Anda di halaman 1dari 5

PERTEMUAN 3: TEKS EKSPOSISI

Perhatikan teks berikut ini!

 Teks Eksposisi
 Paragraf atau karangan yang terkandung sejumlah informasi dan pengetahuan yang
disajikan secara singkat, padat, dan akurat.
 Pendapat lain menyatakan bahwa teks eksposisi adalah jenis atau ragam teks yang
memiliki fungsi menyampaikan gagasan-gagasan berupa pemikiran tentang suatu topik.
Paragraf eksposisi ini bersifat ilmiah atau dapat dikatakan non fiksi.
 Dari define di atas, maka dapat disimpulkan bahwa teks eksposisi merupakan paragraf
argumen yang disertai dengan bukti ilmiah.

 Tujuan
Menjelaskan informasi tertentu supaya dapat menambah ilmu pengetahuan
pembaca, sehingga dengan membaca teks eksposisi maka pembaca akan mendapatkan
pengetahuan secara rinci dari suatu hal atau kejadian.
 Ciri-Ciri
 Singkat dan Padat
 Gaya informasi yang mengajak.
 Penyampaian teksnya secara lugas dan menggunakan bahasa yang baku.
 Menjelaskan informasi-informasi pengetahuan.
 Tidak memihak berarti tidak memaksakan kemauan dari penulis terhadap pembacanya.
 Teks eksposisi bersifat objektif dan netral.
 Penjelasannya disertai data-data yang akurat.
 Fakta digunakan sebagai alat konkritasi dan kontribusi.
 Umumnya menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, bagaimana
 Struktur Teks Eksposisi

1. Judul
Judul hendaknya menggambarkan sesuatu yang dibahas dalam teks eksposisi. Judul
hendaklah ditulis dengan kata-kata yang singkat, menarik dan sarat akan makna.

2. Pernyataan Umum atau Tesis


Bagian ini berfungsi untuk memperkenalkan topik sekaligus menempatkan pembaca pada
posisi tertentu. Karena dengan teks yang digunakan penulis ingin mengemukakan pendapat, maka
pembaca bisa berada pada posisi yang sependapat atau pada posisi yang bersebrangan
dengannya.

3. Argumentasi atau alasan


Bagain dari teks eksposisi adalah argumen atau alasan. Panjang dan pendeknya bagian ini
tergantung pada jumlah argumen yang telah kalian kenalkan secara garis besar di dalam
pernyataan umum, kemudian kalian menyebutkan ulang dan menjabarkan argumen tersebut
dalam paragraf-paragraf. Pengembangan argumen menjadi paragraf ini dilakukan melalui
penyajian contoh dan alasan.

4. Penegasan Ulang Pendapat (Simpulan)


Pengulangan tersebut dilakukan dengan berdasarkan pada argumen yang telah disajikan di
dalam bagian sebelumnya. Pengulangan opini bersifat pilihan, sehingga tidak semua teks
Eksposisi mempunyainya.

 Contoh

Realita Hukum di Indonesia Judul

Dalam hal ini sebenarnya hukum yang ada di Tesis


Indonesia sebagaimana yang telah diatur pada
undang-undang telah secara tegas mengatur
hukuman berbagai pelaku tindak kejahatan.
Namun, realitanya seringkali terjadi
ketidakadilan hukum yang merugikan banyak
orang. Hukum boleh saja tegas, namun menjadi
tumpul di hadapan koruptor.

Bukan rahasia umum lagi bahwa para koruptor di Argumentasi


Indonesia mendapatkan hukuman yang
tingkatannya masih tergolong ringan, bahkan ada
koruptor yang menerima fasilitas mewah padahal
sudah merugiakan bangsa. Seringkali kita
menonton berita bahwa seorang maling dihajar
masa hingga tewas. Namun belum pernah ada
koruptor di Indonesia dikeroyok masa sampai
tewas.

Hukum di Indonesia itu bisa dikatakan hanya Penegasan Ulang


tegas di hadapan rakyat kecil. Sebut saja kasus
yang pernah menimpa nenek Asyani, kasusnya
hanya karena diduga mencuri kayu, beliau
terancam hukuman selam lima tahun penjara.
Sungguh tidak adil memang jika dibandingkan
dengan hukuman yang akan diterima koruptor.

 Unsur Kebahasaan

 Pronomina

Pronomina merupakan kata ganti orang yang dapat digunakan terutama pada saat pernyataan
pendapat pribadi diungkapkan. Pronomina dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu:

o Pronomina persona “kata ganti orang” yaitu persona tunggal, contohnya; ia, dia, anda,
kamu, aku, saudara, -nya, -mu, -ku, si dan pesona jamak contohnya seperti; kita, kami,
kalian, mereka, hadirin, para.
o Pronomina nonpersona “kata ganti bukan orang” yaitu pronomina penunjuk, contohnya
ialah; ini, itu, sini, sana, dan pronomina penanya contohnya; apa, mana, siapa.

 Konjungsi

Konjungsi atau kata penghubung digunakan dalam teks eksposisi untuk memperkuat
argumentasi, berikut ini ialah jenis konjungsi yang dapat ditemukan pada teks eksposisi seperti:

o Konjungsi waktu yaitu sesudah, setelah, lalu, sebelum, setelah itu, kemudian.
o Konjungsi gabungan yaitu serta , dan, dengan.
o Konjungsi pembatasan yaitu asal, kecuali, selain.
o Konjungsi tujuan yaitu untuk, supaya, agar.
o Konjungsi persyaratan yaitu jika, jikalau, apabila, bila, asalkan, bilamana, apabila.
o Konjungsi perincian, adalah, yaitu, ialah, antara lain, yakni.
o Konjungsi sebab-akibat, sehingga, karena, sebab, akibat, akibatnya.
o Konjungsi pertentangan, akan tetapi, tetapi, namun, melainkan, sedangkan.
o Konjungsi pilihan, atau.
o Konjungsi penegasan/penguatan, apalagi, bahkan, hanya, lagi pula, itu pun.
o Konjungsi penjelasan, bahwa.
o Konjungsi perbandingan, bagai, seperti, serupa, ibarat.
o Konjungsi penyimpulan, oleh sebab itu, oleh karena itu, jadi, dengan demikian.

 Kata Leksikal

Adapun kata leksikal yang diantaranya yaitu:

o Nomina yaitu kata yang mengacu pada benda, baik nyata ataupun abstrak.
o Verba yaitu kata yang mengandung makna dasar perbuatan, proses atau keadaan yang
bukan sifat.
o Adjektiv yaitu kata yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau keadaan orang, benda
dan binatang.
o Adverbia yaitu kata yang melengkapi atau memberikan informasi berupa keterangan
tempat, waktu, suasana, alat, cara dan lain-lain.
 Lalu, apa beda teks eksposisi dengan teks eksplanasi dan teks argumentasi?
Perhatikan contoh teks berikut!

Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan
demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992)
bahwa anak-anak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk
mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang
mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA,
kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga.
Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua
mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.

Paragraf tersebut merupakan teks argumentasi, karena hanya memaparkan


pendapat/argumen saja tanpa disertai fakta yang kuat. Perhatikan teks berikut ini!

Gerhana bulan merupakan salah satu fenomena alam yang sering kita jumpai. Peristiwa
alam ini terjadi apabila bulan beroposisi dengan matahari. Namun, oposisi bulan dengan matahari
tidak akan selamanya menghasilkan peristiwa gerhana bulan.
Mengapa? Sebab kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika sebesar. Akan ada
saat dimana terjadi perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika, yang kemudian akan
menyebabkan munculnya dua titik yang juga dikenal dengan istilah node.

Nah, gerhana bulan akan terjadi apabila bulan beroposisi dengan titik nude tersebut.
Dibutuhkan sekitar 29,53 hari sampai bulan bergerak dari satu titik ke titik oposisi lainnya.

Faktanya, ketika terjadi gerhana bulan, sebenarnya terkadang penampakan bulan masih
dapat terlihat. Hal ini disebabkan karena sinar matahari yang masih tersisa, berbelok menuju arah
bulan oleh atmosfer bumi.

Sinar matahari yang dibelokkan itu tentu memiliki spektrum cahaya kemerahan, yang
merupakan alasan mengapa saat peristiwa gerhana bulan, tampilan bulan akan terlihat lebih gelap,
biasanya berwarna merah gelap, jingga atau bahkan coklat.

Untuk mengamati gerhana bulan, dapat Anda lakukan dengan mata telanjang tanpa adanya
bahaya sedikit pun. Pada saat terjadi gerhana bulan, umat Islam yang melihat dan mengamati
peristiwa gerhana tersebut disunnahkan untuk melakukan salat gerhana (salat khusuf).

Ketika bayangan bumi menutupi sebagai atau seluruh penampang bulan, maka pada saat
itulah akan terjadi gerhana bulan. Terutama ketika bumi menempati posisi di antara matahari dan
bulan, dan berada pada satu garis lurus yang sama, yang kemudian membuat sinar Matahari tidak
dapat mencapai bulan karena dihalangi oleh posisi bumi saat itu.

Teks tersebut merupakan teks eksplanasi, karena cirinya adalah memaparkan/menjelaskan


proses terjadinya sesuatu, sedangkan teks eksposisi adalah memaparkan argumen disertai
dengan bukti atau fakta yang mendukung.
sumber: emodul.kemdikbud.go.id

https://www.gurupendidikan.co.id/teks-eksposisi/

https://www.yuksinau.id/teks-eksplanasi-pengertian-struktur-
contoh/#:~:text=Teks%20eksplanasi%20adalah%20teks%20yang,hubungan%20sebab%20akibat%20dan%20pros
es.

https://greatedu.co.id/greatpedia/mengenal-teks-eksposisi-bahasa-indonesia-kelas-x

Anda mungkin juga menyukai