PENDAHULUAN
Ide dasar CSR yang dilakukan PT.ATLASINDO UTAMA sebenarnya sederhana, yaitu
pentingnya sikap sosial PT.ATLASINDO UTAMA kepada masyarakat disekitar wilayah
pertambangan. Hal ini di dasari bahwa dampak aktivitas pertambangan yang dilakukan
banyak menimbulkan dampak lingkungan dan kerugian bagi masyarakat disekitarnya.
Untuk itu CSR dengan programnya berupa Community Development menjadi tuntutan
tanggung jawab sosialnya terhadap lingkungan dan penduduk sekitar wilayah
penambangan. Latar belakang inilah sebagai bahan acuan dalam pedoman ini,
dengan tujuan untuk memberi pedoman pada pelaksanaan CSR serta programnya
berupa Community Development dalam kegiatan pertambangan Desa Cintalanggeng,
Tegalwaru.
1
BAB II. PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT / COMMUNITY
DEVELOPMENT
2
Pelaksanaan kegiatannya meliputi hubungan masyarakat, pelayanan kepada
masyarakat, dan pemberdayaan masyarakat. Dalam merancang dan melaksanakan
program–program CSR, kerangka kerja antara lain mengacu pada … pilar
pemberdayaan dan ISO 26000 (standarisasi CSR), yaitu:
Berangkat dari data potensi desa yang didapatkan dari hasil pemetaan sosial,
PT.Atlasindo Utama mulai menjalankan program Pemberdayaan Masyarakat di desa
lingkar tambang. Berbagai program direncanakan, diterapkan dan dievaluasi dengan
melibatkan masyarakat dan Kepala Desa setempat. Hal ini dilakukan agar tujuan utama
dari pemberdayaan masyarakat yang meliputi penyediaan lapangan kerja dan
meningkatkan ekonomi masyarakat dapat terwujud.
Kemitraan dalam masyarakat Indonesia merupakan hal yang tidak asing karena dalam
kehidupan sehari-hari kita mengenal gotong royong, partisipasi masyarakat dan
sebagainya. Dalam implementasinya kemitraan dibutuhkan kesepahaman pengelolaan
program, strategi pengembangan program antara lembaga yang bermitra.
3
Pemberdayaan masyarakat setempat melalui Kemitraan pengelolaan boulder
menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut :
Tahap 1, dimulai dari tahun 2017 yaitu betonisasi jalan di Jl.Palasari tepatnya di
kampung Tegal Malang dengan panjang jalan 600 meter dan lebar jalan 6 meter
4
Tahap 2, Dimulai dari desa Palasari tepatnya bermula dari pemakaman hingga ke
jembatan sepanjang 200 meter. Dukuh Tegal Gempol yang mengarah pintu masuk
PT.Atlasindo Utama sepanjang 200 meter dan Jalan Palasari yang menghubungkan
progress pengerjaan Tegal Malang ke Jembatan sepanjang 100 meter.
Aggaran biaya
Anggaran baiya yang dialokasi kan untuk CSR Bantuan infrastruktur yang dialokasi kan
adalah
- Panjang jalan cor dengan lebar 6 meter panjang 500 meter dengan biaya Rp
937.500.000
- Panjang jalan hotmix dengan lebar jalan 5 meter panjang jalan 500 meter
anggaran biaya adalah Rp 750.000.000
5
agar dapat membangunan manusia seutuhnya, baik dari segi materil dan spiritual
secara bersamaan. Islam merangkum materil dan spiritual dalam satu wadah yang
sama agar keduanya saling menguatkan. Manusia akan menjadi pribadi yang unggul
ketika kedua aspek tersebut terpenuhi. Pribadi yang unggul akan menjadi figur yang
bisa menjadikan dirinya kokoh dan bisa menjadi tumpuan juga bagi orang-orang yang
ada di sekitarnya.
Istilah pemberdayaan bisa juga dikaitkan dengan dakwah karena tujuannya sama-sama
mengajak manusia agar menjadi pribadi yang lebih baik. Adapun fungsi dakwah dilihat
dari targetnya, menurut Al-Yasa Abu Bakar sebagaimana dikutip oleh Muhammad
Sulthon dalam bukunya Desain Ilmu Dakwah, dapat dibedakan menjadi 4 hal,
yaitu: Pertama: I’tiyadiyaitu ketika target dakwah adalah normalisasi tatanan nilai yang
telah ada, hidup dan berkembang di suatu komunitas, dengan demikian dakwah yang
disampaikan agar tata nilai itu kembali kepada yang sesuai dengan nilai-nilai
keislaman.Kedua: Muharriq, yaitu ketika target dakwah itu berupa peningkatan tatanan
sosial yang sebenarnya sudah islami agar semakin meningkat nilai-nilai keislamannya
hidup dalam komunitas tersebut. Ketiga: Iqaf yaitu ketika target dakwah sebagai
upaya preventif dengan sejumlah petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan yang
relevan agar komunitas tersebut tidak terjerumus kedalam tatanan yang tidak Islami
atau kurang mencerminkan nilai-nilai keislaman. Keempat: Tahrif, yaitu ketika target
dakwah sebagai upaya membantu untuk ikut meringankan beban penderitaan akibat
problem-problem yang secara ril telah mempersulit kehidupan komunitas.
Keempat fungsi dakwah di atas memiliki kaitan dengan usaha pemberdayaan seperti
setiap orang harus mampu berkembang dalam kehidupannya, menjaga persatuan agar
tidak terpuruk oleh pengaruh yang tidak baik. Kemudian adanya upaya untuk
membantu meringankan masalah-masalah yang mempersulit kehidupan. Intinya untuk
mempermudah kehidupan bermasyarakat dan mampu menyelesaikan segala bentuk
persoalannya. Dakwah dimasa sekarang tidak bisa dilakukan melalui mimbar saja
karena aktualisasi dakwah sebagai bukti nyata sangat dibutuhkan masyarakat.
6
Pemberdayaan masyarakat sebagai suatu usaha yang digambarkan dalam berbagai
bentuk kegiatan yang nyata di tengah masyarakat. Pemberdayaan pada hakikatnya
adalah upaya peningkatan kualitas maupun kuantitas kehidupan manusia.
Pemberdayaan juga berarti perubahan masyarakat kearah yang lebih baik, dalam
rangka mencapai tujuan yang dicita-citakan yaitu meningkatkan taraf hidup,
kemakmuran, kesehatan dan kesejahteraan seluruh rakyat baik materil maupun
spiritual.
Tiga intisari dari ayat ini bisa digunakan juga dalam proses pemberdayaan masyarakat,
yaitu: Pertama, al-Hikmahyaitu kebijaksaanaan. Jika dikaitkan dengan pemberdayaan
masyarakat, aplikasinya dimulai dari proses penyadaran. Penyadaran terhadap kondisi
yang rill yang terjadi, kondisi yang bisa dirubah, kondisi yang dipertahankan, dan
beragam kondisi yang lainnya. Bijak sebagai pembuat kebijakan, bijak sebagai
pelaksana, dan bijak sebagai mitra masyarakat. Kedua,al-Mauidzatil al-Hasanah yaitu
pengajaran yang baik. Sebagai pelaksana pemberdayaan harus mampu menjadi
fasilitator, pendamping masyarakat, motivator, pemimpin, dan sebagai peran lainnya.
Dimulai dari proses penentuan kebijakan, pendampingan di lapangan maka
seorang agent of change harus mampu mengajarkan, dan mendampingi masyarakat.
Ketiga,al-Mujadalah yaitu diskusi atau musyawarah. Salah satu prinsip dalam
pemberdayaan masyarakat yaitu dari, oleh, dan untuk rakyat. Artinya masyarakat yang
paling paham apa yang mereka butuhkan. Masyarakat bukan hanya sebagai objek
pemberdayaan, tetapi juga sebagai penentu kebutuhan mereka. Posisi seorang
pemberdaya berfungsi sebagai fasilitator, motivator, pendamping masyarakat dan lain
sebagainya. Posisi ini akan diketahui ketika kondisi rill yang ada di masyarakat telah
dipahami secara seksama. Oleh karena itu, masyarakatlah yang harus merumuskan
apa yang paling mereka butuhkan. Ketika masyarakat mengetahui kebutuhan yang
sesungguhnya maka akan dimusyawarah kembali secara seksama antar semua unsur
7
yang terlibat untuk mengetahui kebutuhan apa yang paling mendesak, kemudian
dicarikan solusi yang paling tepat untuk menanganinya sesuai dengan program
pemberdayaan masyarakat.
Kebijakan CSR dalam bidang sosial dan keagamaan merupakan bentuk kepedulian
sosial perusahaan untuk meningkatkan kualitas keimanan masyarakat sekitar. Hal ini
juga didasari oleh budaya masyarakat yang religius dan aktif beribadah. Melalui
program CSR, PT.ATLASINDO UTAMA selalu rutin mengagendakan kegiatan sosial
dan keagamaan, diantaranya Safari Dakwah, Semarak Pekan Ramadhan, Bingkisan
Hari Raya, Bantuan Sapi Qurban serta Kegiatan PHBI. Berikut jadwal Pengajian rutin
yang harus di hadiri oleh keluarga dan karyawan PT.Atlasindo Utama
8
Adanya latar belakang tersebut maka program Pemberdayaan masyarakat di
PT.Atlasindo Utama melakukan program peringatan hari besar agama, yang meliputi
acara sebagai berikut: