PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dunia, antara pria dengan wanita sudah bercerai, dan salah seorang diantara
1
2
menganggap bahwa hal tersebut sebagai tanda bahwa ikatan perkawinan telah
nikah menurun dari tahun 2012 menjadi sebanyak 2.218.130 peristiwa, namun
ideal tetapi sulit diterapkan. Sebab, pengendalian diri secara mutlak merupakan
hal yang mustahil. Menurut ideologi Islam, kaidah hukum yang bersifat
kebebasan tanpa batas tidak masuk akal dan hanya menimbulkan kemelut,
1
Zainuddin Ali, Hukum Perdata di Indonesia, (Jakarta; Sinar Grafika, 2006) h. 73
2
Republika.co.id, “Tingkat perceraian di Indonesia Meningkat tiap tahun ini datanya”,
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/11/14/nf0ij7-tingkat-perceraian-indonesia-
meningkat-setiap-tahun-ini-datanya diakses tanggal 28 Desember 2014.
3
bahaya, dan kerusakan.3 Hal semacam itu tidak mungkin dibiarkan. Seperti
ِ أَبَغَضََالحَل ِلَإل
َىَاهللَالطََّلق
Artinya: Sesuatu Perbuatan yang paling dibenci Oleh Allah adalah
Talak/perceraian (Riwayat Abu Dawud, Ibn Majah, dan Al-Hakim).4
Posisi tengah-tengah Islam ini dapat dipahami dengan melihat
dibolehkan tetapi bukan tanpa batas seperti dalam kontrak bebas. Sebaliknya,
harus ada cukup alasan, bahwa antara suami isteri itu tidak akan dapat hidup
3
http://ekomardion.blogspot.com/2009/04/tanggal-menjadi-janda.html diakses tanggal 11 - 06- 2014
pukul 15.33
4
Muhammad Abdul Fuad al-Baafii, Sunan Ibnu Majah, Juz 1 (Beirut: Darul Kitab al-Banani,2010),
h.651
5
http://ekomardion.blogspot.com/2009/04/tanggal-menjadi-janda.html diakses tanggal 11 - 06- 2014
pukul 15.33
4
rukun sebagai suami isteri, (3) tata aturan perceraian di depan sidang
Demi asas ini, cerai talak yang asalnya dalam fikih sifat perkaranya
hukum. Bagi cerai talak, Pengadilan Agama mengeluarkan tiga produk hukum,
yaitu (1) putusan, (2) penetapan, dan (3) akta cerai. Sedang bagi cerai gugat,
ada dua produk hukum, yaitu (1) putusan dan (2) akta cerai.
adalah produk Pengadilan Agama karena adanya dua pihak yang berlawanan
6
Pasal 39 UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.
7
M. Yahya Harahap, S.H. "Materi Kompilasi Hukum Islam" dalam Dr. Moh. Mahfud MD, S.H., S.U.
dkk. (ed), Peradilan Agama dan Kompilasi Hukum Islam dalam Tata Hukum Indonesia (Yogyakarta :
UII Press, 1993), h. 91-92.
5
jurisdictio cententiosa.8
(Belanda), yaitu produk Pengadilan Agama dalam arti bukan peradilan yang
dengan lawan.9
talak kepada isterinya. Oleh karena itu, dalam kasus ini pengadilan sebelum
“gugatan”, sehingga dalam satu perkara bisa ada beberapa produk peradilan.
8
Drs. H. Roihan A. Rasyid, S.H., Hukum Acara Peradilan Agama (Jakarta : Rajawali Press, 1991), h.
195.
9
Rasyid, S.H., Hukum Acara Peradilan Agama, h. 205
10
Rasyid, S.H., Hukum Acara Peradilan Agama,h. 207
6
dan putusan (bagi cerai gugat) yang kemudian keduanya telah memperoleh
Atau yang sekarang Disebut Kementrian Agama Provinsi Jawa timur itu
mengemukakan bahwa yang namanya masa iddah wanita itu dimulai dari
tanggal diterbitkannya akta cerai oleh Pengadilan Agama baik itu cerai talak
hukum tetap dan untuk cerai talak dimulai iddahnya adalah semenjak si
Berangkat dari hal ini peneliti merasa terjadi dualisme hukum, karena
kebingungan dengan dua hal yang berbeda. Kemudian peneliti tertarik untuk
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
adalah:
8
iddah.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
dapat juga dijadikan sebagai bahan referensi bagi civitas akademik dan
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
aspek kepastian hukum dari penetapan masa iddah bagi wanita dan
perbedaan penanggalan dari pada akta cerai antara cerai gugat dan cerai
2. Pendekatan Penelitian
tersebut.
paut dengan isu hokum yang sedang ditangani. Bagi penelitian ini
12
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 93.
13
Mahmud Marzuki, Penelitian, h. 95
11
3. Bahan-bahan Hukum
14
Amiruddin, Penelitian Hukum, h. 94
12
sebagai sumber datanya hanyalah data sekunder yang terdiri dari bahan
15
Amiruddin, Penelitian Hukum h. 118
16
Amiruddin. Pengantar Metode Penelitian Hukum.h. 119
13
indeks.17
a. Dokumentasi
b. Wawancara
masa iddah.
a. Editing
dengan kelompok data yang lain, guna untuk mengetahui apakah data
tersebut sudah cukup baik dan bisa dipahami serta dapat dipersiapkan
19
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012),h. 137.
15
b. Klasifikasi
c. Analisis
difahami oleh diri sendiri dan orang lain.20 adapun metode analisis
20
Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial “Kualitatif & Kuantitatif”, (Jakarta: GP
Pres, 2008), h. 221-222.
16
d. Kesimpulan
benar dicari.21
F. Penelitian Terdahulu
Dari hasil penelitian pertama yang dilakukan oleh Abdul Ghofur pada
tahun 2012, yang berjudul “ Studi Analisis terhadap ketentuan KHI Pasal 153
KHI ayat (5) Tentang iddah bagi perempuan yang berhenti haid ketika
menjalani masa iddah karena menyusui dari Institut Agama Islam Negeri
menjalani masa iddah karena menyusui dalam Kompilasi Hukum Islam dan
Apa dasar hukum iddah perempuan yang berhenti haid ketika menjalani masa
21
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktik, h. 342.
22
Abdul Ghofur, Studi Analisis Terhadap KetentuanKHIi pasal 153 ayat (5) Tentang Iddah Bagi
Perempuan Yang Berhenti Haid Ketika Menjalani Masa Iddah Karena Menyusui, Skripsi, (Semarang:
IAIN Walisongo, 2012).
17
berpenyakit. Bukan berarti susu itu adalah penyakit. Akan tetapi, menyusui
memiliki penyakit (illat). Kedua adalah dalam KHI pasal 153 ayat (5)
menopause, maka beriddah tiga bulan. Meski hal ini tidak dijelaskan langsung
secara eksplisit. Ketentuan iddah yang tertuang dalam KHI pasal 153 ayat (5)
tahun 2012 yang berjudul “ Masa Iddah Istri Yang Suaminya Mafqud Menurut
atau bagaimana 'iddahnya di dalam al- Qur'an tidak ada penjelasan mengenai
hal ini. Dalam skripsi ini penyusun membahas mengenai masa 'iddah istri yang
suaminya mafqud menurut Imam Asy- Syafi'i (Dalam Kitab Al- Umm),
bagaimana mengenai masa 'iddah seorang istri yang suaminya mafqud, apakah
dia diwajibkan ber'iddah atau bagaimana 'iddahnya didalam al- Qur'an tidak
yang sumber datanya diperoleh dari pustaka, buku- buku atau karya- karya
dengan mendasarkan pada teks- teks al- Qur'an dan al- Hadis serta kaidah-
kaidah usul fiqh maupun pendapat para ulama. Sifat dalam penelitian ini
penelitian ini berusaha menjelaskan masa 'iddah isteri yang suaminya mafqud
menurut Imam Asy- Syafi'i (Dalam Kitab Al- Umm), kemudian memberikan
gambaran umum tentang 'iddah sebagai salah satu variabel dari penelitian ini.
23
Ridwan Kusuma, Masa „Iddah Istri Yang Suaminya Mafqud Menurut Imam Asy- Syafi'i (Dalam
Kitab al- Umm), skripsi, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2012)
19
mafqud menurut Imam As- Syafi'i (Dalam Kitab Al- umm) penyusun
berkesimpulan bahwa Imam As- Syafi'i berpendapat bagi istri yang suaminya
mafqud dilarang menikah dan 'iddah, jika masih ada keyakinan di dalam diri
seorang isteri tersebut, akan tetapi jika seorang isteri tersebut sudah
boleh ber'iddah dan kemudian menikah lagi. Karena menikah bukanlah sesuatu
hal yang buruk. Sudah jelas letak perbedaaanya dengan skripsi yang peneliti
perbedaan dan persamaan penetapan awal masa iddah dari Fatwa Pengadilan
Timur.
G. Sistematika Pembahasan
maka perlu disusun sistematika pembahasan. Dalam penelitian ini, ada empat
penelitian, dalam bab ini memuat tentang latar belakang masalah yang
melatarbelakangi, bahwa masalah ini perlu dan penting untuk diteliti. Dari
pertanyaan tersebut dalam poin rumusan masalah. Dari rumusan masalah yang
akan peneliti bahas, memiliki tujuan yang tercantum dalam tujuan penelitian.
Selain itu, juga memiliki manfaat yang tercantum dalam manfaat penelitian
yang memuat tentang manfaat penelitian bagi peneliti khususnya dan bagi
mengulas metode yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini. Metode
Untuk Bab II (kedua) Dalam bab ini, juga terdapat kerangka teori yang
Banyuwangi tentang penjelasan akta cerai dan juga penetapan masa iddah.