Anda di halaman 1dari 2

RINGKASAN MATERI KELOMPOK 2 nilai yang ada, misalnya etika itu sesuai

atau tidak dengan norma yang berlaku.


MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BERETIKA Istilah lain untuk etika yang sering
DAN BERESTETIKA dipergunakan dalam masyarakat adalah
susila atau akhlak.
Berikut diberikan dua buah definisi
etika. “Etika adalah ilmu tentang kesusilaan
 Latar Belakang yang menetukan bagaimana sebaiknya
Manusia dapat diartikan berbeda-beda dari manusia hidup dalam masyarakat, apa yang
segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, baik apa yang buruk, segala ucapan harus
atau secara campuran. Dalam antropologi senantiasa berdasarkan hasil-hasil
kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan pemeriksaan tentang peri keadaan hidup
penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam arti kata seluas-luasnya”.
dalam masyarakat majemuk, serta (Ensiklopedia Indonesia Ichtiar Baru-Van
perkembangan teknologinya dan terutama Hoeve, Edisi Khusus:973). “Ethics (from
berdasarkan kemampuannya untuk membentuk Greek ethos, character) is the systematic
kelompok dan lembaga untuk dukungan satu study of nature of value cancepts, “good”,
sama lain serta pertolongan. “bad”, “cught”, “tights”, “wrong”, etc.
Etika adalah ilmu tentang kebiasaan yang And of general principles which justifly us
baik berupa perilaku. Dalam etika, seseorang in applying them to anything; also called
dapat mengerti mengapa dan atas dasar apa “moral philosophy” (from Latin mores,
manusia harus hidup menurut norma-norma costums)”. (Encyclopedia Britannica
tertentu. Volume 8,1973:752).
Estetika adalah ilmu yang mengkaji 3) Pengertian Estetika
tentang sifat estetis suatu objek dan merupakan Estetika adalah ilmu yang mengkaji
bagian dari ilmu filsafat yang menelaah dan tentang sifat estetis suatu objek dan
membahas aspek-aspek keindahan sesuatu, merupakan bagian dari ilmu filsafat yang
yaitu mengenai rasa, sifat, norma, cara menelaah dan membahas aspek-aspek
menanggapi, dan cara membandingkannya keindahan sesuatu, yaitu mengenai rasa,
dengan menggunakan penilaian perasaan. sifat , norma, cara menanggapi, dan cara
Ketika persoalan etika dan estetika ini membandingkannya dengan menggunakan
semakin diperluas, tentu semakin kompleks penilaian perasaan. Sesuatu dikatakan
sebab menyentuh hal-hal yang berhuungan memiliki rasa keindahan apabila memenuhi
dengan eksistensi manusia, apakah jasmaninya, sifat kualitas, yaitu menyenangkan,
rohaninya, fisiknya, mentalnya, pikirannya, menggembirakan, menarik perhatian, dan
bahkan perasaannya. Persoalan nilai di atas tidak membosankan. Sifat kualitas ini
jauh lebih rumit tatkala menyentuh persoalan dijadikan norma yang digunakan untuk
selera, mungkin dalam kawasan etika lebih menanggapi objek yang melekat pada diri
mudah mencari standar ukurannya, karena manusia atau objek yang diluar diri
banyak standar nilai etis yang disepakati secara manusia. Objek yang melekat pada diri
universal seperti keadilan, kejujuran, manusia antara lain sikap, perilaku, tutur
keikhlasan, dan sebagainya. Akan tetapi, kata, dan cara berbusana. Orang yang
apabila masuk pada kawasan estetika, mungkin melihat atau bergaul dengan orang yang
setiap orang mempunyai selera yang berbeda, pada dirinya melekat objek tersebut
baik persoalan warna, bentuk, maupun gaya. menanggapi bahwa sikap, perilaku, tutur
Maka dari itu, melalui makalah ini kata, dan cara berbusana orang itu memiliki
kelompok kami akan membahas tentang keindahan.
pentingnya etika dan estetika dalam kehidupan Estetika manusia dalam berbudaya
manusia . dapat dikatakan sebagai teori tentang
keindahan atau seni, Estetika berkaitan
 Manusia Sebagai Makhluk Beretika dan dengan nilai indah-jelek. Estetika bersifat
Berestetika subyektif, sehingga tidak bisa dipaksakan.
1) Pengertian Manusia Tetapi yang penting adalah menghargai
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan keindahan budaya yang dihasilkan oleh
Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya orang lain. Makna keindahan secara luas,
yang tunduk kepada aturan hukum alam, keindahan mengandung ide kebaikan.
mengalami kelahiran, pertumbuhan, Secara sempit, yaitu indah dalam lingkup
perkembangan, dan mati, dan seterusnya, persepsi penglihatan (bentuk dan warna).
serta terkait serta berinteraksi dengan alam Secara estetik murni, menyangkut
dan lingkungannya dalam sebuah hubungan pengalaman estetik seseorang dalam
timbal balik, baik itu positif maupun hubungannya dengan segala sesuatu yang
negatif. diresapinya melalui indera.
2) Pengertian Etika
Istilah etika dalam bahasa Indonesia
berasal dari kata Yunani, ethos, yang Nama etik berhubungan dengan manusia
berarti watak kesusilaan atau adat. Etika itu sebagai individu karena menyangkut kehidupan
dipengaruhi untuk mengkaji suatu sistem pribadi. Pendukung norma etik adalah nurani
individu dan bukan manusia sebagai makhluk memiliki moral dan nilai yang menjadi
sosisal atau sebagai anggota masyarakat yang pedoman dalam menjalankan kehidupan,
terorganisir. Norma ini dapat melengkapi manusia berteika harus bisa mengatur sikap
ketidakseimbangan hidup pribadi dan dan perbuatannya sesuai nilai etika yang
mencegah kegelisahan diri sendiri . ada.
Norma etik ditujukan kepada umat 2. Estetika adalah ilmu yang mempelajari
manusia agar berbentuk kebaikan akhlak tentang keindahan dan nilai seni.. Estetika
pribadi guna penyempurnaan manusia dan sering dikaitkan dengan keindahan dan
melarang manusia melakukan perbuatan jahat . kejelekan sesuatu. Manusia yang
Membunuh, berzina, mencuri, dan sebagainya. berestetika berarti manusia memiliki nilai
Tidak hanya dilarang oleh norma kepercayaan keindahan dalam dirinya, manusia itu
dan keagamaan saja, tetapi dirasakan juga cakap, memiliki akal budi, dan memilika
sebagai bertentangan dengan (norma) nilai seni dalam dirinya. Manuisa yang
kesusilaan dalam setiap hati nurani manusia. bersetetika pasti merasa bahwa dirinya
Norma etik hanya membebani manusia dengan memiliki sebuah nilai keindahan, dan akan
kewajiban–kewajiban saja. menjaga nilai keindahan itu.
Jika estetika dibandingkan dengan etika,
maka etika berkaitan dengan nilai tentang  Saran
baik–buruk, sedangkan estetika berkaitan Melalui makalah ini kami sebagai penulis
dengan hal yang indah–jelek. Sesuatu yang memiliki harapan bahwa makalah ini dapat
estetik berarti memenuhi unsur keindahan memiliki manfaat dan menambah wawasan
(secara estetik murni maupun secara sempit, dari pembaca tentang manusia sebagai
baik dalam bentuk, warna, garis, kata, mahkluk bertetika dan berestetika, kami harap
ataupun nada). Budaya yang estetik berarti pembaca bisa mempraktekan nilai-nilai etika
budaya tersebut memiliki unsur keindahan. dan estetika dalam kehidupannya setelah
membaca makalah ini.
Apabila nilai etika bersifat relatif universal,
dalam arti bisa diterima banyak orang, namun
nilai estetik amat subjektif dan partikular.
Sesuatu yang indah bagi seseorang belum
tentu indah bagi orang lain. Misalkan dua
orang memandang sebuah lukisan. Orang
yang pertama akan mengakui keindahan yang
terkandung dalam lukisan tersebut, namun
bisa jadi orang kedua sama sekali
tidak menemukan keindahan di lukisan
tersebut.

Oleh karena subjektif, nilai estetik tidak


bisa dipaksakan pada orang lain. Kita tidak
bisa memaksa seseorang untuk mengakui
keindahan sebuah lukisan sebagaimana
pandangan kita. Nilai–nilai estetik lebih
bersifat perasaan, bukan pernyataan.

Budaya sebagai hasil karya manusia


sesungguhnya diupayakan untuk memenuhi
unsur keindahan. Manusia sendiri memang
suka akan keindahan. Di sinilah manusia
berusaha berestetika dalam berbudaya.
Semua kebudayaan pastilah dipandang
memiliki nilai–nilai estetik bagi
masyarakat pendukung budaya tersebut.
Hal–hal yang indah dan kesukaannya
pada keindahan diwujudkan dengan
menciptakan aneka ragam budaya.

 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas maka kami dapat


mengambil beberapa kesimpulan yaitu:
1. Etika adalah ajaran yang mengatur tentang
hal yang baik dan buruk dalam sikap dan
perbuatan. Etika bisa disamakan dengan
moral dan nilai, manusia yang beretika
berarti manusia memiliki pengetahuan akan
yang baik dan yang buruk, manusia juga

Anda mungkin juga menyukai