KAJIAN TEORI
Gambar 2.1
1) Concrete
Concrete yaitu tahapan “melakukan” dengan menggunakan
objek konkret menjadi suatu model permasalahan. Pada tahap ini
setiap konsep matematika dimodelkan dengan bahan konkret
(misalkan chip berwarna, pola blok, kubus, balok dll).
Pembelajaran concrete memberikan banyak kesempatan kepada
siswa untuk berlatih dan menunjukkan penguasaan memanipulasi
benda-benda konkret atau melakukan aktivitas langsung yang
berkaitan dengan konsep matematika sehingga dapat
memecahkan masalah. Bagi siswa yang memiliki masalah dalam
belajar matematika, guru melakukan pemodelan eksplisit
menggunakan benda-benda konkret yang spesifik untuk
memecahkan masalah matematika tersebut.
2) Pictorial
Selanjutnya adalah tahapan pictorial atau “melihat” dengan
menggunakan representasi atau benda semikonkret menjadi suatu
model permasalahan. Pada tahap ini konsep matematika
dimodelkan pada tingkat pictorial (semikonkret) yang melibatkan
gambar yang mewakili objek konkret yang digunakan
sebelumnya.
Pada tingkat pemahaman representasi, siswa belajar untuk
memecahkan dengan menggambar. Gambar tersebut
merepresentasikan objek konkret yang menjadi sumber informasi
pengumpulan data oleh siswa pemecahan masalah pada tahap
concrete. Hal ini tepat bagi siswa untuk mulai menggambar solusi
dari masalah yang akan diselesaikan. Meskipun tidak semua perlu
untuk menggambarkan suatu solusi permasalahan sebelum
berpindah dari tingkat pemahaman konkret ke tingat pemahaman
abstrak. Pada khususnya siswa yang belajar mengenai suatu
masalah membutuhkan latihan memecahkan masalah melalui
gambar.
3) Abstract
Tahapan abstract merupakan tahapan “penyimbolan”
dengan menggunakan lambang matematika yang abstrak menjadi
suatu model permasalahan. Pada tahap ini, konsep matematika
tersebut akhirnya dimodelkan pada tingkat menggunakan angka
dan simbol matematika. Dengan data yang diperoleh pada tahap
concrete, siswa dapat menyimbolkan dengan istilah-istilah yang
biasa digunakan pada materi yang diajarkan.
Siswa yang memecahkan masalah pada tingkat abstrak,
melakukan pemecahan tanpa menggunakan benda konkret atau
tanpa menggambar. Pemahaman abstrak sering disebut sebagai
“mengerjakan matematika di kepala anda”. Mengerjakan soal dan
memecahkan masalah matematika secara tertulis merupakan
contoh umum pemecahan masalah pada tahap abstrak, disamping
mampu menjelaskan secara lisan bagaimana cara memecahkan
suatu masalah.
Menurut Witzell, pendekatan CPA terdiri dari tiga tahap di
mana siswa belajar melalui manipulasi fisik benda konkret,
diikuti dengan belajar melalui representasi bergambar dari
manipulasi konkret, dan berakhir dengan pemecahan masalah
menggunakan notasi abstrak.
Sejalan dengan pendapat Witzel, Cooper menjelaskan tiga
tahap urutan pembelajaran menggunakan pendekatan CPA, yaitu :
1. Concrete yaitu tahap awal melibatkan siswa secara fisik
berinteraksi dengan manipulasi benda konkret.
2. Pictorial yaitu tahap kedua melibatkan bekerja dengan
representasi konkret dari model, yang biasanya bergambar
seperti lingkaran, titik, menghitung, atau benda geometris.
3. Abstract adalah tahap simbolis yang dimodelkan
menggunakan konsep angka, variabel, dan simbol
matematika lainnya.
Tahapan pembelajaran dengan menggunakan CPA juga
dijelaskan oleh Flores yaitu :
1. Benda manipulatif yang digunakan untuk
memperkenalkan pemahaman konseptual