Anda di halaman 1dari 26

TUGAS AKHIR MATA KULIAH SURVEI KONTRUKSI

PEKERJAAN PEMBANGUNAN MESIN STONE CRUSHER


DI PT. QUARRYNDO BUKIT BAROKAH

Disusun Oleh :
Fikran Abdur Rafiq /232017058
Muhammad Taufik Widayah/232017068

PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI


JURUSAN TEKNIK GEODESI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
BANDUNG
2020
Pekerjaan Pembangunan Mesin Stone Crusher Di PT. Quarryndo Bukit Barokah

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................i

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iii

DAFTAR TABEL...................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1. Latar Belakang..........................................................................................1

1.2. Maksud......................................................................................................2

1.3. Tujuan........................................................................................................2

1.4. Batasan Masalah........................................................................................2

BAB II Landasan Teori............................................................................................3

2.1. Pertambangan............................................................................................3

2.2. Stone Crusher Machine.............................................................................4

2.3. Pemetaan Situasi........................................................................................4

2.4. Stake Out...................................................................................................5

2.5. Cut And Fill...............................................................................................5

2.6. Bowplank...................................................................................................6

BAB III WAKTU, DATA, DAN TEMPAT PEKERJAAN...................................7

3.1. Waktu........................................................................................................7

3.2. Data...........................................................................................................7

3.3. Tempat Pekerjaan......................................................................................7

BAB IV PELAKSANAAN PEKERJAAN..............................................................8

4.1. Peralatan....................................................................................................8

4.2. Pelaksanaan Pekerjaan..............................................................................8

4.2.1. Orientasi Lapangan................................................................................8

Fikran Abdur Rafiq / M. Taufik Widayah i


Pekerjaan Pembangunan Mesin Stone Crusher Di PT. Quarryndo Bukit Barokah

4.2.2. Pengukuran Kerangka Dasar Metode Poligon.......................................9

4.2.3. Pemetaan Detail Situasi.......................................................................11

4.2.4. Penggambaran Kontur.........................................................................12

4.2.5. Layout Rencana Pekerjaan..................................................................13

4.2.6. Stake Out (Pematokan)........................................................................13

4.2.7. Cut and Fill..........................................................................................15

4.2.8. Bowplank.............................................................................................16

4.2.9. Pemasangan kerangkan mesin.............................................................17

4.2.10. Pemasangan Mesin..............................................................................18

BAB V KESIMPULAN.........................................................................................19

5.1. Kesimpulan..............................................................................................19

Daftar Pustaka..........................................................................................................v

Fikran Abdur Rafiq / M. Taufik Widayah ii


Pekerjaan Pembangunan Mesin Stone Crusher Di PT. Quarryndo Bukit Barokah

DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Citra satelit google maps PT. Quarryndo Bukit Barokah
Gambar 4.1 Foto situasi lapangan di PT.QBB
Gambar 4.2 Peta Kontur di lokasi pertambangan PT. QBB
Gambar 4.3 rencana kontruksi mesin Stone Crusher
Gambar 4.4 Metode Contour Area
Gambar 4. 5 Tembok penahan tanah yang terbuat dari beton
Gambar 4.6 pembangunan As pondasi
Gambar 4.7 Pemasangan kerangka mesin pada pondasi
Gambar 4.8 Proses pemasangan Mesin pada kerangka mesin
Gambar 4.9 Mesin Stone Crusher

Fikran Abdur Rafiq / M. Taufik Widayah iii


Pekerjaan Pembangunan Mesin Stone Crusher Di PT. Quarryndo Bukit Barokah

DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Peralatan yang digunakan
Tabel 4.2 Interval kontur berdasarkan skala peta

Fikran Abdur Rafiq / M. Taufik Widayah iv


Pekerjaan Pembangunan Mesin Stone Crusher Di PT. Quarryndo Bukit Barokah

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Pembangunan infrastruktur di Indonesia sedang digencar-gencar.


Pembangunan jalan, jalan tol, jalur kereta api cepat, dan jembatan merupakan
salah satu program pembangunan di Indonesia. Dalam proses pembangunannya
dibutuhkan sumber daya manusia dan sumber daya alam yang saling mendukung.
Salah satu aspek yang sangat berperan penting dalam pembangunan infrastruktur
adalah ketersediaan bahan baku. Batu andesit berupakan salah satu bahan baku
yang dibutuhkan dalam proses pembangunan jembatan, tiang pancang, dan jalan.
Salah satu penyedia bahan batu andesit di Jawa Barat yaitu PT. Quarryndo Bukit
Barokah.
PT. Quarryndo Bukit Barokah merupakan perusahaan pertambangan batu
andesit. PT. Quarryndo Bukit Barokah atau dapat disingkat PT.QBB berlokasi di
Kampung Manggahang, Desa Bukit Mulya, Kecamatan Baleendah, Kabupaten
Bandung, Jawa Barat. PT. QBB mengolah sumber daya batu andesit yang
diproses melalui mesin Stone Crusher. Mesin Stone Crusher terdiri dari beberapa
komponen mesin yang mempunyai fungsinya masing-masing. Dalam proses
pembangunannya, mesin Stone Crusher melalui beberapa tahap pengerjaan, salah
satunya proses pemetaan topografi di lokasi rencana pembangunan.
Survei kontruksi merupakan salah satu matakuliah pilihan yang terdapat di
Jurusan Teknik Geodesi Itenas Bandung. Pada matakuliah ini terdapat tugas akhir
yang mengharuskan mahasiswanya untuk melakukan survei yang berkaitan
dengan pekerjaan kontruksi. Pekerjaan kontruksi yang dimaksud meliputi
rangkaian perkerjaan kontruksi dari mulai tahap perencanaan, tahap persiapan,
pelaksanaan pekerjaan hingga finishing dan maintenance. Pekerjaan survei yang
dibutuhkan dalam proses pembangunan mesin Stone Crusher pada PT. QBB yaitu
pembuatan peta kontur, Stake Out titik rencana, dan Cut and Fill.
Pekerjaan survei pada pembangunan kontruksi mesin Stone Crusher termasuk
kedalam pekerjaan perencanaan design dan pertimbangan layout mesin. Peta

Fikran Abdur Rafiq / M. Taufik Widayah 1


Pekerjaan Pembangunan Mesin Stone Crusher Di PT. Quarryndo Bukit Barokah

topografi merupakan salah satu hal yang sangat diperlukan dalam perencanan
pembangunan kontruksi, karena mempengaruhi dalam pengambilan keputusan
desain rencana, dan pemilihan peralatan yang diperlukan dalam pembangunan
kontruksi mesin tersebut. Pada tugas ini, akan menjelaskan rangkaian pekerjaan
kontruksi berkaitan dengan survei pemetaan yang terdapat dalam pembangunan
kontruksi mesin Stone Crusher di PT. Quarryndo Bukit Barokah.

1.2. Maksud
Maksud disusunnya tugas ini yaitu
1. Untuk memenuhi penilaian matakuliah Survei Kotruksi di Jurusan Teknik
Geodesi Itenas
2. Menjelaskan kegiatan survei pemetaan yang dilakukan dalam pekerjaan
kontruksi

1.3. Tujuan
Tujuan disusunnya tugas ini yaitu , untuk menjelaskan proses pekerjaan
kontruksi yang terjadi di PT. Quarryndo Bukit Barokah, dan memahami
proses yang dilakukan dalam proses pekerjaan kontruksi yang digunakan
terkait survei pemetaan.

1.4. Batasan Masalah


Pada tugas ini hanya membahas aspek-aspek pekerjaan kontruksi yang
berkaitan dengan survei pemetaan.

Fikran Abdur Rafiq / M. Taufik Widayah 2


Pekerjaan Pembangunan Mesin Stone Crusher Di PT. Quarryndo Bukit Barokah

BAB II
Landasan Teori
2.1. Pertambangan
Dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan
Mineral dan Batubara Pasal 1 butir (1) disebutkan pertambangan adalah
sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan,
dan pengusahaan mineral atau batu bara yang meliputi : penyelidikan umum,
ekspolrasi, studi kelayakan, kontruksi, penambangan, pengolahan dan
pemurinia, pengangkutan dan penjualan serta kegiatan pasca tambang.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa usaha pertambangan
bahan-bahan galian dibedakan menjadi 8 macam yaitu sebagai berikut.
a. Penyelidikan umum adalah tahapan kegiatan pertambangan untuk
mengetahui kondisi geologi regional dan indikasi adanya mineralisasi
b. Eksplorasi adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk
memperoleh informasi secara terperinci dan teliti tentang lokasi, bentuk,
dimensi, sebaran, kualitas, dan sumber daya terukur dari bahan galian serta
informasi mengenai lingkungan social dan lingkungan hidup.
c. Operasi produksi adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan yang
meliputi kontruksi, penambangan, pengolahan, pemurnian, termasuk
pengangkutan dan penjualan serta sarana pengendalian dampak
lingkungan sesuai dengan hasil studi kelayakan.
d. Kontruksi adalah kegiatan usaha pertambangan untuk melakukan
pembangunan seluruh fasilitas operasi produksi, termasuk pengendaliaan
dampak lingkungan
e. Penambangan adalah bagian kegiatan usaha pertambangan untuk
memproduksi mineral dana atau batubara dan mineral pengikutnya.
f. Pengolahan dan pemurnian adalah kegiatan usaha pertambangan untuk
meningkatkan mutu mineral dan atau batu bara serta untuk memanfaatkan
dan memproleh mineral ikutan.

Fikran Abdur Rafiq / M. Taufik Widayah 3


Pekerjaan Pembangunan Mesin Stone Crusher Di PT. Quarryndo Bukit Barokah

g. Pengangkutan adalah kegiatan usaha pertambangan untuk memindahkan


mineral dan atau batubara dari daerah tambang dan atau tempat
pengolahan dan pemurnian sampai tempat penyerahan
h. Penjualan adalah kegiatan usaha pertambangan untuk menjual hasil
pertambangan mineral atau batu bara.

2.2. Stone Crusher Machine


Batuan dari alam pada saat penambangan masih berukuran besar, sehingga
perlu dilakukan pemecahan terhadap batuan tersebut agar dapat dimanfaatkan
dalam bahan baku campuran beton atau aspal. Guna mendapatkan kerikil atau
batuan pecah yang sesuai dengan ukuran yang diharapkan sesuai persyaratan
gradasi yang dibutuhkan pada jenis pekerjaan seperti jembatan, jalan,
pembangunan gedung dll.
Stone Crusher berfungsi untuk memecahkan batuan alam menjadi ukuran
yang lebih kecil sesuai dengan spesifikasi (persyaratan gradasi) yang
dibutuhkan (Sabtuti P.J dan Sugiyarto,2007). Pada proses crushing ini
biasanya diperlukan beberapa kali pengerjaan pemecahan, tahap-tahap
pekerjaan crushing beserta jenis mesin crusher yang digunakan antara lain :
1. Pemecahan tahap pertama oleh jenis primary crusher.
2. Pemecahan tahap kedua oleh secondary crusher.
3. Pemecahan – pemecahan selanjutnya disesuaikan dengan spesifikasi
yang dibutuhkan, oleh tertiary crusher.

2.3. Pemetaan Situasi


Pengukuran untuk pemetaan adalah menentukan posisi horizontal dan
posisi vertical setiap titik di lapangan (Kustarto,2012) . Titik-titik yang
dimaksud adalah :
1) Titik yang berfungsi sebagai titik-titik pengontrol pengukuran lebih
lanjut. Titik -titik ini disebut titik Kontrol
2) Titik -titik bantu yang bergungsi sebagai titik antara, apabila
pengukuran detai akan dimulai dari satu titik control dan akan

Fikran Abdur Rafiq / M. Taufik Widayah 4


Pekerjaan Pembangunan Mesin Stone Crusher Di PT. Quarryndo Bukit Barokah

berakhir pada titik control lainnya, dimana pengukuran dari titik


control tersebut tidak dapat dicapai dengan satu kali pengukuran
3) Titik-titik detail, merupakan titik-titik unsur alam maupun unsur
buatan manusia.
Pemetaan situasi digunakan untuk membuat gambaran situasi dari suatu
daerah ke atas bidang datar dengan skala tertentu dengan menggambarkan
adanya jalan, rumah, sungai, jembatan, batas pagar, tanaman serta keadaan
relief sebagai peta dasar untuk berbagai keperluan teknis.
Pengukuran titik detail pada hal ini bertujuan untuk mendapatkan kontur
situasi pada area pembangunan kontruksi mesin.

2.4. Stake Out


Stake out adalah pengukuran awal untuk menentukan titik-titik referensi
(pematokan) yang bertujuan melancarkan proses kontruksi bangunan atau
jalan (Hermansyah,2019). Pada pelaksanaan pengukuran dan pematokan
dengan menerapkan sistem ini harus berdasarkan data ukuran Panjang dan
lebar yang akurat yang akurat sesuai dengan dokumen gambar kerja (gambar
rencana,gambar denah ruang, dan gambar denah pondasi).
Tahap awal sistem pengukuran dan pematokan ini adalah menghitung
terlebih dahulu jarak miring dan sudut datar untuk menghasilkan data
hitungan yang akurat. Setiap titik as harus diberi notasi sesuai gambar kerja
dan sajikan hasil hitungan dalam tabel dengan benar, hasil hitungan dan
penyajian data pada tabel yang salah akan mengakibatkan kesalahan pada
hasil pengukuran dilapangan, dengan sekali berdiri alat pada Benchmark
sebagai referensi dalam melakasanakan pengukuran dan pematokan semua
titik yang direncanakan disesuaikan dengan kemampuan jarak bidik dan
maksimum alat serta Panjang maksimum pita ukur.

2.5. Cut And Fill


Cut (Galian) and Fill (timbunan) merupakan proses pengerjaan tanah
dimana sejumlah material tanah diambil dari suatu tempat kemudian ditimbun
di tempat lain. Pekerjaan cut and fill dilakukan pada lokasi yang sama yang

Fikran Abdur Rafiq / M. Taufik Widayah 5


Pekerjaan Pembangunan Mesin Stone Crusher Di PT. Quarryndo Bukit Barokah

menjadi target pengerjaan. Tujuan dari proses cut and fill yaitu menjadikan
permukaan tanah menjadi lebih rata sehingga memudahkan pekerjaan
pembangunan yang akan dilakukan di tanah tersebut.

2.6. Bowplank
Bowplank adalah patok kayu sementara yang dibuat untuk meletakan titik-
titik As bangunan dilapangan, sesuai dengan desain pada gambar denah atau
peta kerja (Yuhanafia, 2020). As bangunan ditandai menggunakan paku pada
papan bowplank. Paku berfungsi sebagi titik bidikan dan penempatan benang.
Penarikan benang yang terdapat pada masing-masing bowplank akan
menghasilkan garis lurus dan siku.

Fikran Abdur Rafiq / M. Taufik Widayah 6


Pekerjaan Pembangunan Mesin Stone Crusher Di PT. Quarryndo Bukit Barokah

BAB III
WAKTU, DATA, DAN TEMPAT PEKERJAAN
3.1. Waktu
Pelaksanaan pekerjaan pembangunan kontruksi mesin stone crusher ini
dilaksakan pada bulan Mei 2018 sampai Agustus 2018.

3.2. Data
Data yang digunakan pada proses pembangunan kontruksi mesin stone
crusher meliputi :
1. Data detail situasi
2. Data interval Kontur
3. Data perhitungan cut and fill
4. Data panjang dan lebar bowplank
5. Data sudut dan jarak titik rencana pondasi mesin
6. Data spesifikasi layout mesin

3.3. Tempat Pekerjaan


Lokasi pekerjaan pembangunan kontruksi mesin Stone Crusher ini
didirikan di perusahaan pertambangan batu andesit milik PT. Quarryndo
Bukit Barokah, Kampung Manggahang, Desa Bukit Mulya, Kecamatan
Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Gambar 3.1 Citra satelit google maps PT. Quarryndo Bukit Barokah

Fikran Abdur Rafiq / M. Taufik Widayah 7


Pekerjaan Pembangunan Mesin Stone Crusher Di PT. Quarryndo Bukit Barokah

Sumber : Google earth 2020

BAB IV
PELAKSANAAN PEKERJAAN
4.1. Peralatan
Peralatan yang digunakan pada proses pembangunan kontruksi ini meliputi :
Tabel 4.1 Peralatan yang digunakan
No Alat Jumlah
1 Eletronik Total Stasion 1
2 Prisma Polygon 1
3 Prisma Detil 1
4 Tongkat Prisma 1
5 Statip 2
6 Meteran (3,5 m, dan 50 m) 1
7 Laptop 1
8 Patok Kayu Sesuai rencana pematokan
9 Payung 1
10 Tali seperlunya

4.2. Pelaksanaan Pekerjaan


4.2.1. Orientasi Lapangan
Sebelum melakukan pengukuran, hal yang perlu dilakukan adalah
melakukan oreintasi lapangan mengenai lokasi yang akan digunakan
dalam proses pekerjaan. Orientasi lapangan dilakukan untuk memberikan
gambaran mengenai situasi dan kondisi dari daerah yang akan dipetakan
serta sebagai pertimbangan untuk perencanaan titik control dan batasan
wilayah yang akan dipetakan dan sebagai pengambilan keputusan.

Fikran Abdur Rafiq / M. Taufik Widayah 8


Pekerjaan Pembangunan Mesin Stone Crusher Di PT. Quarryndo Bukit Barokah

Gambar 4.1 Foto situasi lapangan di PT.QBB

4.2.2. Pengukuran Kerangka Dasar Metode Poligon


Metode yang digunakan dalam penentuan kerangka dasar ialah
metode polygon. Metode polygon yang digunakan adalah metode
polygon tertutup. Poligon tertutup merupakan jenis polygon yang dimulai
dan berakhir pada titik yang sama atau dimulai dari dan berakhir pada
titik yang sudah diketahui posisinya. Poligon tertutup memiliki koreksi
sudut dan koreksi koordinat yang harus dihitung.
Menurut Umaryono (1986), syarat-syarat polygon tertutup adalah
sebagai berikut :
Σδ = ( n – 2 ) . 180º ( untuk sudut dalam )………………………….......
(2.1)
Σδ = ( n + 2 ) . 180º ( untuk sudut luar )………………………..............
(2.2)
Σ ( D . sin α ) = ΣΔX = 0……………………………………..................
(2.3)
Σ ( D . cos α ) = ΣΔY = 0…………………………………….................
(2.4)
Pada umumnya hasil pengukuran jarak dan sudut tidak segera
memenuhi syarat diatas, tetapi akan didapat bentuk persamaan sebagai
berikut:
Σ δ + ƒδ = ( n – 2 ) . 180 ( untuk sudut dalam )..........................................
(2.5)

Fikran Abdur Rafiq / M. Taufik Widayah 9


Pekerjaan Pembangunan Mesin Stone Crusher Di PT. Quarryndo Bukit Barokah

Σ δ + ƒδ = ( n + 2 ) . 180 ( untuk sudut luar )……………………..........


(2.6)
Σ ( D . sin α ) + ƒΔX = 0…………………………………………..........
(2.7)
Σ ( D . cos α ) + ƒΔY = 0…………………………………………..........
(2.8)
di mana:
Σδ = jumlah sudut ukuran
n = jumlah titik pengukuran
ƒδ = kesalahan penutup sudut ukuran
ΣΔX = jumlah selisih absis ( X )
ΣΔY = jumlah selisih ordinat ( Y )
ƒΔX = kesalahan absis ( X )
ƒΔY = kesalahan ordinat ( Y )
D = jarak / sisi poligon
α = azimuth

Langkah awal perhitungan koordinat (X,Y) poligon tertutup adalah


sebagai berikut:
1. Menghitung jumlah sudut, apabila selisih sudut tersebut masuk toleransi,
maka perhitungan dapat dilanjutkan tetapi jika selisih sudut tidak masuk
toleransi maka akan dilakukan cek lapangan atau pengukuran ulang.
Persamaan untuk menghitung sudut dapat dilihat pada persamaan (2.9).
ƒδ = Σδ hasil pengukuran - ( n - 2 ) . 180…………………………….....
(2.9)
2. Mengitung koreksi pada tiap-tiap sudut ukuran ( kδi ):
kδi = ƒδi / n ( jika kesalahan penutup sudut bertanda negatif (-) maka
koreksinya positif (+), begitu juga sebaliknya.
3. Menghitung sudut terkoreksi pada persamaan (2.10).
δi = δ1 + kδ1…………………..………………………………….......(2.10)
4. Menghitung azimuth sisi poligon (α), misal diketahui azimuth awal (α1-2)
pada persamaan (2.11) dan (2.12).

Fikran Abdur Rafiq / M. Taufik Widayah 10


Pekerjaan Pembangunan Mesin Stone Crusher Di PT. Quarryndo Bukit Barokah

α2-3 = α1-2 + 180º - δ2 ( untuk sudut dalam )………………………...


(2.11)
α2-3 = α1-2 - 180º + δ2 ( untuk sudut luar )…………………………...
(2.12)
Dengan catatan, apabila azimuth lebih dari 360º, maka persamaan (2.13)
diaplikasikan.
α2-3 = ( α1-2 + 180º - δ2 ) - 360º…………………………………….(2.13)
dan apabila azimuth kurang dari 0º, maka digunakan persamaan (2.14)
α2-3 = ( α1-2 + 180º - δ2 ) + 360º……………………………………...
(2.14)
5. Menghitung selisih absis dan selisih ordinat ( ΔX dan ΔY ) menggunakan
persamaan (2.15) dan (2.16).
Δ X 1-2 = d1-2 . sin α1-2……………………..……………………....(2.15)
Δ Y 1-2 = d1-2 . cos α1-2………………………………….……..…..(2.16)
6. Melakukan koreksi pada tiap-tiap kesalahan absis dan ordinat (kΔXi dan
kΔYi) dengan persamaan (2.17) dan (2.18).
kΔXi = ( di / Σd ) . ƒΔX dalam hal ini ƒΔX = ΣΔX…………………....
(2.17)
kΔYi = ( di / Σd ) . ƒΔY ƒΔY = ΣΔY………………………………..…
(2.18)
Jika kesalahan absis dan ordinat bertanda negatif (-) maka koreksinya
positif (+) begitu juga sebaliknya.
7. Menghitung selisih absis ( ΔX ) dan ordinat ( ΔY ) terkoreksi dengan
persamaan (2.19) dan (2.20).
ΔX 1-2 = ΔX 1-2 + kΔX 1-2…………..……………………………...
(2.19)
ΔY 1-2 = ΔY 1-2 + kΔY 1-2………………………..………………...
(2.20)
8. Koordinat ( X,Y ), misal diketahui koordinat awal ( X1 , Y1 ) maka
digunakan persamaan (2.21) dan (2.22).
X2 = X1 + ΔX 1-2…………………………………..………………..(2.21)
Y2 = Y1 + ΔY 1-2………………………………………………..…..(2.22)

Fikran Abdur Rafiq / M. Taufik Widayah 11


Pekerjaan Pembangunan Mesin Stone Crusher Di PT. Quarryndo Bukit Barokah

Jika pada proses perhitungan polygon tertutup koordinat akhir sama


dengan joordinat awal maja perhitungan tersebut dianggap benar.

4.2.3. Pemetaan Detail Situasi


Setalah kerangka polygon dibuat, selanjutnya dilakukan pengukuran
mengenai detail-detail yang ada di lapangan. detail-detail yang
diperlukan dalam perencanaan ini meliputi jalan , dan beda tinggi di
lapangan. Pelaksanaan pemetaan detail situasi yaitu sebagai berikut :
1. Mendirikan alat di titik kerangka polygon (A1), lalu menghitung
tinggi alat di titik tersebut
2. Mendirikan prisma polygon di titik kerangka polygon (A2), lalu
menghitung tinggi prisma dititik kerangka tersebut
3. Membuat nama pekerjaan baru di ETS sebagai direktori
penyimpanan data, kemudian lakukan 0 set alat ke titik tempat
prisma didirikan
4. Setelah alat dilakukan 0 set, kemudian arahkan alat ke prisma detail
untuk merekam titik – titik detail yang diperlukan seperti jalan, beda
tinggi, dan bangunan.
5. Melakukan pengukuran detail pada objek-objek di lokasi rencana
pembangunan.

4.2.4. Penggambaran Kontur


Setelah melakukan pengambilan titik detail situasi, selanjutnya
diperlukan data kontur dilapangan. Dengan mengunakan kontur, relief
situasi dilapangan dapat diperlihatkan dengan baik dan merupakan cara
paling teliti untuk memperlihatkan ketinggian kemiringan dan bentuk
permukaan tanah terutama pada peta-peta skala besar. Berikut interval
kontur yang umum digunakan dalam penyajian berdasarkan skala peta
yang digunakan.
Tabel 4.2 Interval kontur berdasarkan skala peta
Skala Peta Jenis Terrain Interval Kontur (meter)
Skala besar 1:1000 atau -datar 0.25 – 0.50
lebih besar -agak bergunung 0.05 – 1.0

Fikran Abdur Rafiq / M. Taufik Widayah 12


Pekerjaan Pembangunan Mesin Stone Crusher Di PT. Quarryndo Bukit Barokah

-bergunung 1.5 – 2.0


Skala sedang 1:1000 s/d -datar 0.5 ; 1.0;1.5
10.000 -agak bergunung 1 ; 1.5 ; 2.0
-bergunung 2 ; 2.5 ; 3.0
Skala kecil 1;1000 s/d -datar 1 ; 2.0 ; 3.0
lebih kecil -agak bergunung 2 ; 5.0
-bergunung 5.1 atau 10
10 ; 20 ; atau 50

Untuk kepentinga tertentu, penentuan interval kontur dapat ditetapkan


dengan persamaan berikut :
I = [ 25 / (jumlah cm dalam 1km)] meter

Gambar 4.2 Peta Kontur di lokasi pertambangan PT. QBB


Sumber : dokumen perusahaan PT. QBB

4.2.5. Layout Rencana Pekerjaan


Setelah peta kontur dibuat, kemudian diperlukan pengambilan
keputusan dalam menentukan rencana kontruksi yang akan dibangun

Fikran Abdur Rafiq / M. Taufik Widayah 13


Pekerjaan Pembangunan Mesin Stone Crusher Di PT. Quarryndo Bukit Barokah

Gambar 4.3 rencana kontruksi mesin Stone Crusher


Sumber : Dokumen perusahaan PT. QBB

4.2.6. Stake Out (Pematokan)


Setelah rencana kontrusi sudah ditetapkan. Hal yang selanjutnya
dilakukan yaitu pematokan titik – titik rencana pondasi dan titik kerangka
mesin yang sudah direncanakan sesuai dengan site plan. Pelaksanaan
pekerjaan pematokan titik yaitu sebagai berikut :
1. Dirikan alat pada titik polygon (A) yang sudah dilakukan pada saat
pembuatan polygon
2. Setelah alat berdiri , kemudian buat projek baru untuk titik – titik
stake out yang akan dilakukan
3. Dirikan prisma di titik polygon (B) untuk melakukan backsight alat
4. Setelah prisma pada posisi keadaan tegak, lakukan proses 0 (nol) set
alat, dengan mengarahkan alat ke prisma, kemudian menekan menu
0 Set
5. Setelah melakukan nol set alat, kemudian masukan nilai sudut dan
jarat titik yang akan dipindahkan ke lapangan sesuai perhitungan
titik rencana pekerjaan
6. Setelah memasukan nilai titik tersebut, arahkan alat sebesar nilai
sudut yang dimasukan

Fikran Abdur Rafiq / M. Taufik Widayah 14


Pekerjaan Pembangunan Mesin Stone Crusher Di PT. Quarryndo Bukit Barokah

7. Setelah alat berada pada arah sudut yang sudah ditentukan, dengan
menggunakan prisma detail, arahkan prisma detail ke kiri atau kanan
sesuai arah bidikan alat
8. Kemudian tekan MSR / meas pada alat, kemudian akan muncul nilai
sudut horizontal, dan jarak prisma detail. Arahkan prisma detail
kembali ke kanan atau ke kiri, dan maju atau mundur sehingga nilai
tersebut menjadi nol.
9. Tancapkan tongkat prisma apabila nilai sudut dan jarak sudah
didapat, kemudian tancapkan patok sementara / patok kayu sesuai no
titik tersebut
10. Untuk memeriksa nilai koordinat titik yang di stake out, dapat
dilakukan pengukuran menggunakan nilai koordinat pada titik
tersebut sesuai koordinat titik rencana kerja
11. Proses dilakukan pada seluruh titik rencana pekerjaan.

4.2.7. Cut and Fill


Proses hitungan cut and fill dilakukan dengan metode Contour Area.
Metode Contour Area menggunakan garis-garis kontur pada peta topografi
untuk menghitung volume yang kemudian digunakan untuk menghitung
volume tembok penahan tanah yang terbuat dari beton.

Gambar 4.4 Metode Contour Area


Sumber : Universitas Pembangunan Jaya slide Surveying

Fikran Abdur Rafiq / M. Taufik Widayah 15


Pekerjaan Pembangunan Mesin Stone Crusher Di PT. Quarryndo Bukit Barokah

Pada gambar, apabila A0,A1,A2,A3,A4,A5,….,An adalah luas yang


dikelilingi oleh masing-masing garis kontur, dengan interval (h) dan
volume total adalah ∑V, maka volume total dapat dihitung dengan rumus :
A 0+ A 1
V =( )
2
Dengan volume total sebagai berikut :
r =n−1
h
∑ V = { A 0+ An+2 ∑ Ar }
2 r=1

Gambar 4. 5 Tembok penahan tanah yang terbuat dari beton

4.2.8. Bowplank
Bowplank berfungsi sebagai penanda As bangunan. Dengan adanya
bowplank As bangunan untuk pekerjaan pembangunan pondasi cukup
sekali dilakukan, dan posisinya akan tetap atau tidak berpindah-pindah.
Pemasangan bowplank adalah sebagai berikut :
1. Tempatkan alat ukur pada titik BM terdekat dengan posisi
pembangunan pondasi
2. Bidik backsight kea rah BM yang lain untuk memperoleh sudut
jurusan awal di lapangan
3. Stake Out posisi As pondasi di lapangan berdasarkan data koordinat
pada denah atau peta kerja (sudut jurusan dan jarak diperoleh dari
hitungan koordinat)
4. Tandai dengan patok sementara untuk posisi As pondasi di lapangan

Fikran Abdur Rafiq / M. Taufik Widayah 16


Pekerjaan Pembangunan Mesin Stone Crusher Di PT. Quarryndo Bukit Barokah

5. Tarik dengan pita ukur kea rah luas As pondasi pada posisi X dan Y
nya (kanan -kiri dari As atau atas – bawah dari AS) sejauh 1-2 meter
(sesuai dengan rencana pondasi)
6. Pasang papan bowplank pada jarak 1-2 meter dari bangunan yang
telah diukur tadi
7. Pemasangan bowplank ini harus diluar dari rencana galian pondasi
yang akan dikerjakan,
8. Hitung koordinat untuk posisi horizontal dan vertikal bowplank
berdasarkan posisi bowplank dari As pondasi
9. Stake out posisi horizontal dan vertical pada papan bowplank yang
sudah terpasang
10. Pasang paku tepat pada hasil stake out untuk posisi Horisontal (X , Y)
dan Height (Z) pada bagian dalam papan bowplank

Gambar 4.6 pembangunan As pondasi

4.2.9. Pemasangan kerangkan mesin


Setelah pematokan dan pematokan batas pondasi, selanjutnya dilakukan
proses pemasangan kerangka mesin pada pondasi mesin yang sudah
dibangun sesuai dengan spesifikasi kekerasan pondasi yang digunakan.

Fikran Abdur Rafiq / M. Taufik Widayah 17


Pekerjaan Pembangunan Mesin Stone Crusher Di PT. Quarryndo Bukit Barokah

Gambar 4.7 Pemasangan kerangka mesin pada pondasi

4.2.10. Pemasangan Mesin


Setelah kerangka mesin dipasang , selanjutnya pemasangan mesin
menggunakan alat berat yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

Gambar 4.8 Proses pemasangan Mesin pada kerangka mesin

Fikran Abdur Rafiq / M. Taufik Widayah 18


Pekerjaan Pembangunan Mesin Stone Crusher Di PT. Quarryndo Bukit Barokah

Gambar 4.9 Mesin Stone Crusher

Fikran Abdur Rafiq / M. Taufik Widayah 19


Pekerjaan Pembangunan Mesin Stone Crusher Di PT. Quarryndo Bukit Barokah

BAB V
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan proses yang sudah dilakukan, terdapat beberapa hal yang
dapat disimpulkan. Berikut beberapa hal yang dapat disimpulkan dalam
tugas ini, yaitu :
1. Kegiatan survei pada pekerjaan kontruksi digunakan untuk
mendapatkan gambaran awal situasi di lapangan tempat pekerjaan
kontruksi berlangsung
2. Gambaran awal situasi pekerjaan berguna untuk menentukan rencana
pekerjaan yang perlu dilakukan. Hal tersebut berpengaruh dalam
penentuan rencana desain pemasangan mesin stone crusher.
3. Pekerjaan survei yang paling awal dilakukan dalam pekerjaan
kontruksi merupakan pembuatan peta topografi, yang diawali dengan
pengukuran detail situasi di lapangan. Peta topografi digunakan dalam
membuat rencana desain mesin yang diperlukan.
4. Kegiatan survei yang pasti dilakukan dalam pekerjaan kontruksi yaitu
stake out, cut and fill, bow plank, pembuatan peta detail situasi, dan
pembuatan peta kontur.

Fikran Abdur Rafiq / M. Taufik Widayah 20


Pekerjaan Pembangunan Mesin Stone Crusher Di PT. Quarryndo Bukit Barokah

Daftar Pustaka

Hermansyah,Didiek.2019. Setting Out/ Stake Out Bangunan Dengan


Menggunakan Theodolite. https://www.slideshare.net/didiek96/cara-setting-out-
atau-stake-out-bangunan-dengan-theodolite diakses pada 18 Juli 2020 pukul 21.44
Kustarto, Hendro D.W.Hartanto, J. Andy.2012. Ilmu Ukur Tanah Metode dan
Aplikasi Bagian Kedua. Penerbit : Dioma. Malang.
Sabtuti P.J, Dyah.Sugiyarto,Eko.2007.Laporan Tugas Akhir : Analisis
Tingkat Kepipihan, Kelonjongan, Dan Gradasi Agregat Bahan Perkerasan
Hubungannya Dengan Setting Crusher. Jurnal Eprints No. 34213. Universitas
Diponegoro. Semarang.
Umaryono P. 1986. ILMU UKUR TANAH SERI B Pengukuran Tinggi.
Bandung: Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Bandung.
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara
Universitas Pembangunan Jaya.Slide : Surveying, Metode Pengukuran
Volume. http://www.ocw.upj.ac.id/files/Slide-CIV104-CIV104-Slide-09.pdf
diakses pada 18 Juli 2020 pukul 20.32
Yuhanafia,Nurul.2020. PPT Bowplank Dalam Pekerjaan Kontruksi
Bangunan. Institut Teknologi Nasional Bandung.Bandung

Fikran Abdur Rafiq / M. Taufik Widayah v

Anda mungkin juga menyukai