Anda di halaman 1dari 5

Air adalah senyawa yang memiliki fungsi penting dalam kehidupan makhluk hidup yang

berperan penting dalam proses metabolisme makhluk hidup. Secara sederhana, air juga bisa
diartikan sebagai sebuah sumber kehidupan. Air penting bagi kehidupan di Bumi.
Manfaatnya menjangkau ke setiap makhluk hidup dan juga lingkungan di sekitar. Dalam
kehidupan sehari-hari, air digunakan sebagai air minum. untuk masyarakat banyak, air
digunakan sebagai sumber penghasil listrik dan pengairan ladang pertanian. Akan tetapi
sebagian masyarakat kurang memperhatikan lingkungan sehingga menyebabkan
pencemaran lingkungan khususnya air yang dapat menyebabkan buruknya kualitas air dan
dapat memicu terjadinya banjir.

Meningkatnya intensitas curah hujan dan pencemaran lingkungan berupa sampah yang
dapat menyebabkan terjadinya banjir pada beberapa lokasi di Kota Makassar menjadi fokus
bagi instansi dan organisasi pengelola sumber daya air serta pemerintah setempat. Maka dari
itu, diperlukan upaya inspeksi sungai melalui kegiatan susur sungai guna mengidentifikasi
gangguan, kerusakan atau perubahan kondisi sungai beserta prasarananya sehingga
kerusakan-kerusakan yang ada dapat terdeteksi dan diperbaiki lebih cepat sebelum
menyebabkan permasalahan yang lebih besar ke depannya.

Dalam rangka memperingati Hari Air Dunia ke-30 tahun 2022, Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui balai-balai di seluruh Indonesia menyelenggarakan
peringatan Hari Air Sedunia secara serentak. Dengan mengusung tema nasional “MANTAB :
Melestarikan Air Tanah Agar Berkesinambungan” peringatan Hari Air Sedunia di tahun 2022
ini di peringati oleh BBWS Bengawan Solo dengan menggelar berbagai kegiatan secara
hybrid yang dipusatkan di Lapangan Desa Ngale, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, pada
Rabu (30/3/2022) dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam sambutannya yang diwakili oleh Wakil Menteri
PUPR, John Wempi Wetipo, SH, MH
mengatakan, kegiatan peringatan HAD ke-30 tahun 2021 yang mengusung tema nasional
“MANTAB: Melestarikan Air Tanah Agar Berkesinambungan” merupakan upaya bersama
untuk meningkatkan perhatian publik dan masyarakat internasional akan pentingnya air
tanah bagi kehidupan untuk selanjutnya bersama-sama melindungi pengelolaan sumber
daya air secara berkelanjutan.
“Pelaksanaan aksi di daerah dan rangkaian kegiatan HAD ke-30 yang telah melibatkan
masyarakat, profesional, perguruan tinggi, kementerian/lembaga, BUMN, swasta, dan Pemda
ini, diharapkan dapat membentuk pemahaman dan kesadaran masyarakat bahwa mereka
tidak hanya memiliki hak sebagai 8 pengguna air, tetapi juga turut andil dan bertanggung
jawab serta wajib memberikan kontribusi dalam memelihara alam dan lingkungan yang
menjadi sumber air,” katanya.

Diharapkan kedepannya peringatan ini tidak berhenti hanya dengan penanaman pohon,
namun harus diikuti dengan langkah merawat, menumbuhkan, memelihara dan
menjaganya.
Dalam sambutan tersebut turut ditambahkan informasi, bahwa Indonesia terpilih menjadi
tuan rumah World Water Forum ke-10 Tahun 2024 mendatang. WWF ke-10 akan
diselenggarakan di Bali dengan mengangkat 9 tema “Water for Shared Prosperity” untuk
menjawab tantangan dan potensi global yang diakibatkan oleh peningkatan pertumbuhan
penduduk dan urbanisasi.

Sementara Staf Ahli Menteri PUPR (SAMPU) Bidang Hubungan Antar Lembaga dalam
laporannya mengatakan, Kementerian PUPR menegaskan bahwa perubahan iklim berperan
dalam pelestarian alam dan lingkungan guna menjaga keberlangsungan air di bumi
nusantara.

“Mengemban amanat yang penting yang ingin kami sampaikan sesuai dengan tema
“MANTAB: Melestarikan Air Tanah Agar Berkesinambungan” , kami ingin menegaskan bahwa
perubahan iklim berperan sangat signifikan sehingga diperlukan partisipasi langsung oleh
masyarakat dalam pelestarian alam dan lingkungan guna menjaga keberlangsungan air di
bumi nusantara,” paparnya.

Dalam sambutannya, Kepala BBWS Bengawan Solo, Dr. Ir. Agus Rudyanto, M.Tech
menyampaikan jika kegiatan yang dilakukan dalam rangka peringatan Hari Air Dunia ke 30
dilaksanakan guna mendukung pelestarian lingkungan di Wilayah Sungai Bengawan Solo.
Disampaikan pula berbagai kegiatan yang berlangsung dalam rangka memperingati Hari Air
Dunia di lingkungan BBWS Bengawan Solo.

“Peringatan puncak Hari Air Dunia yang ke 30 mengingatkan kita jika air merupakan sumber
daripada sumber kehidupan. Berbagai kegiatan yang menggandeng berbagai lapisan
masyarakat telah dilakukan BBWS Bengawan Solo. Disamping mengadakan penghijauan,
BBWS Bengawan Solo juga menabur benih ikan untuk mendorong ketahanan pangan,”
katanya.

Dalam kegiatan puncak peringatan Hari Air Dunia ke 30, BBWS Bengawan Solo turut
melakukan gerakan penanaman pohon guna mengkonservasi Sumber Daya Air. Kegiatan
yang dihadiri oleh Kepala Satker OP SDA Bengawan Solo, Kepala Satker PJSA Bengawan
Solo, Kepala Satker ATAB Bengawan Solo tersebut dilaksanakan di Desa Kletekan,
Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Pada kesempatan tersebut dilakukan penanaman pohon yang dilakukan oleh perwakilan
dari BBWS Bengawan Solo, Camat Jogorogo, Polsek Jatirogo, Kepala Desa Kletekan, Kepala
Desa Dawung, Bumdes Sarilawu, Bumdes Dawung, Koramil Jogorogo.

Hari Air Dunia atau World Water Day merupakan hari peringatan untuk menyadarkan
masyarakat di dunia akan pentingnya sumber air yang berkelanjutan. Hari Air Sedunia
diperingati setiap tanggal 22 Maret sejak disepakati pada sidang umum PBB ke-47 di Rio De
Janeiro Brasil (22 Desember 1992). Peringatan Hari Air Sedunia ke XXIX telah dimulai sejak
tahun 1993 dengan tujuan supaya masyarakat di dunia memberi dukungan dalam konservasi
air. (BBWSBS/Fira).

Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di
Bumi,[1][2][3] tetapi tidak di planet lain.[4] Rumus kimianya adalah H2O, yang setiap molekulnya
mengandung satu oksigen dan dua atom hidrogen yang dihubungkan oleh ikatan kovalen. Air
menutupi hampir 71% permukaan Bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) air
tersedia di Bumi.[5] Air sebagian besar dapat ditemukan di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan
es (di kutub dan puncak-puncak gunung). Selain itu, air juga dapat ditemukan di awan, hujan,
sungai, permukaan air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam objek-objek tersebut
berpindah mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas
permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting bagi
kehidupan manusia.

Selain di Bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet
Mars, serta pada bulan-bulan Europa dan Enceladus. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air)
dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan Bumi
dalam ketiga wujudnya tersebut.[6]
Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat menyebabkan kekurangan air, monopolisasi
serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik.[7] Indonesia telah memiliki undang-undang yang
mengatur sumber daya air sejak tahun 2004, yakni Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang
Sumber Daya Air. Namun, karena UU tersebut dinilai bertentangan dengan UUD 1945 maka MK
membatalkan seluruh pasal yang ada dalam UU tersebut. Sehingga, UU Nomor 11 tahun 1974
tentang Pengairan kembali berlaku untuk mengisi kekosongan hukum hingga adanya pembentukan
uu yang baru.

Air adalah senyawa yang memiliki fungsi penting dalam kehidupan makhluk hidup yang berperan
penting dalam proses metabolisme makhluk hidup. Secara sederhana, air juga bisa diartikan
sebagai sebuah sumber kehidupan. Air penting bagi kehidupan di Bumi. Manfaatnya menjangkau ke
setiap makhluk hidup dan juga lingkungan di sekitar. Dalam kehidupan sehari-hari, air digunakan
sebagai air minum. untuk masyarakat banyak, air digunakan sebagai sumber penghasil listrik dan
pengairan ladang pertanian.

Meningkatnya intensitas curah hujan yang menyebabkan terjadinya banjir pada beberapa lokasi di
Sumatera Barat menjadi fokus bagi instansi dan organisasi pengelola sumber daya air serta
pemerintah setempat. Maka dari itu, diperlukan upaya inspeksi sungai melalui kegiatan susur sungai
guna mengidentifikasi gangguan, kerusakan atau perubahan kondisi sungai beserta prasarananya
sehingga kerusakan-kerusakan yang ada dapat terdeteksi dan diperbaiki lebih cepat sebelum
menyebabkan permasalahan yang lebih besar ke depannya. 

Kegiatan susur sungai (walkthrough sungai) merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan
dari kegiatan operasi dan pemeliharaan serta dilakukan minimal sekali dalam setahun di luar dari
inspeksi darurat saat terjadinya bencana. Pada kegiatan susur sungai tahun ini, kami sangat
mengharapkan dukungan dan kontribusi dari Bapak dan Ibu guna diperolehnya data identifikasi
kondisi sungai pada 3 lokasi, yaitu Batang Gawan di Kab. Solok dan Batang Kuranji serta Batang
Jirak yang berlokasi di Kota Padang yang dilaksanakan pada 22-23 November 2022. Kegiatan susur
sungai/ walkthrough sungai ini diikuti oleh lebih kurang 30 orang peserta.

Adapun kegiatan susur sungai/ walkthrough sungai ini bertujuan untuk menginventarisasi kondisi
fisik dan non fisik guna mendapatkan masukan dan rencana tindak lanjut serta upaya pencegahan
dan penanggulangan daya rusak air pada sungai-sungai rawan bencana. – “Kepala BWS Sumatera
V Padang, Dr. Dian Kamila, ST,MT dalam sambutannya, kemarin (22/11)”. (humas)

Anda mungkin juga menyukai