Anda di halaman 1dari 6

UJIAN SEMESTER GASAL 2020/2021

Matakuliah : Filsafat Pendidkan (Pendidikan Dasar, S2)


Waktu : 7 hari (14 s/d 21 Desember 2020)
Nama : Nur Laili Septiani
NIM : 0103520059

Nama0103520

JAWABAN
A. Pilihan Ganda
1. B 11. A
2. C 12. B
3. C 13. B
4. D 14. A
5. B 15. C
6. B 16. C
7. A 17. B
8. B 18. A
9. C 19. B
10. C 20. D

B. Essay

1. Pilih dua aliran dari aliran-aliran berikut ini: esensialisme, perenialisme, progresivisme,
rekonstruksionisme, dan eksistensialisme, dan bandingkan pandangan dua aliran yang Anda
pilih tentang konsep pendidikan, tujuan pendidikan, kurikulum dan peran guru dalam proses
pendidikan!
Aliran Progresivisme dan Rekonstruktivisme dalam Pendidikan

Aspek Aliran Progresivisme Aliran Rekonstruktivisme

Konsep Pendidikan progresivisme sellau Pendidikan rekosntruksionalisme


Pendidikan menekankan pada progress atau berusaha membina suatu
kemajuan tumbuh dan konsesnsus yang paling luas dan
berkembangnya pemikiran dan paling mengkin tentang tujuan
sikap mental, baik dalam utama dan tertinggi dalam
pemecahan masalah maupun kehidupan manusia serta berusaha
kepercayaan diripeserta didik merombak tatasusunan lama dengan
(Djumransjah, 2006: 177) membangun tata susunan hdup
kebudayaan yang bercorak modern
(Djumransjah, 2006: 188)

Tujuan Tujuan pendidikan menurut aliran Tujuan pendidikan


Pendidikan progresivisme adalah rekonstruksionalisme yaitu
memberikan pengetahuan, mewujudkan suatu dunia di mana
melatih kemampuan berpikir dan kedaulatan nasional berada dalam
memberikan rangsangan dengan pengayoman atu subordinate serta
cara-cara ilmiah, membentuk kedaulatan dan otorita
warga negara yang demokratis internasional, membangun
dan bermartabat ((Djumransjah, masyarakat yang deokratis, serta
2006: 178-181) mewujudkan potensi yang ada pada
diri individu agar aktif dan dan
menjadi aktualitas. ((Djumransjah,
2006: 188-189)

Kurikulum Aliran progresivisme mengendaki Dalam kurikulum aliran


kurikulum dipusatkan pada Rekonstruksionalisme, pengetahuan
pengalaman yang didasarkan bukan merupakan gambaran dunia
pada kehidupan manusia dalam kenyataan belaka, tetapi selalu
berinteraksi dengan lingkungan merupakan konstruksi kenyataan
yang kompleks. Progresivisme melalui kegiatan subjek. Subjek
juga tidak menghendaki adanya membentuk skema kognitif,
mata pelajaran yang terpisah, kategori, konsep, dan struktur yang
melainkan harus menjadi satu unit perlu untuk pengetahuan,
yang terintegras (Djumransjah, kurikulum pada kontruktivisme
2006: 181) berisi konten tentang pemecahan
masalah dan program- program
ilmiah (Rohmat, 2019:256-266)

Peran Guru Peran guru tidak langsung, Peranan guru terutama mengajar
melainkan sebagai fasilitator dalam arti memberikan bantuan
dalam memberikan petunjuk kepada anak untuk berpikir jelas
kepada peserta didik. dan mampu mengembangkan
potensi-potensi yang ada pada diri
(Djumransjah, 2006: 181)
anak (Djumransjah, 2006:188)

2. Menurut Anda aliran filsafat pendidikan yang mana yang paling mungkin diterapkan pada
jenjang pendidikan dasar utamanya di Sekolah Dasar di Indonesia? Jelaskan alasan Anda!

Menurut saya aliran filsafat Progresivisme paling cocok diterapkan pada jenjang
pendidikan dasar utamanya di Sekolah Dasar, kareana dalam filsafat aliran progresivisme ini
menekankan pada pengalaman dan selalu mengukur perubahan-perubahan serta dapat
menumbuhkan karakter. Terkait dengan kurikulum yang diterapkan di Indonesia adalah
kurikulum 2013 yang mana kurikulum tersebut merupakan kurikulum humanisme yang
berkiblat pada filsafat pendidikan progresivisme.

Merdeka belajar merupakan implikasi dari filsafat progresisvisme. Filsafat


progresiviseme menuntut para penganutnya untuk selalu maju, bertindak secara konstruktif,
inovatif, reformatif, aktif dan dinamis. Aliran ini teleh memberikan sumbangan yang besar
dalam dunia pendidikan desawa ini, dengan meletakkan dasar-dasar kemerdekaan dan
kebebasan kepada peserta didik baik secara fisik maupun dalam ranah berpikir. Hal tersebut
sesuai dengan tujuan pendidikan Sekolah Dasar menurut Dinas Pendidikan (2015) tujuan
pendidikan Sekolah Dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
dengan demikian siswa dapat memiliki dan menanamkan sikap budi pekerti terhadap
sesama.

Dalam hal ini sesuai dengan konsep filsafat pendidikan progresivisme menurut
Djumransjah (2006:177) menyatakan bahwa aliran progresivisme mempunyai konsep yang
mempercayai manusia sebagai subjek yang memiliki kemempuan dalam menghadapi dunia
dan lingkungan hidupnya, mempunyai kemampuan untuk mengatasi dan memecahkan
masalah. Pendidikan dianggap mempu mengubah dan menyelematkan manusia demi masa
depan.

3. Apa kritik Anda terhadap Open Education dan Deschooling Society?

Open education merupakan pola pikir terhadap suatu konsep pendidikan yang
bertujuan agar siswa dapat dengan leluasa bisa menentukan hal yang ingin dipelajari dan
sebanyak mungkin memberikan siswa kendali didalam strategi pembelajaran. Konsep
pendidikan terbuka pada umumnya digabungkan dengan sistem pendidikan secara jarak
jauh, dimana juga bertujuan dan bercita - cita terhadap kebijakan mengenai sistem
pendidikan yang mengedepankan akan keluwesan waktu, tempat dan aspek (Maknun, 2017)

Menurut Aristohadi (2008) Open Education memiliki bebrapa kekurangan : (1)


Waktu dan pekerjaan yang berkaitan dengan penyampaian proses pembelajaran jauh lebih
banyak daripada proses pembelajaran secara tatap muka. (2) Dukungan administratif untuk
proses pembelajaran dibutuhkan untuk melayani jumlah peserta didik yang mungkin sangat
banyak. (3) Beberapa peserta merasa terasing karena kurangnya interaksi sosial antarsivitas
akademika. (4)Kurangnya struktur dan kebutuhan akan motivasi/inisiatif yang tinggi dapat
merupakan tantangan (masalah) bagi peserta. (5) Aktivitas manajemen sekolah umumnya
bermutu rendah, sehingga sering mengabaikan masalah akademik, akibatnya kurang
peminat. (6)Perlu dukungan media teknologi yang maskimal untuk akses pembelajaran
sehingga mampu memotivasi peserta didik untuk lulus pada waktunya. (7) Berubahnya
peran pendidik yang tadinya proses pembelajaran secara konvensioanl, sekarang dituntut
terampil menggunakan media teknologi pembelajaran.
Menurut saya, pelaksanaan Open Education diperlukan pemetaan terhadap profil
peserta didik terlebih dahulu, mengidentifikasi kesiapan-kesiapan dan masalah terhadap
pelaksanaan Open Education, selain itu dalam pelaksanaannya, pengajar perlu mendiesain
pemebalajaran yang bermakna serta dapat meningkatkan kemampuan sosial peserta didik.

Kekurangan Deschooling Society (Sumardiono, 2007) diantaranya yaitu :

1. Tingkatan sekolahnya masih terbatas.


2. Masih menjadi barang mahal.
3. Perlu tempat yang luas, tempat untuk praktik seperti farming dan outbond.
4. Masih bercorak agamis, karena menggunakan kurikulum berbasis Islam dipastikan orang-
orang non muslim akan enggan untuk menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut.
5. Belum adanya standarisasi dari pemerintah untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih
tinggi.

Menurut saya Deschooling Society diperlukan kesiapan dan pengetahuan ekstra


orang tua. Karena seperti yang kita ketahui semua orang tua tidak sepenuhnya kompeten di
bidang pendidikan. Pendidik perlu meningkatkan kemampuans sosial peserta didik karena
kurangnya interaksi antara pendidik dan peserta didik bahkan antarsesama peserta didik itu
sendiri.

4. Apa pendapat Anda tentang filsafat pendidikan nasional Indonesia?

Filsafat pendidikan nasional Indonesia merupakan ruh dari ssitem pendidikan


nasional di Indonesia. Fislsafat pendidikan nasional Indonesia adalah kiblat dari tujan
pendidikan nasional Indonesia. Dalam hal ini Pancasila dapat dikatakan sebagai filsafat
pendidikan nasional Indonesia yang mana harus banar-benar di hayati sebagai sumber nilai
dan rujukan dalam perencanaan strategis dibidang pendidikan di Indonesia. Terkait dengan
segenap perubahan yang dimungkinkan dalam sebuah sistem pendidikan nasional, sebagai
sebuah keniscayaan dalam menghadapi semua perubahan jaman, harus mempertimbangkan
Pancasila sebagai kerangka acuan, yang berarti perubahan yang dimungkinkan adalah
perubahan yang tidak berkaiatan dengan nilai dasarnya tetapi perubahan dalam aspek
instrumentalnya.
5. Apa Personal Philosophy of Education Anda? Silakan ditulis secara singkat, lengkap dengan
alasan Anda memilih Persoanal Philosophy of Education tersebut!

Pendidikan harus mengajarkan peserta didik tentang kehidupan dengan berbagai masalah
yang ada, pendidikan harus menyiapkan peserta didik untuk selalu siap untuk mengjadapi
masalah kehidupan tantunya pendidikan juga harus mengajarkan tantang muatan iman dan takwa
yang ada dalam Al Quran dengan tujuan memberikan bekal kepada peserta didik untuk menjadi
sebaik-baik manusia. Pendidikan harus memiliki peran dalam mendidik, membimbing dan
mengajarkan tentang makna-makna yang ada dalam Al Quran.
Sebagai seorang pendidik, tentunya harus memiliki kepriabadian yang baik terlebih
dahulu, karena pendidik adalah tauladan bagi peserta didiknya.Pendidik harus memiliki
kompetensi pegagogik, professional, kepriabadian dan sosial. Pendidik harus menempatkan diri
sebagai manusia pembelajar sepanjang hayat, agar dapat selalu memberikan yang terbaik kepada
peserta didiknya. Agar dapat menyiapkan peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan
nasional Indonesia.
Alasan Persoanal Philosophy of Education tersebut adalah Al Quran merupakan
pedoman hidup bagi umat islam, selain itu filsafat progresivisme telah memberikan sumbangan
besar dalam dunia pendidikan desawa ini, dengan meletakkan dasar, dasar kemerdekaan dan
kebebasan peserta didik secara fisik maupun ranah berpikir. Aliran filsafat ini menekankan pada
pengalaman dan selalu mengikuti perubahan-perubahan serta dapat menumbuhkan kreativitas.
Prinsip- prinsip pendidikan yang ditekankan dalam aliran progresivisme ini adalah proses
pendidikan berawal dan berakhir apada peserta didik, peserta didik aktif dan peran guru sebagai
fasilitator.

Anda mungkin juga menyukai