Anda di halaman 1dari 3

SAMBUTAN GUBERNUR BALI

HARI AIR DUNIA XXVII TAHUN 2019


Denpasar, 22 Maret 2019

“ Om Swastyastu ”
“ Assalamualaikum Wr. Wb “
Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua

Yang terhormat,

1.

2.

3.

Marilah kita panjatkan puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang yang Widhi Wasa
atas limpahan rahmat dan karunia nya kita dapat berkumpul bersama-sama menghadiri acara Hari
Air Dunia XXVII tahun 2019 dalam keadaan sehat wal’afiat.

Hadirin yang saya hormati,

Tanggal 22 Maret ditetapkan sebagai Hari Air Dunia (World Water Day), melalui resolusi PBB
No. 47/1993. Pada tahun 2019, peringatan Hari Air Dunia ke XXVII yang mengangkat tema
internasional “ Leaving No One Behind” yang diadaptasi dalam tema Indonesia “Semua Harus
Mendapatkan Akses Air”.

Penyediaan air bersih yang merupakan kebutuhan dasar dan hak semua orang yang harus dipenuhi.
Meningkatkan ketersediaan air bersih dimasa mendatang merupakan hal yang sangat penting bagi
kehidupan semua manusia. Namun saat ini sebagian besar penduduk masih belum mendapatkan
akses air bersih. Selain itu juga kekurangan air terjadi pada musim kemarau dan kelebihan air pada
musim hujan dan bencana terkait hidrometeorologi serta rendahnya kualitas air akibat pencemaran
menjadi tantangan yang perlu diatasi bersama oleh Pemerintah Pusat, Daerah maupun masyarakat.

Saat ini, paradigma pengelolaan sumber daya air telah bergeser dari social oriented menjadi profit
oriented. Sebelumnya, air dianggap barang social yang diperoleh dengan cara-cara yang mudah
dan murah. Namun sekarang telah bergeser menjadi komoditas yang sangat berharga. Untuk
mendapatkannya dalam jumlah yang cukup dan kualitas yang baik serta berkesinambungan,
dibutuhkan biaya yang relative besar.
Air tidak hanya diperdagangkan melalui pipa dan selang, tetapi telah diperjualbelikan dalam
berbagai bentuk kemasan. Mulai dari yang sangat sederhana seperti galon dan botol, hingga dalam
kemasan yang sangat exlusif seperti botol kaca dan Kristal. Disamping itu, penanggulangan daya
rusak air (banjir dan longsor) memerlukan biaya yang relative besar. Terlebih, volume dan
intensitas banjir dan longsor yang semakin meluas dari waktu kewaktu.

Hadirin yang saya hormati

Upaya penyelamatan air, kita sebagai manusia cenderung hanya menuntut kebutuhan air untuk
irigasi pertanian, air minum, industri, tenaga listrik, pariwisata dan lain sebagainya. Namun kurang
memperhatikan dalam hal menjaga sumber-sumber air sebagai upaya menjaga kesinambungan
kelestarian air untuk kehidupan generasi selanjutnya.

Kerusakan lingkungan yang mengakibatkan semakin menurunnya kualitas dan kuantitas air terus
dikampanyekan berbagai pihak agar mendapatkan solusi yang nyata. Namun sayangnya, belum
terlalu menyetuh tataran implementasinya. Aksi nyata yang ditunggu-tunggu sebagai upaya untuk
penyelematan sumber daya air masih sangat minim sekali

Hadirin yang saya hormati

Dalam hal ini kita harus melakukan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya air
atau daya rusak air jika lingkungan tidak dirawat/dijaga. Lingkungan tersebut akan menjadi musuh
kita jika tidak dijaga dan akan menjadi teman baik jika kita rawat dengan baik. Perlakuan kita
terhadap lingkungan akan meresonansi perlakukan lingkungan terhadap kita. Seperti jika kita terus
melakukan penebangan dan pembuangan sampah sembarangan maka akan terjadi kekeringan dan
banjir.

Seperti yang terjadi di Kabupaten Karangasem pada awal tahun 2019, hujan lebat yang terus
menerus mengguyur Karangasem mengakibatkan banyak longsor salah satunya di daerah Susuan
yang hingga menutup jalan raya serta meluapnya aliran air hujan ke badan jalan hingga
mengakibatkan banjir.

Saya berharap dengan momentum peringatan Hari Air Dunia Tahun 2019 ini dapat meningkatkan
peran aktif antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah hingga Masyarakat dalam berbagai forum
untuk mengintegrasikan dan memadukan solusi permasalahan sumber daya air.

Karena dengan adanya unsur-unsur dalam berbagai forum yang terlibat tersebut dapat memberikan
informasi mengenai kondisi dan situasi terkini terkait air dan sumber daya air sekaligus juga
memberikan solusi terhadap permasalahan yang akan timbul dan yang sedang terjadi.
Selain itu juga mari kita bersama – sama untuk melakukan pengelolaan sumber-sumber air yang
berkelanjutan dan turut berperan aktif menjaga lingkungan dan air.

Pada akhir sambutan ini kami ucapkan terimakasih telah hadirdalam acara ini.

“Om, Shanti Shanti Shanti,Om “


Wassalamualaikum warrahmatullohi wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai