Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MATA KULIAH : EVOLUSI

“EVOLUSI KUDA”

Oleh :
Nama : Fredek Alexander Waer
Nim : 2019011044026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN ILMU MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS CENDERAWSIH
JAYAPURA
2022

A. Evolusi Pada Kuda


Evolusi pada kuda merupakan suatu contoh klasik evolusi morfologi, yang sejarahnya
ditelusuri dari catatan fosilnya sejak zaman Eosin (Eocene) di Amerika Utara dan sedikit dari
Eropa dan Asia. Fosil kuda termasuk cukup lengkap, karena kuda hidup berkelompok dalam
jumlah yang cukup besar, sehingga meninggalkan sejumlah besar fosil dari zaman ke zaman.
Kuda termasuk ke dalam ordo yang dikenal sebagai Perissodactyla, atau "hewan berkuku
ganjil", yang semua anggotanya memiliki kaki berkuku serta jumlah jari yang ganjil pada tiap
kakinya,selain juga bibir atas yang mudah bergerak dan struktur gigi yang serupa. Moyang
awal kuda modern berjalan dengan jari kaki yang melebar keluar, yang memudahkan mereka
untuk berjalan di atas hamparan tanah yang lembut dan lembap di hutan purba. Ketika spesies
rumput mulai muncul dan berkembang, para equid mulai berganti makanan dari dedaunan
menjadi rerumputan, yang berujung pada gigi yang lebih kuat dan lebih awet. Pada saat yang
sama, seiring mulai munculnya stepa, para pendahulu kuda pun perlu memiliki kecepatan
yang yang lebih tinggi untuk melarikan diri dari pemangsa. Ini diperoleh melalui
pemanjangan gerak dan terangkatnya beberapa jari dari tanah dalam suatu cara yang
mengakibatkan berat tubuh secara perlahan dipindahkan kepada jari terkuat, yaitu jari
ketiga.Fosil kuda tertua yang dikenal yakni Hyracotherium (Eohippus). A. Hyracotherium
(Eohippus)Fosil hyracotherium yang ditemukan di Eropa pada abad ke-18, oleh Richard
Oww yang diberi nama dengan Hyracoterium yang berarti “binatang seperti hyrax”.
Kuda sudah ada sejak lebih dari 50 juta tahun yang lalu. Dalam waktu selama itu,
kuda mengalami evolusi yang sangat luar biasa, mulai dari ukurannya, penampakan,
keragaman spesies, dan pola makan. Proses evolusi ini paling banyak diketahui dari fosil
yang ditemukan di Amerika Utara. Kala itu, Amerika Utara merupakan pulau yang
terisolasi, seperti benua Australia dewasa ini. Di Amerika Utara, kuda pertama hidup di
tempat purba dan berinteraksi dengan flora dan fauna prasejarah hingga akhirnya
berevolusi menjadi kuda masa kini.
Gambar 1. Rekam Jejak Evolusi Kuda (Sumber: genius.com)

1. Kuda Zaman Eosen


Kuda tertua yang diketahui sebagai best-known early Eocene horses adalah Eohippus
angustidens, yang artinya “kuda pertama”. Fosil dari spesies ini ditemukan pada abad ke-19
di Amerika Utara. Kuda ini diyakini sudah ada pada zaman Eosen di Amerika Utara, 50-56
juta tahun yang lalu (Haemig, 2012). Hewan ini berukuran sebesar kancil atau anjing dan
tingginya hanya sekitar 30 cm (Evans, 1992). Diperkirakan kuda pertama ini memiliki
makanan utama berupa vegetasi berkayu/berherba dan buah (Janis dkk., 2000). Diperkirakan,
gaya hidup kuda ini mirip dengan antelop Afrika masa kini (MacFadden, 1992). Giginya
yang berjumlah 22 pasang dengan tiga gigi pada setiap sisi gigi seri, satu taring, empat gigi
premolar, dan tiga gigi geraham yang hanya terspesialisasi sedikit untuk menggiling
makanan. Kaki depannya terdiri dari empat jari dan satu rudimen, sedangkan kaki
belakangnya mempunyai tiga jari dan dua jari rudimen

2. Kuda Zaman Oligosen


Dua kuda yang dominan hidup di zaman Oligosen adalah Mesohippus dan Miohippus.
Keduanya muncul sekitar 34 juta tahun yang lalu dan makanannya berupa rerumputan
(Solounias dan Semprebon, 2002). Miohippus lebih besar dari Mesohippus dan memiliki
tengkorak yang sedikit lebih panjang (Prothero dan Shubin, 1989). Keduanya memiliki berat
sekitar 40-55 kg, 50% lebih besar dari kuda Eosen, namun masih jauh lebih kecil dari kuda
zaman sekarang dengan perbedaan mencapai 500 kg (MacFadden, 1992). Mesohippus hidup
dari zaman Eosen akhir hingga pertengahan zaman Oligosen (11 juta tahun), sementara
Miohippus hidup dari zaman akhir Eosen hingga pertengahan Miosen (18 juta tahun).
Miohippus merupakan hasil evolusi dari Mesohippus setelah 8 juta tahun sejak pertama
munculnya Mesohippus. Keduanya memiliki 4 jari pada masing-masing kaki depan dan 3 jari
pada masing-masing kaki belakag.

3. Kuda Zaman Miosen

Zaman yang terjadi sekitar 24 juta tahun yang lalu ini merupakan zaman di mana
evolusi kuda terjadi sangat pesat, mulai dari ukurna tubuh, jenis makanan, dan perubahan
signifikan pada alat gerak dan anatomi. Pada zaman ini, kuda mencapai biodiversitas
tertingginya.Bahkan, pada subfamili Equinae terdapat satu spesies, yaitu Parahippus
leonensis, yang berkembang menjadi 70 spesies (Maguire dan Stigall, 2008). Pada zaman ini,
iklim dan vegetasi di Amerika Utara berubah. Padang rumput semakin luas, sementara luas
hutan semakin kecil. Hal ini mengubah jenis makanan kuda pada zaman itu, yaitu menjadi
rumput-rumputan. Pada awal Miosen, semua kuda memiliki low-crowned teeth, sementara
pada akhir Miosen, semua kuda memiliki high-crowned teeth. Pada zaman ini, ukuran tubuh
kuda lebih bervariasi. Ada yang lebih besar dari moyangnya, ada yang tetap sama, bahkan
ada yang lebih kecil dari moyangnya. Selain itu, vegetasi yang berbeda menyebabkan mereka
mengembangkan alat geraknya menjadi lebih cepat sehingga dapat menghindari predator dan
menjelajahi daerah untuk mencari makan.

Pada pertengahan Zaman Miosen, hidup sejenis kuda yang disebut Merychippus yang
diperkirakan merupakan keturunan dari Mesohippus. Merychippus memiliki leher yang agak
panjang dan khas. Diduga, leher panjang ini berfungsi sebagai alat bantu saat ia merumput.
Merychippus memiliki tiga jari pada kaki belakangnya dan kaki depannya. Kaki Merychippus
berkembang menjadi kaki yang panjang, agak berbeda dangan kaki yang dimiliki kuda zaman
sekarang. Pada mulutnya, ditemukan beberapa gigi pra-geraham yang hampir berkembang
menjadi gigi geraham. Gigi seperti ini tentu akan meningkatkan kemampuannya untuk
mengunyah makanan. Penyebab kepunahannya diperkirakan akibat perubahan iklim besar-
besaran yang mengakibatkan terjadinya zaman es .
4. Kuda Zaman Pliosen
Sekitar 4 juta tahun yang lalu, keragaman kuda mereduksi dari lima genus menjadi
satu genus, yaitu Equus (Steiner dan Ryder, 2011). Spesies pertama dari genus ini adalah
Equus simplicidens, yang kemudian berkembang menjadi kuda masa kini, yaitu Equus
caballus (Haemig, 2012; Evans, 1992). Pada awal zaman Pliosen, kuda berkembang menjadi
Pliohippus. Leluhur kuda jenis ini mempunyai satu jari pada tiap kakinya. Pliohippus
merupakan hewan monodaktil sejati yang pertama dalam sejarah evolusi. Struktur kaki kuda
zaman sekarang pun telah beradaptasi bukan hanya untuk hidup di padang rumput tetapi juga
untuk berlari dengan cepat. Jenis kaki ini membuat kuda dapat berlari dengan sangat cepat
tanpa khawatir akan resiko terkilir.
B. Gambar Evolusi Kuda dari Masa ke masa
Gambar Evolusi Kuda Menurut Zamannya gambar diatas dapat dijelaskan bahwa terdapat
perubahan dan perkembanganyang mengarah pada evolusi bentuk dan fungsi antara lain
a. Tubuh bertambah besar
b. Kepala bagian depan semakin panjang;
c. Leher semakin panjang sehingga gerakannya semakin bebas
d. Perubahan geraham depan dan geraham besar sehingga sangat sesuai untukmakanan
yang berupa rumput
e. Anggota tubuh yang lain semakin bertambah panjang, sehingga sesuaidengan gerakan
untuk berlari cepat
f. Jari kaki mereduksi dari lima menjadi satu, sehingga dapat mendukunggerakan ketika
berlari cepat.
C. Data DNA
Terobosan dalam dunia riset DNA kembali hadir, kali ini dipersembahkan oleh
parailmuwan dari Center for GeoGenetics di Museum Sejarah Alam Denmark (Universityof
Copenhagen): Mengurutkan genom paling tua yang pernah ditemukan dari peninggalan
makhluk prasejarah. Mereka melakukannya dengan mengurutkan dan menganalisis potongan
pendek molekul DNA yang masih bertahan dalam tulang ekor kuda yang terbaring beku
selama 700 ribu tahun dalam lapisan es dikawasan Yukon, Kanada. Dengan melacak
perubahan-perubahan genom yang menggiring kuda liar prasejarah menjadi keturunan
domestik, para peneliti mengungkap komposisi genetik kuda modern dalam rincian yang
belum pernah ada sebelumnya. Molekul DNA dapat bertahan dalam fosil meskipun
organisme sudah lama mati.Tidak sebagai keseluruhan kromosom, namun sebagai potongan
pendek yang bisadisusun ulang layaknya Puzzle. Terkadang molekul-molekul ini cukup
bertahansehingga urutan lengkap genom spesies yang sudah punah dapat
dibangkitkankembali, dan dalam tahun-tahun terakhir ini, urutan genom lengkap dari
manusiapurba serta beberapa hominin purba lainnya sudah berhasil dikarakteristikkan.Namun
sejauh ini, belum ada pengurutan genom yang berusia lebih dari 70.000tahun.
Dr. Ludovic Orlando dan Profesor Eske Willerslev dari Pusat Geo Genetics berhasil
mengerjakan rekor DNA tertua sekitar 10 kali lipat. Dengan hasil kerja ini, mereka beserta
para kolega lainnya dari berbagai negara, mampumelacak perubahan-perubahan besar
genomik selama 700 ribu tahun terakhir dalam keturunan kuda. Pertama, dengan
membandingkan genom dari kuda berusia 700 ribu tahun dengan genom kuda berusia 43 ribu
tahun, kuda masa kini yang masih berusia enam hari serta genom keledai, para peneliti
mampu memperkirakan seberapa banyak mutasi cepat yang terakumulasi melewati waktu
serta mengkalibrasi tingkat mutasigenom. Dari hasil ini, ditemukan petunjuk bahwa nenek
moyang terakhir dari seluruh Equidmodrn (kuda, keledai dan zebra) hidup sekitar 4 hingga
4,5 juta tahun yang lalu. Dengan demikian, radiasi evolusioner yang mendasari asal usul
kuda, keledai dan zebra, dua kali lebih lama ke masa lalu dari yang diduga sebelumnya.
Selain itu, hasil pernanggalan terbaru ini menunjukkan beberapa episode fluktuasi demografis
yang bergolak dalam sejarah kuda, dalam fase di manaterjadinya perubahan-perubahan iklim
besar seperti pada zaman Maksimum Glasial Akhir, sekitar 20 ribu tahun yang lalu.Dua
potong tulang metapodial kuda berusia 700 ribu tahun, sebelum keduanyadiekstraksi untuk
memperoleh DNA-nya.
DAFTAR PUSTAKA
Yunita Nur Agreni (2014). Evolusi Pada Kuda, dari
https://id.scribd.com/doc/250225088/Evolusi-Pada-Kuda, diakses pada 1
November 2022.
Mia Bone (2019), Evolusi Kuda dari https://www.academia.edu/11960208/Evolusi_Kuda,
diakses pada 01 November 2022.
Heri Setiawan (2012), Evolusi Kuda, Dari
https://www.academia.edu/34707186/EVOLUSI_KUDA, diakses pada 29
Oktober 2022.
Trisna Wulandari (2021), Asal usul kuda modern, kuda perang hingga kuda , dari
https://www.google.com/amp/s/www.detik.com/edu/detikpedia/d-5781463/asal-usul-kuda-
modern-dari-kuda-perang-hingga-ternak/amp

Anda mungkin juga menyukai