KAJIAN PUSTAKA
Pemahaman konsep terdiri dari dua kata yaitu pemahaman dan konsep.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Pemahaman adalah sesuatu hal yang kita
pahami dan kita menegerti dengan benar. Suharsimi (2009) menyatakan bahwa
sistematis dalam memahami suatu materi yang telah dipelajari, menemukan bukti
dan contoh, serta mampu mengungkapkan kembali materi yang telah diterimanya.
definisi/batasan atau pengertian dari suatu objek, baik yang bersifat abstrak
sehingga melahirkan produk pengetahuan meliputi prinsip, hukum dan teori. Jadi,
pengalaman terhadap suatu objek atau kejadian yang bersifat abstrak dan dapat
9
Dari beberapa penjelasan di atas tentang pemahaman dan konsep dapat
konsep dari apa yang diketahuinya dengan pengetahuan yang baru serta mampu
siswa untuk mencapai hasil belajar yang baik. Menurut Herman (2005) bahwa
akan melahirkan teorema atau rumus. Oleh karena itu, pembelajaran matematika
dan menyelesaikan masalah secara benar dan tepat. Effandi (2007) menyatakan
tahap pemahaman suatu konsep matematika yang abstrak akan dapat ditingkatkan
sama, yang merupakan ciri khas dari konsep yang telah dipelajari, dan mampu
baik, maka siswa akan yakin dalam memberikan jawaban yang pasti atas masalah
10
sebuah konsep, (2) mengklasifikasi objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai
dengan konsepnya), (3) memberikan contoh dan non-contoh dari konsep, (4)
mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari konsep, (6) menggunakan
pemecahan masalah.
sebagai berikut: (1) Menyatakan ulang sebuah konsep, (2) mengklasifikasi objek-
ojek menurut sifat tertentu yang sesuai dengan konsepnya, (3) memberikan contoh
dan non contoh dari konsep, (4) memberikan konsep dalam berbagai bentuk
representasi matematis, (5) mengembangkan syarat perlu dan cukup suatu konsep,
(6) menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu, (7)
maka indikator yang akan digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
No Indikator Deskripsi
1 Menyatakan ulang sebuah konsep Kemampuan siswa dalam mengungkapkan kembali
apa yang telah dikomunikasikan.
2 Mengklasifikasi objek menurut Kemampuan siswa mengelompokkan suatu objek
sifat tertentu sesuai dengan dalam kategori tertentu berdasarkan sifat yang
konsepnya terdapat didalam konsep.
3 Memberikan contoh dan non Kemampuan siswa dalam memberikan contoh dan
contoh dari konsep bukan contoh dari konsep tertentu.
4 Menyajikan konsep dalam bentuk Kemampuan siswa untuk menyatakan suatu objek
representasi matematika dengan berbagai bentuk representasi yang telah
dipahami.
5 Menggunakan, memanfaatkan, Kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu
dan memilih prosedur atau permasalahan dengan memilih dan menggunakan
operasi tertentu prosedur tertentu secara tepat.
6 Mengaplikasikan konsep atau Kemampuan siswa dalam mengaplikasikan suatu
algoritma pemecahan masalah konsep dalam pemecahaman masalah berdasarkan
langkah-langkah yang benar.
11
2.2 Kemampuan Berpikir Kritis
manusia telah dikaruniai potensi untuk berpikir. Berpikir merupakan salah satu
daya paling utama dan menjadi ciri khas yang membedakan manusia dari hewan.
Berpikir dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah menggunakan akal budi
konsep, bernalar dan bepikir secara kritis, membuat keputusan, berpikir kreatif,
dan memecahkan masalah. Jadi, berpikir adalah aktivitas mental untuk mengolah
masalah.
Salah satu bentuk berpikir adalah berpikir tingkat tinggi yang terwujud
dalam berpikir kritis dan kreatif (Sari dan Putra, 2015). Jensen (2011) berpendapat
bahwa berpikir kritis berarti proses mental yang efektif dan handal, digunakan
dalam mengejar pengetahuan yang relevan dan benar tentang dunia. Sedangkan
menurut Edgen dan Kauchak, (2012) berpikir kritis adalah kemampuan dan
yang didasarkan pada bukti. Fisher (2008) menyatakan berpikir kritis adalah
aktivitas terampil yang bisa dilakukan lebih baik atau sebaliknya dan pemikiran
kritis yang baik akan memenuhi beragam standar intelektual seperti kejelasan
relevansi dan lain sebagainya. Berpikir kritis menuntut interpretasi dan evaluasi
12
yaitu kegiatan menganalisis ide atau gagasan ke arah yang lebih spesifik,
dan logika yang diyakini benar. Kemampuan berpikir kritis sangat diperlukan
siswa untuk menganalisis suatu permasalahan sampai pada tahap pencarian solusi
berpikir kritis siswa dapat diukur dari beberapa indikator (Meylisia, dkk). Ennis
13
deduksi serta membuat dan menentukan pertimbangan nilai. (4) memberikan
berikut : (a) mengenal masalah, (b) menemukan cara yang dapat dipakai untuk
dinyatakan, (e) memahami dan menggunakan bahasa yang tepat, jelas, dan khas,
(h) mengenal adanya hubungan yang logis antara masalah-masalah, (i) menarik
lebih luas; dan (l) membuat penilaian yang tepat tentang hal-hal dan kualitas-
utama yang terlibat di dalam proses berpikir kritis, yaitu: (1) interpretasi yaitu
situasi, data, kejadian, prosedur atau kriteria. (2) analisis yaitu mengidentifikasi
14
mengekspresikan kepercayaan, penilaian, informasi atau opini-opini. (3) evaluasi
dari persepsi, pengalaman, atau opini seseorang, dan menaksir kekuatan logis dari
memperoleh unsur yang diperlukan untuk membuat kesimpulan yang masuk akal,
atas, maka indikator yang akan digunakan pada penelitian ini meliputi (a)
belajar secara efektif dan efisien serta dengan hasil yang optimal Sugihartono
15
upaya yang sistematis dan disengaja untuk menciptakan kondisi-kondisi agar
dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efesien. Jadi, dapat
interaksi antara siswa dengan guru, siswa dengan siswa, siswa dengan sumber
belajar, sehingga mengarah kepada perubahan tingkah laku siswa sesuai dengan
dasar mata pelajaran eksak lainnya (Fatimah, 2015). Sedangkan menurut Sri
ilmu lain. Suhendri (2011) menyatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang
guru dan siswa yang melibatkan pengembangan pola berfikir dan mengolah logika
pada suatu lingkungan belajar yang sengaja diciptakan oleh guru dengan berbagai
16
metode agar program belajar matematika tumbuh dan berkembang secara optimal
dan siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien.
kalangan peserta didik, mampu berpikir kritis, memiliki keterampilan sosial, dan
2008). Menurut Slavin (2010) model pembelajaran adalah suatu acuan kepada
pedoman bagi perancang pengajaran dan para guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran.
dan menekankan belajar aktif secara mental dengan tujuan untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kreatif (Siswono, 2008). Model jucama ini masih perlu
dikembangkan lebih lanjut agar tujuannya tidak hanya terfokus pada kemampuan
17
Dalam penelitian ini, model pembelajaran jucama akan diterapkan untuk
Tujuan model pembelajaran jucama dibagi dalam dua bagian yaitu tujuan
matemataika saat ini yang terdapat pada kurikulum yang menekankan pada
konsep lain dan pengalaman siswa sehari-hari. (2) memusatkan perhatian dan
melakukan pengulangan terhadap materi yang sudah dipelajari atau dengan kata
lain mendorong untuk belajar mandiri. (3) melatih mengkomunikasikan ide secara
rasional atau bernalar, karena dituntut untuk menjawab masalah secara divergen
(Siswono,2008).
untuk membuat atau mengajukan soal yang berdasarkan informasi yang telah
diberikan. Sedangkan pemecahan masalah yaitu suatu proses dimana siswa harus
18
Tabel 2.3 Sintaks Model Pembelajaran Jucama
jucama membutuhkan waktu yang lebih lama, (2) apabila siswa tidak mempunyai
minat tinggi, maka siswa akan kesulitan dalam mengajukan masalah (Siswono,
2008).
19
2.4.1 Keterkaitan Model Pembelajaran Jucama dengan Pemahaman
memecahkan masalah tersebut perlu adanya analisis kritis mengenai masalah yang
akan dipecahkan. Dalam, hal ini kemampuan berpikir kritis sangat diperlukan.
kemampuan berpikir kritis yang dimiliki siswa diharapkan dapat melatih siswa
(Rohmatin, 2014).
dalam pemecahan masalah dapat melatih siswa untuk memahami konsep materi
dan berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah. Jadi belajar matematika dapat
peluang bagi siswa untuk dapat mengasah kreativitas siswa dalam memecahkan
20
suatu permasalahan yang berhubungan dengan konsep yang diajarkan (Widiartini,
2012).
masalah. Pengajuan masalah siswa dituntut untuk mengajukan atau membuat soal
yang sesuai dengan informasi yang terkait. Sedangkan pemecahan masalah dalam
penelitian yang akan dilakukan antara lain. Penelitian yang dilakukan oleh Dian
Kritis Siswa” subjek yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah siswa kelas
VII E SMP Negeri 6 Sidoarjo yang terdiri dari 36 siswa. Tujuan penelitian ini
penelitiannya menunjukkan bahwa dari hasil pretest siswa cenderung cukup kritis,
21
sedangkan setelah diterapkannya pembelajaran dengan model pengajuan dan
masalah agar siswa dapat terbiasa untuk memecahkan masalah dalam kehidupan
digunakan dalam penelitian tersebut adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 13
kritis siswa, mengetahui respon siswa terhadap penerapan model jucama dalam
kritis dengan respon siswa terhadap model pembelajaran jucama. Hasil dari
terhadap pelaksanaan model jucama, dan terdapat hubungan yang sangat kuat
antara kemampuan berpikir kritis dengan respon siswa terhadap model jucama.
Jucama. Sedangkan perbedaan penelitian yang akan penulis lakukan yaitu selain
meneliti tentang kemampuan berpikir kritis siswa, penulis juga akan meneliti
22
dapat memudahkan siswa dalam mempelajari matematika. Pemahaman konsep
pembelajaran matematika.
a. Relasi
Empat orang anak yaitu Ria, Rian, Reni, dan Revi memilih jenis musik
Jika = {Ria, Rian, Reni, Revi} dan = {pop, dangdut, jazz}, maka
23
Gambar 2.1 Relasi “menyukai”
Relasi yang tepat dari himpunan ke himpunan yang ditunjukkan
Ria dipasangkan dengan pop dan dangdut, berarti Ria menyukai musik
pop dan dangdut. Rian dipasangkan dengan pop, dangdut, dan jazz, berarti
Rian menyukai musik pop, dangdut, dan jazz. Reni dipasangkan dengan
dangdut dan jazz, berarti Reni menyukai musk pop dan jazz. Revi hanya
24
himpunan mempunyai seorang Ibu pada
himpunan . Hal ini berarti:
dengan satu anggota . Tidak ada anggota himpunan yang memiliki lebih
c. Menyatakan Relasi
Suatu relasi dapat dinyatakan dengan tiga cara, yaitu diagram panah,
25
Pengambilan data mengenai pelajaran yang disukai pada empat siswa kelas
a) Diagram panah
himpunan .
26
b) Diagram Cartesius
sebagai berikut:
d. Notasi Fungsi
27
Jika fungsi f memetakan setap x anggota himpunan A ke y anggota
Contoh:
Penyelelesaian:
28
Diketahui : Fungsi adalah fungsi linier. Karena itu, fungsi bisa
Jawab :
persamaan (1)
Maka :
e. Nilai Fungsi
29
fungsi tersebut , diperoleh nilai-nilai fungsi untuk setiap nilai yang
diberikan. Caranya:
Contoh:
1. Diketahui fungsi f : x 3x 1 . Tentukan:
a. Rumus fungsinya
b. Nilai fungsi untuk
c. Bayangan dari 5
Penyelesaian:
a. Rumus fungsi adalah
b. Nilai fungsi untuk
13
Jadi, nilai fungsi untuk x 4 adalah
c. Bayangan dari 5 = f (5)
f. Grafik Fungsi
30
Keterhubungan yang teratur dari semua pasangan berurutan pada fungsi di
Untuk memudahkan cara penulisan setiap anggota daerah asal fungsi dan
Contoh :
Lukislah grafik fungsi f : x 2 x 1 dengan domain x 0 x 5, x R
Penyelesaian :
Tabel 2.5 Tabel Fungsi
Fungsi f
0 (0, 1)
1 (1, 3)
2 (2, 5)
3 (3, 7)
4 (4, 9)
5 (5, 11)
berikut.
31
Berdasarkan gambar di atas, tampak bahwa grafik fungsi
hingga membentuk kurva/garis lurus. Jika domain dari suatu fungsi bukan
32