Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pemgolahan Data
disusun oleh:
NPM 1810631050167
KELAS 7D
2021-2022
A. KEMAMPUAN PEMAHAMAAN MATEMATIS
1. Pengertian
Kemampuan pemahamaan matematis adalah suatu kemampuan yang
mendasar dalam pembelajaran matematika yang dimana siswa tidak bisa
melanjutkan ke materi selanjutnya apabila siwa belum memahami konsep
materinya dan tentu ini termasuk poin penting dalam pembelajran
matematika.
2. Indikator
➢ Menyatakan ulang sebuah konsep
➢ Mengklasifikasi objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan
konsepnya
➢ Memberi contoh dan bukan contoh dari suatu konsep
➢ Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis
➢ Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep
menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi
tertentu
➢ Mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah.
b. Indikator
Peraturan Dirjen Dikdasmen Depdiknas Nomor 506/C/Kep/PP/2004
tanggal 11 November 2004 bahwa indikator pemahaman konsep
matematika adalah mampu:
• Menyatakan ulang sebuah konsep
• Mengklasifikasi objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan
konsepnya
• Memberi contoh dan bukan contoh dari suatu konsep
• Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi
matematika
• Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep
• Menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau
operasi tertentu
• Mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah.
b. Indikator
Adapun indikator kemampuan penalaran matematis menurut Sumarmo
(2006) dalam pembelajaran matematika adalah sebagai berikut:
• Menarik kesimpulan logis
• Memberikan penjelasan dengan model, fakta, sifat-sifat, dan
hubungan
• Memperkirakan jawaban dan proses solusi
• Menggunakan pola dan hubungan untuk menganalisis situasi
matematis
• Menyusun dan mengkaji konjektur
• Merumuskan lawan Mengikuti aturan inferensi, memeriksa
validitas argumen
• Menyusun argumen yang valid
• Menyusun pembuktian langsung, tak langsung, dan menggunakan
induksi matematis.
2. Indikator
➢ Menganalisis dan mengklarifikasi pertanyaan.
➢ Mengidentifikasi dan mengevaluasi asumsi yang ada.
➢ Menyusun klarifikasi dengan pertimbangan yang bernilai.
➢ Menyusun penjelasan.
➢ Membuat simpulan dan argument
b. Indikator
Ennis (dalam Sumarmo, 2012), indikator kemampuan berpikir kritis:
• Memfokuskan diri pada pertanyaan.
• Menganalisis dan mengklarifikasi pertanyaan, jawaban, dan
argumen.
• Mempertimbangkan sumber yang terpercaya.
• Mengamati dan menganalisis deduksi.
• Menginduksi dan menganalisis induksi.
• Merumuskan eksplanatori.
• Kesimpulan dan hipotesis.
• Menarik pertimbangan yang bernilai.
• Menetapkan suatu aksi.
• Berinteraksi dengan orang lain.
2. Indikator
Adapun menurut rumusan yang dikeluarkan oleh Diknas, bahwa indikator
siswa yang memiliki kreativitas, yaitu:
➢ Memiliki rasa ingin tahu yang besar
➢ Sering mengajukan pertanyaan yang berbobot
➢ Memberikan banyak gagasan dan usul dalam suatu masalah,
➢ Mampu menyatakan pendapat secara spontan dan tidak malu-malu
➢ Mempunyai dan menghargai rasa keindahan
➢ Mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkannya, tidak
terpengaruh orang lain
➢ Memiliki rasa humor tinggi
➢ Mempunyai daya imajinasi yang kuat 9) Mampu mengajukan
pemikiran, gagasan pemecahan masalah yang berbeda dari orang lain
(orisinal)
➢ Dapat bekerja sendiri
➢ Senang mencoba hal-hal baru
➢ Mampu mengembangkan atau memerinci suatu gagasan (kemampuan
elaborasi).
b. Indikator
Menurut Guilford (Herdian, 2010) indikator dari berpikir kreatif yaitu:
• Kepekaan (Problem Sensitivity) adalah kemampuan mendeteksi
(mengenali dan memahami) serta menanggapi suatu pernyataan,
situasi dan masalah.
• Kelancaran (Fluency) adalah kemampuan untuk menghasilkan
banyak gagasan. - Keluwesan (Flexibility) adalah kemampuan
untuk mengemukakan bermacam macam pemecahan atau
pendekatan terhadap masalah.
• Keaslian (Originality) adalah kemampuan untuk mencetuskan
gagasan dengan cara cara yang asli, tidak klise dan jarang
diberikan kebanyakan orang.
• Elaborasi (Elaboration) adalah kemampuan menambah situasi atau
masalah sehingga menjadi lengkap, dan merincinya secara detail,
yang di dalamnya dapat berupa table, grafik, gambar, model, dan
kata-kata.
2. Indikator
Kecerdasan logis matematis siswa dilihat berdasarkan 3 indikator meliputi:
➢ Mampu menghitung secara matematis, dimana pada saat
menyelesaikan soal siswa dapat melakukan operasi hitung dengan
benar dan tepat.
➢ Mampu berpikir logis dan nalar, dimana pada saat penarikan
kesimpulan siswa menggunakan fakta-fakta yang ada dan
menggunakan rumus yang sesuai untuk mendapatkan kesimpulan yang
benar.
➢ Mampu memecahkan masalah, siswa dinyatakan mampu memecahkan
masalah apabila dalam menyelesaikan soal siswa dapat menggunakan
langkah-langkah pemecahan masalah dengan benar.
b. Indikator
Indikator berpikir logis matematis menurut Lestari (Lestari, n.d.):
➢ Membuat makna tentang jawaban argumen yang masuk akal.
➢ Membuat hubungan logis di antara konsep dan fakta yang berbeda.
➢ Menduga dan menguji berdasarkan akal.
➢ Menyelesaikan masalah matematis secara rasional.
➢ Menarik kesimpulan yang logis.
2. Indikator
➢ Merumuskan masalah nyata dalam pemecahan masalah
➢ Menggunakan matematika dalam pemecahan masalah
➢ Menafsirkan solusi dalam pemecahan masalah
➢ Mengevaluasi solusi dalam pemecahan masalah
b. Indikator
Indikator pencapaian siswa yang literate (Nuurjannah, 2018):
• Merumuskan masalah atau memahami konsep
• Menggunakan penalaran dalam memecahkan masalah
• Menghubungkan kemampuan matematis dengan berbagai konteks
• Memecahkan masalah, Mengomunikasikannya ke dalam bahasa
matematis
• Menginterpretasikan kemampuan matematis dalam kehidupan
sehari-hari dan berbagai konteks.
2. Indikator
Menurut NCTM (2000) sebagai berikut:
➢ Menyusun dan mengkonsolidasikan pemikiran matematis mereka
melalui komunikasi
➢ Mengkomunikasikan pemikiran matematis mereka secara logis dan
jelas dengan siswa lainnya atau dengan guru
➢ Menganalisis dan mengevaluasi pemikiran matematis dan strategi-
strategi orang lain
➢ Menggunakan bahasa matematis untuk menyatakan ide-ide matematis
dengan tepat.
b. Indikator
Menurut Sumarmo (2015), kemampuan tersebut diukur dengan
menggunakan indikator sebagai berikut:
• Menyatakan suatu situasi, gambar, diagram, atau benda nyata ke
dalam bahasa, simbol, ide, atau model matematika
• Menjelaskan ide, situasi, dan relasi secara lisan dan tulisan
• Mendengarkan, berdiskusi, dan menulis tentang matematika
• Membaca dengan paham suatu presentasi matematika
• Menyusun konjektur, menyusun argumen, merumuskan, definisi
dan generalisasi
• Mengungkapkan kembali suatu uraian atau paragraf matematik
dalam bahasa sendiri.
2. Indikator
Jihad (2008:168) mengemukakan indikator dari kemampuan koneksi
matematis sebagai berikut:
➢ Mencari hubungan berbagai representasi konsep dan prosedur.
➢ Memahami hubungan antar topik matematika.
➢ Menggunakan matematika dalam bidang studi lain atau dalam
kehidupan sehari-hari.
➢ Memahami representasi ekuivalen dari konsep yang sama.
➢ Mencari koneksi satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi
yang ekuivalen.
➢ Menggunakan koneksi antar topik matematika, antara topik
matematika dengan topik yang lain.
b. Indikator
1) Menurut NCTM (2000) antara lain:
• Mengenal dan menggunakan keterhubungan diantara ide-
ide matematika,
• Memahami bagaimana ide-ide matematika dihubungkan
dan dibangun satu sama lain sehingga bertalian secara
lengkap
• Mengenal dan menggunakan metamatika dalam konteks di
luar matematika
2) Sumarmo (dalam Gordah, 2009:27)
• Mencari hubungan berbagai representasi konsep dan
prosedur
• Memahami hubungan antar topik matematika
• Menerapkan matematika dalam bidanglain atau dalam
kehidupan sehari-hari
• Memahami representasi ekuivalen suatu konsep
• Mencari hubungan satu prosedur dengan prosedur lain dan
representasi yang ekuivalen
• Menerapkan hubungan antar topik matematika dan
antaratopik matematika dengan topik yang lain.
3) Ulep, dkk. (2000: 296) menguraikan indikator koneksi
matematik, sebagai berikut:
• Menyelesaikan masalah dengan menggunakan grafik,
hitungan numerik, aljabar, dan representasi verbal.
• Menerapkan konsep dan prosedur yang telah diperoleh pada
situasi baru.
• Menyadari hubungan antar topik dalam matematika.
• Memperluas ide-ide matematik.
2. Indikator
Menurut NCTM (Mauleto, 2019, hlm.127) terdapat indikator untuk
mengukur kemampuan di atas seperti berikut:
➢ Mengidentifikasi suatu masalah matematika seperti diketahui dan
ditanyakan sesuai dengan masalah yang diberikan
➢ Merencanakan suatu masalah matematika dapat menggunakan model
matematika
➢ Mengaplikasikan strategi dalam menyelesaikan masalah matematika
atau bukan berasal dari matematika
➢ Mendeskripsikan dari penjelasan masalah asal
➢ Matematika dapat digunakan secara berarti.
b. Indikator
Menurut Polya:
• Menuliskan hal yang diketahui.
• Menuliskan hal yang ditanyakan.
• Menuliskan gambaran/sketsa dari permasalahan.
• Menyusun rencana pemecahan masalah.
• Memperkirakan rumus yang akan digunakan dalam pemecahan
masalah.
• Menyelesaikan masalah dengan rencana/strategi yang telah
dipilih/ditentukan.
• Mengambil keputusan dan tindakan dengan menentukan dan
mengkomunikasikan simpulan akhir.
• Memeriksa kebenaran hasil pada setiap langkah yang dilakukan
pada pemecahan masalah.
• Mampu menyusun kesimpulan solusi dari masalah yang telah
diselesaikan.
• Menyusun pemecahan masalah dengan langkah yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Windi Wiliawanto, Martin Bernard, Padillah Akbar, dan Asep Ikin Sugandi
(2019) Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Question Student Have Untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematik Siswa Smk.Jurnal
Pendidikan Matematika