Sukmandaru Prihatmoko
Ketua Umum IAGI
Salida 1669
VOC Abad 17 - 18
Sejarah Pertambangan Indonesia (3)
Era Penjajahan Belanda (1900-1942)
1900 1942
Emas di Mangani,
Timbal di Tasik - 1938
Sumbar – 1912
Fase 1: 1967-1975
Tembaga, timah, nikel laterit, bauksit
Fase 2: 1969-1981
Porfiri tembaga
Fase 3: 1982-2004
Emas
Boom 1: 1985-1991
Boom 2: 1995-1998
Pacific Plate
Inidia-Australia Plate
Bumi dan Pergerakan Lempeng Tektonik
Keterdapatan Bahan Tambang - dalam Tatanan Tektonik dan Geologi
(IAGI-MGEI, 2016)
Potensi Mineral Indonesia Au-Cu (Maryono, 2015)
+5 Moz of Au
+2 Moz of Au
Cu-Au Mine
Au Mine
Laju Produksi Mineral Indonesia
(Kemenkeu, 2018)
(Schodde, 2016)
Biaya Eksplorasi Mineral Indonesia
(Schodde, 2016)
CATATAN PENUTUP
Road Map Pertambangan Nasional – Usulan IAGI (2016)
Bahan tambang dan sumber energi (mineral,
batuan, batubara, migas dsb) adalah esensial Visi
untuk kehidupan manusia kegiatan
Menjadi negara pengelola industri pertambangan yang berdaulat, tangguh dan mandiri:
pertambangan tidak mungkin berhenti
1. Struktur industri pertambangan nasional yang kuat, mandiri dan berkeadilan
Tektonik dan geologi Indonesia sangat kompleks 2. Industri pertambangan yang berdaya saing tinggi di tingkat regional dan global
tapi berpotensi tinggi sebagai tempat keterdapatan 3. Industri pertambangan berbasis inovasi teknologi
sumberdaya mineral dan sumber energi
eksplorasi sistematis harus dilakukan terus-
menerus agar potensi mineral dapat dikelola
dengan baik deposit-deposit “un-conventional”
perlu ditargetkan
Eksplorasi adalah “masa depan” inventori,
produksi, revenue, pembangunan masyarakat
setempat dan serapan tenaga kerja
Penambangan dan industri pertambangan harus
dikelola dengan baik sesuai kaidah “good mining
practices” pemanfaatan optimal dan konservasi
“Road map” ke perbaikan/ pembenahan industri
pertambangan (rencana dan langkah jelas)
pernah dimulai melalui KEN (tapi terhenti),
kemudian IAGI pernah membuat “road map”
pertambangan mineral Bappenas, ESDM (2016)