Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK PELEDAKAN

PRAKTIKUM KE : 3 (TIGA)
JUDUL PRAKTIKUM : K3 PELEDAKAN
HARI/TANGGAL : KAMIS / 10 NOVEMBER 2022
KELOMPOK : 1 (SATU)

DIMAS RAMADANI
F1D120014

Asisten Praktikum
OZI NURMA AZAN
F1D119005

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


JURUSAN TEKNIK KEBUMIAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................... i

DAFTAR GAMBAR .................................................................... ii

DAFTAR TABEL....................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................. 1

1.1 Latar Belakang ................................................................... 1

1.2 Tujuan ............................................................................... 2

1.3 Alat dan Bahan .................................................................. 2

1.4 Prosedur Kerja ................................................................... 3

BAB II DASAR TEORI ............................................................... 4

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................... 6

3.1 Hasil .................................................................................. 6

3.2 Pembahasan .................................................................... 21

BAB IV PENUTUP ................................................................... 23

4.1 Kesimpulan ........................................................................ 23

4.2 Saran .................................................................................. 23

DAFTAR PUSTAKA ................................................................. 24

LAMPIRAN ............................................................................. 25

i|Tekni k P el edakan
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Contoh JSA Peledakan .......................................................... 22

ii | T e k n i k P e l e d a k a n
DAFTAR TABEL

Tabel 1. JSA Tambang Terbuka .................................................... 6


Tabel 2. JSA Tambang Bawah Tanah ............................................ 9
Tabel 3. HIRAC Tambang Terbuka .............................................. 14
Tabel 4. HIRAC Tambang Bawah Tanah...................................... 18

iii | T e k n i k P e l e d a k a n
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keselamatan dan Kesehatan kerja dalam penambangan harus


diterapkan pada sekuruh rangkaian kgitanya termasuk kegiatan
peledakan. Peledakan merupakan salah satu kegiataan dalam
penambangan yang memiliki resiko dan bahaya tinggi menegani
peledakan K3 peledakan, pemerintah telah mengatur dalam
kepmen PE No 555 K 26 M Pe 1995, BAB II Bahan peledakan, pasal
52-79
K3 pertambangan merupakan seluruh rangkaian kegiatan
yang menjamin keamanan pekerja tambang sehingga selamat dari
kecelakaan dengan cara menetapkan keselamatan kerja, Kesehatan
kerja, lingkungan kerja, dan sistem menajemen keselamatan dan
Kesehatan kerja
Kegiatan pertambangan memiliki potensi bahaya dan tingkat
kecelakaan yang tinggi, sehingga perlu dilakukan pengelolaan K3
yang mencakup pemahaman dan penerapan dalam upaya
pencegahan dan penanggulangan bahaya. Pengelolaan K3 yang baik
harus sistemik, mengikuti pola manajemen baku (plan, organizing,
leadership, controlling), berbasis risiko, bisa diaudit, dan mencakup
semua kegiatan pencegahan kecelakaan sebelum kejadian.
Kegiatan peledakan yang baik harus dilaksanakan
berdasarkan SOP yang baik terlahir dari IK (Intruksi Kerja) yang
telah dibuat dengan melakukan pengamatan dalam jangka waktu
tertentu pengamatan untuk pembuatan IK dilaksanakan
berdasarkan analisis resiko dan bahaya yang diterapkan di dalam
JSA (Job Safety Analysis)
JSA (Job Safety Analysis) merupakan Teknik manajemen
keselamatan yang fokusnya pada indentifikasi bahaya yang
berhubungan dengan rangkaian pekerjaan.

1|Tekni k Pel edak an


1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum peledakan ini yaitu :
1. Mengetahui pentingnya K3 di dalam kegiatan
penambangan khususnya peledakan.
2. Membuat JSA sederhana untuk kegiatan peledakan.
1.3 Alat dan Bahan
a. Alat
Adapun alat yang dapat digunakan pada praktikum sebagai
berikut :
1. Atk lengkap
2. Safety Lengkap
b. Bahan
Adapun bahan yang dapat digunakan pada parktikum sebagai
berikut :
1. Labsem (Laporan Sementara)

2|Tekni k Pel edak an


1.4 Prosedur Kerja

Langkah-langkah pembuatan
JSA dan HIRAC

JSA HIRAC

• Menentukan aktivitas • Mengklasifikasikan


pekerjaan untuk kegiatan kerja
pelaksanaan JSA • Mengidentifikasi
• Menentukan dan mencatat bahaya
Langkah-langkah dan • Melakukan penilaian
aktivitas pekerjaan resiko
terstruktur • Memutuskan resiko
• Mengidentifikasi bahaya yang dapat ditolerir
dari masing-masing dan langkah- Langkah
langkah pengerjaan pengendalian jika
• Mendeskripsikan cedera diperlukan.
yang mungkin terjadi dari
bahaya yang mungkin
terjadi
• Mengidentidikasi cara
untuk mengeliminasi atau
mengendalikan bahaya.

3|Tekni k Pel edak an


BAB II
DASAR TEORI

Rekayasa teknik di bidang peledakan pada operasi tambang


memerlukan kajian yang cukup agar pelaksanaan nantinya bisa di
capai hasil yang optimal, aman dan selamat. Kajian yang
dibutuhkan meliputi aspek geologi-data struktur batuan, referensi
ukuran fragmentasi yang di harapkan, karakteristik bahan peledak
yang digunakan, peralatan pengeboran lubang ledak yang tersedia,
kompetensi personel yang terlibat dan aspek lain yang berkenaan
dengan keselamatan/kesehatan operasi. Desain peledakan
melibatkan kajian teknik berdasarkan literatur pengetahuan
matematis dan empirical yang tersedia, best practice/blasting rules
of thumb dan referensi pengalaman lain yang telah ada sebelumnya
pada aktivitas yang sama (Toba, 2020).
Menurut (Hidayatullah & Salmani, 2019) terdapat beberapa
faktor yang harus dipertimbangkan dalam peledakan yaitu:
1. Aspek teknis. Dalam hal ini tolok ukurnya adalah keberhasilan
target produksi. Parameter penting yang harus diperhitungkan
terutama adalah diameter lubang ledak dan tinggi jenjang,
kemudian parameter lainnya diperhitungkan berdasarkan dua
parameter tersebut.
2. Aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Pertimbangannya
bertumpu pada seluruh aspek kegiatan kerja pengeboran dan
peledakan, termasuk stabilitas kemiringan jenjang dan medan
kerjanya.
3. Aspek lingkungan. Dampak negatif peledakan menjadi kritis
ketika pekerjaan peledakan menghasilkan vibrasi tinggi,
menimbulkan gangguan akibat suara yang sangat keras dan
gegaran, serta banyak batu terbang.
Kesehatan kerja merupakan penerapan ilmu yang bertujuan
untuk meningkatkan kualitas hidup tenaga kerja dengan

4|Tekni k Pel edak an


meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit akibat kerja melalui
pemeriksaan fisik, pengobatan dan makan makanan bergizi (Anas
et al., 2021).
Kecelakaan kerja adalah suatu peristiwa yang tidak
direncanakan yang berpotensi mengganggu operasi atau produksi
yang mengakibatkan kerusakan harta benda atau asset, kerusakan
lingkungan atau menimbulkan cedera manusia. Tujuan utama
pelaksanaan K3 ada dua. Pertama, menciptakan lingkungan kerja
yang selamat dengan melakukan penilaian secara kualitatif dan
kuantitatif. Kedua, menciptakan kondisi yang sehat bagi karyawan,
keluarga dan masyarakat sekitarnya melalui upaya promotife,
preventif, kuratif, dan rehabilitatife atau pembatasan kecacatan
yang bertujuan mengoptimalkan fungsi-fungsi yang masih ada
(Hasibuan, 2020).
K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) diartikan sebagai
Semua ilmu dan penerapannya untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja (PAK), kebakaran,
peledakan dan pencemaran lingkungan. Insiden K3 adalah Kejadian
yang berkaitan dengan pekerjaan dimana cedera, penyakit akibat
kerja (PAK) ataupun kefatalan (kematian) dapat terjadi (termasuk
insiden ialah keadaan darurat) (Siagan, 2022).
Industri pertambangan sangat memperhatikan tentang
keselamatan dan kesehatan kerja bagi para pekerjanya. Perusahaan
akan selalu berusaha agar para pekerjanya selalu selamat dan
sehat, artinya bahwa tidak terjadi kecelakaan (zero accident),
maupun penyakit akibat kerja. Kecelakaan tambang maupun
penyakit akibat kerja akan menimbulkan kerugian – kerugian pada
perusahaan bila ditinjau dari aspek biaya, baik berupa direct cost
maupun indirect cost. kecelakaan pada dasarnya disebabkan oleh
tindakan tidak aman (unsafe act) dan kondisi yang tidak aman
(unsafe condition) yang disebabkan oleh faktor pekerja (manusia)
(Budiarto et al., 2011).

5|Tekni k Pel edak an


BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

ALAT PELINDUNG DAN SISTEM KERJA YANG DIPERLUKAN


UNTUK PELAKSANAAN KERJA
JSA TAMBANG TERBUKA
HARD HAT ✓ WORK VEST ✓
FIRE EXTINGUSHER - SAFETY SHOES ✓
SAFETY HARNESS - LOCK OUT/TAG OUT -
SAFETY GLOVES ✓ FACE SHIELD -
WORK PERMIT REQUARED ✓ WORK GLOVES ✓
GOGGLES ✓ OTHER -
LEATHER GLOVE ✓ BARRICADE ✓
Tabel 1. JSA Tambang Terbuka

SEQUENCE OF POTENSI RECOMMENDED


BASIC JOB ACCIDENTS SAFETY JOB
STUPS HAZARD PROCEDUR
Urutan dari Sumber-sumber Rekomendasi untuk
Langkah- bahan ataupun memindahkan atau
langkah kerja potensi terjadinya mengurangi potensi
kecelakaan bahaya

1. Memeriksa 1.1 Potensi 1.1.1 Hanya orang


atau kecelakaan yang dalam
memakai fatal terjadinya keadaan sehat
alat flaying rock. dan sudah
pelindung mendapatkan
diri (APD) Tertusuk, pelatihan
tergores dan khusus, yang
terkena boleh
benturan. memasuki area
peledakan.

6|Tekni k Pel edak an


2. Menyiapkan 2.1 Tertusuk, 2.2.1 Memeriksa alat
alat dan terkena dalam kondisi
bahan goresan baik, dan
Alat terjatuh berhati- hati
dalam
mempersiapkan
alat kerja

3. Pengeboran 3.1 Matabbor yang 3.1.1 Melakukan


patah saat pemeriksaan,
pengeboran memastikan
alat layak dan
siap untuk
digunakan

3.2 Tangan 3.2.2 Menggunakan


tergulung APD lengkap
putaran mesin sesuai dengan
bor, terkena SOP. Operator
serpihan dan harus fokus
percikan saat bekerja

4. Pengisian 4.1 Iritasi pada 4.1.1 Menggunakan


bahan
kulit, APD lengkap
peledak
keracunan terutama
sarung tangan
untuk
melindungi
tangan dan
masker.

7|Tekni k Pel edak an


5. Perangkaian 5.1 Miss Fire, 5.1.1 Mengetahui
peledakan flying rock dan secara teknis
resiko terparah rangkaian
bisa peledakan.
mengakibatkan Mengikuti
kematian pelatihan
peledakan dan
mempunyai
bukti sertifikat.
Pengalaman
dalam proses
peledakan

6. Blasting 6.1 Kerusakan alat 6.1.1 Menjauhkan


alat dari area
blasting (jarak
aman)

6.2 Keracunan, 6.2.1 Memakai APD


luka, terkena (lengkap,
ledakan, cacat memiliki
operator
peledakan dan
mempunyai
sertifikat
menjauhi area
atau lokasi
peledakan.

8|Tekni k Pel edak an


ALAT PELINDUNG DAN SISTEM KERJA YANG DIPERLUKAN
UNTUK PELAKSANAAN KERJA
JSA TAMBANG BAWAH TANAH
HARD HAT ✓ WORK VEST ✓
FIRE EXTINGUSHER - SAFETY SHOES ✓
SAFETY HARNESS - LOCK OUT/TAG OUT -
SAFETY GLOVES ✓ FACE SHIELD -
WORK PERMIT REQUARED ✓ WORK GLOVES ✓
GOGGLES ✓ OTHER -
LEATHER GLOVE ✓ BARRICADE ✓
Tabel 2. JSA Tambang Bawah Tanah

SEQUENCE OF POTENSIA RECOMMENDED


BASIC JOB ACCIDENTS SAFETY JOB
STUPS HAZARD PROCEDUR
Urutan dari Sumber-sumber Rekomendasi untuk
Langkah-langkah bahan ataupun memindahkan atau
kerja potensi terjadinya mengurangi potensi
kecelakaan bahaya

1. Memeriksa 1.1 Jika terjadi 1.1.1 Orang yang


dan flaying rock, dalam keadaan
menggunakan Runtuhan, sehat dan dan
alat pelindung kontaminasi sudah
diri (APD) atmosfer yang mendapatkan
beracun pelatihan
khusus yang
boleh memasuki
area tambang
bawah tanah

9|Tekni k Pel edak an


2. Menyiapkan 2.1 Kejatuhan 2.1.1 Memastikan
alat dan benda, bahwa alat
bahan terpeleset, dalam kondisi
terantuk baik, dan
berhati- hati
dalam
mempersiapkan
alat kerja

2.2 Alat terjatuh 2.2.1 Berhati-hati


saat
mempersiapkan
alat dan bahan.
Peralatan
hartus dibawa
dengan alat dan
ditempatkan
pada tempat
yang sesuai
3. Pengeboran 3.1 Mata bor yang 3.1.1 Alat harus
patah saat dibawa dengan
pengeboran melakukan
pemeriksaan
dan
memastikan
alat layak dan
siap untuk
digunakan

10 | T e k n i k P e l e d a k a n
3.2 Tangan 3.2.2 Menggunakan
tergulung APD lengkap
putaran mesin sesuai dengan
bor, terkena SOP. Operator
percikan harus focus dan
konsentrasi
saat bekerja

4. Pengisiapan 4.1 Terkontaminas 4.1.1 Menggunakan


lubang ledak i bahan APD lengkap
peledak, iritasi terutama
pada kulit, sarung tangan
keracunan, dan masker.
bahaya Supaya tidak
terbesar terjadi iritasi
kematian pada tangan,
tidak terkena
percikan dan
tidak terjadi
keracunan saat
menghirup
bahan peledak.

11 | T e k n i k P e l e d a k a n
5. Kegiatan 5.1 Miss Fire, 5.1.1 Sebelum
Blasting debu, memulai
gangguan kegiatan
pendengaran, blasting,
flying rock, mempersiapkan
getaran APD dengan
terhirup debu, lengkap seperti
terhirup gas menggunakan
beracun, masker supaya
tertimpa tidak terhirup
batuan, debu, dan gas
kekurangan beracun,
oksigen, earplug untuk
terjepit. mengurangi
kebisingan agar
tidak terjadi
gangguan
pendengaran
dan kegiatan
blasting
dilakukan oleh
orang yang
bersertifikat
atau memiliki
KIM (kartu izin
meledakan)

12 | T e k n i k P e l e d a k a n
6. Penggalian 6.1 Sulit 6.1.1 Menyediakan
melakukan sistem
evaluasi penyanggan
dengan ruang yang baik untuk
gerak terbatas meminimalisir
potensi bahaya
lanjutan akibat
kondisi lubang
penampangan

Meningkatkan
6.2 Dehidrasi, dan 6.2.1 kapasitan mesin
terjadi angin
swabakar ,meniadakan
dengan sistem sirkulasi
temperature balik yang
27° C terjadi dilubang

7. Pengangkuta 7.1 Mesin bergerak 7.1.1 Kepala Teknik


n hasil tambang dan
peledakan pengawasan
harus
menyediakan
pengamanan
mesin dengan
syarat tidak
mengganggu
proses kerja

13 | T e k n i k P e l e d a k a n
8. Pemasangan 8.1 Mesin 8.1.1 Menggunakan
penyangga pemotong yang sarung tangan,
tambang tajam dan masker serta
bawah tanah bergetar memposisikan
kayu pada
tempat yang
aman

Memastikan
8.2 Bahaya kayu/ 8.2.1 pekerja mampu
balok, keseleo mengangkatnya
dan tertimpa , serta saat
mengangkat
kayu perlu
menggunakan
sepatu safety

Tabel 3. HIRAC Tambang Terbuka

NO AKTIVITAS BAHAYA UKURAN FAKTOR RESIKO


PELEDAKA / KONTROL
N RESIKO Dam Kem Resik
pak ungki o
a nan Axb
b
1. Peralatan Kurangn Pengeceka
dan ya alat n
perlengkap atupun pemelihara
an bahan perlengk an dan
peledak. apan, penyimpan
dan an,
kegiatan peralatan 1 C L

14 | T e k n i k P e l e d a k a n
peledaka dan bahan
n tidak peledakaa
dapat n saat ini
dilakuka
n
bertahab.
2. Penangana Menimbu Harus
n area lkan dilakukan
kerja kebijaka pemeriksa
gudang n pada an secara
area rutin oleh
peledaka kepala 1 C L
n. teknis
tambang
atau tugas
yang
berwenang
3. Mempersia Berlebiha Tetap
pkan n dalam
primer menggun kemasan
(priming) akan aslinya
bahan dan tidak 3 C M

ledak, lebih dari


daya 5.000 kg
ledaknya kapasitasn
besar. ya.
4. Penafsiran Pengisisa Pengeceka
lubang n n Kembali
ledak berlebiha lubang
(loading). n ledak,
sehingga sebelum 2 D M

15 | T e k n i k P e l e d a k a n
ledakan mengisi
tidak lubang
diprediks ledak.
i.
5. Penyambu Terjadiny Mengontro
ngan a arus l Kembali
rangkaian pendudu penggalian
k peledakan
(konslet), pemeriksa
adanya an 4 C E
korban keselamat
jiwa, an kerja.
menimbu
lkan
kebakara
n, atau
menyeba
bkan
kerusaka
n
rangkaia
n listrik.
6. Pemilihan Tidak Membaca
dan memenu dan harus
menyiapka hi mengetah
n tempat ataupun ui aturan
pemegang aba-aba mengenai
blasting dari peledakan.
machine. pemegan
g blasting
machine,

16 | T e k n i k P e l e d a k a n
ledakan 4 E M
tidak
terkontro
l
sehingga
terjadi
kerusaka
n.
7. Pemeriksa Tidak Memakai
an pasca mempers alat safety
peledakan iapkan lengkap
dan material terutama 4 D M
pengaman atau alat safety
lokasi debu glases dan
peledakan hasil penyaringa
peledaka n
n penerapan
material dan
debu pemeriksa
dapat an
merusak dilakukan
penerapa dengan
n dan hati-hati.
material
sisa.

17 | T e k n i k P e l e d a k a n
Tabel 4. HIRAC Tambang Bawah Tanah

NO AKTIVITAS BAHAYA UKURAN FAKTOR RESIKO


PELEDAKA / KONTROL
N RESIKO Dam Kem Resik
pak ungki o
a nan Axb
b
1. Peralatan Kuranga Melakuka
dan n alat n
perlengkap atau pemeriksa
an bahan bahan an
peledak. peledak pemelihara
tidak an dan
bisa pengonntr 1 C L
dilakuka olan
n terhadap
peledaka alat dan
n bahan
peledakan
2. Pengaman Menimbu Pemeriksa
an area lkan an harus
peledakan kerusaka dilakukan
kerja/guda n diarea satu kali
ng peledaka seminggu
n oleh 3 C M
kerusaka kepala
n area teknik
tambang tambang
dan dan
korban berwenang
jiwa

18 | T e k n i k P e l e d a k a n
3. Persiapan Kelebiha Memastika
bahan n dalam n bahan
ledak penggun ledak dan
aan tetap
bahan dalam 4 D H

ledak kemasan
mengaki aslinya
batkan dari 5.000
daya kg
ledak kapasitasn
yang ya
besar
4. Penafsiran Peledaka Pengeceka
lubang n tidak n Kembali
ledak terpredik terhadap 4 C H
si lubang
kerusaka ledak
n pada
trowonga
n
tambang
bawang
bawah
tanah
5. Penyambu Menimbu Membaca
ngan lkan buku
rangkaian korban safety
jiwa lengkap
karena safety
arus glases dan 3 B H
pendek penyaring

19 | T e k n i k P e l e d a k a n
yang pernapasa
terjadi, n yang
keberang harus
katan digunakan
dan
kerusaka
n pada
troeonga
n.
6. Pemilihan Ledakan Memeriksa
dan tidak dan
penyiapan terkontro memastika
tempat l hingga n Kembali 2 E L
pemagang terjadi penggalian
blasting kerusaka peledakan.
n.

7. Pemeriksa Tidak Memakai


an pasca mempers safety
dilakukan ilahkan lengkap
nya materia/ seperti 4 C H
aktivitas debu glases dan
peledakan hasil penyaringa
dan peledaka n
pengaman n dapat pernapasa
menyeba n yang

20 | T e k n i k P e l e d a k a n
an lokasi bkan harus
peledakan kerusaka digunakan
n pada
pernapas
an dan
bahn
peledak
yang
mengala
mi gagal
ledak

3.2 Pembahasan
Praktikum yang dilaksanakan pada tanggal 10 november
2022 merupakan praktikum yang membahas tentang K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dalam peraktikum ini
dilakukan untuk penganalisisan JSA atau yang disebut sebagai Job
Safety Analysis yang merupakan Teknik manajemen keselamatan
yang fokusnya pada identifikasi bahaya yang berhubungan dengan
rangkaian pekerjaan atau tugas yang dilakukan dengan tujuan
untuk menghindari kecelakaan saat bekerja. Manajeman JSA yang
efektif dimulai dengan mengidentifikasi dan mengendalikan bahaya
sebelum insiden terjadi. Dalam praktikum dijelaskan bahwa
aktivitas peledakan dalam pertambangan merupakan aktivitas yang
memiliki resiko bahaya yang tinggi sehingga perlu dilakukan job
safety analisis (JSA) untuk mencegah dan mengendalikan insiden.
Identifikasi bahaya dilakukan pada setiap tahapan peledakan mulai
dari pemeriksaan dan menggunakan APD lengkap hingga pada
tahapan setelah dilakukannya peledakan.

21 | T e k n i k P e l e d a k a n
Gambar 1. Contoh JSA Peledakan

Di atas merupakan contoh dari JSA Peledakan di mana


tujuan dilakukannya JSA adalah untuk menciptakan lingkungan
kerja yang lebih selamat dengan mempelajari dan mencatat setiap
langkah dari suatu pekerjaan, menemukan bahaya atau potensi
bahaya yang ada dan melakukan usaha-usaha pencegahan dan
pengendalian insiden. Sedangkan K3 dalam pertambangan sendiri
memiliki peranan yang sangat penting dalam terlaksananya suatu
kegiatan penambangan, sehingga segala bentuk tindakan ataupun
tahapan kegiatan penambangan, baik pada tambang terbuka
maupun pada tambang bawah tanah perlu diperhatikan Langkah
kerja dan analisa resiko dan bahaya terhadapnya.

22 | T e k n i k P e l e d a k a n
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang didapatkan berdasarkan hasil dari


praktikum ini yaitu:
1. K3 di dalam kegiatan penambangan khususnya peledakan
memiliki peranan dalam menganalisa resiko dan bahaya yang
mungkin akan terjadi pada kegiatan peledakan. Analisa tersebut
mencakup segala perilaku/kejadian yang berkaitan dengan
kesehatan dan keselamatan para pekerja, JSA, SOP yang baik
dan benar, serta bentuk kegiatan penanganan ataupun kegiatan
pengendaliannya
2. Membuat JSA sederhana pada suatu kegiatan pertambangan
dapat dilakukan dengan cara membuat urutan Langkah
pekerjaan dari sebuah kegiatan. Mengidentifikasi bahaya dan
resiko yang dapat timbul akibat masing-masing urutan langkah
pekerjaan,serta membuat tindakan pengendalian yang sudah
dilaksanakan atau belum dilaksanakan.

4.2 Saran

Untuk praktikum yang akan datang, diharapkan agar pratikan


lebih fokus dan serius dalam pratikum, agar materi yang
disampaikan dapat dimengerti dengan jelas terkait Kesehatan dan
keselamatan bekerja terutama dalam kegiatan peledakan.

23 | T e k n i k P e l e d a k a n
DAFTAR PUSTAKA

Anas, V. A., Ramli, M., & Ilyas, A. (2021). Inisiasi penerapan


keselamatan dan kesehatan kerja pada kegiatan pertambangan
material kontruksi di PT Harfia graha perkasa. Jurnal Terapan
Untuk Pengabdian Masyarakat, 4(2).
Budiarto, Agung, T., & Cahyadi. (2011). peranan keselamatan dan
kesehatan kerja (k3) dalam kegiatan peledakan mineral dan
batubara. Jurnal Konferensi Teknik Industri.
Hasibuan, A. (2020). teknik keselamatan kerja dan kesehatan kerja
(J. Simarmata, Ed.; 1st ed.). yayasan kita menulis.
Hidayatullah, R., & Salmani. (2019). Teknik Peledakan (A. F. Irawan,
Ed.). Politeknik Banjarmasin.
Siagan, T. (2022). penyuluhan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja (k3) di cv.cendana baru. Jurnal ABDIMAS UPMI,
1(2).
Toba, R. (2020). Teknis Pengelolaan Bahan peledak komersial pada
industri pertambangan. In H. Rahmadhani (Ed.), Teknik
Pertambangan (pp. xxvii–481). CV Budi Utama.

24 | T e k n i k P e l e d a k a n
LAMPIRAN

25 | T e k n i k P e l e d a k a n
26 | T e k n i k P e l e d a k a n

Anda mungkin juga menyukai