiko alat maupun bahan yang di gunakan.

B. Prosedur analisa sampel


1. Analisa slag (NZ)
2. Analisa ore-press (GK)
3. Analisa ore-lebur (PS)
4. Analisa posfor
5. Analisa tapping (NT)
6. Analisa batubara
7. Analisa gas
8. Analisa carbon sulfur

Materi dari pembimbing industri memang tidak diberikan intensif/ terjadwal.


Sehingga adapun materi yang sering diberikan yaitu berupa K3 maupun cara analisa
sampel, maka untuk menambah pengetahuan, kami mencoba mencari referensi-
referensi dari internet.

3. Uraian Kegiatan
 Analisa sampel Gas :

1. Sebelum memulai analisa sampel, cabut kabel charger mesin ( jika terpasang )
2. Tekan tomblo merah pada mesin ( ON- OFF)
3. Pilih garis analisa dan cek nilai kalori pada layar.
4. Tunggu hingga nilai presentase pada layar semua 0% ( kecuali O 2 ).
5. Setelah semua aman, hidupkan blower dan tekan tombol hijau pada mesin analisa
untuk menghisap gas ke dalam mesin.
6. Hubungkan ujung kantong sampel gas dengan selang In pada mesin.
7. Tunggu hingga hasil analisa konstan dan catat hasil.
8. Untuk menganalisa sampel selanjutnya, tunggu hingga nilai presentase di layar
kembali 0%.
9. Setelah selesai menganalisa, tunggu semua nilai presentase 0%, tekan kembali
tombol hijau pada mesin, matikan blower. Lalu tekan tombol OFF.
10. Input hasil pada excel.

 Analisa sampel Ore-Press ( GK )

1. Sampel datang dari Preparasi, dioven selama 1 jam pada temperature 105°C.
2. Setelah selesai, sampel didinginkan di eksikator ±1 jam
3. Sampel di press lalu ditempelkan label kode sampel
4. Sampel di analisa menggunakan meisn XRF
5. Input hasil analisa

 Analisa sampel Slag ( NZ )

1. Sampel datang, di catat dan disiapkan portis (wadah sampel )


2. Sampel dicrusher hingga berukuran lebih kecil
3. Selanjutnya, sampel dimasukkan ke wadah dissmill, ditambahkan 2-5 tetes etanol
4. Sampel didissmill ±60 detik
5. Lalu dimasukkan ke portis, dibawa ke ruang analisa XRF
6. Selanjutnya sampel di press
7. Diberi label kode sampel
8. Sampel dianalisa di mesin XRF
9. Input hasil analisa
10. Kirim hasil analisa.

 Analisa sampel Ore-Lebur ( PS )

1. Sampel datang dari preparasi, catat kode sampel pada buku catatan LOI
2. Timbang cawan kosong ( catat kode cawan )
3. Catat berat cawan pada buku LOI, lalu normalkan timbangan ( 0 )
4. Timbang sampel 1,5 gr ( ±0.0005 )
5. Bakar sampel di furnace selama 1 jam pada temperature 815°C
6. Setelah selesai, dinginkan sampel
7. Lalu timbang sampel setelah pembakaran, catat hasil di buku LOI
8. Hitung nilai LOI menggunakan rumus
9. Timbang lithium carbonat (1 gr) dan lithium tetraborat (6 gr).
10. Timbang sampel hasil pembakaran 0.6 gr (±0.0002 gr)
11. Masukkan sampel ke cawan lithium, aduk rata.
12. Tuang ke cawan platina, ratakan
13. Tambahkan 5 tetes NH4Br
14. Lebur sampel pada temperature 1050°C
15. Setelah selesai, dinginkan, temple label
16. Analisa sampel menggunakan mesin XRF
17. Input nilai LOI pada excel PS rumus
18. Masukkan nilai analisa
19. Copy hasil analisa , paste ke excel data ORE.

 Analisa sampel Tapping ( NT ) :

1. Catat kode sampel pada label, tempelkan pada sampel.


2. Grinding salah satu permukaan sampel hingga rata, halus, dan mengkilap.
3. Buka aplikasi OBLF pada computer
4. Pilih menu Analisys, lalu klik quality-control.
5. Lalu tekan F10 untuk analisa sampel standar sesuai kadar Ni pada sampel
sebelumnya dengan tungku yang sama, ( NT-3 untuk sampel dengan kadar Ni ≤ 16,
dan HNT-6 untuk sampel dengan kadar Ni ≥ 16). Analisa hingga sampel standar
masuk pada Range nilai yang telah ditentukan.
6. Setelah selesai, analisa/eksitasi sampel tapping menggunakan mesin OBLF spectrum
di 3 titik.
7. Tekan lagi F10 untuk menghitung nilai rata-rata dari hasil analisa.
8. Tekan spasi untuk menghapus nilai standar, agar tidak terhitung pada hasil nilai rata-
rata sampel .
9. Kemudian tekan F9 untuk menginput kode sampel. Lalu tekan ESC. Kirim hasil
analisa.

 Analisa carbon sulfur :

1. Sampel yang sudah di oven di didinginkan di eksikator


2. Persiapan mesin analisa CS
a. Buka tabung oksigen
b. Naikkan saklar mesin
c. Buka aplikasi pada computer
d. Atur persiapan analisa
e. Pilih garis analisa
3. Timbang standar FY, tambahkan pelebur halus dan pelebur kasar, lalu analisa
4. Timbang sampel standar BY, tambahkan pelebur halus dan pelebur kasar,lalu analisa
5. Timbang sampel, tambahkan pelebur halus dan pelebur kasar, analisa
6. Menginput hasil

 Analisa sampel Batubara :

1. Maintenance mesin kalori dan mesin sulfur


2. Membaca standar FY dan NKY
3. Menimbang sampel batubara yang masuk
4. Mengoven sampel
5. Menghitung nilai MC/TM
6. Uji kehalusan sampel halus
7. Menghitung nilai kehalusan
8. Mendissmill ( menghaluskan ) sampel kasar
9. Preparasi untuk uji kalori dan sulfur menggunakan mesin kalori dan mesin sulfur
10. Preparasi uji ASH,VM dan IM untuk analisa manual
11. Menimbang cawan + sampel untuk masing-masing uji
12. Memfurnace sampel sesuai waktu dan suhu masing-masing
13. Menimbang hasil furnace, kemudian mencatat hasil.
14. Menginput hasil menimbang pada rumus
15. Mencatat hasil di buku analisa batubara

4. Studi kasus dan Problem Solving


 Saat analisa kalori batubara, kawat bara terkadang bermasalah/ goyang. Maka,
Saat memasang kawat bara harus benar-berat rapat dan kuat karena jika goyang,
sampel tidak bisa di analisa ( pada layar akan muncul “check me” sehingga
menghambat waktu pengerjaan.
 Apa fungsi ditambahkan WO3 pada analisa sulfur batubara? berapa takaran yang
pas untuk WO3 pada setiap sampel ?
 Saat mengepress sampel slag ( NZ ), alat yang digunakan harus dibersihkan
selalu, karena saat tidak dibersihkan dapat mengkontaminasi sampel baru
sehingga berpengaruh ke hasil analisa.
 Hasil lebur terkadang retak. Sebaiknya apabila sampel ditimbang dengan nilai
batas atas, NH4Br sebaiknya ditambah lebih banyak dan lebih merata.
 Saat sebelum ingin mengoven sampel, sampel diratakan. Pastikan meratakan
sampel masih di atas timbangan karena batubara sangat rentan terhadap udara
sehingga berat sangat mudah berubah. Setelah rata baru catat nilai hasil timbang
lalu di oven.
 Hasil analisa sampel standar terkadang merah padahal selalu menggunakan
sampel yang sama. (?)
 Apa pengaruh pelebur kasar dan pelebur halus (?) apa yang terjadi jika tidak
ditambahkan?
 Berapakah takaran perbandingan yang baik ( pasti ) untuk pelebur halus dan
pelebur kasar ?
 Apakah ada senyawa lain yang bisa menggantikan peran NH 4Br (?)

5. Kesimpulan dan Saran


 Kesimpulan :
1. Memahami dan menerapkan K3 dalam bekerja
2. Memahami dan mendalami materi maupun praktek mengenai analisa setiap sampel
3. Menjaga dan menerapkan dengan baik system 5S

 Saran :
1. Sebaiknya pemberian materi terhadap mahasiswa magang lebih intensif/ teratur.
2. Alangkah baiknya, mahasiswa diberi sedikit waktu untuk belajar atau mengerjakan
laporan di beberapa waktu di akhir jam bekerja.
3. Semoga kedepannya lebih diperhatikan lagi.

Anda mungkin juga menyukai