Anda di halaman 1dari 61

Evolusi Pada Kuda

Evolusi pada kuda merupakan suatu contoh klasik evolusi morfologi, yang
sejarahnya ditelusuri dari catatan fosilnya sejak zaman Eosin (Eocene) di Amerika
Utara dan sedikit dari Eropa dan Asia. Fosil kuda termasuk cukup lengkap, karena
kuda hidup berkelompok dalam jumlah yang cukup besar, sehingga meninggalkan
sejumlah besar fosil dari zaman ke zaman. Kuda termasuk ke dalam ordo yang
dikenal sebagai Perissodactyla, atau "hewan berkuku ganjil", yang semua
anggotanya memiliki kaki berkuku serta jumlah jari yang ganjil pada tiap kakinya,
selain juga bibir atas yang mudah bergerak dan struktur gigi yang serupa. Moyang
awal kuda modern berjalan dengan jari kaki yang melebar keluar, yang
memudahkan mereka untuk berjalan di atas hamparan tanah yang lembut dan
lembap di hutan purba. Ketika spesies rumput mulai muncul dan berkembang,
para equid mulai berganti makanan dari dedaunan menjadi rerumputan, yang
berujung pada gigi yang lebih kuat dan lebih awet. Pada saat yang sama, seiring
mulai munculnya stepa, para pendahulu kuda pun perlu memiliki kecepatan yang
yang lebih tinggi untuk melarikan diri dari pemangsa. Ini diperoleh melalui
pemanjangan anggota gerak dan terangkatnya beberapa jari dari tanah dalam suatu
cara yang mengakibatkan berat tubuh secara perlahan dipindahkan kepada jari
terkuat, yaitu jari ketiga.
Fosil kuda tertua yang dikenal yakni Hyracotherium (Eohippus).

A. Hyracotherium (Eohippus)
Fosil hyracotherium yang ditemukan di Eropa pada abad ke-18, oleh Richard
Owen yang diberi nama dengan Hyracoterium yang berarti “binatang seperti
hyrax”. Hyracotherium telah ada sekitar 52 juta tahun lalu dan telah tinggal di
benua Amerika Utara. Hewan ini berukuran sebesar kancil atau anjing dan
tingginya hanya sekitar 30 cm. Memiliki kepala dan leher dan tulang belakang
lengkungan berbentuk tangguh yang relatif singkat. Diperkirakan kuda primitif ini
memakan semak belukar apabila ditinjau dari struktur giginya. Giginya yang
berjumlah 22 pasang dengan tiga gigi pada setiap sisi gigi seri, satu taring, empat
gigi premolar, dan dengan tiga gigi geraham yang hanya terspesialisasi sedikit
untuk menggiling makanan. Kaki depannya terdiri dari empat jari dan satu
rudimen, sedangkan kaki belakangnya mempunyai tiga jari dan dua jari rudimen.
Hyracotherium juga memiliki otak kecil, ada juga lobus frontal kecil. Evolusi
sudah mulai berjalan, lengan dan kaki lebih panjang secara proporsional dengan
tubuh sebagai kuda saat ini. Namun, beberapa dari tulang kaki tidak stabil dan
tidak memiliki fleksibilitas. Kaki, ada lima jari satu per masing-masing, empat
anggota tubuh depan, kaki belakang dibuat untuk tiga jari dan jari-jari kelima
pertama yang merosot dalam perjalanan evolusi. Kuku kaki tidak seperti anjing,
dan dilengkapi dengan kuku kecil

B. Mesohippus
Pada Zaman Oligosen sekitar 40 juta tahun silam, Hyracotherium mengalami
kepunahan. Akan tetapi, mamalia ini telah menurunkan keturunannya yang
dinamakan Mesohippus. Mesohippus berukuran lebih besar daripada
Hyracotherium. Struktur tubuh Mesohippus menunjukkan bahwa hewan ini telah
beradaptasi dengan sangat baik untuk hidup di padang rumput, hal ini ditunjukkan
dengan berkurangnya jumlah jari pada setiap kaki Mesohippus menjadi tiga jari di
setiap kakinya. Jari tengahnya juga lebih besar daripada jari-jari lainnya. Selain
itu, hewan ini juga memiliki kaki yang lebih kuat dan lincah dibandingkan dengan
Hyracotherium. Hewan ini memiliki leher yang agak panjang. Pada mulutnya,
ditemukan beberapa gigi pra-geraham yang hampir berkembang menjadi gigi
geraham. Gigi seperti ini tentu akan meningkatkan kemampuannya untuk
mengunyah makanan.

C. Miohippus
Masih pada zaman Oligosen, Miohippus (berarti "kuda kecil") adalah genus kuda
prasejarah. Miohippus tinggal di Amerika Utara selama zaman Oligosen.
Sementara generasi spesies ini hidup selama periode Miocene. Menurut Florida
Museum of Natural History, diyakini Miohippus hidup pada Miocene namun
pernyataan tersebut salah. Penelitian yang lebih baru memberikan bukti bahwa
Miohippus sebenarnya hidup pada zaman Oligosen. Miohippus lebih besar dari
Mesohippus dan memiliki tengkorak yang sedikit lebih panjang. Fosa wajah nya
adalah lebih dalam dan lebih diperluas, dan sendi pergelangan kaki agak berbeda.
Miohippus juga memiliki puncak ekstra variabel pada geraham atasnya, yang
memberikan area permukaan yang lebih besar untuk mengunyah makanan ternak
yang lebih ketat. Hal ini akan menjadi ciri khas dari gigi kuda selanjutnya.

D. Merrychippus
Pada pertengahan Zaman Miocene sekitar 25 juta tahun yang lalu, Hidup sejenis
kuda yang disebut Merychippus. Spesies kuda ini diperkirakan merupakan
keturunan dari Mesohippus. Seperti nenek moyangnya, Merychippus masih
memiliki leher yang agak panjang yang khas. Diduga, leher panjang ini berfungsi
sebagai alat bantu saat ia merumput, sehingga ia bisa merumput dengan tenang
dengan posisi berdiri. Merychippus memiliki tiga jari pada kaki belakangnya, dan
empat jari pada kaki depannya. Kaki Merychippus berkembang menjadi kaki yang
panjang, agak berbeda dangan kaki yang dimiliki kuda zaman sekarang. Sekarang,
Merychippus telah punah. Penyebab kepunahannya diperkirakan akibat perubahan
iklim besar-besaran yang mengakibatkan terjadinya zaman es. 

E. Pliohippus
Kemudian sekitar 10 juta tahun yang lalu, semasa jaman Pliocene kuda
berkembang menjadi Pliohippus. Leluhur kuda jenis ini mempunyai satu jari atau
satu tracak pada tiap kakinya. Pliohippus merupakan hewan monodaktil (hewan
bertracak tunggal) sejati yang pertama dalam sejarah evolusi . 

F.  Equus caballus


Akhirnya sekitar 2 juta tahun yang lalu, kuda seperti yang kita kenal sekarang
yaitu Equus caballus, muncul sebagai makhluk yang lebih besar. Namun sekitar 8
ribu tahun yang lalu, spesies Equus ini punah di daratan Amerika Serikat dan
tidak muncul lagi sampai orang-orang Spanyol membawa kuda masuk ke benua
Amerika pada tahun 1400-an 

Jari-jemari pada nenek moyangnya telah berkurang jumlahnya sampai tinggal satu
jari di setiap kakinya yang telah dilindungi oleh kuku yang sangat keras dan telah
termodifikasi. Struktur kaki kuda zaman  sekarangpun telah beradaptasi bukan
hanya untuk hidup di padang rumput tetapi juga untuk berlari dengan cepat. Jenis
kaki ini membuat kuda dapat berlari dengan sangat cepat tanpa khawatir akan
resiko terkilir.

Gambar Evolusi Kuda Menurut Zamannya


Gambar diatas dapat dijelaskan bahwa terdapat perubahan dan perkembangan
yang mengarah pada evolusi bentuk dan fungsi antara lain:
a.       Tubuh bertambah besar;
b.      Kepala bagian depan semakin panjang;
c.       Leher semakin panjang sehingga gerakannya semakin bebas;
d.      Perubahan geraham depan dan geraham besar sehingga sangat sesuai untuk
makanan yang berupa rumput;
e.       Anggota tubuh yang lain semakin bertambah panjang, sehingga sesuai
dengan gerakan untuk berlari cepat;
f.       Jari kaki mereduksi dari lima menjadi satu, sehingga dapat mendukung
gerakan ketika berlari cepat.

Terobosan dalam dunia riset DNA kembali hadir, kali ini dipersembahkan oleh
para ilmuwan dari Center for GeoGenetics di Museum Sejarah Alam Denmark
(University of Copenhagen): Mengurutkan genom paling tua yang pernah
ditemukan dari peninggalan makhluk prasejarah. Mereka melakukannya dengan
mengurutkan dan menganalisis potongan pendek molekul DNA yang masih
bertahan dalam tulang seekor kuda yang terbaring beku selama 700 ribu tahun
dalam lapisan es di kawasan Yukon, Kanada. Dengan melacak perubahan-
perubahan genom yang menggiring kuda liar prasejarah menjadi keturunan
domestik, para peneliti mengungkap komposisi genetik kuda modern dalam
rincian yang belum pernah ada sebelumnya.
Hasil spektakuler itu kini dipublikasikan dalam jurnal ilmiah internasional Nature.
Molekul DNA dapat bertahan dalam fosil meskipun organisme sudah lama mati.
Tidak sebagai keseluruhan kromosom, namun sebagai potongan pendek yang bisa
disusun ulang layaknya puzzle. Terkadang molekul-molekul ini cukup bertahan
sehingga urutan lengkap genom spesies yang sudah punah dapat dibangkitkan
kembali, dan dalam tahun-tahun terakhir ini, urutan genom lengkap dari manusia
purba serta beberapa hominin purba lainnya sudah berhasil dikarakteristikkan.
Namun sejauh ini, belum ada pengurutan genom yang berusia lebih dari 70.000
tahun.

Fragmen tulang Equus lambei, kuda purba yang hidup di zaman Pleistosen Akhir
dan membeku selama 700 ribu tahun dalam lapisan es di kawasan Yukon,
Kanada. (Kredit: D.G. Froese)
Kini, Dr. Ludovic Orlando dan Profesor Eske Willerslev dari Pusat
GeoGenetics berhasil mengerjakan rekor DNA tertua sekitar 10 kali lipat. Dengan
hasil kerja ini, mereka beserta para kolega lainnya dari berbagai negara, mampu
melacak perubahan-perubahan besar genomik selama 700 ribu tahun terakhir
dalam evolusi garis keturunan kuda.
Pertama, dengan membandingkan genom dari kuda berusia 700 ribu tahun dengan
genom kuda berusia 43 ribu tahun, kuda masa kini yang masih berusia enam
hari serta genom keledai, para peneliti mampu memperkirakan seberapa banyak
mutasi cepat yang terakumulasi melewati waktu serta mengkalibrasi tingkat
mutasi genom. Dari hasil ini, ditemukan petunjuk bahwa nenek moyang terakhir
dari seluruh equidmodern (kuda, keledai dan zebra) hidup sekitar 4 hingga 4,5 juta
tahun yang lalu. Dengan demikian, radiasi evolusioner yang mendasari asal usul
kuda, keledai dan zebra, dua kali lebih lama ke masa lalu dari yang diduga
sebelumnya. Selain itu, hasil pernanggalan terbaru ini menunjukkan beberapa
episode fluktuasi demografis yang bergolak dalam sejarah kuda, dalam fase di
mana terjadinya perubahan-perubahan iklim besar seperti pada zaman Maksimum
Glasial Akhir, sekitar 20 ribu tahun yang lalu.

Dua potong tulang metapodial kuda berusia 700 ribu tahun, sebelum keduanya
diekstraksi untuk memperoleh DNA-nya. (Kredit: Ludovic Orlando)
Satu-satunya Kuda Liar di Dunia
Hasil riset ini juga mengakhiri perdebatan panjang mengenai apa yang disebut
sebagai Kuda Przewalski dari kawasan padang rumput Mongolia. Populasi kuda
ini ditemukan oleh orang-orang Barat pada paruh kedua abad kesembilan belas
dan secara cepat keberadaannya menjadi terancam. Kuda ini nyaris punah di alam
liar pada tahun 1970, namun akhirnya tetap bertahan hingga kini berkat upaya
konservasi secara besar-besaran. Asal usul evolusioner kuda ini, yang
menunjukkan perbedaan fisik yang mencolok dengan kuda domestik, serta
pasangan-ekstra kromosomnya, tetap menjadi misteri di kalangan ilmuwan.
Para peneliti mengungkapkan bahwa populasi Kuda Przewalski menjadi terisolasi
dari garis turunan yang mengarah ke kuda domestik masa kini sekitar 50 ribu
tahun yang lalu. Para ilmuwan bisa mendeteksi tingkat  keragaman genetik yang
sama dalam genom Kuda Przewalski daripada dalam genom beberapa keturunan
domestik, dan hal ini menunjukkan bahwa Kuda Przewalski secara genetis
memang layak memperoleh upaya konservasi.

Satu-satunya kuda liar di dunia yang membutuhkan perlindungan. Populasi hewan


unik ini hampir mengalami kepunahan dan pada akhirnya berhasil bertahan berkat
upaya konservasi besar-besaran. (Kredit: Claudia FEh)
Single DNA Molecule Sequencing Helicos
Konteks geologis dan informasi penanggalan yang sudah tersedia dalam riset ini
memiliki akurasi yang sangat kuat dan dibangun dalam kerja lapangan selama
sekitar sepuluh tahun. Selain itu, kondisi dingin seperti pada lapisan es di Kutub
Utara, diketahui sangat menguntungkan bagi kelestarian DNA. Meski demikian:
“Pengurutan genom pertama dari zaman Pertengahan Pleistosen bukanlah hal
yang mudah,” tutur Dr. Ludovic Orlando, yang menghabiskan sebagian besar tiga
tahun terakhirnya dalam proyek ini bersama tim riset.
Para peneliti awalnya bergairah saat mereka mendeteksi keberadaan asam-amino
yang paling melimpah dalam kolagen; hal ini menunjukkan bahwa protein di
dalamnya masih bertahan. Mereka bahkan lebih bersemangat saat berhasil
mengurutkan peptida kolagennya secara langsung. Harapan yang menjanjikan
kian nampak ketika terdeteksi adanya protein darah meski protein ini nyaris
menghilang. Pada tahap itu, bisa jadi DNA purba pun masih bertahan.
Peninggalan langka dari masa lalu yang dirawat dengan setelan khusus dan
laboratorium yang bersih di University of Copenhagen. (Kredit: Schlosser Mikal)
Dan DNA yang diharapkan memang ditemukan. Dalam jumlah kecil; sebagian
besar dari urutan yang dihasilkan sebenarnya berasal dari lingkungan mikro-
organisme yang hidup dalam tulang. Tetapi dengan Single DNA Molecule
Sequencing Helicos, para peneliti berhasil mengidentifikasi ceruk molekul yang
terawetkan di dalam tulang, ditambah dengan kondisi-kondisi eksperimental yang
memungkinkan pengerjaan urutan genom diselesaikan secara penuh.
“Secara metodologis ini cukup menantang, tapi beberapa parameternya jelas
bekerja dengan lebih baik dibanding yang lain. Namun pengurutan ini barulah
setengah jalan,” ungkap Profesor Willerslev, “Akibat evolusi selama 700 ribu
tahun beserta kerusakannya, ini bukanlah sesuatu yang datang tanpa adanya
modifikasi dalam urutan DNA itu sendiri. Kami harus meningkatkan kemampuan
kami dalam mengidentifikasi urutan kuda purba yang berbeda-beda dan
termodifikasi, caranya dengan menyelaraskannya dengan genom kuda masa kini.
Sebuah perhitungan yang menantang, terutama ketika tingkat modifikasi DNA-
nya berhaluan arah dengan yang terlihat pada semua kuda Kutub Utara lainnya di
zaman Pleistosen Akhir.”
Dua peneliti dari Centre for GeoGenetics di Museum Sejarah Alam, Denmark,
University of Copenhagen, yang memimpin proyek pengurutan genom: Dr.
Ludovic Orlando (kiri) dan professor Eske Willerslev. (Kredit: Uffe Wilken)
“Tingkat-tingkat modifikasi dasarnya sangatlah tinggi, di beberapa wilayah
bahkan sedemikian tingginya hingga setiap sitosin tunggal mengalami kerusakan,
dan posisi filogenetik kuda purba di luar keragaman setiap kuda yang pernah
diurutkan, memberikan bukti jelas bahwa data ini nyata,” jelas Dr. Orlando.
Profesor Willerslev menambahkan: “Hasil penelitian dan teknik yang sudah
diterapkan ini membuka pintu baru bagi eksplorasi makhluk-makhluk prasejarah.
Sekarang, dengan genomik dan proteomik, kita bisa mencapai sepuluh kali lebih
jauh ke masa lalu dibanding sebelumnya dan pengetahuan baru tentang sejarah
evolusi kuda telah bertambah – sebuah sejarah yang dianggap sebagai contoh
klasik dalambiologi evolusioner dan sebuah topik yang diajarkan di sekolah-
sekolah dan perguruan tinggi.”
Kredit: University of Copenhagen
Jurnal: Ludovic Orlando, Aurélien Ginolhac, Guojie Zhang, Duane Froese,
Anders Albrechtsen, Mathias Stiller, Mikkel Schubert, Enrico Cappellini, Bent
Petersen, Ida Moltke, Philip L. F. Johnson, Matteo Fumagalli, Julia T. Vilstrup,
Maanasa Raghavan, Thorfinn Korneliussen, Anna-Sapfo Malaspinas, Josef Vogt,
Damian Szklarczyk, Christian D. Kelstrup, Jakob Vinther, Andrei Dolocan, Jesper
Stenderup, Amhed M. V. Velazquez, James Cahill, Morten Rasmussen, Xiaoli
Wang, Jiumeng Min, Grant D. Zazula, Andaine Seguin-Orlando, Cecilie
Mortensen, Kim Magnussen, John F. Thompson, Jacobo Weinstock, Kristian
Gregersen, Knut H. Røed, Véra Eisenmann, Carl J. Rubin, Donald C. Miller,
Douglas F. Antczak, Mads F. Bertelsen, Søren Brunak, Khaled A. S. Al-Rasheid,
Oliver Ryder, Leif Andersson, John Mundy, Anders Krogh, M. Thomas P.
Gilbert, Kurt Kjær, Thomas Sicheritz-Ponten, Lars Juhl Jensen, Jesper V. Olsen,
Michael Hofreiter, Rasmus Nielsen, Beth Shapiro, Jun Wang, Eske
Willerslev. Recalibrating Equus evolution using the genome sequence of an
early Middle Pleistocene horse. Nature, 2013; DOI: 10.1038/nature12323
Sejarah Penemuan Fosil Manusia dan Kuda

I.  Sejarah Penemuan Fosil Manusia


Secara umum penemuan fosil manusia terbagi atas tiga kelompok, yaitu Manusia
Purba, Manusia Kera, dan Manusia Modern.
A. Manusia Kera dari Afrika Selatan
Australopithecus
Africanus
1. Australopithecus Africanus
Australopithecus africanus ditemukan di desa Taung di sekitar Bechunaland  oleh
Raymond Dart tahun 1924. Bagian tubuh yang ditemukan hanya fosil tengkorak
kepala saja.
2. Paranthropus Robustus dan Paranthropus Transvaalensis
Dua penemuan tersebut ditemukan di daerah Amerika Selatan dengan ciri isi
volume otak sekitar 600 cm kubik, hidup di lingkungan terbuka, serta memiliki
tinggi badan kurang lebih 1,5 meter. Kedua fosil menusia kera tersebut disebut
australopithecus.
B. Manusia Purba / Homo Erectus
1. Sinanthropus Pekinensis
Sinanthropus pekinensis adalah manusia purba yang fosilnya ditemukan di gua
naga daerah Peking negara Cina oleh Davidson Black dan Franz Weidenreich.
Sinanthropus pekinensis dianggap bagian dari kelompok pithecanthropus karena
memiliki ciri tubuh atau badan yang mirip serta hidup di era zaman yang
bersamaan. Sinanthropus pekinensis memiliki volume isi otak sekitar kurang lebih
900 sampai 1200 cm kubik.

2. Meganthropus Palaeojavanicus / Manusia Raksasa Jawa


Meganthropus palaeojavanicus ditemukan di Sangiran di pulau jawa oleh Von
Koningswald pada tahun 1939 – 1941.
3. Manusia Heidelberg
Manusia heidelberg ditemukan di Jerman

4. Pithecanthropus Erectus
Pithecanthropus erectus adalah manusia purba yang pertama kali fosil telang
belulang ditemukan di Trinil Jawa Tengah pada tahun 1891 oleh Eugene Dubois.
Pithecanthropus erectus hidup di jaman pleistosin atau kira-kira 300.000 hingga
500.000 tahun yang lalu. Volume otak Pithecanthropus erectus diperkirakan
sekitar 770 – 1000 cm kubik. Bagian tulang-belulang fosil manusia purba yang
ditemukan tersebut adalah tulang rahang, beberapa gigi, serta sebagian tulang
tengkorak.
C. Manusia Modern
Pengertian atau arti definisi manusia modern adalah manusia yang termasuk ke
dalam spesies homo sapiens dengan isi volum otak kira-kira 1450 cm kubik hidup
sekitar 15.000 hingga 150.000 tahun yang lalu. Manusia modern disebut modern
karena hampir mirip atau menyerupai manusia yang ada pada saat ini atau
sekarang.
1. Manusia Swanscombe – Berasal dari Inggris
2. Manusia Neandertal – Ditemukan di lembah Neander
3. Manusia Cro-Magnon / Cromagnon / Crogmanon – Ditemukan di gua Cro-
Magnon, Lascaux Prancis. Dicurigai sebagai campuran antara manusia Neandertal
dengan manusia Gunung Carmel.
4. Manusia Shanidar – Fosil dijumpai di Negara Irak
5. Manusia Gunung Carmel – Ditemukan di gua-gua Tabun serta Skhul
Palestina
6. Manusia Steinheim – Berasal dari Jerman
 
PERUBAHAN EVOLUSI PRIMATA:
Radiasi primata dari terendah sampai manusia
Tupaidae -> Lemurdae -> Tarsiodae -> Ceboidae -> Hylobatidae -> Pongidae ->
Hominidae (manusia)
1. Hanya manusia yang menyimpang dari jalur evolusinya.
2. Manusia hidup diatas tanah, yang lain di pohon.
3. Manusia bipedal (berjalan dengan 2 kaki), sementara yang lain tetrapedal
(berjalan dengan 4 kaki).
4. Semua primata memiliki persamaan:
a.  Mempunyai pengelihatan ruang
b. Lapang pandang kedua mata terpadu
c. Tangan digunakan untuk memegang
d. Semakin tinggi perkembangan evolusinya, semakin besar volume otaknya, dan
semakin luas permukaan otaknya.
 

II. Sejarah Penemuan Fosil Kuda


Fosil yang ditemukan paling lengkap adalah fosil kuda, hasil rekonstruksi dua
orang ilmuan asal Amerika Marsh dan Osborn. Perubahan yang ditunjukkan oleh
fosil-fosil kuda menunjukkan kebenaran evolusi yaitu perubahan berangsur-
angsur dalam jangka waktu yang lama.

1. Eohippus / Hyracotherium 
Hyracotherium adalah hewan herbivora pada zaman Eosen yang memiliki
kelengkapan 44 gigi dengan mahkota gigi yang rendah, gigi gigi ini dipergunakan
untuk mengunyaj daun daun dari pohon atau semak. Pada zaman Oligosen,
Hyracotherium mengalami kepunahan.  Hyracotherium juga memiliki ciri sebagai
berikut:
– tubuh sebesar kucing
– kaki depan berjadi empat, kaki belakang berjadi tiga
– gerakan (molar) mempunyai mahkota, gerakan, rendah, tanpa gerigi

2. Mesohippus /Oligohippus
Mesohippus adalah spesies punah kuda purba. Hidup sekitar 40 hingga 30 juta
tahun lalu dari Eosin Akhir hingga oligosen tengah. Mesohippus seperti fosil kuda
lainnya , kebanyakan ditemukan di Amerika Utara. Mesohippus memiliki ciri
berikut:
- tubuh bertambah besar
– jari kaki depan dan belakang berjumlah tiga
– gigi gerahan depan menyerupai gigi geraham belakang

3. Merychippus 
Merychippus adalah kuda purba yang hidup 17 hingga 11 juta tahun lalu di era
Miosen. Ia punya tiga kuku di tiap kaki dan kuda pertama yang diketahui
merumput. Merychippus memiliki ciri:
- Kedua jari terluar dari ketiga jarinya memendek, sehingga tinggal jari tengah
yang menyentuh tanah
– Mahkota geraham sudah tinggi menyerupai gerigi sehingga sudah
menyesuaikan untuk makan rumput.

4. Pliohippus
Pada masa Pliosin, 10 juta tahun yang lalu, diperkiranan genus Pliohippus hidup
dengan ciri-ciri:
- ukuran bertambah besar
– jari hanya satu dan membesar
– mahkota gerahan lebih tinggi dan gigi makin kompleks
 
PERUBAHAN EVOLUSI KUDA:
1. Leher semakin panjang sehingga gerakannya semakin luas. Sebagai indikator
memantau predator.
2. Kepala bagian depan sampai mata menjadi semakin besar dan panjang, seiring
dengan perkembangan leher.
3. Perubahan email gigi, gigi gerahan semain berkembang menyesuaikan jenis
makanannya (herbivora).
4. Anggota gerak semakin panjang sehingga mampu berlari cepat. Indikator
menghindari predaror juga cepat.
5. Perubahan jumlah jari kaki, sebagai indikator kemampuan menompang berat
badan.
6. Ukuran tubuh membesar.

EVOLUSI KUDA

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan anugerah serta
karuniaNya, sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini
bertujuan untuk memahami Evolusi Kuda.
Makalah ini disusun berdasarkan sumber yang telah didapat, guna melengkapi
satu di antara persyaratan untuk menuntaskan mata kuliah Evolusi pada Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman.
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan yang
disebabkan keterbatasan dan kemampuan penulis sebagai manusia biasa, semoga
segala kekurangan tersebut dapat dimaklumi.
Akhir kata, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang
memerlukan.

Samarinda, 16 Mei 2012

Penyusun

D AFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................                 i
DAFTAR ISI...........................................................................................                ii
I.     PENDAHULUAN...........................................................................                 
A. Latar Belakang..............................................................................                1
B. Rumusan Masalah.........................................................................                1
C. Tujuan............................................................................................                2
B. Manfaat.........................................................................................                2
II.   PEMBAHASAN..............................................................................                 
A. Pengertian Evolusi.........................................................................                3
B. Evolusi Pada Kuda........................................................................                4
C. Faktor Evolusi Kuda.....................................................................              12
III. PENUTUP........................................................................................                 
A. Kesimpulan...................................................................................              14
B. Saran..............................................................................................              14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Mahkluk hidup yang berada dimuka bumi ini sangatlah beragam dan berjuta-juta
spesiesnya. Beberapa para ahli berpikir bahwa keanekaragaman mahkluk hidup
tersebut tidak ada hubungannya sama sekali. Hal ini akibat perubahan secara
evolusi. Evolusi sendiri merupakan kata umum yang dipakai orang untuk
menunjukkan adanya suatu perubahan, perkembangan, atau pertumbuhan secara
berangsur-angsur. Perubahan tersebut terjadi dikarenakan pengaruh alam atau
rekayasa manusia. Jadi dapat kita simpulkan bahwa kata evolusi mempunyai arti
suatu proses perubahan atau perkembangan secara bertahap atau perlahan-lahan.
Dalam pengertian biologi, evolusi berarti perubahan yang progresif artinya suatu
perubahan yang berlangsung sedikit demi sedikit dan memakan waktu yang lama
dan perubahannya menuju ke arah semakin kompleksnya struktur dan fungsi
makhluk dan semakin banyak ragam jenis yang ada. Selain itu, evolusi juga bisa
mengarah perubahan yang regresif, dimana makhluk hidup cenderung menuju ke
arah kepunahan yang terjadi bukan hanya karena semakin mundurnya struktur dan
fungsi tetapi dapat juga karena perkembangan struktur yang melebihi porsinya.
Kata evolusi sendiri digunakan pertama kali oleh  Herbert Spencer, seorang ahli
filsafat dari inggris. Oleh Spencer pengertian evolusi yang dilontarkan berkaitan
dengan suatu perkembangan ciri atau sifat atau keadaan dari waktu ke waktu
melalui perubahan bertingkat.
Para ahli biologi evolusi sekarang meneliti evolusi dari berbagai disiplin ilmu,
seperti genetika molekuler, morfologi dan embriologi. Mereka meneliti dengan
menggunakan peralatan yang beragam seperti larutan kimia di dalam tabung
reaksi, tingkah laku hewan di hutan rimba, fosil yang dikoleksi dari daerah-daerah
purbakala dan bahkan batu-batu karang atau gunung-gunung batu. Beberapa
prinsip yang digunakan Darwin yang dianggap dapat memberikan petunjuk
adanya evolusi antara lain adanya variasi di antara individu-individu dalam satu
keturunan, adanya pengaruh penyebaran geografi, ditemukannya fosil-fosil
diberbagai lapisan batuan bumi adanya homologi antara organ sistem pada
makhluk hidup, adanya data sebagai hasil studi mengenai komparatif
perkembangan embrio yang menunjukkan adanya perubahan secara berangsur-
angsur.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diambil beberapa masalah yaitu:
1.      Apa pengertian dari evolusi?
2.      Bagaimana evolusi pada kuda?
3.      Apa yang menyebabkan kuda berevolusi?

C.    Tujuan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini yaitu:
1.      Untuk mengetahui pengertian dari evolusi.
2.      Untuk mengetahui evolusi pada kuda
3.      Untuk mengetahui penyebab kuda berevolusi.

D.    Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari penyampaian infomasi tentang , evolsusi
kuda, agar para pembaca dapat memahami lebih mendalam lagi tentang materi
yang dismpaikan. Selain itu sebagai referensi dalam memahami evolusi kuda.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Evolusi
Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan
suatu populasiorganisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-
perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi,
dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh genyang
diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam
suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai
sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen
akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies
yangbereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan
oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme.
Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum
atau langka dalam suatu populasi.
Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan
genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris
yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi
lebih umum dalam suatu populasi - dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi
lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang
menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak
individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan
ini. Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil
sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam.
Sementara itu, hanyutan genetik merupakan sebuah proses bebas yang
menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi. Hanyutan
genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan ketika
suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi.
Walaupun perubahan yang dihasilkan oleh hanyutan dan seleksi alam kecil,
perubahan ini akan berakumulasi dan menyebabkan perubahan yang substansial
pada organisme. Proses ini mencapai puncaknya dengan menghasilkan spesies
yang baru. Dan sebenarnya, kemiripan antara organisme yang satu dengan
organisme yang lain mensugestikan bahwa semua spesies yang kita kenal berasal
dari nenek moyang yang sama melalui proses divergen yang terjadi secara
perlahan ini.
Dokumentasi fakta-fakta terjadinya evolusi dilakukan oleh cabang biologi yang
dinamakan biologi evolusioner. Cabang ini juga mengembangkan dan
menguji teori-teori yang menjelaskan penyebab evolusi. Kajian catatan
fosil dan keanekaragaman hayati organisme-organisme hidup telah meyakinkan
para ilmuwan pada pertengahan abad ke-19 bahwa spesies berubah dari waktu ke
waktu. Namun, mekanisme yang mendorong perubahan ini tetap tidaklah jelas
sampai pada publikasi tahun 1859 oleh Charles Darwin, On the Origin of
Species yang menjelaskan dengan detail teori evolusi melalui seleksi alam.
Meskipun teori evolusi selalu diasosiasikan dengan Charles Darwin, namun
sebenarnya biologi evolusioner telah berakar sejak zaman Aristoteles. Namun
demikian, Darwin adalah ilmuwan pertama yang mencetuskan teori evolusi yang
telah banyak terbukti mapan menghadapi pengujian ilmiah. Sampai saat ini, teori
Darwin mengenai evolusi yang terjadi karena seleksi alam dianggap oleh
mayoritas komunitas sains sebagai teori terbaik dalam menjelaskan peristiwa
evolusi.

B.     Evolusi Pada Kuda


Evolusi pada kuda merupakan suatu contoh klasik evolusi morfologi, yang
sejarahnya ditelusuri dari catatan fosilnya sejak zaman Eosin (Eocene) di Amerika
Utara dan sedikit dari Eropa dan Asia. Fosil kuda termasuk cukup lengkap, karena
kuda hidup berkelompok dalam jumlah yang cukup besar, sehingga meninggalkan
sejumlah besar fosil dari zaman ke zaman. Kuda termasuk ke dalam ordo yang
dikenal sebagaiPerissodactyla, atau "hewan berkuku ganjil", yang semua
anggotanya memiliki kaki berkuku serta jumlah jari yang ganjil pada tiap kakinya,
selain juga bibir atas yang mudah bergerak dan struktur gigi yang serupa. Moyang
awal kuda modern berjalan dengan jari kaki yang melebar keluar, yang
memudahkan mereka untuk berjalan di atas hamparan tanah yang lembut dan
lembap di hutan purba. Ketika spesies rumput mulai muncul dan berkembang,
para equid mulai berganti makanan dari dedaunan menjadi rerumputan, yang
berujung pada gigi yang lebih kuat dan lebih awet. Pada saat yang sama, seiring
mulai munculnya stepa, para pendahulu kuda pun perlu memiliki kecepatan yang
yang lebih tinggi untuk melarikan diri dari pemangsa. Ini diperoleh melalui
pemanjangan anggota gerak dan terangkatnya beberapa jari dari tanah dalam suatu
cara yang mengakibatkan berat tubuh secara perlahan dipindahkan kepada jari
terkuat, yaitu jari ketiga.
Fosil kuda tertua yang dikenal yakni Hyracotherium (Eohippus). Fosil
hyracotherium yang ditemukan di Eropa pada abad ke-18, oleh Richard Owen
yang diberi nama dengan Hyracoterium yang berarti “binatang seperti
hyrax”. Hyracotherium telah ada sekitar 52 juta tahun lalu dan telah tinggal di
benua Amerika Utara. Hewan ini berukuran sebesar kancil atau anjing dan
tingginya hanya sekitar 30 cm. Memilikikepala dan leher dan tulang belakang
lengkungan berbentuk tangguh yang relatif singkat. Diperkirakan kuda primitif ini
memakan semak belukar apabila ditinjau dari struktur giginya. Giginya yang
berjumlah 22 pasang dengan tiga gigi pada setiap sisi gigi seri, satu taring, empat
gigi premolar, dan dengan tiga gigigeraham yang hanya terspesialisasi sedikit
untuk menggiling makanan. Kaki depannya terdiri dari empat jari dan satu
rudimen, sedangkan kaki belakangnya mempunyai tiga jari dan dua jari
rudimen. Hyracotherium juga memiliki otak kecil, ada juga lobus frontal
kecil. Evolusi sudah mulai berjalan, lengan dan kaki lebih panjang secara
proporsional dengan tubuh sebagai kuda saat ini. Namun, beberapa dari tulang
kaki tidak stabil dan tidak memiliki fleksibilitas. Kaki, ada lima jari satu per
masing-masing, empat anggota tubuh depan, kaki belakang dibuat untuk tiga jari
dan jari-jari kelima pertama yang merosot dalam perjalanan evolusi. Kuku
kaki tidak seperti anjing, dan dilengkapi dengan kuku kecil
 

Gambar Hyracotherium (Eohippus)

Pada Zaman Oligosen sekitar 40 juta tahun silam, Hyracotherium mengalami


kepunahan. Akan tetapi, mamalia ini telah menurunkan keturunannya yang
dinamakan Mesohippus. Mesohippus berukuran lebih besar
daripada Hyracotherium. Struktur tubuh Mesohippus menunjukkan bahwa hewan
ini telah beradaptasi dengan sangat baik untuk hidup di padang rumput, hal ini
ditunjukkan dengan berkurangnya jumlah jari pada setiap
kaki Mesohippus menjadi tiga jari di setiap kakinya. Jari tengahnya juga lebih
besar daripada jari-jari lainnya. Selain itu, hewan ini juga memiliki kaki yang
lebih kuat dan lincah dibandingkan dengan Hyracotherium. Hewan ini memiliki
leher yang agak panjang. Pada mulutnya, ditemukan beberapa gigi pra-geraham
yang hampir berkembang menjadi gigi geraham. Gigi seperti ini tentu akan
meningkatkan kemampuannya untuk mengunyah makanan.  

           

Gambar Mesohippus
Masih pada zaman Oligosen, Miohippus (berarti "kuda kecil") adalah genus kuda
prasejarah. Miohippus tinggal di Amerika Utara selama zaman Oligosen.
Sementara generasi spesies ini hidup selama periode Miocene. Menurut Florida
Museum of Natural History, diyakini Miohippus hidup pada Miocene namun
pernyataan tersebut salah. Penelitian yang lebih baru memberikan bukti bahwa
Miohippus sebenarnya hidup pada zaman Oligosen. Miohippus lebih besar dari
Mesohippus dan memiliki tengkorak yang sedikit lebih panjang. Fosa wajah nya
adalah lebih dalam dan lebih diperluas, dan sendi pergelangan kaki agak berbeda.
Miohippus juga memiliki puncak ekstra variabel pada geraham atasnya, yang
memberikan area permukaan yang lebih besar untuk mengunyah makanan ternak
yang lebih ketat. Hal ini akan menjadi ciri khas dari gigi kuda selanjutnya.
 

Gambar Miohippus

Pada pertengahan Zaman Miocene sekitar 25 juta tahun yang lalu, Hidup sejenis
kuda yang disebutMerychippus. Spesies kuda ini diperkirakan merupakan
keturunan dari Mesohippus. Seperti nenek moyangnya, Merychippus masih
memiliki leher yang agak panjang yang khas. Diduga, leher panjang ini berfungsi
sebagai alat bantu saat ia merumput, sehingga ia bisa merumput dengan tenang
dengan posisi berdiri. Merychippus memiliki tiga jari pada kaki belakangnya, dan
empat jari pada kaki depannya. KakiMerychippus berkembang menjadi kaki yang
panjang, agak berbeda dangan kaki yang dimiliki kuda zaman sekarang.
Sekarang, Merychippus telah punah. Penyebab kepunahannya diperkirakan akibat
perubahan iklim besar-besaran yang mengakibatkan terjadinya zaman es.
 

Gambar Merrychippus

Kemudian sekitar 10 juta tahun yang lalu, semasa jaman Pliocene kuda
berkembang menjadi Pliohippus. Leluhur kuda jenis ini mempunyai satu jari atau
satu tracak pada tiap kakinya. Pliohippus merupakan hewan monodaktil (hewan
bertracak tunggal) sejati yang pertama dalam sejarah evolusi .
Gambar Pliohippus

Akhirnya sekitar 2 juta tahun yang lalu, kuda seperti yang kita kenal sekarang
yaitu Equus caballus, muncul sebagai makhluk yang lebih besar. Namun sekitar 8
ribu tahun yang lalu, spesies Equus ini punah di daratan Amerika Serikat dan
tidak muncul lagi sampai orang-orang Spanyol membawa kuda masuk ke benua
Amerika pada tahun 1400-an.
Gambar Equus caballus

Jari-jemari pada nenek moyangnya telah berkurang jumlahnya sampai tinggal satu
jari di setiap kakinya yang telah dilindungi oleh kuku yang sangat keras dan telah
termodifikasi. Struktur kaki kuda zaman sekarangpun telah beradaptasi bukan
hanya untuk hidup di padang rumput tetapi juga untuk berlari dengancepat. Jenis
kaki ini membuat kuda dapat berlari dengan sangat cepat tanpa khawatir akan
resiko terkilir.
 
Gambar Evolusi Kuda Menurut Zamannya
Gambar diatas dapat dijelaskan bahwa terdapat perubahan dan perkembangan
yang mengarah pada evolusi bentuk dan fungsi antara lain:
a.       Tubuh bertambah besar;
b.      Kepala bagian depan semakin panjang;
c.       Leher semakin panjang sehingga gerakannya semakin bebas;
d.      Perubahan geraham depan dan geraham besar sehingga sangat sesuai untuk
makanan yang berupa rumput;
e.       Anggota tubuh yang lain semakin bertambah panjang, sehingga sesuai
dengan gerakan untuk berlari cepat;
f.       Jari kaki mereduksi dari lima menjadi satu, sehingga dapat mendukung
gerakan ketika berlari cepat.

Gambar Evolusi Rangka Kuda

 
           

C.    Faktor Kuda Berevolusi


Kuda mulai berevolusi, ketika spesies rumput mulai muncul dan berkembang,
para equid mulai berganti makanan dari dedaunan menjadi rerumputan, yang
berujung pada gigi yang lebih kuat dan lebih awet. Evolusi kudadidorong oleh dua
mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik. Seleksi alam
merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk
keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam
suatu populasi - dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang.
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Setelah membahas tentang materi di atas maka dapat diambil kesimpulan dari
makalah ini yaitu:
1.      Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan
suatu populasi organismedari satu generasi ke generasi berikutnya.
2.      Fosil kuda tertua yang dikenal yakni Hyracotherium (Eohippus), berevolusi
menjadi Mesohippus,kemudian berkembang menjadi Miohippus, dan berevolusi
lagi menjadi Merychippus, kemudianPliohippus, dan evolusi terakhir
menjadi Equus caballus yang dikenal hingga saat ini.
3.      Kuda mulai berevolusi, ketika spesies rumput mulai muncul dan
berkembang, para equid mulai berganti makanan dari dedaunan menjadi
rerumputan, yang berujung pada gigi yang lebih kuat dan lebih
awet.Evolusi kuda didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi
alam dan hanyutan genetik.

B.     Saran
Diharapkan mahasiswa dapat mencari sumber-sumber terkait lainnya untuk
menjadi bahan referensi penunjang agar dapat lebih memahami tentang evolusi
kuda.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N. A, J. B, Reece, and L. G, Mitchell. 2002. Biologi Edisi Kelima.


Penerbit Erlangga: Jakarta.
Yusuf, M. F. 2006. Bahan Ajar Matakuliah Evolusi. Universitas
Negeri: Gorontalo.
Anonymous, 2011. Evolusi.(online). http://id.wikipedia.org. Diakses tanggal 9
Mei 2012
Anonymous, 2011. Evolusi. (online).
http://idkf.bogor.net/yuesbi/e-DU.KU/edukasi.net/SMA/Biologi/Evolusi/
materi01.html. Diakses tanggal 9 Mei 2012
http://en.wikipedia.org
http://m.eb.com/assembly/74685                                         
http://www.inmystery.com/2010/12/hyracotherium-nenek-moyang-dari-kuda.html
http://www.science-fair.ws/earth-science/fauna/history-of-the-horse.html

Penemuan Berbagai Fosil Kuda sebagai Bukti Adanya Evolusi


SABTU, DESEMBER 29, 2012  AKHSANIL AULADI  NO COMMENTS

Oleh: M. Akhsanil Auladi XII IPA 3

Evolusi pada kuda merupakan suatu contoh klasik evolusi morfologi. Kuda
termasuk ke dalam ordo yang dikenal sebagai Perissodactyla, atau "hewan
berkuku ganjil", yang semua anggotanya memiliki kaki berkuku serta jumlah jari
yang ganjil pada tiap kakinya, selain juga bibir atas yang mudah bergerak dan
struktur gigi yang serupa.

Hyracotherium (Eohippus)

Fosil kuda tertua yang dikenal yakni Hyracotherium(Eohippus). Fosil


hyracotherium yang ditemukan di Eropa pada abad ke-18, oleh Richard Owen
yang diberi nama dengan Hyracoterium yang berarti “binatang seperti hyrax”.
Hyracotherium telah ada sekitar 52 juta tahun lalu dan telah tinggal di benua
Amerika Utara. Hewan ini berukuran sebesar kancil atau anjing dan tingginya
hanya sekitar 30 cm. Memiliki kepala dan leher dan tulang belakang lengkungan
berbentuk tangguh yang relatif singkat. Diperkirakan kuda primitif ini memakan
semak belukar apabila ditinjau dari struktur giginya. Giginya yang berjumlah 22.
Kaki depannya terdiri dari empat jari dan satu rudimen, sedangkan kaki
belakangnya mempunyai tiga jari dan dua jari rudimen. Hyracotherium juga
memiliki otak kecil, ada juga lobus frontal kecil. Beberapa dari tulang kaki tidak
stabil dan tidak memiliki fleksibilitas.

Mesohippus

Pada Zaman Oligosen sekitar 40 juta tahun silam, Hyracotherium mengalami


kepunahan. Akan tetapi, mamalia ini telah menurunkan keturunannya yang
dinamakanMesohippus. Mesohippus berukuran lebih besar
daripada Hyracotherium. Struktur tubuh Mesohippus menunjukkan bahwa hewan
ini telah beradaptasi dengan sangat baik untuk hidup di padang rumput, hal ini
ditunjukkan dengan berkurangnya jumlah jari pada setiap
kaki Mesohippus menjadi tiga jari di setiap kakinya. Jari tengahnya juga lebih
besar daripada jari-jari lainnya. Selain itu, hewan ini juga memiliki kaki yang
lebih kuat dan lincah dibandingkan dengan Hyracotherium. Hewan ini memiliki
leher yang agak panjang. Pada mulutnya, ditemukan beberapa gigi pra-geraham
yang hampir berkembang menjadi gigi geraham. Gigi seperti ini tentu akan
meningkatkan kemampuannya untuk mengunyah makanan.

Miohippus

Masih pada zaman Oligosen, Miohippus (berarti


"kuda kecil") adalah genus kuda prasejarah. Miohippus tinggal di Amerika Utara
selama zaman Oligosen. Miohippus hidup pada zaman Oligosen. Miohippus lebih
besar dari Mesohippus dan memiliki tengkorak yang sedikit lebih panjang. Fosa
wajah nya adalah lebih dalam dan lebih diperluas, dan sendi pergelangan kaki
agak berbeda. Miohippus juga memiliki puncak ekstra variabel pada geraham
atasnya, yang memberikan area permukaan yang lebih besar untuk mengunyah
makanan ternak yang lebih ketat. 

Merychippus
Pada pertengahan Zaman Miocene sekitar 25
juta tahun yang lalu, Hidup sejenis kuda yang disebut Merychippus. Seperti nenek
moyangnya,Merychippus masih memiliki leher yang agak panjang yang
khas. Merychippus memiliki tiga jari pada kaki belakangnya, dan empat jari pada
kaki depannya. Kaki Merychippus berkembang menjadi kaki yang panjang, agak
berbeda dangan kaki yang dimiliki kuda zaman sekarang.
Penyebab kepunahannya diperkirakan akibat perubahan iklim besar-besaran yang
mengakibatkan terjadinya zaman es.

 
Pliohippus

Kemudian sekitar 10 juta tahun yang lalu, semasa jaman Pliocene kuda
berkembang menjadi Pliohippus. Leluhur kuda jenis ini mempunyai satu jari atau
satu tracak pada tiap kakinya. Pliohippus merupakan hewan monodaktil (hewan
bertracak tunggal) sejati yang pertama dalam sejarah evolusi .

Equus caballus 
Akhirnya sekitar 2 juta tahun yang lalu, kuda seperti yang kita kenal sekarang
yaitu Equus caballus, muncul sebagai makhluk yang lebih besar. Namun sekitar 8
ribu tahun yang lalu, spesies Equus ini punah di daratan Amerika Serikat dan
tidak muncul lagi sampai orang-orang Spanyol membawa kuda masuk ke benua
Amerika pada tahun 1400-an.

Jari-jemari pada nenek moyangnya telah berkurang jumlahnya sampai tinggal satu
jari di setiap kakinya yang telah dilindungi oleh kuku yang sangat keras dan telah
termodifikasi. Struktur kaki kuda zaman  sekarangpun telah beradaptasi bukan
hanya untuk hidup di padang rumput tetapi juga untuk berlari dengan cepat. Jenis
kaki ini membuat kuda dapat berlari dengan sangat cepat tanpa khawatir akan
resiko terkilir.

Evolusi Kuda Menurut Zamannya

Gambar diatas dapat dijelaskan bahwa terdapat


perubahan dan perkembangan yang mengarah pada evolusi bentuk dan fungsi
antara lain:
Tubuh bertambah besar;
Kepala bagian depan semakin panjang;
Leher semakin panjang sehingga gerakannya semakin bebas;
Perubahan geraham depan dan geraham besar sehingga sangat sesuai untuk
makanan yang berupa rumput;
Anggota tubuh yang lain semakin bertambah panjang, sehingga sesuai dengan
gerakan untuk berlari cepat;
Jari kaki mereduksi dari lima menjadi satu, sehingga dapat mendukung gerakan
ketika berlari cepat.

Faktor Kuda Berevolusi

Kuda mulai berevolusi, ketika spesies rumput mulai muncul dan berkembang,
para equid mulai berganti makanan dari dedaunan menjadi rerumputan, yang
berujung pada gigi yang lebih kuat dan lebih awet. Evolusi kuda didorong oleh
dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik. Seleksi alam
merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk
keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam
suatu populasi - dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang.

Tahap-tahap Evolusi Kuda

Kuda( Equus caballus atau Equus ferus caballus ) adalah salah satu


darisepuluh spesies modern mamalia dari genus   Equus. Hewan ini
t e l a h l a m a merupakan salah satuhewan ternak yang penting secara
ekonomis, dan telahmemegang peranan penting dalam pengangkutan orang dan
barang selama ribuantahun. Kuda dapat ditunggangi oleh manusia dengan
menggunakansadeldand a p a t pula digunakan untuk menarik
s e s u a t u , s e p e r t i k e n d a r a a n b e r o d a , a t a u  bajak . P a d a b e b e r a p a
d a e r a h , k u d a j u g a d i g u n a k a n s e b a g a i s u m b e r   makanan.  Walaupun
peternakan kuda diperkirakan telah dimulai sejak tahun 4 5 0 0
S M ,   bukti-bukti penggunaan kuda untuk keperluan manusia baru
ditemukan terjadisejak 2000 SM.Dalam sebuah studi terbaru yang diterbitkan
dalam jurnal ilmiah Science,sebuah analisis oleh para peneliti jerman dari
Institut Leibniz untuk riset kebun  b i n a t a n g d a n k e h i d u p a n l i a r ,
B e r l i n , i n s t i t u t a r k e o l o g i j e r m a n , u n i v e r s i t a s Humboltz Berlin,
institut Max Planck untuk antropologi arkeologis, Leipzig,   b e k e r j a
sama dengan pra ilmuan amerika dan spanyol, telah
m e n g u n g k a p k a n misteri tentang pemeliharaan kuda.Berdasarkan pada DNA
purba yang merentang waktu antara pleistosenakhir dan abad
pertengahan, mentarget pada gen nuklir yang bertanggung jawab untuk
pewarnaan kulit memungkinkan untuk mengungkapkan waktu dan
tempat  p e t e r n a k a n kuda. Lebih lanjut studi ini
m e n u n j u k k a n b e t a p a c e p a t j u m l a h  pewarnaan meningkat sebagai
hasil peternakan. Ia juga menunjukkan dengan jelaskalau keragaman besar
warna pada kuda ternak yang kita amati sekarang adalah hasil peternakan
selektif oleh para peternak kuno.

Lima belas juta tahun yang lalu, banyak hutan yang berubah menjadi padang
rumput. Hal ini terjadi karena meningkatnya intensitas iklim yang dingin dan
kering. Kondisi ini telah mengakibatkan banyak hewan kehilangan tempat tinggal
dan terpaksa hidup di habitat yang baru, padang rumput.

Salah satu dari hewan-hewan tersebut adalah seekor mamalia yang dinamakan
"Hyracotherium". Hewan ini hidup di Zaman Eosen. Hewan ini diduga sebagai
nenek moyang dari kuda yang hidup sekarang. "Hyracotherium" adalah hewan
herbivora yang memiliki kelengkapan empat puluh empat gigi dengan mahkota
gigi yang rendah, gigi-gigi ini dipergunakan untuk mengunyah daun-daun dari
pohon atau semak.
"Hyracotherium" adalah "equine" pertama yang diketahui, banyak saintis
mempercayai bahwa mamalia inilah yang telah menurunkan berbagai jenis kuda
yang ada pada zaman sekarang. "Hyracotherium" telah beradaptasi dengan baik
untuk hidup di padang rumput. Mamalia ini memiliki empat jari di tiap-tiap
kakinya. Jari-jemari ini berfungsi sebagai penyangga untuk menahan hampir
seluruh berat tubuhnya. "Hyracotherium" berukuran kira-kira sama dengan ukuran
seekor kancil.

Pada Zaman Oligosen, "Hyracotherium" mengalami kepunahan. Akan tetapi,


mamalia ini telah menurunkan keturunannya yang dinamakan "Mesohippus".
"mesohippus" berukuran lebih besar daripada "Hyracotherium". Struktur tubuh
"Mesohippus" menunjukkan bahwa hewan ini telah beradaptasi dengan sangat
baik untuk hidup di padang rumput, hal ini ditunjukkan dengan berkurangnya
jumlah jari pada setiap kaki "Mesohippus" menjadi tiga jari di setiap kakinya. Jari
tengahnya juga lebih besar daripada jari-jari lainnya. Selain itu, hewan ini juga
memiliki kaki yang lebih kuat dan lincah dibandingkan dengan "Hyracotherium".
Hewan ini memiliki leher yang agak panjang. Pada mulutnya, ditemukan beberapa
gigi pra-geraham yang hampir berkembang menjadi gigi geraham. Gigi seperti ini
tentu akan meningkatkan kemampuannya untuk mengunyah makanan.

Pada pertengahan Zaman Miosen, Hidup sejenis kuda yang disebut


"Merychippus". Spesies kuda ini diperkirakan merupakan keturunan dari
"Mesohippus". Seperti nenek moyangnya, "Merychippus" masih memiliki leher
yang agak panjang yang khas. Diduga, leher panjang ini berfungsi sebagai alat
bantu saat ia merumput, sehingga ia bisa merumput dengan tenang dengan posisi
berdiri. "merychippus" memiliki tiga jari pada kaki belakangnya, dan empat jari
pada kaki depannya. Kaki "Merychippus" berkembang menjadi kaki yang
panjang, agak berbeda dangan kaki yang dimiliki kuda zaman sekarang.

Sekarang, "Merychippus" telah punah. Penyebab kepunahannya diperkirakan


akibat perubahan iklim besar-besaran yang mengakibatkan terjadinya zaman es.
Penelitian menunjukkan bahwa "Merychippus" telah menurunkan keturunan yang
berupa kuda zaman sekarang ("Equus"). Jari-jemari pada nenek moyangnya telah
berkurang jumlahnya sampai tinggal satu jari di setiap kakinya yang telah
dilindungi oleh kuku yang sangat keras dan telah termodifikasi. Struktur kaki
kuda zaman sekarangpun telah beradaptasi bukan hanya untuk hidup di padang
rumput tetapi juga untuk berlari dengan cepat. Jenis kaki ini membuat kuda dapat
berlari dengan sangat cepat tanpa khawatir akan resiko terkilir.

Hingga baru-baru ini, banyak pendukung evolusi berterus terang mengakui bahwa
skenario evolusi kuda telah hancur. Dalam sebuah simposium empat hari
mengenai masalah-masalah teori evolusi bertahap yang diselenggarakan pada
tahun 1980 di Museum Lapangan Sejarah Alam, Chicago, dan dihadiri 150
evolusionis, Boyce Rensberger, seorang evolusionis yang memberikan
sambutan,mengatakan bahwa skenario evolusi kuda tidak didukung oleh rekaman
fosil dan tidak ditemukan proses evolusi yang menjelaskan evolusi kuda secara
bertahap:

Contoh populer evolusi kuda, yang mengemukakan perubahan bertahap dari


makhluk seukuran rubah berkaki berjari empat yang hidup hampir 50 juta tahun
silam menjadi kuda masa kini yang lebih besar berkaki berjari satu, sudah lama
diketahui keliru. Bertentangan dengan perubahan secara bertahap, fosil setiap
spesies peralihan tampak sama sekali berbeda, tidak berubah, dan lalu menjadi
punah.

Jadi, apa yang mendasari skenario “evolusi kuda”? Skenario ini dirumuskan
dengan diagram-diagram tipuan yang disusun berurutan dari fosil spesies-spesies
berbeda yang hidup pada masa sangat berjauhan di India, Afrika Selatan,Amerika
Utara dan Eropa, semata-mata mengikuti khayalan para evolusionis. Lebih dari 20
diagram evolusi kuda, yang saling berbeda satu sama lain,diajukan beragam
peneliti. Jelas, para evolusionis tidak bersepakat tentang silsilah ini. Satu-satunya
ciri serupa di antara semua diagram itu bahwa makhluk seukuran anjing yang
disebut Eohippus yang hidup dalam Periode Eosen 55 juta tahun silam, menjadi
moyang kuda (Equus). Akan tetapi, jalur evolusi dari Eohippus ke Equus sama
sekali tidak konsisten. Seorang penulis ilmiah yang evolusionis, Gordon R.
Taylor, menjelaskan kenyataan yang jarang diakui ini dalam bukunya, The Great
Evolution Mystery:

“Namun, barangkali kelemahan paling serius dari Darwinisme adalah kegagalan


para ahli paleontology menemukan filogeni atau silsilah organism yang
meyakinkan yang menunjukkan perubahan besar evolusioner. Kuda sering dikutip
sebagai satu-satunya contoh yang telah dirampungkan sempurna. Akan tetapi,
sebenarnya, garis yang menghubungkan Eohippus dengan Equus sangat tidak
menentu. Garis ini semestinya menunjukkan peningkatan ukuran badan yang
tetap. Namun, sejumlah varian nyatanya berukuran lebih kecil daripada Eohippus,
bukannya lebih besar.Spesimen-spesimen dari berbagai sumber dapat
digabungkan dalam urutan yang tampak begitu meyakinkan, tetapi tidak ada bukti
yang menunjukkan bahwa mereka tersusun demikian menurut waktu.”

Semua fakta ini adalah bukti kuat bahwa diagram-diagram evolusi kuda, yang
disajikan sebagai satu bukti paling kokoh bagi Darwinisme,tidak lain hanyalah
dongeng fantastis dan tidak masuk akal.

EVOLUSI KUDA
Lima belas juta tahun yang lalu, banyak hutan yang berubah menjadi padang
rumput. Hal ini terjadi karena meningkatnya intensitas iklim yang dingin dan
kering. Kondisi ini telah mengakibatkan banyak hewan kehilangan tempat tinggal
dan terpaksa hidup di habitat yang baru, padang rumput.

Salah satu dari hewan-hewan tersebut adalah seekor mamalia yang dinamakan
"Hyracotherium". Hewan ini hidup di Zaman Eosen. Hewan ini diduga sebagai
nenek moyang dari kuda yang hidup sekarang. "Hyracotherium" adalah hewan
herbivora yang memiliki kelengkapan empat puluh empat gigi dengan mahkota
gigi yang rendah, gigi-gigi ini dipergunakan untuk mengunyah daun-daun dari
pohon atau semak.

"Hyracotherium" adalah "equine" pertama yang diketahui, banyak saintis


mempercayai bahwa mamalia inilah yang telah menurunkan berbagai jenis kuda
yang ada pada zaman sekarang. "Hyracotherium" telah beradaptasi dengan baik
untuk hidup di padang rumput. Mamalia ini memiliki empat jari di tiap-tiap
kakinya. Jari-jemari ini berfungsi sebagai penyangga untuk menahan hampir
seluruh berat tubuhnya. "Hyracotherium" berukuran kira-kira sama dengan ukuran
seekor kancil.

Pada Zaman Oligosen, "Hyracotherium" mengalami kepunahan. Akan tetapi,


mamalia ini telah menurunkan keturunannya yang dinamakan "Mesohippus".
"mesohippus" berukuran lebih besar daripada "Hyracotherium". Struktur tubuh
"Mesohippus" menunjukkan bahwa hewan ini telah beradaptasi dengan sangat
baik untuk hidup di padang rumput, hal ini ditunjukkan dengan berkurangnya
jumlah jari pada setiap kaki "Mesohippus" menjadi tiga jari di setiap kakinya. Jari
tengahnya juga lebih besar daripada jari-jari lainnya. Selain itu, hewan ini juga
memiliki kaki yang lebih kuat dan lincah dibandingkan dengan "Hyracotherium".
Hewan ini memiliki leher yang agak panjang. Pada mulutnya, ditemukan beberapa
gigi pra-geraham yang hampir berkembang menjadi gigi geraham. Gigi seperti ini
tentu akan meningkatkan kemampuannya untuk mengunyah makanan.

Pada pertengahan Zaman Miosen, Hidup sejenis kuda yang disebut


"Merychippus". Spesies kuda ini diperkirakan merupakan keturunan dari
"Mesohippus". Seperti nenek moyangnya, "Merychippus" masih memiliki leher
yang agak panjang yang khas. Diduga, leher panjang ini berfungsi sebagai alat
bantu saat ia merumput, sehingga ia bisa merumput dengan tenang dengan posisi
berdiri. "merychippus" memiliki tiga jari pada kaki belakangnya, dan empat jari
pada kaki depannya. Kaki "Merychippus" berkembang menjadi kaki yang
panjang, agak berbeda dangan kaki yang dimiliki kuda zaman sekarang.

Sekarang, "Merychippus" telah punah. Penyebab kepunahannya diperkirakan


akibat perubahan iklim besar-besaran yang mengakibatkan terjadinya zaman es.
Penelitian menunjukkan bahwa "Merychippus" telah menurunkan keturunan yang
berupa kuda zaman sekarang ("Equus"). Jari-jemari pada nenek moyangnya telah
berkurang jumlahnya sampai tinggal satu jari di setiap kakinya yang telah
dilindungi oleh kuku yang sangat keras dan telah termodifikasi. Struktur kaki
kuda zaman sekarangpun telah beradaptasi bukan hanya untuk hidup di padang
rumput tetapi juga untuk berlari dengan cepat. Jenis kaki ini membuat kuda dapat
berlari dengan sangat cepat tanpa khawatir akan resiko terkilir.

Hingga baru-baru ini, banyak pendukung evolusi berterus terang mengakui bahwa
skenario evolusi kuda telah hancur. Dalam sebuah simposium empat hari
mengenai masalah-masalah teori evolusi bertahap yang diselenggarakan pada
tahun 1980 di Museum Lapangan Sejarah Alam, Chicago, dan dihadiri 150
evolusionis, Boyce Rensberger, seorang evolusionis yang memberikan
sambutan,mengatakan bahwa skenario evolusi kuda tidak didukung oleh rekaman
fosil dan tidak ditemukan proses evolusi yang menjelaskan evolusi kuda secara
bertahap:

Contoh populer evolusi kuda, yang mengemukakan perubahan bertahap dari


makhluk seukuran rubah berkaki berjari empat yang hidup hampir 50 juta tahun
silam menjadi kuda masa kini yang lebih besar berkaki berjari satu, sudah lama
diketahui keliru. Bertentangan dengan perubahan secara bertahap, fosil setiap
spesies peralihan tampak sama sekali berbeda, tidak berubah, dan lalu menjadi
punah.

Jadi, apa yang mendasari skenario “evolusi kuda”? Skenario ini dirumuskan
dengan diagram-diagram tipuan yang disusun berurutan dari fosil spesies-spesies
berbeda yang hidup pada masa sangat berjauhan di India, Afrika Selatan,Amerika
Utara dan Eropa, semata-mata mengikuti khayalan para evolusionis. Lebih dari 20
diagram evolusi kuda, yang saling berbeda satu sama lain,diajukan beragam
peneliti. Jelas, para evolusionis tidak bersepakat tentang silsilah ini. Satu-satunya
ciri serupa di antara semua diagram itu bahwa makhluk seukuran anjing yang
disebut Eohippus yang hidup dalam Periode Eosen 55 juta tahun silam, menjadi
moyang kuda (Equus). Akan tetapi, jalur evolusi dari Eohippus ke Equus sama
sekali tidak konsisten. Seorang penulis ilmiah yang evolusionis, Gordon R.
Taylor, menjelaskan kenyataan yang jarang diakui ini dalam bukunya, The Great
Evolution Mystery:

“Namun, barangkali kelemahan paling serius dari Darwinisme adalah kegagalan


para ahli paleontology menemukan filogeni atau silsilah organism yang
meyakinkan yang menunjukkan perubahan besar evolusioner. Kuda sering dikutip
sebagai satu-satunya contoh yang telah dirampungkan sempurna. Akan tetapi,
sebenarnya, garis yang menghubungkan Eohippus dengan Equus sangat tidak
menentu. Garis ini semestinya menunjukkan peningkatan ukuran badan yang
tetap. Namun, sejumlah varian nyatanya berukuran lebih kecil daripada Eohippus,
bukannya lebih besar.Spesimen-spesimen dari berbagai sumber dapat
digabungkan dalam urutan yang tampak begitu meyakinkan, tetapi tidak ada bukti
yang menunjukkan bahwa mereka tersusun demikian menurut waktu.”

Semua fakta ini adalah bukti kuat bahwa diagram-diagram evolusi kuda, yang
disajikan sebagai satu bukti paling kokoh bagi Darwinisme,tidak lain hanyalah
dongeng fantastis dan tidak masuk akal.

http://magicalxbit.livejournal.com/15063.html
http://grahaiptek.blogspot.com/2011/08/mitos-tentang-evolusi-kuda.html

Evolusi Kuda
Posted on November 11, 2013 by Hanif Irza Video
     Evolusi kuda menjelaskan nenek moyang filogeni dari kuda modern, yang
pada mulanya berasal dari Hyracotherium yang seukuran anjing dan tinggal di
hutan, yang berevolusi seiring skala waktu geologi. Palezoolog telah dapat
mengumpulkan gambaran lengkap mengenai garis keturunan evolusi kuda
modern, lebih lengkap daripada hewan-hewan lainnya. Berikut gambaran tentang
evolusi kuda…

1. Hyracotherium (populer dikenal dengan nama Eohippus)

Pertama muncul 56 juta tahun lalu di Amerika Utara. Genus ini adalah hewan
kecil yang hidup di hutan dan dipandang merupakan anggota pertama famili
Equidae, dan leluhur semua anggota famili ini. Hyracotherium teradaptasi dengan
habitatnya di hutan Eosen di belahan utara: ia memiliki empat kuku di kaki depan
dan tiga di kaki belakang. Ini membantunya berpindah dengan mudah di lantai
hutan yang lembut. Ukurannya kecil, memungkinkannya bergerak mudah di
antara vegetasi yang padat dan menyembunyikannya dari predator. Hewan ini
memliki 4 jari kaki pada kaki depan. Tubuhnya sebesar anjing, yang memakan
dedaunan.
2. Mesohippus

Sekitar 36 juta tahun yang silam, proses evolusi telah mengubah wujud kuda lebih
drastis. Waktu jaman Ologocene, muncul hewan Mesohippus. Mesohippus tampil
lebih besar dari pendahulunya, dengan tinggi pundak mempunyai 60 cm.
Mempujai 3 jari kaki depan.
3. Merychippus

Muncul semasa jaman Miocene yaitu sekitar 25 juta tahun yang lalu sebagai kuda
yang benar baru. Ini adalah jenis kuda dengan 3 jari yang penampilannya tegak,
tingginya sekitar 100 cm dan mempunyai 3 jari baik pada kaki depan maupun
kaki belakang. Satu dari tiga jari kakinya membentuk sebuah kuku besar.
4. Pliohippus

Kemudian sekitar 10 juta tahun yang lalu, semasa jaman Pliocene kuda
berkembang menjadi Pliohippus. Leluhur kuda jenis ini mempunyai satu jari atau
satu tracak pada tiap kakinya. Pliohippus merupakan hewan monodaktil (hewan
bertracak tunggal) sejati yang pertama dalam sejarah evolusi .
5. Equus (kuda modern)
Muncul sekitar 2 juta tahun yang lalu sebagai makhluk yang lebih besar. Namun
sekitar 8 ribu tahun yang lalu, spesies Equus ini punah di daratan Amerika Serikat
dan tidak muncul lagi sampai orang-orang Spanyol membawa kuda masuk ke
benua Amerika pada tahun 1400-an. Mempunyai jari kaki atau kuku pada setiap
kakinya.
Jadi, berikut urutan evolusinya dari yang tertua hingga sekarang..
 
EVOLUSI KUDA
Perkembangan kuda modern adalah salah satu bentuk yan
g   p a l i n g   l e n g k a p   d a l a m   f o s i l . Peningkatan ukuran tubuh terlihat
jelas seiring berjalannya waktu saat bentuk primitif
memunculkanspesies modern yang lebih besar. Saat ukuran tubuh
meningkat dari
 Hyracotherium
terkecil di zamanE o s e n ( s e k i t a r 5 0 j u t a t a h u n l a l u  h i n g g a
 Equus
yang terbesar (kuda modern! terdapat penurunankerumitan pada
tulang kaki. Seluruh berat kuda sekarang bertopang pada jari ketiga!
sementara jarilainnya begitu kecil dan tidak banyak bermanfaat.
 
"yracotherium# adalah #e$uine# pertama yang diketahui! banyak
saintis mempercayai
bahwam a m a l i a   i n i l a h   y a n g   t e l a h   m e n u r u n k a n   b e r b a g a i   j e n
i s   k u d a   y a n g   a d a   p a d a   z a m a n   s e k a r a n g . #"yracotherium# telah
beradaptasi dengan baik untuk hidup di padang rumput. %amalia ini
memilikiempat jari di tiap&tiap kakinya. 'ari&jemari ini berfungsi
sebagai penyangga untuk menahan
hampirs e l u r u h   b e r a t   t u b u h n y a .   # " y r a c o t h e r i u m #   b e r u k u r a n   k i r a
& k i r a   s a m a   d e n g a n   u k u r a n   s e e k o r   k a n c i l . P a d a    a m a n   ) l i g o s e n ! 
#"yracotherium# mengalami kepunahan. *kan tetapi! mamalia i
ni telahmenurunkan keturunannya yang dinamakan #
%esohippus#. #mesohippus# berukuran lebih besardaripada #"y
racotherium#. Struktur tubuh #%esohippus# menunjukkan 
b a h w a   h e w a n   i n i   t e l a h  beradaptasi dengan sangat baik untuk hidup
di padang rumput! hal ini ditunjukkan dengan berkurangnya jumlah jari pada
setiap kaki #%esohippus# menjadi tiga jari di setiap kakinya. 'ari tengahnya
juga lebih besar daripada jari&jari lainnya. Selain itu! hewan ini juga memiliki ka
ki yang lebih kuat dan lincahdibandingkan dengan #"yracotherium#.
"ewan ini memiliki leher yang agak panjang. Pada mulutnya!ditemukan
beberapa gigi pra&geraham yang hampir berkembang menjadi gigi geraham. gigi
seperti ini
t e n t u   a k a n   m e n i n g k a t k a n   k e m a m
p u a n n y a   u n t u k   m e n g u n y a h   m a k a n
a n . Pada pertengahan aman %iosen! "idup sejenis kuda yang
disebut #%erychippus#. Spesies kuda ini diperkirakan merupakan keturunan
dari #%esohippus#. Seperti nenek moyangnya! #%erychippus# masihmemiliki
leher yang agak panjang yang khas. ,iduga! leher panjang ini berfungsi sebagai
alat bantu saatia merumput! sehingga ia bisa merumput dengan tenang dengan
posisi berdiri. #merychippus# memilikitiga jari pada kaki belakangnya! dan
empat jari pada kaki depannya. -aki #%erychippus#
berkembangm e n j a d i   k a k i   y a n g   p a n j a n g !   a g a k   b e r b e d a   d a n g
a n   k a k i   y a n g   d i m i l i k i   k u d a   z a m a n   s e k a r a n g . Sekarang! #
%erychippus# telah punah. Penyebab kepunahannya diperkirakan
akibat perubahan iklim besar&besaran yang mengakibatkan terjadinya zaman
es. Penelitian menunjukkan bahwa #
%erychippus#t e l a h   m e n u r u n k a n   k e t u r u n a n   y a n g   b e r u p a   k u d a   z a m a
n   s e k a r a n g   ( # E $ u u s #  .   ' a r i & j e m a r i   p a d a   n e n e k moyangnya
telah berkurang jumlahnya sampai tinggal satu jari
di setiap kakinya yang telah dilindungio l e h k u k u y a n g s a n g a t k e r a s
dan telah termodifikasi. Struktur kaki kuda zaman sekarangpun
t e l a h  beradaptasi bukan hanya untuk hidup di padang rumput tetapi juga untuk b
erlari dengan cepat. 'eniskaki ini membuat kuda dapat berlari dengan sangat cepat
tanpa khawatir akan resiko terkilir.
 
"yracotherium# adalah #e$uine# pertama yang diketahui! banyak
saintis mempercayai
bahwam a m a l i a   i n i l a h   y a n g   t e l a h   m e n u r u n k a n   b e r b a g a i   j e n
i s   k u d a   y a n g   a d a   p a d a   z a m a n   s e k a r a n g . #"yracotherium# telah
beradaptasi dengan baik untuk hidup di padang rumput. %amalia ini
memilikiempat jari di tiap&tiap kakinya. 'ari&jemari ini berfungsi
sebagai penyangga untuk menahan
hampirs e l u r u h   b e r a t   t u b u h n y a .   # " y r a c o t h e r i u m #   b e r u k u r a n   k i r a
& k i r a   s a m a   d e n g a n   u k u r a n   s e e k o r   k a n c i l . P a d a    a m a n   ) l i g o s e n ! 
#"yracotherium# mengalami kepunahan. *kan tetapi! mamalia i
ni telahmenurunkan keturunannya yang dinamakan #
%esohippus#. #mesohippus# berukuran lebih besardaripada #"y
racotherium#. Struktur tubuh #%esohippus# menunjukkan 
b a h w a   h e w a n   i n i   t e l a h  beradaptasi dengan sangat baik untuk hidup
di padang rumput! hal ini ditunjukkan dengan berkurangnya jumlah jari pada
setiap kaki #%esohippus# menjadi tiga jari di setiap kakinya. 'ari tengahnya
juga lebih besar daripada jari&jari lainnya. Selain itu! hewan ini juga memiliki ka
ki yang lebih kuat dan lincahdibandingkan dengan #"yracotherium#.
"ewan ini memiliki leher yang agak panjang. Pada mulutnya!ditemukan
beberapa gigi pra&geraham yang hampir berkembang menjadi gigi geraham. +igi
seperti
init e n t u   a k a n   m e n i n g k a t k a n   k e m a
m p u a n n y a   u n t u k   m e n g u n y a h   m a k
a n a n . Pada pertengahan aman %iosen! "idup sejenis kuda yang
disebut #%erychippus#. Spesies kuda ini diperkirakan merupakan keturunan
dari #%esohippus#. Seperti nenek moyangnya! #%erychippus# masihmemiliki
leher yang agak panjang yang khas. ,iduga! leher panjang ini berfungsi sebagai
alat bantu saatia merumput! sehingga ia bisa merumput dengan tenang dengan
posisi berdiri. #merychippus# memilikitiga jari pada kaki belakangnya! dan
empat jari pada kaki depannya. -aki #%erychippus#
berkembangm e n j a d i   k a k i   y a n g   p a n j a n g !   a g a k   b e r b e d a   d a n g
a n   k a k i   y a n g   d i m i l i k i   k u d a   z a m a n   s e k a r a n g . Sekarang! #
%erychippus# telah punah. Penyebab kepunahannya diperkirakan
akibat perubahan iklim besar&besaran yang mengakibatkan terjadinya zaman
es. Penelitian menunjukkan bahwa #
%erychippus#t e l a h   m e n u r u n k a n   k e t u r u n a n   y a n g   b e r u p a   k u d a   z a m a
n   s e k a r a n g   ( # E $ u u s #  .   ' a r i & j e m a r i   p a d a   n e n e k moyangnya
telah berkurang jumlahnya sampai tinggal satu jari
di setiap kakinya yang telah dilindungio l e h k u k u y a n g s a n g a t k e r a s
dan telah termodifikasi. Struktur kaki kuda zaman sekarangpun
t e l a h  beradaptasi bukan hanya untuk hidup di padang rumput tetapi juga untuk b
erlari dengan cepat. 'eniskaki ini membuat kuda dapat berlari dengan sangat cepat
tanpa khawatir akan resiko terkilir.

Anda mungkin juga menyukai