UNIVERSITAS JAMBI
2020
USULAN PENELITIAN
Diajukan sebagai salah satu syarat dalam melakukan penelitian dalam rangka
penulisan Skripsi pada Program Studi Teknik Pertambangan
UNIVERSITAS JAMBI
2020
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh :
NORMA MUTIARA MUNTHE
F1D113009
Disetujui:
Diketahui:
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................i
I. PENDAHULUAN..............................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.4 Hipotesis.................................................................................................. 2
2.8 Crusher.................................................................................................. 15
2.9 Kominusi................................................................................................ 16
3.2 Peralatan................................................................................................ 20
Studi literatur........................................................................................... 21
Orientasi Lapangan..................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................23
ii
Daftar Gambar
Daftar Tabel
iii
Tabel 1 Data curah hujan di Sumatera Selatan Tahun 2018..............................2
Tabel 2 Hubungan Antara Karakteristik Material, Sifat Mampu Alir, Angle of
Surcharge dan Angle of Repose (Swinderman, 2004)........................................11
Tabel 3 Nilai Bulk Density dan Angle of Repose Setiap Jenis Batubara
(Swinderman, 2004).........................................................................................12
Tabel 4 Rincian Waktu Kegiatan......................................................................17
iv
I. PENDAHULUAN
1.4 Hipotesis
Semakin tinggi kecepatan feeder maka hasil produksi akan meningkat
dan hasil kominusi batubara akan semakin besar
2
3
Februari 172.5
Maret 222
April 179.5
Mei 221
Juni 229.5
Juli 52.5
Agustus 140
September 109
Oktober 395.5
November 188
Desember 118
2098
Dalam musim hujan kinerja alat dalam unit crushing plant akan kurang
efektif dalam produktifitasnya. Jika hari hujan berkurang dalam sebulan maka
produksi serta efesiensi kerja bisa meningkat. Efisiensi ini bisa ditingkatkan
dengan cara kerja alat lebih tepat waktu. Dimana perlu mengupayakan waktu-
waktu hambatan yang ada dan meningkatkan disiplin kerja agar waktu tidak
banyak terbuang.
4
5
Batubara dari tambang yang berukuran besar lebih dari pada 1 meter
dapat dikecilkan menjadi berukuran kurang daripada 100 mikron. Pada
umumnya batubara dari tambang masih berukuran cukup besar. Sehingga
sangat tidak mungkin dapat secara langsung digunakan atau diolah lebih
lanjut.
LOADING PENIMBANGAN
PENGANGKUTAN PENUMPUKAN
PENAMPUNGAN
PENGOLAHAN
PEREMUKAN
q = q1 x a
Keterangan :
K = T x L x v x Bi
Keterangan :
Vhopper = Volume hopper (ton)
K = Kapasitas (ton/jam)
T = Tebal material (m)
L = Lebar bawah feeder (m)
V = Kecepatan (m/jam)
Bi = Bobot isi (ton/m)
Belt conveyor adalah suatu alat pemindah bahan yang berbasis teknologi
tinggi di sebagian besar industi yang sedang berkembang di negara Indonesia.
Dengan menggunakan Belt conveyor, perusahaan mampu menghemat biaya
produksi yang tinggi, serta meningkatkan laju produksi dengan kecepatan yang
signifikan dan stabil (Alfian, H. 2011).
Belt conveyor adalah alat angkut yang bisa dipakai untuk jarak pendek,
sehingga biasa disebut belt loader atau belt domper, namun bisa juga dipakai
untuk jarak angkut yang jauh melebihi 1500 meter. Sekarang sudah ada belt
conveyor sebagai alat transportasi untuk jarak jauh yang melebihi 30 km.
Biasanya belt conveyor dipilih apabila tonase material yang akan diangkut per
satuan waktu adalah besar (Indonesianto, 2005)
macam yang meliputi unit load dan bulk material. Jenis material muatan ini
sangat berpengaruh terhadap spesifikasi konveyor yang mengangkutnya.
Ban berjalan (belt conveyor) adalah suatu alat angkut material yang
dapat bekerja secara berkesinambungan pada kemiringan tertentu maupu
mendatar. Ban berjalan digerakkan oleh motor penggerak yang dipasang pada
head pulley. Ban akan kembali ke tempat semula karena dibelokkan oleh
pulley awal dan pulley akhir. Material yang didistribusikan melalui pengumpan
akan dibawa oleh ban berjalan dan berakhir pada head pulley. Pada saat proses
kerja di unit peremuk dimulai, ban berjalan harus bergerak terlebih dahulu
sebelum alat peremuk bekerja. Hal ini bertujuan mencegah terjadinya kelebihan
muatan pada ban berjalan. Pemakaian ban berjalan dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu: sifat fisik, keadaan material, jarak pengangkutan, dan produksi.
Pemilihan alat transportasi (conveying transportation equipment) material
padatan antara lain tergantung pada:
1. Kapasitas material yang ditangani
2. Jarak pemindahan material
3. Arah pengangkutan : horizontal, vertikal dan inklinasi
4. Ukuran (size), bentuk (shape), dan sifat dari material (properties)
Kelebihan dari transportasi dengan belt conveyor antara lain bekerja
secara otomatis, mudah dalam memulai operasidan terus beroperasi secara
terus menerus. Belt conveyor hampir tidak memiliki waktu jeda atau istirahat
ketika beroperasi, tidak terganggu oleh cuaca BURUK, yang sering mengganggu
12
truk pengangkutan. Belt conveyor juga membutuhkan tenaga kerja yang jauh
lebih sedikit dibandingkan alat transportasi konvensional seperti truk
(Hartman,1992).
Tabel 2 Hubungan Antara Karakteristik Material, Sifat Mampu Alir, Angle of Surcharge
dan Angle of Repose (Swinderman, 2004)
Ukuran
butir halus Bentuk Bentuk tidak
Sifat Aliran Material Bentuk tidak
dan partikel beraturan, curah secara beraturan,
Sangat
seragam, relatif bulat,
Lancar granular
Normal umum
Kurang berserabut,
Tidak lancar
lancar
bentuk permukaan atau seperti
lancar berserat,
butir relatif kering dan bongkahan batubara saling
bulat, licin, berat dengan berat bituminus, mengunci
sangat jenis Surchargeangle
jenis batu dan biji seperti
basah atau medium medium, tambang, cacahan
5º 10º: biji-
seperti 20º
seperti : dan 25º lain- kayu,30º pasir
sangat
kering bijian dan batubara, lain. untuk
seperti : butir kacang antrasit, pengecoran
Angle of repose
pasir silika tanah liat, yang sudah
kering, dan lain- dikeraskan.
0-19º 20-29º 30-34º 35-39º >40º
lain.
17
Bulk Weight
Material Angle of repose, deg
γ, lbf / ft³
Anthracite, river or culm, 0,125
60 35
inch and under
Anthracite, sized 55-60 27
Bituminous, mined 50 mesh
50-54 45
and under
Bituminous, mined and sized 45-55 35
Bituminous, run of mine 45-55 38
Lignite 40-45 38
Tabel 3 Nilai Bulk Density dan Angle of Repose Setiap Jenis Batubara (Swinderman,
2004)
Keterangan :
C = kapasitas (ton/jam)
A = luas penampang (m2)
V = Kecepatan belt (m/s)
Ƿ = Densitas material (kg/m2)
2.8 Crusher
60
Q v Ef Sf
CT
Keterangan :
Q = Produktivitas(ton/jam)
V = Kapasitas hopper (kapasitas desain) = m3
Ef = Faktor efisiensi alat, = %
Sf = Faktor pengembangan material = %
60 = waktu dalam 1 jam (menit)
CT = Waktu edar unit peremuk = menit
Jaw crusher merupakan suatu mesin atau alat yang banyak digunakan
dalam industri dibidang pertambangan, bahan bangunan, kimia, metalurgi dan
14
bijih besi, bijih tembaga, bijih emas, bijih mangan, batu alkali, kerikil, granit,
basalt, kuarsa, dan bahan galian lainnya.
2.9 Kominusi
18
19
Februart-Maret
No Kegiatan Minggu Keterangan
Ke
4 1 2 3
1 Studi literatur Mempelajari teori-teori
yang berkaitan dengan
proses pengambilan data
3.2 Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kontrol feeder, digunakan untuk mengatur kecepatan feeder
2. Tali Rapia, digunakan untuk memberi tanda pada belt conveyor
3. Alat tulis, digunakan untuk mencatat semua data yang didapatkan
4. Kamera, digunakan untuk mengumpulkan foto-foto sebagai data pendukung
5. Stopwatch, digunakan untuk menghitung efisiensi waktu alat
6. Plastik sampel, digunakan sebagai tempat sampel ukuran batubara
7. Helm safety, safety shoes dan safety vest, digunakan untuk melindungi dari
bahaya
Pengumpulan Data
Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan yang merupakan pengamatan langsung yang
dilakukan dilapangan mengenai performa belt conveyor (feeder), volume hopper,
produktivitas excavator (feeder), kominusi, waktu edar alat angkut serta
mengamati langsung mekanisme kerja alat belt conveyor yang berada di
lapangan.
Permasalahan
Pengambilan Data
Pembahasan
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Alfian, H. 2011. Analisa Pengaruh Ukuran Butir dan Tingkat Kelembaban Pasir
Terhadap Performansi Belt Conveyor pada Pabrik Pembuatan Tiang Beton.
Jurnal Dinamis Fakultas Teknik Usu,Volume.II No.8. Medan
Hartman, H.L. 1992. SME Mining Engineering Handbook. Society for Mining,
Metallurgy, and Exploration, Inc : Colorado
Pulungan, L. 1999. Studi Optimasi Laju Giling Mineral Sulfida Dalam Bijih
Emas Asal Cineam. Skripsi Magister. Institut Teknologi Bandung .
Bandung
Rizka., Saismana, U,. Dan Hakim, R. N., “Evaluasi Kinerja Alat Support dan
Crushing Plant Dalam Rangka Pengoptimalan Produksi Batubara di PT
Asmin Bara Bronang”. Jurnal Himasapta, Vol 2, No.1, Hal 6-8.
Silitonga P.H. & Kastowo, 1995, Peta Geologi Lembar Solok, Sumatera, Peta
Geologi Bersistem Sumatera, PPPG, Bandung.
Syam, M. A., Zaenal, dan Pulungan, L. 2014. “Kajian Kerja Alat Crushing Plant
Untuk Memenuhi Target Produksi Batubara PT. Nanriang Kecamatan
Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi”. Prosiding
Teknik Pertambangan, ISSN. 2460-6499.
Tobing, S.L. 2005. Prinsip Dasar Pengolahan Bahan Galian (Mineral Dressing).
Bandung