Anda di halaman 1dari 43

LINGKUNGAN PENGENDAPAN

TRANSISI
(MARGINAL-MARINE)
Pendahuluan
 Lingkungan Peralihan merupakan batas antara
lingkungan darat dan laut.
 Daerahnya merupakan suatu zona sempit yang
didominasi oleh proses sungai (RIVERINE),
gelombang (WAVE) dan pasangsurut (TIDAL).
 Salinitas bervariasi, dari FRESHWATER-
BRACKISHWATER-SUPERSALINE, tergantung pasokan
air sungai dan iklim.
 Umumnya didominasi oleh proses yang berkaitan
dengan energi gelombang dan arus yang tinggi.
 Organisme yang hidup mempunyai kemampuan
adaptasi yang tinggi terhadap perubahan salinitas
dan suhu, dengan cara menggali sedimen dan hidup
di dalamnya.
• Endapan sedimen yang ada bervariasi :
konglomerat, batupasir, SHALE, sedimen
karbonat dan sedimen evaporit.
• Macam lingkungan peralihan :
1. Delta
2. Pantai dan Barrier Island
3. Lagun dan Estuarin
4. Tidal Flat
1. SISTeM DeLTA
• Istilah DELTA digunakan pertama kali oleh
HERODOTUS (Yunani, 490 SM) untuk
menyebut suatu bentukan endapan aluvial
berbentuk segitiga (TRIANGULAR) yang
terdapat pada mulut Sungai Nil, yang
menyerupai salah satu huruf dalam abjad
Yunani (∆ = Delta)
• Pengertian delta mengacu pada semua
deposit yang terendapkan di bawah muka air,
yang terbentuk oleh endapan sungai (fluvial)
yang masuk pada suatu tubuh air.
 Delta dapat terjadi pada berbagai macam tubuh air
dimana endapan sungai lebih banyak yang
diendapkan dibandingkan dengan endapan yang
disapu/dibawa gelombang atau arus.
 Oleh karena itu, delta dapat terbentuk pada danau,
INLAND SEA, maupun ocean.
 Delta dapat terbentuk pada semua benua, kecuali
ANTARCTICA dan GREENLAND) dimana keduanya
tertutup oleh es, sehingga aliran air permukaan yang
membawa sedimen jarang terjadi.
• Syarat terbentuknya delta :
1.There is a fluvial/river.
2. Standing body of water.
3. Positive feature aerial (aerial processes) is
bigger then sea processes. Sediment influx
from aerial (aerial processes) is bigger then
sea processes
GeomeTri DelTa

• Proses yang berperanan membentuk tipe-


tipe delTa :
1. Proses Fluvial (Fluvial dominated)
2. Proses Gelombang (Wave dominated)
3. Proses Pasang Surut (Tide dominated)
Bagan Klasifikasi Delta (Galloway, 1983)
i. Fluvial Dominated delTa
• Where delta formation is river-dominated and
less subject to tidal or wave action, more
deposition occurs and a delta may take on a
multi-lobed shape which resembles a bird's
foot. An example of a river dominated delta is
the Mississippi River delta
• Bentuk delta elongate-lobate
• Endapan : Muddy to mixed
Bird’s foot delta
• Model stratigrafi pada delta ini yaitu
coarsening upward sequence. Pada bagian
atas terdapat coarsening upward sequence
dalam skala kecil (3 – 10 m) yang banyak
terdapat akar tumbuhan dan gambut.
Coarsening upward sequence dalam skala
besar (60 – 150 m) berada pada bagian bawah
yang kebanyakan tersusun oleh lempung,
lanau dan pasir.
ii. Wave dominated delta

 Another type of delta is a wave dominated delta. Deposition


is still occurring on this landform, however, waves erode the
outer edge of the structure, giving it an even more
identifiable delta shape. An example of this is the Nile River
delta
 Geometry:
1. More lobate and have smooth, arcuate to sharp margins.
2. Longshore drift may rework sediment along coastline.
3. Lobes strung out parallel to shoreline.
+ Bentuk delta : Arcuate
+ Endapan : Sandy
Wave Dominated Delta (Cuspate)
• Model stratigrafi pada delta ini menunjukkan
coarsening upward sequence yang tersusun
atas pasir, lanau dan lempung.
iii. Tidal Dominated Delta
• Deltas which undergo strong tidal interaction are classified as
tide-dominated deltas.
• As sediment travels out of the delta into the sea, high tides
and flood tides confine sediment on the delta plain and low
tides carry sediment seaward.
• Tide-dominated deltas typically occur in locations of large
tidal ranges or high tidal current speeds.
• In situations such as these, where the sediment supply is over
powered by strong tidal currents, the delta tends to be very
small.
• Another resulting feature of a tide-dominated delta is that it
has many linear structures parallel to the tidal flow and
perpendicular to the shore
• Bentuk delta : Estuarine to irregular
• Endapan : Muddy to sandy
Tidal dominated Delta
• Coarsening upward sequence, yang tersusun
atas interbeded sand, silt, lumpur dan
kemudian pasir halus hingga pasir kasar.
• Cross-bedding karena pengaruh erosi pasang
surut
Morfologi Delta

• Morfologi Delta
2. PaNTaI dan BaRRIER ISLaND
 water. It usually consists of loose particles which are often
composed of rock, such as sand, gravel, pebbles, or cobble.
The particles of which the beach is composed can sometimes
instead have biological origins, such as shell fragments or
coralline algae fragments.
 Beaches often occur along coastal areas, where wave or
current action deposits and reworks sediments.
 Barrier Island is a narrow island of sand that lies parallel to a
shoreline. Barrier islands buffer the mainland from storms and
large waves formed in the ocean. The area behind a barrier
island— commonly called a lagoon—has relatively low-energy,
enabling the formation of important environments such as
marshes, flats, seagrass beds, and oyster reefs that could not
form under the constant crashing of large waves.
 A beach is a geological landform along the shoreline of a body
of
 A beach is a geological landform along the shoreline of a
body of water. It usually consists of loose particles which are
often composed of rock, such as sand, gravel, pebbles, or
cobble. The particles of which the beach is composed can
sometimes instead have biological origins, such as
shell fragments or coralline algae fragments.
 Beaches often occur along coastal areas, where wave or
current action deposits and reworks sediments.
 Barrier Island is a narrow island of sand that lies parallel to a
shoreline. Barrier islands buffer the mainland from storms
and large waves formed in the ocean. The area behind a
barrier island— commonly called a lagoon—has relatively
low-energy, enabling the formation of important
environments such as marshes, flats, seagrass beds, and
oyster reefs that could not form under the constant crashing
of large waves.
Model Stratigrafi
3. Lagoon dan EsTuaRine
• A lagoon is a body of comparatively shallow
salt or brackish water separated from the
deeper sea by a shallow or exposed sandbank,
coral reef, or similar feature. Thus, the
enclosed body of water behind a barrier reef
or barrier islands or enclosed by an atoll reef
is called a lagoon.
• Lagoon atau laguna merupakan daerah yang
tertutup barrier-island, tidak ada atau sedikit
yang berhubungan dengan laut bebas, tidak
terdapat pergerakan air sehingga terjadi
reduksi, dan juga memiliki biota yang sedikit.
• A lagoon is a body of comparatively shallow salt or
brackish water separated from the deeper sea by a
shallow or exposed sandbank, coral reef, or similar
feature. Thus, the enclosed body of water behind a
barrier reef or barrier islands or enclosed by an
atoll reef is called a lagoon.
• Lagoon atau laguna merupakan daerah yang
tertutup barrier-island, tidak ada atau sedikit yang
berhubungan dengan laut bebas, tidak terdapat
pergerakan air sehingga terjadi reduksi, dan juga
memiliki biota yang sedikit.
Lagoon
Pola sirkulasi air pada laguna hanya sedikit dipengaruhi oleh
air tawar yang mengalir ke dalam bagian laguna dibandingkan
pada estuaria, dan banyak laguna yang tidak mengalami
pergantian air.
 Begitu juga sirkulasi dengan laut terbuka dibatasi oleh
adanya beberapa barrier-island. Sehingga, pergerakan air
yang utama pada laguna terjadi dalam bentuk arus pasang
surut yang bergerak masuk dan keluar melewati teluk sempit
di antara barrier-island.
 Sedimen berpasir dapat terendapkan dalam energi tidal
channel yang lebih besar di dalam laguna. Sebaliknya
sedimentasi di dalam laguna didominasi oleh lanau dan
lumpur yang dipengaruhi oleh pasang naik dan pasang surut,
meskipun sesekali gelombang besar selama badai dapat
mengakibatkan penyapuan sedimen dari barrier-island.
Model Stratigrafi Endapan Lagoon
Estuarine
 Estuarine merupakan tubuh pesisir pantai yang
semi-tertutup dengan satu atau lebih sungai
mengalir di dalamnya dan langsung berhubungan
dengan laut terbuka.
 Proses pada estuarin dipengaruhi oleh aliran arus
sungai dan kekuatan pasang-surut, sehingga pola
distribusi dan sirkulasi salinitas pada estuarin dapat
dikatakan kompleks dan berbeda antar tiap jenis
estuaria
 Deposit sedimen dapat dibawa ke dalam estuarin
oleh sungai maupun arus pasang-surut. Pola
sedimen yang membentuk estuarin bergantung pada
proses mana yang relatif dominan
 Pada estuarin dengan pengaruh sungai lebih besar
dibanding pengaruh pasang-surut, didominasi oleh
akumulasi lempung dan sedikit pasir serta beberapa
pecahan biogenik seperti cangkang moluska, bagian
pohon dan pellet.
 Pada estuarin dengan pengaruh sungai dan pasang-
surut yang sama besar atau pengaruh pasang-
surutnya lebih besar, dikarakteristikkan oleh deposisi
pasir pada jalur pasang-surut dan point bar, tetapi
sedimen lempung kemungkinan terakumulasi pada
shallow bay dan tidal marsh.
Macam-macam estuarine
Model Stratigrafi Endapan Estuarin
4. Tidal Flat
 Tidal-Flat merupakan suatu sistem dataran yang
terbentuk ketika tidak ada aktifitas gelombang besar.
Ketika masih ada aktifitas gelombang yang energi
relatif besar maka tidak akan terbentuk tidal-flat
karena tenaga air dari gelombang akan terus
menggerus permukaan sedimen di sekitarnya,
akibatnya sedimen di permukaan tersebut tidak
sempat membentuk menjadi dataran karena terus
mengalami pergerakan sesuai dengan arah
gelombang membawanya.
 Tidal-flat dapat dibagi kedalam tiga zona, yaitu zona
subtidal, zona intertidal dan zona supratidal. Ketiga
zona ini memiliki karakteristik yang berbeda-beda
Tidal-Flat merupakan suatu sistem dataran yang
terbentuk ketika tidak ada aktifitas gelombang besar.
Ketika masih ada aktifitas gelombang yang energi
relatif besar maka tidak akan terbentuk tidal-flat
karena tenaga air dari gelombang akan terus
menggerus permukaan sedimen di sekitarnya,
akibatnya sedimen di permukaan tersebut tidak
sempat membentuk menjadi dataran karena terus
mengalami pergerakan sesuai dengan arah
gelombang membawanya.
Tidal-flat dapat dibagi kedalam tiga zona, yaitu zona
subtidal, zona intertidal dan zona supratidal. Ketiga
zona ini memiliki karakteristik yang berbeda-beda
Model Stratigrafi Endapan Tidal Flat

Anda mungkin juga menyukai