Anda di halaman 1dari 6

Tekstur dan Struktur Pada Batuan Sedimen

Tekstur Batuan Sedimen


a. Ukuran butir
Dalam pemerian ukuran butir digunakan pedoman ukuran dari Skala
Wentworth yaitu

b. Sortasi atau Derajat Pemilahan


Derajat pemilahan adalah tingkat keseragaman dari butiran pembentuk batuan
pembentuk batuan sedimen. Derajad pemilahan inipun hanya dapat diamati secara
megaskopis pada batuan yang bertekstur kasar. Tingkat-tingkat dalam derajad
pemilahan ini adalah :
Pemilahan baik

(well sorted)

Pemilahan sedang (moderately sorted)


Pemilahan buruk (poorly sorted)

3. Derajat Pembundaran (Roundness)


Yaitu nilai membulat/meruncingnya fragmen pembentuk batuan sedimen,
dimana untuk ini diberikan 5 kategori, yaitu:
a.

Angular

(menyudut)

b.

Sub-Angular (menyudut tanggung)

c.

Sub-Rounded (membulat tanggung)

d.

Rounded (membulat)

e.

Well Rounded

(membulat baik)

Kebundaran/roundness: menyatakan kebundaran atau ketajaman sudut


butiran, yang mencerminkan tingkat abrasi selama transportasi.
Merupakan sifat permukaan dari butiran
Disebabkan oleh pengaruh transport terhadap butiran

d. Kemas (Fabric)
Kemas/fabric: merupakan sifat hubungan antar butir sebagai fungsi orientasi
butir dan packing, secara umum dapat memberikan gambaran tentang arah aliran
dalam sedimentasi serta keadaan porositas dan permeabilitas batuan. Di dalam batuan
sedimen klastik dikenal dua macam kemas, yaitu:
Kemas Terbuka, Butiran tidak saling bersentuhan (mengambang di dalam matrik).
Kemas Tertutup, Butiran saling bersentuhan satu sama lain.

Struktur Pada Batuan Sedimen

Studi struktur Sedimen paling baik dilakukan di lapangan ( Pettijohn, 1975 ), dapat
dikelompokkan menjadi tiga macam struktur, yaitu :
1. Struktur Sedimen Primer
Struktur ini merupakan struktur sedimen yang terbentuk karena proses sedimentasi
dapat

merefleksikan mekanisasi pengendapannya. Contohnya seperti perlapisan, gelembur

gelombang, perlapisan silang siur, konvolut, perlapisan bersusun, dan lain-lain. (Suhartono,
1996 : 47)
Struktur primer adalah struktur yang terbentuk ketika proses pengendapan dan ketika
batuan beku mengalir atau mendingin dan tidak ada singkapan yang terlihat. Struktur primer
ini penting sebagai penentu kedudukan atau orientasi asal suatu batuan yang tersingkap,
terutama dalam batuan sedimen.
2. Struktur Sedimen Sekunder
Struktur yang terbentuk sesudah proses sedimentasi, sebelum atau pada waktu
diagenesa. Juga merefleksikan keadaan lingkungan pengendapan misalnya keadaan dasar,
lereng dan lingkungan organisnya. Antara lain : beban, rekah kerut, jejak binatang.

3. Struktur Sedimen Organik


Struktur yang terbentuk oleh kegiatan organisme, seperti molusca, cacing atau
binatang lainnya. Antara lain : kerangka, laminasi pertumbuhan.

Struktur batuan sedimen yang penting antara lain struktur perlapisan dimana struktur
ini merupakan sifat utama dari batuan sedimen klastik yang menghasilkan bidang-bidang
sejajar sebagai hasil proses pengendapan. Faktor-faktor yang mempengaruhi adanya struktur
perlapisan adalah:
a.

Adanya perbedaan warna

b. Adanya perbedaaan ukuran butir


c.

Adanya perubahan struktur sedimen

d. Adanya perbedaan komposisi mineral


e.

Adanya perubahan macam batuan

f.

Adanya perubahan kekompakan

Struktur batuan sedimen:

Perlapisan: - Lapisan: tebal > 1 cm


- Laminasi: tebal < 1 cm
Jenis perlapisan: Paralel lamination, Cross lamination / cross beds, Convolute lamination,

Gradded bedding, Injection structures (sandstones dykes).

Struktur di bidang perlapisan:

Di bagian bawah : load cast, flute cast


Di bagian atas : ripple marks, mud cracks, organic marks (tracks & trails, burrow)
Macam-macam struktur:
Masif, Bila tidak menunjukkan struktur dalam atau ketebalan lebih dari 120 cm.
Perlapisan sejajar, Bila bidang perlapisan saling sejajar. Ketebalannya lebih dari 1 cm

Laminasi, Perlapisan sejajar yang ukuran atau ketebalannya lebih kecil dari 1 cm. Terbentuk
dari suspensi tanpa adanya mekanik.
Perlapisan pilihan (graded bedding), Bila perlapisan disusun atas butiran yang berubah teratur
dari halus ke kasar pada arah vertikal, terbentuk pada arus pekat.
Perlapisan silang siur, Perlapisan yang membentuk sudut terhadap bidang lapisan yang
berada di atas atau di bawah dan dipisahkan oleh bidang erosi, terbentuk intensitas arus yang
berubah-ubah.

Anda mungkin juga menyukai