TEORI BILANGAN
Tentang
INDUKSI MATEMATIKA
Oleh kelompok :
Afriyanto (19205002)
Elza Nora Yuliani (19205045)
Dosen pembimbing:
Drs. Hendra Syarifuddin, M.Si.,Ph.D.
Dianggap bahwa kita sudah mengenal bilangan asli N = { 1,2,3, ... }, baik
operasi biasa pada penjumlahan dan perkalian dan arti dari suatu bilangan asli
yang satu lebih kecil dari yang lain.
Teorema 1.1
Jika S adalah subset dari N dan jika S ≠ ∅, maka terdapat suatu m ∈ S sedemikian
sehingga m ≤ k, untuk setiap k ∈ S.
1. 1 ∈ S.
2. Jika k ∈ S, maka (k+1) ∈ S, dan S = N.
Bukti
Contoh 1
n(n+1)
1+2+3+.....+n=
2
Penyelesaian
menyatakan n ( n+1 )
p (n) 1+2+3+… ..+n=
Bukti: Misalkan 2
1 ( 1+ 1 )
Untuk n=1 ⟺1=
2
k ( k +1 )
1+2+3+… ..+k =
2
k ( k +1 )
1+2+3+…+ k +( k +1)= +(k +1)
2
k (k + 1) 2(k +1)
¿ +
2 2
k 2 +k 2k + 2
¿ +
2 2
k 2 +k +2 k +2
¿
2
k 2 +3 k +2
¿
2
(k +1)(k + 2)
¿
2
1
¿ ( k +1 ) [ ( k +1 ) +1]
2
n ( n+1 )
¿
2
Karena rumus ini terpenuhi untuk n = k+1, kita menyimpulkan bahwa k+1 ∈ S.
Jadi dari Induksi matematika terpenuhi. Oleh karena itu dengan prinsip induksi
matematika kita menyimpulkan bahwa S = N dan rumus tersebut adalah benar
untuk semua n ∈ N.
1. P(1) benar
2. P(k) benar maka P(k+1) benar,
Maka P(n) adalah benar untuk setiap n ∈ N.
C. Langkah-langkah menyelesaikan induksi matematika
1. Basis Induksi
Untuk memperlihatkan bahwa pernyataan tersebut benar bila n diganti
dengan 1, yang merupakan bilangan bulat positif terkecil.
2. Induksi
Asumsi yang menyatakan bahwa p(n) benar. Bila kita sudah menunjukkan
kedua langkah tersebut benar maka kita sudah membuktikan bahwa p(n)
benar untuk semua bilangan bulat positif n. Kemudian kita harus
menunjukkan bahwa implikasi p(n) →p(n + 1) benar untuk setiap bilangan
bulat positif. Hal ini dapat diselesaikan dengan cara memperlihatkan bahwa
berdasarkan hipotesis p(n) benar maka p(n + 1) juga harus benar.
3. Hipotesis Induksi
Pembuktian p(n + 1) bernilai benar.
Contoh 2
Buktikan bahwa untuk setiap n ∈ Ν berlaku
1+3+5+ …+(2 n−1)=n2
Penyelesaian
1. Basis Induksi
n=1
1=12
1 = 1→ benar
2. Langkah Induksi
n=k
Contoh 3
1
12 +22+ 32+ …+n2 = n( n+1)(2 n+1)
6
1. Basis Induksi
n=1
1
12= ( 1+1 ) ( 2.1+2 )
6
1
1= .2.3
6
1=1 → benar
2. Langkah Induksi
n=k
1
12 +22+ 32+ …+k 2= k ( k +1)(2 k +1) → benar
6
3. Hipotesis Induksi
Akan dibuktikan benar untuk n = k + 1
1
12 +22+ 32+ …+k 2+(k +1)2= (k +1)(k +2)(2 k +3)
6
1
¿ k (k +1)(2 k +1)(k +1)2
6
1
¿ ( k + 1 ) (2 k 2+ 7 k +6)
6
1
¿ ( k + 1 )( k + 2 ) (2 k +3)
6
2 2 2 2 1
Jadi benar 1 +2 + 3 + …+n = n( n+1)(2 n+1) untuk setiap n ∈ Ν .
6
D. Notasi ∑(sigma)
Jumlah untuk bilangan-bilangan yang teratur dapat ditulis lebih singkat
dengan menggunakan notasi ∑(sigma). Berikut konsep, prinsip dan contoh-
contoh penggunaan notasi ∑.
n
(1) ∑ k=1+2+3+ …+n
k =1
n
(2) ∑ (2 k −1 )=1+3+5+ …+( 2 n−1 )
k =1
n n
(3) ∑ ck=c ∑ k dengan c suatu konstanta
k =1 k=1
n n n
(4) ∑ a1+∑ b1=¿ ∑ ( a I +b I ) ¿
I=1 I =1 I=1
n
(5) ∑ d=d +d +d + …+ d=nd
k =1
Contoh 4
n
1
Buktikanbahwa ∑ ( 3 k−2 )= ( 3 n2−n ) untuk setiap bilangan asli n .
k=1 2
1. Basis Induksi
n=1
1
3.1-2 = ( 3. 12−1 )
2
1 = 1→ benar
2. Langkah Induksi
n=t
3. Hipotesis Induksi
Akan dibuktikan benar untuk n = t + 1
t +1
1
¿ ( 3 t 2 −t ) +3 t +1
2
1
¿ ¿¿
2
1
¿ ¿ ¿)
2
n
1
Jadibenar ∑ ( 3 k −2 )= ( 3 n2−n ) untuk setiap n∈ N
k=1 2
Contoh 5
n n n
n n n
n
¿ 3 ∑ k −2 n
k=1
¿3 {12 n (n+1)}−2n
¿3 {12 n + 12 n}−2n
2
3 3
¿ n2 + n−2 n
2 2
3 3 4
¿ n2 + n− n
2 2 2
3 1
¿ n2 − n
2 2
1
¿ ( 3 n2−n )
2
Contoh 6
Buktikan bahwa 7n −2n selalu terbagi habis oleh 5, untuk setiap bilangan asli n
1. Basis Induksi
n=1
71−21 = 5→ benar
2. Langkah Induksi
n=k
7 k −2k → benar
3. Hipotesis Induksi
Akan dibuktikan benar untuk n = k + 1
habis oleh 5 pula. ( 2k .5 ) jelas terbagi oleh 5, sebab mempunyai faktor 5. Oleh