Anda di halaman 1dari 11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) 

Nama Sekolah : SMA


Mata Pelajaran : IPA (Biologi)
Kelas/Semester :X
Materi Pokok : Virus
Alokasi Waktu : 1 x 40 menit

A. Standar kompetensi
Memahami prinsip-prinsip pengelompokkan makhluk hidup
B. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan ciri-ciri, struktur dan replikasi virus
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menentukan ciri-ciri dan sifat virus
2. Menentukan struktur virus berdasarkan gambar
3. Mengemukakan tahapan-tahapan replikasi virus
D. Tujuan pembelajaran
Di Harapkan siswa mampu :
1. Siswa mampu menjelaskan ciri-ciri virus dengan benar
2. Siswa mampu menjelaskan struktur virus dengan benar
3. Siswa mampu menentukan struktur virus dengan benar
4. Siswa mampu menyebutkan fase replikasi virus secara litik dan lisogenik dengan
benar
E. Pendekatan, Metode, Model dan Strategi Pembelajaran
Pendekatan : kontekstual ( CTL)
Metode : Tanya jawab, kerja kelompok. Dikskusi
Model : Kooperatif Learning (STAD)
F. Alat, Media dan Sumber Pembelajaran
1. Media : Charta Struktur Tubuh Virus, LKPD (terlampir)
2. Alat : Papan Tulis, Spidol
3. Sumber Pembelajaran :
a. Moch Ashori, Djoko Martoni (2015), Biologi kelas X, Pusat perbukuan, jakarta
b. LKPD (Lembar Kerja Siswa)
c.
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan a. Guru mengajak berdoa’a sebelum kegiatan 5 menit
pembelajaran dimulai
b. Mengkondisikan siswa agar berkonsentrasi
dengan cara mengabsen siswa satu persatu
c. Guru meminta peserta didik untuk mengecek
kebersihan kelas minimal disekitar meja dan
kursi tempat duduknya
d. Membangun apersepsi dan memotivasi siswa
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Inti 1. Menanya 30 menit
a. Guru memberikan penjelasan mengenai
materi ciri-ciri virus, struktur virus, dan
replikasi virus
b. Peserta didik bertanya mengenai materi
tentang virus
2. Mencoba
a. Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok.
b. Setiap kelompok melakukan diskusi, guru
mendorong siswa untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai sebagai strategi untuk
memecahkan masalah
3. Menalar
a. Peserta didik menggali informasi,
melakukan analisis untuk menjelaskan dan
menarik kesimpulan mengenai materi virus.
Masing-masing kelompok berdiskusi
menganalisis mengenai LKPD yang guru
bagikan.
b. Guru membimbing/menilai kemampuan
peserta didik mengolah data dan
merumuskan kesimpulan.
4. Mengkomunikasikan
b. Perwakilan dari kelompok menyampaikan
hasil diskusi dan hasil kesimpulan diskusi.
c. Guru menilai kemampuan peserta didik
berkomunikasi lisan.
Penutup 1. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi 5 menit
terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
2. Guru bersama-sama dengan peserta didik
menyimpulkan materi pembelajaran.
3. Guru melakukan evaluasi terhadap kegiatan
pembelajaran yang telah berlangsung.
4. Guru memberikan tugas dan mengarahkan
peserta didik untuk mengerjakan tugas yang ada
di lembar kerja peserta didik.
5. Mengajak semua peserta didik berdo’a untuk
mengakhiri kegiatan pembelajaran.
6. Mengamati sikap peserta didik dalam berdo’a
(sikap duduknya, cara membacanya, cara
melafalkannya dsb).

H. Penilaian
1. Teknik dan Bentuk Instrumen

No. Teknik Bentuk Instrumen

1. Pengamatan Sikap Lembar Pengamatan Sikap


dan Rubrik
2. Tes Unjuk Kerja Tes Uji Presentasi

3. Tes tulis Essay


2. Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik

berkembang

Membudaya
terlihat

terlihat
Belum

Mulai

Mulai
No. Sikap Ket.

1 Teliti
2 Tanggung Jawab
3 Disiplin

Mengetahui

Dosen Mata Pelajaran Mahasiswa Praktek

Maik Akobiarek S.Pd., M.Pd Fredek Alexander Waer


NIP. NIM.: 2019011044026
LAMPIRAN I

1. Materi Pembelajaran
A. Pengertian Virus
Virus berasal dari bahasa yunani “Varion” yang berarti racun. Virus adalah parasit
mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Secara umum virus merupakan
partikel tersusun atas materi genetik yang mengandung salah satu asam nukleat yaitu
asam deoksiribonukleat (DNA) atau asam ribonukleat (RNA) yang dapat berada dalam
dua kondisi yang berbeda, yaitu secara intraseluler dalam tubuh inang dan ekstrseluler
diluar tubuh inang. Virus memiliki sifat hidup dan mati. Sifat hidup (seluler) yaitu
memiliki asam nukleat namun tidak keduanya (hanya DNA atau RNA), dapat
bereproduksi dengan replikasi dan hanya dapat dilakukan didalam sel inang (parasit
obligat intraseluler). Sifat mati (aseluler) yaitu dapat di kristalkan dan dicairkan. Struktur
berbeda dengan sel dan tidak melakukan metabolisme sel..

B. Ciri-Ciri Virus
Virus memiliki ciri dan struktur yang sangat berbeda dengan organisme lain,
karena virus merupakan satu sistem yang paling sederhana dari seluruh sistem genetika.
Ciri-ciri virus yang telah Diidentifikasi oleh para ilmuwan, adalah sebagai berikut.
1. Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel)
2. Virus berukuran amat kecil, jauh lebih kecil dari bakteri, yakni berkisar antara
20mµ - 300mµ.
3. Virus hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (RNA atau DNA)
4. Bentuk sangat bervariasi. Ada yang berbentuk oval , memanjang, silindris, kotak
dan kebanyakan berbentuk seperti kecebong dengan “kepala” oval dan “ekor”
silindris.
5. Tubuh virus terdiri atas: kepala, kulit (selubung atau kapsid), isi tubuh, dan
serabut ekor.
6. Virus hanya dapat berkembang biak di sel hidup lainnya. Seperti sel hidup pada
bakteri, hewan, tumbuhan, dan sel hidup pada manusia.
7. Virus hanya dapat hidup pada sel hidup atau bersifat parasit intraseluler oblogat,
misalnya berkembang biak didalam sel-sel hidup, seperti hewan, tumbuhan, dll
C. Struktur Virus
Secara umum struktur virus diwakili oleh bakteriofage yang berbentuk sperti huruf T.
Struktur bakteriofage sebagai berikut:
1. Kepala
Kepala bagian dalam mengandung asam nukleat, sedangkan bagian luarnya
diselubungi oleh Kapsid. Untuk virus bakteriofag, kepalanya berbentuk polihedral
dengan jenis asam Nukleatnya DNA.
2. Kapsid
Kapsid merupakan selubung luar virus yang mengandung banyak subunit protein
yang disebut kapsomer. Kapsid terdiri dari beberapa bentuk, sehingga
berpengaruh pada bentuk virus.
3. Asam nukleat
Asam nukleat yang dimiliki virus hanya satu, yaitu DNA atau RNA saja. Asam
nukleat inilah yang nantinya berfungsi sebagai informasi genetik untuk replikasi.
4. Leher
Leher merupakan penghubung antara kepala dan ekor. Leher berfungsi sebagai
saluran keluarnya asam nukleat menuju ekor.
5. Ekor
Ekor virus terdiri dari serabut ekor dan lempeng dasar. Ekor ini berfungsi untuk
menempel pada inang.
 Serabut ekor berfungsi untuk melekatkan diri pada sel inang
 Lempeng dasar yang berisi jarum penusuk berfungsi untuk menginjeksikan
Asam nukleat ke dalam sel inang.

Gambar : Struktur Tubuh Virus Bakteriofage


D. Replikasi Virus
Proses reproduksi virus disebut replikasi (penggandaan diri tubuh virus) yang
dilakukan dengan cara memanfaatkan sel dari organisme yang ditumpanginya. Hal ini
dilakukan karena pada dasarnya struktur tubuh virus sangat sederhana sehingga untuk
melengkapi bagian-bagian yang diperlukan dalam proses replikasinya, virus
memanfaatkan protoplasma sel inang.
Protoplasma sel inang dibutuhkan virus untuk mereplikasi asam nukleat dan
mensistesis selubung protein virus. Sel inang yang protoplasmanya telah diambil oleh
virus akan rusak. Kemudian setelah virus berhasil mereplikasi dirinya, virus akan
berpindah menuju sel-sel yang lain begitu seterusnya sehingga daur reproduksi virus ini
bisa juga diartikan sebagai daur infeksi virus.
Terdapat dua jenis siklus yaitu siklus litik dan siklus lisogenik. Kedua jenis siklus
tersebut memiliki tahapan/fase yang berbeda.
a. Siklus Litik
Siklus litik atau lisis adalah siklus reproduksi (replikasi genom) virus yang
pada akhirnya menyebabkan kematian sel inang. Istilah lisis mengacu pada tahapan
akhir dari infeksi, yaitu ketika sel inang bakteri lisis atau pecah dan melepaskan virus-
virus baru yang dihasilkan di dalam sel inang tersebut. Virus yang hanya dapat
bereplikasi melalui siklus litik disebut dengan virus virulen
Dalam daur litik, terdapat 7 fase atau tahap, yaitu face adsorbsi, fase injeksi, fase
klifase, fase sintesis, fase replikasi, fase perakitan dan fase lisis.

1. Fase Adsorbsi
Pada tahap adsorbsi, virus menempel pada permukaan dinding/membran sel
inang. Menempelnya virus pada dinding sel disebabkan oleh adanya reseptor
pada ujung serabut ekor virus. Daerah tempat penempelan virus tersebut
dinamakan daerah reseptor (receptor site/receptor spot)
2. Fase penetrasi
Virus melakukan penetrasi pada dinding atau membran sel dan masuk ke dalam
sitoplasma atau hanya memasukkan materi genetik (DNA atau RNA) ke dalam
sel inang dengan kapsid tetap berada di permukaan dinding atau membran sel
inang.
3. Fase Eklifase
Pada fase eklifase, setelah bercampur dengan sitoplasma inang, DNA virus
mengambil alih kendali DNA inang. Materi genetik virus akan mengendalikan
segala proses di dalam sel inang. Di sini, materi genetik yang dibawa oleh virus
digunakan untuk memproduksi protein yang diperlukan oleh virus.
4. Fase Sintesis
Setelah virus berhasil mengendalikan seluruh aktivitas sel inang, selanjutnya
virus akan menggunakan sistem metabolisme sel inang untuk menghasilkan
komponen-komponen virus, seperti kapsid, ekor, serabut ekor dan kepala.
5. Face Replikasi
Komponen-komponen virus yang sudah terbentuk pada tahap sintesis kemudian
direplikasi (digandakan) dalam jumlah yang sangat banyak. Proses replikasi
komponen-komponen virus ini menggunakan protein serta DNA dan RNA dari
sel inang yang sudah dikuasai oleh virus.
6. Fase Perakitan
Pada tahap ini, kapsid virus yang masih terpisah-pisah antara kepala, ekor dan
serabut ekor akan mengalami proses perakitan menjadi kapsid yang utuh.
Kemudian, kepala yang sudah selesai terbentuk, diisi dengan DNA virus
sehingga terbentuklah virus baru yang telah utuh. Proses ini dapat menghasilkan
virus-virus baru sejumlah 100-200 buah.
7. Fase Lisis
Setelah terbentuk virus-virus baru yang sempurna, maka induk virus akan
mengeluarkan enzim lisozim untuk menghancurkan sel inang yang kemudian
diikuti dengan pelepasan virus-virus baru. Viru-virus baru ini kemudian akan
mencari sel lain untuk kemudian menginfeksinya dan melanjutkan siklus hidup
b. Siklus Lisogenik
Siklus lisogenik merupakan siklus reproduksi atau replikasi genom virus tanpa
menghancurkan sel inang. Dengan kata lain bakteriofage akan membaur dengan sel
inang (bakteri) dengan membentuk profage, sehingga sel inang tidak terlisis (rusak)
setelah akhir masa inkubasi virus. Dalam daur lisogenik, proses replikasi virus akan
mengikuti pembelahan sel bakteri.
Virus yang dapat bereproduksi melalui siklus lisogenik dan litik disebut virus
temperata.
Berikut adalah Tahapan Siklus lisogenik, Yaitu:
1) Fase Penggabungan
Dalam menyisip ke DNA bakteri DNA virus harus memutus DNA bakteri,
kemudian DNA virus menyisip di antara benang DNA bakteri yang terputus
tersebut. Dengan kata lain, di dalam DNA bakteri terkandung materi genetik virus.
2) Fase Pembelahan
Setelah menyisip DNA virus tidak aktif disebut profag. Kemudian DNA bakteri
mereplikasi untuk melakukan pembelahan.
3) Fase Sintesis
DNA virus melakukan sintesis untuk membentuk bagian-bagian viirus
4) Fase Perakitan
Setelah virus membentuk bagian-bagian virus, dan kemudian DNA masuk ke
dalam akan membentuk virus baru
5) Fase Litik
Setelah perakitan selesai terjadilah lisis sel bakteri. Virus yang terlepas dari inang
akan mencari inang baru.
LEMBAR KERJA DISKUSI SISWA (LKPD
Langkah Kerja

1. Duduklah bersama dengan teman satu kelompok,


2. Diskusikan bersama kelompok kalian mengenai pertanyaan dibawah ini.
Jawablah pertanyaan dibawah ini!

Soal :

1. Berdasarkan gambar berikut tuliskan bagian bagian tubuh virus bakteriofage dan
fungsinya!

2. Sebutkan ciri-ciri virus yang kalian dapat ketahui!

3. Sebutkan fase-fase replikasi virus yang ada pada daur Litik dan Lisogenik!
“Selamat Bekerja”

Lembar jawaban

Kelas/Semester :

Kelompok :

Jawaban:

Anda mungkin juga menyukai