Anda di halaman 1dari 18

MASALAH

Kebidanan di Komunitas

Dosen pembimbing : Di susun oleh :


Elies Meilinawati S.B.,ST.,S.Psi.,M.Keb Putri Indah wahyuni (201802005)
PERMASALAHAN KEBIDANAN DI
MASYARAKAT
Kematian Ibu dan Anak
– Kesehatan Reproduksi Remaja
– Aborsi Tidak Aman
– Bayi Berat Lahir Rendah
– Tingkat Kesuburan
– Pertolongan Persalinan oleh tenaga non-kesehatan
– Penyakit Menular Seksual
Pandemi COVID 19
Perilaku Sosial Budaya
KEMATIAN IBU DAN BAYI
Jumlah
1. Jumlah kematian ibu 2018 : 4.226
2019 : 4.221
2. Jumlah kematian neonatal : 20.244
3. Jumlah kematian bayi : 26.395
4. Jumlah kematian balita : 2.927

Penyebab kematian pada ibu


1. Pendarahan : 1.280
2. Hipertensi dalam kematian : 1.006
3. Infeksi : 207
4. Gangguan system peredaran darah : 200
5. Gangguan metabolic : 157
6. Lain-lain : 1.311
Lanjutan

Penyebab kematian neonatal (0-28)


1.BBLR :7.150
2.ASFIKSIA : 5.464
3.Tetanus Neonatorium : 56
4.SEPSIS : 703
5.Kelainan bawaan : 2.531
6.Lain-lain : 4.340

Penyebab kematian anak balita (12-59 bulan )


1.Pneumonia : 277
2.Diare : 314
3.Malaria : 22
4.Campak :1
5.Demam : 215
6.Difteri : 6
7.Lain-lain : 2.092
Target penurunan

Target penurunan angka kematian ibu


menurut suspas (2015) target penurunan AKI yakni pada than
2024 adalah 232

Terget penurunan angka kematian bayi


menurut SRS (2014) target penurunan AKB yakni pada tahun
2024 adalah 16,8 per 1000 KH.
Upaya penurunan

Angka kematian Ibu


1.Melaksanakan senam ibu hamil
2.Pemberian tablet Fe (Tablet tambah darah)
3.Melakukan program perencanaan persalinan dan pencegahan
komplikasi (P4K)
4.Imunisasi Td pada ibu hamil

 Angka kematian Bayi


1.Melakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini)
2.Melakukan imunisasi hepatitis B0 (0-7 hari) dan BCG
3.Melakukan imunisasi DPT-HB-Hib3, polio 4, campak, dan imunisasi
dasar lengkap
4.Pemberian vitamin A
KESEHATAN REPRODUKSI
REMAJA
 Masalah berkaitan kespro
Salah satu masalah yang sering terjadi pada usia remaja yaitu seks
bebas/pergaulan bebas yang dapat menyebabkan dampak bagi
kesehatan reproduksi seperti penyakit menular seksual (HIV/AIDS)

 Jumlah kasus
Tahun 2017 : 48.300
Tahun 2018 : 46.659
Tahun 2019 : 50.282

 Upaya pencegahan
Memberian penyuluhan serta edukasi terhadap remaja tentang bahaya
dari seksbebas dan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi.
ABORSI YANG TIDAK AMAN
(UNSAFE ABORTIS)

Jumlah kasus
1. Kematian ibu
penyebab lain-lain (aborsi,dll) : 1.311
2. Kematian bayi
penyebab lain-lain (aborsi,dll) : 4.330
Penyebab
Faktor ekonomi (kemiskinan), terjadi kehamilan yang tidak diinginkan,
belum siap menjadi orang tua

upaya pencegahan
1. Melakukan penyuluhan damak bahaya aborsi
2. Memberikan edukasi seks dikalangan remaja
BAYI BERAT LAHIR RENDAH
 Jumlah Kasus
7.150
 Penyebab
1. Bayi premature
2. Bayi kecl masa kehamilan (KMK/smallfor gestasional age (SGA) menurut
Depkes (2008)
 Upaya pencegahan
Menurut Manuaba (2006)
1. Melakukan pengawasan hamil dengan sesama dan teratur
2. Melakukan konsultasi terhadap penyakit yang dapat menyebabkan
kehamilan dan persalinan pre-term
3. Beri nasehat tentang gizi saat hamil
TINGKAT KESUBURAN
 Jumlah Kasus
Dalam pelayanan skrinning usia produktif pada tahun 2019 yang mendapatkan
pelayanan sebanyak 38.835.530

 Penyebab
Gaya hidup yang cenderung tidak sehat, factor usia, kelainan genetic.

 Upaya pencegahan
Melakukan penyuluhan mengenai skrinning kepada usia reproduktif dan
menganjurkan untuk melakukan gaya hidup yang sehat.
PERTOLONGAN PERSALINAN
OLEH TENAGA NON KESEHATAN
 Jumlah Kasus
Secara rasional angka kematian persalinan oleh dukun pada 2013 sebesar 10.9 persen,
keluarga/lainnya 3,0 persen dan tanpa pertolongan 1,1 persen ( jurnal kesehatan reproduksi
8(1) 2017)
 Penyebab
Dipengaruhi oleh ketersediaan pelayanan kesehatan, atau jarak terhadap pengguna pelayanan
(waktu tempuh, jarak tempuh, dan kondisi pelayanan kesehatan, seperti jenis pelayanan,
tenaga kesehatan yang tersedia dan jam buka), status soasial ekonomi masyarakat dan
tingkat pendidikan serta sikap dan pengetahuan tentang pelayanan kesehatan yang kurang (
jurnal kesehatan Reproduksi 8 (1), 2017 )
 Upaya pencegahan
1. Perlu pendekatan komprehensif untuk meningkatkan ketersediaan dan aksesbilitas layanan
perawatan kesehatan ibu dan anak dimasyarakat terutama di daerah yang kurang terlayani
seperti daerah tertinggi, perbatasan, dan kepualauan terluan di indonesia,.
2. Perlu penguatan terhadap strategi dalam mengatasi kemiskinan, dengan demikian dapat
meningkatkan akses dan pemanfaatan layanan perawatan kesehatan ibu dan anak ( jurnal
Kesehatan Reproduksi 8 (1),2017 )
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS)
 Jumlah Kasus
Jumlah kasus HIV menurut provinsi
2017 : 48.300
2018 : 46.659
2018 : 50.282
Jumlah kasus baru dan kumulatif AIDS Desember 2019
2017 : 10.488
2018 : 10.190
2018 : 7.036
Kumulatif Desember 2019 : 121,101
Lanjutan

Penyebab
Sex bebas, penggunaan jarum suntik tidak sekali pakai/ lebih dari satu
orang, infeksi virus

Upaya pencegahan
Selalu menjaga kebersihan alat kelamin, menghindari sex bebas
PANDEMI COVID 19
 Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit
saluran napas yang disebabkan oleh virus corona jenis
baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada
manusia.
 COVID-19 pertama kali ditemukan di Wuhan, China
pada akhir tahun 2019 dan dikenal dengan nama Novel
Corona Virus 2019 atau SARS Coronavirus 2.
 COVID-19 dapat mengenai siapa saja, tanpa
memandang usia, status sosial ekonomi dan
sebagainya.
PANDEMI COVID 19
 Permasalahan di masa covid 19 yang berkaitan dengan
 Kesehatan ibu dan anak
Perawatan antenatal : pertimbangan reoritasi bersifat pragmitas atas
perawatan esensi, seperti
1.Mengidentifikasi kehamilan beresiko tinggi untuk layanan ANC dan
mengubah jadwal dan membuat ulang janji temu sebelum melakukan
kunjungan ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mengurangi
penumpukan sambal menjaga jagak fisik
2.Menggantikan NC dan fasilitas pelayanan kesehatan dengan
kunjungan rumah atau konsultasi dan konseling jarak jauh untuk
mengurangi paparan bagi para ibu; dan
3.Memprioritaskan kehamilan beresiko tinggi dan kehamilan diparuh
kedua untuk melakukan ANC di fasilitas pelayanan kesehatan dengan
disertai langkah-langkah PPI yang memadai.
 Perawatan pascalahir : pertimbangkan modifikasi rasional layanan,
seperti :
 Memprioritaskan kontak pertama (dalam waktu 24 jam sejak persalinan ) dengan
langkah-langkah PPI yang memadai dan
 Pada kasus-kasus tanpa resiko, menggant kontak-kontak berikutnya dengan
kunjungan rumah dan konsultasi dan koseling jarak jauh.

o Kunjungan rumah untuk perawatan anak : pertimbangkan pilihan


menggantikan kunjungan promosi kesehatan dengan konsultasi dan
konseling jarak jauh. Kunjungan pada anak yang sakit perlu di
prioritaskan dengan tetap menerapkan langkah-angkah PPI yang
memadai.

o Perawatan asuhan untuk perkembangan anak usia dini : prioritaskan


konselng dan layanan untuk pengasuhan rensponsif pemberian
makan, dan perlindungan anak dari penganiayaan dan kekerasan.
PERILAKU DAN ASPEK SOSIAL BUDAYA YANG BERPENGARUH PADA
PELAYANAN KEBIDANAN DI KOMUNITAS

 Health Believe
Tradisi yang berlaku secara turun temurun dalam pemberian makanan pada bayi
Contoh : daerah musa tenggara barat terdapat tradisi pemberian nasi papah atau di jawa
dengan tradisi nasi pisang
 Life Style

Gaya h.idup yang berpengaruh pada kesehatan


Contoh : gaya hidup kawin cerai di Lombok
 Health Seeking Behavior

Salah satu bentuk perilaku social budaya yang mempercayai apabila seseorang sakit
tidak perlu ke peayanan kesehatan, akan tetapi cukup dengan membeli obat di
warung atau mendatangi dukun.

( Maita, Livia, Risa Fitriani, Dkk. 2015. Asuhan Kebidanan Bagi Para Bidan di
Komunitas. Yogyakarta : CV Budi Utama )

Anda mungkin juga menyukai