Satu-satunya fosil yang paling lengkap ditemukan adalah fosil kuda. Sejarah
perkembangan kuda merupakan contoh yang paling baik untuk menerangkan
adanya perubahan-perubahan bentuk yang berlangsung dari masa ke masa.
Fosil dianggap nenek moyang kuda dikenal dengan nama Hyracoterioum
(Eohippus). Hyracoterioum yang ukuran tingginya hanya sekitar 30 cm (sebesar
kancil) juga dianggap sebagai nenek moyang dari badak dan tapir. Kaki depan
mempunyai empat jari dan dan satu jari rudimen, sedangkan kaki belakangnya
mempunyai tiga jari utuh dan dua jari rudiment. Kuda yang ada sekarang
(Equus) hanya mempunyai satu jari utuh dan dua jari rudiment.