Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH IPS

Ketua
: Fahrezi Haqul Mubin
Sekertaris : Nopi Ariyani
Anggota
: Andra Fahreza
Rida Febriyan
Kelas

: XII AK 1

SMK NEGERI 1
TANGERANG
KATA PENGANTAR

Puji Dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat


ALLAH S.W.T
Yang masih memberikan kita nikmat sehat, sehingga
masih bisa menyelesaikan Tugas makalah ips ini.
Terimakasih kami ucapkan kepada pembimbing
kami yaitu pa aef gumiwa, yang telah mengarahkan
kami dalam menyelesaikan tugas ini.
Dan teman- teman sekalian yang telah membantu dalam
menyelesaikan tugas ini.
Maksud dan tujuan kami membuat makalah ini
adalah tugas dan sekaligus sebagai bahan hasil
pemantauan dari analisa kami terhadap lingkungan
masyarakat, masalah yang kami analasi adalah
Meningkatnya Jumlah Penganggran dan Banayknya
Anak putus Sekolah
Semoga dengan hasil analisa dari kami bisa
bermanfaat bagi pengetahuan masyarakat yang
membaca dan teman teman sekalian
Kritik dan saran sangat kami butuhkan untuk
kesempurnaan dalam tugas berikutnya.

Penyusun

Daftar Isi

Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Manfaat penulisan

Bab II

PEMBAHASAN MATERI
1.1 Meningkatnya Jumlah Pengangguran
1.2 Banyaknya anak Putus Sekolah

Bab III

PENUTUP
1.1 Kesimpulan
1.2 Kritik & Saran

BAB I
LATAR BELAKANG

Pada masa ini banyak terjadi permasalahan sosial di


kalangan masyarakat sehingga menimbulkan kesenjangan
sosial, seperti banyaknya anak yang putus sekolah dan
tingkat pengangguran yang semakin menambah setiap
tahunnya. Masalah kependidikan yang serius dihadapi oleh
kota berkembang meliputi mutu pendidikan dan lapangan
pekerjaan.
Membuat keadaan masyarakat yang kurang mampu
semakin terbelakang, dengan menambahnya angka
pengangguran dan banyaknya anak yang putus sekolah
membuat Sumber daya manusia di Indonesia semakin
menurun dan tidak menciptakan kualitas anak negeri yang
aik.
Karena hal tersebut kami bermaksud mengadakan
analisa tentang penyebab dari permasalahan tersebut yaitu,
meningkatnya angka pengangguran dan Banyaknya anak
yang putus sekolah dengan mencari sumber seperti terjun
langsung ke masyarakat dan mencari dari sumber internet
dan sebagainya. Agar bisa mengetahui penyebabnya dan
bisa memberikan solusi atas permasalahan tersebut agar
tidak semakin meningkat .

RUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Apa pengertian penganguran ?


Apa yang melatar belakangi terjadinya pengangguran ?
Aapa saja yang menjadi sebab meningkatnya pengangguran ?
Apa saja dampak dari meningkatnya jumlah pengangguran
Apa saja macam-macam pengangguran ?
Bagaimana Solusi dan Pencegahan meningkatnya Jumlah
Pengangguran ?
7. Apa pengertian anak putus sekolah ?
8. Apa saja yang melatar belakangi anak putus sekolah ?
9. Apa saja Hak anak atas pendidikan
10.
Apa saja penyebab anak putus sekoalh ?
11.
Apa saja dampak dari banyaknya anak putus sekolah ?
12.
Apa solusi dari permasalahn anak putus sekolah?

TUJUAN PENULISAN
Dapat diketahui tujuan penulisan makalah ini :
1. Untuk mengetahui definisi putus sekolah dan
pengangguran
2. Untuk mengetahui permasalahan pendidikan dan
pengangguran
3. Untuk mengetahui dampak dari pengangguran dan
anak putus sekolah
4. Untuk mengertaui fakor penyebab terjadinya
pengangguran dan anak putus sekolah

MANFAAT PENULISAN
Dengan tersusuunnya makalah ini para siswa mampu
memahami :
1. Pengertian putus sekolah dan pengangguran.
2. Aakibat terjadinya pengangguran dan anak putus
sekolah
3. Faktor penyebab pengangguran dan putus sekolah

4. Solusi untuk mengatasi pengangguran dan anak putus


sekolah

BAB II
MATERI 1

: Meningkatnya Jumlah Pegangguran

1. LATAR BELAKANG
a. Tidak Tersedianya Lapangan Pekerjaan .
Banyak orang yang ingin bekerja pada suatu
perusahaan, sehingga membuat orang orang di usia
kerja mencari pekerjaan, tetapi di Indonesia ini
lapangan pekerjaan terbatas, jadi tidak sebanding
dengan jumlah angka usia kerja di Indonesia. Hal
inilah yang membuat pengangguran bertambah
b. Keterampilan yang kurang .
Pada saat orang orang menduduki pendidikan formal
mereka diajarkan untuk memiliki keterampilan, tetapi
di dunia kerja banyak yang kurang dalam hal
keterampilan sehingga banyak yang tidak diterima
kerja karena hal ini.
c. Kurangnya Pendidikan Formal .
Pendidikan formal adalah pendidikan dasar yang harus
dijalani, maka dari itu perlu untuk kita
memperdalamnya. Di kehidupan nyata ini, pendidikan
formal sering diabaikan oleh generasi muda, sehingga
banyak ketika mereka memasuki dunia kerja, keahlian
yang mereka punya hanya sedikit dan memungkinkan
mereka untuk tidak diterima bekerja.
d. Persyaratan yang tidak di penuhi di Dunia Kerja .
Pendidikan formal saja tidak cukup untuk bekerja pada
saat ini, tetapi ada beberapa syarat yang harus di
penuhi oleh si peminta kerja, jika tidak terpenuhi maka
mereka tersebut tidak diterima untuk bekerja.

2.Pengertian Pengangguran
Pengangguran adalah angkatan kerja yang tidak melakukan
kegitan kerja, atau sedang mencari pekerjaan atau bekerja
secara tidak optimal.

3.Macam macam Pengangguran


a. Pengangguran Terbuka
Tenaga kerja yang tidak bekerja, meskipun sedang mencari
kerja.

b. Setengah Pengangguran
Tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimum, karena
ketiadaan lapangan kerja
c. Pengangguran Terselubung
Tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimum, karena
pekerjaannya tidak sesuai dengan bakat serta keahlian dan
keterampilannya.

4. Sebab Meningkatnya Pengangguran


a. Ketidak cocokan keterampilan antara tenaga kerja yang di
butuhkan dengan tenaga kerja yang tersedia
b. Turunnya keadaan perekonomian Negara
c. Perubahan permintaan terhadap tenaga kerja sifatnya
berkala
d. Pergantian / Pergeseran tenaga kerja.
e. Terbatasnya daya serap tenaga kerja di sektor formal
f. Budaya malas juga sebagai salah satu faktor penyebab
tingginya angka pengangguran di Indonesia.

5. Dampak terjadinya pengganguran :


1. Produktivitas
Tenaga Kerja akan turun produktivitasnya apabila tidak
dimanfaatkan.
Peningkatan rasa frustasi, patah semaNgat dan perasaan
tidak berdaya, yang terjadi pada pengangguran dalam
jangka panjang akan menimbulkan sikap masa bodo.
2. Standar Kehidupan
Jika pekerja menganggur, maka pendapatannya anjlok
dan standar kehidupan menurun.Sebagai pekerja mugkin
saja bisa meminta bantuan kepada pasangan untuk
membuka usaha, tetapi kebnayakan dari mereka harus
melakukan penghematan besar-besaran. Lebih jauh
pengerluaran masyrakat akan menurun, sehingga akan
mengakiaatkan pengangguran di perusahaan lain.
3. Penerimaan Negara
Semakin besar jumlah pengeluaran, semakin menurun
pendapatan Negara dari pajak penghasilan.Begitu
pendapatan menurun, semakain menurun pula kemampuan
pemerintah melayani kebutuahan warganya.
4. Aktivitas Ekonomi Keseluruhan
Pengangguran akan menurunkan daya beli
masyarakat, sehingga permintaan terhadap barang barang
hasil produksi berkurang. Hal ini akan menurunkan para
penanam modal atau para pengusaha untuk memperluas
usahanya. Sebagai akibatnya, aktivitas perekonomian dan
pertumbuhan ekonomi akan terhambat.
5. Biaya Sosial

Pengangguran mengakibatkan masyarakat harus


menanggung sejumlah biaya sosial, antara lain ada kaitan
erat antara peningkatan pengangguran dan kejahatan.

6. Solusi / Pencegahan dari tingkat pengangguran


-Program Pendidikan & Pelatihan Kerja
-Pertumbuhan Ekonomi
-Pengelolaan Permintaan Masyarakat
-Wiraswasta
-Pengiriman Tenaga Kerja keluar Negeri

7. CONTOH KASUS

Pak Hadi adalah Kepala Rumah Tangga dari suatu


keluarga, dia di
PHK oleh perusahaan tempat dia bekerja.setelah itu Pak
Hadi
mencari pekerjaan.di perusahaan perusahaan yang ingin
menerima dia, tetapi sayangnya sampai sekarang belum
ada yang
menerima Pak Hadi.
Dari contoh tersebut bisa dikatakan bahwa Pak Hardi
adalah seorang
Pengangguran.Dengan hal seperti itu otomatis Populasi
pengangguran
di indonesia semakin meningkat.

MATERI II

: Banyaknya Anak Putus Sekolah

1. Latar Belakang

Latar belakang pendidikan orang tua


Kebanyakan orang tua yang latar belakang
pendidikannya rendah memandang sekolah itu hanya bisa
membaca dan menulis, ke banyaakan dari mereka
berasumsi bahwa hanya mengenyam pendidikan Sekolah
dasar saja cukup yang penting anak bisa membaaca dan
menulis.tanpa mementingkan pentingnya melanjutkan ke
jenjang sekolah yang berikutnya.
Lemahnya Ekonomi Keluarga
Anak yang terlahir dari ekonomi yang lemah hanya
bisa mengenyam pendidikan tingkat sekolah dasar saja,
biasanya untuk kebutuhan makan seharipun sulit untuk
mereka dapatkan apalagi untuk membiayai biaya
sekolah,meskipun sekarang sampai jenjang sekolah
menengah sudah ada keringanan dalam hal pembayaran
tapi masih ada hal pembayaran lain yang mesti dipenuhi
belum lagi ongkos untuk sampai ke sekolah tersebut .

Kurangnya minat anak untuk bersekolah


Kurangnya minat anak untuk bersekolah adalah
penyebab intern dari banyaknya anak yang putus sekolah,
walaupun ekonomi keluarganya mencukupi untuk
membiayai sekolah akan tetapi dari anaknya sendiri sudah
tidak ada kemauan menyababkan orang tua sulit untuk
memaksa melanjutkan sekolah.
Kondisi lingkungan tempat tinggal anak
Kondisi lingkungan anak juga mempengaruhi minta dia
untuk melanjutkan sekolah atau tidak, apabila ia tinggal di
lingkungan yang mayoritas pendidikannya hanya sekolah
dasar mungkin dia akan terbawa dan tak melanjutkan
sekolahnya tersebut sedangkan apabila ia tinggal di
lingkungan yang mayoritas masyarakatnya berpendidikan
tinggi pasti ia akan termotivasi untuk mencapai pendidikan
yang lebih baik.
Pandangan Masyarakat Terhadap Pendidikan
Pandangan masyarakat terhadap pendidikan juga
mempengaruhi banyaknya anak putus sekolah, masyarakat
yang awam tentang pendidikan akan menganggap
pendidikan itu hanya sekedar bisa membaca dan menulis
Sedangkan masyarakat yang mengetahui tentang
pentingnya pendidikan akan menganggap pendidikan itu
sangat penting dan berpengaruh untuk masa depan kelak di
kehidupannya .

2. Pengertian Putus sekolah


Putus sekolah adalah proses berhentinya siswa secara
terpaksa dari suatu lembaga pendidikan tempat ia belajar.
Keadaan dimana anak mengalami ketelantaran karena sikap
danperilaku orang tua yang tidak memberikan perhatiannya
keying layak terhadap proses tumbuh kembang anak tanpa
memperhatikan hak-hak anak untuk mendapatkan
pendidikan yang layak.

3. HAK anak akan pendidikan


Pendidikan adalah hak yang fundamental bagi
anak.Hak wajib dipenuhi dengan kerjasama paling tidak dari
orang tua siswa, lembaga pendidikan dan pemerintah.
Pendidikan akan mampu terealisasi jika semua komponen
yaitu orang tua, lembaga masyarakat, pendidikan dan
pemerintah bersedia mengiringi jalannya pendidikan.
Pendidikan itu tanggung jawab semua masyarakat,
bukan hanya tanggung jawab sekolah.Konsekuensinya
adalah semua warga Negara memiliki kewajiban moral
untuk menyelamatkan pendidikan.Sehingga ketika ada
anggota masyarakat yang tidak bisa sekolah hanya karena
tidak punya uang, maka masyarakat yang kaya atau
tergolong sejahtera memiliki kewajiban moral untuk

menjadi orang tua asuh bagi kelangsungan sekolah anak


yang putus sekolah.
Pendidikan itu dimulai dari keluarga.Pradigma ini
penting untuk dimiliki oleh seluruh orang tua untuk
membentuk karakter manusia bangsa ini.Keluarga adalah
lingkungan yang paling perama dan utama dirasakan oleh
seorang anak. Karena itu pendidikan yang mencerahkan
dan mampu membentuk karakter anak yang soleh dan
kreatif adalah modal penting bagu kesuksesan anak dimasa
yang akan datang

4. Sebab banyaknya anak putus sekolah


a. Faktor Internal
Dari dalam diri anak putus sekolah
Disebabkan merasa minder, tidak dapat bersosialisasi
dengan lingkungan sekolahnya, sering dicemoohkan
karena tidak mampu membayar kewajiban biaya
sekolah dipengaruhi berbgai faktor ekonomi keluarga
dalam menopang biaya pendidikan.
Karena pengaruh teman sehingga diajak bermain
sampai akhirnya sering membolos dan tidak naik
kelas, prestasi menurun dan malu kembali ke sekolah.
Anak yang kena sanksi karena mangkir sekolah
ehingga kena drop out.
b. Faktor Eksternal
Keadaan status ekonomi keluarga
Dalam keluarga miskin timbul berbagai masalah yang
berkaitan dengan pembiayaan hidup anak, sehingga
anak sering dilibatkan untuk membantu memnuhi
kebutuhan kebutuhan keluarga sehingga merasa
terbebani sehingga menganggu keiatan belajar.
Perhatian orang tua
Kurangnya perhatian orang tua cenderung akan
menimbulkan masalah. Makin besar anak, semakin
besar pula perhatian orang tua diperlukan, dengan
cara dan variasi sesuai kemampuan. Kenakalan anak
adalah kurannya perhatian dari orang tua.
c. Faktor lain-lain
Keadaan ekonomi keluarga.
Latar belakang pendidikan ayah dan ibu.
Status ayah dalam masyarakat dan pekerjaan.
Hubungan psikologis antara anak dan orang tua.
Aspirasi orang tu tentang pendiidkan anak da
perhatian kepada anak.
Besarnya keluarga dan serta orang-orang yang
berperan dalam keluarga.

5.

Dampak dari banyaknya anak putus sekolah


a. Kurangnya SDM Negara di masa depan yang Berkualitas.
Dengan banyaknya anak yang putus sekolah membuat
sumber daya manusia di masa depan semakin menurun
karena kurangnya pengetahuan tentang ilmu pendidikan
yang sangat bermanfaat. Menambahnya angka kebodohan
sehingga kurangnya SDM yang berkualitas.
b. Menambah angka pengangguran di negara.
Dengan banyaknya anak yang putus sekolah
menambah angka pengangguran karena seorang anak yang
putus sekolah tidak memiliki status sebagai pelajar lagi dan
beralih menjadi status pengangguran.karena tidak adany
kegiatan yang ia lakukan.
c. Sulitnya mencari pekerjaan di masa yang akan datang .
Dengan banyaknya anak yang putus sekolah otomatis
tak ada lanjutan kejenjang berikutnya, sedangkan dalam
mencari pekerjaan di butuhkan pengalaman dari tingkat
pendidikan.dan surat keterangan atas ke lulusan tingkat
sekolah yang paling tinggi, perusahaan yang memberikan
gaji besar pada masa sekarang banyak yang membutuhkan
tenaga kerja dengan lulusan pendidikan yang tinggi yaitu
S1.apabila seorang anak putus sekolah jarang sekali
perusahaan besar yang mau menerimanya.

d. Meningkatnya angka kebodohan di negara.


Dengan banyaknya anak yang putus sekolah
menambah tingkat kebodohan di masyarakat, apalagi di
Negara kita mayoritas masyarakatnya hidup di tingkat
menengah kebawah, tanpa adanya pengetahuan yang
berlanjut ke jenjang pendidikan yang berikutnya ,anak anak
akan sulit mengasah ilmu dan menambahnya dan akhirnya
keterbelakangan pengetahuan menambah kebodohan di
Negara.

5. Solusi dari Permasalahan banyaknya Anak yang


putus sekolah
a. Mengadakan Penyuluhan Kepada Masyarakat Yang kurang
mampu akan pentingnya pendidikan.
b. lembaga pendidikan lebih peka dan perduli terhadap
masyarakat yang kurang mampu.
c. menyalurkan bantuan atau bea siswa kepada siswa yang
kurang mampu dalam hal peringanan biaya sekolah.
d. pihak sekolah mengadakan bantuan sosial kepada siswa
yang kurang mampu dengan memberikan uang saku
terhadap siswa yang kurang mampu.

Contoh Kasus :

Anita dahulu adalah Seorang Siswa yang berprestasi disalah


satu sekolah menengah pertama negeri di Tangerang. Sekarang
ia tidak melanjutkan sekolahnya lagi atau putus sekolah,karena
keadaan ekonomi keluarganya yang kurang mampu. Ayahnya
hanya bekerja sebagai pedangang kue serabi dan ibunya sebagai
buruh cuci, penghasilan kedua orang tuanya hanya cukup untuk
kebutuhan mereka makan sehari dan modal hari esok untuk
berjualan lagi, jarak sekolah negeri yang dekat dengan rumahnya
tidak ada, sekalipun ada sekolah, sekolah tersebut swasta. Maka
dari itu anita bersekolah di sekolah negeri yang jaraknya cukup
jauh dari rumahnya.
Meskipun Biaya sekolah gratis,tetapi ongkos untuk
berangkat dan pulang menghabiskan uang enam ribu rupiah,
dengan naik angkot dua kali,pulang pergi. Karena besarnya biaya
untuk ongkos akhirnya anita pun berhenti dari sekolah,orang
tuanya tak bisa memberikan uang untuk anita berangkat sekolah,
apabila ia memaksa jalan ia sering terlambat masuk sekolah dan
ia lebih memilih untuk tidak melanjutkan sekolahnya dan
membantu ibunya sebagai buruh cuci.
Dari masalah di atas solusinya, Adalah pihak dari sekolah
anita lebih peka dan peduli kepada anita dengan cara
memberikan dana atau ongkos untuk anita berangkat ke sekolah
dengan syarat prestasi anita harus lebih bagus lagi, sayang jika
SDM yang berkualitas tidak bisa meneruskan sekolah hanya
karena keterbatasan Keadaan ekonomi saja.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Meningkatnya Pengangguran terjadi karena kurangnya
fasilitas dari pemerintah dan kurangnya ketersediaan
lapangan pekerjaan. Serta di lakukannya system kerja
outshorsing yang membuat seseorang tidak bisa
mendapatkan pekerjaan yang tetap.
Banyaknya Anak putus Sekolah karena keadaan
ekonomi keluarga yang lemah untuk membiaya sekolah dan
kurangnya penyuluhan kepada masyarakat akan petingnya
pendidikan.

Kritik dan Saran


Pemerintah lebih peka terhadap masyarakat yang
kurang mampu dengan memberikan lapangan pekerjaan
yang sesuai dengan pertumbuhan usia siap kerja.serta
memerikan keringanan biaya sepenuhnya untuk anak yang
lemah ekonomi keluarganya .

Anda mungkin juga menyukai