Anda di halaman 1dari 82

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Vanadium, kromium dan mangan adalah deret pertama unsur transisi blok-d. Vanadium
adalah unsur kimia dengan lambang V dan nomor atom 23. Vanadium itu lembut, abu-abu
keperakan, dan ulet. Andrs Manuel del Ro vanadium menemukannya pada tahun 1801 dengan
menganalisis mineral vanadinite, dan menamainya erythronium. Dia menyebut unsur vanadium
sebagai unsur Vanadis (nama lain untuk Freya, yaitubNorse dewi keindahan dan kesuburan),
karena banyaknya warna indah senyawa kimia yang dihasilkan.
Vanadium dalam kadar yang rendah tidak bersifat toksik bagi manusia akan tetapi dalam
kadar yang tinggi dapat menggakibatkan gangguan pada pencernaan,respirasi,dan fungsi hati.
Vanadium juga dapat menghambat pembentukan kolesterol, garam-garam vanadium yang di
buang sebagai limbah tetap berada dalam bentuk larutan. Pada perairan alami kadar vanadium
sekitar 0,5 50 g/ liter pada perairan untuk irigasi kadar vanadium sebaiknya 0,1 mg/liter.
Sedangkan pada perairan yang di gunakan untuk mengairi tanah pertanian dengan struktur tanah
yang bersifat netral dan alkalis kadar vanadium yang di perkenankan adalah sekitar 0.1 mg/liter,
vanadium bersifat kurang toksik bagi tumbuhan dan hewan.
Kromium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cr dan
nomor atom 24. Khrom juga berwarna abu-abu, berkilau, keras sehingga memerlukan proses
pemolesan yang cukup tinggi. Ditemukan pada tahun 1797 oleh Vauquelin. Senyawa Kromium
terdapat di dalam lingkungan, karena erosi dari batuan yang mengandung kromium dan dapat
didistribusikan oleh letusan gunung berapi.
Kromium trivalen (Cr(III), atau Cr3+) diperlukan dalam jumlah kecil dalam metabolisme
gula pada manusia. Kekurangan kromium trivalen dapat menyebabkan penyakit yang disebut
penyakit kekurangan kromium (chromium deficiency). Kromium merupakan logam tahan korosi
(tahan karat) dan dapat dipoles menjadi mengkilat. Dengan sifat ini, kromium (krom) banyak
digunakan sebagai pelapis pada ornamen-ornamen bangunan maupun pada komponen kendaraan
seperti knalpot pada sepeda motor.

Page | 1

Mangan adalah senyawa yang sangat umum yang dapat ditemukan di mana-mana di bumi.
Mangan adalah salah satu dari tiga unsur penting jejak beracun, beracun ketika konsentrasi
terlalu tinggi yang hadir dalam tubuh manusia
Senyawa mangan itu berwarna abu-abu putih, keras, logam yang dapat mengambil semir
tinggi. Mangan bukan magnetik. Tarnishes logam pada paparan udara dan ketika dipanaskan
untuk mengoksidasi mangan (II,III) oksida. Seperti logam transisi lainnya, mangan memiliki
lebih dari satu bilangan oksidasi umum senyawa. Mineral mangan tersebar secara luas dalam
banyak bentuk oksida, silikat, karbonat adalah senyawa yang paling umum. Penemuan sejumlah
besar senyawa mangan di dasar lautan merupakan sumber mangan dengan kandungan 24%,
bersamaan dengan unsur lainnya dengan kandungan yang lebih sedikit. Untuk itu penulis akan
mengkaji konsep-konsep yang berkaitan dengan ketiga unsure tersebut, yaitu vanadium,
kromium, dan mangan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah makalah ini adalah:
1. Bagaimana sejarah, karakteristik, keberadaan dialam, sifat fisik dan kimia, senyawa,
pembuatan, kegunaan, dampak dari penggunaan unsur vanadium?
2. Bagaimana sejarah, karakteristik, keberadaan dialam, sifat fisik dan kimia, senyawa,
pembuatan, kegunaan, dampak dari penggunaan unsur kromium?
3. Bagaimana sejarah, karakteristik, keberadaan dialam, sifat fisik dan kimia, senyawa,
pembuatan, kegunaan, dampak dari penggunaan unsur mangan?

1.3 TUJUAN PENULISAN


Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Dapat memahami tentang sejarah, karakteristik, keberadaan dialam, sifat fisik dan kimia,
senyawa, pembuatan, kegunaan, dampak dari penggunaan unsure vanadium.
2. Dapat memahami tentang sejarah, karakteristik, keberadaan dialam, sifat fisik dan kimia,
senyawa, pembuatan, kegunaan, dampak dari penggunaan unsure kromium.
3. Dapat memahami tentang sejarah, karakteristik, keberadaan dialam, sifat fisik dan kimia,
senyawa, pembuatan, kegunaan, dampak dari penggunaan unsur mangan.

BAB II
Page | 2

PEMBAHASAN
2.1 VANADIUM
2.1.1 SEJARAH VANADIUM
Vanadium ditemukan pertama kali oleh del Rio pada tahun 1801. Sayangnya, seorang ahli
kimia Perancis dengan salah menyatakan bahwa unsur baru del Rio hanyalah krom yang tidak
murni. Del Rio pun menyangka dirinya salah dan menerima pernyataan ahli kimia Perancis itu.
Unsur ini akhirnya ditemukan ulang pada tahun 1830 oleh Sefstrom, yang menamakan unsur itu
untuk memuliakan dewi Skandinavia, Vanadis, karena aneka warna senyawa yang dimilikinya.
Vanadium berhasil diisolasi hingga nyaris murni oleh Roscoe, pada tahun 1867 dengan
mereduksi garam kloridanya dengan hidrogen. Vanadium tidak dapat dimurnikan hingga kadar
99.3% 99.8% hingga tahun 1922
(http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/vanadium/)
Vanadium berasal dari kata vanadis, yaitu nama dewi kecantikan di Skandinavia, pada
mulanya ditemukan oleh N. G. Selfstrom di Swedia pada tahun 1830, bersama-sama dalam bijih
besi. Disebut demikian karena senyawaannya kaya akan warna. Sesungguhnya, unsur ini telah
dikenali oleh A.M.del Rio pada tahun 1801 yang ditukan dalam bijih timbel yang disebut
eritronium. Namun sayangnya beliau sendiri yang membatalkan penemuan ini. Logam ini
tampak bersinar cemerlang, cukup lunak sehingga mudah dibentuk seperti pembuluh,
mempunyai titik leleh 19150C titik didih 33500C, serta tahan terhadap korosi.

Vanadium adalah unsur kimia dengan lambang V dan nomor atom 23. Ini adalah lembut,
abu-abu keperakan, ulet logam transisi. Pembentukan sebuah menstabilkan lapisan oksida logam
Page | 3

terhadap oksidasi. Andrs Manuel del Ro vanadium menemukannya pada tahun 1801 dengan
menganalisis mineral vanadinite, dan menamainya erythronium. Empat tahun kemudian, ia
diyakinkan oleh Nils Gabriel Sefstrm pada tahun 1831. Pada 1831, ahli kimia Swedia, Nils
Gabriel Sefstrm, menemukan kembali unsur oksida yang baru ditemukan saat ia bekerja dengan
bijih besi. Kemudian pada tahun yang sama, Friedrich Whler dikonfirmasi sebelumnya del Ro
bekerja. Sefstrm memilih nama yang diawali dengan V, yang tidak ditugaskan untuk setiap
elemen. Dia memanggil unsur vanadium setelah Vanadis (nama lain untuk Freya, yang Norse
dewi keindahan dan kesuburan), karena banyaknya berwarna indah senyawa kimia yang
dihasilkan. Pada 1831, para ahli geologi George William Featherstonhaugh menyarankan agar
vanadium harus diganti "rionium" setelah del Ro, namun saran ini tidak diikuti. Isolasi logam
vanadium ternyata sulit. Pada 1831, Berzelius melaporkan produksi logam, tapi Henry Enfield
Roscoe Berzelius telah menunjukkan bahwa sebenarnya menghasilkan nitrida, vanadium nitrida
(VN). Roscoe akhirnya menghasilkan logam pada tahun 1867 oleh pengurangan vanadium (III)
klorida, VCL 3, dengan hidrogen. Pada tahun 1927, vanadium murni diproduksi dengan
mengurangi vanadium pentoxide dengan kalsium. Yang pertama industri skala besar penggunaan
vanadium dalam baja ditemukan di chassis dari Ford Model T, terinspirasi oleh mobil balap
Perancis. Baja diperbolehkan untuk mengurangi berat badan sekaligus vanadium meningkatkan
kekuatan tarik.
(http://zeiniszzn17.blogspot.com/2010/03/siklus-boigeokimia-vanadium-v.html)
Vanadium juga merupakan suatu logam lembut dan silver-gray unsur metalik. NomorAtom nya adalah 23 dan lambang V. Henry Roscoe mengasingkan vanadium metalik tahun
1867. Ia mengambil klorid vanadium (VCl3) dan menguranginya dengan hidrogen untuk
membentuk vanadium yang metal dan zatair-khlor (HCl). Vanadium merupakan sumber daya di
Amerika Serikat, dimana pada umumnya dengan bijih uranium di (dalam) batu pasir yang cukup
besar untuk menyediakan U.S. kebutuhan vanadium. Mengimport produk vanadium dan
ferrovanadium itu ternyata lebih murah dan sering dilakukan di Amerika. Ferrovanadium yang
diimport dibeli dari Canada, Negeri China, Cekoslovakia Republik, Selatan Afrika, dan negaranegara lain. Mayoritas vanadium pentoxide digunakan di (dalam) pabrikasi gelas diimport dari
Selatan Afrika. Ilmuwan sudah menemukan bahwa suatu campuran yang menyangkut galium
dan vanadium unsur-unsur adalah bermanfaat di dalam membuat superconductive magnit.
Page | 4

(http://geo-student.blogspot.com/2010/01/macam-macam-mineral-dan-kegunaannya.html)

2.1.2 KARAKTERISTIK VANADIUM


Vanadium itu unsur yang putih terang, lembut, logam ulet dengan kekuatan struktur yang
baik. Vanadium tahan terhadap serangan alkali, asam klorida, asam sulfat, dan air garam.
Mengoksidasi logam di udara sekitar 660 o C untuk pentoksida (V 2O 5).

(http://www.chemicool.com/elements/vanadium.html)

2.1.3 KEBERADAAN VANADIUM DIALAM


Vanadium ditemukan dalam 65 mineral yang berbeda, diantaranya karnotit, roskolit,
vanadinit, dan patronit, yang merupakan sumber logam yang sangat penting. Vanadium juga
ditemukan dalam batuan fosfat dan beberapa bijih besi, juga terdapat dalam minyak mentah
sebagai senyawa kompleks organik. Vanadium juga ditemukan dalam sedikit dalam batu meteor.
Produksi komersial berasal dari abu minyak bumi dan merupakan sumber Vanadium yang sangat
penting. Kemurnian yang sangat tinggi diperoleh dengan mereduksi vanadium triklorida dengan
magnesium atau dengan campuran magnesium-natrium.Sekarang, kebanyakan logam vanadium
dihasilkan dengan mereduksi V2O5 dengan kalsium dalam sebuah tabung bertekanan, proses
yang dikembangkan oleh McKenie dan Seybair.
(http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/vanadium/)

Page | 5

Vanadium ditemukan dalam 65 mineral yang berbeda, di antaranya karnotit, roskolit,


vanadinit, dan patronit, yang merupakan sumber logam yang sangat penting. Sumber daya
terbesar vanadium dapat ditemukan di Afrika Selatan dan di Rusia. Berbagai bijih vanadium
diketahui tetapi tidak ada yang ditambang seperti untuk logam, yang umumnya diperoleh sebagai
produk sampingan dari bijih lainnya. Vanadium juga ditemukan dalam batuan fosfat dan
beberapa bijih besi. Terdapat juga dalam minyak mentah sebagai senayawa kompleks organik.
Vanadium juga ditemukan dalam sedikit dalam batu meteor. Produksi komersial berasal dari abu
minyak bumi dan merupakan sumber Vanadium yang sangat penting. Kemurnian yang sangat
tinggi diperoleh dengan mereduksi vanadium triklorida dengan magnesium atau dengan
campuran magnesium-natrium. kebanyakan logam vanadium dihasilkan dengan mereduksi V2O5
dengan kalsium dalam sebuah tabung bertekanan, proses yang dikembangkan oleh McKenie dan
Seybair. Vanadium dapat ditemukan di lingkungan dalam alga, tumbuhan, invertebrata, ikan dan
spesies lainnya. Vanadium terjadi pada deposito mengandung karbon seperti minyak mentah,
batubara, serpih minyak dan pasir tar. Dunia produksi bijih vanadium adalah sekitar 45,000 ton
per tahun.

Dalam kerang dan kepiting sangat bioaccumulates vanadium, yang dapat

menyebabkan konsentrasi sekitar 105-106 kali lebih besar daripada konsentrasi yang ditemukan
dalam air laut
(http://kholiddull.blogspot.com/2011/10/unsur-vanadium.html)
Vanadium merupakan unsur yang paling banyak terdapat (0,02 % kerak bumi) dan
ditemukan beberapa macam bijih. Salah satu bijih yang penting secara komersil ialah V 2O5, dan
bijih yang paling kompleks. Metalurgi vanadium tidak sederhana, tetapi vanadium murni (99,9
%) dapat dihasilkan. Dalam penggunaannya vadium dibentuk sebagai logam campuran besivanadium, ferrovanadium mengandung 35% - 95% V. Ferrovanadium dihasilkan dengan
mereduksi V2O5 dengan silica dan penambahan besi. SiO2 berkombinasi dengan CaO
membentuk terak cair kalsium sitrat.
2 V2O5 + 5 Si {+Fe}

4 V {+Fe} + 5 SiO2

SiO2 {p} + CaO {p}

CaSiO3 {c}

Sekitar 80% produksi vanadium digunakan untuk pembuatan baja. Baja yang mengandung
vanadium digunakan pada peralatan yang membutuhkan kekuatan dan kelenturan, seperti pegas
Page | 6

dan alat-alat mesin berkecepatan tinggi. Vanadium logam tidak diserang oleh udara, basa dan
asam, bukan pengoksidasi selain HF pada suhu ruang. Ia larut dalam HNO 3, H2SO4 pekat dan air
baja.
Vanadium tersebar luas tetapi hanya terdapat sedikit deposit yang terkonsentrasi. Vanadium
terdapat dalam minyak tanah dari Venezuela, dan diperoleh kembali sebagai V 2O5 dari debu asap
setelah pembakaran. Komersil vanadium sangat murni jarang didapatkan, karena seperti
titanium, cukup reaktif terhadap O2, N2 dan C pada suhu tinggi yang digunakan dalam proses
metalurgi.
( Cotton dan Wilkinson.1973.Kimia Anorganik Dasar.hal:449)
Vanadium juga hadir dalam bauksit, endapan yang mengandung karbon seperti minyak
mentah, arang, syal dan pasir tar. Spectrum vanadium juga dikesan pada cahaya daripada
matahari dan setengah bintang.

2.1.4 SIFAT FISIK VANADIUM


23 titanium vanadium kromium

Nb

Tabel periodik

Struktur hablur
Keadaan pengoksidaan
Tenaga pengionan

Sifat Atom
Kubus berpusat jasad
2,
3,

4,

(oksida amfoterik)
Pertama : 650.9 kJ/mol
Kedua : 1414 kJ/mol
Ketiga : 2830 kJ/mol
(http://wapedia.mobi/id/Vanadium)

Page | 7

Nama, Lambang,

Keterangan Umum Unsur


vanadium, V, 23

Nomor atom
Deret kimia
Golongan, Periode,

transition metals
5, 4,

Blok
Penampilan

gray-white metal

Massa atom
Konfigurasi

50.9415(1) g/mol
[Ar] 3d3 4s2

elektron
Jumlah elektron

2, 8, 11, 2

tiap kulit
Ciri-ciri fisik
Fase
Massa jenis

solid
6.0 g/cm

(sekitar suhu
kamar)
Massa jenis cair

5.5 g/cm

pada titik lebur


Titik lebur

2183

Titik didih

(1910 C, 3470 F)
3680

Kalor peleburan
Kalor penguapan
Kapasitas kalor

(3407 C, 6165 F)
21.5 kJ/mol
459 kJ/mol
(25 C) 24.89 J/(molK)

Tekanan uap
P
1

10

100

1k

10 k

100 k

Pa
Page | 8

pa

2101

2289

2523

2814

3187

3679

da
T
K
Ciri-ciri atom
Struktur kristal
Bilangan oksidasi

cubic body centered


2,
3,
4,

(amphoteric oxide)
1.63 (skala Pauling)
ke-1: 650.9 kJ/mol
ke-2: 1414 kJ/mol
ke-3: 2830 kJ/mol
135pm
171pm

Elektronegativitas
Energi ionisasi
(detil)
Jari-jari atom
Jari-jari atom
(terhitung)
Jari-jari kovalen

125pm
Lain-lain

48

V
V
50
V
49

Resistivitas listrik
Konduktivitas

(20 C) 197 nm
(300 K) 30.7 W/(mK)

termal
Ekspansi termal
Kecepatan
suara

(25 C) 8.4 m/(mK)


(20 C) 4560 m/s

(kawat tipis)
Modulus Young
Modulus geser
Modulus ruah
Nisbah Poisson
Skala
kekerasan

128 GPa
47 GPa
160 GPa
0.37
7.0

Mohs
Kekerasan Vickers
Kekerasan Brinell
Nomor CAS

628 MPa
628 MPa
7440-62-2

Isotop
NA waktu paruh DM
syn
15.9735 d
++
syn
330 d

17
0.25% 1.510 y

DE (MeV) DP
48
4.0123
Ti
49
0.6019
Ti
50
2.2083
Ti
50
1.0369
Cr
Page | 9

51

99.75% V stabil dengan 28 neutron


(http://wapedia.mobi/id/Vanadium)

Isotop Vanadium
Vanadium alam merupakan campuran dari 2 isotop, yakni Vanadium-50 sebanyak 0.24% dan
Vanadium -51 sebanyak 99.76%. Vanadium-50 sedikit radioaktif, memiliki masa paruh lebih dari
3.9 x 1017 tahun. Ada sembilan isotop lainnya yang tidak stabil. Sifat-sifat Vanadium murni
adalah logam berwarna putih cemerlang dan lunak. Tahan korosi terhadap larutan basa, asam
sulfat, dan asam klorida, juga air garam. Tetapi logam ini teroksidasi di atas 660 oCVanadium
memiliki kekuatan struktur yang baik dan memiliki kemampuan fisi neutron yang rendah,
membuatnya sangat berguna dalam penerapan nuklir .
(http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/vanadium/)

2.1.5 SIFAT KIMIA VANADIUM


Sifat-sifat kimia vanadium diantaranya:

Dipanaskan dalam H2 (tanpa gas lain) pada 11000C membentuk vanadium hibrida yang stabil.

Logam ini reaktif dalam keadaan dingin, bila dipanaskan terbentuk V2O (coklat), dipanaskan
terus terbentuk V2O3 (hitam), V2O4 (biru), akhirnya V2O5 (orange). Logam ini terbakar dengan
nyala terang dengan oksigen.

Bila dipanaskan dengan Cl2 kering terbentuk VCl4.

Logam ini tidak bereaksi dengan air brom, HCl / dingin, melepaskan H2 dengan HF dan
membentuk larutan hijau.

Vanadium (V) oksida sebagai katalis Proses Contact.


(http://alvina.blog.uns.ac.id/2008/12/30/unsur-golongan-vb/)

Reaksi keseluruhan
Selama berlangsungnya proses kontak untuk membuat asam sulfat, belerang dioksida
diubah menjadi belerang trioksida. Hal ini dilakukan dengan cara melewatkan belerang dioksida
dan oksigen diatas padatan katalis vanadium (V) oksida.

Bagaimana jalannya reaksi


Page | 10

Hal ini merupakan contoh yang baik untuk melihat kemampuan logam transisi dan
persenyawaannya untuk digunakan sebagai katalis karena kemampuan yang dimiliki oleh logam
transisi dan persenyawaannya untuk mengubah tingkat oksidasinya (bilangan oksidasi).Belerang
dioksida di oksidasi menjadi belerang trioksida dengan vanadium(V) oksida. Pada saat proses
berlangsung, vanadium(V) oksida di reduksi menjadi vanadium(IV) oksida.
Vanadium(IV) dioksida kemudian di oksidasi kembali oleh oksigen.

Meskipun katalis berubah-ubah selama proses reaksi berlangsung, pada akhir proses reaksi sifat
kimia dari katalis tersebut sama dengan pada awal proses reaksi.
(http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_anorganik1/logam_transisi/vanadiumanorganik/)
Vanadium Oksida
Pada setiap bilangan oksidasi vanadium membentuk oksida. Jika logam berada pada
bilangan oksida rendah (mempunyai rapat muatan rendah) oksidanya bersifat basa. Dengan
bertambahnya tingkat oksidasi (rapat muatan) pada atom pusat, sifat asamnya meningkat.
Oksidasi vanadium pada bilangan oksida +2 dan +3 bersifat basa, pada +4 dan +5 bersifat
amfoter. Oksidasi yang paling penting yaitu V2O5 dan penggunaan terpenting oksidasi terebut
ialah sebagai katalis, misalnya pada reaksi SO2(g) menjadi SO3

(g)

pada metode konstan untuk

memproduksi asam sulfat. Aktivitas V2O5 sebagai katalis oksida mungkin berhubungan dengan
lepasnya O2 secara resversible yang terjadi pada suhu antara 700-11000 C. Umumnya, senyawa V
dengan bilangan oksidasi tertinggi (+5) merupakan zat pengoksidasi yang baik, dan bilangan
oksidasi terendah (V2+) merupakan zat pereduksi yang baik.
Diagram Potensial Elektrode Untuk Vanadium
VO2+ (g)
[kuning]

+ 1,00 V

VO2+ (ag)

+ 0,361 V

[biru]

V3+ (ag)

- 0,255 V

[hijau]

V2+

-1,18 V

[violet]

Sifat dari beberapa Ion Vanadium


Page | 11

Biloks
+2

Oksidasi
VO

Sifat
Basa

Iona
V2+

Nama Ion
Vanadium (11)

Warna Ion
Ungu

(Vanadit)
+3

V2O5

Basa

V3+

Vanadium (111)

Hijau

(vanadat)
+4

VO2

Amfoter

VO2+
B

Oksovanadium (IV)

Biru

(vanadly)
Hypovanadat

Coklat

(vanadit)

+5

V2O5

Amfoter

Dioksovanadium (V)C

Kuning

Ortovanadat d

Tidak
berwarna

Beberapa ion-ion terhidrasi dalam larutan, misalnya {V(H2O)6}2+, {V(H2O)6}3+, {V(H2O)4}2+,


dan {VO2(H2O)6}2+.
Tidak ada anion sederhana dari spesies vanadium (IV). Rumus ini adalah V2O92-.

Ion ini hanya didapat pada larutan asam kuat {pH<1,5}.

Ortovanadium hanya didapa pada larutan basa kuat {pH>1,3}. Pada pH lebih rendah,
anionnya bersifat lebih kompleks, misalnya pirovanadat {V 2O74-} dari pH 10 sampai 13 dan
metavadanat {VO3-}n dari pH 7 sampai 10.

Tingkat Oksidasi Vanadium


Vanadium memiliki berbagai tingkat oksidasi pada persenyawaannya yang terdiri dari +5,
+4, +3, dan +2. Bagian ini menunjukkan perubahannya. Pembahasannya dapat dimulai dengan
sedikit gambaran, dan kemudian memperhatikan proses reaksi pada saat potensial redoks standar
(potensial elektroda standar).Pada umumnya, semakin tinggi keadaan oksidasi vanadium,
semakin banyak senyawa beracun.Sumber vanadium yang biasa pada tingkat oksidasi +5 adalah
amonium metavanadat, NH4VO3. Zat ini sangat tidak larut dalam air dan biasanya larut dengan
mudah dalam larutan natrium hidroksida. Larutan dapat di reduksi dengan menggunakan seng
dan asam baik itu asam klorida maupun asam sulfat, biasanya dengan konsentrasi asam yang
Page | 12

sedang.Keberadaan ion vanadium yang tepat dalam larutan sangatlah rumit, dan berubah-ubah
sesuai dengan pH larutan. Reaksi terjadi dalam kondisi asam ketika ion yang paling utama dalam
larutan adalah VO2+ disebut ion dioksovanadium (V).
Catatan: Ion biasanya ditulis sebagai VO2+ tetapi penulisan yang lebih akurat adalah
[VO2(H2O)4]+. Jika kamu melakukan reaksi pada labu yang kecil, pada keadaan normal
biasanya labu disumbat dengan kapas mentah. Hal ini dilakukan untuk menyediakan jalan keluar
buat hidrogen (yang dihasilkan dari reaksi antara seng dengan asam). Pada saat yang bersamaan
penyumbatan ini dilakukan untuk membatasi terlalu banyaknya udara yang masuk pada labu.
Penyumbatan dilakukan untuk mencegah re-oksidasi vanadium yang memiliki tingkat oksidasi
yang lebih rendah (khususnya tingkat +2) oleh oksigen di udara. Reaksi biasanya dipanaskan
sehingga perubahan yang terjadi berada pada rentang waktu yang memungkinkan. Reduksi
ditunjukkan oleh dua tahap. Satu hal yang penting adalah penampakan warna, tetapi proses
perubahan terus berlanjut dari awal sampai akhir.
Suatu hal yang penting untuk memperhatikan bahwa warna hijau yang kamu lihat tidak
benar-benar menunjukkan tingkat oksidasi yang sebenarnya. Warna ini hanyalah campuran
warna kuning tingkat+5 dan warna biru tingkat +4. Catatan: Sepeti halnya ion VO2+, ion VO2+
juga memiliki molekul air yang melekat dengan baik[VO(H2O)5]2+.
Perubahan warna terus berlangsung. Alasan untuk membubuhkan tanda kutip pada ion
vanadium(III) adalah bertujuan untuk sebuah penyederhanaan. Khusus yang pasti yang dimiliki
oleh ion kompleks akan tergantung pada asamyang kamu gunakan pada proses reduksi.
Penyederhanaan sangat beralasan pada bagian ini.
(http://lovekimiabanget.blogspot.com/2010/04/vanadium.html)

2.1.6 SENYAWA-SENYAWA VANADIUM


1. Senyawa V+5 (yang tidak berwarna) direduksi dengan reduktor yang sesuai terjadi
Perubahan sebagai berikut :
VO3-

VO+2

V+3

V+2

a) Vanadium Pentoksida, V2O5


Dibuat dari :
o Oksidasi / pemanggangan logam atau oksidanya dengan bilangan oksidasi rendah V 2O5
sebagai hasil akhir.
Page | 13

o Hidrolisa VOCl3.
o Pemanasan amonium vanadate.
Penggunaan :
o Sebagai katalis dalam oksidasi SO2
2SO2 + O2

SO3 , dalam pembuatan asam sulfat V2O5

2SO3

o Katalis dalam oksidasi alkohol dan hidrogenasi olefin.


b) Vanadium Pentaflourida, VF5
Senyawa ini dinyatakan sebagai sublimat putih murni. Dibuat dengan pemanasan VF 4 dalam
lingkungan nitrogen, pada suhu 3500C - 6500C. Senyawa ini sangat mudah larut dalam air
atau pelarut organik.
c) Vanadium oxitrikhlorida, VOCl3.
Senyawa ini dibuat dengan melewatkan Cl2 kering pada VO3 yang dipanaskan. Senyawa titik
didih 1270C.
d) Vanadium pentasulfida, V2S5
Senyawa ini dibuat dengan memanaskan campuran vanadium trisulfida, dengan sulfur tanpa
udara pada 4000 C. Senyawa ini berupa bubuk hitam.
Senyawa V+4
a) Vanadium titroksida,V2O4 atau VO2.
Dibuat dengan pemanasan campuran vanadium trioksida dan vanadium pentoksida tanpa
udara dengan jumlah molar yang sama. Senyawa ini berbentuk Kristal biru tua, mudah larut
dalam asam atau basa.
b) Vanadium tetra flourida, VF4.
Dibuat dari reaksi HF anhirid dengan VCI4. Reaksi berjalan mulai suhu -280C dan meningkat
secara lambat sampai O0C. fluorida ini berupa bubuk kuning kecoklatan, larut dalam air
membentuk larutan berwarna biru.
c) Senyawa Vanadil.

Page | 14

Senyawa ini berisi kation vanadil (VO+2) dimana bilangan oksidasinya +4, bersifat unik,
berwarna biru .
Vanadil klorida dibuat dari hidrolisa VCI4 : VCI4 + H2O VOCI2 + 2HCI
Atau dari reaksi V2O5 dengan HCI : V2O5 + HCI 2VOCI2 + 3H2O + CI2
Senyawa VOCI2 bersifat reduktor kuat yang digunakan secara komersial dalam pewarnaan.
Hanya E0 dari VO+2/VO3 adalah -1volt.
Senyawa V+3.
a) Vanadium trioksida, V2O3.
Dibuat dengan mereduksi V2O5 dengan hydrogen. V2O3 bersifat basa, larut dalam asam
memberikan ion hezaquo, V(H2O)63+.
b) Vanadium halida dan oxihalida.
Vanadium triflourida, VF3. 3H2O dibuat bila V2O3 dilarutkan dalam HF. Trihalida yang lain
adalah VCI3 dan VBr3, sedang VI3 tidak dikenal. Vanadium oxihalida yang dikenal adalah
VOCI dan VOBr. Keduanya tak larut dalam air tetapi larut dalam asam.
Senyawa V+2.
Senyawa-senyawa V+2 berwarna paramagnetic ion V+2 merupakan reduktor kuat. Larutan
encer V+2 (violet) mereduksi air membebaskan H2.
V+2H+ + V+3 + H2.
Senyawa V+1, dan V-1 dan V0.
Bilangan oksidasi ini tidak umum, distabilkan oleh ligan asam n. Bilangan oksidasi +1
dijumpai pada senyawa V(C0)6-1.
(http://alvina.blog.uns.ac.id/2008/12/30/unsur-golongan-vb/)

2.1.7 PEMBUATAN VANADIUM


Cara mendapatkan Vanadium diantaranya adalah dengan cara ekstraksi dari beberapa
senyawa yaitu :

Dari vanadinite
Page | 15

Ekstraksi dari bijih ini melibatkan beberapa tahap:


1) Pemisahan PbCl2.
Bijih direaksikan dengan HCl pekat, PbCl2 akan mengendap, dioxovandium
chlotida(VO2Cl) tetap dalam larutan.
2) Pembuatan V2O5.
PbCl2 dipisahkan, larutan ditambah NH4Cl dan dijenuhkan dengan NH3,
sehingga terbentuk NH4VO3 yang bila dipanaskan akan terbentuk V2O5.
3) Reduksi V2O5.
V2O5 direduksi dengan Ca pada 900 950 C untuk memperoleh vanadium murni.

Dari carnotite
1) Pembuatan sodium ortho vanadate.
Carnotite dicairkan dengan Na2CO3, masa cair yang diperoleh diekstraksi dengan air untuk
mengendapkan Fe(OH)3, larutan dipekatkan dan didinginkan maka didapat Na3VO4.
2) Pembuatan V2O5.
Larutan yang berisi Na3VO4 diberi NH4Cl dan dijenuhkan dengan NH3, sehingga
terbentuk NH4VO3 (amonium metavanadate), yang dipanaskan untuk mendapatkan V2O5.
3) ReduksiV2O5.
Dengan cara Mardenand-Rich diperoleh logam vanadium murni.

Page | 16

Pembuatan logam :
Logam ini sangat sulit diperoleh dalam keadaan murni sebab titik cair yang tinggi dan
reaktivitas terhadap O2, N2 dan C pada suhu tinggi. Vanadium 99 % dapat diperoleh dengan
mereduksi V2O5 dengan Al (prosesthermit). Vanadium murni diperoleh dengan mereduksi
VCl3 dengan Na atau dengan H2 pada suhu 900C. VCl3 diperoleh dari reaksi V2O5 dengan
S2Cl2 pada 300C. Reduksi VCl4 dengan Mg dapat memperoleh 99,3 % vanadium.
(http://alvina.blog.uns.ac.id/2008/12/30/unsur-golongan-vb/)

Produksi Ferrovanadium potongan


Kebanyakan vanadium digunakan sebagai ferrovanadium sebagai aditif untuk
meningkatkan baja. Ferrovanadium dihasilkan secara langsung dengan mengurangi campuran
vanadium oksida, oksida besi dan besi dalam tanur listrik. Vanadium-bantalan magnetit bijih
besi merupakan sumber utama untuk produksi vanadium. Para vanadium berakhir di babi besi
dihasilkan dari bantalan vanadium magnetit. Selama produksi baja, oksigen yang tertiup ke
babi besi, mengoksidasi karbon dan sebagian besar kotoran lain, membentuk terak.
Tergantung pada bijih yang digunakan, yang terak berisi sampai dengan 25% dari vanadium.
Logam vanadium diperoleh melalui proses multilangkah yang diawali dengan pemanggangan
bijih hancur dengan NaCl atau Na2CO3 pada sekitar 850 C untuk memberikan natrium
metavanadate (NaVO3). Sebuah ekstrak berair padat ini adalah diasamkan untuk memberikan
sebuah polyvanadate garam, yang dikurangi dengan kalsium logam. Sebagai alternatif untuk
produksi skala kecil, vanadium pentoxide berkurang dengan hidrogen atau magnesium.
Banyak metode-metode lain juga digunakan, dalam semua yang vanadium hasilkan sebagai
hasil sampingan proses-proses lain. Pemurnian vanadium dimungkinkan oleh proses bar
Kristal yang dikembangkan dengan melibatkan pembentukan logam iodida, dalam contoh ini
vanadium (III) iodida, dan dekomposisi berikutnya untuk menghasilkan logam murni.
(http://lovekimiabanget.blogspot.com/2010/04/vanadium.html)

Reduksi tingkat vanadium (V) menjadi vanadium (II)


Sumber vanadium yang biasa pada tingkat oksidas +5 adalah ammonium metavanadat,
NH4VO3. Zat ini sangat tidak larut dalam air dan biasanya larut dengan mudah dalam larutan
natrium hidroksida.
Page | 17

Jika kamu melakukan reaksi pada labu yang kecil, pada keadaan normal biasanya labu
disumbat dengan kapas mentah. Hal ini dilakukan untuk menyediakan jalan keluar buat
hydrogen (yang dihasilkan dari reaksi antara seng dengan asam). Pada saat yang bersamaan
penyumbatan ini dilakukan untuk membatasi terlalu banyaknya udara yang masuk pada labu.
Penyumbatan dilakukan untuk mencegah re-oksidasi vanadium yang memiliki tingkat
oksidasi yang lebih rendah (khususnya tingkat +2) oleh oksigen di udara. Reduki ditunjukkan
oleh dua tahap. Satu hal yang penting adalah penampakan warna, tetapi proses perubahan
terus berlanjut dari awal sampai akhir. Suatu hal yang penting untuk memperhatikan bahwa
warna hijau yang kamu lihat tidak benar-benar menunjukkan tingkat oksidasi yang
sebenarnya. Warna ini hanyalah campuran warna kuning tingkat +5 dan warna biru tingkat
+4.

Reduksi dari +5 ke +4

Catatan: Sepeti halnya ion VO2+, ion VO2+ juga memiliki molekul air yang melekat dengan baik
[VO(H2O)5]2+.

Reduksi dari +4 to +2
Perubahan warna terus berlangsung.

Page | 18

Alasan untuk membubuhkan tanda kutip pada ion vanadium(III) adalah bertujuan untuk
sebuah penyederhanaan. Khusus yang pasti yang dimiliki oleh ion kompleks akan tergantung
pada asam yang kamu gunakan pada proses reduksi. Penyederhanaan sangat beralasan pada
bagian ini.

Reaksi oksidasi vanadium (II)


Ion vanadium(II) sangat mudah teroksidasi. Jika kamu mencabut kapas mentah dari labu
dan menuangkan sebagaian larutan pada tabung reaksi, maka warna akan kembali hijau
karena larutan ini bersentuhan dengan oksigen di udara. Larutan kembali teroksidasi menjadi
vanadium(III).
Jika larutan dibiarkan untuk jangka waktu yang lama, larutan akan kembali menjadi biru
sebagai pengaruh oksidasi udara dan kembali lagi menjadi tingkat vanadium(IV) ion VO 2+.
Penambahan asam nitrat (agen pengoksidasi yang sangat kuat) pada larutan vanadium(II) juga
dapat menghasilkan ion VO2+ yang berwarna biru. Vanadium(II) kembali teroksidasi menjadi
vanadium(IV).

Penjelasanperubahanpotensialredoks(potensialelektroda)
Penggunaan seng sebagai agen pereduksi
Tingkat pertama dari rangkaian reduksi
Coba perhatikan pada reduksi tingkat pertama dari VO 2+ ke VO2+. Potensial redoks setengah
reaksi untuk vanadium diberikan oleh:
Kesetimbangan yang berkaitan untuk seng adalah:

Prinsip sederhana adalah jika kamu merangkaikan dua setengah reaksi secara
Page | 19

bersamaan, salah satu setengah reaksi dengan harga Eyang lebih positif akan bergerak
ke kanan; dan satu yang lain dengan harga Eyang negatif (kurang positif) akan bergerak
ke kiri

Jadi, jika kamu mencampurkan seng dengan ion VO2+ dengan keberadaan asam adalah untuk
menyediakan ion H+:

Konversi dua kesetimbangan menjadi satu jalan reaksi. Jika kamu menginginkannya, kamu
dapat menulis hal itu berurutan ke bawah dan menggabungkannya untuk menghasilkan
persamaan ionik untuk reaksi.

Tingkat reaksi yang lain

Page | 20

Berikut ini adalah harga-harga Eo untuk seluruh tahap reduksi dari vanadium(V) menjadi
vanadium(II):

dan berikut adalah harga untuk seng:

Harus diingat bahwa supaya reaksi vanadium bergerak ke arah kanan (sesuai dengan yang
kita inginkan), harga Eo-nya harus lebih positif apapun yang kamu reaksikan dengannya. Dengan
kata lain, supaya reaksi dapat berlangsung, seng harus selalu memiliki harga lebih negatif pada
kasus ini. Seng dapat mereduksi vanadium melalui tiap tahap dari tahapan-tahapan tersebut
untuk menghasilkan ion vanadium(II).

Penggunaan agen reduksi yang lain


Andai kata kamu menggantikan seng sebagai agen pereduksi dengan timah. Seberapa jauh
reduksi berlangsung kali ini?
Berikut adalah beberapa harga E :

. . . dan berikut harga untuk timah:

Supaya setiap reaksi dapat terjadi, reaksi vanadium harus memiliki harga E o lebih positif
karena kita menginginkannya supaya reaksi tersebut bergeser kearah kanan. Hal ini berarti
bahwa timah harus memiliki harga yang lebih negatif.
Page | 21

Pada persamaan vanadium yang pertama (dari +5 ke +4), harga untuk timah lebih negatif.
Ini akan bekerja dengan baik. Pada persamaan vanadium yang kedua (dari +4 ke +3), harga
untuk timah lebih negatif juga. Ini juga akan bekerja dengan baik. Tetapi pada reaksi
vanadium yang terakhir (dari +3 ke +2), timah tidak lagi memiliki harga Eo yang lebih negatif.
Timah tidak akan mereduksi vanadium(III) manjadi vanadium(II).

Re-oksidasi vanadium(II)
Tingkat oksidasi vanadium(II) lebih mudah teroksidasi kembali menjadi vanadium(III) atau
lebih tinggi.
Oksidasi oleh ion hydrogen
Kamu pasti ingat bahwa reduksi awal yang kita bicarakan adalah mengenai penggunaan
seng dan asam pada labu yang disumbat dengan kapas mentah untuk menjaga supaya udara
tetap diluar labu. Udara akan mengoksidasi ion vanadium(II) dengan cepat ? tetapi oksidasi
juga akan terjadi jika ion hidrigen terdapat dalam larutan! Larutan vanadium(II) hanya akan
tetap stabil selama kamu menjaganya supaya udara tetap diluar dan dengan adanya seng. Seng
dibutuhkan untuk menjaga supaya vanadium tereduksi. Apa yang akan terjadi jika seng tidak
ada disana? Lihatlah harga Eo berikut:

Reaksi dengan harga E yang lebih negatif akan bergeser ke kiri; reaksi dengan harga
lebih positif (atau kurang negatif) akan bergeser ke kanan. Hal itu berarti bahwa ion vanadium
(II) akan teroksidasi menjadi ion vanadium(III), dan ion hidrogen tereduksi menjadi hidrogen.
Akankah reaksi oksidasi berlanjut sebagai contoh, ke tingkat vanadium (IV)?
Perhatikan beberapa harga E dan tentukan:

Page | 22

Supaya kesetimbangan vanadium bergerak ke kiri, maka harus memiliki harga E o yang lebih
negatif. Kesetimbangan di atas tidak memiliki harga Eo yang lebih negatif dan karena itu
reaksi tidak akan terjadi.
Oksidasi dengan asam nitrat
Pada arah yang sama, kamu dapat mencoba seberapa jauh asam nitrat akan mengoksidasi
vanadium(II).Berikut adalah tahap pertama:

Reaksi vanadium memiliki harga Eo yang lebih negatif dan karena itu reaksi akan
bergerak ke kiri; reaksi asam nitrat bergerak ke kanan. Asam nitrat akan mengoksidasi
vanadium (II) menjadi vanadium (III).
Tahap yang kedua meliputi harga Eo:

Asam nitrat lagi-lagi memiliki harga Eo yang lebih positif dan karena itu bergerak ke
kanan. Reaksi vanadium yang lebih negatif (kurang positif) bergerak ke kiri. Asam nitrat tentu
saja akan mengoksidasi vanadium(III) menjadi vanadium(IV).
Akankah hal ini akan terjadi untuk vanadium(V)?

Tidak, itu tidak akan terjadi! Untuk reaksi vanadium supaya bergerak ke kiri untuk
membentuk ion dioksovanadium(V), harus memiliki harga Eo yang lebih negatif (kurang
positif). Reaksi kesetimbangan di atas tidak memiliki harga yang kurang positif, dan oleh
karena

itu

reaksi

tidak

akan

terjadi.

(http://www.chem-is-

try.org/materi_kimia/kimia_anorganik1/logam_transisi/vanadium-anorganik).

Page | 23

2.1.8 PENGGUNAAN VANADIUM


Kira-kira 80% vanadium yang dihasilkan, digunakan sebagai ferrovanadium atau sebagai
penambah keluli. Penggunaan-penggunaan lain :
1. Dalam bentuk aloynya seperti :
o Keluli tahan karat khusus, contohnya penggunaan dalam peralatan bedah atau alat tukang.
o Keluli tahan karat dan pertukangan kelajuan tinggi.
o Dicampurkan dengan aloy-aloy aluminium dan titanium untuk digunakan dalam engine jet
dan kerangka pesawat udara kelajuan tinggi.
2. Aloy keluli vanadium digunakan pada gandar, aci engkol, gear dan komponen-komponen
penting yang lain.
3. Vanadium digunakan untuk menyalutkan titanium pada keluli.
4. Pita vanadium-gallium digunakan dalam magnet bersuperkonduksi (175,000 gauss).
5. Vanadium (V) oksida (vanadium pentoksida V2O5) digunakan sebagai mangkin dalam
pembuatan asid sulfurik (melalui proses sentuh) dan maleik anhidrida. Ia digunakan dalam
pembuatan seramik.
6. Kaca yang disalut vanadium dioksida (VO 2) boleh mengekang sinaran inframerah (tanpa
menghalang cahaya tampak) pada suhu-ssuhu tertentu.
7. Sel bahan api elektrik dan bateri simpanan sepeti Bateri redoks vanadium.
8. Ditambahkan dengan korundum untuk membuat manikam aleksandrit tiruan.
9. Salutan perubahan elektrokimia vanadat untuk melindungi keluli daripada karat dan kikisan.
Dalam biologi, atom vanadium adalah komponen penting bagi setengah enzim, khasnya
bagi vanadium nitroginase yang digunakan oleh setengah mikroorganisme untuk pengikat
nitrogen. Vanadium penting bagi askidian atau pemancut laut dalam Protein Kromagen
Vanadium. Kepekatan dalam darah hidupan-hidupan ini adalah lebih 100 kali lebih tinggi
daripada kepekatan vanadium dalam air laut di sekelilingnya. Tikus dan ayam juga diketahui
memerlukan vanadium pada kandungan kecil dan kekurangan akan mengakibatkan pertumbuhan
lambat dan gangguan pembiakan.
Secara industrinya, kebanyakan vanadium digunakan sebagai penambah untuk
memperbaiki ciri keluli. Biasanya tindak balas besi mentah dengan vanadium pentoksida mentah
Page | 24

V2O5 sudah mencukupi, dan tidak perlu menggunakan logam vanadium tulen. Ini
menghasilkan ferrovanadium yang sesuai untuk kerja-kerja seterusnya.
Di Jepang, vanadium (V) oksida (V2O5) dipasarkan sebagai tambahan kesehatan mineral
baik yang wujud secara asli dalam air minuman. Sumber utama air minuman ini adalah cerun
Gunung Fuji. Kandungan vanadium pentoksida air ini adalah antara kira-kira 80 ug/Liter hingga
ke 130ug/Liter. Pemasarannya menggambarkan sebagai penentang diabetis, ekzema, dan
kegendutan.
Vanadium pentoksida (V2O5) digunakan sebagai mungkin terutamanya dalam penghasilan
asid sulfuric. Vanadil sulfat (VOSO4) juga dipanggil vanadium (IV) sulfat oksida hidrat,
digunakan sebagai tambahan diet yang agak kontroversi, terutamanya untuk meningkatkan tahap
insulin dan bina badan.Vanadium (IV) klorida adalah salah satu bentuk vanadium yang terlarut
dan biasa digunakan dalam maksimal. V(IV) adalah bentuk yang diturunkan daripada V(V), dan
biasanya terhasil selepas respirasi anaerob oleh bacteria penurun logam disimilasi. V(IV) klorida
bertindak balas dengan cergas bersama air.
Vanadium digunakan dalam memproduksi logam tahan karat dan peralatan yang digunakan
dalam kecepatan tinggi. Vanadium karbida sangat penting dalam pembuatan baja.Sekitar 80%
vanadium yang sekarang dihasilkan, digunakan sebagai ferrovanadium atau sebagai bahan
tambahan baja. Foil vanadium digunakan sebagai zat pengikat dalam melapisi titanium pada
baja. Vanadium petoksida digunakan dalam pembuatan keramik dan sebagai katalis. Penggunaan
utama dalam paduan vanadium, terutama dengan baja. Sejumlah kecil vanadium menambah
kekuatan, ketangguhan, dan tahan panas. Hal ini biasanya ditambahkan dalam bentuk
ferrovanadium, sebuah paduan besi vanadium. Vanadium baja paduan digunakan dalam gigi.
Titanium-aluminium-vanadium paduan digunakan dalam mesin jet dan untuk pesawat
berkecepatan tinggi. Vanadium foil digunakan dalam cladding titanium untuk baja. Vanadiumrekaman galium digunakan dalam superkonduksi. Vanadium pentoxide digunakan dalam
keramik dan sebagai katalis.
Vanadium (V) oksida adalah sebuah katalis dalam proses Kontak untuk memproduksi asam
sulfat . Kimia vanadium dicatat untuk aksesibilitas dari empat berdekatan oksidasi. Umum
oksidasi vanadium adalah 2 (ungu), 3 (hijau), 4 (biru) dan 5 (kuning). Vanadium (II) senyawa
reduktor, dan vanadium (V) senyawa agen oksidasi. Vanadium (IV) sering ada sebagai
vanadylderivatif yang berisi VO2+pusat. Konstanta disosiasi asam untuk vanadium dan seri fosfor
Page | 25

sangat mirip. Dalam banyak solusi yang lebih terkonsentrasi polyvanadates terbentuk. Rantai,
cincin dan cluster yang melibatkan tetrahedral vanadium, analog dengan polyphosphates,
diketahui. Selain itu, cluster seperti decavanadates V 10 O 4-28 dan H V 10 O 3 - 28, yang
mendominasi pada pH 4-6, dibentuk dimana senyawa octahedral tentang vanadium. Vanadium
juga membentuk berbagai peroxo-kompleks ketika diobati dengan hidrogen peroksida. Misalnya,
kuning oxovanadium (V) ion VO+2 dalam larutan asam peroksida hydrogen membentuk bata
merah peroxovanadium(V)ion, VO(O2)2+.
Vanadium juga hadir dalam bauksit dan bahan bakar fosil deposito seperti minyak mentah,
batubara, serpih minyak dan tar pasir. Dalam minyak mentah, konsentrasi sampai 1200 ppm telah
dilaporkan. Ketika produk-produk minyak seperti dibakar, jejak-jejak vanadium dapat memulai
korosi pada motor dan boiler. Diperkirakan 110.000 ton per tahun vanadium dilepaskan ke
atmosfir dengan membakar bahan bakar fosil. Vanadium juga telah terdeteksi di
spectroscopically cahaya dari Matahari dan beberapa bintang. sebesar 175,000 gauss.
(http://lovekimiabanget.blogspot.com/2010/04/vanadium.html)
Vanadium bersenyawa dengan karbon di dalam baja membuat baja lebih tahan lama dan
tahan sobekan walaupun dalam temperature tinggi. Vanadium juga digunakan untuk logam aditif
pada baja, khususnya untuk keperluan baja yang tahan goncangan pada kecepatan tinggi. Selain
itu vanadium juga digunakan sebagai paduan logam dengan logam alumunium dengan komposisi
berat 10%.
Vanadium sekitar 85% dari vanadium yang dihasilkan digunakan sebagai ferrovanadium
atau sebagai baja tambahan. Yang cukup meningkatkan kekuatan dalam baja mengandung
sejumlah kecil vanadium ditemukan pada awal abad ke-20. Vanadium bentuk nitrida dan karbida
stabil, menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam kekuatan baja. Sejak saat itu baja
vanadium digunakan untuk aplikasi di as roda, sepeda frame, crankshafts, roda gigi, dan
komponen penting lainnya. Ada dua kelompok paduan baja mengandung vanadium kelompok.
Vanadium tinggi baja paduan yang mengandung karbon 0,15-0,25% vanadium dan alat baja
kecepatan tinggi (HSS) dengan konten vanadium berkisar dari 1% sampai 5%. Untuk alat baja
kecepatan tinggi, kekerasan di atas HRC 60 dapat dicapai. HSS baja digunakan dalam instrument
bedah danalat-alat.
Vanadium menstabilkan bentuk beta titanium dan meningkatkan kekuatan dan stabilitas
suhu titanium. Dicampur dengan aluminium di titanium paduan digunakan dalam mesin jet dan
Page | 26

airframes berkecepatan tinggi. Salah satu paduan yang umum adalah Titanium 6Al-4V, sebuah
paduan titanium dengan 6% aluminium dan 4% vanadium.

Penggunaan lain
Vanadium kompatibel dengan besi dan titanium, vanadium foil karena itu digunakan dalam
cladding titanium untuk baja. Yang moderat neutron termal-capture penampang dan pendek
paruh dari isotop yang dihasilkan oleh neutron menangkap vanadium membuat bahan yang
cocok struktur bagian dalam sebuah reaktor fusi. Beberapa paduan vanadium menunjukkan
perilaku superkonduktor. Pertama A15 fase superkonduktor adalah senyawa vanadium, V 3Si,
yang ditemukan pada tahun 1952. Vanadium-rekaman galium digunakan dalam superkonduktor
magnet (17,5 teslas atau 175.000 Gauss). Struktur A15 superkonduktor fase V 3Ga mirip dengan
yang lebih umum Nb3Sn dan Nb3Ti.
Oksida yang paling umum vanadium, vanadium pentoxide V2O5, digunakan sebagai
katalis dalam pembuatan asam sulfat dengan proses kontak dan sebagai oxidizer dalam Maleat
anhidrida produksi. Vanadium pentoxide juga digunakan dalam pembuatan keramik. Vanadium
dioksida VO2, digunakan dalam produksi kaca pelapis, yang menghambat radiasi inframerah
(dan tidak terlihat cahaya) pada suhu tertentu. Vanadium oksida dapat digunakan untuk
mendorong pusat-pusat warna di korundum untuk membuat simulasi Alexandrite perhiasan,
meskipun Alexandrite di alam adalah chrysoberyl. Kemungkinan untuk menggunakan vanadium
pasangan redoks dalam kedua setengah-sel, sehingga menghilangkan masalah kontaminasi silang
oleh difusi ion melintasi membran adalah keuntungan vanadium redoks baterai isi ulang.
Vanadate dapat digunakan untuk melindungi baja terhadap karat dan korosi oleh lapisan konversi
elektrokimia. Lithium oksida vanadium telah diusulkan untuk digunakan sebagai anoda
kepadatan energi yang tinggi untuk baterai lithium ion, di 745 Wh / L ketika dipasangkan dengan
lithium kobalt oksida katoda. ini telah diusulkan oleh beberapa peneliti bahwa jumlah yang kecil,
40-270 ppm, vanadium dalam Wootz baja dan baja Damaskus, secara signifikan meningkatkan
kekuatan

materi,

meskipun

jelas

apa

sumber

vanadium

itu.

(http://lovekimiabanget.blogspot.com/2010/04/vanadium.html)
Pengganti vanadium dan Sumber Alternatif

Page | 27

Sejumlah
berkekuatan

elemen

tinggi. Ini

lainnya dapat

digantikan

untuk vanadium dalam

termasuk columbium, molibdenum, titanium, dan

produksi baja

tungsten. Logam

lainnya dapat digunakan di tempat vanadium sebagai katalis kimia, termasuk platinum dan nikel.

2.1.9 DAMPAK PENGGUNAAN VANADIUM


Vanadium dalam kadar yang rendah tidak bersifat toksik bagi manusia akan tetapi dalam
kadar yag tinggi dapat menggakibatkan gangguan pada pencernaan, respirasi, dan fungsi hati.
Vanadium juga dapat menghambat pembentukan kolesterol, garam-garam vanadium yang di
buang sebagai limbah tetap berada dalam bentuk larutan. Pada perairan alami kadar vanadium
sekitar 0,5 50 g/ liter pada perairan untuk irigasi kadar vanadium sebaiknya 0,1 mg/liter.
Sedangkan pada parairan yang di gunakan untuk mengairi tanah pertanian dengan struktur tanah
yang bersifat netral dan alkalis kadar vanadium yang di perkenankan adalah sekitar 0.1 mg/liter,
vanadium bersifat kurang toksik bagi tumbuhan dan hewan. Nilai LC 50 vanadium bagi beberapa
jenis avebtabrata (anelida) mytilus edolis (mouska)mdan carcinus malenas (krustasea) berkisar
antara 10-65 mg/liter.Nilai LC50 vanadium bagi beberapa jenis ikan air tawar dan laut bervariasi
yakni antara 1 mg/liter hingga > 30 mg/liter.
(http://books.google.co.id/books?
id=HyjDhfW87B0C&pg=PA191&lpg=PA191&dq=pengaruh+vanadium+terhadap+lingkungan
)

Seseorang

dan tenggorokan mengalami iritasi.


Penyerapan vanadium oleh manusia terutama terjadi

gandum, kacang kedelai, minyak zaitun, minyak bunga matahari, apel dan telur.
Ketika serapan vanadium mengambil tempat melalui udara dapat menyebabkan bronchitis

dan pneumonia.
Efek akut dari vanadium adalah iritasi paru-paru,tenggorokan, mata dan rongga hidung.
Penyakit jantung dan pembuluh darah.
Radang lambung dan usus.
Kerusakan pada sistem saraf.
Perdarahan dari hati dan ginjal.
Kulit ruam.
Melumpuhkan.

yang

terpapar debu vanadium peroksida akan menderita mata


melalui bahan

perih,hidung

makanan,

seperti

Page | 28

Hidung berdarah dan nyeri tenggorokan.


Penyakit dan sakit kepala.
Pusing.
Selanjutnya efek vanadium neurologis dapat menyebabkan gangguan pernapasan,
kelumpuhan dan efek negative pada hati dan ginjal.
(http://kholiddull.blogspot.com/2011/10/unsur-vanadium.html)

2.2 KROMIUM
2.2.1 SEJARAH KROMIUM
Ditemukan pada tahun 1797 oleh Vauquelin, yang membuat logam khrom pada tahun
berikutnya. Kromium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang
Cr dan nomor atom 24. Khrom juga berwarna abu-abu, berkilau, keras sehingga memerlukan
proses pemolesan yang cukup tinggi.
Pada 1781 ia berhasil mengisolasi logam. Vanquelin kemudian memperoleh oksida oleh
penguapan dan akhirnya terisolasi kromium oksida dengan memanaskan dalam oven arang.
Vanquelin juga mengidentifikasi sejumlah kecil krom di ruby dan batu zamrud. Vauquelin
melanjutkan untuk menemukan Berilium pada tahun 1798.
Kromium berasal dari kata Yunani 'kroma', yang berarti warna karena membentuk berbagai
senyawa berwarna-warni.
(http://www.chemicool.com/elements/kromium.html)

Kromium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cr dan
nomor atom 24. Kromium trivalen (Cr(III), atau Cr3+) diperlukan dalam jumlah kecil dalam
metabolismegula pada manusia. Kekurangan kromium trivalen dapat menyebabkan penyakit
yang disebut penyakit kekurangan kromium (C HR OM I UM

DEF I C I E N C Y ).

Kromium merupakan

logam tahan korosi (tahan karat) dan dapat dipoles menjadi mengkilat. Dengan sifat ini,
kromium (krom) banyak digunakan sebagai pelapis pada ornamen-ornamen bangunan maupun
pada komponen kendaraan seperti knalpot pada sepeda motor. Perpaduan Kromium dengan besi
dan nikel menghasilkan baja tahan karat. Logam kromium murni tidak pernah ditemukan di
alam, umumnya berada dalam bentuk persenyawaan padat atau mineral dengan unsur lain.

Page | 29

Kromium adalah logam yang tahan korosi oleh karena itu banyak digunakan sebagai
pelapis elektrolit dan inhibitor korosi dalam campuran baja ( A LLOY ). Senyawa kromium dalam
bentuk kromat dan dikromat sangat banyak digunakan oleh industri tekstil, fotografi, pembuatan
tinta dan industri zat warna. Tingkat bilangan oksidasi kromium yang sering dijumpai adalah III
dan VI. Cr(III) dalam larutan asam berupa ion Cr(H 2O)63+, sedangkan dalam larutan yang basa
berupa ion Cr{(OH)5(H2O)}2- dan CR(OH)63- Cr(VI) dalam larutan asam (pH lebih kecil dari 6)
berupa ion HCrO4- dan Cr2OH42- yang berwarna jingga, sedangkan dalam larutan basa berupa ion
CrO42- uang berwarna kuning. Pada pH yang rendah (sangat asam) hanya ion Cr2O72- yang ada di
dalam larutan. Kromium yang telah ditemukan di alam kemudian masuk ke lingkungan melalui
limbah industri dari lumpur elektroplating seperti limbah penyamakan dan pabrik inhibitor
korosi.
( http://id.wikipedia.org/wiki/Kromium)

2.2.2 KARAKTERISTIK KROMIUM


Kromium adalah unsure dengan nomor atom 21 yang paling banyak dalam kerak bumi
dengan konsentrasi rata-rata 100 ppm. Senyawa Kromium terdapat di dalam lingkungan, karena
erosi dari batuan yang mengandung kromium dan dapat didistribusikan oleh letusan gunung
berapi. Rentang konsentrasi dalam tanah adalah antara 1 dan 3000 mg / kg, dalam air laut 5-800
g / liter, dan di sungai dan danau 26 g / liter dengan 5,2 mg / liter. Hubungan antara Cr (III)
dan Cr (VI) sangat tergantung pada pH dan oksidatif sifat lokasi, tetapi dalam banyak kasus, Cr
(III) adalah spesies dominan, meskipun di beberapa daerah di tanah air dapat mengandung
sampai 39 g dari total kromium dari 30 g yang hadir sebagai Cr (VI).
Kromium merupakan logam perak, berkilau, sangat keras yang dapat mengambil cermin
semir tinggi. Hal ini juga tidak berbau, tawar, dan lunak. Logam membentuk lapisan tipis oksida
pelindung di udara, dan luka bakar ketika dipanaskan untuk membentuk oksida kromium hijau
(Cr 2 O 3).

(http://lovekimiabanget.blogspot.com/2010/04/kromium-cr.html)
Page | 30

2.2.3 KEBERADAAN KROMIUM DIALAM


Logam kromium relative jarang ditemukan dan kandungannya dalam kerak bumi di duga
kira kira hanya 0,0122 % atau 122 ppm. Sumber kromium terpenting dalam perdagangan adalah
bijih kromit (chromite), FeCr2O4 yang banyak terdapat di Rusia dan Afrika selatan (kira kira 96%
cadangan kromium dunia) dan philipina. Sumber kromium lainnya yang lebih sedikit jumlahnya
adalah krokoit, PbCrO4 dan oker kroma, Cr2O3. Batu batuan permata seperti zamrud yang
berwarna hijau dan Ruby berwarna merah mengandung sekelumit kromium sebagai pengotor.

Gambar kromium
Kromium tidak ditemukan sebagai elemen bebas di alam tetapi ditemukan dalam bentuk
bijih. Bijih utama krom adalah kromit (FeCr 2 O 4). Untuk mengisolasi logam komersial, bijih
kromit dioksidasi menjadi kromium (III) oksida (Cr 2 O 3). Logam ini kemudian diperoleh dengan
memanaskan oksida di hadapan aluminium atau silikon.
Sumber kromium yang baik di antaranya adalah daging, biji-bijian (misalnya gandum),
rempah-rempah. Selain itu kromium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang Cr dan nomor atom 24. Kromium trivalen (Cr(III), atau Cr3+) diperlukan
dalam jumlah kecil dalam metabolisme gula pada manusia. Kekurangan kromium trivalen dapat
menyebabkan penyakit yang disebut penyakit kekurangan kromium (chromium deficiency).
Kromium merupakan unsur yang berwarna perak atau abu-abu baja, berkilau, dan keras.
Kromium tidak ditemukan sebagai logam bebas di alam. Kromium berhasil diisolasi oleh
seorang ilmuwan Prancis, L.N Vauquelin pada tahun 1778. Pada tahun 1797 L.N Vauquelin
menemukan oksida unsur baru dalam suatu mineral dari Siberia yaitu krokoit ( C R OC O I T E )
yang kemudian dikenal sebagai PbCrO4. Kromium di alam berada dalam bentuk senyawa :
kromik sulfat, kromik oksida, kromik klorida, kromik trivalent, kalsium kromat, timbale kromat,
kalium dikromat, natrium dikromat, seng kromat.
Page | 31

Kromium banyak dijumpai di lingkungan baik di udara, air, tanah, tumbuhan dan hewan.
Sumber kromium yang baik di antaranya adalah daging, biji-bijian (misalnya gandum), rempahrempah di alam kromium atau krom merupakan dalah satu logam golongan transisi paling
banyak ditemukan dialam dalam bentuk bijih besi terutama kromit(Fe(CrO 2)2) dan bewarna
kecoklatan. Kromium merupakan bijih yang paling murah dan di Indonesia diemukan di
Sulawesi Tengah. Selain itu kromim juga ditemukan di Zimbabwe, Rusia, Selandia Baru, Turki,
Iran, Albania, Finlandia, Republik Demokrasi Madagaskar, dan Filipina. Ketika krom berada
dalam bentuk oksida yaitu antara Cr(II) hingga Cr(VI) krom menjadi elemen yang berbahaya di
pemukaan bumi. Pada umumnya krom yang bervalensi tiga paling sering dijumpai di alam,
selain itu krom bervalensi tiga memiliki sifat racun yang rendah dibandingkan dengan krom
valensi enam. Krom valensi enam merupakan salah satu material organik pengoksidasi yang
tinggi. Pada daerah perairan, krom berada pada bilangan oksidasi +2, +3, dan +6, dan tingkat
ksidasi yang paling dominan adalah +6. Ketika krom berada pada tingkat oksiadasi +2 maka
krom bersifat tidak stabil selain itu jumlahnya pun sedikit. Semua senyawa kromium dapat
dikatakan beracun. Kromium memiliki beberapa istop. Diantara isotop-isotop kromium, ada
beberapa isotop kromium yang digunakan untuk aplikasi medis, seperti Cr-51 yang digunakan
untuk mengukur volume darah dan kelangsungan hidup sel darah merah.

Keterangan Umum Unsur


Nama, Lambang, Nomor atom
Deret Kimia
Golongn, Periode, Blok
Penampilan
Massa atom
Konfigurasi electron
Jumlah electron tiap kulit

Kromium, Cr, 24
Logam transisi
6, 4, d
Perak dan metalik
51. 9961 (6) g/mol
[Ar] 3d5 4S1
2, 8, 13, 1

2.2.4 SIFAT-SIFAT FISIK KROMIUM


Fase
Massa jenis (sekitar suhu kamar)
Massa jenis cair pada titik lebur
Titik lebur
Titik didih

Ciri-ciri Fisik
Solid
7.15 g/cm3
6.3 g/cm3
2180 K
2944 K
Page | 32

Kalor peleburan
Kalor penguapan
Kapasitas kalor
Listrik konduktivitas
Konduktivitas termal1
Kapasitas panas spesifik
1 st ionisasi energy
3 rd ionisasi energy
Panas atomisasi
2 nd ionisasi energy
Elektron afinitas

21.0 Kj/mol
339.5 kJ/mol
(250C) 23.35 J/(mol.K)
7,9 x 10 6 m S -1
93,9 W m -1 K -1
0,45 J g -1 K -1
652,8 kJ mol -1
2987,2 kJ mol -1
397 kJ mol
1592 kJ mol -1
64,3 kJ mol -1

Isotop kromium
Beberapa dari isotop kromium digunakan untuk aplikasi medis. Misalnya, Cr-50 yang
digunakan untuk produksi radioisotop Cr-51 yang digunakan untuk mengukur volume darah dan
kelangsungan hidup sel darah merah. Cr-53 dan Cr-54 digunakan untuk kajian metabolisme dan
diagnosa diabetes.
Isotop

48

Cr
Cr
50
Cr
51
Cr
52
Cr
53
Cr
54
Cr
55
Cr
56
Cr
49

Massa Atom

47,95404
48,951341
49,9460464
50,944772
51,09405098
52,9406513
53,9388825
54,940844
55,94065

Waktu paruh

Kelimpahan

Momen

di alam (%)

magnetik

nuklir
21,6 hari
42,3 menit
0,476
4.345
27,70 detik
-0,934
83,789
9,501
-0,47454
2,365
3,497 menit 5,9 menit
(http://aprysilverfox.blogspot.com/2010/08/kromium-cr.html)

2.2.5 SIFAT SIFAT KIMIA KROMIUM


Nomor Atom
Massa Atom
Golongan, periode, blok
Konfigurasi elektron

24
51,9961 g/mol
VI B, 4, d
[Ar] 3d5 4s1
Page | 33

Jumlah elektron tiap kulit


2, 8,13, 1
Afinitas electron
64,3 kJ / mol -1
Ikatan energi dalam gas
142,9 5,4 kJ / mol -1.
Panjang Ikatan Cr-Cr
249 pm
Senyawa beracun dan mudah terbakar
(http://aprysilverfox.blogspot.com/2010/08/kromium-cr.html)
Logam kromium bersifat keras, memiliki daya tahan tinggi terhadap zat-zat kimia dan
memiliki kilat tinggi sehingga dipakai sebagai pelapis pada besi. Tingkat oksidasi utama
bagi kromium adalah +2, +3, dan +6. Yang paling stabil adalah +3. Senyawa Cr (IV) dan (V)
mudah mengalami proses disproporsional menjadi Cr (III) dan juga Cr (VI). Cr (III) bersifat
reduktor sedangkan Cr (IV) bersifat oksidator, ion kromat berwarna kuning dan ion dikromat
berwarna jingga. Bila nilai pH larutan kromat dikurangi (ditambah asam), maka larutan berubah
warna sampai munculnya warna jingga dari ion dikromat. Reaksi ini bisa dibalikkn dengan
meningkatnya nilai Ph.
Dalam kromat, CrO42- atau dikromat Cr2O72-, anion kromium adalah heksavalen, dengan
keadaan oksidasi +6. Ion-ion ini diturunkan dari kromium trioksida, CrO3. Ion-ion kromat
berwarna kuning, sedangkan dikromat berwarna jingga. Kromat mudah diubah menjadi dikromat
dengan penambahan asam.
2CrO42- + 2H+

Cr2O72- + H2O
(Svehla, 1985)

Bila Cr murni diperlukan, mula-mula chromite direaksikan dengan lelehan NaOH dan dan
O2 untuk mengubah Cr3+ menjadi CrO42-. Lelehan dilarutkan dalam air dan natrium
bikromat diendapkan. Ini lalu direduksi:
Na2Cr2O7 + 2C Cr2O3 + Na2CO3 + CO
oksidanya kemudian direduksi

Page | 34

Cr2O3 + 2Al Al2O3 + 2Cr


Kromium tahan korosi, karenanya digunakan sebagai lapisan pelindung pada lapisan
elektrofilik. Ia mudah larut dalam HCl, H2SO4, dan HClO4 tetapi menjadi pasif oleh HNO3.

(Cotton dan Wilkinson, 1989)


Kromat logam yang biasanya adalah zat-zat padat berwarna, yang menghasilkan larutan
kuning bila larut dalam air. Asam-asam mineral encer, yaitu ion-ion hidrogen, kromat berubah
menjadi bikromat. Yang terakhir ini menghasilkan larutan yang merah jingga. Perubahan ini
dibalikkan oleh alkali, yaitu ion-ion hidroksil.
2CrO4 + 2H

Cr2O7 + H2O atau

Cr2O4 + 2OH

2CrO4 + H2O

Kromat dari logam alkali dan dari kalsium serta magnesium larut dalam air, stronsium kromat
larut sedikit. Kebanyakan kromat logam-logam lain tak larut dalam air. Natrium, kalium, dan
amonium dikromat dalam dalam air.
(Svehla, G., 1985)

Reaksi ion heksaaquokrom(III) dengan ion hidroksida


Ion hidroksida (dari, katakanlah, larutan natrium hidroksida, NaOH) dapat menghilangkan
ion hidrogen dari ligan air kemudian didempetkan pada ion krom.Sekali waktu ion hidrogen
dapat dihilangkan dari tiga molekul air, kamu akan memperoleh kompleks yang tidak bermuatan
komplek netral. Kompleks netral ini tidak larut dalam air dan endapan terbentuk.

Tetapi proses tidak berhenti sampai disini. Ion hidrogen yang lebih benyak akan dihilangkan
untuk menghasilkan ion seperti [Cr(H2O)2(OH)4]- dan [Cr(OH)6]3-.
Page | 35

Sebagai contoh:

Endapan larut kembali karena ion tersebut larut dalam air. Pada tabung reaksi, perubahan warna
yang terjadi adalah:

Reaksi ion heksaaquokrom(III) dengan larutan ammonia


Amonia dapat berperan sebagai basa maupun sebagai ligan. Dengan jumlah amonia yang
sedikit, ion hidrogen tertarik oleh ion heksaaquo seperti pada kasus ion hidroksida untuk
menghasilkan kompleks netral yang sama.

Endapan tersebut larut secara luas jika kamu menambahkan amonia berlebih (terutama jika
amonianya pekat). Amonia menggantikan air sebagai ligan untuk menghasilkan ion
heksaaminkrom(III).

Perubahan warna yang terjadi adalah:

Page | 36

Reaksi ion heksaaquokrom(III) dengan ion karbonat


Jika kamu menambahkan larutan natrium karbonat pada larutan ion heksaaquokrom(III),
kamu akan memperoleh endapan yang sama jika kamu menambahkan larutan natrium hidroksida
atau larutan amonia. Pada saat seperti ini, ion karbonat ion yang menghilangkan ion hidrogen
dari ion heksaaquo dan menghasilkan kompleks netral. Berdasarkan pada proporsi ion karbonat
dan ion heksaaqua, kamu akan memperoleh salah satu diantara ion hidrogenkarbonat atau gas
karbon dioksida dari reaksi antara ion hidrogen dan ion karbonat. Persamaan hasil bagi
menunjukkan lebih memungkinkan terjadinya pembentukan karbon dioksida:

Selain karbon dioksida, tidak terjadi sesuatu yang baru pada reaksi ini:

Page | 37

Oksidasi krom(III) menjadi krom(VI)


Sebagai akibat dari penambahan larutan natrium hidroksida pada ion heksaaquokrom(III)
menghasilkan larutan ion heksahidroksokromat(III) yang berwarna hijau.

Larutan ion heksahidroksokromat(III) yang berwarna hijau kemudian di oksidasi dengan


memanaskan larutan tersebut dengan larutan hidrogen peroksida. Setelah itu kamu akan
memperoleh larutan berwarna kuning terang yang mengandung ion kromat(VI).

Persamaan untuk tahap oksidasi adalah:

Beberapa sifat kimia krom(VI)


Kesetimbangan kromat(VI)-dikromat(VI)
Kamu mungkin lebih terbiasa dengan ion dikromat(VI) yang berwarna jingga, Cr 2O72-,
dibandingkan dengan ion kromat(VI) yang berwarna kuning, CrO 42-.Perubahan antara keduanya
adalah sesuatu hal yang mudah: Jika kamu menambahkan asam sulfat encer pada larutan yang
berwarna kuning maka larutan tersebut akan berubah menjadi berwarna jingga. Jika kamu
Page | 38

menambahkan natrium hidroksida ke dalam larutan jingga maka larutan tersebut berubah
menjadi kuning.

Reaksi kesetimbangan pada pusat interkonversi adalah:

Jika kamu menambahkan ion hidrogen berlebih, kesetimbangan bergeser ke kanan. Hal ini sesuai
dengan prinsip Le Chatelier.

Jika kamu menambahkan ion hidroksida, maka ion hidroksida akan bereaksi dengan ion
hidrogen. Kesetimbangan cenderung ke arah kiri untuk menggantikannya.

Page | 39

(http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_anorganik1/logam_transisi/krom-anorganik/)
Bebebrapa sifat kimia yang lain dari kromium, yaitu:
1. Reaksi kromium dengan udara
Logam kromium tidak bereaksi dengan udara atau oksigen pada suhu kamar.
2. Reaksi kromium dengan air
Logam kromium tidak bereaksi dengan air pada suhu kamar.
3. Reaksi kromium dengan halogen
a)

Fluorida

Kromium bereaksi langsung dengan fluorin, F2, pada suhu 400C, dan 200-300 atmosfer
untuk membentuk kromium (VI) fluorida, CRF6.
Cr (s) + 3F2 (g) CRF6 (s)

[kuning]

Di bawah kondisi ringan, kromium (V) bereaksi dengan fluorida, membentuk CRF5
2Cr (s) + 5F2 (g) 2CrF5 (s)

[merah]

2Cr (s) + 3F2 (g) 2CrF3 (s)

[hijau]

Selain membentuk kromium heksafluorida, CrF6, kromium trifluorida, CrF3 dan kromium
pentafluorida, CrF5, reaksi kromium dengan fluorida juga dapat membentuk kromium
difluorida, CrF2, dan
kromium tetrafluorida, CrF4.
b) Klorida
Di bawah kondisi yang masih ringan, logam kromium dapat bereaksi dengan unsur klorin,
Cl2 membentuk CrCl3.
2Cr (s) + 3Cl2 (g) 2CrCl3 (s)

[merah-violet]

Page | 40

Selain membentuk kromium triklorida, CrCl3, reaksi kromium dengan klorida juga dapat
membentuk kromium diklorida, CrCl2 dan kromium tetraklorida, CrCl4
c)

Bromida

Di bawah kondisi yang masih ringan, logam kromium dapat bereaksi dengan unsur bromida,
Br2 membentuk CrBr3.
2Cr (s) + 3BR2 (g) 2CrBr3 (s)

[sangat hijau]

Selain membentuk kromium tribromida, CrBr3, reaksi kromium dengan bromida juga dapat
membentuk kromium dibromida, CrCl2 dan kromium tetrabromidaa, CrCl4.
d) Iodida
Di bawah kondisi yang masih ringan, logam kromium dapat bereaksi dengan unsur iodida,
I2 membentuk CrI3
2Cr (s) + 3I2 (g) 2CrI3 (s)

[hijau gelap]

Selain membentuk kromium triiodida, CrI3, reaksi kromium dengan iodida juga dapat
membentuk kromium diiodida, CrI2 dan kromium tetraiodida, CrI4
4. Reaksi kromium dengan asam
Logam kromium larut dalam asam klorida encer membentuk larutan Cr(II) serta gas hidrogen,
H2. Dalam keadaan tertentu, Cr(II) hadir sebagai ion kompleks [Cr(OH 2)6]2+. Hasil yang sama
terlihat untuk asam sulfat, tetapi kromium murni tahan terhadap serangan. Logam kromium
tidak bereaksi dengan asam nitrat, HNO3.
Contoh reaksi kromium dengan asam klorida:
Cr(s) + 2HCl(aq) Cr 2+ (aq) + 2Cl - (aq) + H 2 (g)
5. Oksida
Reaksi kromium dengan oksida dapat membentuk beberapa senyawa, diantanya: Kromium
dioksida, CrO2, Kromium trioksida, CrO3, Dikromium trioksida, Cr2O3 dan Trikromium
tetraoksida, Cr3O4.
6. Sulfida
Reaksi kromium dengan sulfida dapat membentuk beberapa senyawa, diantanya : kromium
sulfida, CrS dan dikromium trisulfida, Cr2S3
Page | 41

7. Nitrida
Reaksi kromium dengan nitrida dapat membentuk senyawa kromium nitrida, CrN.
8. Karbonil
Reaksi kromium dengan karbonil dapat membentuk senyawa kromium heksakrbonil,
Cr(CO)6. Kromium juga dapat bereaksi dengan unsur tertentu membentuk senyawa kompleks,
misalnya reaksi kromium dengan kompleks nitrat membentuk nitrat hexaaquakromium
trihidrat, [Cr(NO3)3.9H2O].
(http://aprysilverfox.blogspot.com/2010/08/kromium-cr.html)

2.2.6 SENYAWA-SENYAWA KROMIUM


Bijih Kromium yang paling utama adalah kromit,berbentuk spinel dengan Crlll pada lokasi
octahedral, dan Fe ada tetrahedralnya. Dimana dari ini campran Fe dan Cr disebut ferokrom
dihasilkan dengan cara reduksi.
Fe(Cr O2)2 + 4 C

Fe + 2 Cr +4 CO (g)

Ferokrom dapat ditambahkan langsung pada besi, bersama dengan logam yang lain, untuk
membentuk baja. Terpisah dari kemiripan dalam stoikiometri, kromium menyerupai unsur-unsur
golongan VI B dari golongan sulfur hanya dalam keasaman CrO 3, SO2Cl2. Bila Cr murni dieroleh
mula mula kromit direaksikan dengan lelehan NaOH dan O 2 untuk menambah Crlll menjadi
CrO42-. Lelehan dilarutkan dalam air dan natrium bikromat diendapkan ini lalu direduksi:

Na2CrO7 + 2C

Cr2O3 + Na2CO3 + CO

Oksidanya kemudian direduksi


Cr2O3 + 2 Al

Al2O3 + 2 Cr

Kromium tahan korosi, karenanya digunakan sebagai lapisan pelindung pada pelapisan
elektrolit. Ia mudah larut dalam HCl, H 2SO4, HClO4 tetapi menjadi pasif oleh HNO 3. Karena itu,
kromium dipakai umtuk pelindung besi dari proses korosi. Lapisan kromium pada besi dapat
dibuat dengan elektrolisis. Kromium terdapat dalam baja anti karat yang bias mengandung 19%
kromium, 9% nikel, dan yang lainnya besi. Untuk mendapatkan kromium murni, campuran
FeOCr2O3 dioksidasi dalam suasana basa dengan katalis pada suhu tinggi.
Page | 42

1. Penyepuhan dengan Krom (Krom-Plating)


Penyepuhan baja menggunakan krom dilakukan dengan menggunakan CrO3 dan H2SO4
dengn perbadingan bobot 100 :
1. Sepuhan yang dihasilkan tipis, berpori dan cenderung membentuk retakan.
Teknik pelapisan krom telah diketahui dengan baik, tetapi mekanisme pengendapan
elektrode posisinya belum ditemukan. Efisiensi pelapisan krom dibatasi oleh kenyataan bahwa
reduksi Cr menjadi Cr(O) hanya menghasilkan 1/6 mol Cr per faraday, jumlah energi listrik yang
lebih besar diperlukan pada penyepuhan krom dibanding dengan logam lain.
2. Senyawaan Kromium
Kimiawi stereo yang paling umum bagi senyawa kromium adalah sebagai berikut :
CrII
Octahedral seperti dalam [Cr(H2O)6]2+ atau [Cr(NH3)6]3+
CrIII
CrIV
Tetrahedral seperti dalam Cr(OtBu)4
Cr

3. Senyawaan Biner
Halidanya :
Anhidrat halidanya Cr (lll) diperoleh melalui reaksi HCl, HBr, I 2 kepada logam pada 6007000C, atau melalui reduksi dengan H2 pada 500-6000C. Cr2, Cl2 larut dalam air memberikan
larutan biru ion Cr (2+). Trikolorida CrCl3 yang ungu kemerahan dibuat dengan reaksi SOCl2
padaklorida terhidratnya. Bentuknya bersepih dari CrCl3 disebabkan oleh struktur lapisannya.
Krom (lll) klorida adduct dengan ligan donor. Tetrahdorfuranat, CrCl3, 3 THF ungu, yang
mengkristal dari larutan oleh aksi sedikit seng pada CrCl3 dalam THF, adalah materi utama
berguna bagi pembuatan dari senyawaan kromium lainnya, seperti senyawaan karbonil atau
argano.
Kromium trivalent (Cr(lll), atau Cr3+ ) diperlukan dalam jumlah kecil dalam metabolism
gula pada manusia. Kekurangan kromium trivalent dapat menyebabkan penyakit yang disebut
penyakit kekurangan kromium (kromium deficiency).

Page | 43

4. Oksida Krom
Oksida krom (seperti V ) menggambarkan prinsip umum sifat asam-basa unsur
oksidtaanya. Sifat amfoter Cr3O3 dan (CrOH)3, dimulai dengan ionisasi Cr3+ (aq) terhidrat.
[Cr(H2O)6]3+ (aq) + H2O

Cr(H2O)5OH2+ (aq) + H3O

(aq)

Informasi Umum
Kromium (ll) asetat hidrat
Kromo asetat / Kromium diasetat
C8H16Cr2O10
376.2 g/mol
Padatan merah-bata
[14976-80-8]

Nama sisttematis
Nama alternative
Rumus moleul
Massa molar
Penampilan
Nomor CAS

a. Oksida CrO2 juga banyak dikenal. Merupakan suatu konduktor listrik ferromagnetic.
Digunakan dalam tape recorder berkualitas tinggi.
b. Ion terhidratnya adalah [Cr(H2O)6]2+
c. Hidroksida ini mungkin merupakan suatu oksida terhidrat, Cr2O3.H2O
d. Ion terhidrat [Cr(H2O)6]3+ berwarna ungu. Penggantian ligan lain untuk molekul H2O
menyebabkan perubahan warna, misalnya hijau.
e. Ion ini sesungguhnya [Cr(H2O)2(OH)4]- dan juga kadang-kadang muncul dalam bentuk
terhidrasi sebagai CrO2-.
f. Suatu nama yang lebih sistematis diaquartetrahiodrokokromat (lll), berdasarkan tata
nama ion kompleks.
g. Senyawa hidrokso adalah [CrO2(OH)2]
h. Senyawa hidrokso adalah [Cr2O5(OH)2]
i. Struktur CrO42- dan Cr2O72Ion kromat pada larutan basa bukan merupakan zat pengoksidasi yang baik.
CrO42-(aq) + 4H2O + 3e

Cr(OH)3 (s) + 5OH-(aq) E0 = -0.13 V

Dalam kenyataan, Cr (OH)2(p) agak lebih mudah dioksidasi menjadi CrO 42- + (ag) : H2O2.
Merupakan zat pengoksidasi yang cocok untuk reaksi pengendapan CrO42- lebih penting daripada
reaksi oksidasi reduksi. PbCrO4 dan ZnCrO4 tidak larut dan keduanya digunakan sebagai pigmen
kuning.

Page | 44

Ion kromium (II), Cr2+ diturunkan dari kromium (II) oksida, CrO. Ion ini membentuk
larutan yang berwarna biru. Ion kromium (II) agak tidak stabil, karena merupakan zat pereduksi
yang kuat. Ion ini bahkan menguraikan air perlahan-lahan membentuk hidrogen. Oksigen dari
atmosfer dengan mudah mengoksidasinya menjadi ion kromium (III). Karena ion ini jarang
ditemui dalam analisis kualitatif anorganik.
Ion kromium (III) atau kromi, Cr adalah tidak stabil, dan diturunkan dari dikromium
trioksida (Cr2O3). Dalam larutan hijau, terdapat kompleks pentakuomonohidrat (III) Cr(H 2O)5Cl
atau tetrakuodiklorokromat Cr(H2O)4Cl2 (klorida boleh diganti oleh anion monovalen lainnya),
sedangklan dalam larutan lembayung terdapat ion heksakuokromat (III) Cr(H 2O)6 kromium (III)
sulfida, seperti amunium sulfida, hanya dapat dibuat dalam keadaan kering, dan dengan air ia
mudah terhidrolisis dengan membentuk kromium (III) hidroksida dan hidrogen sulfide.
Dalam kromat, CrO4, atau dikromat Cr2O7, anion kromium adalah heksavalen, dengan
keadaan oksidasi +6. Ion-ion ini diturunkan dari kromium trioksida, Cr2O3. Ion-ion berwarna
kuning, sedangkan dikromat berwarna jingga.
(Svehla, G., 1985)
Senyawa komponen khrom berwarna. Kebanyakan senyawa khromat yang penting adalah
natrium dan kalium, dikromat, dan garam dan ammonium dari campuran aluminum dengan
khrom. Dikhromat bersifat sebagai zat oksidator dalam analisis kuantitatif, juga dalam proses
pemucatan kulit. Senyawa lainnya banyak digunakan di industri; timbal khromat berwarna
kuning. Khrom merupakan pigmen yang sangat berharga. Senyawa khrom digunakan dalam
industri tekstil sebagai mor dan atau penguat warna. Dalam industri penerbangan dan
lainnya,senyawa khrom berguna untuk melapisi aluminum.
Senyawaan Biner
Halida.Anhidrat halida Cr (II) di peroleh melalui aksi HCI, HBr atau I 2kepada logam 600
sampai 700C, atau melalui reduksi dengan H2 pada 500 sampai 600C. Cr2C12 larut dalam air
memberikan larutan biru ion Cr2+.

Page | 45

Triklorida

CrC13 yang ungu kemerahan di buat dengan aksi SOC12 pada klorida

terhidratnya. Bentuk bersepih dari CrC13 di sebabkan oleh struktur lapisannya.Krom (III) klorida
membentuk adduct dengan ligan donor. Tetrahidrofuranat,CrC13 dalam THF, adalah materi yang
terutama berguna bagi pembuatan dari senyawaan kromium lainnya, seperti senyawaan karbonil
atau organo.
Oksida alfa-Cr2O3 yang hijau terbentuk pada pembakaran Cr dalam O 2, pada dekomposisi
termal CrO3. Oksida hidrat bersifat amfoter dan mudah larut dalam asam, menghasilkan
[Cr(H2O)6]3+ dan dalam basa pekat membentuk chromite.
Kromium oksida adalah katalis yang penting bagi berebagai reaksi yang luas.
Kromium(VI) oksida, CrO3 diperoleh sebagai endapan merah kejinggaan pada penambahan asam
sulfat kedalam Na2Cr2O7. Secara termal tidak stabil diatas titik lelehannya dan kehilangan
O2 menghasilkan Cr2O3. Strukturnya terdiri atas rantai tidak terhingga Dari tetrahedral CrO 4 yang
menggunakan sudut-sudutnya. Ia larut dalam air dan sangat beracun.Interaksi CrO 3 dan zat-zat
orrganik adalah kuat dan bisa meledak, tetapi CrO3 digunakan dalam kimia organic sebagai
pengoksida, biasanya dalam asam asetat sebagai pelarut.
Kromium (III)
Keadaan oksidasi 3 adalah yang paling stabil, dan sejumlah besar krom (III) senyawa yang
diketahui. Kromium (III) dapat diperoleh dengan melarutkan unsur kromium dalam asam seperti
asam klorida atau asam sulfat. Cr 3+ ion memiliki jari-jari yang sama (0.63 ) untuk Al 3+ ion (jarijari 0,50 ), sehingga mereka dapat menggantikan satu sama lain dalam beberapa senyawa,
seperti dalam tawas krom dantawas. Ketika jumlah jejak Cr3+ menggantikan Al3+ di korundum
(aluminium oksida, Al2O3) berwarna merah ruby terbentuk.
Kromium cenderung membentuk ion kompleks; kromium ion dalam air biasanya
octahedrally dikoordinasikan dengan molekul air untuk membentuk hydrates. Yang tersedia
secara komersial kromium (III) klorida hidrat adalah kompleks hijau tua [CrC l2 (H2O)4] Cl, tapi
dua bentuk lain yang dikenal: hijau pucat [CrCl(H2O)5]Cl2, dan ungu [Cr(H2O)6]Cl3. Jika air hijau
bebas krom (III) klorida dilarutkan dalam air maka solusi hijau berubah menjadi ungu setelah
beberapa waktu, karena penggantian air untuk klorida di dalam lingkup koordinasi. Reaksi
semacam ini juga diamati dalam tawas, dan larut air lainnya
Page | 46

Kromium (III) garam


Reaksi sebaliknya dapat dirangsang dengan memanaskan larutan. Kromium (III)
hidroksida (Cr(OH)3) adalah amfoter, larut dalam asam solusi untukmembentuk [Cr(H 2O)6]3+,
dan dalam solusi dasar untuk membentuk [Cr(OH)6]3-. Hal ini mengalami dehidrasi dengan
pemanasan untuk membentuk hijaukrom (III) oksida (Cr2O3) , yang merupakan oksida stabil
dengan struktur kristal identik dengan yang korundum.
Kromium (IV)
Senyawa Kromium(IV) (dalam bilangan oksidasi 4) sedikit lebih stabil daripada krom
(V) senyawa. Tetrahedral, CRF4, CrCl4, dan CrBr4, dapat diproduksi oleh bereaksi trihalida
(CRX3) dengan kelebihan jumlah yang sesuai halogen pada temperatur tinggi. Sebagian besar
senyawa disproporsionasi rentan terhadap reaksi dan tidak stabil dalam air.
Kromium (V)
Satu-satunya senyawa biner yang sangat volatilekrom (V) fluorida (CRF 5) . Padat merah
ini memiliki titik lebur 30C dan titik didih 117C, dan dapat disintesis oleh fluorin bereaksi
dengan kromium pada 400C dan tekanan 200 bar. Peroxochromate Kalium (K 3[Cr(O2)4]) dibuat
dengan mereaksikan kalium kromat dengan hidrogen peroksida pada temperatur rendah.
senyawa coklat merah ini stabil pada suhu kamar tetapi terurai secara spontan pada 150-170 C.
Kromium (VI)
Kromium (VI) senyawa oksidan yang kuat dan kecuali heksafluorida mengandung oksigen
sebagai ligan, seperti kromat anion (CrO42-) dan chromyl klorida (CrO2Cl2). Kromat industri
dihasilkan oleh memanggang oksidatif dari kromit bijih dengan kalsium atau natrium karbonat.
Kromium (VI) dalam larutan senyawa dapat dideteksi dengan menambahkan asam
peroksida hidrogensolusi. Biru gelap yang tidak stabil kromium (VI) peroksida (CrO 5) terbentuk,
yang dapat distabilkan sebagai adduksi eter CrO 5 atau Asam kromat memiliki struktur hipotetis
H2CrO4. Baik chromic asam maupun dichromic dapat diisolasi, tapi mereka anion ditemukan
dalam berbagai senyawa, yang chromates dan dichromates. Merah gelap dari kromium (VI)
oksida CrO3 dn asam anhidrida dari asam khrom merupakan produk industry industri yang dijual
Page | 47

sebagai "chromic asam". Hal ini dapat diproduksi dengan mencampurkan asam sulfat dengan
dikromat, dan merupakan agen oksidasi yang sangat kuat.
Contoh yang stabil senyawa kromium (II) adalah air-stabil kromium (II) klorida, CrCl 2,
yang dapat dibuat oleh penurunan kromium (III) klorida dengan seng. Biru cerah yang dihasilkan
hanya solusi netral stabil pada pH ketika solusi sangat murni
Kromium sangat terkenal karena kemampuannya untuk membentuk berlipat lima ikatan
kovalen. Produk dari suatu reaksi antara kromium (I) dan sebuah hidrokarbon radikal ini
ditampilkan melalui difraksi sinar-X untuk memuat berlipat lima ikatan dengan panjang 183,51
(4) am (1,835 ) bergabung dengan dua atom krom pusat. Sangat besar monodentate ligan
menstabilkan senyawa ini dengan melindungi ikatan yang berlipat lima dari reaksi lebih lanjut.
(http://aprysilverfox.blogspot.com/2010/08/kromium-cr.html)

2.2.7. PEMBUATAN KROMIUM


Identifikasi Cr(VI) dalam ion kromat (CrO42-) berwarna kuning.
a. Penambahan asam. Kromat yang berwarna kuning akan menjadi dikromat, berwarna jingga.
2CrO42- + 2H+ Cr2O72- + H2O
b. Penambahan barium klorida/larutan nitrat. Terbentuk endapan kuning barium kromat.
Ba2+ + CrO42- BaCrO4
c. Penambahan larutan timbal(II) nitrat. Terbentuk PbCrO4 yang berwarna kuning.
Pb2+ + CrO42- PbCrO4-

Identifikasi kromium(III)
a. Penambahan larutan amonia. Terbentuk endapan seperti gelatin yang berwarna abu-abu, hijau
sampai abu-abu biru, yaitu kromium (III) hidroksida.
Cr3+ + 3NH3 + H2O Cr(OH)3 + 3NH4+
b.

Penambahan larutan natrium hidroksida. Terbentuk endapan kromium (III) hidroksida.


Cr3+ + 3OH- Cr(OH)3

c.

Penambahan larutan natrium karbonat. Terbentuk endapan kromium (III) hidroksida.


2Cr3+ + 3CO32- + 3H2O 2Cr(OH)3 + 3CO2

d.

Penambahan larutan natrium fosfat. Terbentuk endapan hijau kromium (III) fosfat.
Page | 48

Cr3+ + HPO42- CrPO4 + H+


e. Penambahan larutan amonium sulfida. Terbentuk endapan kromium(III) hidroksida.
(http://azzafacihuy.blogspot.com/2011/04/kromium.html)
Logam Cr murni tidak pernah ditemukan di alam. Logam ini ditemukan dalam bentuk
persenyawaan padat atau mineral dengan unsur-unsur lain. Cr paling banyak ditemukan dalam
bentuk batuan besi krom atau kromit FeCr2O4. Kromat dihasilkan dari reaksi antara kromit
dengan Na2CO3 di udara.
4FeCr2O4 + 8Na2CO3 + 7O2 8Na2CrO4 + 2Fe2O3 + 8CO2
Perubahan kromat menjadi dikromat dapat dilakukan dengan menambahkan H2SO4.
Na2CrO4 + H2SO4 Na2Cr2O7 + Na2SO4 + H2O
Dikromat direduksi menjadi Cr(III) dengan karbon, yang kemudian direduksi dengan aluminium
(proses aluminotermit).
Na2Cr2O7 + 2C Cr2O3 + Na2CO3 + CO
Cr2O3 + 2Al Al2O3 + 2CrPada pH rendah (suasana asam), dikromat bersifat pengoksidasi yang kuat.
Cr2O72- + 14H3O+ + 6e 2Cr3+ + 21H2O Eo= 1.33V.Proses-proses kimiawi yang berlangsung dalam badan perairan yaitu terjadi peristiwa reduksi
dari senyawa-senyawa Cr6+ yang sangat beracun menjadi Cr3+ yang kurang beracun. Peristiwa
reduksi yang terjadi diatas senyawa Cr6+ menjadi Cr3+ dapat berlangsung bila badan perairan
berada dan atau mempunyai lingkungan yang bersifat asam.
8H+ + 3e- Cr3+ + 4 H2OPada suasana basa, Cr3+ berubah menjadi krom heksavalen.
Reaksinya:
Cr3+ + 3OH- Cr(OH)3
Cr(OH)3 + OH- [Cr(OH)4]2[Cr(OH)4]- + 3H2O2 + 2OH- + 8H2O- CrO3
Page | 49

Merupakan senyawa yang beracun dan korosif. CrO3 biasanya dibuat dengan penambahan
H2SO4.
Na2Cr2O7 + H2SO4 2CrO3 + Na2SO4 + H2O
Dengan pemanasan dengan suhu di atas 250oC, CrO3 melepaskan oksigen dan membentuk
Cr2O3 yang berwarna hijau.
2CrO3 2CrO2 + O2
2CrO2 Cr2O3 + O2
Ada sedikit senyawa Cr(+V), namun senyawa tersebut tidak stabil dan diuraikan menjadi
Cr(+III) dan Cr(+VI). Contohnya, K3CrO8 yang terbentuk dari NaCrO4 dan H2O2 dalam
larutan basa.
Senyawa Cr3+ merupakan senyawa yang sangat penting dan stabil dalam keadaan asam. Dan
mudah teroksidasi menjadi Cr(+VI) dalam keadaan basa.
Cr3+ + 3OH- Cr(OH)3 Cr2O3(H2O)n
Ion kromium(II) (atau kromo, Cr2+) diturunkan dari kromium(II) oksida, CrO. Ion Cr2+ agak
tidak stabil, karena merupakan zat pereduksi yang kuat.
Cr3+ + e Cr2+ Eo = -0.41 V
Dalam larutan asam ion Cr2+ menguraikan air perlahan-lahan dengan membentuk hidrogen.
Oksigen dari atmosfer dengan mudah mengoksidasikannya menjadi ion Cr3+.
(http://azzafacihuy.blogspot.com/2011/04/kromium.html)

2.2.8 KEGUNAAN KROMIUM


Kromium membantu mengawal tahap gula dalam darah. Ia mungkin juga membantu dalam
mengurangi symptom kelaparan fisiologi dan memainkan peranan dalam mengurai lemak.
Fungsi Utamanya, yaitu:
Kromium terlibat dalam pengeluaran tenaga dari lemak dan karbohidrat.

Page | 50

Kromium dipercayai bekerja dengan hormone insulin untuk mengawal tahap gula dalam badan
dan membantu menurunkan tahap kolesterol.
Manfaat kromium pada kesehatan sebagai pencegah diabetes.
Kromium (Cr) itu merupakan salah satu unsur kimia yang bergolongan logam. Manfaat
kromium banyak, mengingat dia itu tidak akan keropos kalo bereaksi sama air dan oksigen
[seperti halnya Besi (Fe) yg berkarat dan keropos]. Paling, kromium hanya kusam sedikit dan
apabila di-semir, bersih lagi).Kromium itu kuat dan tampilannya kinclong. Karena kuat, makanya
dia dibuat jadi campuran alloy [campuran logam-logam seperti Perunggu (Tembaga+ Timah)
atau Baja (Besi + sedikit Karbon).
Selain itu masih banyak kegunaan lainnya, misalnya:
Sebagai pewarna untuk cat (kromium bisa berwarna kuning terang atau hijau zambrud
apabila menjadi garam, misalnya kromium sulfat)
Membuat batu delima imitasi (sebenarnya merah di batu delima itu karena Kromium)
Pita magnetik (Oksida dari kromiumnya)
Penyamak kulit
Cetakan batu bata, dll.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Kromium)

Krom digunakan untuk mengeraskan baja, pembuatan baja tahan karat dan membentuk
banyak alloy (logam campuran) yang berguna. Kebanyakan digunakan dalam proses pelapisan
logam untuk menghasilkan permukaan logam yang keras dan indah dan juga dapat mencegah
korosi. Krom memberikan warna hijau emerald pada kaca.

Industri refraktori menggunakan khromit untuk membentuk batu bata, karena khromit
memiliki titik cair yang tinggi, pemuaian yang relatif rendah dan kestabilan struktur

kristal.
Beberapa senyawa kromium digunakan sebagai katalis. Misalnya Phillips katalis untuk
produksi polietilen adalah campuran dari kromium dan silikon dioksida atau campuran
dari krom dan titanium dan aluminium oksida. Kromium (IV) oksida (CrO 2) merupakan

sebuah magnet senyawa


Kromium merupakan logam tahan korosi (tahan karat) dan dapat dipoles menjadi
mengkilat. Dengan sifat ini, kromium (krom) banyak digunakan sebagai pelapis pada
ornamen-ornamen bangunan, komponen kendaraan, seperti knalpot pada sepeda motor,
Page | 51

maupun sebagai pelapis perhiasan seperti emas, emas yang dilapisi oleh kromium ini

lebih dikenal dengan sebutan emas putih.


Perpaduan Kromium dengan besi dan nikel menghasilkan baja tahan karat.
Kromium (IV) oksida digunakan untuk pembuatan pita magnetik digunakan dalam

performa tinggi dan standar kaset audio.


Larutan K2Cr2O7 atau CrO3 dalam asam sulfat pekat (disebut asam krom) adalah
oksidator kuat yang biasanya digunakan untuk mencuci peralatan laboratorium.

Ekstraksi kromium
Berdasarkan penggunaannya, ada dua macam cara ekstraksi logam kromium, yaitu
sebagai paduan ferokrom ( Cr Fe ) dan sebagai logam murni kromium.Ferokrom dengan
kandungan karbon rendah dapat diperoleh dari reduksi kromit dengan menggunakan ferosilikon.
Hasil paduan Cr Fe ini dapat digunakan langsung sebagai bahan aditif pada baja kromium
stainless.Sebagai logamnya, kromium murni dapat diperoleh melalui tahap tahap berikut.
Tahap pertama, bijih kromit dalam lelehan alkali karbonat dioksidasi dengan udara untuk
memperoleh natrium kromat, Na2CrO4 dalam air yang dilanjutkan dengan pengendapan sebagai
dikromat, Na2Cr2O7. Tahap ketiga, adalah reduksi dikromat tang diperoleh dengan karbon
menjadi oksidanya, Cr2O3. Tahap terakhir, adalah reduksi Cr2O3 dengan alumunium melalui
proses alumino termik atau dengan silicon.
Persamaan reaksinya :

FeCr2O4 + 2Na2CO3 + O2(g)

2Na2CrO4(aq) + H2O

Na2Cr2O7

Cr2O3 + 2 Al

2Cr(l) + Al2O3(s)

2Cr2O3 + 3Si

4Cr(l) + 3SiO2(s)

2Na2CrO4(aq) + 2CO2(g) + Fe(s)


Na2Cr2O7(s)+2NaOH

Cr2O3 + Na2CO3 + CO(g)

Pelapisan krom
Pelapisan krom adalah suatu perlakuan akhir menggunakan elektroplating oleh kromium.
Pelapisan dengan krom dapat dilakukan pada berbagai jenis logam seperti besi, baja, atau
tembaga. Pelapisan krom juga dapat dilakukan pada plastik atau jenis benda lain yang bukan
logam, dengan persyaratan bahwa benda tersebut harus dicat dengan cat yang mengandung
logam sehingga dapat mengalirkan listrik. Pelapisan krom menggunakan bahan dasar asam
Page | 52

kromat, dan asam sulfat sebagai bahan pemicu arus, dengan perbandingan campuran yang
tertentu. Perbandingan yang umum bisa 100:1 sampai 400:1. Jika perbandingannya menyimpang
dari ketentuan biasanya akan menghasilkan lapisan yang tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Faktor lain yang sangat berpengaruh pada proses pelapisan krom ini adalah temperatur cairan
dan besar arus listrik yang mengalir sewaktu melakukan pelapisan. Temperatur pelapisan
bervariasi antara 35 C sampai 60 C dengan besar perbandingan besar arus 18 A/dm2 sampai 27
A/dm2.
Elektroda yang digunakan pada pelapisan krom ini adalah timbal (Pb) sebagai anoda
(kutub positif) dan benda yang akan dilapis sebagai katoda (kutub negatif). Jarak antara elektroda
tersebut antara 9 cm sampai 29 cm. Sumber listrik yang digunakan adalah arus searah antara 10 25 Volt, atau bisa juga menggunakan aki mobil.
Pewarnaan Kulit
Kromium (III) garam, terutama tawas krom dan kromium (III) sulfat, digunakan dalam
penyamakan dari kulit. kromium (III) menstabilkan kulit secara lintas yang menghubungkan
kolagen serat dalam kulit. Kromium pada kulit kecokelatan dapat mengandung antara 4 dan 5%
dari kromium, yang erat terkait pada protein.
(http://ehsablog.com/46.html)
Kromium membantu mengawal tahap gula dalam darah. Ia mungkin juga membantu dalam
mengurangkan simptom kelaparan fisiologi dan memainkan peranan dalam mengurai lemak.
Adapun Fungsi Utama dari Kromium adalah:

Kromium terlibat dalam pengeluaran tenaga dari lemak dan karbohidrat.

Kromium dipercayai bekerja dengan hormon insulin untuk mengawal tahap gula dalam
badan dan membantu dalam menurunkan tahap kolesterol.
(http://h0404055.wordpress.com/2010/04/02/kromium-pangan-dan-gizi/)

2.2.9 DAMPAK PENGGUNAAN KROMIUM


BAGI LINGKUNGAN
Dampak kromium bagi lingkungan, yaitu kromium akan memberikan dampak yang
berbeda pada jenis organisme. Kromium memasuki udara, air dan tanah dengan bentuk krom
(III) dan kromium (VI) melalui proses-proses alam dan aktivitas manusia. Kegiatan utama
Page | 53

manusia yang meningkatkan konsentrasi kromium (III) dapat meracuni kulit dan manufaktur
tekstil. Kegiatan utama manusia yang meningkatkan kromium (VI) konsentrasi kimia, dapat
meracuni kulit dan manufaktur tekstil, elektro lukisan dan kromium (VI) aplikasi dalam industri.
Aplikasi ini terutama akan meningkatkan konsentrasi kromium dalam air. Melalui kromium
pembakaran batubara juga akan berakhir di udara dan melalui pembuangan limbah kromium
akan berakhir di tanah. Sebagian besar kromium di udara pada akhirnya akan menetap dan
berakhir di perairan atau tanah.
Kromium dalam tanah sangat melekat pada partikel tanah dan sebagai hasilnya tidak akan
bergerak menuju tanah. Kromium dalam air akan menyerap pada endapan dan menjadi tak
bergerak.Hanya sebagian kecil dari kromium yang berakhir di air pada akhirnya akan larut.
Kromium (III) merupakan unsur penting untuk organism, tetapi juga dapat mengganggu
metabolisme gula dan menyebabkan kondisi hati, ketika dosis harian terlalu rendah. Kromium
(VI) adalah penyebab racun bagi organisme. Dapat mengubah bahan genetik dan menyebabkan
kanker.
Ketika jumlah kromium dalam tanah meningkat, dapat menyebabkan peningkatan
keasaman tanah, juga dapat mempengaruhi pengambilan kromium oleh tanaman. Tanaman
biasanya hanya menyerap kromium (III). Ini mungkin merupakan jenis penting kromium, tetapi
ketika konsentrasi melebihi nilai tertentu, efek negatif dapat terjadi pada tanaman.
Kromium tidak diketahui terakumulasi dalam tubuh ikan, tetapi konsentrasi tinggi
kromium, karena pembuangan produk-produk logam di permukaan air, dapat merusak insang
ikan yang berenang di dekat titik pembuangan. Pada hewan, kromium dapat menyebabkan
masalah pernapasan, kemampuan yang lebih rendah untuk melawan penyakit, cacat lahir,
infertilitas dan pembentukan tumor.
(http://lovekimiabanget.blogspot.com/2010/04/kromium-cr.html)
Kromium adalah unsur golongan transisi blok d yang banyak digunakan dalam berbagai
industri. Kromium dibuang ke lingkungan sebagai limbah industri. Meskipun dapat terjadi dalam
beberapa keadaan oksidasi, hanya +3 dan +6 yang ditemukan dalam sistem lingkungan. Senyawa
Cr heksavalen(terutama kromat dan dikromat) dianggap beracun baik di darat, perairan, tanah
ataupun organisme. Kromium heksavalen jauh lebih beracun daripada senyawa kromium
trivalen. Hal tersebut dikarenakan keduanya memiliki sifat kimia yang berbeda. Senyawa
kromium heksavalen merupakan pengoksidasi yang kuat dan sangat mudah larut, sedangkan
Page | 54

senyawa kromium trivalen cenderung membentuk endapan pada pH yang mendekati netral. Pada
keadaan trivalen memiliki bentuk yang stabil dalam kesetimbangan dengan tanah ataupun sistem
air. Logam Cr dapat masuk ke dalam semua strata lingkungan, yaitu pada perairan, tanah ataupun
udara. Kromium masuk ke lapisan udara yaitu salah satunya dari pembakaran dan mobilisasi
batu bara dan minyak bumi. Kromium di udara dalam bentuk debu dan atau partikulat-partikulat.
Debu dan partikel-partikel Cr tersebut dapat turun ke tanah atau perairan karena di bawa oleh air
hujan, angin, ataupun gaya gravitasi.Kromium masuk ke tanah ataupun perairan dapat berasal
dari partikulat Cr yang jatuh dari udara ataupun dari limbah industri yang dibuang ke tanah dan
perairan..
(http://azzafacihuy.blogspot.com/2011/04/kromium.html)

DAMPAK PENGGUNAAN KROMIUM BAGI KESEHATAN


Logam krom (Cr) adalah salah satu jenis polutan logam berat yang bersifat toksik, dalam
tubuh logam krom biasanya berada dalam keadaan sebagai ion Cr3+. Krom dapat menyebabkan
kanker paru-paru, kerusakan hati (liver) dan ginjal. Jika kontak dengan kulit menyebabkan iritasi
dan jika tertelan dapat menyebabkan sakit perut dan muntah. Usaha-usaha yang dilakukan untuk
mengurangi kadar pencemar pada perairan biasanya dilakukan melalui kombinasi proses biologi,
fisika dan kimia. Pada proses fisika, dilakukan dengan mengalirkan air yang tercemar ke dalam
bak penampung yang telah diisi campuran pasir, kerikil serta ijuk. Hal ini lebih ditujukan untuk
mengurangi atau menghilangkan kotoran-kotoran kasar dan penyisihan lumpur. Pada proses
kimia, dilakukan dengan menambahkan bahan-bahan kimia untuk mengendapkan zat pencemar
misalnya persenyawaan karbonat.
Kromium (III) adalah esensial bagi manusia dan kekurangan dapat menyebabkan kondisi
jantung, gangguan dari metabolisme dan diabetes. Tapi terlalu banyak penyerapan kromium (III)
dapat menyebabkan efek kesehatan juga, misalnya ruam kulit.
Kromium (VI) adalah bahaya bagi kesehatan manusia, terutama bagi orang-orang yang
bekerja di industri baja dan tekstil. Orang yang merokok tembakau juga memiliki kesempatan
yang lebih tinggi terpapar kromium.
Kromium (VI) diketahui menyebabkan berbagai efek kesehatan. sebuah senyawa dalam
produk kulit, dapat menyebabkan reaksi alergi, seperti ruam kulit. Pada saat bernapas ada krom

Page | 55

(VI) dapat menyebabkan iritasi dan hidung mimisan. Masalah kesehatan lainnya yang
disebabkan oleh kromium (VI) adalah:

Kulit ruam
Sakit perut dan bisul
Masalah pernapasan
Sistem kekebalan yang lemah
Ginjal dan kerusakan hati
Perubahan materi genetik
Kanker paru-paru
Kematian
(http://rosyid82.wordpress.com/2009/02/)
Bahaya kesehatan yang berkaitan dengan kromium bergantung pada keadaan oksidasi.

Bentuk logam (krom sebagaimana yang ada dalam produk ini) adalah toksisitas rendah. Bentuk
yang hexavalent beracun. Efek samping dari bentuk hexavalent pada kulit mungkin termasuk
dermatitis, dan reaksi alergi kulit. Gejala pernafasan termasuk batuk, sesak napas, dan hidung
gatal.
(http://h0404055.wordpress.com/2010/04/02/kromium-pangan-dan-gizi/)
Efek Toksikologi:
1. Bila Cr terabsorpsi melalui lambung, kulit, atau alveoli paru-paru akan timbul iritasi.
2. Apabila terhirup (inhalasi) dan menyerap kromium valensi 6 akan menimbulkan iritasi saluran
pernapasan bagian atas, bersin, gangguan hidung, terjadi penyempitan pembuluh darah,
spasme bronchus, asmatik attart dan dapat mengakibatkan penderita meninggal dunia.
3. Keracunan kromium valensi 6 yang kronis mengakibatkan gangguan lokal yang menonjol
daripada gangguan secara umum.
4. Kromium valensi 6 diduga merupakan bronkhogenik (penyebab kanker bronkhus).
5. Logam atau persenyawaan Cr yang masuk ke dalam tubuh akan ikut dalam proses fisiologis
atau metabolisme tubuh.
(http://azzafacihuy.blogspot.com/2011/04/kromium.html)

2.3 MANGAN
2.3.1 SEJARAH MANGAN

Page | 56

Pertama kali dikenali oleh Scheele, Bergman dan ahli lainnya sebagai unsur dan diisolasi
oleh Gahn pada tahun 1774, dengan mereduksi mangan dioksida dengan karbon.
(http://wikipedia.com/sejarahmangan.html)
Senyawa mangan telah digunakan sejak zaman kuno.Pada abad pertama Masehi, Pliny the
Elder, penulis Romawi, menggambarkan bagaimana bubuk hitam (mangan dioksida) digunakan
untuk memproduksi kaca berwarna. Hal ini masih digunakan untuk tujuan yang sama hari
ini.Pengakuan pertama keberadaan mangan sebagai unsur yang berbeda adalah tahun 1740,
ketika ahli kimia Jerman, Johann Heinrich Pott, menyatakan bahwa pyrolusite (mangan dioksida)
yang terkandung logam bumi yang baru. Sampai saat itu pyrolusite diyakini telah menjadi
senyawa besi .
Pott menyiapkan larutan kalium manganat dengan menggabungkan potas api (kalium
hidroksida) dengan pyrolusite di udara.Ia mengamati perubahan warna dalam produk berwarna
hijau / biru / merah / hijau, mendirikan pyrolusite yang tidak mengandung besi.
Rincian isolasi pertama mangan logam diterbitkan pada tahun 1770 oleh Ignatius Gottfried
Kaim, di bawah pengawasan ahli kimia Jakab Jozsef Winterl. Bekerja di Wina, Kaim
mencampurkan bubuk pyrolusite dengan dua kali beratnya dari fluks hitam dan dipanaskan
campuran kuat. Kaim menggunakan komposisi fluks

yang tidak pasti, meskipun mungkin

didasarkan pada arang. (. Fluks adalah zat pereduksi) Jika demikian, reaksi akan menjadi:
MnO 2 + C Mn + CO 2
Kaim menggambarkan produk reaksi sebagai logam biru-putih mengkilap rapuh dengan
aspek yang berbeda bentuknya. Ketika pecah dan dilihat sisi-on, ia mengamati bintik-bintik biru.
Kaim menyatakan bahwa besi tidak hadir dalam produk, tetapi dia menyadari mangan nya tidak
murni.
Ia mengundang ahli kimia lainnya untuk menemukan fluks yang dapat menghasilkan
logam murni. Di Swedia, Carl Wilhelm Scheele - penemu klorin dan salah satu oksigen penemu
'independen - sadar bahwa pyrolusite mengandung unsur baru. Usahanya untuk mengisolasi
gagal dan ia meminta temannya Johan Gottlieb Gahn untuk mencoba.
Gahn menggunakan metode yang mirip dengan yang Kaim telah gunakan beberapa tahun
sebelumnya, dengan arang sebagai zat pereduksi. Gahn menggunakan sumpitan untuk
meningkatkan suhu reaksi. Maka, dihasilkanlah logam putih, keras dan rapuh, ketika patah

Page | 57

logam itu memiliki struktur granular. Mangan hasil dari penelitian Gahn juga tidak murni, tetapi
unsur logam baru sekarang mendapat pengakuan luas.
Nama Mangan berasal dari penggunaan senyawa dalam kaca. Senyawa ini disebut'Magnes'
dalam bahasa Latin, 'magnet.' Makna Mangan sebenarnya bukan magnet.
(http://www.chemicool.com/elements/mangan.html)
Asal usul nama mangan adalah kompleks. Pada zaman dahulu, dua mineral hitam dari
Magnesia di tempat yang sekarang yaitu yunani modern sama-sama disebut Magnes, tetapi
dianggap berbeda dalam gender. Magnes yang satu tertarik besi, dan bijih besi yang sekarang
kita kenal sebagai magnet atau magnetit, dan yang mungkin memberi kami istilah magnet.
Magnes yang lainnya tidak menarik bijih besi, tetapi digunakan untuk membuat tidak berwarna
kaca. Magnes ini kemudian disebut magnesia, yang dikenal sekarang di zaman modern sebagai
pyrolusite atau mangan dioksida. Pada abad ke-16, mangan dioksida disebut mangaesum oleh
glassmakers.Kaim Ignatius Gottfried (1770) dan Johann Glauber (abad ke-17) menemukan
bahwa mangan dioksida dapat diubah menjadi permanganat, yang berguna pada reagen
laboratorium. Pada pertengahan abad ke-18 ahli kimia Swedia, Carl Wilhelm Scheele
menggunakan mangan dioksida untuk menghasilkan klorin. Pertama asam klorida, atau
campuran encer asam sulfat dan natrium klorida itu bereaksi dengan mangan dioksida, kemudian
asam klorida digunakan dan mangan dioksida didaur ulang. Produksi klorin dan hipoklorit
mengandung bleaching agen adalah konsumen besar bijih mangan.
Scheele dan ahli kimia lainnya sadar bahwa dioksida mangan mengandung unsur baru, tapi
mereka tidak bisa mengisolasi itu. Johan Gottlieb Gahn adalah orang pertama yang mengisolasi
suatu sampel tidak murni logam mangan pada tahun 1774, dengan mengurangi yang dioksida
dengan karbon.Sekitar awal abad ke-19, mangan digunakan dalam pembuatan baja dan beberapa
paten yang diberikan. Pada 1816, ia mencatat bahwa menambah mangan untuk besi membuatnya
lebih keras, tanpa membuatnya rapuh.
Penemuan Leclanch sel pada tahun 1866 dan peningkatan berikutnya berisi baterai
mangan dioksida sebagai katodik depolarizer meningkatkan permintaan mangan dioksida.
Sampai pengenalan baterai nikel-cadmium dan lithium mengandung baterai, sebagian besar
berisi baterai mangan. Seng-karbon baterai dan baterai alkali biasanya menggunakan mangan
dioksida yang dihasilkan industri, karena terjadi di alam mangan dioksida mengandung kotoran.
Page | 58

Pada abad ke-20, mangan dioksida telah komersial luas digunakan sebagai bahan katodik kepala
sekali pakai komersial sel kering dan baterai kering dari kedua standar (seng-karbon) dan jenis
basa.
(http://lovekimiabanget.blogspot.com/2010/04/mangan-mn.html)

2.3.2 KARAKTERISTIK MANGAN


Mangan berwarna abu-abu putih, keras, logam yang dapat mengambil

semir tinggi.

Mangan bukan magnetik. Tarnishes logam pada paparan udara dan ketika dipanaskan untuk
mengoksidasi mangan (II,III) oksida (Mn 3 O 4). Seperti logam transisi lainnya, mangan
memiliki lebih dari satu bilangan oksidasi umum. Yang paling stabil adalah +2, yang merupakan
warna pink pucat dalam larutan air. Juga penting adalah +4, coklat / hitam, yang ditemukan di
mangan dioksida, dan +7 ditemukan dalam anion permanganat ungu MnO 4 -. Bilangan oksidasi
+6 Mangan adalah hijau.

Mangan bijih: Rhodochrosite (karbonat mangan) di sebelah kiri: merah muda Mn 2 +.


Pyrolusite (mangan dioksida) di sebelah kanan: Mn hitam 4 +.
(http://www.chemicool.com/elements/mangan.html)

2.3.3 KEBERADAAN MANGAN DIALAM


Mineral mangan tersebar secara luas dalam banyak bentuk oksida, silikat, karbonat adalah
senyawa yang paling umum. Penemuan sejumlah besar senyawa mangan di dasar lautan
merupakan sumber mangan dengan kandungan 24%, bersamaan dengan unsur lainnya dengan
kandungan yang lebih sedikit.

Page | 59

Potensi cadangan bijih mangan di Indonesia cukup besar, namun terdapat di berbagai lokasi
yang tersebar di seluruh Indonesia. Potensi tersebut terdapat di Pulau Sumatera dan Kepulauan
Riau, Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
Kebanyakan senyawa mangan saat ini ditemukan di Rusia, Brazil, Australia, Afrika
Selatan, Gabon, dan India. Irolusi dan rhodokhrosit adalah mineral mangan yang paling banyak
dijumpai. Logam ,mangan diperoleh dengan mereduksi oksida mangan dengan natrium,
magnesium, aluminum atau dengan proses elektrolisis.
Mangan terjadi terutama sebagai pyrolusite mineral (MnO 2) dan sebagai rhodochrosite
(MnCO 3). Mangan bisa ditemukan dalam nodul mangan di dasar laut, tetapi saat ini komersial
unviable. Secara komersial, mangan dihasilkan dengan reduksi bijih dengan menggunakan
aluminium. Mangan kemurnian tinggi dibuat dengan elektrolisis sulfat mangan dalam larutan.
Mangan adalah unsur yang paling berlimpah kedua belas di kerak bumi dan merupakan elemen
jejak penting bagi semua kehidupan di bumi.
Dalam tubuh manusia beberapa mangan mengandung enzim yang perlu untuk metabolisme
karbohidrat, kolesterol, dan asam amino.Biasanya tubuh kita memiliki sekitar 10 - 20 mg
mangan. Hal ini perlu dikuras sering karena tubuh kita tidak dapat menyimpannya.Sekitar
seperempat dari mangan dalam tubuh kita adalah di dalam tulang, sedangkan sisanya merata
melalui jaringa.
(http://www.chemicool.com/elements/mangan.html)
Mangan merupakan salah satu unsur yang paling banyak terdapat di dalam kerak bumi.
Bijih mangan yang utama berasal dari pirolusit (MnO2) dan psi-lomelan (Ba,H2O)2Mn5O10.
Mangan yang mengandung oksida lainnya namun berperan bukan sebagai mineral utama dalam
deposit bijih mangan adalah bauksit, manganit, hausmanit, dan lithiofori. Sumber mangan yang
mengandung karbonat adalah rhodokrosit, sedangkan sumber mangan yang mengandung silika
adalah rhodonit. Deposit mangan dapat dibagi menjadi beberapa tipe, misalnya deposit
hidrotermal, deposit sedimenter, deposit yang berasosiasi dengan aliran lava bawah laut, deposit
metamorfosis, deposit laterit, dan akumulasi residu.

Page | 60

Mangan tersebar di seluruh jaringan tubuh. Konsentrasi mangan tertinggi terdapat di hati,
kelenjar tiroid, pituitari, pankreas, ginjal, dan tulang. Jumlah total mangan pada laki-laki yang
memiliki berat 70 kg sekitar 12-20 mg. Jumlah pemasukan harian sampai saat ini belum dapat
ditentukan secara pasti, meskipun demikian,

beberapa

penelitian

minimal

menunjukkan

bahwa

jumlah

sekitar 2.5 hingga 7 mg mangan per hari dapat


mencukupi kebutuhan manusia.
(https://www.academia.edu/8889838/mangan)
Mangan adalah salah satu logam yang

paling

melimpah di tanah, di mana itu terjadi sebagai oksida dan hidroksida, dan siklus melalui
berbagai keadaan oksidasi. Mangan terjadi terutama sebagai pyrolusite (MnO 2), dan untuk
tingkat yang lebih rendah sebagai rhodochrosite (MnCO 3). Lebih dari 25 juta ton ditambang
setiap tahun, mewakili 5 juta ton logam, dan cadangan diperkirakan unggul 3 miliar ton logam.
Area pertambangan utama untuk bijih mangan adalah Afrika Selatan, Rusia, Ukraina, Georgia,
Gabon dan Australia. Mangan adalah unsur penting untuk semua spesies. Beberapa organisme,
seperti diatom, moluska dan spons, menumpuk mangan. Ikan dapat memiliki hingga 5 ppm dan
mamalia hingga 3 ppm dalam jaringan mereka, meskipun biasanya mereka memiliki sekitar 1
ppm.
(http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_anorganik1/logam_transisi/Mangananorganik/)

Page | 61

2.2.4 SIFAT-SIFAT FISIK MANGAN


1.

Nomor atom

2.

Massa atom

3.

Elektronegativitas
menurut Pauling

4.

Kepadatan

5.
6.
7.

Titik lebur
Titik didih
Vanderwaals radius

8.

Ionic radius

9.
10.

Isotop
Elektronik shell
Energi ionisasi

11.
12.
13.
14.

pertama
Energi ionisasi
kedua
Potensial standar
Kapasitas panas

15.

spesifik
Panas atomisasi

16.

Panas penguapan

17.

2 nd ionisasi energy

25
54,9380 g.mol
-1

1.5
7,43 g.cm -3
pada 20 C
1247 C
2061 C
0,126 nm
0,08 nm (+2);
0,046 nm (+7)
7
[Ar] 3d 5 4s 2
716 kJ.mol -1
1489 kJ.mol -1
- 1,05 V (Mn 2
+

/ Mn)

0,48 J g -1 K -1
283 kJ mol -1
219,74 kJ
mol -1
1509 kJ mol -1

2.3.5 SIFAT-SIFAT KIMIA MANGAN

Mangan sangat reaktif secara kimiawi


Terurai dengan air dingin perlahan-lahan.

Page | 62

Mangan digunakan untuk membentuk banyak alloy yang penting. Dalam baja, mangan
meningkatkan kualitas tempaan baik dari segi kekuatan, kekerasan,dan

kemampuan

pengerasan.
Sulit untuk mencair, tapi mudah teroksidasi.
Mangan adalah reaktif bila murni, dan sebagai bubuk akan terbakar di oksigen, bereaksi

dengan air larut dalam asam encer.


Dengan aluminum dan bismut, khususnya dengan sejumlah kecil tembaga, membentuk alloy

yang bersifat ferromagnetik.


Logam mangan bersifat ferromagnetik setelah diberi perlakuan.
Logam murninya terdapat sebagai bentuk allotropik dengan empat jenis. Salah satunya, jenis
alfa, stabil pada suhu luar biasa tinggi; sedangkan mangan jenis gamma, yang berubah
menjadi alfa pada suhu tinggi, dikatakan fleksibel, mudah dipotong dan ditempa.
Mangan adalah logam berwarna putih keabu-abuan seperti besi dengan kilap metalik

sampai submetalik, memiliki tingkat kekerasan antara 2 hingga 6, massa jenis 7.21 g/cm 3 pada
suhu ruang, massif, reniform, botriodal, stalaktit, serta kadang-kadang berstruktur fibrous dan
radial. Logam mangan dan ion-ion biasa beliau mempunyai daya magnet yang kuat.
Dalam keadaan murni, logam mangan bersifat keras tetapi rapuh (mudah patah). Mangan
mudah teroksidasi oleh udara, bereaksi lambat dengan air dan membentuk berbagai macam
senyawa dengan tingkat oksidasi yang paling bervariasi. Mangan sangat reaktif secara kimiawi,
dan terurai dengan air dingin perlahan-lahan. Mangan digunakan untuk membentuk banyak alloy
yang penting. Dalam baja, mangan meningkatkan kualitas tempaan baik dari segi kekuatan,
kekerasan,dan kemampuan pengerasan.
Dengan aluminum dan bismut, khususnya dengan sejumlah kecil tembaga, membentuk
alloy yang bersifat ferromagnetik. Logam mangan bersifat ferromagnetik setelah diberi
perlakuan. Logam murninya terdapat sebagai bentuk allotropik dengan empat jenis. Salah
satunya, jenis alfa, stabil pada suhu luar biasa tinggi; sedangkan mangan jenis gamma, yang
berubah menjadi alfa pada suhu tinggi, dikatakan fleksibel, mudah dipotong dan ditempa.
(https://www.academia.edu/8889838/mangan)
Reaksi Sederhana Ion Mangan(II)
1. Reaksi ion mangan(II) dalam larutan
Ion yang paling sederhana dalam

bentuk

mangan

dalam

larutan

adalah

ion

heksaaquomangan(II) [Mn(H2O)6]2+.
Page | 63

2. Reaksi ion heksaaquomangan(II) dengan ion hidroksida


Ion hidroksida (katakanlah, larutan natrium hidroksida) dapat menghilangkan ion hidrogen
dari ligan air dan kemudian melekat pada ion mangan. Setelah ion hidrogen dihilangkan dari
dua molekul air, kamu akan memperoleh kompleks tidak bermuatan kompleks netral.
Kompleks netral ini tidak larut dalam air dan terbentuk endapan.

Dalam tabung reaksi, perubahan warna yang terjadi adalah:

Saya dapat menunjukkan bahwa larutan aslinya berwarna merah muda yang pucat sekali,
tetapi pada faktanya larutan tersebut sebenarnya tidak berwarna. Endapan coklat pucat di
oksidasi menjadi mangan(II) oksida yang berwarna coklat lebih gelap pada saat bersentuhan
dengan oksigen dari udara.
3. Reaksi ion heksaaquomangan(II) dengan larutan ammonia
Amonia dapat berperan sebagai basa maupun sebagai ligan. Pada kasus ini, pada konsentrasi
laboratorium yang biasa, amonia berperan sebagai basa dapat menghilangkan ion hidrogen
dari kompleks aquo.

Page | 64

Sekali lagi, saya dapat menunjukkan larutan asli sebagai larutan berwarna merah muda
paling pucat yang dapat saya hasilkan, tetapi pada faktanya larutan tersebut sebenarnya tidak
berwarna. Endapan coklat pucat di oksidasi menjadi mangan(II) oksida yang berwarna coklat
lebih

gelap

ketika

bersentuhan

dengan

oksigen

dari

udara.

Tidak terlihat perbedaan bentuk reaksi antara reaksi tersebut dengan reaksi yang terakhir.
Beberapa sifat kimia kalium manganat(VII)
Kalium manganat(VII) (kalium permanganat) merupakan agenpengoksidasi yang kuat.
a. Penggunaan kalium manganat(VII) sebagai agen pengoksidasi dalam kimia organic
Kalium manganat(VII) biasa digunakan dalam larutan netral atau larutan yang bersifat basa
dalam kimia organik. Pengasaman kalium manganat(VII) cenderung untuk lebih
meningkatkan kekuatan destruktif agen pengoksidasi, memecah ikatan-ikatan karbon-karbon.
Larutan kalium manganat(VII) biasa dibuat sedikit basa dengan larutan natrium karbonat, dan
perubahan warna yang khas adalah sebagai berikut:

Pada pengujian untuk ikatan rangkap C=C


Page | 65

Kalium manganat(VII) mengoksidasi ikatan rangkap karbon-karbon, dan berlangsung


melalui perubahan warna diatas. Etana, sebagai contoh, di oksidasi menjadi etana-1,2-diol.

Oksigen dalam tanda kurung persegi berarti oksigen dari agen pengoksidasia. Ini
merupakan singkatan dari persamaan yang banyak digunakan dalam kimia organik. Kamu
pasti sangat tidak menyukai untuk menulis persamaan ion yang lengkap untuk reaksi
tersebut pada tingkatan ini. Sejujurnya, pengujian ini bukanlah suatu tes yang baik untuk
ikatan rangkap karbon-karbon, karena semua yang mengalami reduksi dapat memiliki efek
yang sama pada larutan kalium manganat(VII). Akan tetapi, kamu dapat menggunakan
reaksi sederhana ini sebagai cara untuk membuat diol.
Pada oksidasi rantai cabang aromatic
Larutan kalium menganat(VII) yang bersifat basa mengoksidasi semua rantai cabang yang
melekat pada pada cincin benzen menjadi satu grup -COOH.
Pemanasan yang lama sangat diperlukan pada tahap ini.
Sebagai contoh:

Pada kasus rantai cabang etil, kamu juga akan memperoleh karbon dioksida. Dengan rantai
cabang yang lebih panjang, kamu dapat memilah campuran produk yang lain tetapi pada
tiap kasus, produk utama adalah asam benzoat.

b. Penggunaan kalium manganat(VII) sebagai agen pengoksidasi dalam titrasi


Page | 66

Larutan kalium manganat(VII) digunakan untuk menentukan konsentrasi semua agen


pengoksidasi yang dipilah. Kalium manganat(VII) selalu digunakan dalam larutan asam.
Sebagai contoh, kalium manganat (VII) mengoksidasi

Ion besi(II) menjadi ion besi(III)

Larutan hidrogen peroksida menjadi oksigen

Asam etandioat (asam oksalat) menjadi karbon dioksida (reaksi ini berlangsung dalam
kondisi panas).

Ion sulfit (ion sulfat(IV)) menjadi ion sulfat (ion sulfat(VI))

Pada setiap kasus, persamaan setengah reaksi untuk ion manganat(VII) daalm larutan asam
adalah:

Persamaan tersebut dapat digabungkan untuk memberikan kamu persamaan ion secara
keseluruhan untuk setiap kemungkinan reaksi. Hal ini, tentunya, juga memberikan kepada
kamu suatu perbandingan reaksi.
Sebagai contoh, ketika persamaan digabungkan, kamu menemukan bahwa 1 mol ion MnO 4bereaksi dengan 5 mol ion Fe2+. Melalui informasi yang diperoleh tersebut, perhitungan
titrasi sama seperti yang lain.

Melakukan titrasi
Larutan kalium manganat(VII) selalu dimasukkan ke dalam buret, dan larutan yang lain
ditempatkan dalam labu yang diasamkan dengan asam sulfat encer terlebih dahulu.
Larutan kalium manganat(VII) menetes kedalam labu dan menjadikannya tidak berwarna.
Titik akhir adalah warna merah muda permanen yang muncul pertama kali dalam larutan
yang menunjukkan adanya sedikit ion manganat(VII) berlebih.
Page | 67

Permasalahan pada penggunaan larutan kalium manganat(VII)


Terdapat dua hal yang perlu kamu ketahui:
a) Kalium manganat(VII) tidak dapat digunakan pada titrasi yang mengandung ion-ion

klorida atau bromida yang mana kedua ion tersebut dapat teroksidasi. Jumlah kalium
manganat(VII) yang tidak diketahui digunakan dalam reaksi samping, dan pasti hasil
titrasi tidak akurat. Hal inilah yang menyebabkan kenapa kamu tidak boleh mengasamkan
larutan dengan asam klorida.
b) Kalium manganat(VII) bukan standar primer. Ini berarti bahwa kalium manganat(VII)
tidak dapat dibuat untuk menghasilkan larutan stabil yang konsentrasinya diketahui
dengan akurat. Kalium manganat(VII) berwarna kuat dan ini memungkinkan untuk
dilihat ketika kristal yang kamu gunakan dilarutkan semuanya, dan untuk jangka waktu
yang lama kalium manganat(VII) dapat mengoksidasi air yang terlarut menjadi oksigen.
Botol larutan kalium manganat(VII) selalu memiliki endapan coklat pada bagian atasnya.
Endapan ini adalah mangan(IV) oksida yang dihasilkan ketika ion manganat(VII)
bereaksi dengan air. Kamu dapat membuat larutan yang kamu mau secukupnya, dan
kemudian di standarisasi melalui titrasi. Standarisasi sering kali dilakukan dengan larutan
asan etandioat (asam oksalat), karena larutan asam etandioat (asam oksalat) merupakan
standar primer.
(http://chem-is-try.org/ identifikasi mangan.html)

2.3.6 SENYAWA-SENYAWA MANGAN


1. Senyawa Mangan (III)
Suatu larutan yang mengandung mangan (III) dapat diperoleh dengan mengoksodasi mangan
(II) umumnya MnSO4 dengan KMnO4, dalam larutan asam kuat.
2. Senyawa Mangan (V)
Sumber senyawa mangan adalah MnO2. Jika MnO2 dipanaskan dengan penambahan alkali dan
zat pengoksidasi, garam manganat dapat terbentuk
3MnO42- + 6 KOH + KC1O3 3K2MnO4 + KC1 + 3 H2O(g)
K2MnO4 diekstrasi dari bahan campuran dalam air, dan dapat dioksidasi menjadi KMnO 4
(misalnya dengan C12 sebagai zat pengoksidasi). Alternative lain, jika MnO 24-(aq) diasamkan,
dihasilkan MnO4 melalui reaksi.
3. Senyawa Mangan (VI)
Page | 68

Kalium manganat dapat dibuat dengan cara memanaskan campuran KMnO 4. MnO2 dan KOH
padat.
4. Senyawa Mangan (VII) (Kalium Permanganat)
KMnO4 merupakan zat pengoksidasi yang penting. Untuk analisis kimia biasanya
digunakannya pada larutan asam dimana senyawa tersebut direduksi menjadi Mn 2+(aq). Pada
analisis besi dengan MnO4, contoh disiapkan dengan cara yang sama untuk reaksi (23.20) dan
dititrasi dengan MnO4(aq).
5 Fe2+ MnO4 + 8 H+ Mn2+ + 4 H2O
Kalium permanganate dapat dibuat dengan cara mengebur kalium Hidroksida denagn kalium
dan Mangan (IV) oksida. Hasil yang diperoleh digerus ditambah air kemudian dipanaskan
sambil dialiri gas CO2. Reaksi yang terjadi:
3MnO42- + 6 OH- + C1O3 3 MnO42- + 3 H2O + C1
3MnO42- + 2H2O 2 MnO4- + MnO2 + 4 OH
Setelah disaring, titrat kemudian diuapkan maka akan diperoleh kalium permanganate. Jika
kalium permanganate dipanaskan dengan KOH % maka akan diperoleh perubahan warna.
5 Fe2+ + MnO4- + 8 H+ 5 Fe3+ + Mn2+ + 4 H2O
Mn2+(ag) mempunyai warna pink (merah muda) sangat pucat yang dapat dilihat dengan
mata. MnO4(ag) berwarna sangat cerah (ungu). Pada titik akhir titrasi larutan yang dapat
dititrasi mempunyai warna akhir pink (merah muda) pekat dengan hanya penambahan satu
tetes lagi MnO4(ag). MnO4(ag) kurang cocok untuk titrasi pada larutan alkali sebab hanya
reduksi MnO2(p) yanh tidak larut mengamburkan titik akhir. Titrasi lain menggunakan MnO 4
meliputi penentuan nitrit, H2O2 dan kalsium (setelah mengendap sebagai oksalat. Pada kimia
organik MnO4- (ag) untuk digunakan untuk mengoksodasi alcohol dan hidrokarbon tidak
jenuh. Mangan dioksida, MnO2, digunakan pada sel kering, pada kaca dan lapisan keramik,
dan sebagai katalis.
(http//Eybermed.cbn.ned.id/

2.3.7 PEMBUATAN MANGAN


Mangan diperoleh dengan ekstraksi oksida-oksidanya dari tambang bijihnya.
Prosesnya ada beberapa cara antara lain:
Page | 69

1. Reduksi dengan karbon


Oksida mangan yang telah diekstraksi dicampur dengan karbon lau dipanaskan, sehingga
terjadi reaksi:
Mn3O4 + 4C 3Mn + 4CO
MnO + 2C Mn + 2CO
Proses dicuci dengan mengalirkan air dan dipanggang dengan dialiri udara lalu
dipanaskan terus sampai pijar (merah) dimana MnO2 akan berubah menjadi Mn3O4
MnO2 Mn3O4 + O2
Oksidasi yang terbentuk dicampur dengan bubuk almunium dalam krus, lalu ditimbuni
dengan bubuk magnesium dan barium peroksida. Reduksi terjadi dalam pemanasan
3Mn3O4 + 8A1 4A12O3 + 9Mn
2. Metode elektrolisa
Mangan secara besar-besaran diproduksi dengan cara ini:
Bijih digiling dan dipekatkan dengan proses gravity. Bijih yang sudah dipekatkan
dipanggang (elumino proses) sampai terbentuk Mn3O4, Mn3O4 diubah menjadi MnSO4.
Mn3O4 dipanaskan bersama H2SO4 encer maka terbentuk MnSO4 (larut) dan MnO2 (tak
larut). MnO2 dapat dipijarkan lagi menjadi Mn3O4 dan diproses diulang seperti diatas.
Elektrolisa larutan MnSO4 dielektrolisa menggunakan katoda merkuri.
dibebaskan pada katoda ini membentuk amalgam.

Mangan

Selanjutnya amalgam didestilasi

dimana Hg akan menguap lebih dulu dan tingggal mangan.


Bilangan oksidasi
Konfigurasi electron Mn adalah (Ar) 3d5 4s2. Dengan menggunakan 2 elektron 4s dan
kemudian kelima electron 3d yang tidak berpasangan, Mn mempunyai bilangan oksidasi
antara +2 smpai +.

Reaksi kimia yang terpenting dar senyawa mangan adalah reaksi

oksidasi-reduksi, yang dapat dirangkumkan melalui diagram potensial electrode.


Oksida, Hidroksida, anion-okso dan garam Mangan
Karakteristik oksida, hidroksida mangan dan beberapa turunannya yang penting dapat
dilihat pada table 2. Oksida-oksida mangan dengan tingkat oksidasi lebih rendah bersifat
basa dan bereaksi dengan asam membentuk garam katio Mn(II) dan Mn (III). Oksida-oksida
lebih tinggi sebaliknya bersifat asam dan bereaksi dengan alkalis menghasilkan garam-garam

Page | 70

anion-okso. Fusi MnO2 dengan hidroksida logam alkali dan oksidator seperti KNO3
menghasilkan garam manganat (VI) yang berwarna hijau legam yang stabil dalam larutan
alkali kuat tetapi terdisproporsionasi dalam keadaan netral atau asam.
MnO2 (s) + 2 OH (aq) + NO3- (aq) MnO42(aq) + H2O(l) + NO2- (aq)
3 MnO42-(aq) + 4 H3O+ 2 MnO4(aq) + MnO2 (s) + 6 H2O(l)
Karakteristik oksida, hidroksida mangan dan beberapa turunannya.
Tingkat
Oksidasi
+2
+3

Hidroksida

Sifat

Ion

Nama

MnO

Mn(OH)2

Basa

Mn2+

Mangan (II)

Mn2O3
MnO2

Mn(OH)3
MnO(OH)2

moderat
Basa lemah
Amfoterik/

Mn3+
MnO32-

Mangan (III) Violet


Manganit
Coklat

atau

asam lemah

H2MnO3
H2MnO4

Asam

MnO42-

Manganat

Hijau

HMnO4

moderat
Asam kuat

MnO4-

Permangana

Ungu

+4
+6
+7

Warna
Ion
Pink

Oksida

MnO3
Mn2O7

t
(https://www.academia.edu/8889838/mangan)

Sejumlah kesimpulan penting dapat dihasilkan , misalnya:


Mn3+(aq) bersifat tidak mantap. Penguraiannya berlangsung spontan
2 Mn3+ + 2 H2O Mn2+ + MnO2(s) + 4 H+

E0sel =+0,54 V

MnO22-(aq) bersifat tidak mantap pada larutan asam reaksi berlangsung spontan
3 MnO42- + 4 H+ MnO2 + 3 MnO4 + 2 H2O E0sel = +1,70 V
Tetapi MnO42-(aq) dapat dihasil dalam larutan alkali
3 MnO42-(aq) + 2 H2O MnO2 + 2 MnO4 + 4 OH

E0sel =+0,04 V

Artinya jika [OH] dipertahankan cukup tinggi kebalikan reaksi 23.25 dapat terjadi dan
konsentrasi MnO4 dapat dipertahankan dalam larutan.

2.3.8 KEGUNAAN MANGAN


Page | 71

Mangan sangat penting untuk produksi besi dan baja. Pada baja ini membuat rekening 85%
sampai 90% dari total permintaan, sebagian besar dari total kebutuhan. Mangan adalah
komponen kunci dari formulasi stainless steel dan beberapa banyak digunakan alumimum
paduan. Mangan dioksida juga digunakan sebagai katalis. Mangan digunakan untuk dekolorisasi
kaca dan membuat kaca berwarna ungu. Kalium permanganat merupakan oksidator kuat dan
digunakan sebagai disinfektan yang. senyawa lain yang menemukan aplikasi Mangan oksida
(MnO) dan mangan karbonat (MnCO 3): yang pertama masuk ke dalam pupuk dan keramik, yang
kedua adalah bahan awal untuk membuat senyawa mangan lainnya.
Mangan dioksida (sebagai pirolusit) digunakan sebagai depolariser dan sel kering baterai
dan untuk menghilangkan warna hijau pada gelas yang disebabkan oleh pengotor besi. Mangan
sendiri memberi warna lembayung pada kaca. Dioksidanya berguna untuk pembuatan oksigen
dan khlorin, dan dalam pengeringan cat hitam. Senyawa permanganat adalah oksidator yang kuat
dan digunakan dalam analisis kuantitatif dan dalam pengobatan.
Mangan juga banyak tersebar dalam tubuh. Mangan merupakan unsur yang penting untuk
penggunaan vitamin B1.
(http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/mangan/)
Pemanfaatan mangan di dunia sebagian besar digunakan untuk tujuan metalurgi, yaitu
untuk proses produksi besi-baja, sedangkan penggunaan mangan untuk tujuan non-metalurgi
antara lain produksi baterai kering, keramik dan gelas, dan kimia.
Selama lebih dari 2000 tahun mangan dioksida telah digunakan untuk membuat kaca
berwarna. Kaca terbuat dari pasir (silika) dan pasir paling mengandung besi (II) oksida, yang
secara alami memberikan kaca warna hijau. Hal ini terkadang salah menyatakan bahwa mangan
dioksida mengoksidasi besi (II) oksida menjadi besi (III) oksida, dengan perubahan warna yang
sesuai dari hijau menjadi kuning pucat intens - dan kuning pucat terlalu redup untuk dilihat.
Bahkan, alasan sebenarnya kaca decolorizes adalah warna komplementer. Warna yang secara
langsung berlawanan satu sama lain pada roda warna membatalkan satu sama lain keluar,
meninggalkan abu-abu pucat. Dalam kaca mangan dioksida membentuk silikat violet yang
membatalkan warna hijau Besi (II).
Mangan dioksida juga digunakan sebagai pigmen hitam-coklat di cat dan sebagai pengisi
dalam baterai sel kering. Sebagian besar bijih mangan berakhir di mana produksi baja mangan
desulfurizes dan deoxidizes baja.

Hal ini juga digunakan secara luas untuk menghasilkan


Page | 72

berbagai paduan penting. Sebagai contoh, aluminium digunakan untuk membuat paling lembut
kaleng minuman mengandung sekitar 1% mangan untuk meningkatkan kekakuan kaleng 'dan
ketahanan korosi. Organo-senyawa mangan dapat ditambahkan ke bensin untuk meningkatkan
nilai oktan dan mengurangi ketukan mesin.
Pernah bertanya-tanya bagaimana kaleng minuman bisa begitu tipis?

Mangan menegang

aluminium, sehingga lebih sedikit dari itu diperlukan untuk membuat kaleng minuman ringan.

(http://www.chemicool.com/elements/vanadium.html)
1. Baja
Mangan diperlukan untuk produksi besi dan baja dari kebaikan pembetulan belerangnya
(sulfur-fixing), proses penghilangan oksigennya (deoxidizing) dan campuran propertipropertinya. Pembuatan baja, termasuk komponen pembuatan besinya, terhitung sebagai
permintaan terbesar, yang sekarang ada dalam jarak 85% s/d 90% dari total permintaan. Dari
beragam-ragam penggunaannya, mangan adalah kunci komponen dari perumusan anggaran
rendah baja tahan karat.
Kwantitas kecil dari mangan memajukan kemungkinan baja untuk bekerja pada suhu
tinggi, karena membentuk pelelehan sulfida yang tinggi dan kemudian mencegah
pembentukan sulfida besi yang cair pada batas uratnya. Jika kadar mangan mencapai 4%,
proses perapuhan bajanya menjadi fitur yang menonjol. Proses perapuhan berkurang pada
konsentrasi mangan lebih tinggi dan mecapai tingkat yang dapat diterima pada 8%.
Kenyataan bahwa baja mengandung 8% - 15% mangan adalah dingin mengeraskan, bisa
Page | 73

memiliki kekuatan tinggi yg dapat diregangkan dari / sampai dengan 863 MPa, baja dengan
12% mangan dahulu kala digunakan untuk helem-helem baja di Inggris. Komposisi baja ini
pertama kali ditemukan pada tahun 1882 oleh Robert Hadfield, yang sekarang masih
diketahui sebagai baja Hadfield.
2. Campuran Alumunium
Pemakaian terbesar ke dua untuk mangan adalah sebagai agen untuk aluminium.
Aluminium dengan kadar mangan sekitar 1.5% mempunyai tingkat perlawanan yang lebih
tinggi melawan karatan dan kerusakan disebabkan oleh pembentukan urat yang menyerap
kotoran yang dapat mengakibatkan karatan galvanis. Perlawanan anti-karat campuran
aluminium 3004 dan 3104 dengan kadar mangan dari 0.8% -1.5% adalah campuran yang
digunakan untuk sebagian besar sebagai kaleng-kaleng minuman. Untuk tahun-tahun s/d
2000, lebih dari 1,6 juta metrik ton telah digunakan untuk campuran-campuran tersebut,
dengan 1% kadar mangan, kwantitas ini memerlukan 16,000 metrik mangan ton.
Kwantitas besar dari dioksida mangan diproduksikan sebagai depolarisasi di bateraibaterai zat besi karbon, dan dalam baterai bersifat alkali. Pada tahun 2002, lebih dari 230,000
mangan dioksida ton digunakan untuk maksud ini. Mangan dioksida tersebut dikurangi
sampai ke oksid-hidroxida mangan MnO(OH) selama decharging, untuk mencegah
pembentukan hidrogen pada elektron positif di baterai.
Logam ini jarang digunakan sebagai koin, tetapi negara seperti Amerika Serikat pernah
menggunakan logam mangan sebagai nekel selama masa perang pada tahun 1942-1945.
Tetapi akibat dari kekurangan bahan mentah selama perang, nekel campuran tersebut (75%
tembaga dan 25% nekel) yang digunakan untuk membuat nekel sebelumnya digantikan
dengan logam perak yang tidak segenting, dan mangan (56% tembaga, 35% perak dan 9%
mangan). Sejak tahun 2000 koin-koin dolar, contohnya Sacagawea dolar dan koin
Presidential $1, dibuat dari kuningan yang terdiri dari 7% mangan dengan inti tembaga
murni.
Gabungan mangan telah digunakan sebagai pigmen dan zat warna keramik-keramik dan
gelas untuk waktu yang lama, dan warna coklat dari keramik kadang-kadang masih
didasarkan dari gabungan-gabungan mangan. Dalam industri gelas, dua pengaruh dari
gabungan-gabungan mangan masih digunakan. Mangan bereaksi dengan besi. Reaksi ini
menimbulkan warna hijau terang dalam gelas dengan membentuk besi dengan sedikit warna
dan sedikit magan berwarna dadu, mengganti peninggalan warna besi tersebut. Kwantitas
lebih besar dari mangan dipergunakan untuk menghasilkan gelas berwarna dadu.
Page | 74

3. Pemanfaatan dalam tubuh manusia


Logam Mn merupakan logam penting dalam sistem biologi makhluk hidup. Mangan,
kalsium, dan fosfor bersama-sama membentuk sistem tulang dan gigi. Mangan bermanfaat
dalam pembentukan hemosianin dalam sistem darah dan enzimatik pada hewan air. Mn
tidak bersifat racun dan merupakan logam essensial, diserap oleh tubuh hewan air dalam
bentuk ion, pada tubuh hewan, logam tersebut berikatan protein dan akan dikeluarkan jika
kadarnya di dalam tubuh terlalu banyak. Jumlah Mn dalam tubuh hewan sangat kecil,
konsentrasi paligh tinggi ditemukan pada tulang,hati, ginjal,pankreas.
Sebagian besar mangan terdapat di dalam mitokondria. Mangan mengaktifkan banyak
enzim, misalnya hidrolase, transferase, kinase, dan dekarboksilase. Mangan merupakan
konstituen beberapa enzim. Salah satu metaloenzim mangan yang paling dikenal adalah
piruvat karboksilase, yaitu enzim yang mengubah piruvat menjadi oksaloasetat. Beberapa
enzim lainnya termasuk arginase, yang terlibat di dalam perubahan asam amino arginin
menjadi urea, dan superoksida dismutase (SOD) mitokondria. Sebagian besar struktur dan
fungsi mitokondria dipengaruhi oleh keadaan mangan. Mangan mengaktifkan enzim-enzim
yang terkait dengan metabolisme asam lemak dan sintesis protein serta terlibat dalam fungsi
neurologis.
Mangan juga berfungsi mengatur sistem enzim dalam metabolisme karbohidrat dan
nitrogen. Mangan memiliki peran yang sangat penting untuk pembentukan klorofil. Tanpa
mangan, tanaman tidak dapat melakukan fungsi selnya (Anonim, 2004a). Mangan
digunakan tanaman dalam bentuk kationnya. Ini merupakan aktivator untuk beberapa
macam enzim di dalam proses pertumbuhan tanaman dan membantu besi di dalam
pembentukan klorofil selama fotosintesis.Konsentrasi mangan yang tinggi barangkali dapat
menahan penyerapan besi pada tanaman. Mangan biasanya digunakan bersama-sama seng
dalam larutan encer. Jeruk dan tanaman buah-buahan yang lain sering diberi perlakuan
dengan suplemen mangan dalam bentuk mangan sulfat. Penambahan suplemen mangan
diperlukan jika tanaman mengalami kekurangan unsur ini (Trotter 2001).

Page | 75

2.3.9 DAMPAK PENGGUNAAN MANGAN


BAGI LINGKUNGAN
Senyawa Mangan ada secara alami dalam lingkungan sebagai padatan dalam tanah dan
partikel kecil di dalam air. Mangan partikel di udara yang hadir dalam partikel debu. Manusia
meningkatkan konsentrasi mangan di udara oleh aktivitas industri dan melalui pembakaran
bahan bakar fosil. Mangan yang berasal dari sumber daya manusia juga dapat masuk ke
permukaan air tanah dan air limbah. Melalui aplikasi pestisida mangan, mangan akan memasuki
tanah. Untuk hewan mangan merupakan komponen penting lebih dari tiga puluh enam enzim
yang digunakan untuk karbohidrat, protein dan metabolisme lemak. Dengan hewan yang makan
terlalu sedikit, gangguan mangan dapat menyebabkan pertumbuhan normal, pembentukan tulang
dan reproduksi akan terjadi.. Zat Mangan dapat menyebabkan paru-paru, hati dan gangguan
pembuluh darah, penurunan tekanan darah, kegagalan dalam pembangunan janin hewan dan
kerusakan otak. Ketika mangan serapan terjadi melalui kulit dapat menyebabkan tremor dan
kegagalan koordinasi. Akhirnya, tes laboratorium dengan hewan uji telah menunjukkan bahwa
keracunan mangan parah bahkan harus mampu menyebabkan perkembangan tumor dengan
binatang. Dalam tanaman ion mangan diangkut ke daun setelah serapan dari tanah. Ketika
mangan terlalu sedikit dapat diserap dari tanah ini menyebabkan gangguan dalam mekanisme
tanaman. Sebagai contoh gangguan pembagian air untuk hidrogen dan oksigen, di mana mangan
memainkan bagian penting. Mangan dapat menyebabkan keracunan dan gejala baik defisiensi
pada tanaman. Konsentrasi mangan di tanah dapat menyebabkan pembengkakan dinding sel,
layu dari daun dan bintik-bintik coklat pada daun. Kekurangan juga dapat menyebabkan efek ini.
Antara konsentrasi beracun dan konsentrasi yang menyebabkan kekurangan area kecil
konsentrasi untuk pertumbuhan tanaman yang optimal dapat dideteksi.
(Cotton dan Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta : UI-Press)

DAMPAK PENGGUNAAN MANGAN


BAGI KESEHATAN
Mangan adalah senyawa yang sangat umum yang dapat ditemukan di mana-mana di bumi.
Mangan adalah salah satu dari tiga unsur penting jejak beracun, beracun ketika konsentrasi
terlalu tinggi yang hadir dalam tubuh manusia.
Penyerapan mangan oleh manusia terutama terjadi melalui makanan, seperti bayam, teh
dan rempah-rempah. Setelah penyerapan dalam tubuh manusia mangan akan diangkut melalui
Page | 76

darah ke hati, ginjal, pankreas dan kelenjar endokrin. Efek Mangan terutama terjadi di saluran
pernafasan dan pada otak. Gejala keracunan mangan adalah halusinasi, pelupa dan kerusakan
saraf. Mangan juga dapat menyebabkan Parkinson, emboli paru-paru dan bronchitis. Suatu
sindrom yang disebabkan oleh mangan memiliki gejala seperti skizofrenia, kusam, lemah otot,
sakit kepala dan insomnia. Karena mangan merupakan elemen penting bagi kesehatan manusia
kekurangan mangan juga dapat menimbulkan efek kesehatan. Ini adalah efek sebagai berikut :

Kegemukan
Intoleransi Glukosa
Pembekuan darah
Masalah kulit
Menurunkan kadar kolesterol
Skeleton gangguan
Kelahiran cacat
Perubahan warna rambut
Gejala Neurologis
Keracunan mangan yang kronis juga dapat mengakibatkan dari inhalasi berkepanjangan

oleh debu dan asap. Sistem saraf pusat adalah situs utama dari kerusakan akibat penyakit, yang
dapat mengakibatkan cacat permanen. Gejala meliputi kelesuan, mengantuk, kelemahan,
gangguan emosi, gaya berjalan spastik, kram kaki berulang, dan kelumpuhan. Sebuah kejadian
yang tinggi pneumonia dan infeksi saluran pernapasan atas lainnya telah ditemukan pada pekerja
yang terpapar debu atau asap senyawa angan.
(http://lovekimiabanget.blogspot.com/2010/04/mangan-mn.html)
Laporan mengenai toksisitas mangan secara oral relatif jarang. Toksisitas mangan lebih
sering diakibatkan oleh paparan kronis para pekerja pabrik besi dan baja, penambangan bijih
mangan, pengelasan, pabrik kimia, baterai sel kering, dan industri bahan bakar minyak. Laporan
pertama mengenai toksisitas mangan dibuat oleh Couper pada tahun 1837. Ia menjelaskan
keadaan yang mirip dengan kelumpuhan pada pekerja penggilingan pirolusit. Perhatian yang
lebih besar terhadap toksisitas mangan tumbuh pada tahun 1930-40an setelah munculnya laporan
mengenai kondisi yang sama pada beberapa penambang.
Gejala keracunan mangan dapat dideskripsikan dalam tiga tingkatan. Keracunan ringan
mengakibatkan psikosis dan mencakup gejala-gejala berikut: astenia, anoreksia, insomnia, sakit
pada otot, kegembiraan, halusinasi, gangguan ingatan, dan perilaku kompulsif. Gejala gejala
keracunan tingkat sedang mencakup gangguan berbicara, bergerak dengan canggung (kikuk),
gaya berjalan tidak normal, keseimbangan yang buruk, hiperefleksia pada anggota tubuh bagian
Page | 77

bawah, dan gemetar. Gejala keracunan tingkat berat memiliki kesamaan dengan Parkinson
disease. Mekanisme neurotoksisitas mangan terjadi karena degenerasi neuronal pada berbagai
area di otak dan kelainan neurotransmitter. Faktor-faktor yang mungkin meningkatkan
kerentanan terhadap toksisitas mangan antara lain defisiensi besi, alkoholisme, infeksi kronis,
dan penurunan ekskresi. Reduksi toksisitas mangan, selain pengurangan paparan, dapat dibantu
dengan penambahan nutrien antagonis seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2.

Gambar 2 Beberapa nutrisi yang bersifat antagonis terhadap fungsi logam Mn di dalam tubuh.

(https://www.academia.edu/8889838/mangan)

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Vanadium berasal dari kata vanadis, yaitu nama dewi kecantikan di Skandinavia, pada
mulanya ditemukan oleh N. G. Selfstrom di Swedia pada tahun 1830, bersama-sama dalam bijih
besi. Disebut demikian karena senyawaannya kaya akan warna. Sesungguhnya, unsur ini telah
dikenali oleh A.M.del Rio pada tahun 1801 yang ditukan dalam bijih timbel yang disebut
eritronium. Vanadium adalah unsur kimia dengan lambang V dan nomor atom 23. Ini adalah
lembut, abu-abu keperakan, ulet logam transisi. Pembentukan sebuah menstabilkan lapisan
oksida logam terhadap oksidasi. Vanadium memiliki berbagai tingkat oksidasi pada
persenyawaannya yang terdiri dari +5, +4, +3, dan +2. Bagian ini menunjukkan
Page | 78

perubahannya.Pembahasannya dapat dimulai dengan sedikit gambaran, dan kemudian


memperhatikan proses reaksi pada saat potensial redoks standar (potensial elektroda
standar).Pada umumnya, semakin tinggi keadaan oksidasi vanadium, semakin banyak senyawa
beracun.
Kromium adalah logam yang tahan korosi oleh karena itu banyak digunakan sebagai
pelapis elektrolit dan inhibitor korosi dalam campuran baja ( A LLOY ). Senyawa kromium dalam
bentuk kromat dan dikromat sangat banyak digunakan oleh industri tekstil, fotografi, pembuatan
tinta dan industri zat warna. Kromium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang Cr dan nomor atom 24. Kromium trivalen (Cr(III), atau Cr3+) diperlukan
dalam jumlah kecil dalam metabolismegula pada manusia. Kekurangan kromium trivalen dapat
menyebabkan
DE F I C I E N CY ).

penyakit

yang

disebut

penyakit

kekurangan

kromium

(C HR OM I U M

Kromium merupakan logam tahan korosi (tahan karat) dan dapat dipoles menjadi

mengkilat. Dengan sifat ini, kromium (krom) banyak digunakan sebagai pelapis pada ornamenornamen bangunan maupun pada komponen kendaraan seperti knalpot pada sepeda motor.
Perpaduan Kromium dengan besi dan nikel menghasilkan baja tahan karat. Logam kromium
murni tidak pernah ditemukan di alam, umumnya berada dalam bentuk persenyawaan padat atau
mineral dengan unsur lain.
Mangan merupakan salah satu unsur yang paling banyak terdapat di dalam kerak bumi.
Bijih mangan yang utama berasal dari pirolusit (MnO2) dan psi-lomelan (Ba,H2O)2Mn5O10.
Mangan yang mengandung oksida lainnya namun berperan bukan sebagai mineral utama dalam
deposit bijih mangan adalah bauksit, manganit, hausmanit, dan lithiofori. Sumber mangan yang
mengandung karbonat adalah rhodokrosit, sedangkan sumber mangan yang mengandung silika
adalah rhodonit. Deposit mangan dapat dibagi menjadi beberapa tipe, misalnya deposit
hidrotermal, deposit sedimenter, deposit yang berasosiasi dengan aliran lava bawah laut, deposit
metamorfosis, deposit laterit, dan akumulasi residu
Mangan berwarna abu-abu putih, keras, logam yang dapat

mengambil

semir

tinggi. Mangan bukan magnetik. Tarnishes logam pada paparan udara dan ketika dipanaskan
untuk mengoksidasi mangan (II,III) oksida (Mn 3 O 4). Seperti logam transisi lainnya, mangan
memiliki lebih dari satu bilangan oksidasi umum. Yang paling stabil adalah +2, yang merupakan
Page | 79

warna pink pucat dalam larutan air. Juga penting adalah +4, coklat / hitam. Mineral mangan
tersebar secara luas dalam banyak bentuk oksida, silikat, karbonat adalah senyawa yang paling
umum. Penemuan sejumlah besar senyawa mangan di dasar lautan merupakan sumber mangan
dengan kandungan 24%, bersamaan dengan unsur lainnya dengan kandungan yang lebih sedikit.

3.2 SARAN
Dalam makalah ini telah membahas mengenai unsure vanadium, kromium, dan mangan.
Jika terdapat kesalahan dalam pembuatan makalah ini, penulis mengharapkan kritik dan saran
dari teman-teman demi kesempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.

Page | 80

DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Hiskia dan Tupamahu.2001. Struktur atom, struktur molekul dan sistem priodik.
PT.Citra Aditya Bakti : Bandung.
Anonim. 2010. (http://zeiniszzn17.blogspot.com/2010/03/siklus-boigeokimia-vanadium-v.html)
Anonim.

2010.

(http://geo-student.blogspot.com/2010/01/macam-macam-mineral-dan-

kegunaannya.html)
Anonim . 2011. (http://www.chemicool.com/elements/vanadium.html)
Anonim . 2009. (http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/vanadium/)
Anonim . 2011. (http://wapedia.mobi/id/Vanadium)
Anonim . 2013. (http://alvina.blog.uns.ac.id/2008/12/30/unsur-golongan-vb/)
Anonim. 2010. (http://lovekimiabanget.blogspot.com/2010/04/vanadium.html)
Anonim.2013.(http://books.google.co.id/books?
id=HyjDhfW87B0C&pg=PA191&lpg=PA191&dq=pengaruh+vanadium+terhadap+lingk
ungan)
Anonim. 2010. (http://kholiddull.blogspot.com/2011/10/unsur-vanadium.html)
Anonim. 2002. (http://id.wikipedia.org/wiki/Kromium)
Anonim. 2013. (http://aprysilverfox.blogspot.com/2010/08/kromium-cr.html)
Anonim. 2012. (http://azzafacihuy.blogspot.com/2011/04/kromium.html)
Anonim. 2011. (http://id.wikipedia.org/wiki/Kromium)
Anonim. 2012. (http://ehsablog.com/46.html)
Anonim.2010. (http://h0404055.wordpress.com/2010/04/02/kromium-pangan-dan-gizi/)
Anonim. 2013. (http://wikipedia.com/sejarahmangan.html)
Anonim. 2011. (http://chem-is-try.org/ identifikasi mangan.html)
Anonim.2009. (http//Eybermed.cbn.ned.id/)
Anonim.2015.( (http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/vanadium/)
Anonim.2015.( https://www.academia.edu/8889838/mangan)
Cotton dan Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar.UI-Press : Jakarta.
Mahan, Bruce M and Rollie J. Meyers. 1987. University Chemistry.
Nana, Sutresna, Drs, Apt. 1994. Kimia. Grafindo Media Pratama : Bandung.
Petrucci, Raplh H. 1993.Kimia Dasar (Prinsip dan Terapan Modern Jilid 3). Erlangga : Jakarta.
Page | 81

Purba, Michael. 2007. Kimia Untuk SMA. Erlangga : Jakarta.


S. Syukri. 1999. Kimia Dasar Jilid 3. ITB : Bandung.
Svehla, G.1990. Analisis Anorganik Kualitatif. Kalman Media Pustaka : Jakarta.

Page | 82

Anda mungkin juga menyukai