1
adalah: Apa yang dikaji oleh II. PEMBAHASAN
2.1 Aksiologi
pengetahuan itu (Ontologi)?
Secara etimologis, aksiologi
Bagaimana caranya mendapat
berasal dari kata axios (Yunani)
pengetahuan tersebut (epistemologi)?
yang berarti nilai, dan logos
Serta untuk apa pengetahuan tersebut
yang berarti teori. Jadi aksiologis
dipergunakan (Aksiologi).
adalah teori tentang nilai.
Setiap jenis pengetahuan
(Burhanuddin Salam, 1997).
mempunyai ciri-ciri yang spesifik
Menurut Jujun S. Sumantri
mengenai apa (ontologi), bagaimana
aksiologi adalah teori nilai yang
(epistemologi) dan untuk apa
berkaitan dengan kegunaan dari
(aksiologi) pengetahuan tersebut
pengetahuan yang diperoleh.
disusun, jadi aksiologi adalah nilai
Sejalan dengan itu Wibisono
kegunaan ilmu. Ketiga landasan ini
menyatakan aksiologi adalah nilai-
saling berkaitan; jadi ontologi ilmu
nilai (value) sebagai tolak ukur
yang berkaitan dengan epistimologi
kebenaran (ilmiah), etik, dan moral
ilmu dan epistemologi ilmu berkaitan
sebagai dasar normatif dalam
dengan aksiologi ilmu dan
penelitian dan penggalian, serta
seterusnya. Jadi kalau kita ingin
penerapan ilmu. Jadi aksiologi
membicarakan ontologi ilmu maka
adalah teori tentang nilai yang
hal ini harus dikaitkan dengan
berkaitan dengan bagaimana suatu
aksilogi ilmu dan epistemologi ilmu.
ilmu dikembangkan.
2
Karena di dalamnya terkandung 3. Menurut Bramel, aksiologi
3
a. Nilai. Teori nilai atau Contohnya ketika kita
4
aktif digunakan untuk pengetahuan lain seperti seni dan
5
dipertanggungjawabkan secara Persyaratan pertama
yang berupa pengetahuan yang dapat bersifat mutlak, sebab mungkin saja
6
a. Ilmu mempercayai rasio dari ketiga kerangka tersebut, dengan
7
Dalam tahap pengembangan demi pemecahan persoalan-persoalan
adanya. Pada tahap ini ilmu bersifat atau piranti, atau prosedur, atau
konsep tujuan kegiatan keilmuan pada tahap ini. Ke arah mana dan
8
yang dimanfaatkan oleh manusia 2. Teknologi merupakan kreasi
ada beberapa esensi yang terkandung Dari definisi di atas ada tiga
9
sentuhan fenomena alam dan kemaslahatan manusia malah dapat
10
meneliti dan memperhatikan alam Hewan-hewan dengan bentuk dan
rasul Nya agar dia menyuruh kekuasaan Allah SWT bagi orang-
dengan akal budi mereka segala yang yang tidak percaya adanya pencipta
ada di langit dan di bumi. Mereka alam ini, membuat semua tanda-
keajaiban langit yang penuh dengan di alam ini tidak akan bermanfaat
11
mudah. Untuk apa pengetahuan yang Perkembangan dan kemajuan
kaidah moral? Bagaimana penentuan pertanyaan bagi kita apakah hal itu
maka makin baik pula perbuatan manusia, tetapi dipihak lain hal ini
cerdas maka makin pandai pula kita Menghadapi hal yang demikian, ilmu
12
adanya, mulai dipertanyakan untuk ajaran-ajaran di luar bidang
moral? Bahwa ilmu itu berkaitan erat inkuisisi Galileo pada tahun 1633.
moral namun dalam perspektif yang selama kurang lebih dua setengah
13
penelitiannya dalam rangka proses dehumanisasi, apakah ini
lain dari konsep ilmiah yang bersifat dua golongan pendapat. Golongan
antara ilmu dan moral berlanjut. nilai baik itu secara ontologis
14
objek penelitian, maka kegiatan mengetahui tentang ekses-ekses yang
secara total seperti pada waktu era engineering). Berdasarkan ketiga hal
15
dan sebagainya. Karena ilmu sudah terhadap ilmu, ia harus berjiwa besar,
16
Di tengah situasi dimana nilai kemudah-mudahan material duniawi
yakni memahami realitas alam, dan Jadi aksiologi adalah teori tentang
17
kemudian akan diterapkan pada suatu teknologi bertentangan atau
18
dikaruniai kecerdasan intelektual dan
dunia ini.
19
DAFTAR PUSTAKA
Amsal, Bachtiar. 2004. Filsafat Ilmu. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Imam Barnadib, M.A. Ph. D. 1990. Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: Andi offset.
Jalaluddin dan Abdullah Idi. 1997. Filsafat Pendidikan. Jakarta: Gaya Media
Pratama.
Maqbul Halim, 2004. Kaitan Antara Etika dan Ilmu Pengetahuan. Online,
http://www.geocities.com. Diakses 29 Juli 2016.
20