Anda di halaman 1dari 5

BAB V

PENCUCIAN BATUBARA

Pencucian batubara adalah usaha yang dilakukan untuk meningkatkan


kualitas dari batubara, yaitu dengan mengurangi (memisahkan) kandungan
ekstraneous mineral matter (pengotor luar) di dalam batubara, yang dalam hal ini
adalah kandungan abu dan kemudian sulfur.
Pencucian batubara adalah usaha terakhir yang dapat dilakukan (gambar
5.1.), mengingat biaya investasi yang tinggi di dalam pengadaan peralatan maupun
teknologinya, sehingga dengan dilakukannya proses pencucian di samping untuk
mendapatkan kualitas batubara yang lebih baik, sesuai permintaan konsumen (pasar),
juga yang mempunyai nilai tambah, sehingga biaya investasi bisa cepat kembali.

Batubara dari tambang


(R.O.M)

Pre-Treatment
(Screening)

Pre-Treatment Washing Plant


(Blending atau (Spraying)
Screening)

Washing Plant

Market

Gambar 5.1. Alternatif Proses Pencucian Batubara

34 Ir. Sofwan Hadi, M.T./D2 Tambang Unlam


Apabila batubara yang baru di tambang (Run Of Mine) kualitasnya yang
bagus > dari yang jelek, maka batubara tersebut dapat langsung dijual. Tetapi kalau
yang bagus  yang jelek, maka dapat dilakukan pencampuran (blending) dalam hal
peningkatan nilai kalor, baru dijual.
Pencucian batubara dapat dilakukan dengan proses yang paling sederhana
yaitu washing/spraying (dicuci/disemprot air), screening (peremukan-
pengayakan/pemisahan ukuran) atau kedua-duanya, sampai proses yang relatif sulit,
yaitu proses batubara halus (Coal Fine Treatment) yang dapat dilakukan dengan
menggunakan Spiral Concentrator, dan proses Flotasi. Pemisahan batubara yang
berukuran relatif sedang umumnya dapat menggunakan Dense Media Cyclone
ataupun Fine Jig sedangkan untuk ukuran kasar sering dipakai Baum Jig.
Keistimewaan Baum Jig adalah dapat mengerjakan batubara dari ukuran 100 mm
sampai 0,5 mm.
Alternatif seperti pada Gambar 5.1. tergantung dari beberapa faktor, yaitu :
a. Kualitas batubara
b. Ketebalan lapisan batubara (cadangan)
c. Kondisi penambangan
d. Cara penambangan
e. Alat penambangan yang digunakan
f. Persyaratan konsumen
Permasalahan yang timbul di dalam proses pencucian adalah antara lain :
a. Adanya batubara halus yang berukuran < 0,5 mm yang agak sulit untuk ditangkap
oleh Jig atau Washed Box.
b. Batubara mempunyai berat jenis (specific gravity) yang rendah yaitu di bawah
1,6 sehingga mudah terbawa oleh air dan sulit untuk diendapkan. Bila
terendapkan, maka akan ada pada lapisan atas.
c. Warnanya hitam, sehingga sangat jelas pengotorannya, meskipun jumlahnya
sedikit dan akan diendapkan di tepi-tepi sungai secara akumulasi.
Untuk mengatasi batubara halus ini, pada pabrik pencucian digunakan Spiral
Concentrator untuk menangkap batubara ukuran – 0,5 mm + 0,2 mm, sedangkan
batubara yang berukuran – 0,2 mm akan ditangkap oleh proses Flotasi.

35 Ir. Sofwan Hadi, M.T./D2 Tambang Unlam


Dalam setiap merencanakan pabrik pencucian, maka perlu diketahui dulu
kualitas batubaranya dari data uji ketercucian (washability test) yang dilengkapi pula
dengan data kurva ketercucian (washability curves).
Dari data washability test ini selain untuk mengetahui kualitas batubara,
tetapi dapat juga meramalkan performance pemisahan yang akan terjadi dan juga
dapat digunakan untuk mengevaluasi pabrik pencucian yaitu dalam hal efisiensi.
Washability test biasa juga disebut test endap-apung (sink and float test),
karena ada yang mengapung (batubara) karena b.j. < 1,6 dan yang
mengendap/tenggelam (bukan batubara/pengotor).
5.1. Uji Ketercucian (Washability Test).
Di dalam washability test ada 4 proses yaitu :
a. Sizing, yaitu screening sesuai persyaratan berdasarkan ukuran, seperti :
- 50 mm + 25 mm dinamakan Egg Coal
- 25 mm + 12,5 mm dinamakan Nut Coal
- 12,5 mm + 5 mm dinamakan Pea Coal
- 5 mm + 1 mm
- 1 mm + 0,2 mm
- 0,2 mm
b. Sorting, yaitu pemisahan bahan galian (termasuk batubara) dengan
perbedaan density (berat jenis) dengan media heavy liquid (fluida berat).
- > 1,3 28 %
- 1,3 – 1,4 22 %
- 1,4 – 1,5 15 %
- 1,5 – 1,6 10 %
- 1,6 – 1,7 12 %
- 1,7 – 1,8 9%
- > 1,8 4%
100 %
c. Analisis, yaitu analisis kadar abu dan sulfur.
d. Kurva washability Test, dari hasil test washability.
Washability Test secara sederhana disajikan pada Tabel 5.1.

36 Ir. Sofwan Hadi, M.T./D2 Tambang Unlam


Tabel 5.1. Washability Test

Produkta Kumulatif
Berat % Berat % Abu
(mm) Jenis Berat (%) Abu (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
< 1,3 84,33 3,23 84,33 3,23
1,3 – 1,4 2,87 17,54 87,20 3,70
1,4 – 1,5 2,08 23,78 89,28 4,17
- 50 + 0,2
1,5 – 1,6 2,72 30,94 92,00 4,96
Berat 74,59 %
1,6 – 1,7 2,17 42,85 94,17 5,83
1,7 – 1,8 0,84 49,29 95,01 6,22
> 1,8 4,99 63,00 100,00 9,05
100,00

Kolom (1) dari hasil Sizing


Kolom (2) dan (3) dari hasil Sorting
Kolom (4) dari hasil Analisis Abu
Kolom (5) = kumulatif kolom (3)
 {kolom (3) x kolom (4)}
Kolom (6) =
kolom (5)

84,33 x 3,23
< 1,3 = = 3,23 %
84,33

(84,33 x 3,23) + (2,87 x 17,54)


1,3 – 1,4 = = 3,70 %
87,20
Kadar abu pada fraksi – 50 + 0,2 mm = 9,05 % (dari tabel Washability Test)
Kadar abu pada – 0,2 mm = 21,45 % (diketahui)
Berat pada – 0,2 mm = 100 – 74,59 = 25,41 % (perhitungan)
(74,59 x 9,05) + (25,41 x 21,45)
Kadar abu pada ROM (mulut tambang) =
100
= 12,20 %

37 Ir. Sofwan Hadi, M.T./D2 Tambang Unlam


Pada S.G (berat jenis) 1,5 – 1,6 (tabel) :
- Coal Yield (batubara perolehan) = 92,00 %
- Kadar abu = 4,96 % < 9,05 % artinya kalau
dilakukan pencucian, maka kadar abu bisa dikurangi sehingga kualitas
batubara bisa meningkat.
Kadar abu pada fraksi – 50 + 0,2 mm = 9,05 % sebenarnya tidak perlu
dilakukan pencucian karena < 10 %, kecuali konsumen mensyaratkan
lain.
Kadar abu pada fraksi – 0,2 mm = 21,45 % > kadar abu pada fraksi – 50 + 0,2 mm =
9,05 % artnya pada fraksi – 0,2 mm (Finer) adalah partikel halus yang sebagian
adalah abu (pengotor/tailing).
5.2. Kurva Ketercucian (Washability Curves).
Kurva ketercucian ada 5 macam, yaitu :
a. Kurva Apungan Kumulatif (Cumulative Ash Curve) :
Untuk menentukan keefektifan pencucian batubara.
b. Kurva Karakteristik Abu (Elementary Ash Curve) :
Untuk menentukan maksimum kadar abu yang mungkin ada dalam suatu sort.
c. Kurva Berat Jenis Relatif (Spesific Gravity Curves) :
Untuk menentukan coal yield (perolehan batubara) suatu pemisahan
sempurna pada specific gravity pemisah.
d. Kurva Berat Jenis Relatif  0,1 (Specific Gravity Distribution  0,1 Curve) :
Untuk menentukan sukar atau mudahnya pemisahan batubara kotor pada
suatu specific gravity yang disebabkan karena perbedaan 0,1 dari specific
gravity yang ditentukan.
e. Kurva Endapan Kumulatif (Average Ash In Refuse Curve) :
Untuk menentukan berapa besar kadar abu dalam sink (endapan) pada suatu
jumlah float (apungan) tertentu.

38 Ir. Sofwan Hadi, M.T./D2 Tambang Unlam

Anda mungkin juga menyukai